Friday 31 January 2020

VIRUS CORONA.

Jadi pengen jg mengomentar akan Virus Corona, walau yakin diri ini tdk kompeten. Yang ingin ku tulis bukan Corona sbg virus, tapi soal wabah, atas dasar yg kualami ktk masih kecil di Kampung halamanku.

Pernah terjadi ketika usiaku msh di bawah 10 tahun bgt hebat wabah "muntah berak". Wabah kolera ini biasanya terjadi di musim panas yg berkepanjangan.

Ekstrimnya pernah terjadi satu keluarga (waktu itu blm ada KB) jadi sekeluarga tak jarang lbh dari 10 anak. Wabah menyerang, salah satu keluarga tersisa seorang kepala keluarga. Ketika anggota keluarga terakhir meninggal si ayah tak dpt nahan kesedihannya. Dia turun dari rumah panggungnya sambil menghunus Mandau lantas berteriak: "Mon kau lelaki adap ek aku jangan kah berani dg bele biak" . Alih bahasa  ("Kalau engkau satria dan berani, hadapi saya. Jangan hanya berani ke anak2 dan istriku").

Rupanya si ayah, karena keluarganya habis meninggal jadi korban wabah, jiwanya goncang, jadi terganggu. Dia sampai berfikir bahwa wabah itu sesuatu yg dpt ditantang berkelahi pakai senjata yg dihunusnya. Dia geram untuk membunuh tu wabah dg Mandau ditangannya.

Masa itu transportasi dari pedesaan ke ibu kota kabupaten tempat ada rumah sakit, bgt sulit. Sehingga penderita Kolera tak sempat tertolong. Lagian se ingatku ktk ku masih usia 10 th-an, sepertinya blm musim ada cairan infus pengganti cairan penderita "Muntah berak".

Tapi yg namanya ajal sampai, segalanya dpt terjadi. Sekarangpun stlh ditemukan infus. Pernah ku berada di suatu daerah mewabah kolera, cairan infus di kota itu habis saking banyaknya penderita. Pasokan dari kota lain tak dpt dilakukan, lantaran pesawat terbang tak dpt mendarat dikarenakan kemarau panjang, kota itu diselimuti kabut. Nah banyak juga yg tak tertolong.

Menyoal wabah yg sdg merebak akhir2 ini menurut yg kita dengar di media, disebabkan Virus dinamakan CORONA. Rupanya virus bukan mahluk kasar dpt dibunuh dg Mandau.

Para peneliti menemukan; virus, bisa berupa benda hidup, tetapi virus juga dpt berupa benda mati.

Virus akan mampu hidup dan berkembang biak dengan cepat ketika berada dalam sel inang sehingga tergolong makhluk parasit. Sel inang sebagai sarana hidup virus ini bisa berupa hewan, tumbuhan serta manusia.

Sementara di sisi lain, virus bisa dikatakan benda mati karena ketika mereka terlepas dari sel inang mereka dapat dikristalkan dan berbentuk suatu partikel.

Tentang hidup dan matinya suatu makhluk, Al-Qur'an telah memberitahukannya jauh sebelum para peneliti berhasil menguak fakta itu.

Allah berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 27:

 وَتُخْرِجُ الْحَـيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَـيِّ
(Dan Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup).
Maksud ayat; "Allah lah yg menghidupkan benda yg tadinya mati. Allah pula yg mematikan benda yg semula hidup".

Jadi pada saat tertentu bila Allah berkehendak, dpt saja sesuatu yg mati menjadi hidup. Sesuatu yg hidup bisa dimatikan Allah.

Virus Corona blm pernah terdengar selama ini, jadi dianya benda mati. Nah beberapa bulan ini dihidupkan Allah.

Banyak pertanyaan muncul ttg virus Corona ini, sekurangnya 2 pertanyaan berikut ini:

1. Untuk apa dan mengapa si virus itu di hidup kan Allah.

2. Sampai kapan virus itu baru dimatikan Allah.

Para pembaca mungkin menggabungkan jawaban pertanyaan untuk apa dan mengapa, Allah hidupkan virus itu:

*. Dg prasangka baik kpd Allah. Jawabannya agar memicu para ilmuan meneliti, mencari jalan menanggulangi dampak virus buat manusia. Bergeliatlah bisnis baru yang mendatangkan manfaat buat manusia. رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَـٰذَا بَـٰطِلًۭا
(Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia). Ali Imran 191.

*. Jawaban berikut;  boleh jadi karena peringatan Allah atas ulah manusia di tempat munculnya wabah,  karena mereka melakukan perbuatan yg dibenci Allah. Sementara sesama manusia dari kawasan lain sudah tak mampu lagi memberantas, mencegah, menasihati mereka yg melakukan kemungkaran di lokasi munculnya virus. Bahkan mungkin mencela saja sdh tdk berani.

Pada titik tertentu ketika para Nabi dan Rasul tdk dpt lagi mengajak kelompok masyarakat untuk jangan ingkar kpd Allah, maka adzabpun turun seperti kaum Luth, kaum Ad dan Samud, Ummat Nabi Nuh.

Allah sanggup mendatangkan tentara tak kasat mata untuk melawan kemungkaran manusia.
Banyak ayat mengingatkan ttg tentara Allah baik berupa apa saja tentu termasuk virus. Kita petik salah satu ayat;

وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ وَكَا نَ اللّٰهُ عَزِيْزًا حَكِيْمًا
"Dan milik Allah bala tentara langit dan bumi. Dan Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana."
(QS. Al-Fath ke 48: ayat 7).

Virus jg mrpk tentara Allah. Teringat kisah keinginan tentara Ber Gajah, ingin menghancurkan Ka'bah. Allah bukan memilih virus sbg tentaranya, tetapi menugaskan sejumlah burung disebut dlm Al-Qur'an burung "Ababil".

Tentara Abrahah yg gagah perkasa dg pasukan ber Gajah, musnah dlm sekejap mata oleh ribuan burung  yg masing2 dibekali Allah 3 butir batu (sebutir diparuh 2 butir di gengaman kaki). Atas kekuasaan Allah tu batu ktk dlm gumguman paruh burung dan genggaman kaki burung, blm hidup panasnya, blm bekerja tenaga pembunuhnya,  buktinya burung tak terbakar. Tetapi stlh di lemparkan ke tentara Abrahah menjadi sangat panas dan berdaya hancur yg luar biasa sehingga apa saja yg terkena menurut Al-Qur'an surat Al-Fill ayat 5, bagaikan daun stlh dimakan ulat.
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ
"sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat)."

Lengkapnya ttg kisah tentara Gajah dimusnahkan burung ini, dpt dibaca pada  Karya Prof. Dr. Hamka dalam tafsir Al Azhar juzu' 30 hal 266-274.

Kini kita coba menjawab pertanyaan ke 2 "sampai kapan baru virus ini dimatikan Allah?

Jawabnya mungkin ada dua:
1. Secara manusiawi kita berharap para ahli menemukan obat penangkalnya. Bagi kawasan blm terkena, yg baik lakukan tindakan pencegahan.
2. Berdo'a. Dengan shalat hajat. Karena kita tau dan yakin virus Allah yg hidupkan dan Allah juga sanggup mematikannya (sesuai Ali Imran 27 dikutip di atas). Ber do'a dan shalat yg khusyuk, referensi kita a.l. Al-Baqarah 45.

وَا سْتَعِيْنُوْا بِا لصَّبْرِ وَا لصَّلٰوةِ ۗ وَاِ نَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَ ۙ 
"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (sholat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,"

3. Nabi Muhammad memberi petunjuk. Bagi yg berada di daerah blm terkena wabah jangan pergi ke daerah berwabah. Bagi yg sdg berada di daerah tlh terkena wabah
jangan keluar ke daerah yg blm terkena wabah.
Seperti diriwayatkan dalam hadits berikut ini:

إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا

Artinya: "Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhari)

Smg wabah disebabkan Virus Corona ini, tdk berjangkit sampai ke Indonesia. Smg di negeri2 yg sdh terinfeksi, Allah berikan petunjuk mengatasi musibah ini.

Aamiin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Thursday 30 January 2020

TUJUH "I" baik untuk HIDUP & MATI.

"I" Pertama adlh IMAN.
Hidup ini tidak akan berarti,
bila IMAN tak ada di dalam diri.
Menurut IMAN amal hidup dibawa mati.
Semua agama mengajarkan IMAN kpd penganutnya yaitu mempercayai bahwa dirinya dan alam semesta ini dan yg menciptakan.
Orang ber IMAN,  segala tindakannya akan ter kendali, karena setiap saat dan tempat merasa ada Allah yg mengawasi.

"I" yg ke Dua adlh ISLAM.
Bahwa IMAN milik setiap agama.
Semua agama percaya bahwa ada yg maha kuasa. Ada maha Pencipta. Kepada  yg maha kuasa dan maha pencipta inilah, hrs taat dan patuh melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya. Bagi yg beragama Islam bahwa yakin Islam sbg agama yg dipilih Allah untuk di IMANI.
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَـٰمُ
(Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam). Ali Imran ayat 19.
 وَرَضِيْتُ لَـكُمُ الْاِ سْلَا مَ دِيْنًا
(dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu). Al-Maidah ayat 3.

Maka iman yg dia miliki percaya kpd pencipta dan penguasa alam ini, adlh Allah. Allah mengutus Rasul terakhir ialah Muhammad s.a.w. Pengakuan di wujudkan dg masuk ke agama Islam. Pintu gerbang masuk ke agama Islam dg meregistrasikan diri mengucapkan "Dua Kalimat Sahadat".

"I" yang ke Tiga Ihsan.( اِحْسَا نًا). berbuat baik.

Surat An-Nahl (16) Ayat 90

۞ إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُ بِٱلْعَدْلِ وَٱلْإِحْسَـٰنِ وَإِيتَآئِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ وَٱلْبَغْىِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

Perbuatan baik,  mungkin saja bernilai di dunia, tetapi blm tentu bernilai di akhirat:

a. Nilai akhirat tidak diperoleh, jika Si yg berbuat baik tidak memenuhi "I" Pertama, lantaran ybs tak percaya akhirat.

b. Nilai akhirat tdk diperoleh Si pembuat kebaikan, apabila tak memenuhi "I" ke dua, karena ybs blm teregistrasi sbg orang yg beragama yg diakui Allah. Walaupun dianya memenuhi "I" Pertama.

c. Nilai akhirat tak sempurna, kadang malah tak keterima kalau tak dilandasi "I" ke lima y.i. ILMU

d. Nilai akhirat = nol, jika si yg berbuat baik tidak memenuhi "I" ke ENAM y.i. Ikhlas.

"I" yg ke Empat adlh INFAK.
Infak adlh amalan sunnah dari Zakat. Sedangkan zakat  mrpkn rukun agama Islam yg di dlm Al-Qur'an selalu digandengkan dg shalat. Karena memang zakat, infak dan sedekah adlh penunjang kesejahteraan ummat. Zakat, infak dan sedekah dpt menjembatani antara si kaya dan si miskin. Zakat, infak dan sedekah bila dikelola dg baik dpt mrpkn sarana mengurangi kemiskinan.

