Wednesday 27 December 2023

LIMA-USAH di tahun DEPAN

Dirangkum: M. Syarif Arbi. No.1.213.12.23. Kalender tahun 2023 tinggal tiga hari lagi. Siapapun dan dalam usia berapapun kita, termasuk cucu kita yang baru lahir hari ini, hampir dapat dipastikan tidak ada seorangpun diantara kita akan dapat melihat lagi bagaimana modelnya, bagaimana bentuknya dan bagaimana cara membaca kalender tahun 2123 (dua ribu seratus duapuluh tiga), seratus tahun yang akan datang. Karena rentang usia khususnya bangsa Indonesia hanya terbentang sekitar 72 an tahun. (BPS: Angka Harapan Hidup penduduk Indonesia pada tahun 2022 sebesar 73,6 tahun). Oleh karena itu, persiapkanlah diri kita untuk menghadapi masa depan yang pasti akan kita temui dengan mulai sekarang. Masa depan yang akan kita hadapi masing2 berupa dua masa yaitu: Pertama; masa depan di dunia, kedua; masa depan sesudah didunia ini. Dalam menghadapi dua masa depan itu, adalah baik jika kita jadikan renungan akhir tahun, dua ayat berikut ini: يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌۭ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۢ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Surat Al-Hasyr (59) Ayat 18) Dan ………Surat Al-Qashash (28) Ayat 77 وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلْـَٔاخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَآ أَحْسَنَ ٱللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ ٱلْفَسَادَ فِى ٱلْأَرْضِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُفْسِدِينَ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. Gabungan dua sumber ayat di atas, kiranya dapat memberikan arahan kepada setiap diri kita: Pertama; dalam rangka mempersiapkan masa depan di dunia ini selalu dikaitkan dengan kepentingan masa depan di akhirat. Kedua; senantiasa berbuat baik kepada sesama. Ketiga; tidak melakukan kerusakan di muka bumi, termasukkan di akhir tahun 2023 dan di awal tahun 2024 nanti bangsa ini, sedang / akan memilih orang2 yang akan melanjutkan kepemimpinan bangsa. Berkenaan dengan itu mau tidak mau, suka atau tidak suka berhadapan dengan perbedaan pandangan, perbedaan pendapat, selanjutnya terjadi perbedaan pilihan. Berkaitan dengan itu kita sedang diuji, sanggupkah kita masih tetap memelihara keamanan, ketertiban, memelihara persatuan, sehingga tidak menimbulkan silang sengketa. Karena silang sengketa dan perselisihan adalah merupakan salah satu bentuk “kerusakan di muka bumi” yang dilarang oleh Allah tersurat di ayat tersebut di atas. Sehubungan dengan itu, mari kita tekadkan di ujung tahun 2023 yang tinggal tiga hari ini melakukan “LIMA USAH”, dari kelompok manapun anda berada, siapapun pilihan anda, yaitu: 1. Usah mendzalimi diri sendiri. Misalnya hanya dengan mendapatkan imbalan dunia, rela mendzalimi diri sendiri dengan mengesampingkan penggilan rasa keadilan yang ada di hati nurani. 2. Usah mendzalimi orang lain. Janganlah sampai demi memenangkan kelompok sendiri, berusaha dengan menghalalkan segala cara. 3. Usah melalaikan perintah agama. Dengan melaksanakan perintah agama, dijamin akan diperoleh kejujuran dalam segalanya, mengutamakan akhlak mulia dan etika. 4. Usah melanggar perintah agama. Yakin se-yakin2nya kalaulah kemenangan diperoleh dengan melanggar perintah agama, selain di dunia tidak diperoleh keberkahan, hukuman Allah menanti di hari pembalasan. 5. Usah melanggar peraturan perundangan negara dan norma masyarakat. Peraturan dan perundangan dibuat merupakan kesepakatan masyarakat suatu bangsa. Bila dilanggar dan diubah-ubah sesesuai kepentingan kelompok tertentu, tentu akan mencederai rasa keadilan kelompok2 lainnya. Selain tiga arahan dan lima usah di atas, diiringi lagi dengan bertaubat, meminta ampunan atas segala kesalahan yang telah lalu. Sebab tidak ada diantara kita yang lolos dari berbuat kesalahan. Sementara itu kitapun tidak dapat memutar balik ke belakang kalender untuk kembali ke masa lalu, guna membatalkan perbuatan kesalahan yang pernah kita lakukan. Hanya dengan bertaubatlah yang harus dilakukan, semoga diampuni. Bagi yang telah terlanjur korupsi, bila Uang Hasil Korupsi tersimpan di rekening gendut, segera kembalikan hasil korupsi itu ke kas negara dengan pemindahbukuan. Kalau dalam bentuk properti segera inventarisir untuk siap dilelang yang hasilnya dimasukkan ke kas negara. Kemudian segera serahkan diri kepada yang berwajib dengan menunjukkan bukti pemindahbukuan hasil korupsi tersebut ke kas negara dan inventarisir properti hasil korupsi siap dilelang di maksud. Mudah-mudahan para face booker, dan pembaca di medsos akan ikut memintakan keringanan hukuman, kepada pihak yang berwenang. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Jakarta, 15 Jumadil Akhir 1445 H. 28 Desember 2023

