Tuesday 31 January 2023

SIKAP terhadap si LEMAH

Tukang sol sepatu berkeliling kampung memikul alat-alatnya sambil mulutnya berteriak has “Sol Sepatu”….. atau “Patu”….. Teriakan seperti ini hanya terdengar di komplek perumahan kampung lama di Jakarta. Di komplek rumah mewah si tukang sol sepatu ogah masuk karena penghuninya kalau sepatunya cacat sedikit langsung dibuang. Kadang juga sepatu yang sudah bosan memakainya dibuang atau dibuat koleksi. Ndak bakalan ada yang ngesolkan sepatu atau jahitkan sandal di perumahan mewah. Lagian tukang sol sepatu mungkin ndak diijinkan masuk oleh Satpam penjaga gerbang. Agaknya tulisan ini kena dibaca bukan penghuni rumah mewah. Bila ada rezeki si tukang sol sepatu ada yang minta jahitkan, reperasi sandal/sepatunya. Jasa tukang sol tersebut ditawar habis, sampai akhirnya si tukang sol yang lemah posisi tawarnya, harus menyerah dengan tawaran pemilik sepatu, daripada ndak ada kerjaan hari ini “belum dapat penglaris” katanya. Hal serupa bila menjahitkan retsleting celana rusak atau ada pakaian anda perlu dijahit dengan penjahit keliling. Di Jakarta banyak penyedia jasa vermak pakaian, menggunakan mesin jahit yang dimodifikasi menjadi “mesin jahit sepeda” dapat dikayuh. Penjaja jasa ini, juga keliling kampung, ada juga yang mangkal di tempat tertentu yang teduh. Ada informasi bagi yang mangkal ditempat tertentu ini, akan datang setiap hari pemungut semacam “sewa tempat”. Pengguna jasa ini juga tawar menawar, demikian juga posisi tawar pihak penjahit juga lemah. Ujung2 nya penjahit setuju dengan upah yang diinginkan pengguna jasa, lumayan yang penting dapat uang, setidaknya harus nutup “sewa tempat”. Soal tawar-menawar kepada pekerja informal yang mengais rezeki uang kecil ini, bandingkan bila anda membayar jasa parkir ketika masuk di mall, tanpa dapat menawar anda harus membayar puluhan ribu karena parkir anda sekian jam, hebatnya lagi kalau mobil anda parkir 4 jam lebih beberapa menit maka dibeberapa tempat parkir dihitung menjadi 5 jam. Andapun tak pernah dapat protes, padahal pengelola parkir dan gedung adalah orang kaya-raya. Antara Pizza dan Makanan Gerobak Kitapun juga lebih suka memesan dengan telepon dari rumah untuk diantarkan sekotak Pizza, ketimbang menghentikan Makanan Grobak yang didorong oleh si ekonomi lemah. Padahal mereka lebih butuh akan lakunya dagangan mereka. Sedangkan outlet Pizza dikelola pengusaha kaya dan harganyapun lebih mahal ketimbang makanan grobak, semisal sate, siomay, ketoprak dll. Seharusnya minimal untuk menerapkan kepedulian kita kepada yang lemah, dari pada membeli Pizza mendingan lariskan pedagang kecil. Sudahkan anda peduli dengan mereka, jika anda karena sesuatu penyakit sehingga ada larangan makan dari makanan gerobak, setidaknya dalam hati anda berdo’a semoga orang yang mengais rezeki halal ini, dimudahkan Allah, dilariskan dagangannya. Ketahuilah do’a anda yang tak diketahui orang yang di do’akan lebih manjur, karena dilaksanakan dengan tulus. Baik kita simak riwayat berikut ini: Dari Shofwan bin ‘Abdillah bin Shofwan –istrinya adalah Ad Darda’ binti Abid Darda’-, beliau mengatakan: قدمت عليهم الشام، فوجدت أم الدرداء في البيت، ولم أجد أبا الدرداء. قالت: أتريد الحج العام ؟ قلت : نعم. قالت: فادع الله لنا بخير؛ فإن النبي صلى الله عليه وسلم كان يقول “Aku tiba di negeri Syam. Kemudian saya bertemu dengan Ummud Darda’ (ibu mertua Shofwan, pen) di rumah. Namun, saya tidak bertemu dengan Abud Darda’ (bapak mertua Shofwan, pen). Ummu Darda’ berkata, “Apakah engkau ingin berhaji tahun ini?” Aku (Shofwan) berkata, “Iya.” Ummu Darda’ pun mengatakan, “Kalau begitu do’akanlah kebaikan padaku karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,” : “إن دعوة المرء المسلم مستجابة لأخيه بظهر الغيب، عند رأسه ملك موكل، كلما دعا لأخيه بخير، قال: آمين، ولك بمثل”. قال: فلقيت أبا الدرداء في السوق، فقال مثل ذلك، يأثر عن النبي صلى الله عليه وسلم. “Sesungguhnya do’a seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendo’akan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan do’anya. Tatkala dia mendo’akan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Amin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.” Shofwan pun mengatakan, “Aku pun bertemu Abu Darda’ di pasar, lalu Abu Darda’ mengatakan sebagaimana istrinya tadi. Abu Darda’ mengatakan bahwa dia menukilnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Shohih) Lihat Ash Shohihah (1399): [Muslim: 48-Kitab Adz Dzikr wad Du’aa’, hal. 88], Juga baik dijadikan referensi hadits berikut ini. “مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: “وَلَكَ بِمِثْل "Tidaklah seorang muslim mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan dia, melainkan malaikat akan berkata, 'Dan untukmu juga'." (HR Muslim). Itu sebagian kecil contoh sikap sebagian kita terhadap orang lemah, sangat-sangat serius menawar harga jasa yang mereka berikan. Sebagian kita lebih condong membeli makanan siap saji, pizza, ketimbang makanan tradisional. Kita sangat royal untuk memberikan hadiah kepada orang2 terpandang, orang2 kaya (bila ybs menikahkan anak) ketimbang orang2 miskin menikahkan anaknya. Sikap kita sering terbalik dermawan kepada hartawan pelit terhadap orang lemah. Jika sikap terbalik ini keterusan maka semakin jauhlah kita dapat MENGENTASKAN kemiskinan dan bahkan mungkin-mungkin malah dapat MENETASKAN KEMISKINAN. Semoga kepedulian kita kepada pihak yang lemah selama ini dapat dikoreksi, bila kebetulan sebagian kita berperilaku yang kurang berpihak kepada yang lemah dan bahkan dermawan kepada hartawan. Mudah2an Allah membukakan mata hati kita, peduli terhadap saudara2 kita yang lemah. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 10 Rajab 1444H – 1 February 2023. (1,098.02.23)

