Wednesday 2 May 2018

PROSES menentukan KUALITAS

Ibu rumah tangga mungkin sepakat dg saya, bila saya katakan: sambal di proses menggunakan Cobek, lain citarasanya bila di proses menggunakan Blender. Lain lagi citarasanya bila ditumbuk dalam lesung batu dengan alu dari batu. Juga akan lain citarasa tu sambal bila di hancurkan dg menggunakan alat penggiling. Alat penggiling tradisional yg doeloe biasa digunakan Nenekku. Penggilingan, berupa sebuah batu datar pesegi empat panjang k/l 50 x 30 cm, alat penggiling berupa slinder dari batu. Cabe berserta segala bumbunya di taroh di batu datar tsb sbg landasan, kemudian Nenekku dg kedua tangannya memegang slinder dari batu tsb. Tangan kiri diujung kiri, tangan kanan diujung kanan. Tumpukan cabe dan bumbu-bumbu digiling dg slinder tsb dg gerakan maju mundur. Sesekali hasil gilingan yg blm sempurna di kumpulkan ke tengah dengan menggunakan sendok dari "Upih" (potongan pangkal daun pohon pinang yg sdh jatuh).
Ke empat cara/proses melumatkan sambal itu hasil akhirnya sama-sama sambal (sambel = dialeg sebagian daerah). Citarasa dari masing-masing proses ternyata berbeda disebabkan lumatnya cabe bercampur berbagai bumbu itu menjadi satu dng nama baru "sambal" berbeda tekstur tergantung alat mem prosesnya.
Cobek menghasilkan sambal yg tak betul-betul lumat. Karenanya rasa masing bahan kadang dpt dirasakan partial, walau sdh masuk rasa dari komponen tercampur. Tekstur kadang msh ada yg berbentuk lembaran. Waspada lembaran cabe nempel di gigi, sebaiknya ngaca ssdh makan.
Sambal diproses pakai Blender, teksturnya berupa partikel halus berbutir-butir relatif sama bentuk dan ukuran. Karena masih butiran masing bumbu belum tentu tercampur terikat dlm satu butir, karena itu rasanyapun dpt dibedakan dg diproses pakai Cobek, Lesung batu dan penggilingan.
Sambal olahan Lesung batu, tekturnya gepeng, percampuran bumbu tumpang tindih dlm satu lempengan kecil berlapis. Makanya curarasanya beda dg bila diproses pakai alat-alat lainnya.
Sambal diproses dg Batu Giling, teksturnya demikian halus setiap butiran menyatu semua ramuan bahan sambal, tak heran rasanya begitu menyatu semua bumbu, pedas tdk berdiri sendiri sdh masuk rasa seluruh bumbu. Serta aromanya demikian senerbak, campuran dari seluruh unsur bahan sambal.
Tamsil ini dpt diambil buat segala macam proses kehidupan. Beda kualitas, orang yg sukses secara instan dg orang yg sukses melalui proses kerja keras. Hal yg sama dlm dunia pendidikan. Karier diranah ekonomi, sosial dan politik "PROSES MENENTUKAN KUALITAS".
Demikian pelajaran dpt dipetik dari SAMBAL.
Kenyataannya bahwa apa saja fenomena di sekitar kita bila kita renungkan mendalam dpt menjadi pelajaran.
Mari ditutup renungan ini dg cuplikan ayat 191 surat 3 (Ali'Imran)...........................................
ِ ۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًا ۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"(............................... Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka)."
Barakallahu fikum, wallahu 'alam bishawab. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarkatuh. M. Syarif Arbi.

No comments:

Post a Comment