Saturday 23 December 2023

KUCING kini sudah tak BERMALU

Dirangkai: M. Syarif Arbi. No.1.212.12.23. Dahoeloe ada kata2 bermakna terselubung, sejenis ungkapan “malu2 kucing”. Kata2 ini mengandung makna bahwa sebenarnya mau tetapi tidak terang2an, jadi pura2 tidak mau. Mungkin pencetus istilah “malu2 kucing”, terinsprirasi akan dua hal tentang kucing: Pertama; bahwa kucing bersikap tenang, walaupun beberapa hasta didepan matanya tersedia ikan panggang, kalau pemilik ikan panggang masih ada didekat ikan panggang itu. Tapi begitu pemilik ikan panggang lengah si kucing segara menggaet ikan panggang itu. Inspirasi kedua; Akhlak kucing jaman doeloe begitu malunya dengan kotoran buang hajatnya. Sebelum buang hajat mereka gali dulu tanah, setelah kotorannya selesai masuk lobang, lantas dengan rapi kotorannya ditimbun dengan bekas galian tanah. Kucing masa kini, mereka begitu ikhlasnya buang kotoran, tanpa persiapan lobang dan tanpa ada upaya sedikitpun untuk menutupi kotarannya itu. Perubahan perilaku kucing masa kini perihal buang hajat, karena banyak sudah halaman rumah disemen, cone blok atau dikeramik, sementara jalan2 sudah beraspal, tidak memungkinkan kucing masa kini meneruskan pusaka nenek moyang mereka dalam hal akhlak buang hajat. Dari sederetan rumah di suatu jalan, terdapat sebuah rumah yang halamannya masih terdapat tanah karena ada pohon Mangga, pohon Alpukat dan Nangka. Seekor kucing yang sudah lebih dua bulanan mengusai teritorial di rumah berpepohonan itu setiap buang hajat mampir ke halaman rumah tersebut. Anehnya walau di halaman rumah tersebut tersedia tanah, si kucing ini buang hajat di halaman rumah tersebut sudah tidak lagi malu2 meninggalkan kotorannya begitu saja tanpa buat lobang dan menimbunnya. Begitulah di dunia ini tak selamanya begitu, selalu berubah..............., termasuk akhlak manusia dan tak ketinggalan akhlak kucingpun berubah. Perubahan akhlak ini yaitu hilang sudah rasa malu bangsa kucing, paling tidak satu diantara kucing dalam kisah ini. Perilaku bangsa kucing berubah "dulu menutupi aibnya, sekarang malah mengumbar aibnya". Mungkin oleh MK (Mahkamah Kucing) sudah diputuskan ketentuan baru, tentang perubahan adab "buang hajat", sehingga tak perlu lagi dengan membuat lobang, kemudian menutupnya. Agaknya khusus untuk seekor kucing disebutkan dalam cerita ini diberikan ketentuan tersendiri oleh “Mahkamah Kucing”, karena sudah menguasai halaman rumah yang bertanah tersebut lebih dari dua bulan (kucing menandai daerah kekuasaannya dengan menebar kencing di area yang dikuasainya), maka buat kucing yang satu ini tak usah malu lagi membuang kotoran dengan tidak dibuat lobang dan ditimbun. Fenomena ini, mungkin dapat para pembaca komentari dengan berbagai versi.............. antara lain: "kucing masa kini sudah tidak punya rasa malu". Pengomentar tak tau bahwa mungkin,………, sekali lagi mungkin, Mahkamah Kucing (MK), telah menerbitkan ketentuan baru menganulir ketentuan lama. Dimana ketentuan itu bersifat final serta mengikat buat seluruh bangsa kucing. Dalam konteks manusia, adalah makhluk lebih besar kecondongan terhadap mengikuti perubahan. Tentu kita harapkan perubahan tersebut ke arah semakin baik. Anak2, cucu2 zuriat penerus kita semoga berubah ke lebih baik dari pada kita dalam segala hal. Untuk itu harus terus menerus ditanamkan nilai2 kebaikan kepada anak2 kita. Jangan sampai hal2 yang jelek, justru di era anak2, cucu2 kita kelak dinilai baik. Perlu diingat bahwa buat manusia rasa malu ini sangat penting, bahkan disebutkan dalam hadits “Malu adalah Sebagian dari iman”. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: َاْلإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّوْنَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ َاْلإِيْمَانُ. “Iman memiliki lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang. Cabang yang paling tinggi adalah perkataan ‘Lâ ilâha illallâh,’ dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (gangguan) dari jalan. Dan malu adalah salah satu cabang Iman.” Shahîh: HR.al-Bukhâri dalam al-Adâbul Mufrad (no. 598) Diakui bahwa zaman kita dangan zaman anak kita nanti jelas akan berbeda, seperti halnya zaman kita berbeda jauh dengan zamannya nenek-kakek kita.............. Semoga anak cucu kita nanti berubah menuju lebih baik sejalan dengan zaman mereka. Mudah2 tidak meniru bangsa kucing yang kini sudah hilang rasa malunya yang dulunya dipunyai oleh nenek moyang mereka, dalam wujud buang hajat senantiasa dibuatkan lobang dan ditimbun lobang itu, agar kotarannya tidak nampak. Yang penting sebagai ORTU, kita berupaya memenuhi perintah Allah seperti di bawah ini y.i. jangan sampai meninggalkan mereka "lemah" dalam artian; kesejahteraan lahir bathin, ilmu, iman dan ahklak. وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَا فُوْا عَلَيْهِمْ ۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوا قَوْلًا سَدِيْدًا "Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar." (QS: An-Nisa 9). آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Jakarta, 11 Jumadil Awal 1445 H. 23 Desember 2023

