Saturday 31 October 2020

Hikmah Pengayoh Patah.

Dulu masa kecil sampai remaja di kampung halamanku, Ikan Gembung tidak setiap waktu ada di Pasar Ikan. Bila sudah beredar Ikan Gembung artinya sdh datang musim laut tidak berombak tinggi dikenal "musim teduh"; (istilah nelayan setempat).


Di musim Gembung, ikan2 jenis lain jadi ikutan turun harganya, karena kebanjiran Gembung.


Beda dg Gembung saat ini, hampir saban hari ada di pasar, tak peduli musim "teduh" atau ombak laut sedang tinggi. Karena teknologi penangkapan ikan sdh semakin canggih. 


Tidak seperti dulu mengandalkan Sampan dan Dayung manual, serta Jala yg ditebar dg tangan, mengikuti kelompok kawanan Gembung. Sekarang sdh pakai kapal motor dan pukat, melaut ber-minggu2. Ikan tangkapan diawetkan dg Es di palka kapal.


Kala itu serombongan nelayan pemburu Gembung; berawak 4 0rang. perlengkapannya:


1. Sampan yg cukup buat empat orang, serta cukup memuat perkiraan Gembung tangkapan.


2. Jala lbh dari se utas, kadang masing2 awak membawa jala masing2. Walau nanti ketika ketemu kawanan Gembung tdk semua crew menebar jala, ada pembagian tugas. 

a. Pengendali sampan ditangannya tetap melekat Dayung.

b. Pemipil (melepas) Gembung dari Jala memasukkan ke Palka. 

c. Penguras rembesan air masuk ke sampan.


3. Dayung, mrpk motor penggerak sampan. Ketika menuju sasaran perburuan semua ikut mendayung. Bgt juga ketika melaju pulang semua dg full speed mengayuh agar segera sampai ke pangkalan, maklum agar Gembung tetap segar karena "Es", waktu itu masih langka.


Sampai di darat pembagian hasilnya sudah ada aturan baku, dimana yg masuk dlm daftar penerima bagian adlh:

1. Masing2 awak sampan.

2. Masing2 pemilik Jala.

3. Para pemilik Dayung.

4. Pemilik Sampan.

Butir 2,3 dan 4, mendapat bagian walau tidak ikut melaut. 


Perolehan bagian ikan Gembung, penggunaannya terserah masing2, apakah akan dijual ke tengkulak (blm ada pelelangan ikan). Tengkulak sdh menunggu di pangkalan. 

Ada yg menjual sendiri keliling kampung (dipikul atau naik sepeda ontel). Ada pula yg menjual ke pasar ikan atau buat konsumsi sendiri bakal diawetkan jadi "Peda' Gembung". 


Penjualan ikan Gembung dikampungku dulu ndak pakai timbangan, ......, ikan dicucuk dari insangnya keluar ke mulut dg tali "kulit Bemban", (smg tumbuhan ini masih ada dikampungku sekarang). Se cucuk jumlahnya 10 ekor.


Tersebutlah kisah serombongan crew penjala Gembung, salah satu Dayung (PENGAYOH= bahasa setempat), mrpk pinjaman dari seseorang yg tdk ikut serta dlm rombongan menjala Gembung malam itu.


Konon ada semacam "sugesti", bila pergi berburu Gembung membawa "Pengayoh" pinjaman dari "Pak Ngah....", ini akan dpt hasil lbh banyak, katakanlah "bertuah" (Penganyeran=bahasa setempat).


Entah bgmn pasalnya, Pengayoh milik Pak Ngah yg terbuat dari kayu Leban itu patah ketika dikayuhkan menuju pulang. Walau tidak sampai terputus, patahannya sdh ndak dpt dirapikan lagi.


Sambil mengantarkan bagian Ikan Gembung jatah Pengayoh ke Pak Ngah; dilaporkanlah perihal Pengayoh patah. Sambil menyatakan kesanggupan untuk mengganti Pengayoh dg bahan yg sama y.i. kayu Leban.


Mengejutkan; Pak Ngah tidak mau Pengayohnya diganti baru, juga ndak mau diganti rugi dg uang. Pak Ngah minta agar Pengayoh yg patah, dihilangkan patahnya tanpa bekas, seperti sedia kala.


Keadaan ini membuat 4 sekawan penjala Gembung kebingungan. Hal itupun  jadi isu ramai, sempat viral di perkampungan ttg Pengayoh Pak Ngah patah, tidak boleh diganti baru, tidak boleh diganti rugi dg duit.


Beberapa hari kemudian....... Bermimpilah crew Gembung yg tidak sengaja mematahkan Pengayoh.......... 


Dalam mimpi itu dia ditemui orang tua yg mengajarkan: Pengayoh tsb dpt disambung tak berbekas dg dipijit dan diurut, menggunakan do'a yg diajarkan pak tua dlm mimpi. Untuk pelumas proses pengurutan/pemijitan, menggunakan minyak kelapa dicampur daun yg disebutkan.


Bgt dilaksanakan petunjuk mimpi,

Pengayoh rapi kembali, tiada cacat sedikitpun, segera dikembalikan ke pemilik. Diterima dg baik, karena Pak Ngah tau betul ciri2 Pengayohnya. Kalau diganti baru, biar dg bahan yg sama, tetap akan ketara karena tekstur kayunya dg pengayoh lama tetap beda.


Tak berapa lama stlh "penyembuhan" Pengayoh patah, penduduk setempat ada yg kecelakaan jatuh dari pohon kelapa, patah lengan kirinya. 


Pengayoh patah saja, benda mati dapat tersambung tanpa bekas, menggunakan cara urut tsb. "Pikir si penerima mimpi",  apalagi tulang manusia sbg sesuatu yg hidup tentu lebih memungkinkan. 


Dicobalah diurut menggunakan do'a dan ramuan minyak urut dari mimpi. Ternyata patah tulang orang jatuh dari pohon kelapa tsb pulih seperti semula.


Hikmah Pengayoh patah didapat ilmu menolong menyembuhkan orang patah tulang.


Katakanlah bahwa alur cerita di atas hanya fiksi, kisah didapatnya ilmu urut patah tulang melalui mimpi. 


Kenyataan,  banyak petunjuk untuk manusia diterima melalui mimpi. Ada barang hilang bgt lama, ketemu stlh dpt isyarat melalui mimpi. 


Raja berkuasa di era Nabi Yusuf, melalui mimpi yg kmdn dita'wilkan Nabi Yusuf mrpkn informasi penting ramalan perekonomian selama 14 tahun.


Diriwayatkan bahwa, Lafaz-2 adzan jg melalui mimpi dua orang sahabat Rasulullah ﷺ  y.i.: Abdullah bin Zaid dan Umar bin Khattab.


Naaah, siapapun kita sejak anak2 sampai kakek-nenek pasti pernah/ sering bermimpi. Harapan tentunya  bermimpi yg indah2, tidak menakutkan, walau misalnya tdk bermakna.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 14 Rabiul awal 1442 H.

31 Oktober  2020.

Wednesday 28 October 2020

Pilih TETANGGA Sebelum Berumah.

Dmkn ungkapan bijak ......pernah kudengar. Realita kondisi sekarang ini tak sepenuhnya dpt mengusahakan "memilih tetangga sblm berumah".


Acuan membeli rumah sekarang lbh banyak ditentukan "kekuatan beli", baru berikutnya lingkungan, jarak tempuh ke tempat kerja, dll.


Menyoal ttg tetangga umumnya dimasa kini tdk dpt memilih,  dapat saja dapat tetangga : 

1. Menggusarkan,

2. Baik2, menyenangkan.


Model tetangga menggusarkan.