"I" ke LIMA ILMU.
Tanpa  "ILMU", semua amal tak bernilai akhirat. Karena beramal tanpa ilmu dimungkinkan beramal tdk sesuai tuntunan Allah dan RasulNya.

"I" ke ENAM IKHLAS.
walau tlh terpenuhi "I" pertama sampai ke lima terpenuhi. Bila dilakukan tdk ikhlas maka habislah nilai akhiratnya.

"I". ke TUJUH Innalillahi wainna ilaihi rajun.
اِنَّا لِلّٰهِ وَاِ نَّـاۤ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ
(sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).

Apapun yg terjadi semua di pasrahkan kpd Allah. dg dkmn maka hidup tetap stabil. Tidak terlalu berbangga bila berhasil dan tak terlalu bersedih bila tdk beruntung.

Dmkn smg manfaat. Billahi Taufiq wall hidayah.
wassalam.
M. Syarif Arbi.

Tuesday 28 January 2020

Jangan BERHENTI dari yg LIMA

Lima Perkara jangan terhenti.
Kabarkan juga ke anak dan istri.
Jika ingin tentram didalam hati.
Selamat hidup sampai ke mati.

Perkara pertama adalah shalat.
Setiap waktu jangan terlambat.
Tak ada alasan atau mudharat.
Walaupun sakit demikian berat.

Perkara kedua baca Al-Qur'an.
Biar sebentar harus sempatkan.
Diri yang sibuk jangan turutkan.
Bekal ke kubur harus disiapkan.

Perkara ketiga dzikir jadikan amal.
Mulai bangun sampai ke bantal.
Agar hati terisi,  setan terpental.
Hati tenang, walau banyak soal.

Perkara keempat harus dirujuk.
Silaturahim hendaklah dipupuk.
Agar persahabatan tak jadi lapuk.
Insya Allah, rezeki takkan terpuruk.

Perkara kelima ialah sedekah.
Sebagai bekal ke alam barzah.
Selagi sempit, apalagi  mewah.
Insya Allah rezeki akan berkah.

Saya M. Syarif Arbi susun puisi.
Tidak ada maksud menggurui.
Semoga kiranya membekas dihati.
Mudah2an Allah swt memberkati.

Aamiin.

KEMISKINAN dalam KEKAYAAN

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka kemiskinan pada Maret 2019 mencapai 9,41% dari total penduduk atau sebanyak 25,14 juta penduduk.

Alhamdulillah msh ada 90% lbh penduduk Indonesia tergolong tidak miskin. Diantara 90% itu terdpt orang2 kaya masuk hitungan dunia.

Kalau bgt persoalan kenapa 9%lbh penduduk menjadi miskin;
Bukan karena negeri ini gersang. Bukan karena karunia Allah untuk negeri ini kurang.
Bahkan cukup berlimpah. Kemiskinan lbh dikarenakan pembagian "kue kekayaan yg tdk merata".

Guna pemerataan tsb. unsur bangsa hrs berfungsi dan difungsikan dg baik.

Unsur bangsa adlh:
1. Adanya wilayah teritorial.
2. Adanya rakyat yg mendiami, wilayah tsb.
3. Adanya pemimpin, dari rakyat yg mendiami wilayah tsb.

WILAYAH.
Bumi nusantara ini dmkn kayanya, di dlm perut bumi terkandung sgl jenis tambang. Kulit bumi ditanami apa saja tumbuh subur. Lautnya luas penuh dg daging segar berlimpah dan perhiasan, seperti diungkap Allah:
وَهُوَ الَّذِيْ سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوْا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَّتَسْتَخْرِجُوْا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُوْنَهَا ۚ 
"Dan Dialah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daging yang segar (ikan) darinya, dan (dari lautan itu) kamu mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai".
(QS: An-Nahl surat ke 16 ayat 14)

Tak heran dari dulu sampai skrng terus menerus wilayah nusantara ini di incer bangsa2 lain, sampai pernah terjajah berbilang abad. Sekarang kita tlh merdeka, apakah bumi dan laut sdh jadi milik anak bangsa?

Lihat ke bumi; pada kenyataan bumi banyak dikuasai oleh pengusaha perkebunan besar. Tak sedikit bumi yg tlh diusahakan oleh anak negeri hrs berpersoalan dg perusahaan perkebunan besar. Pihak perkebunan besar memiliki surat penguasaan atas tanah lebih kuat. Sementara anak negeri  kalaupun ada hanya pengakuan penguasaan tanah dari daerah setempat dan disaksikan masyarakat dg perkebunan kecil2an secara tradisional. Dlm hal dmkn kadang anak negeri terkalahkan lantaran kalah kuat di "kekuatan surat".

Liat ke laut; Nelayan tradisional kalah di modal, ikan yg berlimpah di kuras pengusaha perikanan besar dg alat tangkap canggih dan raksasa. Belum lagi ikan dicuri oleh armada perikanan dari negeri lain.

Persoalannya apakah tidak salah kelola, bgt banyak lapangan kerja shrsnya dpt tercipta untuk mengolah sumber daya alam ini.

Pengelolaan bumi, pengelolaan laut.  Tapi kenapa anak bangsa harus ngais rezeki di negeri orang.

Mereka mencari rezeki ke negeri orang karena tak ada pilihan. Bila bertahan di negeri sendiri akan bernasib di kelompok 9% lbh itu. Atau kalau dpt kerjaan di negeri sendiri "tetap jadi kuli di rumah sendiri", maklum status kuli tetap saja tak terangkat dari kelompok miskin.

Mungkin anak negeri akan lebih redha bila yg menguasai lahan2 luas untuk perkebunan itu dimiliki oleh perusahaan perkebunan milik negara, ketimbang dikuasai oleh swasta. Sebab kalau dikuasai negara, hasil usaha perusahaan perkebunan milik negara itu akan terpulang kpd rakyat juga.

Unsur bangsa yg kedua adlh RAKYAT.
Betapapun besarnya kandungan perut bumi, betapapun suburnya kulit bumi, walau punya laut luas, tersedia ikan yg banyak. Terdpt mutiara dimana mana. Kemakmuran tetap saja tak kan terwujudkan bila Rakyatnya tdk dpt memberdayakan sumber alam itu.
اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَ نْفُسِهِمْ
(Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri).

Tapi agaknya bukan malas kata kuncinya, kenapa kemakmuran itu tdk dpt digunakan se-besar2nya untuk rakyat. Bukannya rakyat tak mau berihtiar mengubah nasib. Buktinya anak negeri yg ngais rezeki di negeri orang pada rajin. Tidak pula lantaran kurang cerdas, pendidikan sdh pesat, kalau belajar ke luar negeri pemuda/pemudi kita sll berpredikat tdk mengecewakanlah.

Mungkin, sekali lagi mungkin kata kuncinya pihak yg berkuasa hrs menciptakan lapangan kerja guna mengelola sumber daya alam ini. Tingkatan peranan perusahaan negara bidang tambang dg perusahaan pertambangan milik negara dari bermacam jenis tambang untuk memaksimalkan kandungan bumi. Pengelolanya hrs sbgian besar anak negeri sendiri. Bgt juga perkebunan dan Perikanan, buat perusahaan2
negara yg khusus menangani bisnis tsb. dg operator rakyat sendiri. Boleh ada tenaga asing tapi hanya yg keahliaannya rakyat sendiri blm punya.
Dg dmkn rakyat tak perlu menjadi TKI  di negeri orang. Tapi bekerja di negeri sendiri.

Unsur ketiga, sangat penting adlh PEMIMPIN.

Bangsa barulah akan aman makmur sejahtera bila dipimpin oleh Pemimpin yg adil, jujur, cerdas, sederhana serta takwa. Sebab di tangan pemimpinlah segala kebijakan kelola bangsa ditentukan. Sehingga tercapai cita2 bangsa antara lain memberantas kemiskinan.

Hilangnya kemiskinan bukan hal yang belum pernah terjadi, sejarah mencatat bahwa di zaman ke Khalifahan, Khalifah Umar bin Abdul Aziz, tidak terdapat orang miskin, sehingga tidak seorangpun menjadi mustahiq penerima zakat. Orang semua berzakat dihimpun di Baitul Mal, penggunaannya untuk kepentingan kemajuan negara, membangun infrastruktur. Salah satu syarat; tentunya adalah pemimpin yang jujur, adil, cerdas, hidup sederhana dan takwa kepada Allah.

Syarat takwa kpd Allah tdk hanya untuk pemimpin tapi juga untuk seluruh rakyat yg dipimpinnya, karena Allah menjanjikan:
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ  مِّنَ السَّمَآءِ وَالْاَرْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا  كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan."
(QS. Al-A'raf; surat ke 7: ayat 96)

Wain yakun  shawaban faminallah.  Wa in yakun khathaan faminni waminassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnya dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya berlepas diri daripadanya).

Barakallahu fikum.
Wassalam
M. Syarif Arbi.

Saturday 25 January 2020

Korelasi ILMU, REZEKI dan AMAL.

Tiga hal yg penting buat manusia menjalani hidup dunia ini termasuk bekal untuk ke akhirat nanti adlh: ILMU, REZEKI dan AMAL.

ILMU.
Untuk mencari rezeki memenuhi kebutuhan hidup, manusia perlu memiliki ilmu pengetahuan. Contoh sederhana memasak makanan saja perlu ilmu. Nasi akan kelembekan atau kekerasan bahkan tak mateng, bila si
pemasak ndak berilmu memasak. Roti atau kue dpt saja bantat, bekir, ndak jadi, kalau sepengolah tdk berilmu ttg membuat roti. Pokoknya seluruh pemenuhan kebutuhan hidup didunia ini perlu ILMU.

Untuk akhirat juga hrs berilmu.
Contoh sederhana; sholat tanpa ilmu cenderung keliru. Puasa tanpa ilmu mungkin tak dpt apa2 kecuali lapar dan dahaga. Zakat tanpa ilmu tak tau nisab dan kapan berzakat. Haji, sblm berangkat  dilakukan manasik haji, agar si calon haji menguasai ilmu ibadah haji. (QS: mujadilah ayat 11), memberi tau kita:
 اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ ۙ وَا لَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ
Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. 

Di kehidupan dunia, orang berilmu
apapun ilmu itu, asalkan ilmu dlm rangka kebaikan, akan ditingkatkan Allah derajatnya (demikian ayat di atas). Berkaitan dg itu diajarkan Rasullullah do'a untuk ilmu:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ, وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَ مِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا
“Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu’, jiwa yang tidak pernah puas, dan doa yang tidak dikabulkan.” (HR. Muslim:2722, an-Nasa’i VIII/260). (171).

