Sunday 19 May 2019

Komunikasi zaman Batu sampai Digital

Alhamdulillah hidup ini cukup panjang sdh jauh melebihi usia Rasulullah. Sejalan panjangnya hidup sudah pernah ngalami: *komunikasi zaman batu, *komunikasi zaman kawat, *komunikasi zaman ketik jarak jauh (telex),
*komunikasi zaman foto copy jarak jauh (facsimili=fac) dan cepat sekali berubah ke sekarang, *komunikasi zaman digital.

Komunikasi zaman Batu.
Sekolah SR sampai kelas 3 kami belum kenal buku tulis dan pensil. Murid dibagikan "Batu Tulis" dan "Grip" sbg penulis, batu tulis dikumpulkan ke guru waktu akhir jam pelajaran. Komunikasi untuk nyampaikan ke Ortu dpt nilai berapa hari ini "ponten" pake kapur tulis dari guru, ada murid yg berinisiatif nempelkan di pipi. Sampai dirumah ditunjukkan ke Ortu. Inipun bentuk komunikasi, ku istilahkan komunikasi zaman batu.

Komunikasi zaman kawat.
Sebagian pembaca msh ingat, dulu bila sangat penting memberi kabar saudara yg jauh dikomunikasikan pakai telegram lazim disebut "kawat". Juga ngirim duit agar cepat sampai, pakai kawat.

Komunikasi zaman Telex.
Sdh canggih, mesin tik bisa ngetik sendiri. Pengetik dari jauh, dari kota lain bahkan dari luar negeri. Berita diterima berupa ketikan.

Komunikasi zaman FAC.
Lbh cepat lagi dari telex. Selembar naskah dg ukuran detik sdh terkirim dari satu tempat ke tempat lain.

Komunikasi zaman digital.
Bukan main canggihnya setidaknya sampai saat ini. Bukan saja gambar, suara, tulisan dpt dikomuniksikan hampir tak berjeda, cuma ngirim aroma atau bau saja blm dpt. Pengirim penerima dpt berinteraksi langsung. Selain itu ada "W.A." memudahkan keluarga besar berkomunikasi melalui group.
Kini banyak RT yg sdh punya group. Rembug-an ringan antar warga TAK PERLU LAGI RAPAT nyebar undangan, nanti tunggu berapa yg hadir, terpenuhi quarum, mana pakai jam karet lagi. Waah udh ndak musim lagi. Jadi soal kecil2 yg tak terlalu prinsip,
masing2 warga kasih pendpt, dpt diputus dlm ukuran jam.

Belum lama, 5 tahun silam, ku masih ikut sekolah sdh masuk zaman digital ini. Bbrp dosen beri tugas, naskah penyelesaian tugas dikirim ke email si dosen. Bukan itu saja ada ujian, jawabannya ndak pakai kertas lagi. Dari kelas, masing2 mahasiswa mengisi jawaban di kirim ke akun dosen. Diberi batas waktu berapa menit jawaban hrs terkirim melaui internet.
Ada harapan nanti pengembangan digital ini akan pengaruhi perjalanan dinas pegawai. Sistem perkuliahan dll.
Jadi sangat ketinggalan kalau ada organisasi kecil2an masih pake gaya ambil keputusan2 ringan: "NANTI DIRAPATKAN DULU, ....bgt
 cara berorganasi!!!" Demikian jawaban seorang pengurus organisasi kecil yg hanya terdiri k/l 10 anggota; ketika ditanya salah satu anggotanya ttg suatu isu 3 hari lalu.  Ini namanya blm ikut perkembangan zaman. Padahal kini segala berpacu menghendaki keputusan segera.

Kuteringat jenis komunikasi yg termuat dalam Al-Qur'an. Sekurangnya ada 6 cara berkomunikasi. Kalau ditela'ah dmkn dlm pengertiannya, namun serba singkat ditulisan ini di kutip y.i.
1. Sadida, hrs benar/jujur sesuai fakta. Refer ke surat Al-Ahzab 70.
2. Baligha, pilih cara komunikasi sesuai strata komunikan, refer An-Nisa 63.
3. Ma'rufa, gunakan kata2 yg baik refer Al-Bakarah 263.
4. Karima, kemas dg sopan santun dan hormat, refer Al-Isyra 23
5. Layina, sampaikan dg lemah lembut menyentuh hati, refer Thaha 44
6. Maysyura, jangan abaikan ramah tamah, suatu saat hati boleh panas kepala tetap dingin, lidah tetap lembut. refer As-Isyra 28

