Wednesday 30 December 2020

Ber-ANDAI depan-belakang.

Hidup ini tak terlepas dari berandai-andai. Model perandaian dpt di bagi:

1. Andaian ke depan, perihal waktu yang akan datang.

2. Andaian ke belakang, mengenai masa lalu.


ad 1; ANDAIAN KE DEPAN.

Membuat perencanaan masa depan, cita-cita......... Halal2 saja diandai saat sekarang untuk sesuatu esok, pekan depan, bulan depan, tahun depan dstnya. Untuk dunia. Hidup tanpa cita2 bagai kendaraan tak ada kemudi. Justru cita2 itu penting agar semangat hidup tinggi. Perkara berhasil atau gagal itu adlh urusan Allah.

Andai2 ke depan yg maha penting bagi orang beriman adlh hari depan akhirat. Tak seorang yg tidak kesana, baik yg percaya ataupun yg tidak percaya, pasti akan ke akhirat.

Makanya khusus mengenai, per-andai-an ke depan akhirat ini Allah perintahkan:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۚ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِۢمَا تَعْمَلُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."

(QS. Al-Hasyr ayat 18).


Allah juga mengajari manusia untuk ber-andai2. 

وَلَوْ اَنَّ مَا فِى الْاَ رْضِ مِنْ شَجَرَةٍ اَقْلَا مٌ وَّا لْبَحْرُ يَمُدُّهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖ سَبْعَةُ اَبْحُرٍ مَّا نَفِدَتْ كَلِمٰتُ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana."

(QS. Luqman ayat 27).


Ber-andai2 yang positif justru            إِن شَآءَ ٱللَّهُ   berpahala, misalnya ber-andai tentang masa depan anak2 keturunan kita:

وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَا فُوْا عَلَيْهِمْ ۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوا قَوْلًا سَدِيْدًا

"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 9).


Ad 2. ANDAIAN KE BELAKANG.


Hujan panas selalu bergilir.

Kadang panas kadang hujan.

Sudah lepas jangan dipikir.

Baiklah fokus kemasa depan.


Namun banyak juga orang yg suka nyesali masa yg sudah lewat. Nyesali kejadian yg telah lalu atau sdh dibelakang.


Mengenang masa lalu, perlu memang, untuk sebagai pelajaran agar tak mengulangi kekeliruan yg sama.


Tapi hati2 ada berandai kebalakang yg malah berdosa;


يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَكُوْنُوْا كَا لَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَقَا لُوْا لِاِ خْوَا نِهِمْ اِذَا ضَرَبُوْا فِى الْاَ رْضِ اَوْ كَا نُوْا غُزًّى لَّوْ كَا نُوْا عِنْدَنَا مَا مَا تُوْا وَمَا قُتِلُوْا ۚ لِيَجْعَلَ اللّٰهُ ذٰلِكَ حَسْرَةً فِيْ قُلُوْبِهِمْ ۗ وَا للّٰهُ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ ۗ وَ اللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu seperti orang-orang kafir yang mengatakan kepada saudara-saudaranya apabila mereka mengadakan perjalanan di bumi atau berperang, Sekiranya mereka tetap bersama kita, tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh. (Dengan perkataan) yang demikian itu, karena Allah hendak menimbulkan rasa penyesalan di hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan, dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."

(QS. Ali 'Imran ayat 156).


Jadi jangan menyesali, misalnya salah ambil keputusan. Biarpun karena keputusan itu jadinya pahit, apaboleh buat, sdh terlanjur. Tak mungkin jarum masa diputar mundur. Jika keputusan itu berupa dosa, bertaubat. Jika keputusan itu salah membuat rugi, evaluasi jangan terulang.



Rasulullah Muhammad  ﷺ memberikan sebuah konsep dalam menghadapi masa belakang dan masa depan. Hal ini tergambar jelas dalam sebuah sabda beliau:


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ  قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : “الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ”


Diriwayatkan dari Abu Hurairah raberkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang mukmin yang lemah, dan dalam keduanya ada kebaikan. Semangatlah untuk melakukan hal yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan lemah. Dan ketika sesuatu menimpamu maka janganlah kamu katakan: “Seandainya dahulu aku melakukan hal yang ini maka akan terjadi seperti ini dan itu” tapi katakanlah: “Ini adalah takdir Allah dan apapun yang Dia kehendaki pasti akan terjadi” karena kata-kata “Seandainya (Lau)” akan membuka amalan setan.” (HR. Muslim 4186, Ibnu Majah 76)


Semoga, masa depan kita penuh terisi dengan kebaikan, masa lalu; umpamanya dosa Allah ampunkan, umpamanya merugikan kedepan Allah ganti dengan keuntungan.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 15 Jumadil Awal 1442 H.

30 Desember 2020.

(711.12.20).

Monday 28 December 2020

SUKSES dan GAGAL

 Jarang terjadi, manusia itu terlahir sampai mati terus2an hidupnya bahagia. Umumnya  torehan sejarah hidup manusia dipenuhi suka dan kadang duka, silih berganti. 


Memang ada sih anak2 orang2 kaya, atau anak raja2, yg sejak lahir sampai meninggal dunia penuh suka cita tak pernah disinggahi kesulitan atau kesusahan.


SUKA:

Senang, suka, bahagia, kesenangan, suka cita dan kebahagiaan sering dilambangkan dengan kesuksesan limpahan materi, berkedudukan terpandang. Walaupun ukuran bahagia tak mesti indikatornya sukses, berlimpah materi dan kedudukan tinggi. Tapi............. sdh bgtlah adanya  nilai kebanyakan ukuran manusia. 


Sejatinya  mahluk yg namanya manusia, memang didesain Allah menyenangi harta dan wanita:

زُيِّنَ لِلنَّا سِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَآءِ وَا لْبَـنِيْنَ وَا لْقَنَا طِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَا لْفِضَّةِ وَا لْخَـيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَا لْاَ نْعَا مِ وَا لْحَـرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتَا عُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚ وَا للّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰ بِ

"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik."

(QS. Ali 'Imran ayat 14)


Wajar jadinya kalau orang melambangkan suka, melambangkan bahagia dalam bingkai sukses, adalah banyak harta, berkedudukan tinggi.  


BENAR SIH:

Dengan banyak harta, apa yg diinginkan mudah menjadi nyata.

Dengan kedudukan tinggi dimungkinkan:

Apa saja yg di-sabda sebentar langsung ada. 

Apa saja yg ia titah, seorangpun tak berani membantah. 

Siapa saja kepadanya berani, bakalan masuk bui. 

Siapa saja yg kepadanya berkhidmat niscaya akan banyak mendapat nikmat.


Demikian adanya perlambang SUKA, BAHAGIA, bagi kebanyakan manusia.


DUKA:

Sedih, susah, duka.

Kesedihan, kesusahan duka nestapa, disebabkan kegagalan, hilangnya harta benda, hilangnya jiwa sanak keluarga atau orang tercinta, turun jabatan. Walau kadang terselip hikmah besar di dlm duka dan kehilangan serta kegagalan.


Tidak sedikit orang yang sukses meraih kedudukan tinggi, berakhir dipakaikan jaket "Oranye". 


Sebaliknya tak jarang seseorang gagal di suatu bidang usaha, atau terhalang mencapai sesuatu yg diinginkannya, akhir hidup demikian bahagia melalui jalan lain yg justru tak termasuk dlm cita2 semula.


Temanku sesama melamar pekerjaan, si teman gagal tak lulus test. Tak lama....... 18 tahun kemudian ku bertemu teman ini, jadi seorang pengusaha sukses. Kalau ukurannya "benda", kesuksesan teman ku ini melebihi jika dia lulus test di tempat kerjaku. Yaaa ukurannya paling2 seperti diri ku.


Itulah sebabnya Allah memberitahukan: bahwa mungkin sesuatu terlihat menyenangkan padahal tak baik, sebaliknya mungkin sesuatu dirasakan tak mengenakkan, ternyata berujung pada kebaikan. (Meskipun ayat ini dlm konteks "perang", namun dpt dijadikan referensi ttg SUKA dan DUKA).

كُتِبَ عَلَيْکُمُ الْقِتَا لُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّـكُمْ ۚ وَعَسٰۤى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْــئًا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّـکُمْ ۚ وَعَسٰۤى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْــئًا وَّهُوَ شَرٌّ لَّـكُمْ ۗ وَا للّٰهُ يَعْلَمُ وَاَ نْـتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ

"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

(QS. Al-Baqarah ayat 216)


Dmkn,  semoga jadi pengobat duka bagi yg lagi pas gagal, agar tetap bersabar. Pengingat buat yg tengah dlm sukaria, bahagia, sukses, agar tetap bersyukur.


لِّـكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَا تَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَاۤ اٰتٰٮكُمْ ۗ وَا للّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَا لٍ فَخُوْرِ ۙ 

"Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri,"

(QS. Al-Hadid ayat 23)


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 7 Jumadil Awal 1442 H.

22 Desember 2020.

(707.12.20).

Saturday 26 December 2020

GOYANGan bernilai Ibadah???

Pesepeda motor di Jakarta maupun di daerah2, mesti pernah alami beli bensin dari pedagang eceran di pinggir jalan bertakaran botol.


Ketertarikan diriku memperhatikan teknik penjual menuangkan bensin dari botol ke tangki motor. Ternyata kalau penjualnya kaum lelaki,  kebanyakan ketika menuangkan bensin ke tangki motor, botolnya di goyang2. Sedangkan bila penjualnya kaum perempuan, jarang kulihat yg menggoyang botol seperti kaum lelaki. 


Penjual bensin eceran perempuan menyerahkan sepenuhnya pindahnya bensin dari botol ke tangki motor kepada gravitasi bumi. Sedang penjual bensin botolan kaum lelaki rupanya ingin lbh cepat, membantu gravitasi bumi dg menggoyang.


Ketertarikanku untuk lbh tau berapa sih percepatan dg botol "digoyang", ternyata stlh beberapa kali pengukuran dg stop watch  diperoleh angka lbh cepat "digoyang" 1 koma 1 detik.


Sebetulnya percepatannya tdk signifikan, kalau sehari terjual 60 botol baru menghemat waktu 1 koma 1 menit. 


Dari pengamatan ini setidaknya dpt diambil pelajaran;

1. Manusia, (utamanya kaum lelaki), selalu berikhtiar agar segala sesuatu pekerjaan diselesaikan dg cepat.

2. Untuk point "1", yg penting berbuat, walau hasil percepatannya tidak begitu signifikan.

3. Bahwa menusia tidak selalu puas dg menerima keadaan apa adanya.


Ketiga perangai kebanyakan manusia ini adalah positip, sebab:........

خُلِقَ الْاِ نْسَا نُ مِنْ عَجَلٍ ۗ

"Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. 

(QS. Al-Anbiya ayat 37).


Asalkan ketergesa-gesaan itu bukan untuk hal2 yg negatif, misalnya berdo'a untuk kejahatan:

وَيَدْعُ الْاِ نْسَا نُ بِا لشَّرِّ دُعَآءَهٗ بِا لْخَيْرِ ۗ وَكَا نَ الْاِ نْسَا نُ عَجُوْلًا

"Dan manusia (seringkali) berdoa untuk kejahatan sebagaimana (biasanya) dia berdoa untuk kebaikan. Dan memang manusia bersifat tergesa-gesa."

(QS. Al-Isra' ayat 11)


Tetapi tergesa-gesa atau bersegera, ter-buru2 boleh dilakukan untuk........:


وَسَا رِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَا لْاَ رْضُ ۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ ۙ 

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,"

(QS. Ali 'Imran ayat 133).


Bersegera asalkan bertujuan untuk kebaikan wajib dilakukan. Patut diapresiasi abang pengecer bensin, walau misalnya hanya hemat sekedar 1 koma 1 detik per botol. Misalnya pelanggan beli 3 botol untuk penuhi tangki motornya, maka akan lebih cepat 3 koma 3 detik. Si abang disarankan "pasang niat" membantu pelanggan mempercepat urusannya. Siapa tau lantaran 3,3 detik tsb. misalnya pelanggan memperoleh kebaikan, terhindar dari kecelakaan........Dengan berniat dmkn insya Allah tercatat pahala sebab;  

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ

(sesungguhnya amal tergantung niatnya).  

Daaan ............. Allah akan mencatat sekecil apapun amal.

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَا لَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗ ۗ 

"Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."