Sunday 29 January 2023

Keluarga SAMAWA ciptakan BALDATUN THAYYIBATUN WA RABBUN GHAFUR

Di era digital, kominakasi canggih dewasa ini kita semua sering disuguhi berita di TV dan Sosmed; Istri menghabisi suami, dengan teknik menggunakan jasa orang lain, akhirnya terbongkar, sampai ke meja hijau. Suami menganiaya istri sampai jiwa istri tidak tertolong. Anak membunuh ayah atau ibunya yang hanya karena permintaannya tidak dikabulkan. Viral pula orang2 terkenal di TV, yang ketika pesta pernikahannya aduhai meriahnya, tak berapa lama tersiar berita harus berurusan dengan pihak berwajib lantaran KDRT, suami menganiaya istrinya, padahal mereka tak kurang dari kelompok orang terpandang. Persoalan ini sebetulnya berpangkal dari mana asalnya. Berat dugaan pemicunya berawal dari salah pembinaan orang tua sejak awal permulaan, ketika tumbuh menjadi anak, kemudian menjadi orang dewasa. Pembinaan dimaksudkan bukan saja pendidikan, tetapi juga memberikan contoh2 yang baik, akhlak mulia, sebab di rumah tanggalah sekolah yang pertama dan paling utama, Kebanyakan seseorang setelah berumah tangga, cenderung menerapkan apa yang dilihatnya bagaimana ibu dan ayahnya dalam keseharian. Walau ada juga sebaliknya, dianya ketika berumah tangga, malah tidak menerapkan bagaimana perlakuan ayahnya terhadap ibunya, di bathinnya mencela sifat ayahnya, dia kasihan terhadap ibunya yang selalu disakiti ayahnya lahir dan bathin. Setelah dia berumah tangga dianya menjadi antitesa system rumah tangga ORTUnya, dimana ayah bersikap yang tidak baik terhadap ibunya, atau ibunya bersikap kurang benar terhadap ayahnya. Perubahan sikap seseorang, berasal dari keluarga suami istri yang tidak baik ini, dapat berubah ke anak keturunan mereka menjadi malah lebih baik, terjadi bila anak2 keturunan mereka mendapatkan petunjuk Allah. Mereka menerapkan ajaran Allah tentang adab interaksi suami istri yaitu dibangun atas 3 prinsip; “Kesetaraan”, “Keadilan”, dan “Membina hubungan yang terbaik antara suami istri dan keluarga lainnya”. KESETARAAN. Suami istri, haruslah memposisikan pasangan sebagai partner dalam mengarungi bahtera kehidupan. Suami tidak boleh menganggap istri adalah orang yang sudah diambil alihnya dari Ortu istrinya. Sebaliknya istri tidak boleh memandang suami sebagai orang yang harus dapat memenuhi apa yang diinginkannya. Karena ada istri yang katakan “pokoknya saya taunya ada duit sekian……...” Al-Qur’an mengibaratkan istri sebagai pakaian buat suami dan sebaliknya suami diibaratkan sebagai pakaian buat istri. (Al-Baqarah ayat 187). هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ………... “ “…...Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka……….” Banyak makna yang dapat dipahami dari pengertian “pakaian”, salah satu diantaranya adalah pelindung diri, menutup aurat. Oleh karena itu suami istri dalam kesetaraan masing2 saling melindungi, saling menutup aib, saling koreksi. Pokoknya adalah saling dalam pengertian tidak ada yang memposisikan diri lebih. Namun demikian, antara lelaki dan perempuan secara kodrati mempunyai perbedaan, kelebihan dan kekurangan, oleh karena ini setiap pasangan dalam kesetaraan itu harus pula memahami bahwa “sebagian”, …. ulangi “sebagian” lelaki dilebihkan dari perempuan seperti yang diabadikan dalam Al-Qur’an: “….…….الرِّجَالُ قَوّٰمُونَ عَلَى النِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَبِمَآ أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوٰلِهِم "Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya”. Dalam kenyataan sudah lama terjadi, kadang istri mempunyai kemampuan lebih dalam hal harta, boleh jadi juga dalam ilmu pengetahuan, sehingga inilah mungkin yang dimaksud kata “sebagian” dalam ayat 34 surat An-Nisa tadi. Bahwa dapat saja yang terjadi para istri yang mempunyai kelebihan dari pada suami dalam segala hal. Dalam hal seperti ini,istri tidak pantas bersikap yang tidak taat kepada suami, sejalan dengan prinsip KESETARAAN dimaksud. KEADILAN. Ketika mengelola rumah tangga, haruslah diterapkan keadilan, sejalan dengan kesetaraan sebagai prinsip pertama di atas. Keadilan itu terwujud sampai ke hal-hal menyelesaiakan pekerjaan rumah tangga. Adalah tidak wajar bila dibebankan semua kepada istri, hendaklah si suami dalam hal-hal tertentu dapat mengambil alih pekerjaaan istri. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا ‘Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya” (HR At-Tirmidzi As-Shahihah no 284). Rumah tangga Nabi merupakan bukti bahwa kesetaraan dalam hubungan laki-laki dan perempuan merupakan hal yang penting. Padahal, meskipun sebagai utusan Allah, nyatanya Nabi Muhammad saw juga melakukan pekerjaan rumah tangga. .عن الأسود قال سألت عائشة ما كان النبي صلى الله عليه وسلم يصنع في أهله قالتكان في مهنة أهله فإذا حضرت الصلاة قام إلى الصلاة Dari Al-Aswad, ia bertanya pada ‘Aisyah, “Apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan ketika berada di tengah keluarganya?” ‘Aisyah menjawab, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membantu pekerjaan keluarganya di rumah. Jika telah tiba waktu salat, beliau berdiri dan segera menuju salat.” (HR. Bukhari). Terjadi dikampungku doeloe 60 tahunan lalu, era memasak belum pakai kompor gas, pakai kayu bakar. Kayu bakar harus disiapkan dari balok2 kaju yang di potong2 kemudian di belah pakai kampak. Ada kuliat waktu itu, istri2 yang mengerjakan pekerjaan ini. Sudahlah si istri menumbuk padi jadi beras, untuk kayu bakar menanak nasi, juga si istri. Sementara sang suami marah2 pula kalau si istri terlambat nyiapkan kopi ketika si suami bangun sudah agak siang. Terakhir soal nyedu kopi ini, tersiar berita seorang suami menganiaya istrinya sampai meregang nyawa. Ini model cerminan ke tidak adilan. HUBUNGAN BAIK ANTAR KELUARGA. Bahwa di masyarakat di tanah air ini, urusan pernikahan bukan hanya perikatan antara seorang lelaki sebagai suami dengan seorang wanita sebagai istri, akan tetapi setelah terjadi pernikahan, hubungan kekeluargaan jadi meluas. Meliputi ayah dan ibu mertua, harus sanggup memperlakukannya sama dengan orang tua sendiri. Adik kakak dari pasangan kita harus mampu mengkondisikannya sebagai adik dan kakak awak sendiri. Begitu juga saudara2 sepupu dari pasangan kita juga menjadi keluatga besar pasangan yang merajut hubungan pernikahan tersebut. Disinilah letaknya harus sanggup menjalin hubungan baik antar keluarga tersebut. Apabila awak diberikan Allah kelebihan rezeki, maka yang paling utama disantuni; prioritas pertama adalah kedua orang tua, termasuk orang tua dari pasangan kita. Prioritas kedua adalah adik-kakak kandung diri sendiri atau pasangan kita yang kurang mampu, barulah kepada pihak lain dari keluarga lingkar kedua. Kelebihannya barulah disalurkan kepada pihak2 lain yang termasuk dalam asnaf penerima (zakat/infaq/sedekah). Sebagaimana yang didalilkan oleh Al-Qur’an: يَسْئَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ  ۖ قُلْ مَآ أَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوٰلِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ  ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ "Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, "Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan." Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui." (Al-Baqarah 2: Ayat 215) Kembali ke perilaku sebagian anak yang durhaka kepada orang tuanya, KDRT yang sering terjadi, tindak2 tidak terpuji seperti diungkap di awal tulisan, besar kemungkinan persoalannya banyak dikarenakan tidak terbentuknya keluarga yang baik, antara lain tidak terciptanya 3 prinsip dasar dalam keluarga seperti diungkap dalam tulisan ini. Akhir kalam, semoga Allah membantu kita semua yang sudah berumah tangga dan akan membentuk rumah tangga dapat menerapkan 3 prinsip tersebut, agar tercipta rumah tangga yang Sakinah, Mawaddah dan Arrahmah. Dengan demikian akan tercipta masyarakat yang aman tentram menuju terciptanya negara yang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur, آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 7 Rajab 1444H - 29 Januari 2023. (1,097.01.23)

Thursday 26 January 2023

PERTIKAIAN MANUSIA

Manusia dengan manusia, seyogianya hidup berdampingan secara damai, karena setiap manusia dalam menjalani hidup harus saling tolong menolong. Manusia satu berkepentingan dengan manusia2 lain. Yang terjadi, selama dunia berkembang hampir tidak pernah aman dengan pertikaian antar manusia, pertikaian antara bangsa di berbagai belahan dunia. Terakhir ini sejak akhir Februari 2022 sampai hari ini, ketika kuturunkan artikel ini perang Ukraina- Rusia, belum ada tanda2 akan berakhir. Pertikaian antar manusia ini dari zaman ke zaman sesuai seperti sinyalemen para Malaikat, ketika Allah berfirman akan menciptakan manusia. Malaikat berkomentar di ayat 30 Al-Baqarah; أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ………………." “………….Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah”……………………….”, Malaikat berkomentar bukan karena mereka mengetahui apa yang bakal terjadi, karena sesuatu yang bakal terjadi hanya Allah yang mengetahui. Rupanya para Malaikat sudah pernah menyanyaksikan kejadian manusia juga, sebelum Adam nenek moyang kita. Hamka dalam tafsir Al-Azhar Jus I halaman 168 – 169 menulis, bahwa sebelum Adam nenek moyang kita diciptakan Allah. Telah pernah diciptakan Allah sebanyak 30 Adam sebelumnya. Jadi Adam nenek moyang cikal bakal kita ini, adalah Adam yang ke 31. Jarak antara satu Adam dengan Adam yang lain 1.000. tahun. Tiga puluh Adam 30.000 tahun. Selanjutnya diceritakan 50 ribu tahun lamanya bumi ini rusak binasa, kemudian ramai lagi 50 ribu tahun, barulah di ciptakan Allah, Adam ke 31 asal muasal kita semua. Dengan demikian Malaikat sudah pernah menyaksikan bagaimana tabiat manusia yang lalu-lalu yang pernah tercipta 30 Adam sebelum Adam nenek moyang kita. Rupanya dapat kita buktikan sampai sekarang, urusan bermusuh-musuhan sampai bunuh-bunuhan bukan saja perilaku orang tua, mulai dari anak sekolah,…., tanpa sebab yang jelas berkelahi, disebut tawuran. Antar kampung bakar-bakaran rumah, bunuh bunuhan hanya sebab sepele yang tidak materiil dan prinsip. Eeee anggota dewan yang terhormat, bukan saja di negeri kita, di negeri yang katanya sudah majupun mereka mempertontonkan adu mulut yang berlanjut dengan adu otot. Begitulah dunia ini, tiap waktu tiap tahun tak pernah sepi dari kerusuhan dan peperangan. Pernah terjadi perang dunia kesatu dan kedua. Terbukti sinyalemen Malaikat itu terbukti memang akhirnya Adam terusir dari surga dan Allahpun berfirman di Al-Baqarah ayat 36: بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ……….” “……..sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain,…...”.Dengan demikian kenyataan yang terlihat sekarang sampai kiamat nanti (insya Allah) pertikaian antar manusia tak akan berhenti. Faktor penyebabnya antara lain adalah: 1. Perbedaan Pendirian dan Keyakinan. 2. Perbedaan Kebudayaan. 3. Perbedaan Kepentingan. PERBEDAAN PENDIRIAN dan KEYAKINAN. Masing2 individu diciptakan Allah dengan kekhususan sendiri, berbeda manusia satu dengan manusia lainnya, kendatipun terlahir kembar identik. Sekelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya masing2 membawa karakter khusus yang berbeda, begitu juga antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain memiliki perbedaan nilai, perbedaan pandangan hidup. Maha benar Allah dalam Al-Qur’an menjelelaskan bahwa Allah memang tidak menciptakan manusia dalam satu umat, dapat disimak misalnya pada surat: Al-Maidah 48, Yunus 19, An Nahl 93 dengan berbagai konteks dari ayat2 tersebut. وَلَوْ شَآءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وٰحِدَةً وَلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتٰىكُمْ  ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِ  ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُون “……..Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. ……….”(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 48) وَمَا كَانَ النَّاسُ إِلَّآ أُمَّةً وٰحِدَةً فَاخْتَلَفُوا  ۚ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ لَقُضِىَ بَيْنَهُمْ فِيمَا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ "Dan manusia itu dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidak karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu, pastilah telah diberi keputusan (di dunia) di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu." (QS. Yunus 10: Ayat 19). وَلَوْ شَآءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وٰحِدَةً وَلٰكِنْ يُضِلُّ مَنْ يَشَآءُ وَيَهْدِى مَنْ يَشَآءُ  ۚ وَلَتُسْئَلُنَّ عَمَّا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ "Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Tetapi, kamu pasti akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan." (QS. An-Nahl 16: Ayat 93) Pertikaian juga dapat berbentuk pemusnahan simbolik atau melenyapkan pikiran-pikiran lawan yang tidak disetujui. Seperti dikemukakan di atas karena tidak ada satu pun individu yang memiliki karakter yang sama. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan pendapat, perbedaan tujuan, dan perbedaan keinginan menjadi tidak terelakkan. 2. PERBEDAAN BUDAYA. Faktor penyebab terjadinya pertikaian di masyarakat yang selanjutnya adalah perbedaan kebudayaan. Perbedaan ini tidak hanya menimbulkan pertikaian antar individu seperti sebelumnya, namun dapat menjadi pemicu pertikaian antar kelompok pula. Pola-pola kebudayaan yang beragam di tiap kelompok dapat menimbulkan pola-pola kepribadian dan pola-pola perilaku yang berbeda pula di kalangan khalayak kelompok yang luas. Dampak panjangnya, perbedaan kebudayaan ini bisa melahirkan sikap membandingkan budaya yang dianut dengan budaya yang digunakan kelompok orang lain. Atau, sikap yang ditunjukkan kepada kelompok lain bahwa kelompoknya paling baik. Sikap ini juga menjadi buntut panjang dari terciptanya pertikaian antar pengguna budaya. 3. PERBEDAAN KEPENTINGAN, Perbedaan kepentingan juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pertikaian di masyarakat. Karena adanya tujuan kepentingan yang berbeda-beda, memicu kelompok-kelompok akan bersaing untuk memperebutkan kesempatan dan sarana. Masalahnya bagaimana mengelola berbedaan itu, sehingga tidak menimbulkan pertikaian. Sebagai ummat beragama khususnya agama Islam untuk mengelola perbedaan diberikan petunjuk oleh Allah apabila terdapat selisih pendapat merujuklah kepada ayat 59 dari surat An-Nisa: يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِى الْأَمْرِ مِنْكُمْ  ۖ فَإِنْ تَنٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْأَاخِرِ  ۚ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا "Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 59). Sebagai warga negara dalam berbangsa dan bernegara, potensi2 pertikaian, tentunya masing2 anak bangsa harus tunduk dengan ketentuan undang2 dan peraturan yang berlaku. Semoga Allah menuntun kita semua agar dapat mengelola perbedaan2 untuk menjadi lebih erat dalam persatuan. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 5 Rajab 1444H - 27 Januari 2023. (1,096.01.23)