Al-Qur'an 14 abad silam sudah informasikan; bukan hanya komunikasi video, audio, bahkan memberikan contoh betapa dimungkinkan berpindahnya suatu BENDA BERWUJUD bahkan dari kerajaan Ratu Balqis ke Istana Sulaiman. Refer surat An-Naml 39 dan 40.
قَالَ عِفْرِيْتٌ مِّنَ الْجِنِّ اَنَاۡ اٰتِيْكَ  بِهٖ قَبْلَ اَنْ تَقُوْمَ مِنْ مَّقَامِكَ ۚ  وَاِنِّيْ عَلَيْهِ لَـقَوِيٌّ اَمِيْنٌ
"'Ifrit dari golongan jin berkata, Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu; dan sungguh, aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya."
قَالَ الَّذِيْ عِنْدَهٗ عِلْمٌ مِّنَ الْـكِتٰبِ اَنَاۡ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ يَّرْتَدَّ اِلَيْكَ طَرْفُكَ
"Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip. ......."

Ini mrpkn pe-motivasi ummat manusia zaman kini dan nanti bahwa bukan mustahil pindahnya barang berwujud dlm jeda waktu singkat bahkan sekerdipan mata.

Manusia kini baru berhasil dg teknologi digital skrg ini seperti di ungkap di atas. Audio-video dan visual serta teks dlm waktu bersamaan dpt pindah dari suatu tempat yg satu ke tempat yg lain.

Al-Qur'an dan peristiwa2 agama sbg motivator ilmuan berkreasi. Contoh lain. Ketika Nabi Muhammad pulang dari Isyra'-Mi'raj. Orang Makkah yg blm beriman menguji Rasulullah dg bangunan Masjid Aqsha. Karena mereka yg pernah bolak-balik kesana yakin Nabi tak sempat ngitung pintu, tiang dll bangunan masjid. Allah kirimkan gambar 3 dimensi masjid Aqsha, sehingga dg mudah Nabi menjawab pertanyaan apa saja ttg masjid Aqsha.
Kisah ini memotivasi teknologi, shg kita skrg dpt nonton sepak bola dlm waktu bersamaan yg digelar di Rusia. Salah satu teknologi digital yg sdh diperkenalkan Allah 14 Abad silam, para ilmuan terinspirasi oleh informasi yg ajiab waktu itu, satu demi satu terwujud kita nikmati masa kini. Maha benar Allah dengan segala firmanNya.

Berbahagialah kita hidup di zaman now dg kecanggihan teknologi digital. Harapan kita dpt mensyukuri nikmat Allah ini dg memanfaatkan untuk lebih meningkatkan taqwa kepada Allah.

Saya sangat berterima kasih, jika pembaca  memandang ada gunanya makna tulisanku ini, selanjutnya meng Komunikasikan ke teman handai taulan dan sanak family.

Dmkn sekedar renungan sambil shaum Ramadhan 1440 hari ke 12. Smg Allah memberikan kekuatan. Aamiin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Tasbih dan Zikir

Ketika sekuntum bunga mulai menyembul diujung ranting, bergerak mekar, serempak susunan kelopak bunga membuka dan indah berwarna. Itulah salah satu wujud bertasbihnya bunga. Kembang berwarna merah, kuning dan jingga, apapun warnanya, itupun bukan maunya si bunga, tentu atas kehendak yg Maha Kuasa.
Bgt juga semua mahluk ciptaan Allah tunduk dan patuh atas aturan yg tlh ditetapkan Allah. SEMANGKA berdaun SIRIH  hanya pernah terjadi dlm sair suatu lagu. Dlm kenyataan biji Cabe ditanam tak akan tumbuh Tomat.

Kehendak yg tulus merenungkan keindahan ciptaan Allah berupa mahluk-Nya, hewan, tumbuhan, kembang berwarna indah, bunga beraroma semerbak wangi, awan berarak, apa terlihat dibumi dan dilangit, kemudian mengagumi kekuasaan dan kebesaran Allah; selanjutnya memuji Allah tercetus dibibir maupun hanya terbersit dihati,  insya Allah inipun bentuk tasbih dan zikir kpd Allah.

Kembang dg warna indah mempesona, bunga semerbak menebar wangi. Burung berkicau merdu.  Tunduknya hewan ternak kpd gembala dan pemiliknya. Bgtlah wujud zikir/tasbih semua mahluk ciptaan Allah sbgmn diterangkan Al-Qur'an:
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ ۚ  وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
"Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana."
(QS. Al-Hadid ayat 1)

Mahluk selain jin dan manusia, mereka bertasbih dan berzikir kepada Allah secara otomatis dari sejak tercipta sampai kiamat begitulah tak berubah. Sedangkan manusia karena diberikan fasilitas akal, maka berpotensi untuk "al fujuraha wa taqwaha" (lihat surat As-Syamsi ayat 8)
فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰٮهَا 
"maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya,"
y.i. sifat membantah petunjuk Allah dan sifat patuh thdp perintah Allah.