(QS. Az-Zalzalah ayat 7)


Semoga setiap perbuatan kita bernilai Ibadah sekecil apapun, kadang ibadah yg kecil ini lbh mantap lantaran ikhlas, karena tak terasa dan tak teringat untuk diungkit dan dikenang.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 11 Jumadil Awal 1442 H.

26 Desember 2020.

(710.12.20).

Friday 25 December 2020

PETUAH Tetua di Ujung TAHUN.

 Sepekan kurang tahun berakhir.

Tidak terasa hari-hari bergulir.

Hidup diisi kadang tanpa pikir.

Muncul sesalan bila  tergelincir.


Mari sejenak kita cermati PETUAH tetua kami dari "tanah Melayu:, kampung halamanku, Ketapang Kalimantan Barat. Tetua kami pernah bermadah:


Luruskan niat jangan menyalah.

Arif dan bijak dalam melangkah.

Paham menyimak pesan petuah.

Paham ambil simpul masalah.

Paham berunding bijak bersiasah.


Bila agama sudah mulai dilarung.

Harta dan dunia menjadi ujung.

Bgmnpun hidup takkan beruntung.

Bagai bahtera terkatung-terkatung.

Diakhirat tak ada bakal  pelindung.


Adat orang tua memberi petuah.

Agar anak cucu tak salah polah.

Hidup tentram bersalut berkah.

Terjauh dari bermacam masalah.


Tetua kita di tanah jawapun juga punya pitutur. Jika direnung bermakma dalam, tersusun begitu teratur.

Baik kukutipkan smg jadi bahan kita bertafakur:


"Rino wengi mung mburu ndunyo.

Njur lali karo agomo.

Ojo phodo ngresulo ndak gelis tuwo.

Wong yen nrimo uripe dowo.

Wong suloyo urepe rekoso".


Terjemahan bebas:

Siang malam memburu dunia.

Lalu lupa kepada agama.

Jangan ngeluh yg menyebabkan cepat tua.

Orang yg menerima apa adanya hidupnya panjang.

Orang yg serba merasa kurang hidupnya berat.


Catatan:

Hebatnya kata "harta" dan kata "dunia", dlm bahasa jawa hanya dibedakan dg huruf "N".

"Ndunyo" artinya "Dunia".

"Dunyo" artinya "Harta"

Jadi dunia dan harta sangat dekat, kakak adik nampaknya. (mhn maaf jika salah alih bahasa, lantaran saya bukan penutur asli, koreksi diterima setulus hati).


Bait2 pesan tetua kita baik di ranah melayu dan tanah jawa pas kiranya buat renungan akhir tahun 2020 yg mrpkn tahun mencekam dikarenakan covid 19 melanda dunia.

Smg diri ini mengaca diri apakah di tahun yg sebentar lagi dilalui awak masih saja:

* Mengejar harta dan dunia semata, tak peduli lagi halal haram hantam.

* Apakah sdh mulai meninggalkan ajaran2 agama.

* Apakah masih kurang bijak dlm berbuat.


Ingat petuah di atas:

*Harus peduli thdp pesan dan petuah.

*Pandai2 mengambil kesimpulan thdp fenomena alam dan masyarakat.

*Tidak hanya mau menang sediri.


Agama berpesan:


وَا بْتَغِ فِيْمَاۤ اٰتٰٮكَ اللّٰهُ الدَّا رَ الْاٰ خِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَ حْسِنْ كَمَاۤ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْـفَسَا دَ فِى الْاَ رْضِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ

"Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan."

(QS. Al-Qasas ayat 77).


Kita diperintahkan untuk mencari harta demi kelangsungan hidup di dunia dan sbg sarana ibadah, guna mempersiapkan diri menuju kehidupan akhirat. 

Namun diingatkan:


وَ مَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ۗ وَلَـلدَّا رُ الْاٰ خِرَةُ خَيْرٌ لِّـلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَ ۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ

"Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?"

(QS. Al-An'am ayat 32)


Demikian, semoga kita sehat afiat di tahun2 mendatang. Dapat hidup aman dlm mencari rejeki, aman juga beribadah. Sanggup menjalani perintah Allah dan nasihat serta petuah para tetua kita.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 10 Jumadil Awal 1442 H.

25 Desember 2020.

(709.12.20).

Thursday 24 December 2020

Akik dan Cupang.

Kurang lebih 3 tahun lalu mungkin anda masih ingat, bgt maraknya bursa Akik, hampir setiap sudut jalan orang buka etalase Akik bermacam jenis. Saking larisnya Akik ada beberapa counter pulsa ganti jualan Akik, bahkan ada warung nasi nambah etalase pajang Akik. Di kalangan kantor, mahasiswa, masing2 pamer Akik di jarinya. Inilah kalau lagi musim, lagi trend. Era Akik per-lahan2 mulai sepi dan sekarang sampai ke tingkat senyap.


Terakhir ini, lagi trend gelas Cupang di pajang di sudut2 jalan. Sejenis ikan hias kecil yg aneka model kini sedang jadi pemandangan, disiapkan rak2 dipinggir jalan. Cukup ada kulihat transaksi, mulai pejalan kaki, sampai pesepada motor mampir. Ada juga yg sekedar singgah nikmati sileweran si Cupang di dalam gelas.

 

Sama dg kisah Akik 3 tahunan lalu, menjamur juga penyedia cupang. Ditilik dari penyediaan counternya, cupang lbh sederhana, kayaknya ndak semahal counter Akik, wujudnya etalase. Sedang si Cupang hanya di pajang di rak2 sederhana di kemas dlm semacam gelas toples.


Konon si Cupang sanggup mengurangi kejenuhan orang yg kini banyak dirumah lantaran keterbatasan, dikurangi bepergian, karena covid 19. Anak2 pun dg keberadaan Cupang, sedikit membagi kesibukan, jadinya berkurang bermain HP.


Entah kapan era Cupang berlangsung, blm tau. Tapi semua ada masanya, mesti akan berlalu.


Konon lagi cupang, suatu ummat juga ada ajalnya. 


وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌ ۚ فَاِ ذَا جَآءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَئۡخِرُوْنَ سَا عَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ

"Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun."

(QS. Al-A'raf ayat 34).


Apalagi Akik dan Cupang,  juga berjayanya suatu kekuasaan pun akan ada akhirnya.

وَتِلْكَ الْاَ يَّا مُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّا سِ

"Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia". (Ali-Imran 140).


Masa menguasai ketertarikan orang kpd Akik dan Cupang mesti akan berakhir bgt juga berkuasanya sebuah Kekuasaanpun akan tiba saatnya berakhir:


قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَآءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَآءُ ۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَآءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ


"Katakanlah (Muhammad), Wahai Tuhan Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

(Ali 'Imran ayat 26).


Semoga ketertarikan kita kepada apapun isi dunia ini jangan sampai melalaikan kita dari mengingat Allah sbg pencipta dari apapun yg membuat kita tertarik.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 9 Jumadil Awal 1442 H.

24 Desember 2020.

(708.12.20).

Monday 21 December 2020

Kucing Milenial.

 Bahkan sdh ada vidionya, bgmn seekor kucing menghindarkan diri dari tikus. Ada juga vidionya kucing temanan sama tikus sama2 nyantap makanan sewadah.


Zaman kekecilanku (masih anak2), Tikus bgt melihat kelebat tikus, dg sigap mengejar, menangkap tikus itu, membunuhnya. Walau belum tentu tikus itu dimakannya. Pokoknya kucing berseteru benar thdp bangsa tikus. Mungkin mereka dpt wasiat dari Ortu masing2 "bila ketemu tikus tangkap dan bunuh". Begitu juga mungkin bangsa tikus di wanti2 ortu mereka masing2 "jangan berani sama kucing, cepat sembunyi bila lihat atau tercium bau kucing".


Kini keadaan sudah beda, sekarang sdh zaman milenial, generasi milenial kucing dan generasi milenial tikus sdh ndak musuhan lagi. Tak punya data pasti kapan traktat perdamaian mereka dimulai. Namun dmknlah kenyataannya kini.


Cuma herannya bangsa manusia sesama manusia, justru sampai sekarang masih ada bangsa yg memposisikan diri sebagai kucing jaman dulu thdp suatu bangsa yg lemah diposisikannya sbg tikus jaman dulu.


Selain perubahan perilaku di atas terjadi dekadensi moral juga bagi kucing masa kini. Ceritanya; rumah jiranku halaman mereka banyak yg di semen, cone blok atau dikeramik, jadinya banyak kucing numpang buang hajat di pekarangan rumah kami yg masih ada sedikit tanah buat tumbuh pohon mangga. Akhlak kucing jaman dulu bgt malunya dg kotoran buang hajatnya. Sblm buang hajat mereka gali dulu tanah, stlh kotorannya selesai masuk lobang, lantas dengan rapi kotorannya ditimbun dg bekas galian tanah. Kini mereka bgt ikhlasnya buang kotoran, tanpa persiapan lobang dan tanpa ada upaya sedikitpun untuk menutupi kotarannya itu.


Dugaan ku, mungkin:  "Dulu bangsa kucing menimbun kotorannya, supaya bangsa tikus ndak tau ada kucing disekitar tempat mereka membuang kotoran. Karena kalau tikus mencium bau kotoran kucing, tikus2 ndak mau lewat, kucing akan kehilangan mangsa. Kini dg sdh berbaikan kucing dan tikus jadinya ndak penting lagi penimbunan kotoran tsb". Tikuspun ndak takut lagi lewat di tempat2 yg ada kotoran kucing.


Begitulah di dunia ini tak selamanya begitu, selalu berubah...............,

contoh hubungan kucing-tikus. Contoh perilaku kucing berubah "dulu menutupi aibnya, sekarang malah mengumbar aibnya".


Fenomena ini, mungkin dpt para pembaca komentari dg berbagai versi..............


Dlm konteks manusia, adlh makhluk lebih besar kecondongan thdp mengikuti perubahan. Tentu kita harapkan perubahan tersebut ke arah semakin baik. Anak2, cucu2 zuriat penerus kita smg berubah ke lebih baik dari pada kita dlm segala hal. Untuk itu harus terus menerus ditanamkan nilai2 kebaikan kpd anak2 kita. Jangan sampai hal2 yg jelek, justru di era anak2, cucu2 kita kelak dinilai baik.


Diakui bahwa zaman kita dg zaman anak kita nanti jelas akan berbeda, seperti halnya zaman kita berbeda jauh dg zamannya nenek-kakek kita..............


Semoga anak cucu kita nanti berubah menuju lebih baik sejalan dg zaman mereka. 


Yang penting sbg ORTU, kita berupaya memenuhi perintah Allah  seperti di bawah ini y.i. jangan sampai meninggalkan mereka  "lemah" dlm artian; kesejahteraan lahir bathin, ilmu, iman dan ahlak.


وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَا فُوْا عَلَيْهِمْ ۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوا قَوْلًا سَدِيْدًا

"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar." (QS: An-Nisa 9).


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 6 Jumadil Awal 1442 H.

21 Desember 2020.

(706.12.20).

Saturday 19 December 2020

Korelasi MAKSIAT dan LAKNAT

Pabila terjadi banyak maksiat

Alam ramah jadi tak bersahabat.

Bermacam bencana akan di dapat.

Mungkin pertanda  Allah melaknat.


Tiap maksiat dilakukan setidaknya ada 4 dampak yg akan dirasakan:


1. Resah. 

Bgmnpun kuatnya mental pemaksiat dilubuk hati yg paling dlm setiap diri tersimpan nurani yg tak dpt menerima maksiat. 


Ketika bermaksiat, nurani bergelora salahkan nafsu. 

Jasad dan jiwa menjadi medan pertempuran Nurani dan Hawa Nafsu yg seru.

Itulah penyebab jasad menjadi lemah jiwa menjadi Resah. Berjalanpun kadang dipapah. 

Mau berkata tak dpt, kelu di lidah.


Nurani manusia adalah bersih.

Diri bermaksiat nurani merintih.

Gunakanlah akal pikiran jernih.

Berbuat baik akan jadi terlatih.

Bermaksiat jadinya tidak dipilih.


2. Silang sengketa. 

Bila maksiat dilakukan orang awam anggota masyarakat. Keharmonisan dlm masyarakat terganggu.  Ujungnya terjadi silang sengketa. 


Dampak maksiat semakin hebat. Pabila pemaksiat  pemuka/ pemimpin masyarakat. 

Akan terkelompok pro dan kontra memicu silang sengketa beda pendapat.

Kondisi ini mengundang Allah melaknat.


3. Malapetaka. 

Awal dari malapetaka adlh silang sengketa. 

