Friday 28 September 2018

SURGA ADN

Surga yg disiapkan Allah ada 8 type. Entah bgm spesifikasi masing2 type tentu belum ada referensi yg pas dpt qt gali. Misalnya spt di dunia type rumah oleh pengembang dari mulai RSS sampai ke mewah. Satu diantara type surga itu adalah "Type ADN".  Mungkin bagi yg ingin pesan type ADN ini patut mengetahui syarat2 nya. Ayok kita lihat syarat2 dimaksud a.l. di Qs. Ar-Ra'ad ayat 20 sd 24. y.i.

PERTAMA; org yg memenuhi janji Allah dan tdk melanggar perjanjian

الَّذِيْنَ يُوْفُوْنَ بِعَهْدِ اللّٰهِ وَلَا يَنْقُضُوْنَ الْمِيْثَاقَ
"(yaitu orang
 yang memenuhi janji Allah dan tidak melanggar perjanjian".
(QS. Ar-Ra'ad: ayat 20)
Bahwa masing2 diri tlh berjanjji kpd Allah hanya ber Tuhan kepada Allah. Janji yg pertama ketika memeluk Islam dikenal dg dua kalimat sahadat. Bersaksi tiada tuhan selain Allah dan bersaksi Muhammad Rasul Allah. Kesaksian ini mrpk ikrar, janji dg konsekwensinya tidak mempertuhan apapun selain Allah dg kata lain tdk mensekutukan Allah. Ikrar bahwa Muhammad Rasulullah, konsekwensinya mengikuti ajarannya.

Sblm dilahirkan setiap roh tlh berjanji mengakui Allah sbg Tuhan, tertuang di surat Al Araf 172,
وَ اِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْۢ بَنِيْۤ اٰدَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَ اَشْهَدَهُمْ عَلٰۤى اَنْفُسِهِ; اَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوْا بَلٰ شَهِدْنَا; اَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هٰذَا غٰفِلِيْنَ
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab, Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini".

Juga janji kpd sesama manusia dibanyak ayat diperintahkan kpd orang beriman untuk memenuhi janji. Islam ditegakkan ketika baru tumbuhpun melalui perjanjian. Contoh: Terkenal perjanjian Hudaybiyah, perjanjian piagam madinah.

KEDUA: Org yg menghubungkan silaturahim, takut kpd Allah dan takut berbuat keburukan lantaran yakin bakal ada perhitungan di akhirat kelak.
وَالَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ مَاۤ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖۤ اَنْ يُّوْصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَ يَخَافُوْنَ سُوْۤءَ الْحِسَابِ
"dan orang-orang yang menghubungkan apa yang diperintahkan Allah agar dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk".
(QS. Ar-Ra'sd: ayat 21)

KETIGA:
وَالَّذِيْنَ صَبَرُوا ابْتِغَآءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً وَّيَدْرَءُوْنَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ اُولٰۤئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ
"Dan orang yang sabar karena mengharap keridhaan Tuhannya, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)"
(QS. Ar-Ra'ad: ayat 22)
Taat shalat, istiqamah.
Rajin berinfak.
Menolak melakukan kejahatan meskipun kejahatan itu menyenangkan dan menguntungkan ybs serta tersedia kesempatan.
Membalas kejahatan yg ditujukan padanya dg kebaikan.

Selanjutnya bila dipenuhi syarat2 di atas janji Allah:
جَنّٰتُ عَدْنٍ; يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَآئِهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَالْمَلٰٓئِكَةُ; يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَابٍ
"(yaitu) surga-surga "Adn", mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;
(QS. Ar-Ra'ad: ayat 23)
Dan ...........

سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ

(sambil mengucapkan), Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu; Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu".
(QS. Ar-Ra'ad: ayat 24)

Smg kiranya kita sanggup memenuhi syarat2 tsb. diatas shg dpt bergabung di dlm surga. Aamiin.
;وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
M. Syarif Arbi.

Tuesday 25 September 2018

ILMU dalam BERAMAL

Batas hidup tak tau berapa panjang.
Tak ada yg sama setiap orang.
Ada yg hidup lama amal baiknya kurang.
Ada yg hidup singkat amal baiknya padat.
Diantara dua kutub tersebut ada pertengahan.
Idealnya hidup panjang amal baik pun banyak. Atau hidup sedang penuh dg amal baik.

Menilik ayat 2 surat Al-Mulk
Allah ingin menguji setiap kita untuk mengetahui siapa yg paling baik amalnya.

الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلً; وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ
"yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun".

Amal, terdiri dari dua dimensi y.i. Amal baik dan amal buruk.
Amal baik berupa pengabdian kdp Allah, perbuatan baik terhadap sesama manusia dan alam semesta.
Amal buruk berwujud melanggar perintah Allah, zalim kpd sesama manusia dan berbuat kerusakan thdp alam semesta.

Dimaklumi jika kata اَحْسَنُ عَمَلًا (lebih baik amalnya) disini dimaksudkan amal baik yg lebih baik. Jadi yg dimaksud amal lbh baik, amal berkualitas (bermutu/bernilai), bukan sekedar kuantitas (jumlah) amal.
Di dlm koridor agama, amal baik itu baru bernilai/bermutu sehingga diterima sebagai amal baik oleh Allah ialah:
1. Dilaksanakan atas dasar perintah Allah dan RasulNya.
2. Merujuk, mengacu JUKLAKnya dari yg dicontohkan oleh Rasulullah.
3. Ikhlas semata-mata kpd Allah, besih dari riya, keterpaksaan.

Kembali ke اَحْسَن عَمَلًا (yg lebih baik amalnya) itu sebabnya Allah menjadikan خَلَقَ الْمَوْتَ (yg MATIkan) dan وَالْحَيٰوةَ (danHIDUPkan). untuk menguji kita siapakah diantara kita yg paling baik amalnya, bukan yg paling banyak amalnya.

Dengan dmkn agar lolos dari ujian Allah, dikehidupan ini, hendaklah setiap kita berikhtiar maksimal untuk memperbaiki amal kita.

Sarana memperbaiki amal ialah ilmu, spy yakin se yakin2nya amal yg dikerjakan benar2 tlh memenuhi 3 syarat di atas.
مَنْ أَرَا دَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَالْاآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
Artinya : "Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu". (HR. Turmudzi)

Utamanya untuk urusan supaya lebih baik amal tertuju kpd Allah jangan sampai adanya amal baik yg diada-adakan shg nanti akan berujung menimbulkan perbantahan dlm hal ini Allah ingatkan:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّجَادِلُ فِى اللّٰهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَّلَا هُدًى وَلَا كِتٰبٍ مُّنِيْرٍ
"Dan di antara manusia ada yang berbantahan tentang Allah tanpa ilmu, tanpa petunjuk, dan tanpa Kitab (wahyu) yang memberi penerangan".
(Al-Qur'an surat Al-Hajj ayat 8).

Amal baik berkualitas, lebih baik dari amal baik yg banyak namun tak berkualitas. Tentu yg paling baik adalah amal baik yg banyak dan berkualitas pula.
Agar tdk berbantah-bantah ketika beramal baik (ibadah) perdalamlah ilmu ibadah. Agar sukses didunia pelajari ilmu dunia. Agar selamat dunia akhirat banyak ibadah untuk Allah dan untuk ummat dan masyarakat dg ilmunya.
Wallahu alam bishawab.
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Sunday 23 September 2018

DAMPAK ACOL

Melalui Dumay ini, kawan lama sdh puluhan th tak sua dpt reuni. Selain itu qt dpt  menulis apa saja yg qt fikirkan sepanjang bukan nyebar fitnah kebencian merugikan pihak lain.
Yg kufikirkan skrg ingin ngenalkan salah satu kata kekayaan bahasa daerahku kata "ACOL", terjemahan bebasnya "ngomong sesuatu yg nanti berdampak kurang baik".
Sbgmn layaknya setiap bahasa, jika dialih bahasakan tidak akan pas benar artinya. Penutur asli lah yg tau persis menempat kan kata itu dlm rangkaian kalimat. Penutur asli lah yg paham benar maknanya baik yg terucap maupun terkias dari ucapan itu. Penutur asli lah yg mengerti benar hakikat kata dimaksud.