Contoh sederhana ketinggian derajat orang yg berilmu. Misalnya dlm membangun bangunan phisik. Seorang Arsitektur ilmunya lbh tinggi dari Mandor. Tukang lbh rendah ilmunya dari Mandor. Tukang lbh tinggi ilmunya dari Kernet. Penghasilan mrkpun tentu beda sesuai dg ilmu yg dimiliki.

Ilmu beribadah. Seorang tinggi ilmu dlm beribadah in sya Allah ke- diterimanya ibadahnya lebih dekat, ketimbang yg mengetahui ilmu ibadah hanya sekedarnya. (wallahu 'alam bishawab, diterima atau ditolak suatu ibadah mutlak hak Allah). Perbandingan ini hanya berdasarkan ilmu manusia. Dlm pada itu "Allah menentukan siapa yg dikehendakiNYA". a.l. tersirat di QS: Al-Baqarah 284, Ali Imran 74 dan 129:

يَّخْتَصُّ بِرَحْمَتِهٖ مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَا للّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ
"Dia menentukan rahmat-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah memiliki karunia yang besar."

Betapapun tinggi ilmu ibadah seseorang, kadang ybs ndak tau persis apakah ibadahnya ihlas karena Allah,........ hanya Allah yg tau. Apakah ibadahnya hanya karena mengharap sesuatu dari selain Allah, semisal sanjungan dan gelar (riya tersembunyi atau disengaja) atau se-mata2 karena penghasilan (harta/duit)..... Inipun hanya Allah yg tau.
Jadi Allah lah yg menilai ibadah seseorang. Sebab itu do'anya:
 عِلْماً نَافِعاً
وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
REZEKI.
Perolehan rezeki bukan saja sekedar untuk mempertahankan hidup, tetapi juga dlm rangka peningkatkan ibadah. Zakat hanya dilakukan oleh orang berharta yg sampai nisab. Haji tak mungkin tanpa biaya, baik oleh sendiri maupun dibiayai pihak lain. Biaya sumbernya dari rezeki. Sumber rezeki halal dan harus وَرِزْقاً طَيِّباً

AMAL
Agar amal diterima, harus dilaksanakan sesuai perintah Allah dan petunjuk Rasulullah, karenanya harus tau Ilmunya. Juga amal harus dari rezeki yg HALAL. Dg dmkn jelaslah korelasi ILMU, REZEKI dan AMAL.

Oleh karena itu bagus diamalkan usai sholat subuh berdo'a seperti diajarkan Rasulullah:
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima“. (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Ibnu as-Sunni).

Kenapa do'a itu diamalkan Rasulullah Muhammad s.w.t. ssdh shalat subuh?. Barangkali karena subuh adlh dimulainya hari. Dng dmkn harapan kita semua smg Allah memudahkan kita mendptkan ilmu yg bermanfaat, rezeki halal dan baik serta dpt beramal dg benar sesuai perintah Allah dan tuntunan Rasulullah dari sumber rezeki yg halal dan baik, setiap hari dan diterima Allah. Terus menerus sampai akhir hayat. Aamiin.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Pantulan CAHAYA hati.

Hati ini bagaikan cermin. Hati memantulkan cahaya. Berkas cahaya hati akan terlihat di perbuatan nyata. Ukuran kepekaan hati setiap individu agaknya beda.

Sesuatu peristiwa membuat seseorang iba, blm tentu untuk orang lain hal itu mengibakan. Seseorang tergerak meningkatkan perbuatan baik atau meminimalkan tindakan jahat tak terpuji, dipengaruhi cahaya hati.

Agar pantulan cahaya hati ini disatu sisi berdampak baik untuk orang lain dan disisi lain mrpk catatan amal ibadah bagi ybs, maka hati harus sering diasah.

Merawat hati spy memantulkan "cahaya yg baik" dpt dilakukan:
1. Dengan logika.
2. Melalui latihan.
3. Do'a.

Merawat hati DENGAN LOGIKA.
Contoh logika sederhana. Kadang kita melawan logika. Ketika kondangan ke keluarga miskin. Amplop sumbangan kita, hanya 5 digit. Sementara bila menghadiri pesta pernikahan orang berada dan terpandang, amplop sumbangan berisi beberapa lembar yg 6 digit, dilampiri kartu nama, agar yg punya hajat mengetahui dari siapa. 
Mestinya menurut logika "cahaya hati", hrsnya orang miskinlah yg perlu diberikan 6 digit, karena mereka mengadakan walimah anaknya menikah, sdh dg susah payah kumpulkan dana. Tak mustahil dg mengutang. Sedangkan orang berada dan terpandang, mereka hidup berkecukupan, pesta digedung mewah bukan masalah, tak jarang ada kolega atau rekan bisnis yg membiayai. Kalau dilihat ke "cahaya hati", pilihannya tentu ke orang tsb terakhir, amplopnya sekedarnya saja.

Merawat hati MELALUI LATIHAN.
Sejak usia dini, Ortu hrs melatih putra-putri mereka agar hati penerus mereka, hatinya memantulkan cahaya yg baik.
Mulai dari bgmn sikap menghormati tamu, menaruh belas kasihan kpd orang tak punya. Ortu memberikan contoh menyantuni fakir miskin, yatim piatu dstrsnya.
Pernah terjadi seorang anak mengusir tamu di depan pagar rumah, ternyata si tamu keluarga dari kampung. Karena penampilannya mirip pengemis, tanpa konfirmasi ke Ortu si tamu sgr di usir. Ini karena latihan oleh Ortu bila ada pengemis usir. "Cahaya hati si anak jadi burem", tak memantulkan kebaikan.
Menarik latihan yg diberikan Ortu kpd anaknya, ktk dibawa shalat Jum'at. Anak dibekali uang untuk memasukkan sendiri ke kotak amal. Manakala ada peminta-minta "yg pantas disantuni". Si anak diberikan uang untuk dg tangan sendiri memberikan kpd pengemis. Insya Allah hati si anak akan terasah dan terawat untuk memantulkan berkas kebaikan.

Merawat hati DENGAN DO'A.

Do'a sering diamalkan Rasullullah

اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ

‘Allaahumma Musharrifal Quluub, Sharrif Quluubanaa ‘Alaa Tho’atika’

Artinya: “Ya Allah yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk
taat kepadamu.” (HR. Muslim).

Cahaya hati pada hakekatnya kekuasaan Allah mengarahkan. Allah berkuasa membuka dan menutup hati. Allah menutup hati, sehingga ajaran kebaikan datang dari agama tdk dpt di "pantulkan oleh cahaya hati".

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّسْتَمِعُ اِلَيْكَ ۚ وَجَعَلْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ اَكِنَّةً اَنْ يَّفْقَهُوْهُ وَفِيْۤ اٰذَا نِهِمْ وَقْرًا ۗ وَاِ نْ يَّرَوْا كُلَّ اٰيَةٍ لَّا يُؤْمِنُوْا بِهَا ۗ حَتّٰۤى اِذَا جَآءُوْكَ يُجَا دِلُوْنَكَ يَقُوْلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْۤا اِنْ هٰذَاۤ اِلَّاۤ اَسَا طِيْرُ الْاَ وَّلِيْنَ
"Dan di antara mereka ada yang mendengarkan bacaanmu (Muhammad), dan Kami telah menjadikan hati mereka tertutup (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan telinganya tersumbat. Dan kalaupun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata, Ini (Al-Qur'an) tidak lain hanyalah dongengan orang-orang terdahulu."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 25)

Oleh karena itu agar hati sanggup menerima cahaya kebenaran agama dan memantulkannya dlm wujud amal kebajikan hendaklah selalu berdo'a:

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّا بُ
"(Mereka berdoa), Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 8)

Baik sekali jika setiap hari berangkat ke masjid, shalat berjamaah mulai dari subuh dan setiap shalat 5 waktu, ketika berjalan menuju masjid mengamalkan do'a:

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ فِيْ قَلْبِيْ نُوْرًا
Ya Allah, berikanlah cahaya di hatiku.

وَاجْعَلْ فِيْ لِسَانِيْ نُوْرًا
WAJ’AL FII LISAANII NUURON
Di lisanku cahaya.

وَاجْعَلْ فِيْ سَمْعِيْ نُوْرًا

WAJ’AL FII SAM’II NUURON
Di pendengaranku cahaya.

وَاجْعَلْ فِيْ بَصَرِيْ نُوْرًا

WAJ’AL FII BASHORII NUURON
Di penglihatanku cahaya.

وَاجْعَلْ خَلْفِيْ نُوْرًا وَأَمَامِيْ نُوْرًا

WAJ’AL KHOLFII NUURON WA AMAAMII NUURON
di belakangku, di hadapanku cahaya.

وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِيْ نُوْرًا وَمِنْ تَحْتِيْ نُوْرًا

WAJ’AL MIN FAUQII NUURON WA MIN TAHTII NUURON
di atasku dan di bawahku cahaya.

اَللَّهُمَّ وَأَعْظِمْ لِيْ نُوْرًا

ALLAAHUMMA A’ZHIM LII NUURON
Ya Allah berikanlah aku cahaya

(HR. Abu Dawud).

Smg hati kita semua terawat tidak buram shg sanggup menerima cahaya dari Allah kemudian memantulkan berkas2 cahaya itu menjadi amal kebaikan bermanfaat untuk ummat dan bermanfaat sbg bekal menuju akhirat.

Aamin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Tuesday 21 January 2020

HEMAT dan BOROS

Hemat dan Boros sama2 berbicara perihal sikap mengeluarkan harta.

HEMAT;  perilaku mengeluarkan harta dengan hati2, cermat, penuh pertimbangan dg memperhatikan nilai manfaat dan prioritas.

Sedangkan BOROS mengeluarkan harta tanpa pertimbangan, sembarangan, tdk memperhatikan nilai manfaat dan skala prioritas.

Bagi orang berperilaku HEMAT, diberi arahan oleh Al-Qur'an surat Al-Furqan ayat 67:
وَالَّذِيْنَ اِذَاۤ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا
"Dan orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar".

Orang hemat kalau berinfak membelanjakan hartanya tak diperkenankan berlebihan, namun jangan kikir, jadi hrslah dg pertimbangan shg ditemukan kewajaran.

Perilaku Hemat dan Boros di berikan arahan oleh Al-Qur'an:

وَاٰ تِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَا لْمِسْكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا
"Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros."
(QS. Al-Isra' ayat 26)

اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَا نُوْۤا اِخْوَا نَ الشَّيٰطِيْنِ ۗ وَكَا نَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا
"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya."
(QS. Al-Isra' ayat 27).

Pedoman menafkahkan harta; berikanlah secara wajar kepada:
1. Kerabat.
2. orang miskin
3. orang dlm perjalanan
Tapi jangan Boros, karena pemboros adlh saudara setan.

Orang yg BERIMAN dan HEMAT  selama hidup di dunia, mereka selalu berinfak tidak boros dan tdk kikir seperti petunjuk di atas.