Akibatnya Allah menjadi murka. Bencana silih berganti dimana2.

Susul menyusul, tanah longsor, banjir, angin ribut, gunung meletus, gempa bumi dll terjadi tak dinyana.


4. Di akhirat mendpt siksa. 

Nanti diperoleh di alam sana. Tetapi banyak juga yg tdk percaya. Katanya blm pernah ada yg pergi kesana, kmdn pulang membawa video di akhirat disiksa.

Bagi yg iman, informasi kitab suci dari agama-agama yg ada memberitakan. Misalnya dlm al Qur'an.

وَمَنْ يَّكْسِبْ اِثْمًا فَاِنَّمَا يَكْسِبُهٗ عَلٰى  نَفْسِهٖ ۗ  وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا

"Dan barang siapa berbuat dosa, maka sesungguhnya dia mengerjakannya untuk (kesulitan) dirinya sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana."

(QS. An-Nisa' ayat 111)

فَاَصَابَهُمْ سَيِّاٰتُ مَا كَسَبُوْا   ۗ  وَالَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْ هٰٓؤُلَاۤءِ سَيُصِيْبُهُمْ سَيِّاٰتُ مَا كَسَبُوْا   ۙ  وَمَا هُمْ بِمُعْجِزِيْنَ

"Lalu mereka ditimpa (bencana) dari akibat buruk apa yang mereka perbuat. Dan orang-orang yang dzalim di antara mereka juga akan ditimpa (bencana) dari akibat buruk apa yang mereka kerjakan dan mereka tidak dapat melepaskan diri."

(QS. Az-Zumar ayat 51)


اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ التَوْبَةَ وَدَوَامَهَا وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ المَعْصِيَةِ وَأَسْبَابِهَا.

"Ya Allah, kami sungguh2 bertaubat kepada-Mu. Lindungi kami dari maksiat dan sebab-sebabnya".


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 4 Jumadil Awal 1442 H.

19 Desember 2020.

(705.12.20).

Wednesday 16 December 2020

ANEKA PENYAKIT.

Semua orang pernah merasakan sakit. Kadar sakitnya saja yg tak sama. Rata2 manula kebagian penyakit kronis, inipun beda setiap individu. 


Ada sih manula yg jarang sakit serta tak punya penyakit kronis. Inipun membuktikan kekuasaan Allah bahwa tak mesti manula sakit2an. Tak juga sakit2an monopoli manula, sebab ada yg masih belia sakit2an.


Keadaan phisik, perasaan yg beda dari keadaan normal, itu katanya batasan "sakit". Keadaan bathin jadi resah, gelisah membuat makan tak enak tidur tak nyenyak; begitupun sakit juga. Lalu ada sakit jasmani dan sakit rohani. Ada sakit raga dan sakit jiwa.


Bila jasmani sakit harus selalu ikhtiar berobat, karena setiap penyakit disediakan obatnya oleh Allah. Bila rohani sakit, resah gelisah penyembuhnya  mendekat kepada Allah.


Sakit jasmani segera berobat.

Sakit rohani ke Allah mendekat.

Sakit jasmani smg temui obat.

Sakit rohani banyaklah taubat.


Asik ngobrol sesama manula berpenyakit kronis di ruang tunggu poli rumkit. Ternyata penyakit masing2 bervariasi. Ada yg kena diabet tanpa kolesterol. Ada yg kolesterol tdk diabet. Ada penderita jantung rangkap diabet. 


Bab jantung ada yg penyempitan, ada yg klep, penyumbatan ada yg aritme. Aritme macam2 lagi. Ada yg denyut nadi ketinggian, ada yg degub jantungnya kerendahan, dlsb.


Sadarlah kita bahwa menyoal soal sakit kita masing2,  walau kelompok sakitnya sama, namun variasi SAKIT tiap individu beragam, sekalipun kembar identik. Semua tlh ditentukan oleh YANG MAHA KUASA.


Seluruh TYPE SAKIT masing2 diri agaknya sudah ketentuan YANG MAHA KUASA, dlm terminology iman disebut TAQDIR. Kalaulah Sakit itu dilihat sbg ujian, dipandang sbg musibah atau bencana maka ketahuilah apapun nanti SAKIT masing2 diri, di usia berapa mulai diderita dstnya telah ditentukan dlm TAQDIR, seperti firman Allah SWT berikut ini:

مَاۤ اَصَا بَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَ رْضِ وَلَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْـرَاَ هَا ۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ ۖ 

"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah"

(QS. Al-Hadid ayat 22)


Dalam menjalani hidup ini, ketika datang SAKIT silih berganti, sembuh dan kambuh dlm wujud apapun janganlah sampai kita termasuk kelompok manusia seperti di sebutkan Allah dlm Al-Qur'an surat Al-Isra' ayat 83:


وَاِذَاۤ اَنْعَمْنَا عَلَى الْاِنْسَانِ اَعْرَضَ وَنَاٰ بِجَانِبِهٖ ۚ وَاِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَـئُوْسًا

"Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia, niscaya dia berpaling dan menjauhkan diri dengan sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan, niscaya dia berputus asa".


Ketahuilah bahwa SAKIT itu juga merupakan anugerah. Contoh kecil, seorang pegawai ditugaskan untuk bepergian dinas keluar kota. Tiket penerbangan sdh disiapkan kantor. Pas jadwal berangkat terserang sakit yg tak mungkin untuk pergi. Dengan berat hati batal berangkat. Ternyata sakit ybs sbg sebab umurnya masih panjang, ajalnya blm tiba, pesawat calon tumpangannya hilang tak sampai tujuan.


Selain itu, Rasulullah memaklumkan bahwa sakit mrpk sarana Allah mengampuni dosa penderita.

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلاَّ حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ


“Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, maka Allah akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Dalam hadits yang lain, beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:


مَا مِنْ شَيْءٍ يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ نَصَبٍ، وَلاَ حَزَنٍ، وَلاَ وَصَبٍ،حَتَّى الْهَمُّ يُهِمُّهُ؛ إِلاَّ يُكَفِّرُ اللهُ بِهِ عَنْهُ سِيِّئَاتِهِ


“Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau sesuatu hal yang lebih berat dari itu melainkan diangkat derajatnya dan dihapuskan dosanya karenanya.” (HR. Muslim)


Dari hadits2 diatas ternyata sakit pun memiliki faedah dan fadhilah bagi yang sakit. Tentu, jikalau ia bersabar dan menjadikan sakitnya sebagai pelajaran bagi dirinya.


Smg pembaca yg sakit sgr ditemukan obatnya. Allah angkat penyakit2nya shg usia tersisa dpt dimaksimalkan untuk beramal kebaikan dan ibadah kpd Allah.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 1 Jumadil Awal 1442 H.

16 Desember 2020.

(704.12.20).

Sunday 13 December 2020

WUJUD REZEKI

Rezeki itu sering diartikan  berwujud materiil, berbentuk uang, diantaranya menjelma dlm pangkat dan jabatan, yg ujungnya uang dan kemewahan. 


Sebetulnya rezeki itu bukan barang dan uang saja, juga termasuk jasa dan kesempatan serta kondisi dan situasi, keluarga yg harmonis, istri/suami yg setia, anak2 yg bhakti dan cucu2 yg menyenangkan. Justru yg paling hebat jika memiliki ilmu dan hikmah.


وَمَنْ يُّؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا


"Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak". (QS:Al-Baqarah 269).


Pembaca yg arif tentu banyak dpt mengambil contoh ttg kondisi dan situasi yg mrpk rezeki. Diantaranya kondisi sehat, tak ternilai harganya. 


Kita baru sadar sehat itu rezeki, manakala sakit. Biaya berobat tak sedikit, blm lagi waktu tersita bukan saja diri kita sendiri tetapi juga sanak keluarga. Orang berduit rela mengeluarkan harta bendanya sampai hampir habispun untuk sehat kembali.


Kalau bgt rezeki bukan hanya berbentuk barang, dan uang. Justru rezeki berupa kesehatan amat banyak bila dikonversi dg harta dan uang.


Konon;......Harun Al-Rasyid, raja terkenal kaya pada zamannya, suatu hari yg sangat panas dikisahkan dianya demikian haus. Selanjutnya sang raja menyuruh pengawalnya menyiapkan segelas air. 


Ketika itu sdg dlm majelis ilmu di istana. Ulama yg sdg berceramah pun memanfaatkan media segelas air itu untuk bahan ceramah....... 


"Yang mulia, kalau misalnya pengawal yang mulia tidak menemukan segelas air yg sangat anda hajatkan, apa yg tuan lakukan?". 


Raja spontan menjawab:  "saya perintahkan seluruh aparat kerajaan untuk mencari air itu, walau harus dikeluarkan biaya separo harta saya". 


Ustadz menanyakan lagi: "Air yg segelas itu, setelah diproses dlm tubuh tuan, kemudian seharusnya dikeluarkan melalui kencing....... 

Umpamanya tdk dpt dikeluarkan, sehingga berbilang hari tak jua dpt buang air kecil, gerangan apa yang mulia raja akan lakukan". 


Raja menjawab: "Akan kukerahkan seluruh tabib kerajaan, untuk mencarikan obat walau harus mengeluarkan dana separo hartaku".


Kalau begitu harta kekayaan sang raja hanya setara dengan segelas air. Untuk diminum separo dan untuk kencing separo.


Betapa bersyukurnya kita semua yg sampai hari ini taklah teramat sulit mendapatkan segelas air, sementara itu selang berapa lama ssdh minum air itupun dpt pula dng lancar dikeluarkan melalui kencing, sebab msh dlm keadaan sehat.


Nabi Muhammad  ﷺ telah menyatakan:


مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ آمِنًا فِي سِرْبِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا


Barangsiapa di antara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman pada keluarganya, dia memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya.[HR. Ibnu Majah).


Semoga Allah menjadikan kita pandai bersyukur atas rezeki yg diberikan Allah dlm bentuk apapun buat kita masing2.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 28 Rabiul Akhir 1442 H.

13 Desember 2020.

(702.12.20).

Friday 11 December 2020

Nasehat Ibu.

 

Ibu setengah lusin lebih anak ini, dua anaknya yg menonjol dlm kesuksesan hidup. Satunya sukses sebagai pedagang, sedang yg satunya sukses berkarier sebagai pegawai di suatu instansi.


Si pedagang, mulai dari kedai meracang sampai punya toko besar. Perlahan usahanya menjadi lbh luas merambah ke perkebunan berbagai jenis tanaman......

Alhasil pundi uangpun bernas, lancar, diapun termasuk terbilanglah kaya di kampung mereka.


Lain anak yg satunya menapaki karier dari pegawai biasa, berjenjang setapak demi setapak, nambah ijazah, akhirnya harus pindah ke kota besar lantaran jabatannya harus berkantor di kantor pusat. 


Bila dibanding kayanya, dua anak si ibu ini yg lebih kaya adlh yg pindah ke kota besar.


Ketika si ibu nyambangi anaknya di kota besar, hatinya malah jadi "ciut gundah gulana". Demi menyaksikan kemewahan anaknya. Di alam pikiran si Ibu yg dikampung di ustadzah kan orang (guru ngaji) : "ndak mungkinlah anakku dg gaji bulanan berikut segala remunerasinya, tunjangan2 jabatan dll jadi begini kaya ........ ini mesti ada pemasukan yg abu2"


Akhirnya beberapa hari menjelang pulang ke kampung halaman si Ibu ngajak ngomong anaknya 4 mata........


Kepada ibunya si anak menceritakan bahwa semenjak menduduki jabatannya sekarang: "Alhamdulillah bunda, yang namanya gaji nanda hampir ndak disentuh, banyak pengusaha yg baik, memberikan apa saja yg saya butuhkan, banyak pengusaha yg tau keperluan anak2 dan keluarga nanda".......


Hatta mendengar cerita anaknya Ibu ini menceritakan:


kisah Khalifah Umar bin Khatab bertanya kpd Abu Hurairah.

"Anna laka hadza"? (ini dari mana engkau dapat?).


Begitu pertanyaan khalifah Umar bin Khathab kpd Abu Hurairah setelah melihat sesuatu barang yg ada pada diri Abu Hurairah sepulang dari melaksanakan tugas mengumpulkan zakat di suatu daerah. 


Abu Hurairah menjawab: "ini barang hadiah dari salah seorang pembayar zakat untuk diriku". 


