Saturday 27 October 2018

FATABAYYANU

Teliti kebenaran suatu berita. Itu mungkin maksud kata FATABAYYANU dlm surat Al- Hujurat ayat 6. Allah ingatkan kita bila mendengar berita, jika kita tdk FATABAYYANU maka akan diperoleh 2 kerugian:
1. Kita akan bertindak/berbuat mencelakakan suatu kaum atau kelompok atau orang tak bersalah.
2. Setelah menyadari kesahalan itu kitapun menyesal.
;اَنْ; تُصِيْبُوْا قَوْمًا; ۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ
(agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu).

Menarik kisah FATABAYYANU seorang ibu muda dg dua anak lelaki baru duduk di sekolah TK.

Senin pagi itu si sulung dibangunkan bundanya tetap tidak mau. Dia tdk sakit, juga tak nampak kesan msh mengantuk. Anak TK Yg baru sepekan lalu sekolah itu, tdk mau sekolah lagi.
Beberapa jurus pertanyaan dilancarkan si ibu, apa sebabnya dia tak mau sekolah. Berat sekali rupanya si sulung menjawab. Si ibu sementara pasrah tak mau memaksakan kehendak kpd anaknya. Bergegas si ibu mengantar adik si sulung yg sebenarnya masuk TK seharusnya blm waktunya baru 4 th. Si adik msk TK dg status numpang, justru lantaran usia si abang sdh mulai pantas sekolah TK. Adik tak mau tinggal sendiri di rumah, alasan tsb rupanya diterima sekolah TK, dimana di kota itu blm ada PAUD.

Sepulangnya si adik dari sekolah, si abang nanya adiknya: "Bu Ani masih marah-marah dik"? Adik menjawab: "ndak marah-marah. Perasaan bu Ani ndak pernah marah-marah". Mulai tersingkap alasan kenapa si abang ndak mau sekolah, agaknya dia di marahi gurunya. Bunda yg bijak itu tdk langsung nenyimpulkan bahwa anaknya dimarahi guru, kmdn lantas misalnya nyambangi sekolah bertanya cari guru nama ibu Ani yg marahi anaknya untuk minta klarifikasi. Tapi dg lembut ditanyakan kpd si sulung, apa sebab dia dimarahi. Si sulung jawab "ndak ada sebabnya". "Saya ndak nakal mah, tapi ibu itu marah-marah terus";. "Loo adikmu kok ndak dimarahi", timpal si mamah. "Adik mungkin ndak perhatikan,.....ibu Ani itu matanya dibuka lebar-lebar ke saya";. "Ooo bgt!!! sahut bundanya". Kini ibu muda itu sdh smakin sedikit terang duduk persoalannya.

Ternyata dua org bocah ini beda menilai seseorang dikatakan marah. Si abang menganggap bahwa org yg matanya lebar itu melotot, org yg melotot mesti sdg marah. Sementara si adik juga murid ibu Ani, ttp mnrtnya orang mata lebar, biasa-biasa saja ndak marah.

Siapakah yg benar diantara dua kakak beradik ini?.

Kalau qt mengacu pada kebenaran mnrt falsafah, ada bbrp teori kebenaran:
Teori Koheren; sesuatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dg pernyataan sblmnya. Dlm hal ini agaknya si sulung menghubungkan dg pengalamannya, bila org marah mata melotot. Orng melotot matanya lebar. Dia rupanya membuat kesimpulan secara Deduktif. Umumnya org marah matanya melebar. Ibu Ani matanya lebar pasti marah. Lain si adik tak sengaja dia gunakan penalaran induktif, ibu Ani walau matanya lebar belum tentu marah kalau faktanya dia ucapkan kata-kata santun. Terbukti Ibu Ani dg mata lebar itu dg lembut membantu anak didiknya dlm segala hal termasuk sampai nemani jika pengen pipis.

Teori kebenaran berikutnya adalah teori koresponden; y.i. ssuatu pernyataan adlh benar pabila materi kandungan pernyataan itu berhubungan dg objek yg dituju. D.h.i. bila ibu Ani marah ada anak/pihak yg dimarahinya dg kata-kata bermuatan marah. Keadaan ini tak menenuhi syarat kebenaran kesimpulan si sulung.

Teori kebenaran berikutnya adlh teori "pragmatis";. Ukuran kebenaran atas dasar fungsi dan dipengaruhi waktu. Suatu dianggap benar bila mempunyai kegunaan praktis. Sesuatu yg 10 th lalu dianggap benar, mungkin skrg sdh dianggap tdk benar lagi. Atau skrg sesuatu dibenarkan semua pihak ttpi 10 th yad semua orng menyatakan salah.

Teori berikut adlh teori kebenaran Ilahi. Dimana teori ini sejak mulai diteorikan sampai dunia kiamat tetap benar. Bahkan sesuatu kebenaran; yg dinyatakanNya yg beberapa dasa warsa; berabad yl. blm dirasakan benar, skrg terbukti benar. Bgt slanjutnya yg skrg blm dirasakan kebenarannya yakinlah kelak terbukti kebenarannya. Mari qt simak skurangnya 3 ayat berikut
اَلْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِيْنَ
(Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu).
(Al-Baqarah ayat 147)

اَلْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَلَ تَكُنْ مِّنَ الْمُمْتَرِيْنَ
(Kebenaran itu dari Tuhanmu, karena itu janganlah engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu)
(Ali-Imran ayat 60)

وَقُلِ الْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكُمْ فَمَنْ شَآءَ فَلْيُؤْمِنْ وَّمَنْ شَآءَفَلْيَكْفُرْ; ۙ اِنَّاۤ اَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ نَارًا; اَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا وَاِنْ يَّسْتَغِيْثُوْا يُغَاثُوْا بِمَآءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِى الْوُجُوْهَ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَآءَتْ مُرْتَفَق
(Dan katakanlah (Muhammad), Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barang siapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir. Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek)
(Al-Kahf ayat 29)

Pilihan qt untuk menentukan tentang kebenaran, bila ttp ingin acuan kebenaran itu tdk berubah maka acuan kebebaran sesuai teori Ilahi lah yg tepat untuk dijadikan referensi.

Termasuk ketika meneliti kebenaran suatu berita cek dan ricek, teliti sumbernya jangan terima bgt saja jika tidak qt akan mempercayai berita hoax berujung pada 2 kerugian di awal tulisan ini.

Itu ibu muda untung tdk bgt saja menerima berita bahwa si sulung dimarahi. Kalau tdk FATABAYYANU mungkin akan nelabrak ibu Guru dan akhirnya menyesal.

Nah mari kita tingkatkan pemahaman kita kepada petunjuk Allah dan RasulNya a.l. ttg FATABAYYANU.