Karena kalau tidak berinfak takut terjadi PENYESALAN menjelang MATI nanti.,,,,,........Ternyata ketika detik2 mendekati datang maut nanti, menurut informasi Allah dlm Al-Qur'an surat Al-Munafiqun ayat 10, manusia meminta PENUNDAAN KeMATIan kpd Allah lantaran:
* Bukan ingin memperbanyak shalat.
* Minta tunda mati, bukan pula ingin meng qadha puasa yg tertinggal.
* Minta tunda mati, tidak pula menyesali belum pergi haji atau umrah.

Tetapi membuat orang minta ditunda maut untuk (فَاَصَّدَّقَ)= bersedekah.........Infak/sedekah adlh mrpk amalan  turunan/sunnahnya zakat. Tentu yg sdh wajib zakat, persoalan zakat yg blm ditunaikan, akan menjadi penyesalan menjelang maut.

وَاَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَاۤ اَخَّرْتَنِيْۤ اِلٰۤى اَجَلٍ قَرِيْبٍ ۙ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ
"Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh"

Nah saudaraku pembaca ahli sedekah, ahli infak, taat berzakat smg kebaikan anda semua mendapat limpahan pahala, ketika maut bersiap menjemput tak terjadi penyesalan seperti dimaksud ayat 10 Al-Munafiqun dikutip di atas.

Aamiin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Sunday 19 January 2020

KIKIR dan berfikir BISNIS

Rupanya sifat KIKIR sdh "bawaan orok".  Seperti di informasikan Allah dlm Al-Qur'an surat ke 70 (Al-Ma'arij: 19-22).
{إِنَّ الإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا * إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا * وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا * إِلا الْمُصَلِّينَ}
(Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh-kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah; dan apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan salat).

Dua sifat "bawaan bayi", setiap manusia itu y.i.:
1. Keluh kesah, alias tak kunjung puas atas apa yg diterima sekarang, khawatir keadaan hari esok dan hari2 mendatang.
2. Kikir = hati2 keluarkan harta, hanya bersedia kucurkan harta manakala harta dikeluarkan diduganya akan diperoleh keuntungan DUNIA yg lbh besar.

Sifat bawaan sejak lahir "kikir + tak puas2"  tsb. di atas, disikapi dg berfikir bisnis.

Berfikir bisnis antara lain: Memanfaat kondisi apapun untuk memperoleh keuntungan. Tantangan dicari jalan, jadi peluang. Rintangan, diupayakan jadi penunjang. Hambatanpun bagi pebisnis jadi kesempatan. Pokoknya bgmn mendptkan keuntungan dlm kondisi dan situasi apapun.

Berfikir bisnis tidak juga kikir atau medit. Dapat saja pebisnis tdk kikir  asalkan pemberian itu nanti akan mendatangkan keuntangan.

Kikir mungkin batasannya:
Perilaku mengeluarkan harta dengan sangat hati2, cermat, pertimbangan mengeluarkan harta didasari, apakah akan ada untungnya nanti. Super ogah keluarkan harta untuk balasan di akhirat, kecuali sambil berderma untuk akhirat akan di dapat effek keuntungan dunia.

Pengikut paham KIKIR.
Enggan berinfak, mereka berpendapat "harta yg dihimpun dg jerih payah, kenapa harus diberikan kepada pihak lain yg tak ada untung dibalik pemberian itu". Kalaulah sampai berinfak, juga lantaran terpaksa dijelaskan Allah (QS. At-Taubah ayat 54).
وَلَا يُنْفِقُوْنَ اِلَّا وَهُمْ كٰرِهُوْنَ
dan tidak (pula) menginfakkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan (terpaksa).

Penganut paham KIKIR menilai bahwa infak adlh perbuatan merugikan, karena tak jelas keuntungan langsung yg riil diterima ssdh infak dilaksanakan, Allah menyebutkan sikap si Kikir (QS. At-Taubah ayat 98)
مَا يُنْفِقُ مَغْرَمًا
"apa yang diinfakkannya sebagai suatu kerugian".

Di (QS. Al-Isra': ayat 100)

قُلْ لَّوْ اَنْـتُمْ تَمْلِكُوْنَ خَزَآئِنَ رَحْمَةِ رَبِّيْۤ اِذًا لَّاَمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ الْاِ نْفَا قِ ۗ وَكَا نَ الْاِ نْسَا نُ قَتُوْرًا
"Katakanlah (Muhammad), Sekiranya kamu menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya (perbendaharaan) itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya. Dan manusia itu memang sangat kikir."

Dalam ayat yang lain disebutkan:

{أَمْ لَهُمْ نَصِيبٌ مِنَ الْمُلْكِ فَإِذًا لَا يُؤْتُونَ النَّاسَ نَقِيرًا}

Ataukah ada bagi mereka bagian dari kerajaan (kekuasaan)? Kendatipun ada, mereka tidak akan memberikan sedikit pun (kebajikan) kepada manusia. (An-Nisa: 53)

Seandainya mereka mendapat bagian dari kerajaan Allah, niscaya mereka tidak akan mau memberikan sedikit kebaikan pun kepada seseorang.

Orang kikir penyebab pokoknya:
1. Tak percaya hari akhirat.
2. Tidak tawakal, hawatir hari esok.
3. Menafikan peran Allah di kesuksesan mendapatkan rezeki.
4. Jauh dari agama. sebab di ayat 22 Al-Ma'arij  إِلا الْمُصَلِّينَ} kecuali orang yg mengerjakan shalat, dianya akan terbebas dari kikir. Dianya akan terbebas dari keluh kesah. Jadi penangkal KIKIR dan KELUH KESAH adlh mendirikan SHALAT.

Justru menurut Allah berbisnis yg tak kenal rugi adlh:
1. Mengkaji Al-Qur'an
2. Melaksanakan Shalat
3. Berinfak.

اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَ قَا مُوا الصَّلٰوةَ وَاَ نْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَا نِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَا رَةً لَّنْ تَبُوْرَ ۙ 
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi,"
(QS. Fatir, surat ke 35 ayat 29).

Bagi pebisnis yg berfikir bisnisnya tdk diikuti iman tentu berpandangan: Butir 1 dan 2 (mengkaji Al-Qur'an + mengerjakan shalat) di atas adlh membuang waktu. Butir 3 (berinfak) membuang harta percuma.

Mudah2an pebisnis2 kita menjadi pebisnis yg beriman, shg tidak kikir  dan mengamalkan himbauan Allah di surat Fatir ayat 29 dicuplik di atas. Aamiin.

Dmkn tulisan singkat ini, titik berat pada "KIKIR". Pemberian makna ttg KIKIR yg saya tulis di atas blm tentu benar.  "Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnya dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya berlepas diri daripadanya)".

Jika benar Alhamdulillah, silahkan ambil, smg manfaat.  Jika salah tlg abaikan, sekaligus maafkan.

Wallahu'alam bishawab.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Friday 17 January 2020

IBU dapat DISIASATI , Allah...???

Sejak Es Em Pe anak lelaki yang ortunya cukup mampu ini, di sekolahkan ke luar negeri, walau sekolahnya dijurusan umum dan kemudian dilanjutkan ke strata satu jurusan bisnis, tetapi tetap saja ortu selalu mengontrol dari kejauhan ibadah dan pergaulan si anak. 

Benar saja ketika pulang ke tanah air ybs tetap nampak melaksanakan shalat walau bukan tergolong pemuda yang hatinya selalu terpaut ke masjid. Ibunda masih tetap puas dengan keadaan itu, walau shalat subuh dilaksanakan di rumah untuk sementara ndak apalah (pikir Ibunda).  Do'a Ibunda, lama kelamaan kalau yang bersangkutan masih ikutan shalat Jum’at, semoga sesekali dapat khatib yang berkhutbah, tentang betapa pentingnya shalat berjamaah di masjid terutama shalat isya dan shalat subuh, terutama bagi orang lelaki.

Alhamdulillah anak kebanggaan penerus generasi almarhum ayahnya itu  boleh dikata tak pernah absen sholat Jum'at. Harapan Ibunda nanti smg ada khatib yg nasihatnya meyakinkan, marasuk ke qalbu anaknya bahwa bgt penting shalat tepat waktu dan berjamaah di masjid.

Suatu ketika si anak menceritakan kpd temannya bahwa ternyata dianya jarang shalat subuh tepat waktu. Kalaupun shalat subuh sebangunnya, kadang setelah sinar matahari masuk ke kamar tidur.

Dianya mengaku bahwa ibunya selalu ribet membangunkan untuk shalat ketika adzan subuh menggema, padahal saat itu pas enak-enaknya tidur. Untuk menghindari ibunya sering membangunkan subuh, dengan mengetok-ngetok pintu (sebab kamar dikunci dari dalam dan kamar mandi diluar kamar), si anak sebelum tidur (tidur terbiasa sudah larut malam) kamar mandi terlebih dahulu disiram air ber ember-ember sehingga basah. Ibunda ketika menggema adzan subuh menuju kamar si anak, sebelumnya melewati kamar mandi, terlihat masih ada bekas basah, makapun urung mengetok pintu, sebab menduga ybs sudah bangun dan wudhu serta shalat subuh.

Teman curhat si anak yg menyiasati ibundanya dg nyiram kamar mandi tsb., juga lulusan LN.
Si teman diluar negeri walau di negara yg sama, tinggal berjauhan.
Teman ini tinggal di dekat masjid, aktif dlm kegiatan masjid.

Mengomentari curhat itu, teman ini memberikan pendptnya: "Tidak baik memperdaya Ibunda. Apalagi Ibunda bertujuan mulia".
Dikutipkan hadits riwayat Imam Muslim dari Sayidina Utsman bin Affan, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;

مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ

“Barangsiapa melaksanakan shalat Isya’ secara berjamaah, maka dia seperti telah melaksanakan shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa melaksnakan shalat Shubuh secara berjamaah, maka dia seperti telah shalat seluruh malam.”

Lebih jauh teman si anak memberikan pandangan: "Kasihan Ibumu, beliau bertujuan mulia, mengajakmu untuk beribadah dg nilai maksimal agar bahagia hidup di dunia dan di akhirat kelak". "Bundamu khawatir kamu tidak shalat (Subuh)". "IBUMU DAPAT KAU SIASATI, TAPI ALLAH TAK KAN KENA KAU SIASATI".

Teman si pemuda melanjutkan: "Jangan sampai nanti anda terkena pembalasan Allah seperti fiman Allah di Surat  Ali-Imran ayat 54 berikut ini":
وَمَكَرُوا۟ وَمَكَرَ ٱللَّهُ ۖ وَٱللَّهُ خَيْرُ ٱلْمَـٰكِرِينَ
(Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya).

Waktu subuh si anak kebanyakan ada dirumah ( jika tdk pas keluar kota). Sepanjang berada di rumah seisi rumah msh mrpkan tanggung jawab kepala keluarga atau Ortu (dlm case ini si Ibu).