Satu KK, milih "ngalah" pindah,  tak tahan dg tetangga barunya buka usaha, limbahnya sering beraroma yg tak sedap. Sudah diusahakan siiih ngajukan keberatan ke tetangga penghuni baru itu,,,,,,,,,, disanggupi........namun tetap saja kadang muncul bau tak sedap lagi. Juga sdh lapor ke pemilik rumah, rupanya tetangga baru itu mengontrak 2 tahun. Pemilik rumah sulit membatalkan perjanjian, uang kontrak udh kepakai untuk investasi. Itulah sebabnya keluarga ini mengalah pindah, setidaknya sampai habis kontrak penghuni baru.


Bukan mustahil antar tetangga selisih paham, bisa terjadi dipicu hal spele misalnya kucing,.............

Kucing bukan sekedar namu, malah nyuri gulai ikan tetangga, disiapkan dimeja makan buat ayahnya anak2 pulang kerja.


Diperkampungan adakalanya ayam piaraan  jadi lantaran selisih paham antar tetangga........

Yg namanya ayam tak tau adat, masuk rumah tetangga ..... selanjutnya creet.......... , lama2 bikin mangkel tetangga ndak ikut piara ayam........ eee dilempar kena kakinya lalu pincang.


Tak jarang anak berkelahi, merembet ke orang tua,...... si ortu ndak terima bibir si bungsu jontor dijotos anak tetangga.


Nah kalau sdh begini suasana pertetanggaan jadi menggusarkan, akan menghambat langkah, bukan tak mungkin memperseret rezeki.


Mau keluar rumah saja nunggu kalau tetangga seteru sdh tdk ada di halaman, ndak sudi kalau ketemu. Atau cari jalan lain yg mutar, agar ndak lewat depan rumahnya.


Agama memberi petunjuk, perseteruan antar sesama diajarkan tdk boleh berlarut, apalagi dg tetangga. Bila ada masalah harus sgr diselesaikan dg baik, harus saling ber-maaf2 an paling lama 3 hari.


Rasulullah ﷺ bersabda:


لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ


“Tidak halal bagi seorang muslim untuk memboikot (tidak menyapa) saudaranya lebih dari 3 hari.” (HR. Bukhari 6237 dan Muslim 2560).


Model Tetangga menyenangkan.


Sekitar 9 tahun silam, disuatu dini hari sekitar pukul tigaan ku menuju kamar mandi, rupanya tak sampai ke pintu kamar mandi kesadaranku hilang. 


Mengetahui hal itu istri selanjutnya berusaha nelpon beberapa tetangga, untung ada yg respon. Singkat kisah, kata istri ku tetanggapun berdatangan, menggotong ku dari kamar membawa ke mobil menuju rumah sakit.


Peristiwa itu terjadi pas putra2 kami tidak dirumah. Yg sdh berkeluarga sdh berumah sendiri di Bekasi dan yg msh serumah kebtln pas sdg tugas ke luar Jakarta. Walau kedua putra kami dokter, apa mau dikata ketika kejadian, mereka tidak bersama kami.  Apa jadinya aku waktu itu kalau tidak karena kebaikan tetangga. Tetanggalah pihak yg paling utama membantu kami yg tinggal berdua di rumah ketika saya tak sadarkan diri. 


Pkl 11 siang ketika ku sadar istri menceritakan;  bahwa selain kebaikan tenaga, ada tetangga yg nyiapkan duit kalau2 aku masuk rumah sakit terlebih dahulu diminta uang muka, waktu itu blm ada BPJS. 


Tetangga itu ndak tau bahwa walau sdh pensiun diriku kalau masuk rumah sakit msh dicover oleh Yayasan Kesehatan tempat kerjaku dulu (cukup dg menunjukkan kartu). Perhatian tetangga ini membuat kami terharu. Bagi kami kebaikan para tetangga kami ini jadi ingatan dan ingin  إِن شَآءَ ٱللَّهُ  berbuat yg sama.


Allah perintahkan kita berbuat baik termasuk kpd tetangga (Al-qur'an surat An-Nisa' ayat 36)

":...... وَالْجَـارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَـارِ الْجُـنُبِ ...."


".........tetangga dekat dan tetangga jauh, .................."


Acuan tetangga atas dasar referensi ulama, radius 40 rumah. Indah sekali jika semua kita menjalin hubungan harmonis dg para tetangga.


Banyak sekali hadist ttg kewajiban berbuat baik kpd tetangga a.l. Rasulullah ﷺ bersabda:


خَيْرُ الْأَصْحَابِ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِهِ وَخَيْرُ الْجِيرَانِ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرُهُمْ لِجَارِهِ


Sebaik-baiknya sahabat disisi Allah adalah yang paling baik kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga adalah yang paling baik terhadap tetangganya.


Smg sisa2 hidup kita ini senantiasa dpt menebar kebaikan, paling tidak kepada tetangga.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 11 Rabiul awal 1442 H.

28 Oktober  2020.

(680.10.20)

Friday 23 October 2020

KEBAIKAN, belum tentu BAIK.

 Apes seorang lelaki menegakkan sepeda motor tumbang, malah dituduh pemilik motor, dia-lah yg menumbangkan. 


Untung ada "tukang soto tenda" tak jauh dari sepeda motor terparkir segera nengahi, menjelaskan bahwa sepeda motor tumbang sendiri. Kalau tidak akan terjadi pertengkaran, karena salah paham. Sepeda motor roboh karena tanah tempat standard kbtln gembur. Naaah ini satu contoh "judul di atas".


Keadaan model beginilah salah satu sebab orang di perkotaan kadang jadi cuek melewati sesuatu yg harusnya ditolong. Lihat kecelakaan, misalnya banyak orang yg kebetulan lewat milih menjauh ketimbang jadi bermasalah.


Pak Baik Budi (bukan nama sebenarnya), usai shalat subuh dari masjid dicegat pembantu tetangga. Nenek di rumah tetangga terserang penyakit ndak sadar diri. 


Tak pikir panjang pak Baik Budi keluarkan mobil dari garasi menuju tetangga 3 pintu dari rumahnya itu. Pak Baik Budi pun masuk rumah yg dihuni nenek dan kakek plus 2 pembantu sekaligus perawat kedua lanjut usia itu. Pak Budi langsung menggendong si nenek yg lemas lunglai lantaran pingsan ke mobil meluncur segera dg seorang pembantu ke rumah sakit terdekat. 


Tak lama kemudian stlh si nenek ditangani di UGD, datang beberapa putra ybs. Betapa kagetnya pak Baik Budi, anak2 dan keluarga si nenek mempersalahkan pak Baik Budi karena langsung membawa si nenek ke rumah sakit, tanpa terlebih dahulu memberitahukan kpd mereka. 


Dlm kekecewaannya di PAIDO keluarga sisakit, pak Baik Budi berpikir bahwa dia berbuat baik, dengan niat yg baik tetapi mengapa justru berbuah tidak baik. 


Setaunya orang sakit tertentu, apalagi diusia lanjut, ada "waktu emas" yaitu jangka waktu sejak serangan penyakit ke dpt penanganan medis yg tepat. 


Jika waktu itu terlewat secara logika penanganan terlambat dan sisakit boleh jadi kan lewat. Itu pertimbangan pak Baik Budi tanpa pikir panjang berbuat KEBAIKAN guna menyelamatkan si nenek. Tapi kebaikan ini malah tak berbuah baik,.......,selepas peristiwa itu hubungan ketetanggaan pak Baik Budi dg keluarga nenek dan kakek ini menjadi sedikit retak. 


Si lelaki penegak motor roboh dan Pak Baik Budi, adlh manusiawi jika di dlm hati terbesit "udah di tolong ndak tau terimakasih", di alamatkan kpd pihak yg ditolong.


Seyogiyanya bilalah sanggup, usir lintasan hati tsb di atas. Lantas merenungkan bahwa betapa manusia sangat lemah. Kadang tak mampu menilai yg baik itu baik, yg buruk itu buruk. Buktinya ditolong malah menyalahkan. Selanjutnya memahami kelemahan manusia, memuji kebesaran Yang Maha Kuasa. Karena Allah mesti tau niat baik menolong tsb.