Aamin. Barakallahu fikum.
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Thursday 25 October 2018

Pilih GAGAK arau MERPATI

Nusantara ini negara beribu pulau yg dikelilingi laut. Negara yg garis pantainya terpanjang didunia. Cucuku barusan diajari guru lagu NENEK MOYANGKU Orang pelaut. Wajar kalau slogan para pemimpin bangsa ktk bangsa ini terbentuk akan membawa bahtera bangsa menuju pantai bahagia

Bicara bahtera jadinya ingat Nabi Nuh. Tersurat dalam (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 27)

فَاَوْحَيْنَاۤ اِلَيْهِ اَنِ اصْنَعِ الْفُلْكَ بِاَعْيُنِنَا وَ وَحْيِنَا فَاِذَا جَآءَ اَمْرُنَا وَفَارَ التَّـنُّوْرُ ۙ فَاسْلُكْ فِيْهَا مِنْ كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَاَهْلَكَ اِلَّا مَنْ سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ مِنْهُمْ; وَلَا تُخَاطِبْنِيْ فِى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا; اِنَّهُمْ مُّغْرَقُوْنَ
(Lalu Kami wahyukan kepadanya, Buatlah kapal di bawah pengawasan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami datang dan tanur (dapur) telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam (kapal) itu sepasang-sepasang dari setiap jenis, juga keluargamu, kecuali orang yang lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa siksaan) di antara mereka. Dan janganlah engkau bicarakan dengan-Ku tentang orang-orang yang zalim, sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan).

Bahtera Nabi Nuh berlayar membawa orang2 beriman dan hewan masing2 sepasang. Pada akhirnya tentu hrs mencari pantai untuk berlabuh, bertambat dan mendarat.

Stlh 150 hari bahtera Nabi Nuh berlayar, Allahpun berfirman (QS. Hud 11: Ayat 44)
وَقِيْلَ يٰۤاَرْضُ ابْلَعِيْ مَآءَكِ وَيٰسَمَآءُ اَقْلِعِيْ وَغِيْضَ الْمَآءُ; وَقُضِيَ الْاَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُوْدِيِّ وَقِيْلَ بُعْدًا لِّـلْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
(Dan difirmankan, Wahai Bumi! Telanlah airmu dan wahai langit (hujan!) berhentilah. Dan air pun disurutkan, dan perintah pun diselesaikan dan kapal itu pun berlabuh di atas Gunung Judi, dan dikatakan, Binasalah orang-orang zalim).

Hujanpun mulai reda dan berangsur airpun surut diserap bumi. Menurut tafsir Ikrimah yg diterimanya dari Ibn Abbas. Ditemukan daratan Gunung JUDI, Nabi Nuh memerintahkan pertama burung Gagak untuk memantau dibumi mana yg sudah ada daratan tempat berlabuh.

Gagak pun meluncur terbang membawa misi mencari tempat pendaratan. Benar tak berapa lama berselang terbang terlihat sdh ada daratan, di atasnya bergelimpangan mayat yg sudah membusuk demikian banyaknya. Gagak terlena; langsung menyantap bangkai kedoyanannya itu sampai kenyang dan akhirnya enggan pulang ke bahtera dimana Nabi Nuh dan seluruh penumpang sdg menunggu.

Berhari hari menunggu si Gagak tak kunjung pulang, slanjtnya Nabi Nuh mengutus burung Merpati.

Lain Gagak lain Merpati tak lama berselang Merpati pulang, di kakinya terjepit ranting pohon Zaitun dan menempel bekas tanah. Nabi Nuh pun paham bahwa sdh ada daratan untuk bertambat. Al hasil dg panduan Merpati haluan diarahkan bahtera kedaratan harapan, yaitu di Gunung JUDI spt diabadikan dlm Al-Qur'an

Turunlah para penumpang kapal untuk meneruskan kehidupan.

Kiranya boleh diambil i'tibar perilaku Gagak dan Merpati dlm case diatas. Untuk memilih figur yg amanah sehingga cepat dpt mengarahkan bahtera bangsa ini ke pantai harapan.

Sepertinya ada sebagian figur yg diamanahi mencarikan daratan bagaikan Gagak, sprt dikisahkan di atas, stlh menemukan kesenangan lupa misi menyelamatkan bahtera bangsa.

Sepertinya hrs kita pilih figur yg amanah seperti Merpati stlh menemukan daratan diapun pulang, membawa informasi yg cukup untuk memberi arah yg benar bagi bahtera mencapai daratan harapan.

Gagak diharapkan dpt memandu kapal untuk mendarat stlh 150 hari terkatung-katung dilaut tak bertepi. Tapi apa yg dilakukannya, bgt terlihat tumpukan kesempatan makanan (seumpama kemewahan/harta) lupalah janji dg Nabi Nuh sgr pulang ke bahtera bgt melihat daratan. Bukankah Nabi Nuh serta seluruh penghuni kapal mempercayakan ikhtiar kelangsungan hidup mrk kpd Gagak. Tapi Gagak lupa janjinya stlh menemukan kenikmatan. Apakah tamsil ini agak mengena buat wakil qt, pemimpin qt yg qt beri mandat untuk mencari daratan untuk berlabuh bahtera bangsa ini ke pantai bahagia, namun ada yg berprilaku seperti burung Gagak.

Lain lagi dg burung Merpati, dia tak mengingkari janji. Bgt dijumpai daratan lalu dipetiknya ranting pohon Zaitun, untuk isyarat disana sdh tumbuh tumbuhan lambang adanya kehidupan, sambil sblmnya hinggap ditanah guna membuktikan sdh mengeringnya bumi.

Merpati melaksanakan tugas dg amanah dan tulus, sesuai dg apa yg diperintahkan. Dia mungkin sempat juga mengenyangkan perutnya dg buah Zaitun namun tak lupa tugas pokok mengemban amanah. Agaknya inipun cocok buat tamsil bagi wakil qt, pemimpin yg qt beri mandat mencarikan pantai berlabuh bangsa ini yg amanah yg hanya menikmati kekayaan sewajarnya untuk hidup tetapi tak lupa amanah yg diembankan kepundaknya.

Selamat memilih figur2 yg anda percayakan memandu bahtera babgsa ini ke pantai tujuan. Smg segera tercapai bangsa yg adil makmur aman tentram. Baldatun thayibatun warabbun ghafur.

Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Tuesday 23 October 2018

Retak TANGAN

Maaf ketika ku menulis, atau berbicara kadang sering kebawa bahasa kampungku, bahasa Ibuku. Ku pikir ndak apalah malah memperkaya khasanah kausa kata bahasa persatuan kita. Siapa tau beberapa kata yg ku coba angkat di tulisan di adopsi jadi bahasa Indonesia.

RETAK TANGAN
Guratan yg ada ditelapak tangan setiap orang, tiap orang garis2 guratan itu tidak sama persis, walaupun saudara sekandung. Begitu kayanya Allah, kita sdh maklum dari milyaran manusia yg pernah lahir ke dunia tak ada sidik jari yg identik apalagi sama. Saya ndak tau apakah RETAK TANGAN pun tak ada yg sama.

Berbau mistik, konon dari RETAK TANGAN inilah dpt diramal masa depan. Sbg penganut agama samawi ndak boleh percaya akan ramalan nasib, termasuk melalui "Retak Tangan". Dlm tulisan ini "Retak Tangan" hanya diambil sbg istilah. "Retak Tangan" = "nasib sudah tersurat dari sononya oleh Allah swt".

Tak seorangpun kita tau nasib masa depan kita masing2.

;وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا

Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. (Al-Qur'an surat Luqman ayat 34)

Penulis, sudah hadir ke alam dunia ini hampir 69 th, banyak liat nasib orang yg kadang ndak di-sangka2. Dulu dia anak tukang rumput miskin, ayahnya dari pintu ke pintu ngambil upahan nebaskan rumput halaman orang, kini jadi orang kesohor. Sementara dulu dia anak orang kaya, ternak sapi tiap detik ada yg lahir, saking banyaknya. Kapal dagangnya berbilang. Kini anak orang kaya ini, hidup memburuh ke bekas anak buah ortunya. Bgtlah kehidupan ini.

Menarik kisah perjuangan anak nelayan. Tamat SD tak ada lagi sekolah dekat sekitar kampungnya. Bundanya bertekad kuat agar putra semata wayangnya bersekolah lbh tinggi. Didukung pula si bocah yg manut berkat pondasi pendidikan agama yg mantab sejak dini karena ikut nyantri.  Es em pe lokasinya belasan kilometer di ibu kota kecamatan. Kendaraan tak punya, walau hanya sepeda ontel yg waktu itu barang lux. Transportasi umum blm tersedia. Kalaulah ada kendaraan hanya Truck pengangkut kayu dan ikan serta hasil bumi yg melintas, kadang dpt ditumpangi nuju ke ibu kota kecamatan, kadang tak ada yg melintas. Maklum tak ada jadual reguler, riit sekenanya pabila ada barang diangkut.

Pagi buta, tiap hari, bunda tlh membungkuskan nasi berikut telur rebus dan sambal untuk 2 kali makan. Sebab jika si bocah tak dpt tumpangan Truck, ke sekolah sblm subuh, bgt juga tak ada Truck melintas usai sekolah, alamat sampai kembali ke rumah ssdh isya. Betapa penatnya betis bocah ini tak terhingga. Makanya pernah terpikir oleh bunda mengekoskan buah hatinya anak lelaki satu-satunya itu di kerabat di kota kecamatan. Sayangnya faktor E, kos di kota kecamatan hanya sanggup bbrp bulan. Kembali si bocah mengasah telapak kaki di jalan yg blm bgt rapi k/l 49 th lalu itu, belasan km pergi dan belasan km pulang dihari sekolah.

Menghemat kolom, kisah dipadatkan. Kadung sekolah, ortu dan anak memilih lanjut sampai SMA di Kabupaten, entah daya upaya apa dilakukan ortu si anak pelaku kisah ku ini. Yg jelas ortu banting tulang, peras keringat maksimal, karena SMA hanya ada di Kabupaten. Selesai juga akhirnya SMA. Lantas mau kemana. Diputuskan mengadu nasib ke ibukota Provinsi kebetulan ada family yg memungkinkan ditumpangi alamat, sambil mendaftar sbg Taruna Akabri.

Jalan tdk selalu mulus, ternyata nama pemuda ini tdk terliat di pengumuman lulus. Bbrp hari stlh diketahui tak nampak nama di pengumuman, sambil setting rencana berikutnya diputuskan nunggu di kediaman family setara pak de di ibu kota Provinsi itu. Sbgmn biasa keseharian sembahyang dan mengaji. Pas ssdh ashar pak de ketamuan orang penting rupanya. Mendengar lantunan ayat suci dari ruang sholat rumah pak de. Tamu bertanya, "siapa yg ngaji itu kok enak sekali mendarat di telinga". Tanpa memanggil untuk memperkenalkan diri si Qari' pak de jelaskan. "Kemenanakan saya dari desa, dia baru saja tes AKABRI nampaknya tak hasil". Tamu nimpali "oohh, siapa namanya dari daerah mana, bolehkah saya coba bantu". Tentu saja, "sambar pak de" tak sabar, sembari mencatatkan nama lengkap dan asal daerah.

Allhamdulillah tangga sukses mulai menjulur, pas tahun akademik dimulai pemuda desa ini mulai mengikuti pendidikan Taruna dan berhasil lulus sbg taruna terbaik.

Purnawirawan jendral berbintang dua ini sekarang ilmunya msh di manfaatkan negara di institusi lain.

Selanjutnya ia mengisahkan kpdku ndak dpt membalas kebaikan tamu pak de nya itu. Satu dan lain si pak de tak lama dia jadi taruna tlh tiada, sdgkan petang ia mengaji itu tidak berkenalan dg si tamu.

Memang banyak kasus orang tak lulus test masuk suatu pendidikan bukannya tak mampu. Buktinya jendral ini berhasil lulus terbaik. Berhasil jadi jendral berbintang dua. Tak semua lulusan mencapai jendral, tentu karena berprestasi.
Namun semua itu terpulang taqdir Allah seperti diberitahukan Rasulullah:
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ
(Dari Abu ‘Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda, “Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi ‘Alaqah (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghah (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya).

Jadi setiap diri ini menelusuri jalan takdir masing2. Tentulah untuk mencapai takdir tersebut dilengkapi ikhtiar seperti yg dijalani oleh jendral yg diceritakan perjuangan dan tekad yg kuat. Sebab ada takdir azali dan takdir ikhtiari. Ada lagi tambahan bahwa ybs taat beribadah, rajin membaca Al-Qur an dan patuh kepada ortu.

Demikian RETAK TANGAN seorang anak nelayan desa mencapai karier bgt tinggi menjadi jendral, siapa sangka.

Buat yg bercita-cita tak kesampaianpun jangan kecewa sebab sdh RETAK TANGAN. Ingat Allah SWT berfirman:
لِّـكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَاۤ اٰتٰٮكُمْ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرِ
"Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri"
(Al-Qur'an surat Al-Hadid ayat 23).

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Sunday 21 October 2018

RENUNGAN diri dan ALAM

Sejenak ayo kita renungkan:
Konon berat bumi ini adalah 6.580.798.520.700.000.000.000 ton. mungkin kurang, mungkin lebih. Jangan ditanyalah bagaimana nimbangnya, apa alat timbangnya. Yang jelas bumi demikian beratnya, dia bergantung tak bertali, terletak tanpa landasan.
Jangankan soal berat bumi yang terukur dengan angka-angka tersebut di atas, sedangkan soal bumi ini bulat dan beredar mengelilingi matahari saja, setengah abad lalu orang tua-tua sepangkat nenek-kakek saya ketika itu tidak percaya. Terjadi perdebatan sengit orang-orang muda bila kemukakan bumi ini bulat, dengan kakek-nenek saya setengah abad lalu. Kakek yang berdaya humor mengatakan “setahu ku bumi ini bukan bulat, tapi ber-Helang” lalu kakek yang lain menimpali, “apa buktinya kalau bumi ini ber-Helang”. Kakek yang punya statement melanjutkan “buktinya anak ayamku disambarnya kemarin se ekor”. Helang bahasa setempat burung Elang.

yang jadi renungan kita adalah, betapa kalau Allah pemilik bumi ini, ingin mencelakakan kita penduduk bumi ini dengan cara apa saja dapat terjadi. Gempa, angin puting beliung, hujan lebat tak berhenti, kemarau bertahun-tahun. Atau misalnya tiba-tiba saja gantungan tak bertali, atau tempat letaknya yang tak berlandasan itu di cabut-Nya maka bumi ini akan hanyut di jagad raya dan segala isinya termasuk kita manusia, air laut dan semua mahluk yang lekat diatas bumi berantakan semua.