Tuesday 19 December 2023

IWAK NDAS

Ditulis: M. Syarif Arbi No. 1.211.12.23 Teringat di tahun 1973 an, kumulai tugas di suatu daerah yang buatku waktu itu adalah baru, di ujung timur pulau Jawa. Di pintu gerbang masuk kantor untuk karyawan posisi di sebelah kanan nempel sebuah warung makan semi permanen, praktis dan ekonomis buat makan siang. Praktis; karena tidak usah menyeberang jalan, begitu jam istirahat siang langsung mampir di warung itu, walau harus pas mengendalikan waktu antrian. Bisa saja shalat dulu, setelah antrian mulai longgar barulah ikutan duduk di warung yang menyediakan “meja panjang” dan “tempat duduk panjang” itu. Ekonomis; karena tarifnya merogoh kocek ndak usah terlalu dalam, bahkan kalau pas lagi tanggung bulan dimungkinkan untuk “buka rekening” dulu, baru di setor setelah gajian, atau terima uang lembur saban Sabtu. Tukang warung sangat percaya ngutangi, karena ketika itu uang lembur pegawai cukup besar, tuntutan zaman belum era computer, semua pekerjaan administrasi secara manual. Salah satu menu favorit di warung itu adalah “Iwak Ndas”, menu ini tersedia terbatas banter2nya ada sepuluhan porsi, sedangkan karyawan di kantor ku itu lebih 300 orang. Memang tidak semua yang memilih makan siang di warung itu, tapi cukup banyak, lantaran “Praktis” dan “Ekonomis” tsb. Jadi kalau makan siang nanti ingin makan nasi “Iwak Ndas”, baiknya sekitar pukul sepuluh pagi sudah pesan dulu, agar disisihkan untuk pemesan. Kalau sudah memesan, maka begitu kita duduk di bangku Panjang menghadap meja, tukang warung akan memberitahu: “Ndas MU siap”. Kitapun menyantapnya sampai berkeringat (warung tidak ber AC) Rupanya “Iwak Ndas” itu adalah kepala ayam, disajikan dimasak seperti Gulai atau Sop. Paket sajian adalah kepala ayam termasuk jengger dan leher ayam. Pilihan apakah “Gulai Ndas” atau “Sop Ndas”. Walaupun sama2 kepala, tetapi buat menu kepala ikan Kakap tidak lazim disebut dengan Iwak Ndas, tetap saja disebut gulai “Kepala Kakap”. Di suatu tempat ibukota Sumatera Utara aku juga pernah dijamu makan sop kepala kambing, menu ini juga tidak disebut “Ndas Kambing”, tetap saja sop kepala kambing atau gulai kepala kambing. Soal pilihan menu makanan, rupanya Allah gandengkan dengan soal pakaian seperti tersurat dalam Al-Qur’an Al-A’raf 31: يٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوٓا ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ "Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." Dalam soal berpakaian hendaklah berpakaian yang bagus, karena berpakaian menyangkut orang lain artinya haruslah orang lain menyukainya. Sedangkan makanan adalah soal pribadi, soal individu, soal selera, setiap orang bebas memilih makanan apa saja yang dia suka. Singkat kata “makanlah yang engkau sukai, berpakaianlah yang disukai orang”. Termasuk salah seorang teman kerjaku dulu sekitar tahun 1973 an paling gemar makan siang dengan menu “Iwak Ndas”. Syarat makanan bagi agama Islam, tidak cukup hanya berdasarkan kesukaan, tetapi haruslah makan yang disukai itu : “halalan – thayyiban – bergizi - tidak berlebihan”. Halal bukan saja zatnya, tetapi juga cara memperolehnya. Thayyiban, setiap individu beda; boleh jadi suatu jenis makanan cocok/layak dimakan bagi seseorang, namun bagi orang lain tak lagi baik, karena akan mendatangkan penyakit. Bergizi yaitu dapat memenuhi standar kebutuhan hidup agar bugar sehat afiat. Tidak berlebihan; maknanya sesuai takaran normal, jika mengkonsumsi suatu makanan berlebihan justru mendatangkan mudharat. Temanku yang hobby “Iwak Ndas”, punya argument bahwa di “Ndas” terdapat hampir semua dari apa yang ada pada iwak yang dimakan. Di “Ndas” terdapat lidah, terdapat mata, terdapat telinga terdapat cengger (untuk ayam), terdapat tulang, terdapat otak, hanya tidak terdapat hati dan jeroan. Ditambahkan bahwa “Ndas” lah yang mengatur aktivitas seluruh organ, kalau “Ndas” terganggu akan terganggulah aktivitas seluruh badan. Makanan rupanya sangat berpengaruh bagi kesehatan dan kepribadian, kelompok masyarakat yang hobbynya mengkonsumsi daging, konon keperibadiannya agak keras. Kelompok masyarakat yang hobbynya mengkonsumsi tumbuh2an, kepribadiannya lemah lembut. Kelompok masyarakat yang hobbynya mengkonsumsi ikan laut, konon menjadi suka merantau, tertular sifat ikan; bepergian kemana saja di laut bebas. Wallahu alam bishawab. Yang penting sebelum makan kita berdo’a: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Ya Allah, berkahilah rezeki yang Engkau berikan kepada kami, dan karuniakanlah rezeki yang lebih baik dari itu dan peliharalah kami dari siksa api neraka." (HR Ibnu Sunni). Selanjutnya sesudah makan berdo’a: اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِيْنَ “ Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan telah memberi kami minum, dan menjadikan kami termasuk orang yang patuh”. Dalam hadits lainnya juga disebutkan dari Mu'adz bin Anas, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang makan suatu makanan kemudian berdoa: اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا الطَّعَامَ وَرَزَقْنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلً مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ (Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dengan makanan ini dan menjadikannya rezeki untukku, tanpa daya dan kekuatan dariku) Maka akan diampuni dosanya yang terdahulu." (HR Abu Daud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi). آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Jakarta, 8 Jumadil Akhir 1445 H. 20 Desember. 2023.