Sepertinya, guna mencegah ngedumel disebabkan "air susu dibalas air tuba" case seperti di atas, malah  إِن شَآءَ ٱللَّهُ  dpt di konversi jadi ganjaran disisi Allah, bagus direnungkan petunjuk Allah sbb:


فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَا لَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗ ۗ 

"Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."

(QS. Az-Zalzalah ayat 7).


banyak ayat di dlm Al-Qur'an:

اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ بِۢذَا تِ الصُّدُوْرِ

"Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati."


مَنْ جَآءَ بِا لْحَسَنَةِ فَلَهٗ خَيْرٌ مِّنْهَا

Barang siapa datang dengan (membawa) kebaikan, maka dia akan mendapat (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu 

(QS: Al-Qasas ayat 84).


Bgt lemahnya manusia, seringkali kita tak dpt membedakan baik dan buruk; oleh karena itu diajarkan do'a oleh Rasulullah ﷺ:


،اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا، وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ. ،وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً، وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.


Allahumma arinal haqqa haqqa warzuqnattiba’ah, wa arinal bathila bathila warzuqnajtinabah


‘’Ya Allah, tampakkanlah kepadaku kebenaran sebagai kebenaran dan kuatkanlah aku untuk mengikutinya serta tampakkanlah kepadaku kesalahan sebagai kesalahan dan kuatkan pula untuk menyingkirkannya.’‘ (HR Imam Ahmad)


Smg Allah berikan kesabaran kpd kita semua dlm berbuat kebaikan, dicatat sbg amal baik menurut pandangan Allah, walau di dunia ini dinilai bukan sbg kebaikan oleh pandangan manusia.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 7 Rabiul awal 1442 H.

24 Oktober  2020.

(679.10.20)

Wednesday 21 October 2020

Skala PRIORITAS ke-BAIK-an.

 Jika kebetulan harta berlimpah. 

Berbuat baik jadinya mudah. 

Tak khawatir harta berkurang. Penuhi proposal siapapun datang. 


Persoalannya kadang, punya-nya pas2an. Padahal yg namanya berbuat baik; utamanya menafkahkan harta untuk kebaikan mrpkn anjuran kuat dlm agama. 


Dlm keadaan lagi rezeki berlimpah, atau dlm keadaan pas seret cenderung susah, hrs senantiasa menafkahkan harta di jalan Allah.

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَا لضَّرَّآءِ

"orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit,......." 

(QS: Ali-Imran 134).


Ketika dlm keadaan rezeki lagi seret, padahal hrs juga berinfak, membagi rezeki kpd orang lain, disinilah perlu diamalkan prioritas berbuat baik. Ada skala prioritas ditunjukkan Allah di QS: An-Nisa 36 terdiri dari 9 pihak urutan prioritas:


وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَ الْمَسٰكِيْنِ وَالْجَـارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَـارِ الْجُـنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَـنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۙ; وَمَا مَلَـكَتْ اَيْمَانُكُمْ


"Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki".


Begitu rincinya Allah di ayat di atas memberikan skala prioritas untuk berbuat baik antara lain menafkahkan sebagian harta baik dlm keadaan lapang maupun dlm keadaan sempit yaitu kpd:


1. kedua orang tua,

2  karib kerabat, 

3. anak-anak yatim, 

4. orang-orang miskin, 

5. tetangga dekat dan 

6. tetangga jauh, 

7. teman sejawat, 

8. ibnu sabil, dan 

9. hamba sahaya yang kamu miliki.


Kadang terjadi,................ kita lbh peduli berbuat baik kpd skala yg lebih rendah dari mengikuti urutan proritas di atas, padahal:

orang tua kita, saudara kandung, karib kerabat, (berpredikat kurang mampu), anak2 yatim, orang miskin msh ada hubungan family dg kita, sangat perlu santunan kita.  


Sementara itu santunan kebaikan disalurkan untuk ............ skala yg lbh rendah dari urutan prioritas di atas, misalnya kadang kpd yg ngajukan proposal membangun ............ jauh pula lokasinya............... 


Sungguh baik memang;   berderma seperti kalimat terakhir, tapi bila kebetulan lagi kurang lapang, yaaah yg cocok menerapkan petunjuk skala prioritas di atas.


Bagi orang2 yg berinfak, berbuat baik menerapkan skala prioritas ini إِن شَآءَ ٱللَّهُ  akan memenuhi seruan Allah di ayat 133 Ali-Imran:

وَسَا رِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَا لْاَ رْضُ ۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ ۙ 

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,"


Ali Imran ayat 133 disambung Ali-Imran ayat di 134 tlh dikutip di atas. Selengkapnya, bahwa orang yg mendpt ampunan, mendpt surga itu adlh orang yg.......


الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَا لْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَا لْعَا فِيْنَ عَنِ النَّا سِ ۗ وَا للّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ ۚ 

"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."


Kebaikan itu selain menafkahkan sebagian rezeki (sesuai skala prioritas), meliputi juga menahan amarah, memaafkan kesalahan orang lain.


اللَّهُمَّ قِنِي شُحَّ نَفْسِي وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُفْلِحِينَ


(Allahumma qinii syuhha nafsii, waj’alnii minal muflihiin)

“Ya Allah, hilangkanlah dariku sifat pelit (lagi tamak), dan jadikanlah aku orang-orang yang beruntung”


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 4 Rabiul awal 1442 H.

21 Oktober  2020.

(678.10.20).

Saturday 17 October 2020

Amanah bagi Gagak dan Merpati.

 Gunung Judi.....bgt nama daratan tempat berlabuh bahtera Nabi Nuh,  tercatat dlm Al-Qur'an ayat 44 surat Hud:

.

:..........وَا سْتَوَتْ عَلَى الْجُوْدِيِّ......."

"......dan kapal itu pun berlabuh di atas Gunung Judi......".


Setelah 150 hari berlayar bahtera Nabi Nuh; hujanpun mulai reda dan berangsur airpun surut diserap bumi. Bumi dan langit diperintah Allah:


وَقِيْلَ يٰۤاَ رْضُ ابْلَعِيْ مَآءَكِ وَيٰسَمَآءُ اَقْلِعِيْ وَغِيْضَ الْمَآءُ وَقُضِيَ الْاَ مْرُ

"Dan difirmankan, Wahai Bumi! Telanlah airmu dan wahai langit (hujan!) berhentilah. Dan air pun disurutkan, dan perintah pun diselesaikan........". (QS Hud ayat 44).


Guna mencari tempat mendarat, (menurut tafsir Ikrimah yg diterimanya dari Ibn Abbas). Nabi Nuh memerintahkan burung Gagak untuk memantau di bumi mana yg sudah ada daratan tempat berlabuh. 


Gagak pun meluncur terbang membawa misi mencari tempat pendaratan. Benar tak berapa lama berselang terbang terlihat sdh  ada daratan, di atasnya bergelimpangan mayat yg sudah membusuk demikian banyaknya. 


Gagak terlena; langsung menyantap bangkai kedoyanannya itu sampai kenyang dan akhirnya enggan pulang ke bahtera dimana Nabi Nuh sdg menunggu. 


Selanjutnya Nabi Nuh mengutus burung Merpati. Tak lama berselang Merpati pulang, di kakinya terjepit ranting pohon Zaitun dan menempel bekas tanah. Nabi Nuh pun paham bahwa sdh ada daratan untuk berlabuh. (Dr. Hamka; Tafsir Al-Azhar Juzu XII hal. 60).


Al hasil dg panduan Merpati haluan diarahkan ke daratan, turunlah para penumpang kapal untuk meneruskan kehidupan. 


Kiranya boleh diambil i'tibar perilaku Gagak dan Merpati dlm case di atas.


Sepertinya ada sebagian kita bagaikan Gagak, lupa bahwa kita diperintahkan Allah ke Bumi ini untuk mengemban perintah Allah. Mengabdi kpd Allah. Diantara wujud pengabdian itu untuk berbuat baik bagi kemaslahatan ummat. 