Jadi pantas kita renungkan bahwa keselamatan bumi ini, semata-mata karena kekuasaan Allah. Begitu juga dengan keimanan kita juga sesungguhnya hanya bertahan karena bantuan Allah. Sebab nenek moyang kita saja Adam dan Hawa yang nota bine bertemu langsung dengan Allah, ketika diciptakan. Tak dapat, tak kuat membentengi diri dari rayuan Syaitan. Maha benar Allah dengan peringatannya untuk bahan renungan kita di dalam kitab suci Al-Qur’an misalnya dalam ayat 21 surat An-Nur di tegaskan Allah
;وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ مَا زَكٰى مِنْكُمْ مِّنْ اَحَدٍ اَبَدًا وَّلٰـكِنَّ اللّٰهَ يُزَكِّيْ مَنْ يَّشَآءُ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

(Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun di antara kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui)

Di awal ayat peringatan ini buat orang yg beriman.

Bukti ayat ini untuk orang beriman tertulis diawal ayat:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ , وَمَنْ يَّتَّبِعْ خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ فَاِنَّهٗ يَأْمُرُ بِالْـفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ

(Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barang siapa mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya dia (setan) menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar).

Bagi yang kini sudah purna-bhakti atau pensiun, coba kita renungkan, selama kita bertugas banyak apa yang kita lakukan, baik kebijakan atau pelaksanaan tugas, yang kalaulah tidak dilindungi Allah, mungkin kita tak sampai pensiun, sudah dipecat.
Maaf mungkin ada juga kita menikmati atau menerima sesuatu yg bukan hak. Atau kebijakan/keputusan yg merugikan tempat anda bertugas. Boleh jadi andapun pernah menzalimi anak buah.
Berkat lindungan-Nya lah maka apa perbuatan yang keliru kita lakukan semasa muda, semasa masih berdinas tidak mendapatkan sanksi dunia dan karenanya sampailah kita ke masa pensiun.

Belum lagi kalau kita renungkan keselamatan jiwa, mungkin diantara pembaca ada yang masih ingat, jika tidak dengan perlindungan Allah mungkin tidak hidup sampai hari ini. Mungkin ketika masih kecil, ketika semasa remaja, semasa menjelang tua pernah kecelakaan atau menderita sakit yang telah di vonis dokter harus meninggal dunia.

Diri penulis sekitar umur 7 tahunan, tertarik mengambil jambu Pertokal (jambu biji) tumbuh di pinggir sungai. Sungai Tayap itu bila musim penghujan arusnya deras sekali. Ketika kaki merambat ke dahan yg menjulur ke sungai, tiba2 terpeleset nyemplunglah saya ke sungai. Saya belum bgt pandai berenang. Pertolongan Allah menyelamatkan saya melalui seorang pemuda kebetulan sedang mencuci di lanting (bahasa setempat adalah kamar mandi terapung ditepi sungai, mengapung kamar mandi fleksibel mengikuti tinggi permukaan sungai). Bang Tajul spontan berenang berpacu dg arus, menangkap saya yg sdh kemasukan air dan membawa ketepian. Kemudian mengendong saya di punggung belakangnya dg posisi terbalik. Kaki saya dipegang tangannya dan kepala dan tangan saya terjuntai kebawah sambil berlari guna mengeluarkan air telah terhisap hidung saya. Secara logika bila tak dilindungi Allah melalui bang Tajul saya tak sampai berusia lanjut spt skrg ini.

Kalau bang Tajul msh hidup melalui tulisan ini saya berterimakasih banyak. Jika tlh tiada smg pertolongan bang Tajul tsb menjadi amal disisi Allah. Aamiin.

Banyak lagi hal ihwal lain yang jika anda renungkan, begitu besar perlindungan Allah kepada kita selama kita hidup ini, agar kita mau bersyukur. Subhanallah.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Saturday 20 October 2018

Sakit dan Sehat

Kali ini kutertarik nulis sakit dan sehat. Kebtln sejak 18 Oktober 2018 dirawat di RS Gatot Soebroto Jkt dan pulang hari ini 20 Oktober 2018. Lantaran tindakan Electropshysiology studies dan Ablasi atas jantungku.

Sebagian kecil ada manusia sejak lahir punya sakit bawaan. Bgt berat perjuangan ortu ybs menjalani kenyataan ini. Mungkin ada yg nanya mengapa hal ini terjadi. Padahal Allah jelaskan di dlm Al-Qur an surat Sad ayat 27
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَآءَ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا
( Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan sia-sia).

Tentu termasuk orang yg punya sakit/cacat bawaan sejak lahir itu. Dijadikan
Allah tdk sia-sia.

Hikmah yg layak diambil bagi kita yg sehat sejak lahir, tak punya cacat tubuh. Dalam pada itu bilalah dibuat statistik dalam usia sampai sekarang di atas 65 (diri penulis), jauh lebih banyak sehat ketimbang sakit. Tiada kata dan perbuatan lain yg pantas SELAIN BESYUKUR KEPADA ALLAH. pembandingnya adalah orang yg sakit/cacat bawaan itu. Makanya sekali lagi apapun ciptaan Allah tdklah ada sia-sia.

Hikmah bagi penyandang sakit bawaan dan keluarganya, adalah memperoleh pahala sabar dan ridha atas cobaan Allah tsb.

Abu Hurairah pernah menyampaikan bahwa Rasulullah bersabda:

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ، وَإِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ

(Sesungguhnya besarnya pahala itu bersama dengan besarnya cobaan. Dan jika Allah mencintai suatu kaum, Allah akan menguji mereka. Barangsiapa yang ridha, maka dia akan mendapat ridha dari Allah, dan barangsiapa yang marah, maka dia akan mendapat kemurkaan dari Allah).=HR. At-Tirmidzi no. 2396, dihasankan oleh Al-Imam Al-Albani&n dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi=

Nah, ujian bagi kita sekarang yg tdk punya cacat/sakit bawaan, smg masih sanggup bersyukur atas kesehatan selama ini. dan bersabar serta ridha atas cobaan penyakit yg sesekali mampir.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Thursday 18 October 2018

JUMANTIK

Mungkin maksud singkatan di atas Ju= Juru. Man= Pemantau. Tik= Jentik. Jadi "Juru Pemantau Jentik". Suatu ihtiar Pemerintah DKI Jakarta memutus siklus hidup nyamuk demam berdarah. Anggota Jumantik rutin tiap pekan kunjung ke rumah penduduk. Mereka meneliti bak2 penampungan air, barang bekas yg berpotensi adanya jentik2 nyamuk Aides Aigypti. Bgmn di daerah anda???.

Hampir setiap pergantian musim dari kemarau ke penghujan dan sebaliknya, kehawatiran mewabahnya demam yg ditenggarai oleh ulah nyamuk Aides Aigypti. Tak jarang setiap berjangkitnya demam berdarah, rumah2 sakit dipenuhi pasien, bukan sedikit biaya yg hrs dikeluarkan untuk penanggulangannya. Oleh karena itu langkah prefentif JUMANTIK harus didukung.

Nyamuk adalah mahluk ciptaan Allah, namanya diabadikan dlm Al-Quran.