O.k.i. maka hanya manusia yg dpt memanfaatkan potensi "taqwaha" nya hatinya menjadi lembut sensitif, melihat fenomena alam semesta terus menerus tak lepas dari tasbih dan zikir kpd Allah.

Manusia, diperintahkan Allah berzikir tak sama dg makluk ciptaan Allah lainnya  di atas. Manusia pd pokoknya berzikir dengan lisan dan hati.
Rasulullah pesan kpd sahabatnya Muadz bin Jabal spy tdk meninggalkan do'a ssdh shalat;

Do'a yang dimaksud adalah اَللّهمَّ اَعِنِّيْ عَلىَ ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ .
Berzikir  lisan banyak dilaksanakan orang ssdh shalat. Menyimak anjuran Rasulullah kpd Muadz bin Jabal bahwa berzikir tdk saja dpt dilakukan ssdh shalat tetapi dpt setiap saat, setiap menikmati, menyaksikan, merenungkan cintaan Allah. Ini dpt dilakukan berzikir dengan hati.
Diduga berzikir dg hati ini, mudah-mudahan dpt keutamaan disisi Allah, sebab agaknya terbebas dari diketahui orang lain, hanya diri sendiri dan Allah saja yg tau.

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ  ۗ  اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ 
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
(QS. Ar-Ra'd ayat 28)

Malah bezikir ssdh shalat dg suara keras,  ada kehawatiran justru menyalahi peringatan Allah:
وَاذْكُرْ رَّبَّكَ فِيْ نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَّخِيْفَةً وَّدُوْنَ الْجَـهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِ وَلَا تَكُنْ مِّنَ الْغٰفِلِيْنَ
"Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah."
(QS. Al-A'raf ayat 205)

Smg mikir merangkai kata, nyusun kalimat  tulisan inipun dinilai Allah sbg zikir kpd Nya juga. Bgt pula bagi pembaca ahli zikir yg meneruskan tulisan ini smg tercatat sbg amal kebajikan pula. Aamiin.

Mudah2 shaum kita, zikir kita semua amal ibadah kita hari ini diterima Allah. Aamiin.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Pasca panen buah Ramadhan

Panen shaum Ramadhan adalah "Taqwa". Diibaratkan buah, tentu pemilik tanaman berharap hasil panen yg memuaskan. Langkah pasca panen mrpkn langkah ke tujuh pada urutan susunan langkah menyikapi shaumu Ramadhan yg ku susun dg permisalan sbg buah dari tamaman.   
6 langkah tlh ku publish tiap hari sampai hari ke tujuh kemarin. Langah2 itu berupa Persiapan Lahan, Bibit, Sistem tanam, Pemupukan, Perawatan, dan Panen. Perumpamaan tsb.(maaf tak tersedia dalil naklinya) hanya guna memudahkan pemaparan perenungan ini saja.  Hari ini ku publish langkah ke tujuh y.i.
"PASCA PANEN"  shaum Ramadhan.
Hasil panen yg berlimpah jika tidak di sikapi dg baik hasil panen ada harapan sekian persen terbuang percuma alias tak bermanfaat.

Aktivitas pasca panen shaum Ramadhan juga memerlukan kearifan agar hasil panen tidak tebuang atau banyak yg hilang. Kearifan tsb kata kuncinya adlh konsisten (bhs agamanya "istiqamah").
* Selama Ramadhan rajin melaksanakan qiamul lail berjamaah di masjid, ditambah shalat Tahajud. Stlh Ramadhan juga sekurangnya kebiasaan itu diteruskan berupa shalat Tahajud.
* Selama Ramadhan tiap hari baca Al-Qur'an ada yg mentarget khatam lebih dari sekali. Ssdh Ramadhan kebiasaan itu diteruskan sekurang 2 bulan sekali khatam. Alqur'an standar 604 halaman. Kalau 2 bln sekali hatam yaaah targetkanlah 10-11 halaman perhari. Saban habis shalat 2 halamanan.
* Rajin sedekah dan infak di bulan Ramadhan setiap subuh ke masjid, Terawih ke masjid masukan ke kotak amal. Ssdh Ramadhan lanjutkan sekurangnya di jatah tiap hari infak ke kotak amal, misalnyapun jumlahnya kecil tapi rutin.
* Biasanya selain zakat fitrah, moment Ramadhan ngeluarkan zakat mal. Nah ssdh Ramadhan bantu orang susah semampunya, baik dg tenaga fikiran dan harta.