Dengan tegas Khalifah Umar bin Khathab memerintahkan agar barang itu ikut dikumpulkan bersama barang-barang zakat lainnya. Karena menurut Umar, Abu Hurairah tak mungkin mendapatkan hadiah itu kalau bukan lantaran dia ditugaskan sebagai pemungut zakat. 


Hal ini mengacu pada ketetapan Allah di ayat 161 surat Ali Imran"

وَمَا كَانَ لِنَبِيٍّ اَنْ يَّغُلَّ ۗ  وَمَنْ يَّغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ  ۚ  ثُمَّ تُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ

"Dan tidak mungkin seorang Nabi berkhianat (dalam urusan harta rampasan perang). Barangsiapa berkhianat, niscaya pada hari Kiamat dia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu. Kemudian setiap orang akan diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang dilakukannya dan mereka tidak dizalimi."


Lebih jauh si Ibu menasihati anaknya yg pejabat di suatu istansi itu:


"Pedoman ini diteruskan dlm pemerintahan Islam setidaknya sampai ke khalifah Umar bin Abdul Azis. Suatu ketika pengawas baitul mal menghadiahkan seuntai kalung emas kepada puteri Umar bin Abdul Azis. Khalifah bertanya kpd putrinya ketika melihat kalung itu tergantung di leher si putri "anna laki hadza". Stlh diberi tau si putri asal tu kalung, segera disuruh tanggalkan seraya dikembalikan ke baitul mal. Kpd si putri dibacakan ayat 161 Ali Imran di atas, sbg ancaman.


Ketetapan Allah ini lah yg menjadi rujukan penyelenggara negara wajib melaporkan harta kekayaannya agar diketahui dari mana sumber harta tersebut. "ANNA LAKA HADZA". Sebab kalau sumbernya dari perolehan lantaran terkait jabatan, (sekarang dikenal "gratifikasi"). Terimalah  risikonya di hari kiamat kelak dia membawa barang hasil "garatifikasi" itu. Padahal ketika itu tak seorangpun sudi menerima barang biarpun dikembalikan, sebab masing2 sibuk dg urusan dosa dan pahala yg sdg dihitung.


Agaknya ibu ini menasihati anaknya mengutip Tafsir Al-Azhar Prof Hamka Juzu' IV ketika menafsirkan Ali Imran 161 di halaman 143-144.


Terakhir menutup bincangan si Ibu katakan: 


"Bunda kalau abangmu yg jadi pedagang kaya, bunda tak terlalu gusar, karena boleh jadi dia sesekali berniaga untungnya besar. Atau panen kebunnya pas sering berlimpah. Paling nasihat Ibu, usahalah yg jujur, baiklah kpd buruh..... jangan zalimi mereka,  bayar zakat......perbanyak sedekah".


""Tapi kalau kau kaya sbg pegawai, sekalipun pegawai tinggi punya jabatan, bunda khawatir karena takaran pendapatanmu terukur, kalau kau sampai mewah segini ngundang tanya dari mana dapatnya.

Ketahuilah nanda kalau kau sampai ketangkap KPK, yg malu bukan kau sendiri, tapi seluruh sanak keluarga mungkin orang kampungmu juga ikutan malu. Janngan2 Almarhum ayahmu juga terimbas........  

Sampai2 orang kampungmu kalau di tanya. "Kan si anu ... sekampung dg kamu". Mereka menjawab: "memang sekampung tapi lain RW lain RT". saking malunya""


Sederhana sekali nasihat seorang Ibu kpd anaknya yg sedang dipuncak karier tsb.


Semoga nasihat Ibu ini juga dpt jadi bahan renungan buat siapapun yg sedang menjabat.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 26 Rabiul Akhir 1442 H.

11 Desember 2020.

(701.12.20).

Thursday 10 December 2020

Kue Tampah


Salah satu khasanah juadah Nusantara adlh GETUK. Juadah ini terbuat dari singkong kukus yg dihaluskan dicampur gula dan garam. 


Di Jawa belahan timur, olahan singkong itu dijajakan pengrajin dari pintu ke pintu, dikemas dlm bungkus daun jati ditaburi parutan kelapa. Getuk siap santap dengan irisan segi empat panjang; 3 x 4 jari setebal ibu jari.


Tiga taun lalu ketika ku nginap di suatu desa di perbatasan Jatim-Jateng, waktu dhuha sdh mampir ibu2 menjajakan "Kue tampah" diantaranya tersedia  "Getuk",  "lepet Jagung", "onde2", "Pisang goreng" dll. 


Masing2 kue dibandrol seribu rupiah per bungkus/buah. Getuk, ber isi 6 iris sebungkus sekira total 180gram. Sejurus Getuk dan lepet jagung kusantap pagi itu, sampai hampir dzuhur belum terasa lapar.


Rupanya kurang/lebih kalori Getuk sarapanku pagi itu sekitar 180 x 1,74 = 313, 20 kalori. Sebab setiap 100grm Getuk mengandung 174 kalori. Sesudah Getuk disantap sebentar kemudian makan lagi lepet jagung (juga seribuan) dua kemasan ukuran 3 jari x 3/4 jengkal  tebal seibu jari. Entah berapa kalori ku tak punya referensi.


Yg jadi renunganku,..........., membandingkan dengan sarapan pakai roti tawar, mrpk produk modern nota bene berasal dari asing. Roti Tawar dlm kemasan 370 gram dibandrol harga 12rb rp. 3 taun lalu.  Jadi harga per-gramnya Rp.32,43. Sedangkan Getuk 180 gram seribu rupiah artinya per grm 5,55rp.


Dlm pd itu kandungan kalori roti per 100 gram 264 sedangkan Getuk 174. Berarti per-gram Getuk mengandung 1,74 kalori dan Roti Tawar 2,64 kalori.........


Kebutuhan kalori manusia berbeda menurut usia dan gender. Sekedar contoh: Usia 19-29 th pria butuh kalori 2.725/hari. Wanita dg usia sama 2.250 kalori/hari. Ambil rata-rata 2.487,5  dibulatkan 2.488 kalori.


Bila kalori 2.488 dipenuhi dg Getuk perlu 2.488:1.74 = 1.430 gram x rp 5.55 = Rp 7.936,50

Jika kebutuhan kalori tsb dipenuhi dg Roti Tawar 2.488:2.64= 942,43 gram x rp 32,43= Rp 30.563. Jauh sekali bedanya. 22.626,50 rp lbh murah Getuk.


Tentu saja sepanjang hari tdklah kita hanya mengkonsumsi sejenis makanan dari pagi sampai malam. Sebab untuk sehat, manusia msh perlu lemak, protein, karbohidrat, gula, serat dll. Hitungan tadi sekedar untuk membuktikan bahwa makanan tradisional negeri kita cukup murah dan kalorinya tak kalah tinggi. Tetapi budaya kita suka dan merasa lbh keren kalau mengkonsumsi produk asal luar negeri. 


Dirasakan masih betapa rendahnya kita menghargai produk dlm negeri. Kita sdh terbiasa menghargai lebih tinggi apa saja yg menjadi produk asing. Padahal seperti contoh di atas pemenuhan kalori dengan Getuk lbh  murah ketimbang  Roti Tawar.


Dmkn sekedar bahan informasi kiranya dpt sbg bahan pertimbangan untuk sarapan, apakah "Kue Tampah" atau "Roti tawar" olahan pabrik. Sepertinya baik juga sering2 sarapan buatan pengrajin kue rumahan, supaya ekonomi rakyat kecil menggeliat.


Konsumsi apapun anda hari ini semoga sehat afiat.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 25 Rabiul Akhir 1442 H.

10 Desember 2020.

(700.12.20).

LALAT dan NYAMUK.

Masa kanak kanak memang sangat menyenangkan, blm mikir banyak hal. Waktu kosong terisi dg main dg teman sebaya. 


Zamanku dulu blm ada taman kanak2 apalagi play group. Jadi kelompok main adlh anak2 tetangga. 


Permainan dari mulai "main guli" (bhs Indonesia "kelereng"). Main "Ding2 ka' , "kandang tabung", "Cungkit Belande", "mandi di sungai" sambil "(manggam udang/ikan)", pokoknya banyaklah jenis permainan kearifan lokal. 


Giliran masuk hutan, anak2 sebaya mencari buah "Rukam", buah "leletop", buah "Keremunting", buah "Cengkodok", buah "Nenasi'" untuk dimakan dan buah  "Gorah", untuk mainan dan banyak lagi ..... 


Tak ketinggalan di musim layangan, mencari buluh (bambu), buat layangan, numbuk beling untuk ramuan benang layangan.


Salah satu model pengisi keakraban teman sepermainan ada iseng2 soal2an. Bahasa setempat disebut "Cengkrimanan". Mungkin anak2 zaman now di kampungku sdh ndak kenal lagi istilah ini........ sdh masuk pustaka lama.


Salah seorang bertanya, yg lain menjawab. Jika tdk ada satupun yg sanggup memberi jawaban dan menyatakan menyerah, penyoal memberitahukan jawaban. Penyoal  ngantongi point satu. Dmkn giliran anak yg lain ngajukan "Cengkrimanan" dstnya.........


Diantara "Cengkrimanan" itu:

"Kenapa nyamuk kurus2 sedangkan Lalat gemuk2".

Masing2 anak rebutan coba menjawab:


Ada yg jawab; "Karena Lalat, makannya banyak, yg kotor aja di embat apalagi yg bersih. Sedang Nyamuk makannya milih2...".


Ada yg jawab; "Lalat matanya besar mudah meliat makanan dari jauh juga. Sedang Nyamuk matanya kecil, jadi hanya makan disekitarnya saja ndak dpt leluasa cari makan". 


Banyak lagi jawaban lainnya. Tapi semua jawaban dpt disanggah si penyoal "Cengkrimanan" bab Lalat dan Nyamuk. 


Stlh semua menyerah,...........

Penyoal menjelaskan jawaban; kata kuncinya "kurang tidur malam". 

Lalat hanya beroperasinya siang hari. Kan jarang kita ketemu Lalat kemalaman. Bangsa Lalat malam beristirahat dan tidur, baru stlh subuh masing2 bangun. Di kampungku ada istilah untuk menyatakan waktu sangat pagi, misalnya janjian "terbang Lalat" kita berangkat. 


Jadi meskipun makanannya kotor tak bergizi, Lalat jadinya gemuk2.

Adapun Nyamuk; .... mereka suka begadang, saat orang tidur diapun sibuk. Anda mungkin pernah di cek nyamuk apakah sudah tidur apa belum dg membisiki telinga anda. Naaah itu sebabnya Nyamuk tetap kurus walau makannya sudah sari pati makanan yaitu darah segar.


Walau tidak sehebat virus Corona yg sanggup melumpuhkan perekonomian dunia.

Kedua makhluk ciptaan Allah ini, Lalat dan Nyamuk meskipun kecil, gampang sekali dibunuh........ Tapi punya kekuatan dahsyat, dia sanggup mengambil harta yg kita cari dg susah payah. 


Nyamuk sanggup menebar DBD "Demam Berdarah", "Malaria", cukup menguras biaya tdk sedikit untuk mengatasinya.


اِنَّ اللّٰهَ لَا يَسْتَحْيٖۤ اَنْ يَّضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۗ  ۙ 

"Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu". .......

(QS. Al-Baqarah ayat 26).


Sekarang virus Corona, saking kecilnya tak kasat mata. Seluruh dunia kelimpungan dibuatnya.


Lalat sanggup mengambil harta manusia:


وَاِ نْ يَّسْلُبْهُمُ الذُّبَا بُ شَيْـئًـا لَّا يَسْتَـنْـقِذُوْهُ مِنْهُ

"Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka tidak akan dapat merebutnya kembali dari lalat itu".

(QS. Al-Hajj ayat 73).


Penyakit2 yg dpt ditimbulkan Lalat,  menelan biaya besar, sanggup menguras harta.


Begitu banyak permisalan yg tersurat dlm Al-Qur'an diantaranya Lalat dan Nyamuk. Melalui sejumlah permisalan2,  banyak diantara manusia semakin kuat imannya dan tidak sedikit menjadi tambah tersesat.


مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهٖ كَثِيْرًا وَّيَهْدِيْ بِهٖ كَثِيْرًا ۗ وَمَا يُضِلُّ بِهٖۤ اِلَّا الْفٰسِقِيْنَ


Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik,"

(QS. Al-Baqarah ayat 26).


Smg Iman kita semakin menebal,  melihat permisalan2 yg Allah tunjukkan.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 24 Rabiul Akhir 1442 H.

9 Desember 2020.

(699.12.20).

TIPIS-nya kemungkinan HIDUP.