Seperti dlm surat Al-Baqarah ayat 26
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَسْتَحْـيٖۤ اَنْ يَّضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا; فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَـقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۚ; وَاَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَيَقُوْلُوْنَ مَاذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَل  يُضِلُّ بِهٖ كَثِيْرًا وَّيَهْدِيْ بِهٖ كَثِيْرًا; وَمَا يُضِلُّ بِهٖۤ اِلَّا الْفٰسِقِيْنَ
"Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang kafir berkata, Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini? Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik".

Bgt juga Lalat diciptakan. Dmkn kecilnya itu lalat. Dikabarkan Allah, bahwa Lalat sanggup mengambil harta manusia.

يٰۤـاَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ; اِنَّ الَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ لَنْ يَّخْلُقُوْا ذُبَابًا وَّلَوِ اجْتَمَعُوْا لَهٗ;; وَاِنْ يَّسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْـئًـا لَّا يَسْتَـنْـقِذُوْهُ مِنْهُ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوْبُ
"Wahai manusia! Telah dibuat suatu perumpamaan. Maka dengarkanlah! Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah tidak dapat menciptakan seekor lalat pun walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka tidak akan dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Sama lemahnya yang menyembah dan yang disembah".
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 73)

Nyamukpun bgt juga mahluk yg kecil itu dpt merampas harta benda, karena penyakit yg disebarkannya, keluar biaya tak sedikit untuk berobat.

Terciptanya nyamuk, tdk hanya mendatangkan mudharat tetapi banyak juga karena nyamuk timbul berbagai bisnis yg menghidupi banyak orang. Diantaranya Jumantik bertugas membasmi jentik2 bakal nyamuk penyebar penyakit tersebut, juga mrpkn aktivitas.

رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًا
Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. (Ali Imran 191).

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.3

Tuesday 16 October 2018

Kebaikan TETANGGA

Pak Ihsan (bukan nama sebenarnya), usai shalat subuh dari masjid dicegat pembantu tetangga. Nenek dirumah tetangga terserang penyakit ndak sadar diri. Tak pikir panjang pak Ihsan keluarkan mobil dari garasi menuju tetangga 3 pintu dari rumahnya itu. Pak Ihsan pun masuk rumah yg dihuni nenxek dan kakek plus 2 pembantu sekaligus perawat kedua lanjut usia itu. Pak Ihsan langsung menggendong si nenek yg lemas lunglai lantaran pingsan ke mobil meluncur segera dg seorang pembantu ke rumah sakit terdekat. Tak lama kemudian stlh si nenek ditangani di UGD, datang beberapa putra dan keluarga dekat ybs. Betapa kagetnya pak Ihsan, anak2 dan keluarga si nenek mempersalahkan pak Ihsan karena langsung membawa si nenek ke rumah sakit, tanpa terlebih dahulu memberitahukan kpd mereka. Dlm kekecewaannya di PAIDO keluarga sisakit, pak Ihsan berpikir bahwa dia berbuat baik, dengan niat yg baik tetapi mengapa justru berbuah tidak baik. Setaunya orang sakit tertentu apalagi diusia lanjut ada waktu emas yaitu jangka waktu sejak serangan penyakit ke dpt penanganan medis yg tepat. Jika waktu itu terlewat secara logika penanganan terlambat dan sisakit boleh jadi kan lewat. Itu pertimbangan pak Ihsan tanpa pikir panjang berbuat IHSAN guna menyelamatkan si nenek. Tapi kebaikan ini malah tak berbuah baik, sebab selepas peristiwa itu hubungan ketetanggaan pak Ihsan dg keluarga nenek dan kakek ini menjadi sedikit retak.

Bgt penuturan pak Ihsan kepadaku, lalu kubalas dg kasus yg mirip tentang diriku sekitar 7 tahun lalu.

Dini hari sekitar pk tigaan kumenuju kamar mandi, rupanya tak sampai ke pintu kamar mandi kesadaranku hilang. Mengetahui hal itu Istri selanjutnya berusaha nelpon beberapa tetangga, untung ada yg respon. Singkat kisah, kata istri ku tetanggapun berdatangan, menggotong saya dari kamar membawa ke mobil menuju rumah sakit. Disini pengalaman ku beda sekali dg pak Ihsan, bahwa bagiku, tetanggalah keluarga yg utama, buktinya diriku.

Kami punya anak 2 orang lelaki kebetulan dokter dan anak mantukupun dokter. Peristiwa itu terjadi pas mereka tidak dirumah. Yg sdh berkeluarga sdh berumah sendiri di Bekasi dan yg msh serumah kebtln pas sdg tugas ke luar Jakarta. Apa jadinya aku waktu itu kalau tidak karena kebaikan tetangga. Tetanggalah pihak yg paling utama membantu kami yg tinggal berdua dirumah ketika saya tak sadarkan diri.

Pkl 11 siang ketika ku sadar istri menceritakan bahwa selain kebaikan tenaga, ada tetangga yg nyiapkan duit kalau2 aku masuk rumah sakit terlebih dahulu diminta uang muka, waktu itu blm ada BPJS. Tetangga itu ndak tau bahwa walau sdh pensiun diriku kalau masuk rumah sakit msh dicover oleh Yayasan Kesehatan tempat kerjaku dulu (cukup dg menunjukkan kartu). Perhatian tetangga ini membuat kami terharu. Bagi kami kebaikan para tetangga kami ini jadi ingatan dan ingin berbuat yg sama.

Bagi pak Ihsan kebaikan blm tentu berbuah kebaikan. Sedangkan bagi keluarga kami yg berumah di Jakarta Pusat, kebaikan tetangga buahnya sdh kami nikmati berupa kebaikan.

Allah perintahkan kita berbuat baik termasuk kpd tetangga (Al-qur'an surat An-Nisa' ayat 36)

وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَ الْمَسٰكِيْنِ وَالْجَـارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَـارِ الْجُـنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَـنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۙ; وَمَا مَلَـكَتْ اَيْمَانُكُمْ

Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki.

Banyak sekali hadist ttg kewajiban berbuat baik kpd tetangga a.l. Rasulullah صلى ا لله عليه وسلم bersabda:

خَيْرُ الْأَصْحَابِ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِهِ وَخَيْرُ الْجِيرَانِ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرُهُمْ لِجَارِهِ

Sebaik-baiknya sahabat disisi Allah adalah yang paling baik kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga adalah yang paling baik terhadap tetangganya.

Kecuali tinggal di hutan sendirian, maka keberadaan tetangga mesti ada. Acuan tetangga atas dasar referensi ulama, radius 40 rumah. Indah sekali jika semua kita menjalin hubungan harmonis dg tetangga.

Dmkn dua kisah bertetangga tersaji di tulisan ini, ku yakin pembacapun banyak case bertetangga yg lbh menarik. Bila di sharing smg manfaat.

Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Sunday 14 October 2018

TERGESA GESA

Ter-gesa2 adalah sifat manusia, semakin ketara di kota2 besar. Orang ter-gesa2 menuju tempat beraktivitas. Ke ter-gesa2an ini sedikit agak beda di suasana pedesaan. Di perkotaan kadang lantaran ketergesaan ini, orang gampang berucap/berbuat yg tdk terpuji. Pas dihadapan kendaraan lampu pengatur lalu lintas baru menyala merah, tancap gas. Untuk membenarkan diri ybs dlm hati "ah lampu merahnya baru menyala, belum benar2 merah". Sementara itu, andaikan pengendara dari arah lain terganggu karena ulah si penerabas lampu merah, pengendara terganggu kadang ada yg menurunkan kaca mobilnya kemudian meluncurlah kata2 tak senonoh bahkan isi kebun binatang, dialamatkan ke si penerabas.
Si penerabas, jelas bersalah tak memperhatikan keselamatan lalu lintas, jika alasan hanya ter-gesa2, tentu pertanggung jawabannya akan berlanjut sampai ke akhirat, apalagi bila sampai menyusahkan/mencelakakan pihak lain. Kecuali mungkin karena membawa orang sakit berpacu waktu ke gawat darurat, smg dpt dimaafkan.
Sedang orang terdampak, juga kelak diakhirat akan dimintai pertanggung jawaban atas kata2/ucapan yg tak senonoh itu. Sebab tak sepatah katapun yg luput dari rekaman flash disk Allah, kelak akan diputar kembali:
اِقْرَأْ كِتٰبَك َ; كَفٰى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيْبًا
"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu"
(Al-Isra' ayat 14)

Tapi apa boleh dikata, kita ini manusia yg sejak semula tercipta sebagai mahluk yg ter-gesa2. Pencipta kita infokan, manusia diciptakan ter-gesa2
;وَكَانَ الْاِنْسَانُ عَجُوْلًا
Al-Isra 11
خُلِقَ الْاِنْسَانُ مِنْ عَجَلٍ
Al-Anbiya 37

Walau sifat keter-gesa2 ini sebaiknya dikendalikan ada 5 tergesa2 yg dianjurkan:
1. Menjamu tamu, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلأخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

“Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari)

2. Mengurus jenazah, Menyegerakan janazah sebagaimana tertera di dlm dalil berikut ini,
;عن أبى هريرة رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه و سلم; قَالَ: أَسْرِعُوْا بِالْجَنَازَةِ فَإِنْ تَكُ صَالِحَةً فَخَيْرٌ تُقَدِّمُوْنَهَا إِلَيْهِ وَ إِنْ يَكُ سِوَى ذَلِكَ فَشَرٌّ تَضَعُوْنَهُ عَنْ رِقَابِكُمْ

Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Bersegeralah di dalam (mengurus) jenazah. Jika ia orang shalih maka kebaikanlah yang kalian persembahkan kepadanya, tetapi jika ia tidak seperti itu maka keburukanlah yang kalian letakkan dari atas pundak-pundak kalian”. [HR al-Bukhoriy).
Juga jenazah yg berlama tdk dimakamkan bukan mustahil mengganggu kesehatan masyarakat.
3. Menikahkan anak perempuan, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا أَتَاكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ خُلُقَهُ وَدِينَهُ فَزَوِّجُوهُ ، إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْفِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ

“Jika datang kepada kalian seorang pelamar putri kalian yang kalian ridhoi akhlaknya dan agamanya maka nikahkanlah, jika kalian tidak melakukannya maka akan terjadi fitnah (bencana) di muka bumi dan kerusakan yang luas.” (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Shahih Ibni Majah)

4. Membayar hutang, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,

وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ رَجُلاً قُتِلَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ أُحْيِىَ ثُمَّ قُتِلَ مَرَّتَيْنِ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ مَا دَخَلَ الْجَنَّةَ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ دَيْنُهُ

“Demi yang jiwaku ada ditanganNya, seandainya seorang laki-laki terbunuh di jalan Allah, kemudian dihidupkan lagi, lalu dia terbunuh lagi dua kali, dan dia masih punya hutang, maka dia tidak akan masuk surga sampai hutangnya itu dilunasi.” HR. Ahmad , An Nasa’i , Ath Thabarani dalam Al Kabir, Syaikh Al Albani mengatakan: hasan. Lihat Shahihul Jami’.

5. Bertobat.
Bersegeralah bertobat kepada-Nya sebelum pintu tobat tertutup rapat. Sesungguhnya Allah tidak menerima tobat seorang hamba apabila ruhnya telah menepi di tenggorokannya. Sedang maut tiap saat mungkin datang menjemput dan bila maut tlh datang tobat tak berguna lagi, Allah berfirman:

وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْئَانَ وَلاَالَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ أُوْلاَئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

“Dan tidaklah tobat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan, ‘Sesungguhnya saya bertobat sekarang.’” (Q.s. An-Nisa: 18).

Demikian, smg dpt dipetik manfaat dari uraian singkat ini.
Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.424

Thursday 11 October 2018

GRATIFIKASI

Anna laka hadza? (ini dari mana engkau dapat?)
Bgtu pertanyaan khalifah Umar bin khathab kpd Abu Hurairah setelah melihat sesuatu barang yg ada pada diri Abu Hurairah sepulang dari melaksanakan tugas menggumpulkan zakat di suatu daerah. Abu Hurairah menjawab: "ini barang hadiah dari salah seorang pembayar zakat untuk diriku". Dengan tegas Khalifah Umar bin Khathab memerintahkan agar barang itu ikut dikumpulkan bersama barang-barang zakat lainnya. Karena mnrt Umar, Abu Hurairah tak mungkin mendapatkan hadiah itu kalau bukan lantaran dia ditugaskan sebagai pemungut zakat. Hal ini mengacu pada ketetapan Allah di ayat 161 surat Ali Imran"
وَمَا كَانَ لِنَبِيٍّ اَنْ يَّغُلَّ ۗ  وَمَنْ يَّغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ  ۚ  ثُمَّ تُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
"Dan tidak mungkin seorang nabi berkhianat (dalam urusan harta rampasan perang). Barangsiapa berkhianat, niscaya pada hari Kiamat dia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu. Kemudian setiap orang akan diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang dilakukannya dan mereka tidak dizalimi."
Pedoman ini diteruskan dlm pemerintahan Islam setidaknya sampai ke khalifah Umar bin Abdul Azis. Suatu ketika pengawas baitul mal menghadiahkan seuntai kalung emas kepada puteri Umar bin Abdul Azis. Khalifah bertanya kpd putrinya ketika melihat kalung itu tergantung dileher si putri "anna laka hadza". Stlh diberi tau si putri asal tu kalung, segera disuruh tanggalkan seraya dikembalikan ke baitul mal. Kpd si putri dibacakan ayat 161 Ali Imran di atas, sbg ancaman.
Ketetapan Allah ini lah yg menjadi rujukan penyelenggara negara wajib melaporkan harta kekayaannya agar diketahui dari mana sumber harta tersebut. "ANNA LAKA HADZA". Sebab kalau sumbernya dari perolehan lantaran yg dikenal skrg "gratifikasi". Terimalah kelak risikonya di hari kiamat kelak dia membawa barang hasil "gratifikasi" itu. Padahal ktka itu tak seorangpun sudi menerima barang biarpun dikembalikan, sebab masings sibuk dg urusan dosa dan pahala yg sdg dihitung.