Wednesday 25 January 2023

Musuh, diri Sendiri

Pkl 08.05 kusudah tiba di RS poli Bedah, kontrol rutin bulanan penyakit lansia. Sampai pkl 12 belum juga dpt nomor. Untunglah waktu tunggu ini dpt kuisi dg menulis artikel ini, sehingga tdk bgt membosankan. Ketika itu diriku tinggal di suatu kota, (bukan tanah kelahiranku). Rumah type M 70 yg kubeli mencicil program BTN, waktu itu agar lbh nyaman ditempati, harus sedikit di renovasi, dihalaman belakang msh tersedia tanah kosong lbh luas dari bangunan induk. Depan rumah blm berpagar, tetangga kiri kanan blm berbatas tembok. Untuk merenovasinya ku menggunakan tukang lokal. Kuperhatikan, tukang itu waktu ganti pakaian kerja, kuliat ybs membawa dua senjata tajam dibungkus kain disisipkan di pinggang depan dan belakang. Kutanyakan; ...... ybs menjelaskan bahwa dianya punya musuh. Senjata untuk ber-jaga2 bila ketemu di jalan, misalnya di pematang tanggul pembatas sawah. Rumah musuhnya bertetanggaan kampung. Hampir sebulan tukang membenahi rumahku, suatu ketika kusarankan ybs untuk pindah ke kota lain yg jauh, agar dpt menghindari ketemu musuh. Agaknya saranku ini diterima ybs, diapun masih lajang, nanti upah kerjanya buat ongkos pindah ke pulau lain, dimana ada saudara sepupunya sdh lama netap disana. Budaya setempat, ketika itu 40 tahunan lalu, selalu diselesaikan dg kekerasan sering berujung korban jiwa. Semoga sekarang sdh tidak lagi. Dari kisah nyata ini, dpt dipahamkan bahwa musuh dari luar diri seperti case diatas dpt di ikhtiarkan untuk menghindar dg menjauh dari tempat musuh. Musuh yg paling berat buat manusia adlh musuh diri sendiri. Bila orang lain marah kepada diri kita, kita dpt pergi, tetapi kalau kita sendiri yg marah, kita tak dpt pergi dari marahnya kita. Musuh diri sendiri itu adlh "hawa nafsu' jika tak dapat dikendalikan, hawa nafsu akan menjadi musuh besar manusia yang dapat membawa ke jurang kehancuran di dunia dan akhirat. Contoh; korupsi karena hawa nafsu, ingin meraup harta dunia. Begitu juga berbagai kejahatan seksual dan bbrp jenis kriminal lainnya, penyebabnya adalah musuh diri sendiri berupa hawa nafsu. ".....وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوٰى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ............." ".......dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah........". (QS 38 = Saad ayat 26). Wasiat di ayat di atas memang ditujukan untuk nabi Daud dalam konteks memutus perkara, tetapi inti pokoknya buat manusia sampai kini, janganlah hawa nafsu membuat diri jadi salah mengambil langkah dalam memenuhi kebutuhan hidup, dalam berinteraksi di masyarakat. Musuh abadi berupa hawa nafsu (jahat) sebagai penggoda diri berbuat maksiat. Diri kita sangat sulit untuk menghindari hawa nafsu jahat, karena melekat inherent pada masing2 manusia. Nabi Yusuf saja sbg seorang Nabi, mengakui bahwa didirinya tersisip hawa nafsu, konon lagi kita2 ini sbg manusia biasa. وَمَآ أُبَرِّئُ نَفْسِىٓ  ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ ۢبِالسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىٓ  ۚ إِنَّ رَبِّى غَفُورٌ رَّحِيمٌ "Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang."" (QS. Yusuf 12: Ayat 53). Yang menjadi penting dlm menghadapi musuh berupa hawa nafsu adlh bgmn mendptkan hawa nafsu yg diberi rahmat oleh Allah. Untuk mendptkan hawa nafsu yg dirahmati Allah tsb., setiap kali datang musuh berupa hawa nafsu (jahat) laksanakanlah perintah Allah seperti dlm surat Al-A'raf ayat 200 dan 201 seperti dikutip dibawah ini: وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطٰنِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ  ۚ إِنَّهُۥ سَمِيعٌ عَلِيمٌ "Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 200) إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طٰٓئِفٌ مِّنَ الشَّيْطٰنِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُّبْصِرُونَ "Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya)." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 201). Kata kuncinya adalah taqwa kpd Allah mrpk senjata ampuh melawan musuh diri sendiri berupa hawa nafsu jahat. Semoga Allah sll melindungi kita dari korban mengumbar hawa nafsu jahat. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 3 Rajab 1444 H. 25 Januari 2023. 1.095.01.23.