Mhn izin dari sidang pembaca spy lebih dekat kpd pengertian kata tsb,  bila saya contohkan penggunaannya.

Misalnya pergi memancing pakai perahu ke laut. Dalam perjalanan salah seorang penumpang ikut mancing nyeletuk; "nanti kalau dapat ikan Tenggiri akan saya buat bakso......  saya dpt resep dari internet". Celetukan ini adlh wujud ACOL, dipercaya nanti mancingnya bakal kurang berhasil, karena udh ACOL dulu. Bahkan mungkin pulang dg tangan hampa.

Pergi masuk hutan berburu Rusa atau Kijang. Salah seorang anggota berburu pesan ama istrinya ketika mau berangkat "Mah tlg siapkan bumbu2 siapa tau dpt Rusa atau Kijang....... ntar buat makan bareng ama teman yg berburu". Banyak kasus ditandai bila ACOL begini, jangankan dpt buruan ketemu jejaknya aja tdk.

Contoh berikut: masuk ke panorama alam yg indah di hutan yg angker. Ada anggota rombongan yg mencacat/mencela tatanan alam disitu, misalkan "sayang sekali ya....... coba kalau .......... pasti lbh indah lagi". Perkataan dmkn termsk ACOL pantangan, konon dpt berakibat kesasar atau macet kendaraan yg qt pergunakan.

Bila dikait kan ke keyakinan agama, ACOL ini sepertinya tak berdasar. Karena tak seorangpun tau tentang yg akan terjadi ssdh sekarang.
 وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا 
"Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok".
(QS. Luqman ayat 34).

Pernah juga rekan sekloterku berhaji kayaknya tak menemukan jalan pulang ke kemah di Mina lantaran ACOL.

Regu kami hari itu bgt matahari mulai naik langsung pergi melontar jumrah. Sampai dikemah ketemu bpk ustadz H.G. beliau berserta ortunya dan ibu-bapak mertua yg sudah sepuh2, menjelang pukul 11 akan menuju Jamarat. Karena saya barusan dari Jamarat, saya beritahu: "nanti pas pulang, Bapak ktk ketemu garis putih pembatas jalan ambil kiri, kalau ambil kanan nanti nyasar". Beliau menjawab; sebetulnya sdh pakai "insya Allah". "Insya Allah saya ndak akan sesat". Yg terjadi beliau berserta istri dan 4 orang sepuh, baru nemukan kemah kami kembali menjelang isya. Jawaban pak ustadz itu juga termasuk ACOL. Sampai di kemah beliau nemui saya menyesalkan ke ACOL an nya dan tentunya ber istighfar.

Nabi Muhammad saja pernah menerima tegoran Allah ketika merespond pertanyaan orang ttg masa waktu pemuda dlm gua al-Kahfi. Diabadikan dlm surat Al-Kahfi.
وَلَا تَقُوْلَنَّ لِشَايْءٍ اِنِّيْ فَاعِلٌ ذٰلِكَ غَدًا 
"Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, Aku pasti melakukan itu besok pagi,"
(QS. Al-Kahf ayat 23)

اِلَّاۤ اَنْ يَّشَآءَ  اللّٰهُ ۖ  وَاذْكُرْ رَّبَّكَ اِذَا نَسِيْتَ وَقُلْ عَسٰۤى اَنْ يَّهْدِيَنِ  رَبِّيْ لِاَقْرَبَ مِنْ هٰذَا رَشَدًا
"kecuali (dengan mengatakan), Insya Allah. Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini."
(QS. Al-Kahf ayat 24)

Demikian, pengertian kata ACOL dari perbendaharaan kata di bahasa kampungku. Smg kisah2 diatas bermanfaat. Aamiin. Barakallahu fikum. Wslm. M. Syarif Arbi.

Ucapan sedang Berhaji

Setiap musim haji tiba, ingatan pengalaman ritual ketika berhaji walau sdh puluhan tahun lalu, teringat kembali. Kendati udah diinformasikan ttg kemungkinan apa yg akan ditemui dan dialami di pondokan, perjalanan dan rangkaian ibadah waktu manasik, setiap orang ada saja pengalaman sendiri2. Kejadian tak diduga semula. Kadang bila dikisahkan ulang seperti lebai
(ber-lebih2an).
Suami/istri yg hampir seiring sejalan saja, saling cerita pengalaman beda, ber-tahun2 bagaikan tak habis2nya.

Satu dintaranya mengenai betapa manjurnya ucapan di tanah haram.
Dari tanah air, diantara sanguku ada mata uang USD. Kusisihkan 300 disimpan sangat rahasia didasar sebuah tas tenteng. Bagian bawah dari tas cangklong bahu itu dibuka dg hati2, setelah dimasukkan uang USD 300 itu, dijahit kembali bgt rapi seperti semula. Uang itu dimaksudkan untuk cadangan terakhir.
Tas ketika ke Arafah, Mina dan kembali lagi ke Makkah dibantu membawanya oleh salah seorang anggota regu, sebab saya kebagian membawa perlengkapan regu lainnya.
Menjelang sehari akan meninggalkan Makkah pulang ke tanah air, uang disaku saya menipis, kebtln tertarik ingin belikan mainan anak2 (anak saya waktu itu msh kls 1 dan 2 SD). Tiba waktunya membuka jahitan dasar tas. Disaksikan teman sekamar, termasuk H. Maksum pembawa tas tsb Arafah, Mina-Makkah.
"Alhamdulillah ini uang ndak mau hilang". Bgt ucapanku sambil menunjukkan duit itu ke teman sekamar. Teman sekamar semua serempak ngucapkan Alhamdulillah sambil senyum ketawa renyah. Kecuali pak H. Maksum selain ucapan sama ditambah komentar "sungguh saya ndak tau tas itu berisi duit".
Uang selanjutnya saya masukkan ke dompet ikat pinggang haji ada retleting. Ujung retsleting berkancing pula. Demikian aman penyimpanan.
Usai tawaf wada' mampir ketoko untuk beli main anak, begitu dibuka dompet diikat pinggang, betapa kagetnya uang yg disimpan rapi dibungkus pula dengan plastik berpeniti hilang tak berbekas.
Ternyata ucapanku dikamar pondokan di hadapan jamaah sekamar itu adalah suatu ketakaburan yg di buktikan Allah akibatnya.
Ternyata apapun ucapan kita sesungguhnya tdklah hilang menguap bgt selesai diucapkan, tetapi tercatat seraya akan dimintai pertanggung jawaban.
Ucapan qt diluar keadaan berhaji, mungkin pembuktian/pertanggung jawaban/akibatnya tdk ces plang seketika seperti yg pernah saya alami di tanah haram.
Ini suatu peristiwa pribadi, blm tentu orang lain bila berucap seperti saya itu, akan kejadian seperti saya juga. Namun dmkn mungkin dpt dijadikan acuan ber-hati2 dg ucapan. Konon nabi Ibrahim di coba dg perintah menyembelih nabi Ismail, satu dan lain lantaran ucapan nabi Ibrahim. Ketika ditanya orang ttg hewan ternaknya ribuan ekor itu punya siapa. Jawaban nabi Ibrahim "kepunyaan Allah, tapi sekarang masih milikku, jika diminta Allah kan kuserahkan, jangankan ternak ini, anak kesayanganku  bila diminta Allah akan kuserahkan juga".