Gagak diharapkan dpt memandu kapal untuk mendarat setelah 150 hari ter-katung2 dilaut tak bertepi. Tapi apa yg dilakukan si Gagak, bgt terlihat tumpukan kesempatan makanan (seumpama kemewahan/harta) lupalah janji dg Nabi Nuh sgr pulang ke bahtera bgt melihat daratan. 


Bukankah Nabi Nuh serta seluruh penumpang kapal mempercayakan ikhtiar kelangsungan hidup mereka kpd Gagak. Tapi Gagak lupa janjinya stlh menemukan kenikmatan. 


Apakah tamsil ini agak mengena buat orang yg mewakili kita, atau buat para pemimpin2 kita yg kita beri mandat untuk mencari daratan untuk berlabuh bahtera bangsa ini ke pantai bahagia, namun mungkin ada sebagian yg berperilaku seperti burung Gagak.


Lain lagi dg burung Merpati, dia tak mengingkari janji. Begitu dijumpai daratan lalu dipetiknya ranting pohon Zaitun  untuk isyarat disana sdh tumbuh tumbuhan lambang adanya kehidupan, sambil sebelumnya hinggap ditanah guna membuktikan sdh mengeringnya bumi. 


Burung Merpati melaksanakan tugas dengan amanah dan tulus, sesuai dengan apa yg diperintahkan.  


Merpati pun mungkin sempat juga mengenyangkan perutnya dg buah Zaitun namun tak lupa tugas pokok mengemban amanah. 


Agaknya inipun cocok buat tamsil bagi wakil2 kita, para pemimpin2 yg di beri mandat mencarikan pantai berlabuh bangsa ini ke daratan adil makmur sejahtera, mereka  amanah.  Hanya menikmati kekayaan sewajarnya untuk hidup tetapi tak lupa amanah yg diembankan ke pundaknya.


Izin mantun sejenak:


Burung Gagak terbang berkawan.

Terbang sejoli burung  Merpati.

Apalah daya kita rakyat rendahan.

Paling hanya do'a di dalam hati.


Terbang layang burung Gagak.

Beda gayanya burung Merpati.

Lihat yg tertindas, mereka berlagak.

Seolah membela sampai mati.


Bila lihat sesuatu kemungkaran.

Bila mampu rubah dg tangan.

Jika tak mampu rubah dg lisan.

Ingkari dg hati, se-lemah2 iman.


Semoga ......yg bersikap bagaikan Gagak, Allah berikan taufiq dan hidayah, agar bertaubat dan berubah, selanjutnya memperbaiki diri dan diampuni Allah.


Semoga ........ yg bersikap bagaikan Burung Merpati, Allah jadikan mereka konsisten (istiqamah) sampai akhir hayat, senantiasa dlm lindungan Allah. Aamiin.


اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ


“Ya Allah, jadikanlah pemimpin kami orang yang baik. Berikanlah taufik kepada mereka untuk melaksanakan perkara terbaik bagi diri mereka, bagi Islam, dan kaum muslimin. Ya Allah, bantulah mereka untuk menunaikan tugasnya, sebagaimana yang Engkau perintahkan, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jauhkanlah mereka dari teman dekat yang jelek dan teman yang merusak. Juga dekatkanlah orang-orang yang baik dan pemberi nasihat yang baik kepada mereka, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jadikanlah pemimpin kaum muslimin sebagai orang yang baik, di mana pun mereka berada.”


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 30 Safar 1442 H.

17 Oktober  2020.

(677.10.20).

Thursday 15 October 2020

Beda Rezeki, Profesi, guna Bersinergi.

 Semua manusia terlahir dlm keadaan tdk punya apa2, apalagi yg namanya HARTA, pakaianpun belum lekat di badan.


Beberapa saat stlh lahir barulah punya harta berupa lampin pembulang tubuh diberi oleh pihak lain, bukan upaya sendiri.


Manusia normal yg lahir dari pernikahan yg sah, dirawat ibunya, disusui. Bgt bayi lahir susu ibu mulai berair. 


Melalui sudut pandang iman, bukanlah secara kebetulan air susu ibu itu tersedia, adlh atas karunia Allah. Buktinya bahwa air susu ibu baru keluar stlh si bayi lahir, sblmnya tdk ada. 


Sekaligus juga membuktikan bahwa rezeki si bayi yg blm boleh makan makanan selain cairan itu oleh sang Maha Pencipta, tlh diciptakan sesuai kebutuhan bgt dia lahir, berupa susu yg kaya gizi dan nutrisi.


Lebih jauh mengenai maha sempurnanya Allah mempersiapkan rezeki buat manusia sesaat terlahir ke dunia. Atas dasar penelitian para ahli di banyak publikasi bahwa  ternyata isi kandungan nutrisi air susu ibu yg melahirkan bayi laki2,  berbeda dg ibu2 yg melahirkan bayi perempuan. Ini menunjukkan betapa Maha telitinya Allah mengatur sampai detail.


Berbeda kebutuhan nutrisi untuk bayi lelaki dg bayi perempuan. Allah mencukupinya sesuai keperluan dg dmkn benar2 Allah adlh Al-Muqiit (المقيت = Yang Maha Pemberi Kecukupan) seperti termuat di 

 ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ   

ke 39.


Dari kenyataan atas dasar

pengamatan bahwa rezeki yg disiapkan Allah sesudah kita lahir ini menyadarkan kita bahwa: 

1. Sesungguhnya rezeki kita sejak mulai kita keluar dari perut ibu kandung sampai sblm masuk ke perut ibu pertiwi telah diatur Allah sesuai kebutuhan kita. Bila rezeki kita sdh habis terkonsumsi, maka habislah jatah hidup kita di atas bumi ini.


2. Setiap individu diberi rezeki beda2, diberikan atas dasar kebutuhan, seperti dikemukakan di atas, bayi laki2 nutrisi ASI buatnya lebih dari bayi perempuan. Karena nanti anak lelaki akan lbh banyak aktivitas fisiknya ketimbang anak perempuan. Lelaki terkondisi tenaganya hrs lbh kuat dari wanita.


Demikianlah, lelaki secara kodrati dilebihkan Allah dari perempuan. 


"وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ ۗ لِلرِّجَا لِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوْا ۗ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ......................."

"Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan......................" (QS: An-Nisa 32).


Oleh karena itu, maka dlm merajut kehidupan ini pria dan wanita agar mencapai kebagian optimal, hrs bersinergi, sebab masing2 punya kelebihan dan kekurangan. Salah satunya dilambangkan Al-Qur'an dg:

هُنَّ لِبَا سٌ لَّـكُمْ وَاَ نْـتُمْ لِبَا سٌ لَّهُنَّ

"Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka". (QS: Al-Baqarah 187).


Makna pakaian:


1. Pakaian sebagai pelindung, berarti saling melindungi.


2. Pakaian berfungsi penutup aurat, termasuk dlm pengertian aib, kekurangan dalam hal ini, pihak yg dilindungi agar tdk berdampak negatif.


3. Bahwa pakaian; bila kotor harus dicuci, jika kusut hrs dirapikan agar si pemakai tetap nyaman dan juga berpenampilan yg baik. Ini berarti pria dan wanita yg sdh menjadi suami istri haruslah saling menjaga, bila terjadi kekhilafan, saling menasihati dlm tanda petik agar tdk "kotor" dan tdk "kusut/lusuh".


Uraian singkat ini, kiranya dpt memfahamkan kita bahwa rezeki sejak lahir sudah disediakan Allah dg penuh ketelitian secara detail, sampai beda kandungan susu ibu buat bayi laki2 dan bayi perempuan. 


Dmkn juga stlh kita jadi manusia seutuhnya perkara rezeki juga sdh diatur lbh rinci lagi, bagi masing2 individu (berbeda). 


Perbedaan itulah menjelma jadi aneka bidang usaha. Ada yg jadi saudagar, ada yg pekerja. Ada yg bergerak dibidang jasa. Ada yg berkegiatan memproduksi barang. Ada yg berperan menyuguhkan ide2 yg berguna bagi kehidupan ummat manusia.