Setiap Ortu dpt perintah Allah agar berupaya untuk menghindarkan dirinya dan keluarganya dari api neraka". Seperti di ungkapkan dlm surat ke 66 At-Tahrim ayat 6.
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًۭا
(Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka).

Nasihat, pandangan yg diberikan teman akrab, se level biasanya lbh effektif. Semoga !!!!

Aamiin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Monday 13 January 2020

HARAPAN Melenceng.

Seorang ayah mengantarkan anak lelakinya  ke sebuah pesantren yang cukup terkenal, sejak anaknya masih usia baru di atas sepuluh tahun setamat sekolah dasar. Tentu harapan dikandung hati si ayah, agar kelak anaknya menjadi manusia yang berilmu pengetahuan tinggi untuk keperluan dunia dan mempunyai pengetahuan agama yang mumpuni untuk bekal ke-akhirat, sebab pesantren sekarang dibekali kedua sisi ilmu tersebut.

Setelah tiga tahunan mondok di pasentren, si santri berkesempatan pulang kampung untuk liburan. Si bocah kini sdh mulai jadi anak2 usia 13 tahunan.   Sudah beranjak tumbuh dewasa...... Tapi si ayah masih setiap subuh mengecek ke kamarnya, ingin mengetahui si anak apakah shalat ke masjid.

Kamar disainnya belum berubah, sama ketika si bocah pergi berangkat mondok, yaitu antara kamar ortu dan kamar si anak dipisahkan oleh kamar mandi yang dapat dipergunakan oleh dua kamar. Kamar ortu dapat dikunci dari dua sisi, sementara kamar anak hanya dapat dikunci dari kamar mandi, sehingga ortu dapat masuk ke kamar anak sewaktu-waktu untuk mencek, ketika ybs masih anak-anak dulu.

Dulu sblm brangkat nyantri, ayah masuk ke kamar bocah bila hampir subuh. Dengan lembut dibangunkan anaknya, kalau tak bangun juga dengan suara, digoyang tubuh si anak. Kalau tak bangun juga digoyang,,,....... didudukkan, adakalanya di usap mukanya dg tangan si ayah masih dingin usai wudhu.

Tiga tahun nyantri tentulah harapan ayah ndak bakalan seperti masih bocah dulu. Namun tetap saja si ayah  ngecek ke kamar si anak, sembari mau shalat subuh ke masjid dekat rumah.

Alhamdulillah didapatinya anak tidak ada lagi di tempat tidur, besar juga hati ayah, tentu dia sudah ke masjid "dlm hati ayah". Syukurlah,,,...... ini mrpk dampak latihan shalat subuh berjamaah di masjid waktu di pesantren,..... pikir si ayah.

Herannya di masjid tidak kelihatan,........ Tapi pikir si ayah mungkin di masjid lain, maklum kota mereka banyak sekali masjid dengan lokasi yang tak berjauhan.

Belum cukup dua pekan (masa libur habis), akhirnya terbuka rahasia, kalau subuh si anak tidak ada di atas tempat tidur, rupanya santri 3 tahun di pesantren  yang satu ini, begitu hampir adzan subuh pindah tidur ke kolong ranjang.

Ayah mengkonfirmasi kpd teman2 yg anak2 mereka juga nyantri dipondok yg sama, juga libur.  Eeee tenyata ceritanya lain. Anak2 mereka malah sblm adzan sdh di masjid. Ada pula yg ambil alih peran muadzin di masjid. Wah kalau bgt ayah yg satu ini saja yg pas kurang beruntung "HARAPANnya MELENCENG". Tidak dpt juga si ayah tadi menjeneralisir, anak yg di pesantrenkan hasilnya seperti anaknya. Buktinya anak2 orang lain lumayan berdampak positip buat ibadah putra2 mereka.

Namun kegusaran hatinya si ayah terobati  setelah merenungkan kisah para nabi dlm Al-Qur'an bahwa orang yg sangat disayangi, terdekat para nabi saja blm tentu menerima hidayah.

Sbg manusia hanya sebatas berikhtiar, namun hasil akhir Allah jua yg menentukan.

Nabi Muhammad saja hanya bertugas menyampaikan.

فَاِ نْ تَوَلَّوْا فَاِ نَّمَا عَلَيْكَ الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ
"Maka jika mereka berpaling, maka ketahuilah kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang."
(QS. An-Nahl surat ke 16 ayat 82)

Si ayah tlh berupaya, agar anaknya kelak menjadi hamba Allah berilmu tinggi untuk dunia shg sukses dlm kehidupan dan berilmu tinggi untuk akhirat terwujud dlm ketaatan beribadah. Sementara hasilnya seperti barusan diperoleh. Usai libur anak dikembalikan lagi ke pesantrennya sambil berdo'a. Sebab tdk boleh berputus asa thdp rahmat Allah.

قَا لَ وَمَنْ يَّقْنَطُ مِنْ رَّحْمَةِ رَبِّهٖۤ اِلَّا الضَّآ لُّوْنَ
"Dia (Ibrahim) berkata, Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat."
(QS. Al-Hijr surat ke 15 ayat 56)

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Sunday 12 January 2020

Ke QALBU stlh ORTU TIADA

Orang tua, sekalipun dianya tidak baik-baik amat, pastilah di dlm hatinya ingin anaknya kelak lebih baik dari dirinya dlm berbagai hal, dlm kehidupan di dunia dan akhirat.

Mungkin seorang pe-maksiat-pun ia bertekad kejelekan itu cukup stop di diri nya ndak usah diturun anaknya, harapannya anak keturunan jadi orang baik2.

Seorang ahli Ibadah tentu saja dianya selalu berdo'a agar zuriat keturunannya, ibadahnya lebih baik dari dirinya.

Berbicara soal kebaikan/beribadah kadang si anak tidak memahami keinginan ORTU yg sebaik itu.
Nasihat bertalu-talu tak kunjung jemu disampaikan Ortu. Tak jarang anak berkilah, bertingkah dan bahkan membantah bila diajak ibadah. Walau Ortu bukan sekedar menyuruh tapi sdh sampai tingkat mengajak. Artinya sdh dg memberi contoh, misalnya subuh2 mengetuk pintu untuk ngajak bersama ke masjid.

"Bangun sayang, sebentar lagi adzan,...........,mari kita sama2 ke masjid". Terjawab dari dlm kamar bahwa si anak tlh mendengar "ya sebentar".

Adzan sdh sampai "haiya 'alas shalah". Ortu tak mau risiko ndak kebagian shalat sunnah tahyatul masjid dan sunnatul fajri, langsung berangkat ke masjid sambil berdo'a menuju masjid, disisipkan dlm do'a; smg si anak nyusul shalat berjamaah.

Kadang do'a makbul kadang tidak. sampai dirumah Ortu tanya, "sudah shalat", kadang dijawab "sudah,...... kan tadi saya ke masjid". Tak jarang jawaban "sdh tapi di rumah aja, tadi saya mau ke mesjid sdh terlambat". Sesekali ada jawaban "belum". rupanya ni anak melanjutkan mimpi stlh menjawab panggilan Ortunya, ketiduran lagi.

Di suatu masjid di kala subuh, gadis remaja putri, stlh memberi salam kekiri dan kekanan usai shalat berjamaah, tiba-tiba menangis sampai cegugukan di dekat seorang ibu sama berjamaah subuh itu. Ibu disebelahnya agak terheran dengan kejadian yang baru ditemuinya subuh itu.

Si Ibu meringankan hatinya untuk menanyakan ke remaja putri yang berparas cantik itu.

Penjelasannya sangat mengagetkan. Singkat cerita bahwa rupanya dianya baru subuh itu shalat subuh dan shalatnya ke masjid pula. Ia teringat akan almarhumah ibunya, ketika masih hidup selalu menyuruh dia shalat. Suruhan ibunya itu belum dia sambut sebagaimana mestinya selama mendiang masih hidup. Kalaupun shalat, masih belang kambing, shalat sesempatnya. Dianya termasuk tak taat kpd almarhumah ibunya. Itulah sebab dianya menangis mengenang ibunya yang selalu menasehati untuk shalat. Nasehat ibu itu terasa menyentuh perasaan setelah ibu tiada. “Hati saya merasa terpanggil dan termotivasi untuk melaksanakan shalat dengan sebaik-baiknya sesuai pesan Ibu”.  Begitulah setiap kali ibu itu ke masjid hampir tak pernah tidak ketemu dengan gadis tersebut (kecuali mungkin dia sdg "halangan", dapat dikatakan dia telah menjadi jamaah tetap.

Dari contoh di atas dapat difahamkan bahwa nasihat Ortu kpd anaknya tak akan sia2.

Anak yg saban subuh kalau blm bersiap ke masjid, oleh Ortunya di ketuk pintunya. Stlh Ortu meninggal dunia, insya Allah terngiang di telinga si anak, sampaipun ia dewasa panggilan Ortunya. "Bangun sayang......., sebentar lagi adzan subuh". Kata2 tsb akan merasuk dlm qalbu ybs dan selanjutnya memotivasi dirinya. Tidak sekedar itu, diapun nanti akan meneruskan pola didik ini kpd anak2nya nanti. Cucu2nyapun dmkn meneruskan ke cicit kita dg pola didik sesuai dg jaman mereka nanti.

Maka insya Allah dikabulkan do'a kita sbg orang2 tua:
رَبَّنَا وَا جْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَـكَ وَ مِنْ ذُرِّيَّتِنَاۤ اُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak-cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu. QS. surat 2:128.

 رَبَّنَا هَبْ لَـنَا مِنْ اَزْوَا جِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّا جْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَا مًا
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." QS. surat 25:74.

 رَبِّ اَوْزِعْنِيْۤ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْۤ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَا لِدَيَّ وَاَ نْ اَعْمَلَ صَا لِحًا تَرْضٰٮهُ وَاَ صْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْ
Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku.  QS. surat 46:15

Oleh sebab itu para Ortu jangan bosan jangan jemu ajak putra putri anda untuk ibadah. Kalau tak berhasil ktk anda masih hidup insya Allah manakala anda tlh tiada NASEHAT ANDA AKAN MERASUK DI QALBU MEREKA. Smg kebaikan, amal, do'a mereka membantu anda di alam kubur nanti.

Aamiin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Friday 10 January 2020

PASTI BERAKHIR

Masih ingat Wartel?. usaha jasa komumunikasi pada zamannya, cukup lama bertahan. Serial berikutnya Warnet, yg ini hanya sejurus, lantaran kmdn internet setiap orang cukup di telapak tangan.

Setiap hadir suatu teknologi baru, lantas menelan teknologi sebelumnya. Mesin ketik yg ditemukan oleh Christopher Sholes, pada tahun 1868, kini tinggal jadi sejarah dg ditemukan komputer dan printer.