Monday 18 December 2023

VARIASI PENYAKIT

Ditulis: M. Syarif Arbi No. 1.210.12.23 Asik ngobrol sesama manula berpenyakit kronis di ruang tunggu poli rumah sehat di Jakarta. Ternyata penyakit masing2 bervariasi. Ada yang kena diabet tanpa kolesterol. Ada mengidap kolesterol tidak diikuti diabet. Ada penderita jantung rangkap diabet. Bab jantung ada yang penyempitan, ada yang klep penyumbatan ada yang aritme. Aritme macam2 lagi. Ada yang denyut nadi ketinggian, ada yang degub jantungnya kerendahan, dlsb. Semua orang pernah merasakan sakit. Kadar sakitnya saja yang tak sama. Rata2 manula kebagian penyakit kronis, inipun beda setiap individu. Ada sih manula yang jarang sakit serta tak punya penyakit kronis. Inipun membuktikan kekuasaan Allah bahwa tak mesti manula sakit2an. Tak juga sakit2an monopoli manula, sebab ada yang masih belia sakit2an. Keadaan phisik, perasaan yang beda dari keadaan normal, itu katanya batasan "sakit". Keadaan bathin jadi resah, gelisah membuat makan tak enak tidur tak nyenyak; begitupun sakit juga. Lalu ada sakit jasmani dan sakit rohani. Ada sakit raga dan sakit jiwa. Bila jasmani sakit harus selalu ikhtiar berobat, karena setiap penyakit disediakan obatnya oleh Allah. Bila rohani sakit, resah gelisah penyembuhnya mendekat kepada Allah. Sadarlah kita bahwa menyoal soal sakit kita masing2, walau kelompok sakitnya sama, namun variasi SAKIT tiap individu beragam, sekalipun kembar identik. Semua telah ditentukan oleh YANG MAHA KUASA. Seluruh TYPE SAKIT masing2 diri agaknya sudah ketentuan YANG MAHA KUASA, dalam terminology iman disebut TAQDIR. Kalaulah Sakit itu dilihat sebagai ujian, dipandang sebagai musibah atau bencana maka ketahuilah apapun nanti SAKIT masing2 diri, di usia berapa mulai diderita dstnya telah ditentukan dalam TAQDIR, seperti firman Allah SWT berikut ini: مَاۤ اَصَا بَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَ رْضِ وَلَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْـرَاَ هَا ۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ ۖ "Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah" (QS. Al-Hadid ayat 22) Dalam menjalani hidup ini, ketika datang SAKIT silih berganti, sembuh dan kambuh dalam wujud apapun janganlah sampai kita termasuk kelompok manusia seperti disebutkan Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Isra' ayat 83: وَاِذَاۤ اَنْعَمْنَا عَلَى الْاِنْسَانِ اَعْرَضَ وَنَاٰ بِجَانِبِهٖ ۚ وَاِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَـئُوْسًا "Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia, niscaya dia berpaling dan menjauhkan diri dengan sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan, niscaya dia berputus asa". Ketahuilah bahwa SAKIT itu juga merupakan anugerah. Contoh kecil, seorang pegawai ditugaskan untuk bepergian dinas keluar kota. Tiket penerbangan sudah disiapkan kantor. Pas jadwal berangkat terserang sakit yang tak mungkin untuk pergi. Dengan berat hati batal berangkat. Ternyata sakit ybs sebagai sebab umurnya masih panjang, ajalnya belum tiba, pesawat calon tumpangannya hilang tak sampai tujuan. Selain itu, Rasulullah memaklumkan bahwa sakit merupakan sarana Allah mengampuni dosa penderita. مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلاَّ حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ “Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, maka Allah akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Dalam hadits yang lain, beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda: مَا مِنْ شَيْءٍ يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ نَصَبٍ، وَلاَ حَزَنٍ، وَلاَ وَصَبٍ،حَتَّى الْهَمُّ يُهِمُّهُ؛ إِلاَّ يُكَفِّرُ اللهُ بِهِ عَنْهُ سِيِّئَاتِهِ “Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau sesuatu hal yang lebih berat dari itu melainkan diangkat derajatnya dan dihapuskan dosanya karenanya.” (HR. Muslim) Dari hadits2 diatas ternyata sakit pun memiliki faedah dan fadhilah bagi yang sakit. Tentu, jikalau ia bersabar dan menjadikan sakitnya sebagai pelajaran bagi dirinya. Semoga pembaca yang sakit segera ditemukan obatnya. Allah angkat penyakit2nya sehingga usia yg tersisa dapat dimaksimalkan untuk beramal kebaikan dan beribadah kepada Allah. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Jakarta, 6 Jumadil Akhir 1445 H. 18 Desember. 2023.