Tuesday 24 January 2023

KeSOMBONGan

Kesombongan adalah suatu perangai yang didorong oleh perasaan dari dalam diri seseorang. Walau perangai ini tidak disukai setiap orang, termasuk orang yang sombongpun tidak suka dengan orang lain yang sombong. Sesama sombong saja saling membenci. Sombong bukan hanya milik orang kaya, orang pintar, orang berpangkat tinggi, orang kuat gagah perkasa, tetapi dapat juga melekat pada orang biasa saja bahkan orang yang serba kekuranganpun dapat mengidap kesombongan. Yang diangkat ditulisan ini dibatasi kesombongan yang disebabkan: 1. Merasa diri lebih dari orang lain. 2. Merasa diri orang terpandang. 3. Merasa diri paling benar. Adapun kesombongan buat orang yang serba kekurangan yang penyebabnya adalah tidak mau menerima kebenaran lebih baik dimuat ditulisan khusus. MERASA DIRI lebih DARI ORANG LAIN. Indikasi bahwa diri seseorang “merasa diri lebih dari orang lain”, bilamana seseorang merasa paling pintar, merasa paling mampu. Mempunyai kekayaan. Orang yang merasa pintar, tidak mau kalah dalam berpendapat dengan orang lain. Dalam adu argumentasi dalam dialog, jangankan kalah, seri saja tidak mau. Dalam perbincangan, cerita apa orang lain, mesti ditindihnya dengan cerita darinya yang lebih menarik. Orang yang merasa mampu, seolah-olah tanpa bantuan, tanpa peran orang lain ybs sudah dapat mengatasi semua masalah hidupnya. Padahal manusia memerlukan orang lain, karena diciptakan Alllah dalam keadaan lemah. وَخُلِقَ الْاِنْسَانُ ضَعِيْفًا karena manusia diciptakan (dalam keadaan) lemah.”(QS. An Nisa’: 28) Orang yang memiliki kekayaan yang berlimpah, kadang diikuti kesombongan, ybs memandang rendah orang yang kekayaannya dibawahnya, apalagi orang miskin. Padahal bila Allah menghendaki kekayaan yang begitu banyak dapat musnah seketika. MERASA DIRI TERPANDANG. Indikasi diri seseorang “merasa diri orang terpandang”, antara lain, bilamana seseorang di dalam masyarakat minta ditempatkan pada posisi yang spesial. jJka berada dalam majelis minta ditempatkan pada tempat khusus yang tidak sama dengan orang kebanyakan. Kalau orang memberikan kata sambutan misalnya, yang bersangkutan akan merasa tersinggung bila tidak diucapkan oleh orang yang memberi sambutan kata-kata khusus yang menghormati dirinya. MERASA DIRI PALING BENAR. Indikasi diri seseorang sombong dengan pembawaan “merasa diri paling benar”, diantaranya akan terlihat bila dalam diskusi, atau dalam berdialog sesama rekan atau kelompok, pokoknya pendapat dirinya tidak dapat dibantah, dirinya tidak pernah keliru, tidak bersedia menerima kritik. Dalam setiap keadaan dianya paling lebih, merasa paling benar. Misalnya sifat ini melekat pada seorang ustadz, jika dia mendengarkan ustadz lain berceramah, dia akan memberikan komentar setidaknya dalam hatinya bahwa apa yang dikemukakan ustadz lain itu kurang tepat, kurang benar seharusnya begini, seharusnya begitu dan seterusnya. Analog dengan itu demikian juga dapat dipersamakan dengan profesi lainnya. Nabi Muhammad mengingatkan bahwa: “tidak akan masuk surga orang yang memiliki perasaan takabur (sombong) dalam hatinya walaupun hanya sebesar debu saja”. عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ كِبْرٍ وَلَا يَدْخُلُ النَّارَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ خَرْدَلَةٍ مِنْ إِيمَانٍ قَالَ أَبُو دَاوُد رَوَاهُ الْقَسْمَلِيُّ عَنْ الْأَعْمَشِ مِثْلَهُ Dari Alqamah dari Abdullah ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi, dan tidak akan masuk ke dalam neraka orang yang dalam hatinya terdapat keimanan sebesar biji sawi” (HR. Abu Daud :3568). Menyimak indikasi sombong dan peringatan dari nabi Muhammad saw di atas, rupa-rupanya setiap diri kita rentan dihinggapi penyakit sombong itu. Barangkali dihati kita bukan hanya sebesar debu tetapi mungkin kesombongan itu sudah lebih besar dari hati kita sendiri. Allah memerintahkan kepada seluruh malaikat untuk bersujud kepada Adam, tetapi kesombonganlah yang membuat iblis, karena merasa lebih baik asal usulnya ketimbang Adam yang asal usulnya dari tanah. Kalau begitu kesombongan iblis itu termotivasi dari perasaan diri lebih, kurang lebih sama dengan dorongan sifat sombong yang dimiliki manusia di dunia sejak dahulu sampai sekarang dan bahkan sampai nanti. Allah berfirman dalam di surat An Najm ayat 32. . ۚ هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنشَأَكُم مِّنَ ٱلْ أَرْ ضِ وَإِذْ أَنتُمْ أَجِنَّةٌ فِى بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمْ ۖ فَلَا تُزَكُّوٓا۟ أَنفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ ٱتَّقَىٰٓ Artinya: "…………….Dia mengetahui tentang kamu, sejak Dia menjadikan kamu dari tanah lalu ketika kamu masih janin dalam perut ibumu. Maka jangan lah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa." Semoga Allah memeliharakan diri kita semua dari sifat kesombongan, dalam kondisi apapun, sehingga tidak terkena sanksi seperti hadits yang dikutip di atas. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 3 Rajab 1444H - 24 Januari 2023. (1,094.01.23)

Saturday 21 January 2023

HAJI PISANG.

Tersiar kabar bahwa ongkos pergi haji tahun ini Rp 69 juta. Bersyukur aku pergi haji th 1991 seingatku hanya Rp 6 juta tanpa waiting list lagi. Sehat, cukup uang langsung dpt ikut pergi haji. Dari sudut rupiah berarti ongkos pergi haji sekarang 11,5 x tahun 1991. Kami berhaji 1991, tanpa pembimbing haji seperti belakangan ini. Satu kloter dipimpin oleh seorang ketua (pas waktu kami, ketua kloter dari Dep. Agama, ybs sdh pernah berhaji). Setiap 10 orang ditunjuk seorang kepala regu (diriku tertunjuk sbg kepala regu diberi honor oleh negara 100 real). Diriku baru pertama kali 1991 itu berhaji, diusia msh terbilang muda; 41 tahun. Dalam regu kami ada seorang yg sdh 3 x berhaji, pak haji 3 x inilah memandu kami, melaksanakan prosesi haji sejak dari berihram, tawwaf, sa 'ie, wukuf, melempar jumrah dll. Tentu saja kami mencocokkan dengan buku manasik haji yg sdh dipresentasikan serta diperagakan dengan praktek oleh pihak Dep. Agama, sejak di tanah air. 27 juni 2022 rombongan kami pulang dari masjid Aqsha melintasi kota Jerikho Palestina, melalui “Border Allenby” menuju Jordania, di perjalanan kami melihat berkilometer perkebunan pisang ditanam teratur berhektar-hektar. Aku jadi terkenang anggota reguku yang sudah berhaji 3 x itu, adalah seorang pekebun pisang di kec berlokasi kl.70 km dari ibu kota provinsi Kal-Bar. Pisang lah yang mengantarkan beliau berhaji yang ke empat bersamaku. Diriku tidak kepo menanyakan kepada pak haji ini kenapa memilih berkebun pisang, mungkin beliau mengambil keberkahan karena tanaman pisang salah satu jenis buah yang termuat dalam Al Qur’an: وَطَلْحٍ مَّنْضُو دٍ "dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),"( Al-Waqi'ah ayat 29) Sepulang haji kami sekeluarga pas disuatu hari Ahad, berkunjung ke kediaman sekaligus lahan kebun pisang saudara hajiku itu, setempat dikenal dengan sebutan "Sungai Pinyuh" jarak tempuh dengan mobil kurang dari 2 jam dari Pontianak. Kami sekeluarga dijamu makan siang di rumah beliau dengan pekarangan luas berikut rumah dua buah berjejer, tempat tinggal bersama keluarga. Kebun pisang beliau seluas kurang dari sehektar adanya di satu persil sama dengan rumah. Jadi kegiatan harian saudara seperhajian kami ini tidak memerlukan transport. Pakaian kerja, kaos lengan panjang, topi, celana panjang dibawah lutut, sepatu boot karet, parang panjang yang selalu tajam, gandar pengangkut tandan pisang. Secara rutin saban hari usai shalat dhuha pak haji ini ngelilingi kebun pisangnya. Memotong pelepah pisang tua, menebas tumbuhan liar dan memanen pisang yang hampir mateng. Lalu memotong batang pisang yang sudah diambil buahnya. Hasil panen diletakkan di pinggir jalan sebelum dzuhur. Tiap hari ada saja pisang tua yang siap panen rata2 sekitar 20 sampai 25 tandan. Sesudah dzuhur pisang langsung dibawa truck langganan menuju kota Pontianak. Kebun pak haji ini hanya menanam pisang dikenal dengan nama "Pisang Nipah" di Kal-Bar. Pisang jenis ini merupakan bahan baku pisang goreng yang terkenal di Pontianak, jadi camilan utama di malam hari. Seingatku harga sekeping pisang goreng era th 1985-1991 ku berdinas di Pontianak Rp 200,-. “Pisang Nipah” dari kebun pak haji dihargai sebuah Rp 50,--. Setandan pisang rata2 sebanyak 50 buah, jadi setandan bernilai Rp 2.500. Kembali ke ongkos naik haji yang ketika itu Rp 6 juta berarti setara dengan 2.400 tandan pisang. Dengan demikian sekitar 96 sampai 120 hari (kurang dari setahun) sudah terkumpul ongkos naik haji. Pantasan ybs sanggup pergi haji tiga kali sebelum bersamaku, Kini harga pisang goreng di Pontianak Rp 4.000,- perbandingan analog dengan th 1991, berarti harga pisang nipah sebelum digoreng sekarang kuduga Rp 1.000,-/buah maka setandan Rp 50.000,- 2.400 tandan bernilai Rp 120 juta. Kalau begitu jika dikonversi dengan tandan “pisang nipah” maka biaya pergi haji sekarang lebih sedikit; yaitu hanya 1.380 tandan pisang nipah. Mudah2 pak haji seregu ku haji 1991 masih sehat, segar bugar tapi jelas sudah lebih tua dari diriku. Mungkin anak2-cucu2 keturunannya lagi yang akan berangkat haji. Sayangnya berhaji sekarang tidak dapat langsung berangkat seperti kami dulu, walau dari jumlah tandan pisang untuk biaya haji lebih sedikit. Kabarnya sekarang; mendaftar, waktu tunggu puluhan tahun. Banyak jalan rezeki yang diberikan Allah untuk memenuhi panggilan berhaji, antara lain di kisah ini melalui Pisang Nipah. Rahmat Allah luas terbentang. Boleh dari mana rezeki datang. Usaha halal banyak peluang. Dapat berhaji lantaran pisang. Pisang anaknya berkeliling. Buah tersusun bersisir-sisir. Hati gelisah tak usah pusing. Baik tafakur dengan berdzikir. Salah satu dari 5 rukun Islam, yaitu berhaji bagi yang mampu tersebut, karena menyambut seruan Nabi Ibrahim: وَأَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ "Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh," (Al-Hajj ayat 27). Ditegaskan perintah Allah: فِيهِ ءَايٰتٌ ۢبَيِّنٰتٌ مَّقَامُ إِبْرٰهِيمَ  ۖ وَمَنْ دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا  ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا  ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ الْعٰلَمِينَ "Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barang siapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam." (Ali 'Imran ayat 97). Berkaitan dengan masa tunggu yang demikian lama, momentum haji hanya setahun sekali, sebagaimana ibadah lainnya terdapat ibadah sunnah melengkapi yang wajib. Shalat wajib 5 waktu sehari semalam, tersedia shalat2 sunnah mengiringinya. Zakat tersedia infaq dan sedekah, melengkapi zakat. Puasa selama sebulan di bulan Ramadhan, tersedia puasa2 Senin-Kamis, Ayyamul bidh, dan puasa2 sunnah lainnya. Begitu pula haji, tersedia umrah yang dapat dilakukan bukan bulan haji. Semoga bagi yang belum dapat giliran untuk berangkat ke baitullah di musim haji, dapat melaksanakan umrah yang banyak difasilitasi oleh lembaga-lembaga pelaksana umrah. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 28 Jumadil Akhir 1444H - 21 Januari 2023. (1,093.01.23)