Dari ini kisah, smg kiranya qt:
Dapat mengendalikan lidah.
Agar jangan sembarang bermadah.
Mungkin berujung menjadi susah.
Sebab kata sdh keluar tak dpt diubah.

Sebab, jangankan yg terucap sedangkan di dlm hati saja menurut ayat 17 surat Al-Isyra:
وَلَا تَقْفُ مَا لَـيْسَ لَـكَ بِهٖ عِلْمٌ. اِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُوْلًا
Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung jawabannya.

Barakallahu fikum. Waslm. M. Syarif Arbi.

Saturday 22 September 2018

SIMPATISAN IMAN

Era 70an dari kotaku ke ibu kota provinsi ditempuh dg kapal dagang, blm ada kapal penumpang khusus. Pernah ku Pontianak menumpang kapal milik orang bukan beragama Islam pas bulan Ramadhan. Kumemilih tdk mengambil fasilitas boleh tak bepuasa dlm perjalanan kurang lebih 40 jam itu. Yg menarik tauke pemilik kapal yg ikut dlm pelayaran itu paling sibuk ngatur berbuka puasa, mengingatkan waktu shalat, waktu sahur dan berbuka. Dia selalu pesan minta di do'akan agar pelayaran kami selamat, setiap mau mulai shalat. Pelayaran kapal kutumpangi itu 8 jam melalui laut dan 32 jam melalui sungai dan selat.
Bgt bersimpati ni Tauke kapal dagang terhadap agama yg ku anut. Dia yakin betul demikian besar peranan do'a dlm menyelamatkan perjalanan. Sepertinya ybs. Yakin se yakin2nya bahwa Tuhan iitu ada; keselamatan pelayaran kapalnya dalam genggaman Allah.

Si Tauke (pemilik kapal) yakin bahwa bumi dan langit serta alam semesta ini ada penciptanya, si Tauke termasuk kelompok yg HATINYA percaya akan adanya TUHAN; terminologi bebas mereka disebut orang BERIMAN.

Jika dia blm mengakui dengan ikrar dan melaksanakan sesuatu ritual agama tertentu, ybs blmlah dianggap beragama baru sebatas simpatisan agama.

Khusus agama Islam pintu gerbang masuk menjadi orang beriman adlh berikrar mengakui : tiada Tuhan selain Allah dan mengakui Nabi Muhammad sbg rasul utusan Allah. Tidk sedikit kelompok orang di dalam hatinya beriman kpd ajaran dan kebenaran Islam TAPI BELUM IKRAR. Alasannya dpt saja karena pertimbangan Lingkungan, pertimbangan keluarga besar, Tak hendak nanti kalau mengimani seruan agama Islam akan dikucilkan dari komonitas, akan terjungkal dari kedudukan. Diantara kelompok ini adalah paman nabi Muhammad sendiri yang sangat melindungi dan menyayangi Nabi; Abu Thalib sampai menghembuskan nafas terakhir enggan berucap akan keimanan atas risalah yang dibawa kemenakannya.

Mungkin anda punya sahabat akrab yg kesehariannya berahlak baik bahkan mendekati ahlak yg dituntunkan agama. Sahabat ini hanya blm beribadah dan berikrar, dua kalimat syahadah.

Disinilah agaknya letaknya bahwa hidayah mutlak hak Allah.
فَمَنْ يُّرِدِ اللّٰهُ اَنْ يَّهْدِيَهٗ يَشْرَحْ صَدْرَهٗ لِلْاِسْلَامِ ۚ; وَمَنْ يُّرِدْ اَنْ يُّضِلَّهٗ يَجْعَلْ صَدْرَهٗ ضَيِّقًا حَرَجًا كَاَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى السَّمَآءِ ۗ  كَذٰلِكَ يَجْعَلُ اللّٰهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
"Barang siapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barang siapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman"
(Alqur'an surat Al-An'am ayat 125).
Mungkin anda punya kenalan, sahabat, atau famili, tlh bersimpati thdp agama seperti ini, tapi blm sempat berikrar dan beribadah. Kita hanya dpt berdo'a smg Allah memberikan hidayah kpd mereka, sambil kalau memungkinkan mengajaknya dg cara yg arif.
Barakallahu fikum. Waslm. M. Syarif Arbi.32

Memperpanjang Hidup.

Usia manusia sdh ada takarannya paling panjang 100 tahun; kalau lbh dari itu seperti kehidupan sdh menyusahkan anak cucu dan diri sendiri.

Usia harapan hidup di Indonesia:
Thn 2004 = 68,6 tahun
Thn 2015 = 70,8 tahun
Thn 2035 diprediksi 72,2 tahun
(Sumber: Kemenkes)

Tarohlah kita hidup maksimal dari data di atas y.i. 72.2 tahun. Jadi para pembaca dpt mulai ngukur sisa berapa usia anda. Ada yg mungkin tinggal 12, 10, 5 thn dsbnya tergantung di posisi berapa usia anda sekarang.

Nah begitulah usia tak mungkin dpt diperpanjang sudah baku setiap yg hidup pasti kan mati.
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ
"Katakanlah, Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu,
(Alqur'an surat Al-Jumu'ah ayat 8)

Walau USIA tak dpt diperpanjang, tapi HIDUP dpt diperpanjang, maknanya meskipun diri sudah meninggal dunia tapi seolah-olah kita masih hidup. Salah satunya ialah orang mati sahid.
وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُّقْتَلُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتٌ بَلْ اَحْيَآءٌ وَّلٰـكِنْ لَّا تَشْعُرُوْنَ
"Dan janganlah kamu mengatakan orang-orang yang terbunuh di jalan Allah (mereka) telah mati. Sebenarnya (mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya"
(Alqur'an surat. Al-Baqarah ayat 154)

Peluang untuk mati sahid di era sekarang agaknya mulai berkurang. Yg sepadan dg mati sahid dlm hal HIDUPNYA PANJANG adalah:
1. orang meninggalkan jasa yg dipergunakan terus oleh ummat manusia juga hidupnya panjang sama panjang jasa dan hsl perjuangannya masih digunakan dan dinikmati orang.
Bangsa kita banyak para pejuang kadang mendpt predikat pahlawan atau tidak, tapi hsl perjuangan mrk kita nikmati sampai skrg dan nanti. Bung Karno dan Bung Hatta tetap hidup dihati bangsa Indonesia, setidaknya tiap 17 Agustus namanya disebut. Bgt pula para pahlawan lainnya dari seluruh tanah air.
2. Orang yg meninggalkan karya yg bermanfaat untuk kehidupan manusia, para penemu, penulis tulisan mencerdaskan ummat manusia, para nabi dan rasul. Contoh nabi Ibrahim dan nabi Muhammad, mereka tidaklah mati terbunuh di jalan Allah. Tetapi kedua nabi ini terus hidup sepanjang masa insya Allah sampai hari kiamat. Khusus yg beragama Islam wajib menyebut namanya setiap shalat. Khusus nabi Ibrahim diakui oleh seluruh agama samawi. Perjuangan nabi Ibrahim memberikan contoh melaksanakan perintah Allah apapun risikonya. Nabi Muhammad dg perjuangan menyampaikan risalah agama Allah.
Contoh karya besar a.l.:
* Iman Gazhali dg tulisan2nya
* di Indonesia a.l. Hamka yg namanya tetap hidup dihati masyarakat.
* Pendiri NOE dan pendiri Muhammadiyah namanya masih terus dikenang berarti beliau2 hidupnya panjang.

Lain halnya dg kita, mungkin juga saya sendiri. Cicit saya kemungkinan msh tau nama saya. Sampai cucu dari cicit saya, mungkin mereka sdh tak tau lagi nama diri saya.

Kalau tak dpt seperti para penemu listrik, penemu pesawat terbang dan alat2 transportasi, alat telekomunikasi, sarana sosmed dll.
Bukan pula penggagas ide, penulis buku bermutu, seperti contoh di atas.