Thursday 14 December 2023

DEBAT

Oleh : M. Syarif Arbi No: 1.209.12.23. Cukup menarik perhatian sebagian besar penduduk Indonesia perdebatan calon Presiden 2024 berlangsung 12 Desember 2023. Banyak komentar di medsos diantaranya ada yang memberikan peringkat. Tulisan ini tidak ikutan memberikan penilaian siapa diantaranya yang menang dalam debat tersebut. Karena ternyata semua mereka adalah pemenang debat menurut pendukung masing2. Bukan saja debat Capres dan Cawapres, perilaku berdebat utamanya terdapat di negara demokrasi. Perdebatan seperti sudah jadi kebiasan sehari-hari. Di layar TV, sering ditayangkan orang saling berdebat dan adu argumen untuk menentukan siapa yang paling benar di antara mereka. Berdebat dibolehkan dalam agama Islam, selama kedua belah pihak sama-sama punya dalil yang kuat dan mengedepankan logika, serta sanggup mengendalikan emosi. Pernah terjadi perdebatan penceramah, dengan jamaah di suatu majelis taklim. Saking serunya perdebatan sampai nyinggung pribadi (pendidikan masing2 dalam bidang agama), salain itu masing2 minta disebutkan buku2 rujukan yang pernah dibaca, akhirnya terpancing emosi. Debat seperti ini tercela, walaupun kedua belah pihak memakai dasar ilmu, dilengkapi dalil. Allah memberi petunjuk dalam berdebat: “ ………….. وَجَٰدِلۡهُم بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ. ………………..” “…………..Berdebatlah dengan cara yang baik ………………..” (An-Nahl 125) Debat penceramah dengan jamaah dicontohkan di atas menghilangkan keberkahan dari ilmu yang sedang dikaji. Allah sendiri pun sangat membenci orang yang paling keras dalam berdebat atau merasa diri paling benar. Orang seperti ini hanya ingin dirinya menang, oleh karena itulah Allah sangat tidak menyukainya. إن أبغض الرجال إلى الله الألد الخصم . متفق عليه “Sesungguhnya orang yang paling dimurkai oleh Allah adalah orang yang selalu mendebat.” (HR. Bukhari No 2457, Muslim No 2668). Di dalam masyarakat ini, memang ada orang yang selalu ingin tampil beda, tidak sepaham dengan orang lain, boleh dikata dianya ini “pribadi pencela”. Setiap penjelasan orang ada aja salahnya. Tak sampai hanya soal pembicaraan yang sering disalahkan, orang yang “berpribadi pencela” ini; lihat orang berpakaian, lihat cara orang berjalan, apa saja dari orang lain ada saja cacatnya menurutnya. Sampai2 kalau ke kondangan ada saja cacat bumbu hidangan, ada saja orang yang hadir yang menurut si “pribadi pencela”, kurang mengena. Mengenai kemampuan berbicara merupakan karunia Allah yang luar biasa. Di satu sisi bisa menjadi sumber kebaikan, misalnya dipergunakan untuk mengajak berbuat kebajikan dan mengajak mencegah kemungkaran. Allah menghendaki agar ada sekelompok orang yang mengambil peran mengajak orang sebagai berikut: وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (Ali 'Imran ayat 104) Namun di saat yang sama, kemampuan berbicara bisa menjadi sumber keburukan, jika dipergunakan untuk; menghasut, memfitnah, sehingga menjadikan perpecahan ummat. وَقُل لِّعِبَادِى يَقُولُوا الَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْإِنْسٰنِ عَدُوًّا مُّبِينًا "Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia." (Al-Isra' ayat 53) Di era debat, berbicara dalam rangka kampanye untuk merebut hati rakyat, adalah wajar. Masing2 pihak mengemukakan gagasan2 yang terbaik yang akan dilakukan untuk rakyat, untuk bangsa bila diberi amanah memimpin, dalam hal ini Allah ingatkan: كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ "(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (As-Saff ayat 3). Debat dan kampanye dalam rangka pemilu 2024, kini tengah/akan berlangsung beberapa waktu mendatang. Semoga seluruh pihak terus dapat menjaga diri, sehingga tetap dalam koridor debat dan kampanye yang telah ditetapkan oleh negara dan kaidah agama. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن بارك الله فيكم Jakarta, 1 Jumadil Akhir 1445 H. 14 Desember 2023.