Thursday 19 January 2023

MANGGA

Bunga mangga muncul diujung ranting. Ternyata tidak setiap ranting pada musim mangga berkembang, ditumbuhi oleh bunga mangga. Proses selanjutnya dari bunga mangga itu tidak semuanya menjelma menjadi buah mangga, hanya sebagian menjadi buah, sisanya gugur. Ternyata dalam proses bunga menjadi pentil mangga (pencit) yang berperan adalah serangga lalat buah. Lalat buah itu hanya hadir melaksanakan tugasnya menyerbuk/mengawinkan bunga mangga, ketika mangga sedang berbunga. Kuamati pohon mangga di halaman rumahku. Ketika rumah ini kami tempati sekeluarga hampir duapuluh tahun lalu, pohon mangga itu baru ditanam. Itu pohon tumbuh subur dengan cepat, begitu tinggi itu pohon sampai terlihat oleh tetangga kampung sebelah. Dimusim berbuah lebatnya luar biasa, sempat sampai hampir seribu butir. Seiring dengan itu, bilamana mangga di halaman depan rumah itu sedang berbuah, sejak mulai buah muda sudah mulai bermasalah. Banyak orang yang datang bukan lagi anak-anak yang datang menyatroni buah, tetapi orang dewasa. Dengan berani mereka membawa galah di siang bolong tanpa permisi menjuluk/menurunkan mangga. Pernah terjadi kami kebetulan tidak mengetahui, karena berada di dalam rumah, tetangga menegor mereka, malah tetangga kami itu yang diajak berantem. Terakhir sekitar 4 tahun lalu dengan terpaksa pohon mangga itu kami tebang, sebab dampaknya sudah semakin buruk, buah mangga dilempari pakai batu, lemparan tersebut mengenai genteng tetangga, mengenai mobil tetangga yang parkir di halaman. Kini tunggul pohon mangga itu sudah berbatang dan beranting lagi, sudah berbuah lagi. Begitu mulai berbunga, bagian yang terlihat di jalan terpaksa kami potong. Bunga-bunga yang rendah itulah yang mudah mengamatinya dari halaman rumah, seperti yang kukemukakan di atas. Timbul pertanyaan: 1.Kenapa tidak setiap ujung ranting muncul bunga 2.Kenapa tidak semua bunga menjelma menjadi pentil mangga (pencit) 3.Kenapa tidak semua pencit menjadi buah 4.Dari mana lalat buah datang, padahal sebelum mangga berbunga tidak ada lalat buah, dimana si lalat buah tinggal selama ini. 5.Dua pohon mangga berlainan jenis kendati ditanam berdampingan, kenapa rasanya tidak pernah tertukar atau bercampur, walau sama-sama berbunga dan berbuah dalam semusim. Semuanya hanya dapat terjawab bila dipulangkan kepada yang menciptakan alam semesta ini, Allah menyatakan di dalam  Al-Qur’an surat Al Fusilat ayat 47. وَمَا تَخْرُجُ مِنْ ثَمَرٰتٍ مِّنْ أَكْمَامِهَا وَمَا تَحْمِلُ مِنْ أُنْثٰى وَلَا تَضَعُ إِلَّا بِعِلْمِهِ Tidak ada buah-buahan yang keluar dari kelopaknya dan tidak seorang perempuan pun yang mengandung dan yang melahirkan, melainkan semuanya dengan sepengetahuan-Nya. Menyimak ayat di atas renungan tadi langsung mendapat jawaban dan bahkan sadarlah kita bahwa diri inipun diciptakan Allah dengan sangat-sangat ajaib. Oleh karena itu sadarlah kita bahwa hidup inipun seperti buah mangga. Semula tumbuh setangkai kembang disela ranting, kemudian menjadi pentil mangga, buah mangga dan mateng, akhirnya dipetik. Diantara kembang mangga tadi, ada yang tidak sampai menjadi pentil manggga, sudah rontok duluan. Pentil mangga tidak semuanya menjadi mangga muda, kadang jatuh tak tau sebabnya. Mangga muda tidak semuanya menjadi mangga ranum, kadang sudah dipetik semasa sedangnya dibuat rujak. Begitulah agaknya tamsil kehidupan ini, tidak semua kita sampai diusia lanjut, kadang belum dewasa sudah berpulang, kadang sedang asik merajut karier sudah datang maut, kadang baru saja pensiun sudah almarhum, kadang sampai pula pikun belum juga meninggal. Begitu banyak ayat2 kauniyah. Diantaranya ada di depan rumah. Mampukah diri mengambil hikmah. Untuk dijadikan sebagai petuah. Harapan kita semua, panjang usia yang optimal dengan harapan: Tetap sehat sampai akhir hayat. Agar masih tetap dapat ibadat. Tidak sampai membuat anak cucu matanya sepat, Lantaran nenek/kakeknya sulit dirawat. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 27 Jumadil Akhir 1444H - 20 Januari 2023. (1,092.01.23)

Tuesday 17 January 2023

MAKANAN MANULA

Seorang alumni pas semeja denganku di restoran hotel sekaligus tempat akan dilaksanakan acara puncak reuni emas alumni sekolah istriku di Surabaya tamatan tahun 1973. Bapak tersebut kulihat dipiringnya hanya sedikit mie paling dua sendok makan, nasi kurang lebih 3 sendok makan, diiringi seberkas sayur. Kukomentari, “makannya kok sedikit amat”, beliau menjawab: “kita harus lebih hati2 makan, agar terpelihara kesehatan”. Sejenak di tengah alunan organ tunggal di ruangan restoran itu, lamunanku melayang pada syarat aturan makan diajarkan agamaku yaitu: 1. Halalan (halal) 2. Thayyiban (baik/bergizi) 3. La tasrifu (tidak berlebihan) HALALAN Halal didalam agama Islam bila memenuhi 3 syarat: a. Halal zatnya, jelas sekali di dalam al-Qur'an makanan yang tidak halal yaitu: اِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْکُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيْرِ وَمَاۤ اُهِلَّ بِهٖ لِغَيْرِ اللّٰهِ ۚ "Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah." (Al-Baqarah ayat 173) b. Halal cara mendapatkannya; yaitu bagaimana upaya yang dilakukan sampai makanan itu kepada kita, kepada keluarga kita. Jika dibeli, bagaimana cara uang diperoleh. Dapat kita simak banyak petunjuk Allah untuk hal ini antara lain: وَلَا تَأْكُلُوْۤا اَمْوَالَـكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَاۤ اِلَى الْحُـکَّامِ لِتَأْکُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْـتُمْ تَعْلَمُوْنَ "Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui." (Al-Baqarah ayat 188) Makanan harus dibeli dengan uang yang halal, makanan halal jika dibeli dengan uang yang diperoleh dengan tidak halal, makanan itupun haramlah jadinya. Perolehan yang tidak halal kata kuncinya: “BATIL” (mengambil hak orang lain dengan jalan tak halal, termasuk korupsi, nipu, mencuri, menggelapkan, merampas, suap, dll). c. Halal prosesnya: * Pengolahan tak boleh tercampur zat lain yang haram. * Tak boleh tercampur dengan barang lain yang mendapatkanya dengan jalan haram. * Makanan secara zatnya diadakan secara halal zatnyapun halal, tetapi bila prosesnya tadak syar"ie jatuhnya juga haram seperti dimaksud ayat 173 Al-Baqarah di atas. (ِ وَمَاۤ اُهِلَّ بِهٖ لِغَيْرِ اللّٰهِ ۚ) Hewan halal yg disembelih tidak denga cara syar'ie. Contoh; Ayam saja tak halal jadinya bila disembelih tidak sesuai aturan Allah. THAYYIBAN. Disamping halalan makanan yang thayyiban merupakan yang paling penting buat Manula, Contoh kami makan bersama sebelum acara reuni emas dimulai di restoran tersebut, katakanlah makanannya halalan tetapi belum tentu thayyiban untuk setiap orang. Sekeluarga suami istri anak dan cucu saja ukuran thayyiban buat mereka berbeda. Suami lantaran sudah mengidap diabet tidak thayyib lagi makan makanan dan minum minuman yang banyak mengandung gula. Istri kolesterolnya tinggi tidak thayyib lagi makan gorengan dan yang banyak mengandung lemak dan minyak. Sementara sianak diusia bawah 40; masih belum banyak pantangan, thayyib saja makan yang biasa dimakan oleh keluarga. Sedangkan cucu dalam usia pertumbuhan perlu makanan dan minuman yang mendukung pertumbuhan phisik dan mental serta kecerdasan selaras usianya. فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ اِلٰى طَعَامِهٖۤ "Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya," (Abasa ayat 24) LA TUSRIFU Rupanya dalam segala hal di kehidupan ini haruslah "la tusrifu". Kebanyakan tidur bukannya segar malah loyo. Kebanyakan kerja bawaannya capek, banyak lagi kalau berlebihan nenjadi tidak lagi mengenakkan. Demikian juga makan, bila berlebihan berakibat kurang baik buat kesehatan. Biarpun makanan itu halalan dan thayyiban, diajarkan oleh agama, haruslah dikonsumsi "la tusrifu" (tidak berlebihan). Sebaliknya bila kurang asupan makan, juga akan sakit kekurangan gizi. Jadi makanan haruslah tidak berlebihan dan tidak kekurangan inilah yang dimaksud "la tusrifu", berdampak ke kesehatan. Begitulah makanan apapun tak boleh berlebihan. Bila berlebihan berpotensi menganggu kesehatan. Tak heran banyak penyakit disebabkan oleh makanan yang berlebihan. Oleh karena itu Rasulullah memberi tuntunan. Hendaknya menghindarkan diri dari kenyang yang melampaui batas. “مَا مَلأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنِهِ حَسْبُ ابْنِ آدَمَ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ.” “Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk nafasnya." H.R. Akhmad, Ibnu Majah. Al-Qur'an mengajarkan: يٰبَنِيْۤ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْا ۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ "Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (Al-A'raf ayat 31). Semoga dengan pengendalian diri akan makan dan minum itu, kita hidup sehat sampai akhir hayat. Sehingga maksimal mampu beribadat. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم  وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 25 Jumadil Akhir 1444H - 18 Januari 2023. (1,090.01.23)