Nah sbg ikhtiar MEMPERPAJANG HIDUP, bila anda punya harta yg lumayan disisa usia anda gunakanlah harta itu buat investasi ikhirat. Semisal:
* ikut membesarkan lembaga2 pendidikan,
* bila sanggup membangun sekolah, rumah ibadah.
* Fasilitas umum dll yg berguna bagi masyarakat, sampai ke generasi yad.

Berbahagialah orang yg dpt memperpanjang hidupnya karena sejatinya usia ini terbatas adanya. Perpajangan hidup insya Allah dpt dilakukan dg a.l.:
* Meninggalkan AMAL JARIAH di atas.
* Meninggalkan hasil perjuangan.
* Mewariskan untuk umum hasil karya dan penemuan yg bermanfaat.

Barakallu fikum, wslm. M. Syarif Arbi.

Kebebasan Berbicara

Disuatu kondangan, bocah 4 tahunan digandeng ibunya antrian barisan memberikan ucapan selamat dan do'a kpd mempelai. "Bunda, penganten nya kok jelek ya, cam ondel2". Celoteh si bocah dlm langkah perlahan di antrian hampir naik tangga balkon. "Suutt ndak boleh ngomong gitu" tegor ibunya singkat sambil sedikit menarik kejut tangan anaknya.

Dilain keadaan, seorang ibu malu ati pada kerabat yg dikunjunginya. Anak balitanya ketika minum teh, dengan lantang mengatakan teh yg dihidangkan tidak manis.

Seorang om jadi ndak nyaman rasa, ketika membawa mampir temannya kerumahnya, seorang kemenakannya (balita) bertanya dihadapan si teman. "Om2 kenapa mata teman om cuma melek satu". Tamu matanya cacat permanen, padahal kecacatan itu tak sopan untuk diungkap.

Ini suatu KEBEBASAN BERBICARA, dimiliki oleh anak2 dibawah umur.
Ucapan anak2 di atas banyak orang menyangka Ortu salah asuh, ndak baik mendidik anak. Padahal blm tentu dmkn, memang ada anak yg terlahir membawa bakat pengomong, pengomentar.

Dampak kebebasan berbicara, dari balita dicontohkan di atas maksimum anggapan orang bahwa ortunya seperti tsb di atas. Bila yg bebas berbicara itu orang dewasa, ucapannya menyinggung/menghujat seseorang atau kelompok, ucapan hrs dipertanggung jawabkan.

Kebebasan berbicara, kebebasan berpendapat terbuka kesempatan seluas-luasnya oleh siapa saja melalui DUMAY, tetapi perlu diingat
Kebebasan bicara, kebebasan berpendapat tak layak digunakan untuk menghujat. Tak layak digunakan untuk menyinggung seseorang atau kelompok.

Agama memberikan petunjuk dlm hal ini, mari dilihat Alqur'an surat Al-Hujurat ayat 11-12:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُوْنُوْا
خَيْرًا مِّنْهُمْ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok......."

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ ۖ; اِنَّ بَعْضَ
الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا; ا
يُحِبُّ اَحَدُكُمْ
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.

Selanjutnya lihat (Alqur'an surat Al-Qalam ayat 10-11)
وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِيْنٍ
هَمَّازٍ مَّشَّآءٍۢ بِنَمِيْمٍ
"Dan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina, suka mencela, yang kian kemari menyebarkan fitnah.

Demikian, smg kita diberikan kekuatan Allah untuk menggunakan kebebasan berbicara/berpendapat sesuai petunjuk agama, sehingga tidak berbicara, tidak berpendapat berupa memfitnah, berbentuk menghujat, berkonten mencela yg berpotensi mencelakakan diri dan orang lain. Aamiin. Barakallahu fikum. Waslm. M. Syarif Arbi.

Ilmu, iman, harta dan Amal.



Empat terninology di atas mesti penyandangnya ummat manusia, tak mungkin mahluk lain.

Malaikat, beriman sekaligus mungkin berilmu dan mereka memang mahluk yg didesain Allah untuk taat kpd Allah, beribadah kpd Allah tapi bukan dlm artian beramal shaleh. Beramal shaleh dan beramal salah itu potensi manusia. Bukti malaikat berilmu dpt merujuk ke surat Al-Baqarah ayat 30.

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ  قَالُوْۤا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ ۚ  وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَـكَ ۗ  قَالَ اِنِّيْۤ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Aku hendak menjadikan khalifah di bumi. Mereka berkata, Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu? Dia berfirman, Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.

Iblis, Syathan. Mahluk ini jelas berilmu, juga beriman (iman dlm arti percaya kpd Allah, ilIblis jelas beriman sebab ybs pernah dialog langsung kpd Allah). Dia ingkar kpd Allah. Sdgkan amalnya tdk amal shaleh tetapi amal salah bahkan mengajak kpd amal buruk, shingga Allah sampai ingatkan (lihat surat An-Nur 21).
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰن وَمَنْ يَّتَّبِعْ خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ فَاِنَّهٗ يَأْمُرُ بِالْـفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ;; وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ مَا زَكٰى مِنْكُمْ مِّنْ اَحَدٍ اَبَدًا وَّلٰـكِنَّ اللّٰهَ يُزَكِّيْ مَنْ يَّشَآءُ
; وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barang siapa mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya dia (setan) menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar. Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun di antara kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
Kedua mahluk (malaikat dan iblis) berseberangan misi tsb di atas tidak memiliki HARTA. Hanya manusialah yg merangkum Ilmu, Iman, Harta dan Amal shaleh.
Dalam hal ini manusia dpt saja terkelompok:
1. Banyak harta tinggi ilmu maksimum amal shaleh.
2. Banyak harta tipis ilmu, banyak amal shaleh.
3. Tinggi ilmu tak berharta, banyak amal shaleh.
4. Tak berilmu jg miskin harta tak mau pula beramal shaleh.

Malaikat, Iblis dan manusia dibedakan oleh harta dan amal shaleh. Amal shaleh dari sudut bahan, sarana yg digunakan untuk beramal, dpt dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Amal shaleh tanpa menggunakan harta, berupa tenaga, pemikiran, ide atau gagasan, zikir juga termasuk sholat.
2. Amal shaleh menggunakan harta yaitu sadakah, infak, zakat juga termasuk haji.
Dari kedua model amal shaleh ini agaknya ganjaran yg diperoleh pun berbeda.
Amal shaleh tanpa harta tertuju kpd kemaslahatan ummat atau ibadah sosial lazim disebut kebaikan, diganjaran Allah dg 10 kali lipat.
مَنْ جَآءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا
Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. (Al-An'am 160)

Sedangkan bila beramal shaleh dg harta diganjar Allah 700 kali lipat
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ; كَمَثَلِ حَبَّةٍ
اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. (Al-Baqarah 261)

Bgt hebatnya perbandingan amal shaleh immateril dibanding amal shaleh berwujut harta, 10 berbanding 700. Karena manusia memang cendrung sayang kepada harta, makanya diberikan motivasi yg tinggi.

Marilah kita berlomba berbuat baik beramal shaleh dengan harta juga tenaga, pikiran gagasan amal sosial lainnya. Jadi yg 700 didpt yg 10 pun tak luput.

Tulisan ini kususun di Ketapang Kal-Bar sambil menunggu hari H shalat Idul Adha 1439 H.
Barakallahu fikum. Wslm. M. Syarif Arbi.

Friday 21 September 2018

SENYUM



Senyum adalah anugerah Ilahi yang tak ternilai. Senyum ini rupanya hanya dikaruniakan untuk manusia. Mahluk lain tidak punya senyum:
* Contoh kucing jantan dan betina mereka melaksanakan naluri berkembang biak tanpa melalui senyum bahkan dengan seperti “berkelahi” terlebih dahulu.
* Kalau ada monyet senyum, anda pasti kan kaget mungkin takut.