Dmkn juga teknologi elektronik, telokomunikasi dan transportasi, dg lahirnya teknologi baru di bidang2 tsb teknologi lama yg tertinggal lalu ditinggalkan. Beberapa kegiatan usaha dengan teknologi lama/system lama tak dpt lagi diteruskan.

Video  dan tape recorder cukup lama era pakai kaset. Berganti lagi dengan CD tak lama kemudian lahir flash disk.

Bgtlah adanya produk apapun di dunia ini sudah siklusnya; ada masa mulai (pertumbuhan), ada masa jaya. Nanti pasti datang masa suram dan hilang.

Jangan kan lagi suatu produk, diri awak pun semula tiada, muncul kedunia, bertumbuh, remaja, kadang sampai tua, seterusnya pasti pergi tinggalkan dunia ini. Apatah lagi diri ini sedang dunia inipun akan sirna.
Maha benar Allah melalui firmannya.
مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ
"Apa yang ada di sisimu akan lenyap"
(QS. An-Nahl ayat 96).

Bagi pembaca yg seusiaku, masih ingat ketika masih remaja dulu, melihat kakek2 dan nenek2, melangkah sdh tak gagah. Agaknya sekarang sdh tiba giliran kita turun naik anak tangga udh hati2.

Sering pula kita mengantarkan orang sebaya Ortu atau Ortu  kita ke peristerahatan terkhir. Kadang kita tak ingat bahwa awakpun entah kapan diantarkan kesana juga. Memang soal mati ndak pandang usia. Tapi kalau sdh tua pasti mati. Hidup ini pasti berakhir, sama seperti siklus produk dan teknologi. Produk dan teknologi berakhir jayanya oleh teknologi baru. Manusia berakhir manakala Rohani berpisah dengan Jasmani.

Produk dan teknologi lama tercatat dlm sejarah. Diri kita,........... hanya orang yg terkenal baik atau terkenal buruk saja yg tercatat dlm sejarah. Namun bagi yg iman, yakin bahwa diri ini tidak hilang bgt saja stlh dikubur tapi ......nanti masing2 dihidupkan kembali tanpa kecuali orang terkenal atau tak terkenal di suatu hari .........

  يَوْمٌ مَّجْمُوْعٌ ۙ لَّهُ النَّا سُ وَذٰلِكَ يَوْمٌ مَّشْهُوْدٌ
"hari ketika semua manusia dikumpulkan (untuk dihisab), dan itulah hari yang disaksikan (oleh semua makhluk)."
(QS. Surat ke 11, Hud ayat 103)

Dlm menjalani kehidupan, lika-liku dilalui. Ada giliran temui kesuksesan, keberhasilan membuat bahagia. tak jarang pula alami kesulitan, kegagalan, membuat sedih/ kecewa. Silih berganti senang dan susah bgtlah siklus kehidupan.

Smg kita insyaf sehingga ketika sukses tak usah terlalu gembira meluap2, sampai muncul kebanggaan bahwa diri sendirilah yg mencapainya, menafikan penyertaan Allah. 
Manakala gagal tak pula terlalu nyungsep me-ratap2; hingga putus asa dan berburuk sangka kepada Allah, kemudian malah menjauhi Allah.
Sikap orang beriman "sukses bersyukur, gagal bersabar".

Allah ingatkan:
لِّـكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَاۤ اٰتٰٮكُمْ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرِ
"Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri"
(QS. Al-Hadid ayat 23).

Dari uraian di atas maklumlah kita bahwa semua ini akan berakhir.

Wallahu alam bishawab.
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Monday 6 January 2020

LIMA PETUAH PERINDAH DIRI

Diri ini akan menjadi indah
Bila bertutur pelihara lidah
Hati tidak menaruh gundah
Lima perkara sebagai petuah


PERTAMA;  SABAR.

Bila amarah sedang berkecamuk
Biasa saja, muka jangan ditekuk
Sedang berdiri usahakan tunduk
Senyumlah biarpun dihati remuk.

KEDUA; TABAH.

Ujian hidup datang silih berganti
Tak pantang petang ataupun pagi
TABAH adalah merupakan solusi
Iman dan takwa dpt membentengi

KETIGA; TINGGI ILMU.

Hidup di dunia bakal keakhirat
Agar perbuatan menjadi berkat
Cari ILMU jangan merasa berat
Ilmu tinggi, tambah bermartabat

KE EMPAT; DERMAWAN.

Orang dermawan hatinya tenang
Kemanapun banyak yang senang
Bila mati banyak yg mengenang
Di akhirat dapat tempat yg lapang

KE LIMA; IHLAS

Setiap amal kuncinya Ihlas
Berbuat baik tidak dibahas
Menolong tak harap balas
Amal dicela tak jadi gemas

Ini kucoba merangkai kata
Semoga guna buat pembaca
Kalau salah maafkan hamba
Tidak gurui ataupun mencela


M. syarif Arbi.
Dirangkai 06 Januari 2020.

Merawat Takwa (bagian 4)

Merawat Takwa bagian 1 dan 2 dan 3  sdh terpublish, bahwa merawat lbh sulit dari membangun. Saya kemukakan ada ikhtiar yg dpt dilakukan guna merawat takwa.  Dari ENAM resep yg saya tawarkan 5 telah dibahas y.i :

1. Penuhi janji kpd Allah
2. Merasa diri diawasi Allah
(telah ditulis di bagian 1)

3. Evaluasi diri setiap hari
4. Penalty diri bila terlanjur lalai.
(sudah diurai dibagian 2)

5. Berserah diri (Tawakal. telah di bahas di bagian 3)

Dibagian 4 ini kita telusuri konsep ke 6 merawat takwa y.i:

HINDARKAN DIRI dari PERANGKAP IBLIS.

Iblis tlh berjanji untuk menggelincirkan manusia seperti komunike Allah dg Iblis

قَا لَ فَبِعِزَّتِكَ لَاُ غْوِيَنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَ ۙ 
"(Iblis) menjawab, Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,"
(QS. Sad ayat 82)

Keinginan Iblis menyesatkan manusia, tlh dilegalisir Allah seraya berfirman:

لَاَ مْلَئَنَّ جَهَنَّمَ مِنْكَ وَمِمَّنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ اَجْمَعِيْنَ
"Sungguh, Aku akan memenuhi Neraka Jahanam dengan kamu dan dengan orang-orang yang mengikutimu di antara mereka semuanya."
(QS. Sad ayat 85).

Untuk melaksanakan misinya iblis akan datang kepada manusia dari berbagai sisi:

ثُمَّ لَاٰ تِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَا نِهِمْ وَعَنْ شَمَآئِلِهِمْ ۗ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ
"kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur."
(QS. Al-A'raf ayat 17).

Iblis datang dari DEPAN
Dari depan ialah Iblis membayangkan kepada manusia, masa depan didunia ini sangat tidak pasti. Kalau ndak dipersiapkan dg matang maka akan sulit, masa depan suram. Iblis membisikkan: Jangan lengah untuk mempersiapkan diri dari sekarang. Kumpulkan harta sebanyak mungkin untuk cadangan masa depan. Gunakan kesempatan sebaik-baiknya selagi bisa, Iblis memberi bayangan bhw yg namanya kesempatan tak mungkin terulang. Bila sempat korupsi harus korupsi sebab blm tentu ada kesempatan di lain waktu. Bgt jg perbuatan maksiat dan kecurangan lainnya dianjurkan Iblis dg memberikan bayangan masa depan di dunia. Kata Iblis "kalau takut dosa ndak merasa" (semboyan ini kadang masuk ke para remaja).
Sedangkan untuk akhirat Iblis memberikan bisikan masa depan "blm tentu". Dibisikkan dlm hati bhw siksa neraka itu blm tentu ada. Surga blm tentu ada. Blm pernah ada orang yg pergi ke akhirat sana. Iblis membisikkan siksa kubur tak mungkin ada bahkan sering kita mendengar orang berolok-olok bhw mati itu enak, abis persoalan. Buktinya ndak pernah orang kembali stlh mati. Begitu a.l. bisikan dari arah depan.

Iblis datang dari BELAKANG.
Dari arah belakang Iblis mendatangi dg memberikan rasa bangga akan diri, bangga akan prestasi yg tlh dicapai selama ini. Kalau kbtln sukses, Iblis tanamkan rasa sombong di hati. Kpd org lain dirinya sll mengatakan bahwa kesuksesan  ini berkat kerja kerasku, berkat keuletanku. Si Sukses menafikan pertolongan Allah atas suksesnya. Akibatnya org yg terbujuk Iblis dari blkng, bila ada org dlm kesususahan mhn pertolongannya, bukan ditolong malah dikatakan malas, kurang usaha coba liat dia. Tak berpangku tangan, banting tulang, mutar otak, peras keringat, makanya sukses.

Iblis datang dari KANAN
Jelmaan Iblis dari kanan orang yg kita sayangi bisa jadi anak dan istri boleh jadi sebagai mitra kita atau partnership dlm urusan dunia. Mereka ini juga tak kalah besar andilnya dlm menjauhkan diri kita dari Allah. Dpt berupa mereka mengajak dlm berusaha menghalalkan apapun caranya asal berhasil. Giliran kita celaka karena ajakan/anjuran mrk, partnership, mitra kerja itupun berlepas diri. Umpamanya sampai dihadapkan ke pengadilan dunia kadang malah jadi saksi yg memberatkan.
Iblis masuk melalui orang yg kita sayangi, anak2 dan istri dpt dlm wujud dorongan mendptkan rezeki yg menghalalkan semua cara.

Iblis datang dari KIRI.
Iblis masuk melalui rival kita, melalui saingan kita. Kesuksesan pesaing membuat kita pusing tujuh kelililing, bgmn untuk mengalahkan,  paling tidak menyamai pesaing. Jika persaingan masih positif dan fair itu baik, barangkali dari malaikat. Tapi bila sudah dg licik dan unfair serta curang untuk bersaing disinilah bukti di diri ini Iblis udah datang dari arah kiri.

Kedatangan Iblis dari empat arah ini universal untuk siapa saja.

Perangkap Iblis dmkn banyak; ditebarnya ketika mendatangi manusia dari 4 arah disebutkan diayat 17 Al-A'raf dikutip di atas. Baik kiranya diketahui 5 diantaranya  perangkap Iblis itu y.i.:
1. Bangga diri, merasa paling.......
2. Anggap enteng dosa kecil.
3. Tunda kebaikan.
4. Pamer Ibadah.
5. Senang orang susah. Susah orang senang.

Smg kita tidak masuk ke perangkap Iblis. Aamin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Saturday 4 January 2020

Merawat Takwa (bagian 3)

Merawat Takwa bagian 1 dan 2 sdh terpublish, bahwa merawat lbh sulit dari membangun. Saya kemukakan ada ikhtiar yg dpt dilakukan guna merawat takwa.  Dari ENAM resep yg saya tawarkan 4 telah dibahas y.i :

1. Penuhi janji kpd Allah
2. Merasa diri diawasi Allah
(telah ditulis di bagian 1)

3. Evaluasi diri setiap hari
4. Penalty diri bila terlanjur lalai.
(sudah diurai dibagian 2)

Kali ini kita ditelusuri konsep 5 merawat takwa:

BERSERAH DIRI  (TAWAKKAL).