Sunday 8 January 2023

LIDAH

Sebelum ini kutulis artikel “Tigabelas bait Pesan Betuah”, di bait PERTAMA; “PELIHARA LIDAH” Diri ini akan menjadi indah. Bila bertutur pelihara lidah. Hati tidak menaruh gundah. Iman di dada tak berpindah. Luqman an-Naubi al-Hakim bin Anqa’ bin Baruq. Ia adalah penduduk asli Ailah, sebuah kota Islam kuno yang sekarang masuk kota bernama Aqaba, sebelah selatan Yordania, dekat perbatasan Israel. Konon suatu ketika Luqman disuruh oleh tuannya untuk menyembelih kambing. Permintaan sang tuan, agar Luqman memilihkan untuk tuannya dari kambing itu bagian yang paling buruk, paling tidak enak. Luqman memilihkan “lidah dan hati” kambing diserahkan kepada tuannya. Selang beberapa waktu Luqman di minta tuannya untuk menyembelih kambing lagi, kemudian meminta kepada Luqman untuk memilihkan dari kambing yang disembelih, bagian yang yang paling bagus, paling menyehatkan. Di banyak kisah sang tuan hendak menjamu tamunya. Luqman juga memilihkan “lidah dan hati” kambing dipilihnya, untuk dimasak sebagai hidangan bagi tamu tuannya. Mengenai Luqman menyodorkan hal yang sama untuk dua permintaan yang saling berlawanan. Tuannya pun bertanya-tanya tentang apa yang dilakukan Luqman. Jawab Luqman; “Wahai tuanku, tak ada yang lebih buruk ketimbang lidah dan hati bila keduanya buruk. Juga tidak ada yang lebih bagus dari lidah dan hati bila keduanya bagus.” Banyak kisah yang mirip, tentang “lidah dan hati”, dengan aktor utama Luqmanulhakim. Terlepas dari kebenaran kisah2 itu dengan tidak mempersoalkan dalilnya. Namun dari kisah2 ini terungkap pesan bahwa hal paling krusial dalam hidup manusia adalah terjaganya “hati dan lidah”. Kisah di atas dapat dijadikan renungan akan pentingnya menjaga “hati dan lidah”, karena keduanya merupakan bagian penting yang akan menentukan baik-buruknya seseorang. Dengan hati, seseorang berpikir tentang apa yang akan dikatakan, melalui lidah. Suatu pesan bijak untuk setiap orang: “Berkatalah setelah dipikir, jangan baru terpikir setelah berkata”. Pikir, merupakan pelita hati. Hati penggerak ucapan lidah. Sebelum diucapkan pikir teliti. Daripada nanti jadi masalah. Allah mengetahui semua yang dipikirkan dan semua rahasia hati, termasuk pikiran alam bawah sadar yang mereka sendiri tidak mengetahuinya. Allah mencatat fakta ini pada beberapa ayat dalam Al-Qur’an, (at-Taghaabun: 4) يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ  ۚ وَاللَّهُ عَلِيمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُورِ "Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati." وَأَسِرُّوا قَوْلَكُمْ أَوِ اجْهَرُوا بِهِۦٓ  ۖ إِنَّهُۥ عَلِيمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُورِ "Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati." (Al-Qur’an surat Al-Mulk ayat 13) وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسٰنَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِۦ نَفْسُهُۥ  ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ "Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya." (Al-Qur’an surat Qaf ayat 16) Kualitas diri seseorang bisa diukur dari kemampuannya menjaga lidah. Orang-orang beriman tentu akan berhati-hati dalam menggunakan lidahnya. Lidah dalam konteks hari ini tidak selalu bermakna ucapan, melainkan tulisan di media sosial juga bagian dari menjaga lidah. Sebuhungan dengan itu harus ber-hati2 memposting tulisan di medsos, karena apa yang telah diposting tersimpan kekal jejak digitalnya. Camkan bahwa: “Apa yang kita pikirkan, masih milik kita. Apa yang kita tulis di medsos sudah milik publik”. Allah mengatakan,“Wahai orang-orang beriman takutlah kalian pada Allah dan berkatalah dengan kata-kata yang benar.” (Al-Qur’an surat Al-Ahzab:70) يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar," Sementara itu, Rasulullah s.a.w. bersabda, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47) Semoga kita semua dipeliharakan Allah dalam mengendalikan hati dan memelihara lidah. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 16 Jumadil Akhir 1444 H. 9 Januari 2023. (1.086.01.23)

Friday 6 January 2023

TIGABELAS bait; Pesan BETUAH:

Tigabelas bait kususun pesan. Semoga tdk membuat bosan. Sekedar sharing sesama insan. Mudah2han pembaca terkesan. PERTAMA; PELIHARA LIDAH Diri ini akan menjadi indah. Bila bertutur pelihara lidah. Hati tidak menaruh gundah. Iman di dada tak berpindah. KEDUA; JUJUR. Agar rezeki peroleh berkat. Jujur adalah menjadi syarat. Selamat dunia juga akhirat. Jalani hidup tak terasa berat. KETIGA; TEKUN. Tekun bekerja tak kenal lelah. Biar banyak keringat tumpah. Temu tantangan usah menyerah. Insya Allah hasil kan berlimpah. KEEMPAT; IKHTIAR. Ikhtiar haruslah dijalankan. Jika ingin hidup jadi lumayan. Nasi takkan masuk pinggan. Kalau tdk disendok dg tangan. KELIMA; HEMAT. Bila rezeki pas mengucur. Hindari dari sifat takabur. Harta jangan di hambur. Hemat, pangkal makmur. KEENAM; SABAR. Bila amarah lagi berkecamuk. Biasa saja, muka usah ditekuk. Sedang berdiri usahakan duduk. Senyum, biar hati serasa remuk. KETUJUH; TABAH. Ujian hidup datang silih berganti. Tak pantang petang ataupun pagi. TABAH adalah merupakan solusi. Iman/ takwa akan membentengi. KEDELAPAN; ILMU. Hidup di dunia bakal keakhirat. Agar perbuatan menjadi berkat. Cari ILMU jangan merasa berat. Ilmu tinggi, tambah bermartabat. KE SEMBILAN; DERMAWAN. Orang dermawan hatinya tenang. Kemanapun banyak yg senang. Bila mati banyak yg mengenang. Di akhirat dpt tempat yg lapang. KESEPULUH; DO'A. Tanpa berdo'a bekerja giat. Bak menanam tdk dirawat. Percaya diri yg tidak sehat. Hasil Allah yg punya kodrat. KE SEBELAS; IKHLAS. Setiap amal kuncinya Ikhlas. Berbuat baik tidak dibahas. Menolong tak harap balas. Amal dicela tak jadi gemas. KE DUA BELAS; ISTIQAMAH. Amal hedaklah bukan musiman. Biar sedikit, tapi terus menerus. Dengan istiqamah perkuat iman. Nilai ibadah yg lalu tdk tergerus. KE TIGA BELAS; BERAKHLAK MULIA. Manusia adalah mahluk sosial. Berakhlak mulia mrpk pangkal. Akan nyaman dimanapun tinggal. Hidup tentram tak banyak aral. --------------------------- Ini kucoba merangkai kata Semoga guna buat pembaca Kalau salah maafkan hamba Tidak gurui ataupun mencela M. Syarif Arbi. Dirangkai ulang 07 Januari 2023. 14 Jumadil Akhir 1444H. Artikel ke 1.085.