Bagi manusia dengan senyum-lah ternyata kehidupan kita dimulai.
Kedua orang tua kita berawal dari senyum jadi mempelai.
Diakui atau tidak, hampir seratus persen kita ini terlahir ke dunia dimulai dengan SENYUM katika kedua orang tua kita kali pertama berkenalan.
Selanjutnya kedua orang tua kita melanjutkan sampai ke pelaminan dan atas kehendak Yang Maha Kuasa, jadilah kita.
Senyum dapat menjadikan hati yang keras menjadi lunglai.
Senyum dapat membuat parasaan tegang menjadi santai.
Senyumpun bernilai ibadah bila ihklas.
Senyum membuat sakit menjadi umpas.
Senyum dapat meredakan hati yang panas.
Senyum kadang; permusuhan menjadi tuntas.
Dengan senyum pakaian rapi menjadi pantas.

Banyak kita yang tak menyadari, salah satu nikmat anugerah yang diberikan Allah maha pencipta untuk manusia adalah SENYUM.

Bila anda seorang karyawan, bertemu dengan bos atau atasan, beliau dengan muka yang kusut tanpa tersenyum maka akan timbul tanda tanya apa yang salah dengan diri anda.

Demikian juga bila anda bertemu dengan sasama rekan dan kerabat, diawal pertemuan dimulai dengan cemberut tanpa senyum suasanya akan membuat tidak betah.

Begitu anda bertamu, tuan rumah menerima anda tanpa senyum, mungkin anda akan cepat pamit.

Nabi Muhammad memberitahukan kepada ummat, bahwa SENYUM adalah ibadah “Senyum manismu dihadapan saudaramu adalah shadaqah” (HR. Tirmidzi). Karena dengan senyum.

Berlomba dalam Kebaikan



Di depan pintu masuk check in, urutan antri bandara Rahadi Oesman Ketapang, kutengok orang rebutan ngambil posisi dekat pintu sblm di buka. Berebut dolo' bahasa setempat; Aku pulang ke Jakarta transit via Pontianak hari ini 25-08-18 stlh 10 hari di Ketapang. Nengok lomba antrian itu kuteringat bahwa rupanya manusia sejak sblm menjadi calon bayi saja sdh berlomba. Jadi itu naluri bawaan diri manusia. Tak kurang dari 280 juta sel sperma yg berlomba di dalam rahim ibu kita berenang  untuk menemukan indung telur milik ibu. Bila jadi bayi; maka kitalah sbg pemenang dari 280 juta sel yg ikut dlm perlombaan. Saingan kita yg gagal selanjutnya mati.

Itulah sebabnya sehingga manusia dalam hidup ini selalu ingin menjadi pemenang, karena itu merupakan sifat bawaan semenjak sebagai jadi calon manusia. Kadang dalam kehidupan ini untuk menjadi pemenang itu tidak perduli lagi dengan apapun caranya, kadang tujuan menghalalkan cara.

Untuk itulah Allah dalam Al-Qur’an menyebutkan tentang berlomba-lomba ini, dalam beberapa versi perlombaan yang dilakukan manusia dalam kehidupan didunia; ini dan akhirat nanti, dapat dikelompokkan menjadi:
a) Berlomba dalam hal yang positive di dunia
b) Berlomba dalam hal yang negative di dunia
c) Berlomba setelah di akhirat
d) Berlomba sebagai kisah

Dikesempatan duduk diruang tunggu bandara, memanfaatkan waktu kutulis
"BERLOMBA DALAM HAL YANG POSITIVE DI DUNIA".
Hal ini tersurat dalam Al-Baqarah 148

وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَافَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِ

Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan.

Al ‘Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas mengenai tafsir ayat ini, ialah bahwa tiap-tiap pemeluk suatu agama ada kiblatnya sendiri. Selanjutnya Prof. Dr. Hamka dalam dalam tafsir Al Azhar Juzu 2 halaman 14 mengemukakan “Sebab itu berlomba-lombalah kamu pada serba kebaikan”. Seruan berbuat kebaikan itu diserukan kepada seluruh ummat manusia di dunia ini, yang berkiblat kemana saja. Seruan ini agar berbuat baik semua manusia yang beragama apa saja. Semoga dengan perlombaan berbuat kebaikan semua manusia dengan agama apa saja itu, maka Allah akan menurunkan hidayat-Nya. Kehidupan dimuka bumi ini aman tentram karena dihiasi dengan kebaikan. Kelak semua agama yang masing-masing punya kiblat yang berbeda itu Allah akan menggumpulkan mereka untuk dimintai pertanggungjawaban mengenai kebaikan yang dibuatnya.   Perlombaan dalam kebaikan ini berjalan terus menerus sepanjang jaman, oleh manusia menjalankan kodrat manusia yang sejak semula dari sebelum lahir (qablal milad) sudah memang di desain Sang Maha Pencipta sebagai mahluk yang selalu berlomba-lomba. Tidak mengherankan manusia sejak melek mata sampai tidur tiap hari bila dalam pikirannya dipenuhi oleh perlombaan, persaingan dalam menjalani hidup ini. Namun handaklah persaingan dalam hidup senantiasa dilindungi oleh ketentuan-ketentuan Allah dan ketentuan hukum yang berlaku.

Tlh saya singgung diatas tentang perlombaan manusia, bahwa selain berlomba dalam hal positive di dunia,!juga manusiapun berlomba dlm hal negative didunia ini. Insya Allah akan dilanjutnya ditulisan yad. Sekarang pas pkl 11.35 Boarding. Slmt tinggal Ketapang tanah kelahiranku yg sempat kuhuni 19 tahun. Smg dpt dikunjungi lagi di lain waktu. Barakallahu fikum. Wslm. M.Syarif Arbi.

Berlomba merebut Hati


Seorang teman FB ngomentari tulisanku ttg BERLOMBA dalam KEBAIKAN. Usul teman tsb. agar tulisan berikut tentang berlomba, kontektual dg kondisi perlombaan saat ini. Barangkali cocok agaknya judul di atas.
Berlomba merebut hati rakyat dlm rangka duduk ditempat nomor satu atas nama bangsa, atau merebut hati rakyat agar dipercaya mewakili mereka di parlemen, adalah suatu tujuan yang mulia.

Tentu para pihak yg ikut lomba mempunyai tujuan mulia itu, setidaknya niat diawal perlombaan, y.i. memperjuangkan tercapainya cita2 bangsa menuju adil dlm kemakmuran, makmur dlm keadilan. Aman dalam kenyamanan, nyaman dlm keamanan. Rakyat sejahtera dlm perlindungan negara, negara berjaya lantaran rakyatnya sejahtera.
Guna merebut hati rakyat, wajar berlomba, asal sesuai cara yg tlh ditentukan.

Secara kodrati manusia mempunyai sifat bawaan untuk berlomba. Beda dengan Kuda, mereka berlomba karena ada joki, begitu juga Sapi dalam arena karapan ada seorang yang memukul dengan cambuk untuk mereka berlari berlomba. Manusia tidak ada yang mencambuknya dari luar, yang dominan mencambuk hati manusia untuk berlomba adalah dari dalam dirinya sendiri, yaitu hati nurani.

Sedangkan hati nurani seseorang, menurut Nabi, Allah yg mengendalikannya
إِنَّ الْقُلُوبَ بِيَدِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ يُقَلِّبُهَا
“Sesungguhnya hati berada di tangan Allah ‘azza wa jalla, Allah yang membolak-balikkannya.” (HR. Ahmad 3/257. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini qowiy (kuat) sesuai syarat Muslim)

Menyoal rebutan HATI konteks tulisan ini setidaknya ada empat pihak y.i.
1. Si empunya hati yg sdg dirayu untuk direbut.
2. Si perebut hati yg sangat perlu banyaknya terhimpun hati memilihnya.
3. Team penggerak hati agar terdorong memilih pilihan tertentu. Ibarat balap kuda, mereka jokinya lah.
4. Wasit, sbg penengah, sekaligus pendorong agar pemilik hati mau ikut berpartisipasi memilih dan menjatuhkan pilihan kepada perebut hati.