Diri ini; phisik Allah yg bangun. yaaah........., seperti sekarang ini, ada yg gemuk, ada sedikit kurus. ada yg tak seberapa tinggi, ada yg tinggi. kulit agak gelap, ada kulit putih, sawo mateng. Hidung mancung/pesek dll. Fostur jasmani itu bukan desain kita. Kita tinggal terima, tinggal pakai. Allah yg membuatkannya.

Ruh dlm tubuh itu juga mutlak bukan milik kita.  Kalau begitu, kita ini sesungguhnya ndak punya apa2 atas diri kita, semua punya Allah. Jadi wajar jika diserahkan kembali kepada yg EMPUNYA. 

Salah satu wujud berserah diri itu,  Rasulullah ajarkan do'a BERSERAH DIRI yg bagus diamalkan saban hari menjelang tidur:
اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ
ALLAAHUMMA ASLAMTU NAFSII ILAIKA
Ya Allah, aku menyerahkan diri-ku kepada-Mu
وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ
WA FAWWADHTU AMRII ILAIKA
Dan aku menyerahkan urusanku kepada-Mu
وَوَجَّهْتُ وَجْهِيَ إِلَيْكَ

WA WAJJAHTU WAJHIYA ILAIKA
Dan aku menghadapkan wajahku kepada-Mu
وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ
WA ALJA’TU ZHOHRII ILAIKA
Dan Aku menyandarkan punggungku kepada-Mu
رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ
ROGHBATAN WA ROHBATAN ILAIKA
Karena senang (mendapatkan rahmat-Mu) dan takut pada (siksaan-Mu)
لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ
LAA MALJA-A WA LAA MANJAA MINKA ILLAA ILAIKA
Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari (ancaman)-Mu, kecuali kepada-Mu
آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ
AAMANTU BI KITAABIKAL LADZII ANZALTA WA BI NABIYYIKAL LADZII ARSALTA
Aku beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan dan (kebenaran) Nabi-Mu yang telah Engkau utus.

(HR. Al-Bukhari bab do'a no. 5838).

Indah betul penyerahan diri di butir2 do'a itu:
*Totalitas diri Jasmani dan Rohani yg milik Allah tersebut diserahkan kembali kpd Allah.
* Sudah terserah Allah lah ngaturnya bgm baiknya, kitapun mengakui kalau terjadi sesuatu thdp diri kita hanya mhn lindungan Allah.
لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ
(Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari (ancaman)-Mu, kecuali kepada-Mu)

Dg prasangka baik kpd Allah, Allah pasti memberikan yg terbaik buat kita.

Terawatlah takwa kita bila rutin saban hari berserah diri kpd Allah.

Agaknya do'a berserah diri ini selain rutin sblm tidur, baik juga ketika ada sesuatu masalah,..... yg ikhtiar sdh mentok.

Prof HAMKA dlm tafsir Al-Azhar mengisahkan ketika beliau dlm tahanan, petugas interogasi setelah berulang kali membawa alat strum, tak jadi menyiksa beliau, akhirnya bertanya: "apakah amalan beliau". Beberapa saat Prof. Hamka ngelak bahwa amalnya biasa2 saja; shalat, baca Al-Qur'an, tak punya amalan khusus. Tapi stlh berulang ditanya, akhirnya beliau mengajarkan "do'a berserah diri" kpd petugas interogasi. (Cerita ini dpt dibaca lengkap di Tafsir Al-Azhar karya Prof. Dr. Hamka Juze 8 halaman 201-203). Akhirnya peng introgasi jadi pengagum dan belajar agama kpd beliau. Bgt hebat peran Tawakal merawat takwa.

Tidak kurang 75 kata tawakal di sebutkan dlm Al-Qur'an. Beberapa Nabi dan Rasul membuktikan tawakal, perintah Allah langsung laksanakan, berserah diri totalitas kpd Allah kendatipun di NALAR tidak masuk. Bahasa sekarang "TIDAK LOGIS".

* Nabi Muhammad dpt perintah hijrah, berangkat dikondisi rumah terkepung para pemuda dg senjata terhunus. Keluar rumah di malam buta sementara sembunyi di Gua yg sempit, secara Naral pasti tertemukan.  tetapi apa yg terjadi.......
اِلَّا تَـنْصُرُوْهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللّٰهُ اِذْ اَخْرَجَهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ثَا نِيَ اثْنَيْنِ اِذْ هُمَا فِى الْغَا رِ اِذْ يَقُوْلُ لِصَا حِبِهٖ لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَا ۚ فَاَ نْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَـتَهٗ عَلَيْهِ وَاَ يَّدَهٗ بِجُنُوْدٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِيْنَ كَفَرُوا السُّفْلٰى ۗ وَكَلِمَةُ اللّٰهِ هِيَ الْعُلْيَا ۗ وَا للّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
"Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita. Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana."
(QS. At-Taubah surat ke 9 ayat 40)

Nabi Muhammad tdk diberi tau Allah bahwa, ntar siang ketika rombongan pemuda menyusul ke gua ada laba2 bersarang di depan pintu gua. tidak diberitahu sblmnya bahwa Allah akan perintahkan Burung Dara sedang mengerami telornya di pintu gua. Kedua hewan ini menyakinkan para pemuda atas dasar logika tak mungkin ada orang di dlm gua.

Nabi Muhammad pun tak tau ada Kala jengking di dlm gua, karena terusik, menyengat sahabatnya Abu Bakar. Atas dasar Tawakal pula sengatan kala jengking dpt disembuhkan dg do'a.

Dlm kondisi mencekam tsb wajar bila Abu Bakar merasa cemas luar biasa, bayangkan pemuda2 pengejar kakinya terliat dari dlm gua oleh Nabi Muhammad dan Abu Bakar. Di puncak kecemasan itu kalimat tawakal berdesis dari mulut Nabi berbisik ke Abu Bakar
لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَا
(Jangan engkau bersedih sesungguhnya Allah bersama kita).

Stlh keluar gua melanjutkan perjalan hijrah ada pemuda yg sanggup mengikuti, logika meyakinkan gagallah misi hijrah itu. Tapi kaki kendaraan sipemuda atas kehendak Allah terperosok tak dpt melangkah. Inilah bukti Allah menyertai orang yg bertawal.

* Nabi Musa, ketika di kejar Fir'aun diperintah Allah membawa ummatnya ke laut. Nalar tak cocok menuju laut, kalau terkejar mau kemana lagi. Atas dasar logika mestinya lari ke arah hutan, gunung, banyak pilihan sembunyi. Tapi Nabi Musa pokoknya laksanakan instruksi Allah.  Nabi Musa blm tau sblmnya, laut akan terbelah. Pada saat kritis barulah Allah perintahkan:
فَاَ وْحَيْنَاۤ اِلٰى مُوْسٰۤى اَنِ اضْرِبْ بِّعَصَا كَ الْبَحْرَ ۗ فَا نْفَلَقَ فَكَا نَ كُلُّ فِرْقٍ كَا لطَّوْدِ الْعَظِيْمِ ۚ 
"Lalu Kami wahyukan kepada Musa, Pukullah laut itu dengan tongkatmu. Maka terbelahlah lautan itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar."
(QS. Asy-Syu'ara' surat ke 26 ayat 63).
Selamatlah Nabi Musa dan ummatnya lantaran tawakal.

* Nabi Ibrahim, tetap jalankan misi dakwah walau risikonya akan dibakar. Api sudah berkobar, Nabi Ibrahim siap dilemparkan ke kobaran api, namun tak gentar tetap tawakal. Nabi Ibrahim blm tau sblmnya misalnya Allah berkata: "Tenang aja Ibrahim..... kan nanti apinya Ku-suruh ndak panas!!!". Sekali lagi itu ndak diberi tau Allah sblmnya, ketika mulai diikat misalnya. Landasannya hanya Tawakal.

Nabi Ibrahim di saat diikat, di tarok diatas alat pelenting melemparkan jasadnya, beliau hanya bermodalkan TAWAKAL. Nabi Ibrahim ndak tau sblmnya bahwa  setelah jasad terbenam dlm kobaran api; Allah perintahkan Api tak panas (Surat 21 Al-Anbiya  ayat 69).
قُلْنَا يَـٰنَارُ كُونِى بَرْدًۭا وَسَلَـٰمًا عَلَىٰٓ إِبْرَٰهِيمَ
Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim".

Dmkm contoh sekelumit TAWAKAL, melaksanakan apapun perintah Allah apapun risikonya. Dengan begitu terawatlah Takwa. Resep yg satu ini agaknya paling berat dari yg tlh 4 resep yg tlh kukemukakan.

Terlalu panjang rupanya konsep ke 5 (Tawakal)ini. Makanya disudahi disini dulu. konsep ke 6 akan kita susun dikesempatan mendatang insya Allah.

Biasa,........ diriku dangkal pengetahuan cetek pengalaman. tulisanku tidak bermaksud menggurui, hanya sharring smg bermanfaat. Bagi pembaca yg merasa terganggu, bgt lihat langsung delete. bagi yg berkenan, dg senang hati teruskan ke group lain smg nambah wawasan. Mudah2 nambah khasanah amal kebaikan kita.

Smglah kita menjadi hamba Allah yg tawakal.

Aamin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Friday 3 January 2020

Awal 2020 BANJIR Jakarta dan sekitarnyam

Hujan lebat hari pertama tahun 2020.😑 Disekitar kediaman ku dibilangan Jakpus, hujan mulai pkl 02 dinihari. Bagaikan dicurahkan dari langit. Ternyata esok harinya kudengar kabar curah hujan, kata yg ngukur berskala 377mm/hari. Hujan normal 50 sampai 100 mm menurut pengamat hujan. Kalau begitu, hujan mengawali th 2020 itu masuk dlm itungan 4 sampai 7 kali normal. Pantasan sampai banjir mengurung Jakarta dan sekitarnya. Di TV ditayangkan ada rumah yg kelelep, mobil hanyut jungkir balik "parkir bertumpa-timpa", dihanyutkan arus banjir.

Untuk ku sii........dlm perihal seperti ini, tak berkehendak nyalahkan siapapun, tak ingin membeli kambing berbulu hitam. Tapi Izinkan menyorot dari sisi religi.

MUSIBAH.
Setiap bencana sudah terprogram sblm bencana itu tiba.
مَاۤ اَصَا بَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَ رْضِ وَلَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْـرَاَ هَا ۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ ۖ 
"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah"
(QS. Al-Hadid surat  57 ayat 22).

Persoalannya adlh bgmn menyikapi stlh bencana itu tiba.

Orang beriman menyikapi bencana khususnya banjir ini setidaknya ada 4 langkah dasar yg dpt dilakukan.