Ketika naik kapal udara, atau naik kapal laut dari satu tempat berangkat ke tempat tujuan, pernah kah anda terpikir bahwa kemungkinan hidup anda tlh dipersempit, seluas kendaraan yg anda tumpangi.


Kapal laut, bgt ngapung di lautan terasa sedemikian kecilnya. Maka tempat hidup kita hanya sekian meter kali sekian mater, panjang lebarnya kapal. Jika kapal itu kecelakaan diterpa badai ditelan ombak, logikanya tipislah harapan kita hidup.


Naik pesawat terbang, lebih sempit lagi dibanding kapal laut, lebih rawan lagi ketimbang kapal laut. Sekecil apapun kecelakaan kapal laut masih ada harapan pakai pelampung, naik sekoci. Kalau pesawat terbang, ..............


Bagi orang beragama, mereka ketika travelling pakai kapal laut maupun kapal terbang, atau moda transportasi apapun, selalu menggantungkan keselamatan kpd Yang Maha Kuasa. Misalnya agama Islam ketika bepergian naik kendaraan di ajarkan ber do'a:


سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ


"Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga." (HR. Muslim)


Naah, kalaulah umpamanya dlm perjalanan itu terjadi kecelakaan, sehingga sampailah ajal, ybs sdh mati dlm keadaan berserah diri kpd Allah. Mati yg demikianlah mati yg diharapkan setiap orang Islam. Karena yg namanya mati, sesuatu yg pasti. Muda mati, tua mati, tanpa sakit mati, sakit salah satu jalan menuju mati. Kecelakaan perjalananpun mati. Jadi sama saja. Yang penting

وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

"dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam".


Semestinya semakin banyak seseorang travelling dg moda transportasi apa aja, terutama udara, kapal laut,  maka akan semakin sadar bahwa betapa kecilnya kemampuan diri ini mempertahankan hidup..........


Tapi ndak juga yaa...............

Para koruptor tu kan sering bepergian ke luar negeri, tumpangannya pesawat terbang. Apa ndak pernah terlintas pemikiran seperti awal tulisan ini???. Dari sekian banyak jam terbangnya, tentu pernah ngalami terbang di cuaca buruk yg hampir2 celaka.......harap2 cemas ttg keselamatan. Bagaimana pun tidak taatnya beragama seseorang, di kondisi pesawat terbang yg sdh hampir celaka, mestilah dia berdo'a kpd Yang Maha Kuasa. 


Tepatlah sindiran Allah (di QS: Yunus 22 dan 23) buat orang tidak bersyukur, bermaksiat lagi, korupsi, padahal pernah berdo'a minta selamat di penerbangan yg menakutkan itu.....


Sindiran Allah tsb:


دَعَوُا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَـهُ الدِّيْنَ ۙ لَئِنْ اَنْجَيْتَـنَا مِنْ هٰذِهٖ لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الشّٰكِرِيْنَ

"mereka berdoa dengan tulus ikhlas kepada Allah semata (seraya berkata), sekiranya Engkau menyelamatkan kami dari (bahaya) ini, pasti kami termasuk orang-orang yang bersyukur."


فَلَمَّاۤ اَنْجٰٮهُمْ اِذَا هُمْ يَبْغُوْنَ فِى الْاَ رْضِ بِغَيْرِ الْحَـقِّ

"Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka, malah mereka berbuat kedzaliman di Bumi tanpa (alasan) yang benar".


Benarkan............., para Koruptor yg ketangkap tangan barusan sering berpergian dg pesawat terbang???.

Mungkin penerbangan mereka mulus terus, jadi blm pernah berdo'a seperti di atas, belum pernah mikir bahwa mati itu gampang dan dekat sekali. sehingga mereka lupa mati, dikiranya akan hidup terus dpt nikmati hasil korupsi trilyunan itu.


Smg para pembaca TIDAK KORUPSI walaupun dapat kesempatan korupsi dibidang apapun anda bertugas, sekecil apapun. Selalu ingat  pernah berdo'a dlm kondisi hampir celaka, seumpama salah satu contoh dlm travelling. Tuhan menyelamatkan, Tuhan tempat bergantung sekaligus berlindung. Bahwa kematian itu dpt datang se-waktu2 tak ada yg tau.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 22 Rabiul Akhir 1442 H.

7 Desember 2020.

(698.12.20).

Wednesday 2 December 2020

KHASIAT ber AGAMA

Dengan ber agama, manusia akan memperoleh setidaknya 7 hal sbb:

1.Terarah dlm menjalani hidup.

2.Tenang ketika menghadapi persoalan hidup.

3. Tuhan sbg tempat menggantungkan diri.

4. Optimis, selalu memiliki harapan..... kalau blm sekarang .... nanti. Kalau tidak di dunia di akhirat nanti.

5. Memahami ilmu pengetahuan di dunia dan ilmu akhirat.

6.Memahami orang lain.

7. Selalu terhindar dari hal2 yg buruk.


ad.1.

TERARAH dlm MENJALANI HIDUP.

Agama memberikan pedoman kehidupan, mulai dari: 

1.a. berumah tangga, 

1.b. di rumah tangga, 

1.c. berkeluarga, 

1.d. bermasyarakat, 

1.e. berbangsa, bahkan bernegara.


ad.1.a. Memulai kehidupan berumah tangga, mempersatukan lelaki dan perempuan dalam ikatan pernikahan. Arahan aturan ini mengikuti aturan agama. Supaya nanti jelas nasab keturunan dari anak2 melalui pernikahan. Semua agama mengatur cara pernikahan. 


Di dlm agama Islam misalnya ditetapkan rukun nikah:

a.1. mempelai laki-laki.

a.2. mempelai perempuan.

a.3. wali nikah untuk perempuan.

a.4. dua orang saksi laki-laki.

a.5. ijab kabul.

Tidak ada nikah laki-laki dg laki-laki. Tidak ada nikah sesama perempuan.

Tidak pula boleh lelaki dan perempuan stlh sama2 mau, lalu nikah sendiri tidak berwali tanpa 2 orang saksi lelaki. Ijab-kabul mrpkn penyerahan dan penerimaan tanggung jawab..........


Mahar (mas kawin), walau tdk termasuk dlm rukun nikah, justru diperintahkan Allah (lihat An-Nisa 4).


وَاٰ تُوا النِّسَآءَ صَدُقٰتِهِنَّ نِحْلَةً ۗ فَاِ نْ طِبْنَ لَـكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِّنْهُ نَفْسًا فَكُلُوْهُ هَنِيْۤـئًـا مَّرِیْۤـئًـا

"Dan berikanlah maskawin (mahar) kepada perempuan (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang penuh kerelaan. Kemudian, jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari (maskawin) itu dengan senang hati, maka terimalah dan nikmatilah pemberian itu dengan senang hati."


Hadist:

- حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ أَبِي حَازِمٍ بن دينار عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ

أَنَّ النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال لرجل تجوج ولو بخاتم من حديد (رواه بخاري)

“Telah berkata Yahya, telah berkata Waqi’ dari Sufyan dari Abi Hazim bin Dinar dari Sahal bin Said as-Sa’idi bahwa Nabi berkata:” hendaklah seseorang menikah meskipun (hanya dengan mahar )sebuah cincin yang terbuat dari besi”(HR b

Bukhori)


Mas kawin (mahar) menjadi salah satu hal yang diatur dalam hukum Islam. Pasal 30 KHI jo.Pasal 2 UU Perkawinan mewajibkan calon mempelai pria untuk membayar mahar pada calon mempelai wanita dengan jumlah, bentuk, dan jenis yang disepakati kedua belah pihak. ... Pemberian mahar juga wajib dibayar oleh mempelai pria.


ad.1.b. Dirumah tangga, agama mengatur struktur organisi dlm rumah tangga, dimana suami sbg kepala keluarga wajib mencari/memberi nafkah, istri sbg ibu rumahtangga memelihara hak2 suami dan mengasuh anak2 mereka nanti. Istri taat kpd suami sesuai koridor agama. Suami melindungi istri penuh kasih sayang.........


اَلرِّجَا لُ قَوَّا مُوْنَ عَلَى النِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَاۤ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَا لِهِمْ ۗ فَا لصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ ۗ وَا لّٰتِيْ تَخَا فُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَا جِعِ وَا ضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِ نْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ عَلِيًّا كَبِيْرًا

"Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh, adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Maha Tinggi, Maha Besar."

(QS. An-Nisa' ayat 34)


ad.1.c. Berkeluarga, agama juga mengatur lengkap status berkeluarga stlh nikah, bgmn thdp mertua, adik kakak saudara suami, adik kakak saudara istri. Bgmn seharusnya sikap ayah bunda thdp anak2 mereka. Bgmn anak2 seharusnya thdp ortu mereka.


ad.1.d. Bermasyarakat, agama mengatur bgmn hubungan hrs terjalin baik dg tetangga, sekalipun tdk seagama .....


ad.1. e. Berbangsa dan bernegara. Agama juga menuntun bgmn sbg rakyat, juga agama memandu bgmn seharusnya sbg pemimpin.


Pokoknya komplit-plit di atur dlm agama, makanya bgt hebat KHASIAT  BERAGAMA. Tentunya yg ideal bila masing-masing pemeluk agama menganut agama secara kaffah. Di agama Islam perintah Allah begini:


يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ کَاۤ فَّةً ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـکُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah syetan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu."

(QS. Al-Baqarah ayat 208)


Keindahan menikmati khasiat beragama dari 7 rencana kupasan di atas salah satunya ttg Arahan berumah tangga, melalui jenjang "PERNIKAHAN". Khasiat berikutnya insya Allah ditulis mendatang, spy artikel ini ndak terlalu panjang.


Smg Allah menjadikan kita semua merasakan KHASIAT beragama.

آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 14 Rabiul Akhir 1442 H.

29 November  2020.

(695.11.20)

Friday 27 November 2020

PAHALA sesudah MATI.

Manusia yg diberi umur panjang, mau tak mau menjadi tua. Rata2 bila sdh tua punya cucu dan kadang ada yg sampai punya cicit. Jarang memang yg sempat melihat anaknya cicit. 


Cucu kan anaknya anak (generasi ketiga), Cicit kan anaknya cucu (generasi ke empat). Anaknya si cicit berarti generasi ke lima jarang dengar istilahnya lantaran tak banyak orang sampai segitu umurnya.  Kalau di Jawa ada istilahnya garis keturunan ke bawah sampai 18 tingkat. Kita kutip sampai 7 turunan y.i.: setelah anak (generasi ke dua). Putu (generasi ke tiga). Canggah (generasi ke empat). Wareng (generasi ke lima). Udhek2 (generasi ke enam). Gantung Siwur (generasi ke tujuh). 

Mana ada manusia abad lalu dan abad ini yg sempat liat apalagi menimang generasi ke tujuh.


Jadi ungkapan hartanya banyak cukup untuk tujuh turunan, benar2 hebat tu kekayaan.


Suatu hari ada saudara sepupu bertanya "siapa yaaa nama ayah-ibu dari Nenek-Kakek kita?". Bertanyalah ke paman2 yg lebih tua, baru diketahui. Jadi apalagi meredaksikan dlm do'a nama dari Ortunya Kakek, Ortunya Nenek, namanya saja kita sdh ndak tau.


Dengan sedikit menyanda' soal  "turunan" ini,  mungkin dpt mengingatkan diri ini:

* Bahwa hidup di dunia banter2nya sampai punya cicit.

* Bahwa yg bakal tau tentang kita banter2nya hanya yaah sampai cicitlah.

* Bahwa bgt kita meninggal yg bakal kirim doa buat kita.... banter2nya anak2, cucu2, cicit2.

* Bahwa stlh anak mati, cucu mati, cicitpun mati, ...... siapa lagi yg kirim do'a buat kita, kayaknya ndak ada lagi orang berdo'a khusus membayangkan wajah diri kita.

* Bahwa kalau begitu perlu dipikirkan spy stlh generasi ke empat pun habis semua, kita msh ada tambahan pahala ssdh mati.


Terinspirasi dari hadist:


عن أبي هريرة رضي الله عنه: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: إذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثَةِ: إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ


Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah bersabda: "Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya." (HR Muslim).


Kalau begitu dua diantaranya y.i:

Amalan jariah dan ilmu yg bermanfaat perlu ditingkatkan, karena dua item ini bertahan relatif lama. Walau semuanya itupun juga tidak kekal. 