Monday 11 December 2023

Burung HUD-HUD di sidang MK.

Dirangkai: M. Syarif Arbi No. 1.208.12.23. Dari sekian banyak jenis burung, 4 jenis burung diabadikan dalam Al-Qur’an yaitu: Pertama; Burung Ababil (Al-Fill 1-5). Kedua; Burung Gagak, (Al-Maidah 31). Ketiga; Burung Salwa, (Al-Baqarah 57). Keempat; Burung Hud-Hud. Lantaran terbatasnya ruang baca anda, pada tulisan ini hanya dibahas burung Hud-Hud. Dari berbagai sumber, bahwa burung “Hud-Hud” setara/mirip burung “Pelatuk” hidup di negeri kita. Burung Pelatuk utamanya di hutan Kalimantan sebelum hutannya dibabat diambil kayunya. Terakhir ini hutan diganti dengan perkebunan Sawit banyak ditemukan burung Pelatuk terlihat berumah di batang pohon yang sudah lapuk. Burung Hud-Hud, sampai diabadikan dalam kitab Suci Al- Qur’an dalam suatu “Mahkamah Kerajaan Sulaiman” termuat dalam surat (An-Naml 20-27-28) وَتَفَقَّدَ الطَّيْرَ فَقَالَ مَا لِىَ لَآ أَرَى الْهُدْهُدَ أَمْ كَانَ مِنَ الْغَآئِبِينَ "Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata, "Mengapa aku tidak melihat Hud-hud, apakah ia termasuk yang tidak hadir?"(An-Naml Ayat 20) لَأُعَذِّبَنَّهُۥ عَذَابًا شَدِيدًا أَوْ لَأَاذْبَحَنَّهُۥٓ أَوْ لَيَأْتِيَنِّى بِسُلْطٰنٍ مُّبِينٍ "Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas."" (An-Naml Ayat 21) فَمَكَثَ غَيْرَ بَعِيدٍ فَقَالَ أَحَطتُ بِمَا لَمْ تُحِطْ بِهِۦ وَجِئْتُكَ مِنْ سَبَإٍۢ بِنَبَإٍ يَقِينٍ "Maka tidak lama kemudian (datanglah Hud-hud), lalu ia berkata, "Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari negeri Saba' membawa suatu berita yang meyakinkan." (An-Naml Ayat 22) إِنِّى وَجَدتُّ امْرَأَةً تَمْلِكُهُمْ وَأُوتِيَتْ مِنْ كُلِّ شَىْءٍ وَلَهَا عَرْشٌ عَظِيمٌ "Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar."(An-Naml Ayat 23) قَالَ سَنَنْظُرُ أَصَدَقْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْكٰذِبِينَ "Dia (Sulaiman) berkata, "Akan kami lihat, apa kamu benar, atau termasuk yang berdusta." (An-Naml Ayat 27) اذْهَب بِّكِتٰبِى هٰذَا فَأَلْقِهْ إِلَيْهِمْ ثُمَّ تَوَلَّ عَنْهُمْ فَانْظُرْ مَاذَا يَرْجِعُونَ "Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan."" (An-Naml Ayat 28) Hebatnya tak seorangpun petinggi di M.K.S (Majelis Kerajaan Sulaiman) yang mempersoalkan “Legalitas” dari seekor burung yang memberikan informasi itu. Agaknya mereka tidak mempermasalahkan dari siapa informasi itu didapat, tapi yang dipentingkan oleh mereka bagaimana kebenaran informasi itu. Raja Sulaiman pun juga tidak memanggil ahli bahasa untuk menterjemahkan bahasa sang burung, karena rupanya Raja Sulaiman adalah memang figure ahli bahasa yang mampu memahami bahasa seluruh mahluk di dunia ini. Singkat cerita informasi itu diproses di “M.K”-“S”. dan akhirnya diputuskan untuk mengajak kerajaan yang dipimpin Ratu Balqis itu untuk tunduk sebagai penyembah Tuhan. Al Hasil bukan saja kerajaan Saba yang dipimpin Ratu Balqis bergabung dalam kesatuan Kerajaan Sulaiman bahkan Ratu Balqis juga dapat ditundukkan hatinya oleh Raja Sulaiman, dengan terkagum-kagum ketika dilihatnya singgasana kepunyaannya ada di istina Sulaiman. Karena sebelum ratu Balqis datang ke istana Sulaiman, singgasananya telah dibawa ke istana Sulaiman, hal tersebut pembaca dapat simak lanjutan surat Al-Naml yaitu ayat: 38, 39, 40, 41, 42. (menghemat ruang tidak dikutipkan dalam artikel ini) Itu semua berawal dari suatu informasi yang didapat oleh burung Hud-Hud dengan secara “illegal” menguntit kerajaan Saba. Kenapa “illegal” sebab burung Hud-Hud pergi melaksanakan misinya tanpa