PERTAMA; SABAR diikuti ISTIRJA'.
Pulangkan segala persoalan kepada Allah, sesuai tutunan Allah SI Empunya musibah. Seperti tersurat pada Al-Baqarah 156.
الَّذِيْنَ اِذَاۤ اَصَا بَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۙ قَا لُوْۤا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِ نَّـاۤ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ ۗ 
"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)."

Jaminan Allah,..... bagi yg orang bersabar ktk dimampiri musibah terukir pada ayat 157 Al-Baqarah:

اُولٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ
"Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."

Nah bagi yg "nrimo" dan berserah diri kpd Allah, dg sabar dan me ngucapakan  اِنَّا لِلّٰهِ وَاِ نَّـاۤ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ
malah memperoleh ampunan dan rahmat, kmdn beroleh solusi untuk berbuat sesuatu mengatasi musibah.

Banjir awal 2020 di Jkt dan sekitarnya, mau nyalahkan siapa coba!!!,......
Siapa yg numpahkan hujan sampai skala 377mm/hari. Normal 50 sampai 100mm/hari.

Tapi tak cukup disikapi "Sabar" dan "Istirja", harus diikuti sikap.,......

KEDUA; Bertobat.
Banyak kejadian musibah terjadi dimasa silam adalah lantaran hukuman Allah disebabkan dosa ummat manusia. Di masa kinipun musibah itu banyak terjadi karena ulah perbuatan manusia. Merujuk informasi Allah di surat Arrum 41:
ظَهَرَ الْفَسَا دُ فِى الْبَرِّ وَا لْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّا سِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."

Perbuatan manusia yg menimbulkan kerusakan itu ada dua:
1. Perbuatan tangan
2. Perbuatan hati/kalbu/akal atau apalagi istilahnya yg sifatnya dari kemampuan berfikir.

PERBUATAN TANGAN:
Contoh kecil, membuang sampah sembarangan, merusak lingkungan, menggunduli hutan, membangun pemukiman tak berperhitungan dll.

PERBUATAN HATI MANUSIA.
* Ingkar kpd Tuhan.
* Melakukan perbuatan maksiat, zalim, tidak adil dll.

Justru perbuatan hati manusia ini dampak kerusakannya lbh hebat.
Sampai2 beranggapan bahwa manusia dg sgla ikhtiarnya lbh berkuasa dari kekuasaan Allah. Kemurkaan Allah terundang. Sekali lagi siapa yg sanggup menahan hujan tumpah 377mm.

Maka upaya kita bersama, baik yg sdg memimpin sbg penguasa, maupun sbg yg dipimpin rakyat jelata, mari kita bertobat dg tekad memperbaiki "Tangan dan Hati".

Kalau bangsa ini sdh menjadi bangsa yg beriman dan bertakwa, janji Allah kita dapati:
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَا تَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَ خَذْنٰهُمْ بِمَا كَا نُوْا يَكْسِبُوْنَ
"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan."
(QS. Al-A'raf, surat ke 7: ayat 96)

Konsep KETIGA, Bantu korban.
Mari bantu korban bencana sedapat mungkin guna meringankan derita mereka.

Salut kuliat di tayangan TV, aparat pemerintah dan negara, langsung terjun kelapangan. Bgt pula dari berbagai kalangan larut, sesuai kemampuan memberikan bantuan. Dmkn juga masjid Al-Falah dekat rumahku, menampung lbh 50 jiwa terdampak banjir sekaligus membuat dapur umum.

Langkah KEEMPAT;  ber do'a.
Tiga langkah di atas tak lengkap bila tak diiringi do'a. Apapun ikhtiar manusia tak kan berhasil tanpa pertulongan Allah. Kita do'a kan musibah ini cukup sampai disini, meskipun diprediksi musim hujan masih belum berhenti sampai Maret Nanti.
Diantara do'a yg pernah dicontohkan Rasulullah ttg minta alihkan hujan  ketempat lain
dipetik dari riwayat Hadits
Bukhari:

اَللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اَللَّهُمَّ عَلَى اْلآكَامِ وَالظِّرَابِ، وَبُطُوْنِ اْلأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

"(Ya Allah! Hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya, Allah! Berilah hujan ke daratan tinggi, beberapa anak bukit perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan),".

Dmkn, smg musibah ini berakhir dan membawa keberkahan sesudahnya.

Aamiin.
Barakallahu fikum
M. Syarif Arbi
O3 Januari 2020.

Thursday 2 January 2020

Merawat Takwa (bagian ke 2)

Mungkin pembaca sepakat, statement "membangun lebih mudah dari merawat".............
.........  Formula perawatan takwa itu dapat dijadikan acuan 6 (enam) resep berikut ini:

1. Penuhi janji kpd Allah
2. Merasa diri diawasi Allah
(telah ditulis di bagian 1)

3. Evaluasi diri setiap hari
4. Penalty diri bila terlanjur lalai.
(akan diurai dibagian 2 ini)

5. Berserah diri (Tawakkal)
6. Hindarkan diri dari perangkap syaitan.
(insya Allah ditulis pada bagian berikut)

EVALUASI DIRI SETIAP HARI.

Pembaca; siapapun anda, bila tlh dewasa (terminoligy Islam=aqil baligh) normal, asalkan anda beragama dan percaya kpd Tuhan Yang Maha Esa. Agama apapun anda, mesti setiap agama mengajarkan:
* Apa/bgmn perbuatan baik,
* apa/bgmn perbuatan TIDAK baik. Orang dewasa sdh mampu menilai baik/buruk.

Perjalanan hidup sedari bangun tidur dini hari/pagi, sampai menuju pembaringan untuk tidur lagi di malam hari, buat orang dewasa  dg syarat di atas, ybs dpt melakukan evaluasi diri setiap hari:
* Perbuatan baik/ibadah apa saja tlh dikakukan, adakah kekurangannya, untuk diperbaiki esok, lusa dstnya.
*  Kekeliruan apa saja tlh dilakukan dlm pekerjaan, dlm hubungan dg kolega dan teman. Guna koreksi esok, lusa dstnya.
* Siapa saja yg tlh berbuat/berkata menyakiti, ekstrimnya mendzalimi atau terdzalimi untuk ditimbang salahnya dimana/siapakah pembuat masalah terdpt 3 kemungkinan:

1. Bila awak sendiri yg salah ya sdh; besok, lusa dstnya tak usah diulang, sgr minta dimaafkan. Kalau si fulan tsb tak memaafkan, yg penting anda tlh meminta maaf.

2. Orang bersalah kpd anda, ditimbang apakah kesalahan itu signifikan atau ringan2 saja. Bila siginfikan besok atau secepatnya diklarisifikasi agar tak menjadi beban, dendam, yg nanti sakitnya ke anda sendiri. Bila ringan2 saja sblm tidur langsung maafkan, jangan diingat lagi.

3. Kesalahan orang lain yg signifikan bila tak terselesaikan dg kekeluargaan. Rencanakan untuk dicarikan keadilan. Sebab sesuatu kesalahan sesama manusia yg tak dpt terselesaikan didunia akan terbawa sampai akhirat.....🤝🤝(penyelesaiannya lbh ruwet sampai2 yg bersalah bangkrut......pembahasan tersendiri).

Bagi pembaca seiman dg ku  perihal memaafkan kesalahan orang kpd diri kita, baik dipedomani surat Al-Baqarah 263:

وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌۭ مِّن صَدَقَةٍۢ يَتْبَعُهَآ أَذًۭى ۗ
"pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima)".

Sedangkan Evaluasi diri setiap hari, untuk pembaca se agama dg ku kiranya  dpt dirujuk dari ‘Umar bin Khatab Radhiyallahu ‘anhu berikut ini:
سِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُواِ، وَإِنَّمَا يَخِفُّ الحِسَابُ يَوْمَ القِيَامَةِ عَلَى مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِي الدُّنْيَا

“Lakukanlah muhasabah pada jiwa kalian sebelum kalian dihisab, karena hisab pada hari kiamat nanti akan menjadi ringan bagi orang-orang yang telah memuhasabah dirinya ketika didunia”. (HR. At Tirmidzi).

Melalui evaluasi, ketakwaan terus menerus dapat dirawat dg koreksi yg menjelmakan ketenangan jiwa, meningkat terus hablumminallah dan hablumminannas.

PENALTY DIRI BILA TERLANJUR LALAI.

Sbg manusia takkan luput dari kelalaian, walau telah berupaya menghindari kelalaian tsb. Dlm hubungan itu diberikan jalan keluar oleh Allah pada ayat 54 al-An'am dibawah ini yaitu:

1. Barang siapa yg terlanjur lalai berbuat kesalahan, sgr bertobat.
2. Iringi tobat itu dg memperbaiki diri. Inilah yg kumaksud dg mempenalty diri, misalnya:
a. Tak sengaja lalai dalam ibadah. Contoh terlambat bangun shalat subuh. Atau seseorang yg terbiasa shalat tahajud, suatu malam terbangun sudah azan subuh. Agar tercambuk besok2 tak terjadi lagi kelalaian itu, sklgus menambal kekurangan ibadah itu, lakukan kebaikan ibadah lain yg lbh meningkat dari biasanya. Tingkatkan sadaqah. Perbanyak rakaat shalat dhuha, perbanyak lembar membaca al-Qur'an.
a. Bila tak sengaja lalai shg berbuat dosa sgrlah tobat, sama di penalty diri dg berbuat kebaikan dan ibadah melebihi dari biasanya.

Rujukan kita ayat 54 Al-An'am tsb sbb:
وَاِ ذَا جَآءَكَ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِاٰ يٰتِنَا فَقُلْ سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلٰى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ ۙ اَنَّهٗ مَنْ عَمِلَ مِنْكُمْ سُوْٓءًا بِۢجَهَا لَةٍ ثُمَّ تَا بَ مِنْۢ بَعْدِهٖ وَاَ صْلَحَ ۙ فَاَ نَّهٗ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
"Dan apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami datang kepadamu, maka katakanlah, Salamun ‘alaikum (selamat sejahtera untuk kamu). Tuhanmu telah menetapkan sifat kasih sayang pada diri-Nya, (yaitu) barang siapa berbuat kejahatan di antara kamu karena kebodohan, kemudian dia bertobat setelah itu dan memperbaiki diri, maka Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Dmkn bagian ke 2 solusi merawat takwa yg coba kita kaji. Smg manfaat. Jika ada kebenarannya silahkan ambil, berarti datang dari Allah dan RasulNya. Sebaliknya jika salah datang dari diri Ku yg dangkal ilmu, cetek pengalaman. Sgr hapus dari file anda dan maafkan saya.

Pembaca; tulisan ini ku publish pas hari kedua Jakarta dan sekitarnya di kurung banjir awal tahun 2020. Tlg do'a keselamatan dan keringanan serta kesabaran saudara2 kita yg terkena musibah.
Aamin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.