Apapun bekas2 peninggalan kita stlh kita mati, termasuk anak keturunan, akan tetap tercatat. Firman Allah:


اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰ ثَا رَهُمْ ۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْۤ اِمَا مٍ مُّبِيْنٍ

"Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuz)."

(QS. Ya-Sin ayat 12)


Amalan jariah selama masih digunakan, kita msh dpt manfaat walau jasad sdh jadi tanah. Namun jika karena satu dan lain sebab tdk digunakan lagi.............


Ilmu yg diamalkan, tentu yg lebih kekal adlh memberikan ilmu tentang agama. Sebab kebenaran ilmu agama tetap lestari sampai kiamat, sepanjang turun temurun di suatu komunitas tsb masih beragama.......

Kalau kelak mereka sdh tdk beragama lagi yaah........abis juga,,,..... karena siapa lagi yg me ngamalkan ilmu tsb.


Makanya selama masih hidup harus ditanamkan kekuatan iman kpd generasi penerus spy agama tetap di anut di negeri ini.  Si ayah, si ibu, ngajari anaknya sembayang mengaji, diamalkan. Kmdn diturunkan lagi ke cucu, oleh anak kita, diturunkan ke cicit oleh cucu kita dstnya, agar ilmu agama ini diamalkan sampai hari kiamat. Dg dmkn awak penghuni alam barzah ribuan taunpun msh dpt memetik manfaat dari ilmu yg diamalkan itu, insya Allah.


Apakah ilmu agama (Islam), tetap lestari sampai kiamat, wallahu 'alam. Allah memang menjamin Islam ini tetap langgeng di dunia


اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِ نَّا لَهٗ لَحٰـفِظُوْنَ

"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya."

(QS. Al-Hijr ayat 9)


Terpeliharanya Al-Qur'an, berarti terpeliharalah Islam yg diajarkan Al-Qur'an itu, tetapi tdk ada jaminan terpelihara di kediaman kita....... 


Spanyol 7 abad lamanya penduduknya beragama Islam, kini tinggal kenangan. Karena itu ikhtiar melestarikan ilmu agama jangan disepelekan agar tetap bertahan sampai kiamat. Bukan mustahil, kalau nanti pengajaran ilmu agama tidak dianggap penting, berangsur tergerus keimanan generasi penerus, per-lahan2 ajaran agama tak diamalkan lagi. Terhentilah aliran pahala kita ssdh mati, padahal misalnya kiamat masih lama lagi.


Semoga anak, cucu, cicit, dan seluruh zuriat keturunan kita tetap konsisten menganut agama.


 رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّـٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍۢ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 11 Rabiul Akhir 1442 H.

26 November  2020.

(694.11.)

Wednesday 25 November 2020

KEPERLUAN ORTU LANSIA.

Ba'da shalat Idulfitri 25 tahunan lalu, kami sekeluarga meluncur ke kediaman Kakek-Nenek anak2 kami, dibilangan ujung batas Jatim dan Jateng. Setengah perjalanan kami mampir ke rumah Ortu teman, sehari sblm kami berangkat, teman kami sama2 tinggal di  Surabaya, titip bingkisan untuk Ortu mereka di bilangan "Tambak Boyo",  karena kebetulan idul fitri itu mereka tidak pulang.


Sbgmn dimaklumi, kala itu blm dikenal HP.  Begitu mobil kami masuk halaman, nenek-kakek dg bbrp anak kecil menyambut kami. Setelah kami sklg keluar mobil, ..... "kendaraan Iyal, masih di belakang???" tanya kakek di halaman. Rupanya beliau tak sabar nunggu kami sampai masuk rumah, ingin tau keluarga anaknya (biasanya saban lebaran mesti pulang). Ku balas dg senyum dan Nenek mempersilahkan masuk. 

Sampai di ruang tamu kami serahkan bingkisan dari keluarga Iyal berikut pesan mereka tdk bisa mudik.


Nampak luruh air muka Kakek dan Nenek.  Harapannya tak sesuai kenyataan. Padahal di meja makan ndak kurang tersedia opor ayam dan ketupat serta aneka juadah lebaran kesukaan anak dan cucu yg saban taun mudik.


Belum lama ini, di era komunikasi canggih, wajah sdh dpt diliat dari sela genggaman........

Seorang Nenek2 dikampung, pas pagi itu ketamuan teman sesama sepuh. Ndak berapa lama ada panggilan video call dari anaknya di Jakarta. Berbincanglah Nenek dan anak beliau, antara lain menjawab pertanyaan anaknya ttg menu makan siang. Si Nenek jelaskan tlh siap kare ayam berikut sayur bayam. Usai video call-an, nenek selipkan Hp di saku daster blm dimatikan........


Perbincangan si Nenek dg tamunya sesudah video call-an sempat terpantau dari Jakarta melaui suara HP di saku, a.l.:


Diceritakan dg bangga bahwa anak2nya di Jakarta, Surabaya, Malang, Jogya, Solo, Kalimantan, Sulawesi, bahkan yg kerja di luar negeri, bergiliran tiap hari ada saja yg menelponnya untuk memantau kesehatan dan ngingatkan makan.


Ini mrpkn kebanggaan Orang Tua yg sdh lanjut usia bagi anak2 mereka. Sbgm dimaklumi sebagian orang tua kadang tdk terlalu butuh transfer uang, karena sedikit banyak ada yg punya uang pensiun atau hasil kebun. Tapi justru yg teramat menyegarkan dan yg menyenangkan perasaan Orang tua lanjut usia adlh PERHATIAN dari anak2 mereka.


Setelah diriku masuk usia senja kudapat menyimpulkan kenapa Kakek Nenek di "Tambak Boyo", luruh air mukanya, bernafas dalam, berkaca-kaca matanya bgt tau Iyal dan keluarga tidak mudik.


Kesimpulanku Keperluan Manusia Lanjut Usia sangat mendasar Butuh PERHATIAN, dari anak2 mereka. Makan-minum mereka sdh serba sedikit. Keamanan relatif aman, siapa sih yg tega aniaya kepada jompo. Aktualisasi diri sdh maksimal, banyak ortu yg dihargai lingkungan lantaran anak2 mereka pada sdh dlm tanda petik jadi orang.


Sekali lagi kepedulian berwujud PERHATIAN anak2 inilah merupakan Keperluan dasar bagi ORTU lanjut usia. Kebanggaan diperhatikan anak2 mereka mrpkn tdk saja penawar rindu, tetapi penghilang rasa yg ndak nyaman di badan sehingga membuat bugar.


Maha benar petunjuk agama tentang bgmn seharusnya bersikap kpd Orang tua.


وَوَصَّيْنَا الْاِ نْسَا نَ بِوَا لِدَيْهِ اِحْسَا نًا


Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. (QS: Al-Ahqaf 15).


وَوَصَّيْنَا الْاِ نْسَا نَ بِوَا لِدَيْهِ حُسْنًا

Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. (QS: Al'Ankabut ayat 8).


Berbuat kebaikan dg memenuhi kebutuhan hidup beliau2  tentu oke, kirimi mereka uang oke, tapi KEPEDULIAN dan PERHATIAN sangatlah dibutuhkan ORTU lanjut usia.


Siapapun anda bila masih ada orang tua PEDULILAH kpd mereka. Bila mereka tlh tiada agar tdk menyesal, selanjutnya disambung dengan do'a.


رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلـِوَا لِدَيَّ

رَبِّ اَوْزِعْنِيْۤ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْۤ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَا لِدَيَّ وَاَ نْ اَعْمَلَ صَا لِحًا تَرْضٰٮهُ وَاَ صْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْ ۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِ نِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.

آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 9 Rabiul Akhir 1442 H.

24 November  2020.

(693.11.20)..

Sunday 22 November 2020

KESAL

 Kesal, adlh perasaan hati, bagi banyak orang kekesalan itu nampak di wajah atau bahasa tubuh, tak jarang diiringi ucapan.


Pernah kulihat wasit ngangkat kartu kuning ke pemain membanting bola, kesal atas putusan wasit memberikan lemparan ke dalam buat team lawan; karena berpendapat mestinya lemparan itu untuknya. Kesal diwujudkan dg bahasa tubuh dan tindakan; wasit ndak terima, lalu narik kartu kuning dari kantongnya.


Mungkin kalau kesal sebatas di wajah ndak terlalu parah. Kesal melalui ucapan, kadang akibatnya panjang lebar, dpt meluas sekali.


Eee.......... berbicara soal kesal ini, Nabi Muhammad ﷺ pun agaknya pernah juga kesal......... 

Terbaca di dlm hadits diriwayatkan Ali bin Abi Thalib r.a. HR. Muttafaq ‘Alaih halaman 380 hadist no.425. Mengisahkan:

Nabi Muhammad ﷺ. berkunjung kerumah anaknya Fatimah. Di kunjungan itu beliau bertanya “apakah kamu tidak menunaikan shalat malam?” pertanyaan tersebut dijawab oleh Ali bin Abi Thalib, menantu beliau. “wahai Rasulullah sesungguhnya kami berada dibawah kuasa Allah. Jika Allah berkehendak agar kami bangun, tentu Dia akan membangunkan kami”. Mendengar jawaban itu, Rasulullah ﷺ. terus pergi. Kemudian beliau menepuk pahanya, seraya membaca firman Allah:

وَكَانَ الْاِنْسَانُ اَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلًا

 “ Wa kanal insanu aktsara syai-in jadala = dan memang manusia itu adalah makhluk yang banyak membantah.” (QS: Al Kahfi 54). 


Bgt model kesalnya Nabi Muhammad ﷺ, beliau kesal atas jawaban itu. Sikap kesal ala nabi ini kiranya pantas dicontoh. Yaitu:

1. Tidak berucap kata2 yg tak sedap, ngomel dlsbnya.

2. Tidak pula melanjutkan dialog.

3. Malah Nabi memilih pergi meninggalkan tempat kesal itu terjadi.


Dapat diambil i'tibar dari peristiwa ini bahwa:

1. Anak walau sdh menikah tdk berarti Ortu lepas tanggung jawab mengontrol, utamanya bidang ibadah.

2. Shalat malam mrpkn hal yg utama, sehingga perlu di pertanyakan Rasulullah.

3. Rasulullah tdk setuju bahkan kesal bila ummatnya hanya terima taqdir seperti menyerahkan kpd kuasa Allah (jawaban Ali bin Abi Thalib) soal terbangun malam untuk shalat. Tentu untuk kita ummat sekarang terbuka ikhtiar agar bangun malam, misalnya dg nyetel alarm .....


Dmkn contoh kesal ala Nabi Muhammad ﷺ. smg dpt kita contoh. Karena setiap sikap perbuatan Nabi Muhammad ﷺ adlh teladan yg baik.


لَقَدْ كَا نَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَا نَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَا لْيَوْمَ الْاٰ خِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًا ۗ 

"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah."

(QS. Al-Ahzab ayat 21)


آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 7 Rabiul Akhir 1442 H.

22 November  2020.

(692.11.20).

Saturday 21 November 2020

NASIHAT

 

Pisang Kepok tumbuh di taman.

Buahnya nyangkut dikabel listrik

Jangan kapok dinasihati teman.

Walau terkadang tidak menarik.


Teman yg baik, tak segan menasihati temannya, manakala awak sdh ada tanda2 kelewat jalur........


Nasihat memang harus diserap dari mana dan dari siapapun datangnya, sebab tak ada manusia yg sempurna,.......


يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْاِ نْسَا نُ ضَعِيْفًا

"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah."

(QS. An-Nisa' ayat 28).


Sebagai apapun diri, apalagi pembuat kebijakan untuk orang banyak, harus terbuka thdp nasihat.


Justru Allah ingin memberi keringanan kpd kita dlm hidup ini, makanya ada pihak lain yg membantu a.l. berwujud nasihat. Sebab manusia diciptakan bersifat lemah, serba kekurangan.


Orang yg ndak mau saling beri nasihat; akan merugi,....


اِنَّ الْاِ نْسَا نَ لَفِيْ خُسْرٍ ۙ 

"Sungguh, manusia berada dalam kerugian,"

(QS. Al-'Asr ayat 2)


Orang yg tak sudi menerima nasihat, misalnya hanya mau memberi nasihat boleh jadi inipun tergolong orang yg merugi juga, karena di ayat berikut ada kata "saling"


اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَا صَوْا بِا لْحَقِّ ۙ وَتَوَا صَوْا بِا لصَّبْرِ

"kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."

(QS. Al-'Asr ayat 3).


