Saturday 12 May 2018

HOAX

Seiring dg mudahnya menyebar kabar melalui sosmed, kadang kita dikagetkan oleh suatu berita. Selang bbrp lama diketahui info tsb tdk benar.
Di era blm muncul sosmed, l/k 7 tahunan ku berkiprah di media penyebar kabar (1967-1973) sbg wartawan.
Seniorku yg membimbing kami, memberi bimbingan paling "dasar" diawal arahannya me wanti-wanti jangan memuat kabar yg tak benar (hoax bhs kini, masa itu blm dikenal).
Lanjut seniorku ngajari sangat basic: "unsur berita perlu diingat; "5 w + 1 h ".
Semua unsur itu hrs benar.
- Benar siapa nya; who
- Benar apa nya; what
- Benar dimana nya; where
- Benar kapan nya; when
- Benar mengapa nya; why
- Benar bagaimana nya; how
Lumayan suka duka 7 tahunan jadi "penyebar kabar", walau tak pernah tebarkan HOAX, namun pernah juga ngalami keamanan diri ini terusik shg hrs dilindungi/disembunyikan teman sesama "kuli tinta" lainnya untuk bbrp waktu dan perlindungan aparat (di era itu, kini tinggal kenangan). Maklumlah berita tersiar kadang blm tentu disukai semua pihak.
Sesungguhnya kitab suci telahpun mengingatkan ttg jangan menyebar HOAX.
Dikisahkan diayat dibawah ini, seraya petunjuk seyogianya bersikap thdp HOAX.
لَوْلَاۤ اِذْ سَمِعْتُمُوْهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بِاَنْفُسِهِمْ خَيْرًا ۙ وَّقَالُوْا هٰذَاۤ اِفْكٌ مُّبِيْنٌ
"Mengapa orang-orang mukmin dan mukminat tidak berbaik sangka terhadap diri mereka sendiri, ketika kamu mendengar berita bohong itu dan berkata, Ini adalah (suatu berita) bohong yang nyata."
(QS. An-Nur 24: Ayat 12)
اِذْ تَلَـقَّوْنَهٗ بِاَ لْسِنَتِكُمْ وَتَقُوْلُوْنَ بِاَ فْوَاهِكُمْ مَّا لَـيْسَ لَـكُمْ بِهٖ عِلْمٌ وَّتَحْسَبُوْنَهٗ هَيِّنًا ۖ وَّهُوَ عِنْدَ اللّٰهِ عَظِيْمٌ
"(Ingatlah) ketika kamu menerima (berita bohong) itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu menganggapnya remeh, padahal dalam pandangan Allah itu soal besar."
(QS. An-Nur 24: Ayat 15)
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنْ جَآءَكُمْ فَاسِقٌ ۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْۤا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًا ۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu."
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 6)
Bgt banyak petunjuk Illahi buat kita dlm persoalan berita bohong (HOAX) di antaranya terpetik 3 ayat di atas, dpt kita petik ajaran bahwa:
1. Berprasangka baik, jangan malah membumbui shg lebih parah kebohongan itu. Jadi sedpt mungkin menentramkan keadaan bukan malah sebaliknya memperkeruh suasana.
2. Jika berita yg belum jelas sumbernya jangan ikut menyebarkan berita tersebut, ingat disisi Allah hal ydmkn itu bukan hal remeh malah mrpk masalah yg besar.
3. Jika mendpt suatu kabar, maka teliti lbh dhl kebenarannya, jangan sampai karena suatu berita yg tdk benar melakukan tindakan mencelakakan orang lain, membuat penyesalan ssdh bertindak.
Shadakallahul 'adziim. Smg kita, sidang pembaca yg beriman dan cendekiawan, senantiasa berusaha memahami sekaligus mengikuti petunjuk-Nya. Aamiin.
Dmk tulisan ini dibuat di acara pernikahan cucu kemenakan di gd Kementrian Tenaga Kerja jl. Gatot Soebroto kav 51 Jkt (06-06-2018). Dimana ku menjadi saksi dari pihak meplelai pria. Selasai akad nikah mendadak di daulat oleh pengulu untuk memimpin do'a ssdh akad nikah. Akad nikah selesai pk 09.10. Sedangkan resepsi baru mulai pk 11.00. Jeda 2 jam an ahandulillah, rampung tulisan ini.
Barakallahu fikum. Waslm. M. Syarif Arbi.

No comments:

Post a Comment