Thursday 5 January 2023

NYAMUK

Terpikir oleh ku bahwa sepertinya nyamuk juga “memiliki ilmu”. Contoh; ketika di rumah yang populasi nyamuk relatif kurang, misalnya dalam kondisi rumah, kamar yang dilengkapi dengan kasa nyamuk di fentilasinya, rumah selalu tertutup. Kalaupun pintu rumah di buka ada pintu ber-kasa nyamuk. Sebelum mulai tidur, kamar sudah di semprot anti nyamuk. Di kondisi rumah seperti ini, ilmu nyamuk yang lolos masuk sangat kentara. Pertama; dianya baru menggigit kalau dia yakin betul bahwa calon mangsa sudah benar2 tertidur. Anggota tubuh yang didatanginya lebih dahulu adalah telinga. Nyamuk bersenandung di telinga, untuk memastikan apakah calon mangsa sudah terlena. Kedua; menggigit, dengan tidak terasa ketika darah dihisap. Setelah kenyang langsung terbang meninggalkan gatal. Ketiga; kebanyakan daerah gigitan di punggung, bagian tubuh yang sulit dijangkau jadi kalaupun mangsa terasa, sulit umemukulnya, gatal bekas gigitan sulit digaruk. Begitulah agaknya “ilmu nyamuk” untuk mempertahankan kelanjutan hidup bangsa mereka. Ada lebih dari 2.700 spesies nyamuk di seluruh dunia. Ternyata tidak semua nyamuk menggigit manusia atau hewan dan menghisap darahnya. Hanya nyamuk betina yang menghisap darah makhluk hidup, karena membutuhkan protein untuk perkembangan telurnya. Darah dihisap nyamuk betina untuk memperoleh protein guna mematangkan telur yang dikandungnya. Pada dasarnya nyamuk jantan maupun betina makan nektar bunga. Larva dan tubuhnya bisa menjadi penyambung rantai makanan bagi binatang-binatang lainnya. Nyamuk memiliki ukuran yang sangat kecil namun di dalam tubuhnya ada beberapa fungsi. Setelah kenyang si nyamuk bertahan 2-3 hari menuakan telur, lalu menempelkan telornya di air tergenang. Induk nyamuk dapat bertahan hidup 40 sampai 60 hari. Berarti seekor nyamuk betina dapat menghisap darah manusia atau hewan beberapa kali sebelum mati. Padahal sekali nelor 200-400 butir yang akan menetas jadi jentik2, 24 - 48 jam. Sedangkan dari telor jadi nyamuk. 8 -14 hari. Nyamuk jantan mendapat nutrisi atau makanan dari sari tumbuhan, contohnya nektar bunga, karena nyamuk jantan tidak memiliki bentuk mulut yang memungkinkannya menusuk kulit manusia atau hewan, seperti nyamuk betina. Nyamuk jantan hanya memiliki masa hidup sekitar 10 hari. Setelah melakukan proses kawin, nyamuk jantan dewasa akan langsung mati. Nyamuk betina menggunakan kombinasi informasi sensorik melalui visual, termal, dan penciuman untuk melacak target gigitan mereka. Di kepalanya terdapat 100 mata seperti lebah. Di mulutnya terdapat 48 gigi. Nyamuk betina dilengkapi suatu organ yang tidak ditemukan pada makhluk lain yakni enam buah pisau pengiris yang bekerja seperti gergaji. Alat ini terletak di ujung proboscis, organ berbentuk tabung yang ada di kepala nyamuk. Jika proses pengirisan berlangsung, nyamuk betina menyiramkan suatu cairan ke luka, cairan ini berfungsi membuat daerah di sekitar luka menjadi mati rasa, sekaligus mencegah darah membeku. Dengan begitu, korban tidak akan merasa terganggu oleh gigitan nyamuk sehingga proses penghisapan darah berjalan lancar. Ilmu lain dari nyamuk, dianya sangggup memilih orang tertentu jadi sasarannya. Suami istri bersama di meja makan, si istri begitu banyak digigit nyamuk sedangkan suaminya tenang-tenang saja. Rupanya ada beberapa faktor spesifik yang membuat nyamuk tertarik pada si istri, ketimbang suami setelah mendeteksi: Karbon dioksida, Panas tubuh, Aroma tubuh, Kelembaban, Isyarat visual. Ternyata demikian banyak penyakit yang disumbangkan oleh nyamuk, khususnya nyamuk betina untuk mencerdaskan manusia mencari obat-obat penangkal penyakit yang ditimbulkan oleh nyamuk, misalnya saja penyakit Demam Berdarah (DBD). Diketahui di Indonesia, hingga bulan Juli 2022 ini, ada 52.313 kasus demam berdarah di Indonesia. Dari jumlah tersebut, ada 448 orang meninggal dunia. "DBD” ini jadi kegelisahan masyarakat, karena setiap masuk musim penghujan penyakit ini pasti datang. Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengabadikan ciptaan-Nya berupa nyamuk dengan satu ayat di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 26: إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْىِۦٓ أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا  ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ  ۖ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَآ أَ رَادَ اللَّهُ بِهٰذَا مَثَلًا  ۘ يُضِلُّ بِهِۦ كَثِ ي رًا وَيَهْدِى بِهِۦ كَثِيرًا  ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِۦٓ إِلَّا الْفٰسِقِينَ "Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang kafir berkata, "Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?" Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik," Dari apa yang dikemukakan tentang ilmu serta perlengkapan yang diberikan Allah kepada nyamuk, seyogyanya semakin kuatlah iman kita, karena betapa nyamuk yang begitu kecil dilengkapi dengan sarana begitu lengkap. Selanjutnya nyamuk begitu kecil, mempunyai kemampuan memangsa manusia melebihi binatang yang paling buas, seperti Singa dan Harimau. Tepat kiranya bahwa nyamuk juga merupakan salah satu tentara Allah seperti dikemukakan Al-Qur’an Al-Muddassir 31.  وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ   “Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri” Dalam pada itu keberadaan nyamuk juga merangsang manusia menambah ilmu pengetahuan berikhtiar menanggulangi penyakit yang ditimbulkan nyamuk. Juga membuka kesempatan berusaha untuk menyediakan komoditi2 mencegah penyakit dini serangan nyamuk. Semoga dengan memperhatikan nyamuk, pembaca termasuk orang yang diberi-Nya petunjuk, seperti dimaksud ayat 26 Al-Baqarah di atas. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 12 Jumadil Akhir 1444 H. 5 Januari 2023. (1.084.01.23)

Monday 2 January 2023

MUSIBAH sebagai UJIAN

Dalam pandangan iman, bahwa apapun yang terjadi di alam semesta ini, termasuk musibah, hanya terjadi karena izin Allah. مَآ أَصَابَ مِنْ مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِ ذْ نِ اللَّهِ  ۗ وَمَنْ يُ ؤْمِنۢ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُۥ  ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ "Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." Al-Qur’an surat At-Taghabun) ayat 11. Musibah datang, kebanyakan manusia tidak megetahui sebelum musibah itu terjadi. Setelah kejadian suatu musibah dengan “iman” diyakini bahwa musibah tersebut hanya terjadi kerena izin Allah. Persoalannya yang perlu dicermati; apakah musibah itu datang tanpa diundang, atau terjadi dikarenakan diundang oleh ulah tangan manusia. Sebab diinformasikan di kitab2 suci, dan ditegaskan Al-Qur'an tentang musibah yang ditimpakan kepada kaum 'Ad, kaum Tsamud, kaum Shodom, kaum Fir'aun. Musibah buat mereka ini adalah bala' yang diturunkan Allah karena perbuatan mereka ingkar kepada Allah. Dengan demikian boleh jadi suatu musibah itu terjadi merupakan “Hukuman” Allah atau “karena ulah tangan manusia” atau merupakan “Ujian” Allah, . Di ruang terbatas di artikel ini hanya ditulis “musibah sebagai ujian”. MUSIBAH SEBAGAI UJIAN. Musibah sebagai ujian dapat berupa ujian massal dan dapat berupa ujian perseorangan. Ujian massal; kepada seluruh manusia,masyarakat, bangsa dan dunia sering mengalami musibah yang diturunkan Allah untuk menguji siapakah yang benar beriman kepada Alllah. Dua ayat dari surat Al-Ankabut berikut sebagai rujukan musibah sebagai ujian massal. أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوٓا أَنْ يَقُولُوٓا ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُو نَ "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji?" (ayat 2) وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ  ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِينَ "Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta." (ayat 3). Ujian massal. Dunia pernah dilanda perang dunia, beberapa kali dilanda resesi ekonomi, barusan tahun 2019 dilanda pandemi Covid 19. Sebagai bangsa negeri ini pernah menderita dijajah oleh bangsa Belanda dan Jepang. Dilanda beberapa pemberontakan. Bencana alam terus menerus terjadi dsbnya. Ujian perseorangan. Ujian ini yang berat2 diujikan Allah kepada para Nabi dan Rasul-Nya. Contoh antara lain: Nabi Adam diuji dengan jangan mendekati pohon terlarang. Nabi Sulaiman diuji dengan kekuasaan, kekayaan. Nabi Aiyub diuji dengan penyakit. Nabi Yunus ditelan ikan, Nabi Ibrahim diangkat ditulisan ini mendapat ujian yang sangat berat. Nabi Ibrahim menerima beberapa kali ujian yang amat berat diantaranya: * Akan dibakar hidup2........ * Diperintah menyembelih anak...... Kekuatan utama para Nabi lolos dan lulus dlm ujian adlh "TAWAKAL". Misalnya Nabi Ibrahim, beliau tidak tau apa yg harus dilakukan sampai detik2 terakhir akan dilempar ke dlm api berkobar....... Logika manusia, habislah cerita seorang Ibrahim menjadi abu. Nabi Ibrahim tidak tau sebelumnya bahwa Allah akan suruh Api di Surat Al-Anbiya ayat 69. "...... يَـٰنَارُ كُونِى بَرْدًۭا وَسَلَـٰمًا عَلَىٰٓ إِبْرَٰهِيمَ" "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim". Menghadapi eksekusi dibakar hidup2 itu, Nabi Ibrahim se-mata2 hanya tawakal dan berserah diri kpd Allah, apapun jadinya. Begitu juga tatkala melaksanakan perintah menyembelih Ismail, putranya. Kedua Nabi ini tidak diberitahu oleh Allah sebelumnya bahwa akan diganti dengan hewan sembelihan. Mereka berdua berTAWAKAL dan berserah diri kepada Allah secara bulat2 dalam melaksanakan perintah Allah. "ya sudah; kalau memang demikian kehendak Allah jalani saja". Ini sungguh suatu ujian yang dahsyat............. Taunya, Allah mengganti dengan sembelihan yang besar. Kronologis peristiwa dilukiskan Al- Qur'an surat As-Saffat 100 sampai 107. Demikian tulisan ini, dilihat dari sudut pandang Musibah sebagai ujian. Sedang sudut pandang Musibah sbg Hukuman dan Musibah karena Ulah tangan manusia  اِنْ شَآءَ اللّٰهُ  dipublikasi selanjutnya. بِسْمِ اللهِ الَّذِىْ لاَيَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِى اْلاَرِضِ وَلاَ فِى السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ “Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya sesuatu itu tidak berbahaya di bumi dan di langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi Mengetahui.” آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 9 Jumadil Akhir 1444 H. 2 Januari 2023. (1.083.01.23)