Keterbukaan akan menerima nasihat sepertinya pantas dicontoh apa yg pernah dilakukan seorang Khalifah yg pernah membawa pemerintahan Islam aman makmur sejahtera , (بَلْدَةٌۭ طَيِّبَةٌۭ وَرَبٌّ غَفُورٌۭ). yaitu Umar bin Abdul Azis.


Dalam kelelahan setelah mengurus jenazah Khalifah Sulaiman bin Abdul-Malik yang digantinya, dia pulang berniat untuk tidur.


Pada saat itulah anaknya yang berusia 15 tahun, Abdul-Malik masuk melihat ayahnya dan berkata, "Apakah yang sedang engkau lakukan wahai Amirul Mukminin?".


Umar menjawab, "Wahai anakku, ayahmu letih mengurusi jenazah bapak saudaramu dan ayahmu blm pernah merasakan keletihan seperti ini".       "Jadi apa engkau akan buat wahai ayah?", Tanya anaknya ingin tahu. Umar menjawab, "Ayah akan tidur sebentar hingga masuk waktu dzuhur, kemudian ayah akan keluar untuk shalat bersama rakyat".


Apa pula kata anaknya mendengar jawaban ayahnya Amirul Mukminin yang baru itu “Ayah, siapa pula yang menjamin ayah masih hidup sehingga waktu dzuhur nanti sedangkan sekarang adalah tanggung-jawab Amirul Mukminin mengembalikan hak-hak orang yang didzalimi” Umar Ibn Abdul Aziz terus terbangun dan membatalkan niat untuk tidur, beliau memanggil anaknya mendekatinya, beliau mengecup kedua belah mata anaknya sambil berkata “Segala puji bagi Allah yang mengeluarkan dari keturunanku, orang yang menolong aku di atas agamaku”.


Demikian perilaku seorang khalifah menerima nasihat walau dari seorang bocah.


Keadaan di pemerintahan era khalifah Umar Ibn Abdul Aziz, negara dalam keadaan aman sentausa makmur, sampai-sampai tak ada seorangpun rakyat yang berhak menerima zakat. 


Dibalik itu pejabat-pejabat negara hidup dalam kesederhanaan, di beri contoh oleh sang kepala negara.


Begitu keberkahan diberikan Allah bagi negara yg dipimpin oleh kepala negara yg adil, sederhana, taqwa juga terbuka terhadap nasihat/kritik. Pernah pula kudengar penceramah mengisahkan ketika wafatnya Umar bin Abdul Aziz, langsung kambing-kambing dan hewan yang diambil susunya, susu mereka serta merta volumenya menurun. Jadi bahwa kemakmuran dan keberkahan diberikan Allah terkait langsung dengan keadilan para pemimpinnya. Wallahu ‘alam bishawab.


اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ


“Ya Allah, jadikanlah pemimpin kami orang yang baik. Berikanlah taufik kepada mereka untuk melaksanakan perkara terbaik bagi diri mereka, bagi Islam, dan kaum muslimin. Ya Allah, bantulah mereka untuk menunaikan tugasnya, sebagaimana yang Engkau perintahkan, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jauhkanlah mereka dari teman dekat yang jelek dan teman yang merusak. Juga dekatkanlah orang-orang yang baik dan pemberi nasihat yang baik kepada mereka, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jadikanlah pemimpin kaum muslimin sebagai orang yang baik, di mana pun mereka berada.”


آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 4 Rabiul Akhir 1442 H.

19 November  2020.

(689.11.20).

Penjemput Maut.

 Pernah di masjid di sekitar kediaman kami terdengar pengumuman ttg berita duka sampai beberapa orang. Jadi di seluruh Jakarta tentu lbh banyak lagi, bgt pula kalau dihimpun seluruh dunia jelas jumlahnya bgt besar.


Ibu2 pengajian, pernah bertanya kpd Ustadz:

"Tadz, malaikat maut (Izrail), itu banyak ya????. 


Rupanya pertanyaan ini dikaitkan dg banyaknya orang meninggal dunia serentak. Logika si penanya, betapa sibuknya tu malaikat, bila hanya sendirian. Tugas si pencabut nyawa itu, bukan hanya antar kota, antar benua, tapi seluruh dunia. Bagaimana cara Malaikal Maut Menjemput.


Kuteringat ketika masih dibangku es em aa kelas satu. Waktu itu malam hari diriku bertugas sbg penyiar Radio Daerah, mengudara baru lebih setahun. Pemilik2 radio di kabupaten kelahiranku bgt tertarik mengikuti gelombang Radio Daerah mereka itu. 


Sayangnya teknologi waktu itu blm secanggih kini, sehingga penerimaan kurang sempurna misalnya "storing", "hilang datang", volume membesar mengecil sendiri.


Suatu hari pas ketika sdg berpangkas rambut, kudengar sendiri pemangkas rambut ku memberi penjelasan kpd pasien pangkas rambut yg sedang duduk menunggu. Beberapa orang pasien rambut menunggu sdg mendiskusikan kurang baiknya penerimaan mereka thdp Radio Daerah. Tukang pangkas rambut dg penuh keyakinan menjelaskan bahwa penyebab kurang baiknya penerimaan karena terlalu banyak yg nyetel radio secara bersamaan. Sarannya penggemar Radio Daerah, kalau pengen penerimaan bagus, agar nyetel radio bergiliran.


Logika berfikir Pemangkas rambut ini analog dg ibu yg bertanya kpd Ustadz tentang malaikat maut.


Logika pemangkas rambut, gelombang siaran radio misalnya berjumlah 100 lembar, kalau di pakai oleh 300 radio, maka kualitas penerimaan masing2 radio tinggal sepertiga, jadi ndak sempurna. Untuk lbh meyakinkan Pak pemangkas katakan "maklumlah radio daerah kita ini kan baru, jumlah pancarannya blm banyak".


Logika Ibu penanya tugas malaikat pencabut nyawa juga seperti itu. Jalan pikirannya lantas bertanya bgmn caranya si malaikat melaksanakan tugasnya. Wajar berlogika seperti itu, karena membayangkan cara bergeraknya malaikat diukur seperti manusia terbatas ruang dan waktu.


Penjelasan teknis pelaksanaan tugas Izrail, tidak dirinci dlm Alqur'an misalnya pada surat As-Sajdah ayat 11.


قُلْ يَتَوَفّٰٮكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ

"Katakanlah, Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan."


Cara bertugas Izrail, tentu tdk sama dg logika manusia........... 


Perkara kecanggihan teknologi saja, 30 tahunan lalu dg sekarang sdh jauh berbeda. Salah satunya, media para pembaca, membaca tulisan ini, blm terbayang ketika itu.

Kini dlm keadaan bersamaan seluruh pembaca dpt melihat di medsos artikel ini. 


Dulu waktu di daerahku mengudara siaran radio daerah sekitar th 1967, di kotaku blm ada siaran Televisi, baru dengar kabar bahwa di Jakarta sdh ada. 


Sblm ditemukan teknologi TV, orang blm terbayang bgmn caranya pertandingan sepak bola di luar negeri, dlm saat yg sama dpt di tonton di dalam kamar tidur.


Naaah bgt lah agaknya soal tugas malaikat Izrail. Dpt saja dianya dpt bergerak masuk ke jiwa2 manusia yg sdh sampai ajalnya secara bersamaan, sbgmn masuknya sinyal2 ketika secara bersamaan dpt mengakses suatu message di medsos.


Sbgmn halnya dulu sblm orang menemukan teknologi perekaman suara dan gambar sekaligus, apa yg di beritahukan Allah dlm Al-Qur'an; mungkin hanya diyakini dg iman. Tapi kini dg sebuah flash disk temuan manusia, dpt disimpan video peristiwa ber hari2. Apalagi flash disk ciptaan Allah. Maka ayat2 dibawah ini tlh diyakini tdk saja dg iman tetapi dg ilmu.


وَكُلَّ اِنْسَا نٍ اَلْزَمْنٰهُ طٰٓئِرَهٗ فِيْ عُنُقِهٖ ۗ وَنُخْرِجُ لَهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ كِتٰبًا يَّلْقٰٮهُ مَنْشُوْرًا

"Dan setiap manusia telah Kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya di lehernya. Dan pada hari Kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab dalam keadaan terbuka."

(QS. Al-Isra' ayat 13)


هٰذَا كِتٰبُنَا يَنْطِقُ عَلَيْكُمْ بِا لْحَقِّ ۗ اِنَّا كُنَّا نَسْتَنْسِخُ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

"(Allah berfirman), Inilah Kitab (catatan) Kami yang menuturkan kepadamu dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan."

(QS. Al-Jatsiyah ayat 29).


Seiring kemajuan tehnologi, kita semakin yakin dengan "iman dan ilmu" kebenaran informasi Al-Qur'an bahwa rekaman catatan hidup manusia sejak lahir sampai mati berikut perbuatannya se-detil2nya tercatat sempurna, akan diperlihatkan di akhirat nanti. 


Kemajuan teknologi juga kiranya telah dpt menjawab bgmn kira2 tugas Izrail, si penjemput maut. Wallahu 'alam bishawab.


يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ


"Ya Tuhan Yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu.


آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 5 Rabiul Akhir 1442 H.

20 November  2020.

(690.11.20).

Kejujuran CERMIN

Konon 600 th SM, cermin sdh dikenal, mrpk alat bantu untuk melihat diri. Cermin cembung dan cermin cekung diri berdiri di depannya jadi tampak agak berbeda. 

Cermin datar tampak diri apa adanya. Boleh dikata cermin datar jujur walau tidak 100%. 


Kesanggupan cermin datar hanya menampakkan penampang yg berhadapan langsung dg si cermin. Sedang bagian penampang belakang obyek yg menghadap ke cermin sama sekali tak kelihatan. Selain itu kejujuran cermin datar terbalik sejajar. Telinga kanan kita,  dlm cermin seperti telinga kiri ...... yaaa kaann.


Sahabat dpt digolongkan baik, bila sanggup seumpama cermin. Walau tdk 100% jujur tentang diri kita, tapi msh tetap tak lebai, tak mau melebihkan atau mengurangi  "apa adanya". Namun tetap saja msh ada ketidak jujurannya seperti disebut di atas, yg tampak dlm cermin mata  sebelah kiri dlm kenyataan adalah sebelah kanan.

Walaupun bgt, tetap saja sahabat bagaikan Cermin itulah yg terbaik jadi pilihan kita. 


Sebagai manusia tak kan suka juga sih kalau sahabat jujur se jujurnya semua keadaan kita, misalnya keburukan diri kita ditampakannya shg diketahui oleh semua orang. 


Maklumlah awakpun menyadari mana pula ada manusia yg tak punya sisi jelek atau aib atau kekurangan. Saking orang lain ndak tau aja termasuk si cermin.


Makanya di do'a dlm shalat ketika duduk diantara 2 sujud butir Ketiga,  واجبرني (wajburnii), "tutuplah segala aibku." (ada pula yg memaknai "cukupkanlah sgl kekurangan ku") dalam hal ini termasuk minta ditutupi sgl kekurangan dlm pengertian kejelekan, perbuatan tak baik pernah dilakukan mrpk aib. 


Mungkin diantara kita ada; ... yg jika aib terbuka maka akan merasa tdk berarti dihadapan masyarakat. Atau jika aibnya dibuka, orang tak akan lagi menghargainya.


Sbg seorang teman, hrslah menutupi aib sahabatnya. 


Dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad ﷺ  beliau bersabda:


لَا يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِي الدُّنْيَا إِلَّا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ


“Tidaklah seseorang menutupi aib orang lain di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak.” [Shahih Muslim]


Selain menutupi aib sahabat,  kita juga dilarang membuka aib kita sendiri, seperti hadits Muttafakun 'alaih dari Abu Hurairah r.a."

Islam melarang kita untuk membuka atau menceritakan aib sendiri setelah Allah menutupnya. 

