Wednesday 2 May 2018

Mengenal Allah & membaca Al-Qur'an, mungkin jadi penghalang terkabulnya DO'A.

Ada yg bertanya; telah banyak berdo'a belum juga dikabulkan. Padahal Allah SWT berfirman dlm surat 40 (Ghafir) Ayat 60:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْۤ اَسْتَجِبْ لَـكُمْ ۗ
"Dan Tuhanmu berfirman, Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.
Adapun syarat berdo'a merujuk pada petunjuk Allah di Al-Qur'an surat 7 (Al-A'raf) 55 dan 56 y.i.:
1. Rendah hati dan suara yg lembut.
اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً
(Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut)
2. Rasa takut (kpd Allah) dan penuh harap.
وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًا
(Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap).
Ternyata syarat sdh dilakoni namun do'a tak kunjung terkabul. Perlu diperiksa apakah hati orang yg berdo'a sudah mati.
Ibrahim Adam (seorang alim kenamaan permulaan abad ke 2 Hijriah, wafat dlm jihad dimakamkan di Jabala, Suriah thn 162 H). Ketika ditanya sekelompok orang di pasar bashrah Irak, ttg mengapa do'a mereka tdk terkabul, beliau menjawab, mungkin "hati kalian tlh mati oleh 10 perkara":
1. "Mengaku mengenal Allah ttp tdk menunaikan hak-hak Nya". Tentu saja maksudnya agar hati ini hidup seharusnya menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah, terangkum dlm "Taqwa". Hak-hak Allah a.l. dpt kita ketahui melalui Al-Qur'an surat Al-An Am 57, At-Taubah 13, Al Mu'minun 32.
اِنِ الْحُكْمُ اِلَّا لِلّٰهِ ۗ يَقُصُّ الْحَـقَّ وَهُوَ خَيْرُ الْفٰصِلِيْنَ
"............. Menetapkan (hukum itu) hanyalah hak Allah. Dia menerangkan kebenaran dan Dia pemberi keputusan yang terbaik."
(QS. Al-An'am Ayat 57)
Jadi bila kita tdk lagi memakai hukum Allah dlm hidup dan kehidupan ini, berarti kita sdh tdk lagi menunaikan hak-hak Allah.
HAK Allah untuk ditakuti.
فَاللّٰهُ اَحَقُّ اَنْ تَخْشَوْهُ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
"................padahal Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti, jika kamu orang-orang beriman."
(QS. At-Taubah Ayat 13).
Jika kita mulai takut dg selain Allah indikasi hati mulai mati.
HAK untuk disembah.
...... اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَـكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗ ۗ اَفَلَا تَتَّقُوْنَ
".............. Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?"
(QS. Al-Mu'minun Ayat 32)
Memang, kita tak menyembah dlm arti rukuk dan sujud kpd sesuatu selain Allah. Tapi kadang perlakuan mengutamakan pekerjaan, mengutamakan perintah atasan melalaikan/tdk penyembahan kpd Allah, barangkali ini mendekati maksud menyembah selain Allah.
2. "Membaca kitab- Nya ttp tdk mengamalkan isinya". Kita artikan mungkin maksud tuan alim ini, ialah hati itu baru hidup bila membaca Al-Qur'an bukan hanya ngejar target hatam sekian kali (kebiasaan bulan Ramadhan), ttp harus difahami maknanya dan diamalkan dlm menjalankan hidup.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
يَخْرُجُ نَاسٌ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ وَيَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ، ثُمَّ لاَ يَعُودُونَ فِيهِ حَتَّى يَعُودَ السَّهْمُ إِلَى فُوقِهِ
“Akan keluar manusia dari arah Timur dan membaca Al Qur’an namun tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka melesat keluar dari agama sebagaimana halnya anak panah yang melesat dari busurnya. Mereka tidak akan kembali kepadanya hingga anak panah kembali ke busurnya” (HR. Bukhari)
Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnya dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya berlepas diri daripadanya). Untuk itu mhn dimaklumi sekaligus dimaafkan, satu dan lain karena kekurangan pengalaman dan ilmu ku.
Perkara MATINYA HATI, ke 3 dstnya sampai 10 insya Allah kan diteruskan di tulisan berikut. Smg dg 2 indikasi matinya hati tsb diatas, kita dpt menghidupkan hati kita agar do'a kita tak tertolak. Amien.
Barakallahu fikum. Wallahu 'alam bishawab. Waslm M. Syarif Arbi.

No comments:

Post a Comment