Dunia ini diciptakan Allah serba berlawanan dan berpasang-pasangan, termasuk juga kebaikan dan keburukan, siang dan malam, kaya dan miskin. Perlombaan ada kalah dan menang.
Disetiap perlombaan disamping ada insan yang berlomba dalam kebajikan ada pula yang berlomba-lomba dg cara berbuat dosa dan keingkaran kepada Allah. Wasit pegang peranan siknifikan disetiap perlombaan. Sepak bola Asean Games 2018 ketika kesebelasan Indonesia di semi final. Andaikan wasit tidak berikan penalty kpd lawan terjatuh di daerah penalty Indonesia, tentu gawang Indonesia tak kebobolan. Atau kalaulah wasit juga melakukan hal yg sama tunjuk titik putih ketika pemain Indonesia jatuh di daerah penalty lawan, tentu tak perlu drama adu penalty. Namun begitulah perlombaan, keputusan wasit tak dpt digugat ganggu. Smg dlm perlombaan perebutan hati nanti wasitnya benar2 di tengah.
Perlombaan untuk tujuan mulia merebut posisi terdepan dlm memperjuangan cita2 bangsa, seharusnyalah dilakukan dg cara2 yg baik.
Bagi siapapun dari 4 kelompok di atas, mari sejenak perhatikan peringatan Allah:
اِعْلَمُوْۤا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِ; ; كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰٮهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطٰمً; وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْp; وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَا; ; وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْ
"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.
(QS. Al-Hadid: Ayat 20)
Diingatkan kpd kita, bahwa setelah kita berlomba dengan menggunakan berbagai cara, barangkali termasuk cara yg tidak jujur, tujuan menghalalkan cara. Ternyata semuanya itu bila hanya untuk kepentingan dunia maka hanya sbg sarana berlomba untuk berbangga. Itu semua sekedar permainan dan senda gurau belaka. Padahal kurang apa lagi diingatkan bahwa kehidupan dunia itu kesenangan palsu. Kehidupan akhiratlah yg kekal. Walau saban hari ada saja orang yg mati untuk menuju kampung akhirat, menuju kubur permulaan/gerbang kampung akhirat, namun orang bagaikan tak percaya, tetap saja berbuat tak baik. Smg ke empat pihak berlomba menggunakan hati termasuk golongan orang-orang yg senantiasa menempuh cara yg baik bermartabat guna mencapai tujuan yg amat mulia itu. Aamiin.
Barakallahu fikum. Wslm. M. Syarif Arbi

Musibah



Menurut arti bahasa musibah adlh kejadian yg tdk diinginkan berkonotasi duka, menyedihkan, mengecewakan. Boleh jadi terkena penyakit, menderita kerugian, kehilangan sesuatu barang atau orang yg disayangi.

Menurut pemahaman relegi musibah bukan hanya se sisi. Musibah dpt ber wujud seperti termaktub di kalimat pertama di atas. Tetapi musibahpun dpt datang bersampul kesenangan, kebahagiaan dan kesuksesan.

Sambil duduk menunggu antrian kontrol rutin di poli penyakit dalam RS. Kepresidenan GS. Jkt tgl. 04-09-18. Kurenungkan soal musibah ini. Jikalah penyakit rutin yg kukontrol setiap bulan ini tergolong musibah, aku masih jauh bersyukur ketimbang banyak penderita lain, dari penampakan phisiknya bgt nampak derita deraan penyakitnya.

Menyoal musibah, merujuk Alqur'an, berulangkali disebutkan bahwa musibah tak terjadi tanpa izin Allah. Untuk mendukung renungan ini, dikutip ayat 22 dan 23 surat Al Hadid.

مَاۤ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْـرَاَهَا; اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ
Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.

لِّـكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَاۤ اٰتٰٮكُمْ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرِ
Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri.

Di ayat 22 diketahui bahwa musibah apapun baik yg menyedihkan maupun mengembirakan semuanya telah tercatat sblm terwujud. Kemudian dijelaskan Allah di ayat 23.
1. Agar kita bila mendpt musibah yg menyedihkan, tak menyenangkan tdk terlalu bersedih hati. Harusnya bersabar dan berdo'a agar musibah berlalu, dg dmkn musibah justru insya Allah medpt pahala disisi Allah.
2. Giliran dpt musibah yg membahagiakan, menyenangkan, tdklah lupa diri, lupa bahwa kebahagiaan, kesenangan itu anugrah Illahi yg sepantasnya untuk di syukuri. Dg dmkn kebahagiaan tdk disalah gunakan tdk sombong, sebab Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri.

Mudah2an kita termasuk orang yg bersabar bila menerima musibah yg menyusahkan dlm pada itu selalu besyukur jika menerima musibah yg menyenangkan. Aamiin. Dg bgt maka insya Allah kita termasuk maksud hadist.

Dari Abu Yahya Suhaib bin Sinan Radhiyallahu anhu ia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin. Sungguh semua urusannya adalah baik, dan yang demikian itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali oleh orang Mukmin, yaitu jika ia mendapatkan kegembiraan ia bersyukur dan itu suatu kebaikan baginya. Dan jika ia mendapat kesusahan, ia bersabar dan itu pun suatu kebaikan baginya

Barakallahu fikum. Wslm. M. Syarif Arbi.

Do'a Keselamatan



Doa ini banyak dibaca oleh imam shalat berjamaah, di masjid2 yg melazimkan doa dipimpin imam setelah shalat. Namun, banyak penulis artikel mengabarkan belum mengetahui sumber doa ini apakah dari hadits atau dari ulama.
Lafaz doa sbb:
اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ

Dari 10 untaian kalimat doa ini tersusun 3 besaran pemohonan kpd Allah y.i. tentang keadaan:
1. Selama menjalani hidup:
a. Keselamatan dlm agama.
b. Kesehatan jasad.
c. Tambahan ilmu.
d. Keberkahan rezeki.
2. Menjelang maut:
a. Taubat sblm dtg maut.
b. Rahmat sblm dtg maut.
c. Ampunan stlh dtg maut.
d. Mudah mengahadapi sakratal maut.
3. Sesudah meninggal.
a. Selamat dari api neraka
b. Ampunan disaat hisab.

Siklus kehidupan manusia stlh lahir, menjalani kehidupan dlm kurun waktu tertentu. Mau tidak mau, suka tdk suka pasti mengalami maut.

Dua tahapan dijalani, mau tidak mau oleh setiap insan, sedang tahapan ke 3 yakni ssdh maut ada yg percaya ada pula yg tdk.

Bagi yg tak percaya kehidupan ssdh mautpun ketika hidup setiap orang berhajat akan agama, sekalipun dianya mengaku tidak percaya Tuhan. Tetap saja dihati kecil, nuraninya mengakui ada pihak yg ghaib berkuasa atas dirinya.
* Bagi orang beriman mhn tlg kpd Allah agar tdk salah memilih cara melaksanakan ketaatan beragama.
* Guna melaksanakan setiap ibadah haruslah berjasad bugar, sehat.
* Ibadah hrs didasari ilmu.
* Banyak rangkaian ibadah hrs didukung oleh harta bersumber dari rezeki.
* Betapa banyakpun rezeki bila tak berkah tak akan berarti apa2.
Rezeki berlimpah bila jasad tak sehat niscaya akan habis. Rezeki berlimpah tdk digunakan ibadah, akan sia2 buat siempunya harta. Sebab harta yg ditinggal mati untuk ahli waris, yg kebawa mati hanya yg dibuat ibadah. Bgt erat korelasi agama, kesehatan, ilmu dan rezeki. Pantas agaknya tergabung dlm rangkaian doa tersurat di atas.