Sunday 1 January 2023

Renungan GANTI tahun

Terkait dengan waktu, atau masa, kehidupan manusia itu ternyata hanya 3 periode yaitu: Periode masa lalu, periode masa sekarang dan periode yang akan datang. Pertama; Periode masa lalu. Kalau diurut lebih jauh, masa lalu bisa mulai sebelum lahir, sejak dikandung ibu, lahir menjadi bayi, besar menjadi anak, tumbuh menjadi dewasa. Tetapi di tulisan ini kita sederhanakan masa lalu itu tahun2 yang lalu. Lebih diserdahanakan lagi setahun yang lalu yaitu tahun 2022. Tentu banyak kenangan indah tahun yang lalu, dialami tak kurang pula ditahun yang lalu banyak kesalahan yang dilakukan. Kesalahan dalam mengambil keputusan menjelma jadi kerugian, kegagalan bisnis, hilangnya relasi. Bila demikian jadi bahan untuk mengoreksi dan tidak mengulanginya lagi di tahun sekarang. Dalam hal hubungan kepada Tuhan, mungkin banyak kesalahan dan perbuatan dosa, kurang melaksanakan ibadah dan kebaikan, hal itu menjadikan diri bertaubat dan berniat untuk lebih baik di tahun yang akan dijalani. Sehingga periode ini boleh juga dinamakan periode ISTIGHFAR, karena tak mungkin lagi masa lalu di ulang kembali, kalau salah biarlah salah, kalau banyak berdosa apa mau dikata tinggal bertaubat. Kedua; Periode masa sekarang. Yaitu tahun 2023 yang dimulai hari ini, tanggal 1 Januari. Maka bangun tidur tadi kita bersyukur kepada Allah, masih diberi kesempatan untuk menghirup udara pada tahun 2023, oleh karena itu bagi umat Islam khususnya; begitu terbangun diujung malam tadi langsung duduk dan berdo’a. Ada yang berdo’a: اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ (Alhamdullillahilladzi ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur) Artinya: “Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami, dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan”. Mengacu pada hadits riwayat Bukhari. Ada juga yang membaca doa dengan referensi hadits riwayat Tirmidzi. Hasan menurut Syaikh Al Albani: اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ فِيْ جَسَدِيْ، وَرَدَّ عَلَيَّ رُوْحِيْ، وَأَذِنَ لِيْ بِذِكْرِهِ (Alhamdullillahilladzii 'aafaanii fii jasadii, wa rodda alayya ruuhii, wa adzina lii bi dzikri) Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesehatan pada jasadku dan telah mengembalikan ruhku serta mengizinkanku untuk berdzikir kepada-Nya”. Hiduppun mulai dijalani dengan shalat tahajud, melangkah ke masjid untuk shalat subuh berjamaah didahului shalat tahyatul masjid dan shalat sunat fajar. Sesudah shalat mulai kembali melakukan tahap2 aktivitas kehidupan dalam mencari karunai Allah, sebab Allah mengingatkan harus berusaha sepanjang masih hidup, setelah shalat ditunaikan. فَاِ ذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَا نْتَشِرُوْا فِى الْاَ رْضِ وَا بْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَا ذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ "Apabila sholat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung." (Al-Qur’an surat Al-Jumu'ah ayat 10). Akhir hari ditutup dengan keberhasilan usaha, kesuksesan kegiatan, atau sebaliknya, kurang berhasil, gagal. Apapun yang diperoleh lalu diucapkan “Alhamdulillah”. Periode sekarang, atau masa kini yang tengah kita jalani, boleh juga kita namakan “Periode Alhamdulillah”. Periode ketiga; Periode masa yang akan datang, terbagi menjadi dua yaitu masa yang akan datang di dunia dan masa yang akan datang di akhirat. Masa yang akan datang di dunia: Mulai hari esok …. sampai akhir tahun ini dan tahun2 berikutnya termasuk periode yang akan datang. Tak seorangpun mengetahui apa yang terjadi esok hari apalagi nuun jauh kedepan. Agak jarang orang merenungkan sampai bulan apa saja dianya masih punya kontrak hidup di tahun depan. Padahal sunatullah hidup ini pasti berakhir. Malah orang merenungkan periode ke tiga khususnya tentang hari akhir kontrak hidup, ini dianggap orang yang "pesimis". Kalau diingatkan kepada orang lain orang yang diingatkan menganggap tak sopan bahkan dikatakan "nyumpahi" atau mendo'akan mati. Padahal maut tiap detik dapat terjadi. Menyoal hari esok, suatu hari Nabi Muhammad s.a.w. ditanya sekelompok orang tentang berapa lama para pemuda yang tertidur di dalam goa al-Kahfi. Terlanjur Nabi menjawab “datanglah besok”. Ternyata keesokan harinya Allah tidak turunkan wahyu tentang berapa lamanya pemuda2 itu tertidur di goa al-Kahfi. Jibril baru datang membawa wahyu hari ke 16 (lihat tafsir Al-Azhar; Dr.Hamka juzu 15 halaman 188). Oleh karena itu Allah koreksi Rasul-Nya dengan ayat 23 dan 24 surat Al-Kahfi: وَلَا تَقُولَنَّ لِشَا۠ىْءٍ إِنِّى فَاعِلٌ ذٰلِكَ غَدًا "Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, "Aku pasti melakukan itu besok pagi,"(ayat 23) إِلَّآ أَنْ يَشَآءَ اللَّهُ  ۚ وَاذْكُر رَّبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسٰىٓ أَنْ يَهْدِيَنِ رَبِّى لِأَقْرَبَ مِنْ هٰذَا رَشَدًا "kecuali (dengan mengatakan), "Insya Allah." Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini." (ayat 24). Sehubungan dengan itu maka periode ketiga kehidupan kita di dunia ini adalah periode “Insya Allah”. Sama sekali kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi buat diri kita sendiripun di hari esok, dan bahkan jam yang akan datang. Kalaupun ada baru berupa rencana. Masa yang akan datang di akhirat. Sedangkan periode masa yang akan datang di akhirat yaitu sesudah kita hidup ini, adalah masa kematian yang tidak terduga datangnya. Walau setiap diri menyadari akan keterbatasan usia, banyak manusia sepertinya acuh, tetap saja berjuang untuk sukses, tidak peduli bagaimana caranya. Kadang tujuan menghalalkan cara. Apalagi bila sudah kemasukkan faham akhirat itu hanya ramalan, belum tentu kenyataannya sebab belum ada yang lihat langsung kesana, kemudian pulang membawa video kejadian di alam sana. Kalau sudah kemasukan faham tak percaya akhirat, maka mereka menganggap mati adalah proses alami, begitu mati selesai, habislah segala urusan. Generasi baru muncul menggantikan, agar mereka hidup senang dan nyaman, selagi bisa, selagi mungkin, selagi ada kesempatan, tumpuk harta dan pertahankan jabatan untuk dapat diwariskan kepada anak cucu penerus kehidupan. Persoalan hari esok yang diingatkan Allah melalui surat Al Hasyr 18 dianggap hari esok sebatas di dunia. Padahal ayat tsb; يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan." Memang hari esok adalah hari sesudah hari ini. Untuk setiap individu bisa panjang bisa pendek. Hari esok di dunia inipun harus kita persiapkan agar kedepan dapat disongsong dengan segala kemudahan buat diri kalau mungkin sampai ke anak cucu. Persiapan untuk kehidupan di akhirat bagi orang beriman, jauh lebih penting mengingat sifatnya yang abadi. Tidak seperti kehidupan di dunia ,sementara dan hanya senda gurau dan permainan: وَمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا لَهْوٌ وَّلَعِبٌ ۗ وَاِنَّ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ لَهِيَ الْحَـيَوَانُ ۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ "Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui." (QS. Al-'Ankabut ayat 64) Atas dasar keyakinan hari esok akhirat inilah, orang beriman dalam mempersiapkan hari esok dunianya tidak dengan "tujuan menghalalkan cara". Tetap memperhatikan koridor yang digariskan agama mereka. Tidak ada satu agamapun yang tak percaya adanya alam akhirat, alam sesudah alam dunia ini. Jadi jikalah ada orang lisannya menyatakan alam akhirat itu tidak ada, maka dianya sudah menanggalkan agamanya. Kita tetap percaya, setiap manusia walau mengatakan tak percaya agama, hati paling dalam tetap percaya yang ghaib. Sebab di dirinya sendiri banyak terdapat unsur ghaib. • Roh yang ada ditubuh adalah sesuatu yang ghaib. • Jantung berdetak bukan kekuasaan siempunya jantung menggerakkannya sekian kali berdenyut per menit. • Pencernaan manusia bekerja atas kekuasaan ghaib. Oleh karena itu dalam merenung pergantian tahun sebaiknya kita evaluasi diri, dosa apa yang telah dilakukan tahun lalu kemudian bertaubat serta memperbaiki diri dengan kebaikan di tahun depan. Jika banyak kebaikan dan prestasi dipertahankan dan ditingkatkan lebih baik lagi dengan dasar pemikiran bahwa alam dunia semakin dekat masanya kita tinggalkan, alam kubur sudah demikian dekat kita masuki. Semoga di tahun yang dijalani sekarang amal kebaikan semakin banyak kita perbuat, amal buruk semakin banyak dapat dihindari, diberikan kesehatan dalam ketaatan kepada Allah. سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن M. Syarif Arbi. Jakarta, 8 Jumadil Akhir 1443 H. 1 Januari 2023. (1.082.01.23)