Thursday 31 May 2018

RIYA'

Ketika seorang beramal, sangat penting agar amalnya terhindar dari RIYA. Terjemahan sederhana dari Riya adalah beramal “pamer” agar diketahui manusia lain dan kuncinya ada di hati. DR. Salman bin Fahd dlm buku “Isyruna Thariqatan Lir-Riya” menyebutkan ada 20 pintu Riya itu. Kerena bgt banyaknya pintu, sulit juga terhidar masuk ke salah satu pintu Riya itu. Tak perduli di strata apa iman seseorang. Apakah dia ustazd atau org awam. Itu sebabnya brng kali sampai Abu Bakar Siddik sahabat paling utama Nabi Muhammad S.a.w. saja sepertinya dikhawatirkan nabi tak sengaja dpt saja termasuk ke pintu Riya itu. Indikasi kehawatiran Rasulullah itu maka kepada Abu Bakar nabi ajarkan do’a penangkal Riya sbb:
“Allahumma inni au’jubika an usyrika bika syaiauw wa anaaa a’lamu wa asytaghfiruka lima la a’lamu”
(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada MU dari menyekutukan MU sedang aku mengetahui. Dan aku memohon ampun thdp apa yg tdk ku ketahui). HR. Imam Bukhari, At-Tirmizi dari Abu Bakar Ash-Shidiq.
Riya dpt terkategori mensekutukan Allah, sebab menghendaki penilain/penghargaan selain Allah.
Puasa adalah amal yg tdk dilihat dan diketahui banyak org, kecuali keluarga, terlebih diri sendirilah yang paling mengetahui tentang diri berpuasa. Khusus puasa Ramadhan, karena dilaksanakan umum insya Allah orang yg berpuasa tipis kemungkinan untuk pamer ttg dirinya berpuasa, lantaran orang lain juga puasa. Cuma amalan derivatif (amalan ikutannya) hati-hati tercemar Riya.
Contoh:
Sampai di masjid ktk akan shalat zuhur berjamaah, seorang bertanya kpd temannya "sudah berapa juz baca Al-Qur'an?". Teman yg ditanya ngelak dari Riya tapi jg harus hormati penanya, lantas jawab: "Alhamdulillahlah, bgt saja tanpa nyebut jumlah juz". Penanyapun nyambung, "alhamdulillah saya udh mau khatam yg ke dua". Dugaan qt bahwa si penanya terselip di hatinya ingin diketahui amalnya setidaknya buat orang yg ditanyanya. (Wallahu 'alam). Sementara itu dugaan qt si yg ditanya ngindar dari Riya, atau memang nyembunyikan dianya ndak baca Al-qur'an, tapi agar dinilai teman penanya bhw diapun baca jg tapi blm banyak (sekali lagi wallahu 'alam bishawab) sebab Allah SWT berfirman:
وَاَسِرُّوْا قَوْلَـكُمْ اَوِ اجْهَرُوْا بِهٖ ۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ
"Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati."
(QS. Al-Mulk surat 67: Ayat 13)
Dan banyak lagi ungkapan menginformasikan ttg amal ibadah yg tlh dilakukan tak jarang dibungkus dg "Alhamdulillah", yg diceritakan orang ttp maksudnya bukan memberi contoh untuk mengajak, namun berat ke pamer.
Seperti dikemukakan di atas puasa Ramadhan mungkin tak bgt mdh di Riya kan, tetapi Puasa diluar Ramadhan sangat rentan thdp Riya sebab orang lain tak berpuasa. Kadang bila riya sdh mendorong dg berbagai teknik untuk diketahui orang ybs adlh pengamal puasa sunnah.
Sungguh susah terhindar Riya, sebab bgt bnyk pintunya. Smglah Allah beri qt kekuatan mempertahankan amal qt agar tak terkontamisi Riya. Karena Riya menghanguskan amal kebaikan. Klpun qt sempat kemukakan amal yg qt lakukan mari qt luruskan niat untuk mengajak orang lain ikut bersama qt bukan dg maksud pamer.
Dmkn saja renungan hari ke 10 Ramadhan 1439 H. ini semoga berfaedah. Tksb jika andapun menrruskan ke sahabat handai untuk ikut membaca artikel ini, jk dinilai bermanfaat dan tdk merepotkan. Bila tdpt kekeliruan tlg maafkan. Barakallahu fikum. Wslm. M. Syarif Arbi.

No comments:

Post a Comment