Berbagai bidang, berbagai kemampuan aneka profesi akan menjadi bermanfaat untuk semua, bila bersinergi saling melengkapi saling isi mengisi, saling nasihat menasihati dlm kebenaran

  وَتَوَا صَوْا بِا لْحَقِّ


اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا 

 “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).”


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 29 Safar 1442 H.

16 Oktober  2020.

(676.10.20).

Sunday 11 October 2020

Ber SYUKUR kadang jadi BANGGA.

 Tak jarang kita ikut bangga bila kelompok, group bahkan anak bangsa yg berhasil menorehkan prestasi berskala internasional.


Bagi Kakek2 - Nenek2, kalau anak2 jadi terkenal berprestasi, lebih2 jika yg berprestasi itu adlh cucu2, bukan main bangganya, bukan main senangnya. Langsung pegal di badan, linu di tulang hilang. Masuk angin ndak jadi, bablas anginnya. Kadang tercetus siapa dulu....... ortunya....... siapa dulu ..

........mbahnya........


Bangga, mengungkapkan perasaan puas atas prestasi yg tlh dicapai, dpt berupa prestasi diri sendiri, boleh jadi prestasi anak2,  prestasi cucu2 atau orang2 tua kita dulu, bisa juga keluarga. 


Dikenal istilah bangga diri (ujub). Ada juga bangga diikuti  dg syukur. Terdapat kesamaan antara BANGGA dan SYUKUR,  ke-dua2- nya dari dalam diri pemiliknya.


Bangga, bila diiringi diri merasa bahwa prestasi yang ia capai adalah sebagai kemampuan diri, menafikan Allah menyertai usahanya menjadi sebab keberhasilannya........ Bangga seperti ini dicela Allah disebut An Nisa 36, Al Qasas 76, 

Lukman 18, Al-Hadid 23.

; اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرَا


(Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri).


Sedangkan orang yang pandai bersyukur, ia tidak pernah merasa bahwa prestasi yang ia capai adalah mutlak kemampuan diri, ia tidak lupa bahwa sebenarnya ada pihak lain (teman, guru ortu dll) ikut berperan dan Allah menyertai dlm menentukan keberhasilannya. 


Bagi orang yg pandai bersyukur, sampai-sampai kalau ia sukses menjalankan ibadah, banyak berbuat kebaikan, orang bersyukur memandang inipun berkat kekuatan yg dianugerahkan Allah. Tidaklah dia membanggakan ibadah dan kebaikannya, karena dianya tidak tahu apakah ibadah serta kebaikannya itu diterima Allah atau tidak. 


Bentuk bersyukur,  konkritnya berwujud 3 model: 

1. Bersyukur dng lisan.

2. Bersyukur dng perbuatan.

3. Bersyukur atas nikmat.


Bersyukur dng LISAN.

Bersyukur juga dpt kita artikan sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah SWT. Salah satu caranya dng lisan bentuk ucapan: 


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ


(Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam).


Ucapan tsb berupa pujian kpd Allah, karena bagi orang yg bersyukur Allah lah yg menjadikan setiap keberhasilan, segala kesuksesan, semua prestasi.


Bersyukur dng PERBUATAN.

Yaitu dng melaksanakan  perintah Allah semampunya  dan menjauhi semua larangan Allah sekuat tenaga. Atas kenikmatan baik nikmat melekat di tubuh, maupun yg datang dari luar tubuh.


Bagi hambanya yg bersyukur Allah janjikan di Al-Qur'an surat Ibrahim ayat 7


وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ; لَاَزِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

(Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat)


Bersyukur atas NIKMAT Allah.


Nikmat Allah bgt banyak shg Allah muat di QS An-Nahl 18.


وَاِ نْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَـغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ


"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang."


Nikmat Allah yg tak mungkin dihitung itu, dpt dikelompokkan secara sederhana dlm 2 bagian besar:

a. Nikmat melekat di tubuh.

b. Nikmat dari luar tubuh.


Nikmat melekat di tubuh:

Secara konkrit betapa serasinya tata letak anggota tubuh diciptakan Allah. Ambil salah satu contoh saja, "daun telinga". Terbuat dari tulang rawan, tertancap di bagian kepala, menghadap kedepan. Jika diurai nikmat ini akan menghabiskan berjuta kata. Ambil salah satu hikmah telinga dari tulang rawan, dapat mudah tidur miring ke kiri dan kekanan. Akan hal telinga dari tulang rawan dpt diulas nikmatnya tak cukup rubuan kata. Belum lagi hidung yg lobangnya ke bawah, mata yg bolanya dpt bergerak, kelopaknya menutup refleks, alisnya di atas pelupuk mata, rambut alis segitu aja ndak panjang2 hingga menutup mata. Pokoknya nikmat sekujur tubuh saja sdh sulit menginventarisirnya.

Yang penting bersyukur akan nikmat2  tsb dg cara menggunakan fasilitas tubuh untuk tujuan yg benar, yakni sesuai kehendak Allah..... yang menciptan seluruh piranti dlm tubuh baik yg teraba maupun tak kasat mata.


Nikmat dari luar tubuh.

Nikmat ini tak terhingga, rezeki, kemudahan2,  iman, kesehatan, aneka jenis makanan dll. 


Ambil contoh kecil satu saja nikmat dari luar itu; udara, .... dgnya kita dpt hidup. Dlm udara terdpt oxygen yg teramat diperlukan buat kelangsungan hidup manusia. Buktinya bila tubuh sdh tak normal mengolah oxygen, orang ybs perlu tambahan oxygen dari tabung, lumayan harganya. Andaikan oxygen yg kita hirup harus bayar............


Maha benar Allah dng firman-Nya. Surat Ar-Rahman diulang 31 kali:


فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?


Demikian, smg kita menjadi hamba Allah yg selalu bersyukur.  Lebih ber- hati2 dalam berbangga jangan sampai tdk bersyukur. Bgt juga hati2 dlm bersyukur jangan sampai masuk ke katagori berbangga. Karena tdk sedikit orang yg bersyukur terselip dominan berbangga untuk diapresiasi manusia; misalnya mengucapkan kpd orang:

 "Alhamdulillah kami setiap bulan menyantuni anak yatim ......sekian orang melalui panti.......". "Alhamdulillah atas berkat rezeki Allah, setiap bulan kami dpt ber infaq ke .........."

Dll model kebagaan diduhului dng ucapan syukur Alhamdulillah. Berbangga atas kebaikan/ibadah dng tenden mengharapkan apresiasi manusia, menjurus kpd syirik. Oleh karena itu baik kita amalkan do'a:


اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ , 

وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ!


Ya Allah;

Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan (syirik) yang menyekutukan-Mu sedangkan aku mengetahuinya; dan aku memohon ampun kepada-Mu dari apa-apa yang tidak aku ketahui.


اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 25 Safar 1442 H.

12 Oktober  2020.

(675.10.20).

Friday 9 October 2020

BerAMAL baik yg BERMUTU.

Hidup tak tau berapa panjang.

Tak ada yg sama setiap orang.

Ada orang yg:

Hidup lama amal baiknya kurang.

Hidup singkat kebaikan bercabang.


Diantara amal manusia hidup kedua kutub yg ekstrim baik dan ekstrim buruk. Adapula yg pertengahan. Dianya tak baik2 amat sesekali datang jeleknya. Dianya tak buruk2 amat lakunya tempo2 muncul baiknya. Hal itu  seperti terungkap dalam (QS. Fatir ayat 32):


فَمِنْهُمْ ظَا لِمٌ لِّنَفْسِهٖ ۚ وَمِنْهُمْ مُّقْتَصِدٌ   ۚ وَمِنْهُمْ سَا بِقٌ بِۢا لْخَيْرٰتِ بِاِ ذْنِ اللّٰهِ

"...........lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan, dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah........"