Besaran kedua ketika menghadapi maut. Mhn diterima taubat, Mhn ampunan stlh maut. Kerugian paling tak terhingga bila maut dtg menjemput taubat blm diterima Allah.

Mhn kemudahan menghadapi maut, sungguh mabuk maut dmkn dahsyatnya, maka dimohonkan pertolongan Allah.
Mhn rahmat Allah sblm dan bahkan ssdh maut, karena orang beriman yakin bahwa dirinya tak pernah akan masuk surga bila hanya mengandalkan ibadahnya, tanpa rahmat Allah.
Cita2 terakhir orang beriman adalah terhindar dari azab api neraka, untuk mencapai hal tsb.perhitungan kebaikan hrs lbh banyak dari dosa. Hitungan itu terjadi di saat yaumil hisab.

Lengkaplah bila di ijabah Allah doa di atas, untuk keselamatan dunia dan akhirat. Walau doa ini seperti diungkap diawal, blm diketahui sumber hadistnya, tetapi butir2 nya mewakili dunia akhirat.
Adapun doa selamat yang bersumber dari hadits shahih, diriwayatkan oleh Imam Muslim
اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
Artinya: Ya Allah, Engkaulah Tuhan keselamatan. Dari keselamatan. Maha Suci Engkau, Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.

Dmkn sbg hamba Allah yg lemah berdoa hrs senantiasa kita panjatkan kpd Allah agar tak tergolong sombong.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْۤ اَسْتَجِبْ لَـكُمْ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
Dan Tuhanmu berfirman, Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk ke Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.
(QS. Ghafir 40: Ayat 60).
Barakallahu fikum.
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif Arbi.4

Menyesal


Ada pepatah "sesal dahulu pendapatan sesal kemudian tak berguna". Pepatah ini nampaknya memberi peringatan dini ttg pemanfaatan waktu dan kesempatan. Sebab kata "dahulu" dan kata "kemudian" jelas menyangkut waktu.
Siapapun kita, jatah waktu sama, sehari semalam 24 jam, beda setiap orang bgmn ybs mengalokasikan waktu.
Usia masing2 hidup kita juga adalah soal waktu, ada yg bgt singkat, ada juga panjang 80 , 90 thn. Persoalannya tak seorangpun dpt memprediksi berapa usia.

Ambil contoh perjalanan ibadah haji. Bertepatan bulan ini baru saja jamaah haji pulang ke tanah air masing2. Ibadah haji juga menyangkut ibadah pada waktu yg telah ditentukan. QS. Al-Baqarah ayat 197

اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ ۚ; فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ
وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّ

(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barang siapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji.

Ketika manasik tlh dipelajari syarat, rukun, wajib dan sunat rangkaian ibadah haji. Usai ibadah haji, pulang ke tanah air. Masih saja terasa ada yg kurang, kadang jadi penyesalan. Ingin rasanya pergi kedua guna menambal kekurangan y.l. Tapi stlh pergi yg keduapun msh terasa juga ada yg kurang, berikutnya walau pergi yg ketiga, keempat dstnya mungkin tetap saja ada yg dirasa tidak sempurna. Antara lain misalnya larangan yg tiga di ayat 197 Al-Baqarah di atas y.i.:
1. Rafats (berkata jorok) ini yg kadang keprucut, ndak sengaja, bercanda.
2. Berbuat fusuka (maksiat), banyak yg dpt menghindar, karena hati saat itu banyak menghadirkan Allah.
3. Bertengkar (jidal), kadang ini sering dilakukan jemaah haji biasanya malah antara teman dekat.

Akhirnya hanya diserahkan kpd Allah memutuskan kadar kualitas ibadah haji kita, juga termasuk ibadah apapun, sll terasa ada yg kurang sempurna. Ini bentuk penyesalan boleh dikata positif. Sehingga dlm melaksanakan ibadah dan kebaikan apapun tdk over confidence. Ini salah satu contoh sesal dahulu, sebab masih sempat berserah diri kpd Allah untuk mhn dilengkapi sgl kekurangan.

Justru yg agaknya tdk baik kalau merasa tlh sempurna, menyesal kemudian baru ketika dibentangkah hsl amal di yaumil hisab ternyata kopong melompong, di dalamnya dipenuhi hiasan riya, berbingkai takabur dan berbangga diri. Ini namanya sesal kemudian tidak berguna.

Bgtlah agaknya berjalanan hidup kita di dunia ini baik yg singkat, panjang sampai 80 th keatas. Lebih baik menyesal dahulu dari pada menyesal kemudian seperti diingatkan Allah dlm Alqur'an surat 39 (Az-Zumar) ayat 56

اَنْ تَقُوْلَ نَفْسٌ يّٰحَسْرَتٰى عَلٰى; مَا فَرَّطْتُّ فِيْ جَنْۢبِ اللّٰهِ
agar jangan ada orang yang mengatakan, Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah.

Sebagai ahli surga saja nanti masih akan menyesal, apalagi menjadi penghuni neraka. Seperti di terangkan hadist bahwa
ternyata penduduk surga pun memiliki rasa penyelasan.
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” لَيْسَ يَتَحَسَّرُ أَهْلُ الْجَنَّةِ إِلا عَلَى سَاعَةٍ مَرَّتْ بِهِمْ لَمْ يَذْكُرُوا اللهَ فِيهَا. رواه الحكيم ، الطبرانى والبيهقى فى شعب الإيمان الديلمى. قال الحافظ الدمياطي: إسناده جيد.
“Mu’adz bin Jabal berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak pernah menyesal penduduk surga kecuali karena satu waktu yang mereka lalui, sedangkan mereka tidak mengisinya dengan dzikir kepada Allah.” (HR. al-Hakim al-Tirmidzi (4/106), al-Thabarani [182], al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman [513], dan al-Dailami [5244].

Sepertinya bagus jika kita evaluasi sendiri amal perbuatan kita, baik amal baik maupun amal buruk. Untuk melakukan penyesalan berwujud taubat jika terlanjur beramal buruk. Untuk mhn Allah menyempurnakan amal baik kita bila terasa ada yg kurang. Tak seorangpun dpt menjamin amal baik dan ibadah kita diterima Allah. Semuanya terpulang kepada Allah.
Barakallahu fikum.
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif Arbi.

Khawatir



Keadaan belum terjadi, tapi mesti terjadi, diduga kejadiannya nanti kurang menyenangkan, demikan sepertinya kira2 cocok pengertian KHAWATIR. Hanya kalimat bercanda kalau misalnya; peserta lomba mengatakan saya khawatir nanti menang dlm pertandingan nanti. Justru sbg ikhtiar dari kekhawatiran kalah lah diupayakan dg mencari dukungan, supporter, membentuk tim pelatih dll.
Kekhwatiran ini manusiawi, lantaran manusia ndak tau apa yg terjadi hari esok.

Ibarat nonton sepak bola siaran tunda, ketika kesebelasan U16 adu penalty, sudah ndak khawatir lagi pasti menang. Sebab udh tau score nya waktu liat siaran langsung.
Beda ketika liat siaran langsung adu penalty U16 tsb, setiap bola akan disepak tim lawan, muncul kekhawatiran kalau gool. Sebaliknya ketika tim kita dpt giliran menendang, khawatir melenceng atau tertepis penjaga gawang lawan.