Nabi Muhammad ﷺ ‘  bersabda;

  كُلُّ أُمَّتِيْ مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِيْنَ وَإِنَّ مِنَ الْمُجَاهِرِةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِالْلَيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحُ وَقَدْ سَتَرَهَ اللهُ فَيَقُوْلُ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ البَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وُيُصْبِحُ يَكْشِفُ سَتَرَ اللهُ عَنْهُ)

“Setiap ummatku akan mendapatkan ampunan dari Allah Azza wa Jalla kecuali al Mujaahiriin yaitu semisal ada seorang laki-laki yang mengerjakan sebuah perbuatan (buruk ) pada malam hari kemudian ia menjumpai waktu subuh dan Allah telah menutupi aibnya (berupa perbuatan buruk ). Lalu laki-laki tersebut mengatakan, “Wahai Fulan, aku telah mengerjakan sebuah perbuatan buruk/jelek ini dan itu”. “Maka itulah orang yang malamnya Allah telah menutup aibnya lalu ia membuka aibnya sendiri di waktu subuh (HR. Bukhori no. 6069 dan Muslim no. 2990 )


Smg Allah mengampuni sgl dosa kita baik yg sengaja maupun tdk disengaja. Smg sahabat yg mengetahui aib kita, turut menutupi aib kita dan smg kita tdk termasuk orang yg membuka aib sendiri, walaupun secara tidak sengaja.


آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 6 Rabiul Akhir 1442 H.

21 November  2020.

(691.11.20). 

Tuesday 17 November 2020

RESAH dan GELISAH.

 Jika belati ingin di asah.

Tajamkan dengan di kikir.

Jika hati dilanda gelisah.

Tenangkan, dengan  berzikir.


Perasaan tidak biasa, shg mengusik ketenangan, itu adalah RESAH dan GELISAH. Mungkin hanya mahluk manusia yg mengenal perasaan ini. Mahluk hewan dan tumbuhan mungkin tdk mengenal RERSAH dan GELISAH.

Malaikat juga mungkin tidak merasakan RESAH GELISAH.

Kalau bangsa Jin dan Iblis boleh jadi merekapun tau tentang RESAH dan GELISAH?. 


Penyebab Resah dan gelisah a.l.:


1. Menunggu sesuatu. 

Dpt berupa mununggu hasil ujian, menunggu hasil kompetisi, termasuk menunggu antrian, kelahiran anak, keluarga sdg sakit berat atau tindakan operasi dan banyak lagi menyangkut ihwal menunggu. 

Termasuk sekarang dibanyak daerah menunggu hasil PILKADA. Jangan di kira hanya yg nyalon yg Resah Gelisah, yg ndukungpun ikutan Resah Gelisah juga. Walau beda kadar dan penyebabnya.


2. Berharap. 

Dpt berupa kabar kepastian, apakah sesuai ekspektasi dengan kenyataannya nanti. Resah dan Gelisah karena kabar pastinya blm ada. Bagaimana kalau....... begini. Bagaimana jika ........ begitu.


3. Musibah. 

Kehilangan orang yg disayangi apalagi orang itu sbg tulang punggung keluarga. Kehilangan harta, PHK, dicopot jabatan dan banyak lagi perihal musibah.


4. Khawatir. Dimusim pandemi Covid 19 ini tingkat kekhawitiran jadi lbh tinggi. Salaman ndak berani, keluar rumahpun jadi ragu2.  Jika tak pandai2 nyikapinya cukup membuat Resah dan Gelisah..... Kalau penting benar keluar rumah yaah....... keluar sajalah, asal jangan lalaikan ikhtiar seperti yg dianjurkan oleh para pakar dibidangnya selanjutnya serahkan diri kepada Allah dg sll berzikir:


بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ


“Bismillahilladzi La Yadhurru Ma’asmihi Syai’un fil Ardhi wa Laa fis Sama’i wa Huwas Sami’ul ‘Alim.”


“Dengan nama Allah Yang bersama NamaNya sesuatu apa pun tidak akan celaka baik di bumi dan di langit. Dialah Maha Medengar lagi maha Mengetahui.”


Kadang sbg manusia dlm keresahan dan kegelisahan itu terekspresi pada wajah, pada pola makan-minum, pada sikap dan peri laku.


Terutama untuk kegelisahan yg menyebabkan kesusahan, Allah pun memberikan informasi ttg manusia bila mengalami kesusahan,

اِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوْعًا

"Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah"

(QS. Al-Ma'arij  ayat 20)


Acuan Qur'ani bagi setiap kita dalam kegelisahan diantaranya baik merifer ke 

(QS. Al-Ahzab ayat 3)


وَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ  وَكَفٰى بِاللّٰهِ وَكِيْلًا

"dan bertawakallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pemelihara".


Jika semua persoalan tlh dipulangkan kepada Allah maka jaminan Allah keresahan dan kegelisan itu akan berkurang, mari kita simak firman Allah SWT (QS. Ar-Ra'ad  ayat 28).


اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram"


Siapapun anda mesti pernah mengalami keresahan dan kegelisahan, smg keresahan dan kegelisahan jangan sampai menjauhkan diri dari rakmat Allah smg malah kegelisan dan keresahan itu justru tambah mendekatkan diri kepada Allah.


آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 1 Rabiul Akhir 1442 H.

16 November  2020.

(688.11.20).

Friday 13 November 2020

RASULpun di KOREKSI dan di KRITIK.

Rasulullah Muhammad ﷺ, adlh manusia biasa. Yang membedakan beliau dg manusia biasa; beliau diberi wahyu oleh Allah. 

قُلْ اِنَّمَاۤ اَنَاۡ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوْحٰۤى اِلَيَّ اَنَّمَاۤ اِلٰهُكُمْ اِلٰـهٌ وَّا حِدٌ.........."

Katakanlah (Muhammad), Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa........" (QS: Al-Kahf 110)


Selain itu Rasulullah  ﷺ  terpelihara dari perbuatan dosa. Namun dlm memutuskan sesuatu  sebagai manusia biasa tak luput dari kekurang tepatan. Sehingga diabadikan dlm Al-Qur'an bbrp hal sikap beliau yg dikoreksi Allah antara lain:

* Koreksi Allah Ketika Rasulullah ﷺ mengatakan "datanglah besok" kpd penanya berapa lama para pemuda tertidur di gua Kahfi. (Ref Qs: Al-Kahfi 23 dan 24).


وَلَا تَقُوْلَنَّ لِشَايْءٍ اِنِّيْ فَا عِلٌ ذٰلِكَ غَدًا ۙ 

"Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, Aku pasti melakukan itu besok pagi,"

(QS. Al-Kahf ayat 23)


اِلَّاۤ اَنْ يَّشَآءَ اللّٰهُ ۖ وَا ذْكُرْ رَّبَّكَ اِذَا نَسِيْتَ وَقُلْ عَسٰۤى اَنْ يَّهْدِيَنِ رَبِّيْ لِاَ قْرَبَ مِنْ هٰذَا رَشَدًا

"kecuali (dengan mengatakan), Insya Allah. Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini."

(QS. Al-Kahf ayat 24)


* Koreksi Allah berkenaan putusan Rasulullah ﷺ  ttg tawanan perang Badar. Rasulullah memutuskan sejalan dg usul Abubakar yakni memberi maaf tawanan dg tebusan. Tidak sependapat dg usul Umar agar tawanan di eksekusi..... Koreksi Allah mengenai hal ini termuat di 

QS: Al Anfal 67 dan 68.


مَا كَا نَ لِنَبِيٍّ اَنْ يَّكُوْنَ لَهٗۤ اَسْرٰى حَتّٰى يُثْخِنَ فِى الْاَ رْضِ ۗ تُرِيْدُوْنَ عَرَضَ الدُّنْيَا ۖ وَا للّٰهُ يُرِيْدُ الْاٰ خِرَةَ ۗ وَا للّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

"Tidaklah pantas, bagi seorang nabi mempunyai tawanan sebelum dia dapat melumpuhkan musuhnya di Bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawi sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana."

(QS. Al-Anfal ayat 67)


لَوْلَا كِتٰبٌ مِّنَ اللّٰهِ سَبَقَ لَمَسَّكُمْ فِيْمَاۤ اَخَذْتُمْ عَذَا بٌ عَظِيْمٌ

"Sekiranya tidak ada ketetapan terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena (tebusan) yang kamu ambil."

(QS. Al-Anfal ayat 68).


Atas karunia Allah, keputusan yg dikoreksi Allah itu, dilegalisir Allah, bahkan mendatangkan kebaikan, yakni malah tawanan yg dibebaskan dg tebusan itu kelak menjadi pejuang Islam yg militan.


* Koreksi Allah atas Sikap Rasulullah  thdp orang buta. Qs Abasa...

عَبَسَ وَتَوَلّٰۤى ۙ 

"Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling,"

(QS. 'Abasa ayat 1)

اَنْ جَآءَهُ الْاَ عْمٰى ۗ 

"karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum)."

(QS. 'Abasa ayat 2).

كَلَّاۤ اِنَّهَا تَذْكِرَةٌ ۚ 

"Sekali-kali jangan (begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan,"

(QS. 'Abasa ayat 11).


KRITIK thdp Rasulullah ﷺ .


Hampir seluruh kebijakan yg diambil Rasulullah  ﷺ atas dasar tuntunan Wahyu dari Allah. 

Kadang Nabi Muhammad ﷺ, sbg manusia biasa harus membuat keputusan, padahal wahyu belum turun, oleh karena itu dimungkinkan terjadi kurang tepat dlm membuat keputusan; antara lain dipetik di atas. 


Dalam hal ini sahabat2 Nabi memahami hal tsb. Sehingga tak segan mengajukan kritik/saran. Stlh sblmnya menanyakan apakah keputusan tsb atas dasar wahyu Allah, atau pertimbangan pribadi Rasulullah ﷺ .


Ketika Rasulullah  ﷺ

mempersiapkan Perang Badar, beliau sepertinya akan memutuskan sbg base camp pasukan, di dekat  sumber air permulaan mata air yang dijumpainya mengarah dekat ke Madinah. 


Seorang sahabat Nabi yang bernama al-Hubbab bin Munzir menghadap kepada beliau dan bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah tempat ini merupakan tempat yang diperintahkan oleh Allah agar engkau berhenti padanya dan kita tidak boleh melampauinya? Ataukah tempat ini engkau jadikan sebagai tempat untuk menyusun strategi perang?" Rasulullah menjawab, "Tidak, ini merupakan tempat yang sengaja SAYA PILIH untuk strategi perang dan menyusun siasat perang."  


Melalui pertanyaan itu al-Hubbab bin Munzir ingin mengkonfirmasi, kebijakan itu apakah atas wahyu Allah (tentu tak perlu dikritik) atau atas inisiatif Rasulullah (msh berpeluang dikritik). 


Karena Nabi tegaskan atas inisiatif dirinya maka.....,

Al-Hubbab bin Munzir berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya tempat ini bukan tempat yang strategis untuk berperang dan melancarkan siasatnya. Tetapi bawalah kami hingga sampai di mata air yang paling dekat dengan pasukan calon musuh (jauh dari kota Madinah), kemudian kita keringkan semua sumur lainnya, sehingga kita beroleh mata air untuk minum, sedangkan mereka tidak mempunyai air." Maka Rasulullah berangkat ke lokasi dimaksud untuk melaksanakan strategi hasil kritikan al-Hubbab bin Munzir. 


Seperti terukir dlm sejarah bahwa peperangan Badar itu dimenangkan pasukan Islam, walau dg jumlah sedikit, persenjataan yg kalah lengkap.


Semua yg terjadi atas diri Rasulullah termasuk ketika beliau kurang tepat mengambil keputusan diantaranya seperti di atas, mrpkn kejadian yg dpt diambil pelajaran bagi kita sekarang ini.


1. Siapapun kita, pasti pernah/ akan melakukan kesalahan memutuskan sesuatu. Apalagi kita, Rasulullah saja pernah keliru mengambil keputusan. Akan tetapi bila keputusan stlh diambil dg pertimbangan yg cermat kemudian bertawakkal kpd Allah, إِن شَآءَ ٱللَّهُ kebaikan juga kan ditemui.


2  Siapapun kita, apalagi misalnya kbtln pembuat kebijakan, tak usah alergi dengan koreksi dan kritik. Rasulullah  ﷺ  saja bersedia menerima kritik, walau beliau di backing langsung oleh Allah.


3. Ketidak tepatan bersikap Rasullah  ﷺ dlm menjanjikan sesuatu, memberi pelajaran 

agar kita jangan berjanji dg pasti tanpa menyandarkan diri kpd izin Allah.


4. Sikap terhadap orang kecil, dlm hal ini contoh sbg prototipenya orang buta, dikondisikan memberi petunjuk agar kita jangan menghargai manusia atas dasar status sosial, kedudukan dan kekayaan.


Smg perumpamaan di atas dpt menyadarkan siapapun kita dlm posisi apapun kita, spy rendah hati, tidak takabur serta  berlapang dada menerima koreksi dan kritik.


آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 28 Rabiul awal 1442 H.

14 November  2020.

(687.11.20).