Idealnya sih hidup ini berusia panjang,  amal baik pun banyak. Atau hidup usia sedang2 aja tapi dihiasi penuh dg amal baik. 


Menilik ayat 2 surat Al-Mulk, maksud Allah menghidupkan dan mematikan manusia untuk menguji setiap kita guna mengetahui siapa yg paling baik amalnya. 


الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلً; وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ 

"yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun".


Amal, terdiri dari dua dimensi y.i. Amal baik dan amal buruk. 

Amal baik berupa pengabdian kdp Allah, perbuatan baik terhadap sesama manusia dan alam semesta. 


Amal buruk berwujud: 

* melanggar perintah Allah,

* zalim kpd sesama manusia dan 

* berbuat kerusakan thdp alam semesta.


Dimaklumi jika kata اَحْسَنُ عَمَلًا (lebih baik amalnya) disini dimaksudkan amal baik yg lebih baik. Jadi yg dimaksud amal lbh baik, amal berkualitas (bermutu/bernilai), bukan sekedar kuantitas (jumlah) amal.


Di dlm koridor agama, amal baik itu baru bernilai/bermutu sehingga diterima sebagai amal baik oleh Allah ialah:

1. Dilaksanakan atas dasar perintah Allah dan RasulNya.

2. Merujuk, mengacu JUKLAKnya dari yg dicontohkan oleh Rasulullah.

3. Ikhlas semata-mata kpd Allah, bersih dari riya, keterpaksaan.


Kembali ke اَحْسَن عَمَلًا (yg lebih baik amalnya) itu sebabnya Allah menjadikan خَلَقَ الْمَوْتَ (yg MATIkan) dan وَالْحَيٰوةَ (danHIDUPkan). untuk menguji kita siapakah diantara kita yg paling baik amalnya, bukan yg paling banyak amalnya.


Dengan dmkn agar lolos dari ujian Allah, di kehidupan ini, hendaklah setiap kita berikhtiar maksimal untuk memperbaiki amal kebaikan kita, setidaknya guna mengimbangi amal buruk yg sdh terlanjur atau amal buruk yg tak disengaja.


Sarana memperbaiki amal kebaikan ialah ilmu, spy yakin se yakin2nya amal yg dikerjakan benar2 tlh memenuhi 3 syarat di atas. 


Agar terpenuhi syarat di atas

utamanya untuk urusan supaya lebih baik amal tertuju kpd Allah jangan sampai adanya amal baik yg diada-adakan shg nanti akan berujung menimbulkan perbantahan dlm hal ini Allah ingatkan:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّجَادِلُ فِى اللّٰهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَّلَا هُدًى وَلَا كِتٰبٍ مُّنِيْرٍ

"Dan di antara manusia ada yang berbantahan tentang Allah tanpa ilmu, tanpa petunjuk, dan tanpa Kitab (wahyu) yang memberi penerangan".

(Al-Qur'an surat Al-Hajj ayat 8).


Amal baik berkualitas, lebih baik dari amal baik yg banyak namun tak berkualitas. Tentu yg paling baik adalah amal baik yg banyak dan berkualitas pula.

Agar tdk berbantah-bantah ketika beramal baik (ibadah) perdalamlah ilmu ibadah. 

* Adlh kenyataan umum ke suksesan kehidupan di dunia bagi menusia yg menguasai ilmu dunia. 

* Agar selamat dunia akhirat banyak ibadah untuk Allah dg ilmu ibadah dan amal baik untuk ummat serta masyarakat dg ilmu ibadah diikuti ilmu dunia.

Stlh beramal dg ilmu, syarat beramal yg paling penting lainnya adlh ikhlas:


وَمَاۤ اُمِرُوْۤا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَـهُ الدِّيْنَ ۙ حُنَفَآءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِ ۗ 

"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)."

(QS. Al-Bayyinah 98: Ayat 5)


اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 22 Safar 1442 H.

9 Oktober  2020.

(674.10.20). 

Tuesday 6 October 2020

Firdaus Diwariskan Kepada: (Bagian ke lima)

Melanjutkan tulisanku judul di atas (Bagian Pertama, kedua ke tiga dan ke empat) ttg syarat mendaftar ke Surga Firdaus.

Syarat2 tsb seperti tlh ditulis, atas dasar Alqur'an surat Al-Mu'minun ayat 2 s/d 11. yaitu:


1. Shalat khusyuk, konsisten ( tlh dimuat di bagian pertama).

2. Pelihara lidah.(tlh dipublish di bagian kedua).

3. Tunaikan zakat.(tlh ditulis di bagian ketiga).

4. Sex sesuai aturan (sdh diungkap pada bagian ke empat) 

5. Pelihara amanah.


Syarat mendaftar Firdaus kelima, "Pelihara amanah" sbgmn di tulis di ayat 8 al-Mu'minun

وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ


"orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya,". 


Pada syarat ke 5 ini ada dua hal yg harus terpelihara:

1. Amanah.

2. Janji.


AMANAH.


اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَ مٰنٰتِ اِلٰۤى اَهْلِهَا

"Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya", 

(QS. An-Nisa' ayat 58)


وَا لرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْۤا اَمٰنٰتِكُمْ وَاَ نْـتُمْ تَعْلَمُوْنَ


"janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui."

(QS. Al-Anfal ayat 27).


Dari 2 ayat di atas diketahui, bahwa amanah menyangkut 4 unsur:


1. Pemberi amanah, 

2. Sesuatu yg diamanahkan,

3. Penerima amanah.

4. Pembawa amanah.


Yang bertanggung jawab akan amanah; adlh si PEMBAWA amanah.


Pembawa amanah berkemungkinan menyampaikan amanah di-lebih2kan atau juga di kurangi..... hal dmkn Ini termasuk TIDAK AMANAH. 


Kalau bgt yg dimaksud amanah adlh menyampaikan, atau melaksanakan sesuatu persis seperti apa yg diamanahkan.


Wujud amanah dpt berupa barang, dpt juga berupa pesan atau aspirasi.


Pemberi amanah dpt berupa seseorang, dpt pula sejumlah banyak orang atau masyarakat. Pengemban amanah, dlm hal amanah dari masyarakat banyak, mereka membawa amanah berupa aspirasi masyarakat banyak itu. 


Akan terjadilah problem yg luas, ketidak puasan masyarakat, apabila penyelenggara amanah rakyat, tidak menyampaikan amanah berupa aspirasi rakyat yg memberikan amanah kpd mereka sesuai yg diamanahkan. Misalnya membuat ketentuan yg justru tidak berpihak kpd rakyat yg memberi amanat.


Jika amanah sdh disepelekan, 

diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dia berkata, “Rasulullah ﷺ  bersabda:


إِذَا ضُيِّعَتِ اْلأَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. قَالَ: كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: إِذَا أُسْنِدَ اْلأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ.


“Jika amanah telah disia-siakan, maka tunggulah hari Kiamat”. Dia (Abu Hurairah) bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimanakah menyia-nyiakan amanah itu?’ Beliau menjawab, “Jika satu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu!” [HR. al Bukhari]


JANJI.

Menarik kisah menepati janji, seorang pemuda diqisas hukuman  mati karena kelalainnya menghilangkan nyawa seorang lansia, di era kepemimpinan khalifah Umar.


Terhukum minta undur eksekusi 3 hari, karena ybs sbg musafir minta tempo untuk pulang ke kampung menyelesaikan bbrp urusan a.l. menunaikan semua amanah yang tertanggung dulu."  


Amanah yang tertanggung itu, katanya, bahwa dia masih memiliki seorang adik yang juga sudah ditinggalkan ayahnya. Sebelum meninggal, ayahnya itu telah mewariskan harta. "Dan saya menyimpannya di tempat yang tidak diketahui oleh adik saya." katanya. 


Pengunduran diberikan bila ada penduduk Madinah yg mau menjamin. (maklum ketika itu blm ada KTP).