sepengetahuan sang Raja. Buktinya karena ketidak hadirannya dalam majelis, Raja Sulaiman sempat mengancam bila tidak memberikan alasan yang jelas akan disembelih. Juga pantaskah, berkompetenkah seekor burung memberikan laporan berwujud laporan tentang kondisi suatu negeri lain ke “M.K” -.”S”. Sebab seekor burung tugasnya agaknya memberikan hiburan dengan kicauan. Namun legalitas laporan ini agaknya tidak dipersoalkan. Karena laporan Hud-Hud inilah, M.K.S. (Majelis Kerajaan Sulaiman) bersidang dan diantaranya suatu putusan yang terkenal; sayembara memindahkan singgasana Ratu Balqis (dikisahkan di ayat2 surat An-Naml tsb di atas), sementara sebelumnya dikirim surat dengan kurir burung Hud-Hud sendiri berisikan ajakan untuk menyembah Tuhan. Kalau begitu dapat difahamkan bahwa biarpun informasi diperoleh secara illegal dan dilaporkan oleh orang yang tak berkompeten, kalau informasi tersebut bermanfaat dan ujungnya dapat ditelusuri kebenarannya, maka sangat berguna untuk kejayaan kerajaan dan bangsa. Jadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pembesar negara tidak boleh mengabaikan masukkan sekecil apapun dari rakyatnya, kendatipun rakyat yang memberi informasi, rakyat yang mengeritik adalah rakyat jelata yang tak berstatus apapun. Banyak hikmah yang dapat dipetik dari kisah ini, diantaranya bahwa Nabi Sulaiman yang diberikan banyak kelebihan dari Allah itu ternyata tidak semuanya tau, tidak semuanya bisa. Buktinya Sulaiman tidak tau kalau ada suatu negeri yang dipimpin Ratu Balqis. Buktinya Raja Sulaiman tak sanggup memindahkan singgasana ratu Balqis kalau tidak dibantu seorang pihak lain. Dst-dstnya. Disisi lain Ratu Balqis dalam menyikapi seruan Nabi Sulaiman, keputusannya diambil setelah melalui persidangan dengan pertimbangan para pembesar negeri Saba. قَالَتْ يٰٓأَيُّهَا الْمَلَؤُا أَفْتُونِى فِىٓ أَمْرِى مَا كُنْتُ قَاطِعَةً أَمْرًا حَتّٰى تَشْهَدُونِ "Dia (Balqis) berkata, "Wahai para pembesar! Berilah aku pertimbangan dalam perkaraku (ini). Aku tidak pernah memutuskan suatu perkara sebelum kamu hadir dalam majelis(ku)."" (An-Naml Ayat 32) Kembali mengenai keahlian dari burung Hud-hud, Allah SWT kemudian telah memberikannya sebuah kelebihan berupa penglihatan yang tajam, sehingga kemudian ia bisa terbang dalam kegelapan di bumi demi mencari sumber air. Kisah ini juga dimulai dari penjelasan Sayyidina Ibnu Abbas tentang kemampuan burung Hud-hud. Ia kemudian menjelaskan: “Bahwa burung Hud-hud sangat mahir dalam mencari air serta ditugaskan khusus secara langsung oleh Nabi Sulaiman saat ia berada di padang pasir. Dengan kemampuannya, Hud-hud kemudian dapat melihat sumber air di dalam tanah seperti manusia yang dapat melihat sesuatu di permukaan tanah. Hud-hud juga akan mampu melihat seberapa jauh dan seberapa dalam sumber air di dalam tanah itu. Ketika Hud-hud sedang menunjukkan letak sumber air, Nabi Sulaiman ‘alaihissalam juga memerintahkan jin untuk kemudian menggali tempat itu sampai kepada air keluar dari dasar bumi” (Imam Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qur’an al-‘Adhîm, Riyadh: Dar Thayyibah, 1999, juz 6, h. 184).” Demikianlah bahwa, semoga kita semua menyadari bahwa yang maha tau segalanya hanyalah Allah, sedangkan pengetahuan yang dimiliki setiap orang, setiap makhluk adalah terbatas. Masing2 individu dan hewan diberikan Allah kelebihan tetapi dengan batas tertentu. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن بارك الله فيكم Jakarta, 29 Jumadil Awal 1445 H. 12 Desember 2023.