Kabar ini agaknya baik buat acuan bagi yg kini msh sdg menjabat atau berurusan dg publik. Nah buat kita yg sdh purna tugas, tentu merenung, "dulu gmn waktu msh tugas". Kita serahkan Allah saja, minta ampunanNya sambil diiringi berbuat baik selagi bisa. Wallahu 'alam bishawab.

Smg kita termasuk dlm firman Allah surat al Ahzab 71
يُّصْلِحْ; لَـكُمْ اَعْمَالَـكُمْ وَيَغْفِرْ لَـكُمْ ذُنُوْبَكُمْ
"niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu".
Wassalam. M. Syarif Arbi.

Sunday 7 October 2018

JUJUR dari Falsafah Kentut

Buat siapakah JUJUR itu dilakukan???
Rupanya jujur itu diperuntukkan:
1. Untuk diri sendiri.
2. Untuk orang lain.
3. Untuk Alllah.
Kadang peruntukan jujur ini menggabung, Jujur untuk diri sendiri sekaligus untuk orang lain dan mrpk wujud jujur untuk Allah. Itu dulu kubincang di tulisan ini. Contoh konkrit sederhana seseorang yg sdh sedari tadi duduk di shaf depan dlm masjid menunggu shalat jamaah. Tiba2 berdiri melangkah kebelakang sambil menyingsing lengan bajunya, membuka pecinya meletakkan peci itu di dekat tiang masjid. Rupanya ybs akan berwudhu kembali lantaran buang angin. Ini model kejujuran untuk diri sendiri yg sdh tertanam sedari dini bagi orang beriman sejati ahli shalat. Tak seorangpun yg tau selain diri sendiri dan Allah, bahwa dianya kentut, sedangkan tetangga dudukpun ndak tau.

Kalaulah angin keluar tak berbunyi hanya menyebar bau, maka tetangga duduk juga ragu dari siapa angin ini. Dengan berdiri menuju wudhu maka tergabung kejujuran untuk diri sendiri sekaligus jujur untuk Allah dan juga orang lain, mrpk pengakuan bahwa dari dirinya sumber bau spy jangan timbul fitnah.

Dari mulai contoh kecil ini orang beriman dan ahli shalat di latih JUJUR, walau tdk ada yg tau selain diri sendiri dan Allah. Indah sekali jika FALSAFAH KENTUT ini menjadi perilaku setiap orang, setidaknya buat orang yg beriman dan TUKANG SHALAT. Sehingga orang yg beriman dan tukang shalat tak kan mua berlaku TAK JUJUR, korupsi, mengambil hak orang lain dan perbuatan2 tdk jujur lainnya.

Jujur meliputi perkataan dan perbuatan, sbg renungan ttg konsekwensi tidak jujur pantas dipetik hadist:

Abu Hurairah r.a meriwayatkan, “Kami berangkat bersama Rasulullah s.a.w menuju Khaibar (dan kami memenangi pertempuran tersebut). Kami tidak mendapati ghanimah berupa emas ataupun uang. Yang kami dapat adalah makanan dan pakaian. Lalu kami berangkat lagi menuju lembah (Wali Qura). Pada masa itu ada seorang hamba bersama Rasulullah s.a.w, hadiah dari salah seseorang bani Jidzam (yaitu Rafa’ah bin Yazid dari bani Dabib). Ketika kami sampai di lembah, hamba milik Rasulullah s.a.w itu melepaskan pelana unta baginda. Tiba-tiba meluncur anak panah mengenainya dan dia pun menemui kematiannya. Kami pun berkata, “Alangkah indah sekali dia mendapatkan kesyahidan wahai Rasulullah.” Maka Rasulullah pun bersabda, “Tidak, demi yag jiwaku ada di tangannya. Baju (yang dipakainya) itu benar-benar akan dipenuhi api yang menyala-nyala. Dia telah mengambilnya dari harta ghanimah yang belum sempat dibahagi-bahagi.”

Riwayat di atas menggambarkan bahwa ketidak jujuran walau hanya berupa baju bekas saja, seorang yg ikut dlm perang bersama Rasul, batal menjadi syahid dan dibakar api yg menyala-nyala.

Naah bgm dengan kita, mungkin ada terambil sesuatu bukan hak kita sdg kan perjuangan kitapun ndak ada apa2nya dibandingkan orang yg ikut perang bersama Rasulullah. Bgm pula dg korupsi meliputi angka yg banyak nolnya tentu tak terperikan azabnya. Wallahu alam bishawab.

Mari brrusaha sekuat-kuatnya untuk berperilaku jujur, bayangkan kita tlh dilatih jujur bersikap ketika KENTUT dlm persiapan shalat.

Smg Allah mengampuni dosa kita, apabila tlh terlanjur ada yg tak jujur. Membimbing kita agar seterusnya berperilaku jujur.

Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Friday 5 October 2018

BANGGA dan SYUKUR

Bangga, mengungkapkan perasaan puas atas prestasi yg tlh dicapai, dpt berupa prestasi diri sendiri, boleh jadi prestasi anak2 atau orang tua, keluarga. Tak jarang kita ikut bangga bila kelompok, groups bahkan anak bangsa yg berhasil menorehkan prestasi berskala internasional.

Dikenal istilah bangga diri (ujub) dan syukur. Ada kesamaan pada keduannya dalam diri pemiliknya.

Bangga, bila diiringi diri merasa bahwa prestasi yang ia capai adalah sebagai kemampuan diri, menafikan Allah menyertai usahanya menjadi sebab keberhasilannya. Bangga seperti ini dicela Allah disebut An Nisa 36, Al Qasas 76,
Lukman 18, Al-Hadid 23.
; اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرَا

(Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri).

Sedangkah orang yang pandai bersyukur, ia tidak pernah merasa bahwa prestasi yang ia capai adalah mutlak kemampuan diri, ia tidak lupa bahwa sebenarnya ada pihak lain (teman, guru ortu dll) ikut berperan dan Allah menyertai dlm menentukan keberhasilannya. Sampai-sampai kalau ia sukses menjalankan ibadah, banyak berbuat kebaikan, orang bersyukur memandang inipun berkat kekuatan yg dianugerahkan Allah. Tidaklah membagakan ibadah dan kebaikannya, karena dianya tidak tahu apakah ibadah serta kebaikannya itu diterima Allah atau tidak.

Bersyukur juga dapat kita artikan sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah SWT baik dalam bentuk ucapan maupun tindakan. Dengan ucapan: syukur ,,,
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
(Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam)

Bersyukur dengan tindakan melaksanakan semua perintahNya dan menjauhi semua laranganNya.
Bagi hambanya yg bersyukur Allah janjikan di Al-Qur'an surat Ibrahim ayat 7

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ; لَاَزِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
(Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat)

Demikian, smg kita dpt lbh hati2 dalam berbangga jangan sampai tdk bersyukur. Bgt juga hati2 dlm bersyukur jangan sampai masuk ke katagori berbangga.

Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Thursday 4 October 2018

INGAT dan LUPA

Bukan hanya manusia yg punya daya INGAT dan sifat LUPA rupanya hewanpun juga. Di desa terpencil yg penduduknya tdk padat serta keamanan msh prima, ternak Sapi dan Kambing tiada bertali. Bgt petang hari kelompok ternak tsb.menggerombol menuju rumah tuannya masing2 dan tidur dikandang yg disiapkan pemilik. Ini bukti hewan mempunyai daya ingat.