Singkat kisah ...... seorang bernama Salman yg NB tak ada hubungan kenal mengenal apalagi kekerabatan, siap menjamin.


Ketika hari eksekusi tiba, matahari sdh condong ke barat, terpidana blm muncul........ tiba2 dari kejauhan terlihat ........titik bergerak, stlh makin dekat semakin jelas ternyata pemuda itu datang tanpa tunggangan berlari, menepati JANJI walaupun MATI.


Selanjutnya pemuda itu menyampaikan:

"Maafkan aku hampir terlambat!" ujar pemuda itu. Pemuda itu langsung menggantikan posisi Salman yg tlh siap menggantikannya dieksekusi bila dia tdk datang. Pemuda itu berterima kasih kepada Salman telah bersedia menjadi penjaminnya meski ia belum dikenalnya sama sekali.


Umar minta penjelasan atas keterlambatan pemuda itu.  Sang pemuda berkata, "Urusan kaumku memakan waktu. Kupacu tungganganku tanpa henti hingga tungganganku karena kelelahan sekarat di gurun, terpaksa kutinggalkan, lalu aku berlari ke tempat eksekusi hukuman qisas ini."  


Sebelum melakukan hukuman, Khalifah Umar berkata. "Demi Allah, bukankah engkau bisa lari dari hukuman ini? Mengapa susah payah kembali?" kata Umar sambil menenangkan dan memberinya minum.  


Setelah menerima pemberian dari Umar, pemuda itu berkata, "Supaya jangan sampai ada yang mengatakan di kalangan Muslimin tak ada lagi kesatria tepat janji," kata pemuda itu sambil tersenyum.


Umar mendekati Salman yang tidak jauh dari pemuda yang akan dieksekusi mati itu. "Mengapa kau mau menjadi penjamin seseorang yang tak kau kenal sama sekali?"  (risikonya mati).


Dengan tegas tetapi lembut menjawab pertanyaan Khalifah Umar, Salman berkata, "Agar jangan sampai dikatakan di kalangan Muslimin tak ada lagi saling percaya dan menanggung beban saudara," tuturnya.


Kedua lelaki yang ayahnya telah terbunuh lalu merasa terharu dengan sikap sang pemuda dan keberanian Salman. Mereka berkata, "Wahai Amirul Mukminin, kami mohon agar tuntutan kami dibatalkan. Kami telah memaafkan pemuda penepat janji ini."  


Mendengar perkataan tersebut, Khalifah Umar bertanya, "Mengapa kalian berbuat seperti itu?" tanya Umar. "Agar jangan ada yang merasa di kalangan kaum Muslimin tak ada lagi saling memaafkan dan kasih sayang," katanya.


"Wahai Salman, kamu sungguh berani, dan wahai pemuda, kamu adalah al-Wafi. Kamu berdua sangat mulia, lalu bersalamanlah dan kuatkan ukhuwah di antara kalian," kata Umar. 


Pembaca !!!

Bila manusia sdh tidak amanah dan tidak menepati janji,  satu diantara 5 syarat mendaftar sbg penghuni Surga Firdaus tak terpenuhi.


Jika tdk amanah dan ingkar janji  maka berkemungkinan tak dpt menagih janji Allah seperti di ayat 10 dan 11 Al-Mu'minun:


اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَارِثُوْنَ  

"Mereka itulah orang yang akan mewarisi,".

الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ  ؕ  هُمْ فِيْهَا  خٰلِدُوْنَ

"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."


 اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ

آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 20 Safar 1442 H.

7 Oktober  2020.

(673.10.20).


Sunday 4 October 2020

Firdaus Diwariskan Kepada: (Bagian ke empat)

 Melanjutkan tulisanku judul di atas (Bagian Pertama, kedua dan ke tiga) ttg syarat mendaftar ke Surga Firdaus.

Syarat2 tsb seperti tlh ditulis, atas dasar Alqur'an surat Al-Mu'minun ayat 2 sd 11. yaitu:


1. Shalat khusyuk, konsisten ( tlh dimuat di bagian pertama).

2. Pelihara lidah.(tlh dipublish di bagian kedua).

3. Tunaikan zakat.(tlh ditulis di bagian ketiga).

4. Sex sesuai aturan

5. Pelihara amanah.


Syarat mendaftar Firdaus berikutnya, SEX sesuai aturan.

Al-Qur'an adlh  ٱلْقُرْءَانُ هُدًۭى لِّلنَّاسِ, (sbg petunjuk bagi manusia), memberikan arahan sgl aspek kehidupan termasuk mengenai penyaluran kebutuhan biologis manusia. Agar kehidupan manusia ini teratur. Al-Qur'an juga menjelaskan asal usul kehidupan manusia itu dari hubungan antara lelaki dan perempuan. Hubungan dimaksud menjadi halal bila sesuai aturan, diredaksikan dlm surat Al-Mu'minun ayat 5, 6, dan 7.  kebutuhan biologis manusia hrslah diselenggarakan dg cara yg dihalalkan Allah,  


وَالَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ 

"dan orang yang memelihara kemaluannya,"

(QS. Al-Mu'minun: Ayat 5)


اِلَّا  عَلٰٓى اَزْوَاجِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَانُهُمْ فَاِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ 

"kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela."

(QS. Al-Mu'minun: Ayat 6)


فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰ لِكَ فَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ   

"Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas."

(QS. Al-Mu'minun: Ayat 7).


Al-Qur'an mengatur hubungan sex manusia, agar tatanan kehidupan jadi teratur. Karena bilamana hubungan sex antara lelaki dan perempuan sdh bebas kelewat batas tak lagi ada aturannya maka akan berakibat dmkn banyak hal2 yg buruk akan terjadi diantaranya penyakit kelamin, terganggu ketentraman dlm masyarakat. Di tulisan ini mari kita lihat dua diantara dampak negatif dari sex bebas itu:

1. Tidak jelasnya nasab silsilah.

2. Masa tua suram.


ad.1. Tdk jelasnya nasab silsilah.

Pembaca dpt membayangkan kemungkinan2 yg bakal terjadi akibat sex bebas terkait nasab-silsilah misalnya:

Suatu ketika diruang tunggu bandara bertemu seorang lelaki setengah baya, tampan, dg gadis baru mekar. Mereka berkenalan kebetulan sepesawat terbang setujuan. Alhasil perkenalan berlanjut.  Jika konsep "pergaulan bebas" digunakan dpt saja hubungan mereka berlanjut.........

Umpamanya ternyata mereka berdua ini, setelah ditelusuri siapa ibunya, diketahui bahwa, si lelaki itu pernah "berhubungan" dg ibu si wanita sekitar sekian tahun lalu seusia si wanita. Ayah dan anak tdk saling tau, sampai berakibat ekstrim. Naah kalaulah hubungan mereka melahirkan manusia baru, bgmn susunan nasab dan silsilah keturunan. Jadilah manusia sama dg mahluk hewan. Hal yg sama bukan mustahil sesaudara kandung saling tak kenal, dpt terjadi kejadian ayah dan anak tadi.


ad. 2. Masa tua suram.

Bila umur panjang sampailah manusia ke masa tua, dimana semuanya menuju turun. 


Kesehatan, kekuatan, kemampuan semuanya berkurang. Dimasa itu diperlukan adanya sanak keluarga yg lbh muda melindungi, merawat. Uang tabungan berjumlah besar, harta hanyak, kadang tidak bgt ada gunanya bila di usia yg sdh renta itu. 


Kalau ada, anak2 shalih dan shalihah yg bhakti kpd ortu merekalah yg akan merawat sampai ajal datang. 


Memang tak semua manusia punya anak kandung, namun dg teraturnya  nasab-silsilah,    maka اِنْ شَآءَ اللّٰهُ anak2 dari saudara bakal ikut bertanggung jawab, buat mereka yg tdk dikaruniai Allah anak kandung. Lazimnya Ortu yg punya anak2 berwasiat kpd anak2 mereka agar memperhatikan Paman atau Tante mereka yg tidak berketurunan. 