Wednesday 6 December 2023

SANJUNGLAH DIRI tanpa buka AIB PESAING

Susunan: M. Syarif Arbi No. 1.207.12.23. Pemilu 5 tahun sekali, saat tulisan ini kususun para kontestan pemilu, yaitu orang2 yang ikutan berpartai, kini sedang sibuk mempropagandakan partainya. Para caleg, para calon pemimpin, CAPRES dan CAWAPRES sibuk mempromosikan dirinya agar dapat menghimpun suara yang cukup. Bagus dicontoh promosi jamu, dipropagandakan bahwa jamunya begitu berkhasiat, menyembuhkan seribu satu macam penyakit, tetapi tidak sama sekali menjelekkan jamu merk lain. Memang ada iklan jamu yang berslogan “orang pintar” minum jamu tersebut. Tetapi pengiklan produk tersebut sama sekali tidak menyebut bahwa orang yang tak minum jamunya adalah orang bloon. Sebagai manusia adalah wajar punya kelebihan dan punya kekurangan. Kalau boleh dikatakan setiap orang “setidaknya punya sedikit kelebihan dari orang lain”, tetapi yakinlah “sangat banyak kekurangan dari orang lain”. Apalagi kalau berbicara soal “aib”, setiap orang punya rahasia pribadi berupa “aib” kadang sedikit ada diketahui kawan maupun lawan. Didalam kesempatan bersaing antar kontestan dalam rangka memperebutkan suara rakyat, tak jarang terjadi aib saingan dibuka. Sebagai manusia tak kan suka kalau rahasia pribadi berupa aib yang ditutupinya, diketahui orang, dibukakan orang. Rahasia pribadi itu meliputi semua keadaan, termasuk keburukan yang tidak tampak oleh orang lain. Dalam pada itu mana pula ada manusia yang tak punya sisi jelek atau aib atau kekurangan. Sadar bahwa tiap diri punya aib tak mau terbuka, ditutup rapat agar ndak ada orang yang tau. Di agama Islam setiap kali shalat ber do'a ketika duduk di antara 2 sujud, dari 8 butir do'a, butir ke tiga do'a tsb: "WAJJBURNI" (artinya: "cukupkanlah segala kekurangan ku") dalam hal ini termasuk minta ditutupi segala kekurangan dalam pengertian kejelekan, perbuatan tak baik pernah kita lakukan merupakan aib kita. Mungkin diantara kita ada yang jika aib kita terbuka, orang tak akan lagi menghargai. Selanjutnya akan merasa tidak berarti di hadapan masyarakat. Berujung orang yang tadinya yakin akan kejujuran kita, niscaya beralih pilihan. Mungkin ada diantara kontestan yang aibnya sudah diketahui secara gamblang oleh masyarakat dari yang intelek sampai yang awam, sehingga dengan tidak dibukakan oleh orang lainpun aibnya sudah diketahui umum. Berbicara soal AIB, bukan saja aib diri yang harus ditutup rapat, tetapi aib teman, aib orang lain wajib kita tutupi setidaknya jangan malah membukakan, mengumbar aib orang lain. Makanya dalam kesempatan persaingan memperebutkan hati rakyat di era pemilu ini, hendaklah para kontestan tidak membuka aib pesaingnya. Biarkanlah rakyat yang menilai, karena kalau aib yang sudah diketahui umum, tak lagi perlu diumbarkan, rakyat sudah tau semua. Rasulullah ﷺ pernah bersabda perihal aib: مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ Siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat (HR. Muslperlu lagi diim no. 2580) Adapun aib diri sendiri secara tegas dilarang membukanya seperti hadits Muttafakun alaih dari Abu Hurairah r.a. setiap ummatku dimaafkan, kecuali orang-orang yang al Mujaahiriin. Pengertian MUJAAHIRIIN adalah pamer dan bangga melakukan maksiat dan perbuatan dosa yang dilakukan tak diketahui orang tetapi diceritakan kepada orang lain. Diantara kedzaliman dan kebodohan manusia terhadap dirinya sendiri adalah ia membuka aibnya padahal sebelumnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menutupnya. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. كُلُّ أُمَّتِيْ مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِيْنَ وَإِنَّ مِنَ الْمُجَاهِرِةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِالْلَيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحُ وَقَدْ سَتَرَهَ اللهُ فَيَقُوْلُ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ البَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وُيُصْبِحُ يَكْشِفُ سَتَرَ اللهُ عَنْهُ “Setiap ummatku akan mendapatkan ampunan dari Allah Azza wa Jalla kecuali al Mujaahiriin yaitu semisal ada seorang laki-laki yang mengerjakan sebuah perbuatan pada malam hari kemudian ia menjumpai waktu subuh dan Allah telah menutupi aibnya. Lalu laki-laki tersebut mengatakan, “Wahai Fulan, aku telah mengerjakan sebuah perbuatan buruk/jelek ini dan itu”. “Maka itulah orang yang malamnya Allah telah menutup aibnya lalu ia membuka aibnya sendiri di waktu subuh. Jelaslah sdh ajaran agama, bahwa AIB diri sendiri dan AIB orang lain WAJIB ditutupi. Kalau membuka AIB orang (misalnyapun itu benar) saja dilarang, apalagi membuat berita tak benar tentang AIB orang, tentu sangat2 dilarang dan jelas itu bukan tuntunan agama. Persoalannya bagaimana menetralkan aib pesaing bila pesaing ketika berkampanye menampakkan ketidak pahamannya akan sesutu, salah menyebut sesuatu yang justru misalnya berlawanan arti. Adalah bijak, menutupi aib pesaing tersebut, misalnya mengatakan “mungkin yang dimaksudnya adalah (berikan kata yang sebenarnya), tetapi dia slip of the tongue” Harapan kita agar para kontestan pemilu ini saling dapat menutupi aib pesaingnya, karena yakinlah bahwa kemenangan yang diperoleh dengan tidak jujur, di dunia ini akan tidak mujur, diakhirat nanti akan lebih hancur. Semoga Allah mengampuni segala dosa kita baik yang sengaja maupun tidak disengaja. Semoga sahabat yang mengetahui aib kita turut menutupi aib kita dan semoga kita tidak termasuk orang MUJAAHIRIIN. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن بارك الله فيكم Jakarta, 24 Jumadil Awal 1445 H. 7 Desember 2023.