Bgt juga sekelompok Ayam Sekitar pkl 17.20 mereka sdh kembali ketempat isterahat mereka. Itu berlangsung terus saban hari menjelang maghrib. Selanjutnya mereka menyusun diri puluhan ekor tak saling gusur ditempat masing2. Ini pertanda daya ingat ayam cukup tinggi. Kebersamaannyapun bgt kental.

Dalam pada itu sifat lupa ayam juga tinggi. Ku duduk di teras depan bersantai di pagi atau dihari siang. Beberapa ekor ayam naik ke teras rumah, kadang sambil ninggalkan kotoran. Mereka diusir senemunya dilempar sesuatu. Eee sebentar lagi sdh lupa, datang lagi.Diusir lagi, lupa lagi.

MANUSIA

Allah SWT menganugerahkan pada diri manusia, sifat lupa, selain itu Ia juga melekatkan sifat ingat.  Banyak sekali manfaat dua sifat tersebut sehingga menjadikan manusia sebagai makhluk yang sangat istimewa di muka bumi ini.

Berkat daya ingat, berkembang ilmu pengetahuan dan budaya. Dengan daya ingat lahir ketentuan yg disepakati bersama jadi aturan hidup bermasyarakat disuatu bangsa dan pergaulan antar bangsa. Timbul perdagangan dan transaksi di dlm suatu negara dan antar negara. Ini bedanya daya ingat manusia dan hewan. Daya ingat manusia dinamis, ingatan yg lalu dikreasikan untuk lbh baik lagi bagi keperluan hidup, shg berubah dari waktu ke waktu menuju lbh baik. Sedangkan hewan ingatan mereka statis, dari dulu ayam tidur bertengger.

Berkat sifat lupa, manusia dpt bangkit kembali bila diri dirundung duka nestapa dan derita, gegagalan usaha. Berkat sifat lupa, lahirlah maaf, dg melupakan kesalahan orang lain. Justru dlm kaedah agama, harus melupakan kesalahan orang, kendati yg bersalah tdk meminta maaf. Memberi maaf adalah lebih utama dari pada sedekah. (Al-Baqarah ayat 263)

قَوْلٌ مَّعْرُوْفٌ وَّمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّنْ صَدَقَةٍ يَّتْبَعُهَاۤ اَذًى وَاللّٰهُ غَنِيٌّ حَلِيْمٌ
"Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Maha Kaya, Maha Penyantun".

Hewan lupa benar2 lupa, sesuatu yg mengancam dirinyapun bila tlh berlalu mereka lupa. Sesuatu yg mungkin mencelakan itu dpt saja dia lalui/temui sama sekali tdk mereka waspada. Keledai dpt terperosok dilobang yg sama.

Manusia menyelaraskan INGAT dan LUPA. Manusia tetap mengingat sesuatu yg walau sdh bgt lama dilupakannya. Misalnya sesuatu yg membahayakan, sesuatu yg pernah mengecewakan, sesuatu yg pernah menggagalkan, tetap diingat agar bila ketemu macam itu tdk terulang kembali.

Bgt lengkap sifat yg dianugerahkan Allah kpd manusia, patut disyukuri serta dijalani dengan tawakkal.
Wallahu alam bishawab.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Monday 1 October 2018

Berguru ke Ayam Jantan

Malam terasa lbh cepat tinggal dipedesaan. Walau sekarang di ruang2 keluarga rumah di desa sdh dIceriakan program TV, namun karena tak ada deru motor dan mobil dijalan, tetap saja merasa mlm cepat larut. Itu sebabnya banter pkl 10 malam sebagian besar orang di pedesaan sdh lelap tertidur.

Keheningan malam dipedesaan nantinya akan diurai ayam jantan dengan kokoknya yg bederai mendayu dimulai:

Kokok PERTAMA di tengah malam. Bagi penggemar shalat tahajud lantunan kokok ayam jantan ini bagaikan menuntun untuk mulai shalat tahajud.

KEDUA,  ayam jantan berkokok ketika waktu tahajud akan habis atau akan masuk waktu subuh kokoknya waktu itu secara beruntun dengan terus menerus, bersahutan dari masing2 kediaman mereka. Mereka bagaikan menggurui manusia bahwa bagi yg sedari tadi shalat tahajud segara akhiri, tutup dg shalat witir dan bersiaplah menuju masjid untuk berjamaah shalat subuh.

KETIGA. Kemudian kokok para ayam jantan jeda sebentar dan berkokok lagi waktu sholat subuh tiba, jeda kembali dan berkokok lagi ketika waktu subuh sudah mulai habis, guna mengingatkan terakhir kalinya bagi yang belum juga bangun untuk shalat subuh.

Coba amati kokok yg KEEMPAT ayam jantan di pedesaan antara pukul 7-9 pagi, itu adalah mengingatkan waktu sholat duha. Sholat duha dianjurkan nabi, karena berbagai keutamaan kan diperoleh bagi yg mengamalkannya.Menilik do'a ssdh shalat bgt indah harapan digantungkan kpd Allah a.l. ttg rezeki:
Andaikan dari langit minta diturunkan.
Andaikan dari bumi tlg dikeluarkan.
Andaikan jauh mhn didekatkan.
Andaikan haram mhn di di sucikan.
Andaikan sulit tlg dimudahkan.

Sebuah studi dalam jurnal Public Library of Science ONE tahun 2010 menemukan bahwa ayam memiliki kerucut retina tambahan dibandingkan dengan manusia, yang memungkinkan mereka untuk membedakan warna tambahan.

Para ilmuwan di Washington University di St Louis yang dipimpin oleh Joseph Corbo mengatakan kemampuan untuk melihat warna berasal dari sel cahaya-sensing khusus yang ditemukan di retina. Sel-sel ini, yang disebut kerucut, datang dalam berbagai rasa, yang masing-masing dapat mendeteksi panjang gelombang cahaya yang berbeda.

Manusia memiliki tiga jenis kerucut yang memungkinkan kita untuk melihat warna merah, hijau dan biru. Tapi ayam memiliki kerucut ekstra untuk melihat violet dan sinar ultraviolet. Terlebih lagi, kerucut ayam ini didistribusikan secara merata di seluruh retina.

Malaikat diciptakan Allah dari cahaya.

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ
dari az-Zuhri dari Urwah dari ‘Aisyah R.A Berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan (ciri-cirinya) untuk kalian” .(Shahih Muslim 2996-60).

Cahaya disebabkan para malaikat yg sdh mulai sibuk melaksanakan tugasnya sejak pertengahan malam inilah yg terindra oleh ayam jantan sehingga mereka menyiarkannya berkokok bersahut-sahutan. Mengingatkan, mengajari manusia untuk menyembah kepada sang khalik.

Apapun yg duciptakan Allah ternyata tdklah sia-sia. Termasuk penciptaan ayam jantan. Maha benar Allah dg segala firmanNya.
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ ۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًا سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka".
(QS. Ali-Imran  ayat 191)

Smg kokok ayam jantan ini menambah ilmu dan amal ibadah kita semua. Aamiin. Barakallahu fikum.
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi, menulis sedang  di Desa Wotsogo, Jatirogo, Tuban Jawa Timur 02 Okt 2018.