Itulah penting adanya keteraturan nasab dan silsilah. Keteraturan tersebut hanya apabila diikuti aturan Allah dimaksud QS Al-Mu'minun 5 s/d 7. 


Bila tdk teraturnya silsilah dan nasab maka masa tua akan suram, karena ndak diketahui siapa anak keturunan yg bakal merawat di hari tua. Paling2 jalan keluarnya ybs dimasukkan ke panti jompo.


Bgt sekilas kesulitan di dunia bila manusia enggan mentaati petunjuk Allah, khususnya dalam soal Sex. Oleh karena itu ketentuan tsb dijadikan salah satu syarat mendaftar ke surga Firdaus.


Bila tlh terpenuhi 5 syarat2 tsb., maka di ayat 10 dan 11 Al-Mu'minun Allah janjikan:


اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَارِثُوْنَ  

"Mereka itulah orang yang akan mewarisi,".

الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ  ؕ  هُمْ فِيْهَا  خٰلِدُوْنَ

"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."


Adapun syarat ke 5 persyaratan mendaftar SURGA FIRDAUS sbg penutup, اِنْ شَآءَ اللّٰهُ dilanjutkan artikel berikut.


Pembaca!!!, semua aturan yg ditetapkan Allah adlh untuk keselamatan manusia dunia dan akhirat. Akan binasalah bila memperturutkan keinginan (hawa nafsu).


وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَـقُّ اَهْوَآءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمٰوٰتُ وَا لْاَ رْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّ ۗ بَلْ اَتَيْنٰهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ مُّعْرِضُوْنَ ۗ 

"Dan seandainya kebenaran itu menuruti keinginan mereka, pasti binasalah langit dan bumi, dan semua yang ada di dalamnya. Bahkan Kami telah memberikan peringatan kepada mereka, tetapi mereka berpaling dari peringatan itu."

(QS. Al-Mu'minun ayat 71)


 اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ ، وَالأَعْمَالِ ، وَالأَهْوَاءِ

(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari akhlak, amal, dan hawa nafsu yang jelek).


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 16 Safar 1442 H.

3 Oktober  2020.

(672.10.20).


Thursday 1 October 2020

Firdaus Diwariskan Kepada: (Bagian ke tiga)

 Melanjutkan tulisanku judul di atas (Bagian Pertama dan kedua) ttg syarat mendaftar ke Surga Firdaus.

Syarat2 tsb seperti tlh ditulis, atas dasar Alqur'an surat Al-Mu'minun ayat 2 sd 11. yaitu:


1. Shalat khusyuk, konsisten ( tlh dimuat di bagian pertama).

2. Pelihara lidah.(tlh dipublish di bagian kedua).

3. Tunaikan zakat.

4. Sex sesuai aturan

5. Pelihara amanah.


Kulanjutkan dengan syarat mendaftar Firdaus berikutnya. 


Tunaikan zakat.

Zakat dan shalat sering digandeng satu paket dlm sejumlah ayat Al-Qur'an. Setiap perintah shalat hampir selalu diikuti zakat.

Bgt pentingnya zakat.


Zakat sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia bermasyarakat, karena a.l.:


1. Meringankan kesulitan warga masyarakat yg miskin, jika dikelola  bukan tidak mungkin diberdayakan untuk mengentaskan kemiskinan.


2. Mengurangi pelaku kriminal. Penjelasannya; bahwa penerima zakat setidaknya  اِنْ شَآءَ اللّٰهُ akan ikut membentengi keamanan, utamanya bagi pembayar zakat dan masyarakat di lingkungannya.


3. Membangun solidaritas dan silaturahim dlm masyarakat. Mrpkn jembatan penghubung antara si kaya dg si miskin. Termasuk bila si kaya dan si miskin bertalian kekerabatan, menjalin silaturahim.


Dari sudut pandang ibadah; zakat bagi pribadi pembayar zakat antara lain akan berdampak:


1. Membersihkan jiwa


خُذْ مِنْ اَمْوَا لِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَا للّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

"Ambillah zakat dari harta mereka guna membersihkan dan menyucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui."

(QS. At-Taubah ayat 103)


2. Keberkahan atas harta.

Pengeluaran harta dlm rangka memenuhi perintah Allah termasuk berupa Zakat, diyakini atas dasar iman akan mendapat keberkahan dg penggantian dari Allah berlipat ganda di akhirat nanti tersedia pahala.  


اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَاَ قَا مُوا الصَّلٰوةَ وَاٰ تَوُا الزَّكٰوةَ لَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ ۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ

"Sungguh, orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, melaksanakan sholat, dan menunaikan ZAKAT, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 277).


Keberkahan berupa berlipatganda nya harta yg dinafkahkan ke jalan Allah.

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَا لَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَا بِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَا للّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَآءُ  ۗ وَا للّٰهُ وَا سِعٌ عَلِيْمٌ

"Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 261)


Harta yang tidak dikeluarkan Zakatnya akan dirubah oleh Allah menjadi seekor ular jantan yang beracun lalu menggigit atau memakan pemiliknya.


Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « مَنْ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً ، فَلَمْ يُؤَدِّ زَكَاتَهُ مُثِّلَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شُجَاعًا أَقْرَعَ ، لَهُ زَبِيبَتَانِ ، يُطَوَّقُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، ثُمَّ يَأْخُذُ بِلِهْزِمَتَيْهِ – يَعْنِى شِدْقَيْهِ – ثُمَّ يَقُولُ أَنَا مَالُكَ ، أَنَا كَنْزُكَ » ثُمَّ تَلاَ ( لاَ يَحْسِبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ ) الآيَةَ

“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata, Rasulullah ﷺ  bersabda: “Barangsiapa diberi harta oleh Allah, lalu dia tidak menunaikan (kewajiban) zakatnya, pada hari kiamat hartanya dijadikan untuknya menjadi seekor ular jantan aqra’ (yang kulit kepalanya rontok karena dikepalanya terkumpul banyak racun), yang berbusa dua sudut mulutnya. Ular itu dikalungkan (di lehernya) pada hari kiamat. Ular itu memegang (atau menggigit tangan pemilik harta yang tidak berzakat tersebut) dengan kedua sudut mulutnya, lalu ular itu berkata,’Saya adalah hartamu, saya adalah simpananmu’. Kemudian Rasulullah ﷺ  membaca (firman Allah ta’ala,QS. Ali Imran: 180): 


 وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ بِمَاۤ اٰتٰٮهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ هُوَ خَيْـرًا لَّهُمْ ۗ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۗ سَيُطَوَّقُوْنَ مَا بَخِلُوْا بِهٖ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَ لِلّٰهِ مِيْرَا ثُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

"Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya, mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."


Bila tlh terpenuhi 5 syarat2 tsb., maka di ayat 10 dan 11 Al-Mu'minun Allah janjikan:


اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَارِثُوْنَ  

"Mereka itulah orang yang akan mewarisi,".

الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ  ؕ  هُمْ فِيْهَا  خٰلِدُوْنَ

"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."


Adapun syarat ke 4 dan 5 syarat mendaftar SURGA FIRDAUS, terlalu panjang jika dimuat sekaligus......., اِنْ شَآءَ اللّٰهُ dilanjutkan artikel berikut.


Pembaca!!!, jangan lalaikan menunaikan zakat, sungguh besar manfaat zakat bagi kehidupan bermasyarakat di dunia ini dan kelak beroleh  pahala yg besar di akhirat nanti.


اللَّهُمَّ قِنِي شُحَّ نَفْسِي وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُفْلِحِينَ


(Allahumma qinii syuhha nafsii, waj’alnii minal muflihiin)

“Ya Allah, hilangkanlah dariku sifat pelit (lagi tamak), dan jadikanlah aku orang-orang yang beruntung”


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 14 Safar 1442 H.

1 Oktober  2020.

(671.10.20).