Soal khawatir ini masuk dlm semua sudut kehidupan, bukan saja yg dikemukakan di atas, termasuk kekhawatiran kehidupan di masa tua nanti. Lebih2 kehidupan sesudah hidup ini (tentu bagi yg percaya kehidupan ssdh mati). Khawatir ibadah yg telah ditekuni, tak diterima. Khawatir amal buruk lbh besar dari amal baik, dll. Kekhawatiran model ini menurut hemat saya khawatir yg baik. Sehingga berhati hati dlm ibadah takut ndak keterima. Waspada dlm menjalani hidup takut terlanjur berbuat tak baik. Ber-hati2 menyusun ucapan takut melukai hati yg dengar. Ber-hati2 kalau menulis, sblm di publish dibaca ulang ditimbang adakah manfaat, takut malah jadi mudharrat.

Seorang teman, beliau sekarang ustadz, teman W.A. sekaligus teman FB. bbrp waktu lalu menceritakan masa kelabu ibadahnya waktu masih belia. Lebih khusus tentang belang bonteng shalatnya. Beliau kemukakan tlh berupaya mengqadha shalat yg tertinggal. Persoalannya tak punya catatan akurat berapa yg tertinggal, juga minta pendpt bgm pelaksanaan, khawatir tak terterima.
Pertanyaan teman ini; diriku tdk berkompeten menjawabnya. Kuliat banyak para penulis yg pakar dibidang fiqih ada menulis perihal terkait mengqadha shalat tertinggal itu. Tentu kuanjurkan untuk merefer kpd pemahaman yg lebih ahli.
Walau ku tak mampu menjawab sobatku yg kini sering jadi khotib Jum'at di daerahnya itu, aku salut bahwa ybs mengkhawatirkan masa depan akhiratnya.

Dari Ummul mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: ”Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang ayat 60 surat al-Mu’minun". "Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut". ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:”Apakah mereka adalah orang-orang yang meminum khamr (minuman keras) dan mencuri? ”Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ”Bukan, wahai anak perempuan ash-Shiddiq (Abu Bakar). Akan tetapi mereka adalah orang-orang yang berpuasa, shalat dan sedekah, dan mereka khawatir amalan mereka tidak diterima. Mereka itulah orang-orang yang bersegera dalam kebaikan.” (HR. Imam at-Tirmidzi dan dishahihkan oleh syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi (3/287)).
Insya Allah sobatku itu termasuk orang yg BERSEGERA DALAM KEBAIKAN. Aamiin.

Berkenaan dg tahun baru Hijriah 1440 mari kita evaluasi diri sesuai perintah Allah di surat Al-Hasyar 18:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ; وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ; اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan"

Apakah th 1439 tlh banyak kebaikan tlh diperbuat, apakah banyak juga dosa terlanjur. Selanjutnya mhn kebaikan diterima dan dosa diampuni Allah. Kemudian tahun 1440 kita songsong dg niat akan menebar lbh banyak lagi ibadah dan amal kebaikan.
Smg Allah merahmati seluruh alam ini di tahun 1440 dst dg memberikan kemampuan ummat Islam sebagai wakil Allah memakmurkan menentramkan kehidupan di bumi ini. Aamiin.4

WAJAH

WAJAH

Ah ndak te garami, bgt komentar pemuda lajang, ketika teman seiringnya sesama lajang sedang mangkal di warung kopi ngomentari seorang gadis berparas bening yg mereka liat turun di parkiran mobil.
Kata ndak te garami ini, suatu kata kias yg digunakan penutur bahasa didaerah kelahiranku. Maksud ungkapan ini ialah nanti kalau dpt istri spt itu ndak akan sanggup membiayai maintenance nya. Berapa banyak nanti diperlulan biaya untuk perawatan kecantikan ybs. Sdng kedua pemuda lajang tadi baru aja mulai masuk dunia kerja dimana penghasilan masih pas2an.

Kecantikan, pertama dinilai adalah dari wajah, baru kemudian penampilan lainnya.
Begitu besar biaya dandan yg termasuk tentu di dlm nya pendandanan wajah agar tampil menarik. Menarik kita simak tulisan berikut:
"Erlanger, yang juga mendandani Hilary Swank, Hayden Panettiere, Winona Ryder dan Michelle Dockery menarik bayaran lebih dari US$2000 atau Rp27 juta per hari biasa. Sedangkan untuk ajang penghargaan dia menarik bayaran sekitar US$15.000 atau sekitar Rp208 juta. Tagihan ini diberikan kepada studio film aktris tersebut".

Bgt tinggi biaya perawatan wajah ini rupanya. Padahal wajah ini tiap hari berubah. Wajah bayi, dari hari ke hari terbentuk sampai menjadi anak2, pemuda-pemudi, dewasa dan kemudian tua.

Belum lama ini ku pulang kampung, bertemu teman sekelas di es em a. Kami tdk jumpa 49 tahun. Dia benar2 teman akrab lantaran kelas kami jumlahnya cuma 8 orang, 4 jurasan pasti dan 4 jurasan pasti alam. Aku sejurusan dg temanku itu. Sungguh ku tak mengenali lagi teman ini, wajahnya dulu oval sekarang jadi bulat lantaran sedikit gemuk dari dulu. Ketika usai shalat Jum'at seseorang merangkulku, menyebutkan namanya, diapun baru tau bahwa yg berkhutbah barusan adalah temannya sekelas. Ketika di atas mimbar dlm khutbah jum'at 24 Agustus 2018 itu kuselip kan asal dariku terkait dg materi khutbah tentang perjalan nasib.

Wajah kita setiap hari berubah. Di cermin pagi ini, sesungguhnya bukan lagi wajah kita yg kemarin, begitu juga wajah kita besok sdh berubah menua dari paras kita hari ini. Tapi lantaran kondisi ini berjalan perlahan tak kita sadari. Contohnya istri kita yg tiap hari sepembaringan, tau-tau sdh jadi nenek-nenek yg wajahnya tak semuda dulu lagi, walau mungkin cantiknya msh membekas.
Wajah yg saban hari berubah ini pula, maka orang dpt menaksir berapa usia pemilik wajah, 4 puluhan, 5 puluhan th dstnya. Wajah pula mrpkn indikator suasana bathin seseorang, apakah dia sedang bersedih, sedang gembira, sedang kesal atau bahagia. Orang yg punya keahlian tertentu dpt menduga melalui wajah berbohong atau jujur orang yg diajak bicara.

Terjemahan langsung penggalan ayat 29 surat Al Fath, di wajah nampak tanda seorang rajin shalat. Oleh karena itu dpt dikenal dari wajahnya seorang ahlusshalah.

سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِ

(Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud).

Para ustadz menberi penjelasan, tanda ahli shalat bukan yg nampak dijidad, tetapi bekas2 sujud itu ketara dlm prilaku dan amal perbuatan baik serta terwujud dlm akhlak.

Sering sujud (shalat), tentu sblmnya wudhu. Ternyata cahaya Wudhu di Hari Kiamat dikabarkan oleh Rasulullah:

عَنْ أَبي هُريْرَةَ رضيَ اللَّه عَنْه قال : سمِعْت رَسُولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقُول : « إِنَّ أُمَّتي يُدْعَوْنَ يَوْمَ القِيامَةِ غُرّاً محَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ الوضوءِ فَمنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيل غُرَّتَه ، فَليفعلْ » متفقٌ عليه

Dari Abu Hurairah رضيَ اللَّه عَنْه, katanya: “Saya mendengar Rasulullah صَلّى اللهُ عَلَيْهِوسَلَّم. bersabda:

“Sesungguhnya ummatku itu akan dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya wajahnya dan amat putih bersih tubuhnya dari sebab bekas-bekasnya berwudhu’. Maka dari itu, barangsiapa yang dapat di antara engkau semua hendak memperpanjang – yakni menambahkan – bercahayanya, maka baiklah ia melakukannya -dengan menyempurnakan berwudhu’ itu sesempurna mungkin.” (Muttafaq ‘alaih).

Smg pembaca terkelompok dlm maksud makna hadist di atas, WAJAH nya bercahaya di hari kiamat kelak. Barakallu fikum Aamiin.
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif Arbi.