Pokoknya hasil latihan selama Ramadhan untuk menjaga "PASCA panen" Ramadhan secara istiqamah diteruskan. Jangan sampai seperti perumpamaan yg di informasikan Allah surat An-Nahl 92 berikut ini:
وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّتِيْ نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ اَنْكَاثًا
"Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai-berai kembali".

Sudah dg tekun ibadah Ramadhan, dijalani.   "ibdah yg sdh terpintal baik mengurai kembali stlh Ramdahan usai". Naudzubillahi himindzalik.

Smg buah shaum kita hingga hari ke delapan ini terpintal dengan baik hingga seterusnya sampai akhir.   selanjutnya berdampak positip untuk kehidupan bermasyarakat berbangsa bernegara di dunia ini dan selamat bahagia akhirat nanti. Aamiin.

Sekiranya stlh membaca tulisan ku ini memandang ada sisi baiknya, saya berterima kasih jika berkenan meneruskannya kpd sanak keluarga teman handai taulan. Umpama kurang manfaat cukup sampai di anda saja.
Jika baik, mutlak milik Allah dan RasulNya. Umpama terdpt salah dan khilaf dari diriku karena dangkal ilmu dan cetek pengalaman. Mhn dimaklumi sklgus dimaafkan.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Panen shaum Ramadhan

Sebetulnya diri kita ini masing2 jujur. Kalau sampai muncul ketidak jujuran sesungguhnya bukan dari kita, tapi dari perewangan kita y.i. bangsa Jin bernama QORIN sejenis Syaithan. Atas ijin Allah dianya mengajak manusia antara lain bebuat tidak jujur (kemungkaran). Refer QS Al-Bakarah 268.
اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْـفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَآءِ  ۚ  وَاللّٰهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا  ۗ  وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ 
"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui."

Kembali potensi jujur didiri ini, jika sanggup mengeksploitirnya dg baik. Maka kala menjelang senja dekat waktu berbuka. Kitapun review aktivitas kita seharian tadi, apa saja dan kemana saja. Naah disitu terasa buah shaum kita hari ini seberapa bernas dan ranumnya. Atau terdpt cacat, kurang bernas, terserang hama.

Padahal dlm mempersiapan puasa agar menghasilkah buah taqwa ditulisanku mempersiapkan Ramadhan melalui permisalan:
Buah berpuasa Ramadhan adalah "Taqwa". Jika taqwa itu buah, maka buah mrpk hasil dari tanaman. Dg tamsil tanaman, maka untuk menanam tanaman agar berbuah sesuai yg diinginkan haruslah dilaksanakan persiapan2 sblm menanam. Ada 7 langkah bercocok tanam; y.i:
1. Persiapan Lahan, tlh kutulis di hari kedua Ramadhan
2. Bibit, sdh kutulis buat shaum hari ke tiga.
3. Sistem tanam, tlh kutulis renungan shaum hari keempat
4. Pemupukan, tlh kutulis dihari kelima.
5. Perawatan shaum sdh jadi bahasan ditulisan di puasa hari ke enam.
6. Panen
7. Pasca panen.

PANEN hasil SHAUM.
Buah shaum akan panen raya disaat Syawal. Sebenarnya harianpun sdh panen berupa peningkatan ketaqwaan dari hari kehari. Hasil panen raya syawal, dipertahan sampai ujung  Sya'ban yad. Justru bukti bahwa shaum Ramadhan berbuah taqwa adalah perilaku ssdh Ramadhan apakah menjadi lebih baik dan dpt dipertahankan sampai akhir Sya'ban.
Buah taqwa dpt dinikmati didunia dlm 4 anugerah Allah. Y.i. :
1. Dimudahkan sgl urusan
2. Selalu ada jalan keluar setiap problem.
3. Diberi reziki tak disangka-sangka.
4. Diberikan kecukupan.
Ciri khas bila tawqa ada didiri, adalah bilamana:
1. Benar2 takut kpd Allah dlm arti menjauhi semua larangan Allah dan semaksimal mungkin melaksanan semua perintah Allah 2. Beribadah sesuai petunjuk Allah dan tuntunan Rasulullah.
3. Bersyukur atas rezeki meskipun cuma sedikit.
4. Tercemin dlm pola hidup sll mempersiapkan masa depan (akhirat).

Smg buah shaum kita hingga hari ke tujuh ini ranum dan bernas selanjutnya berdampak positip untuk kehidupan dunia dan akhirat kita. Aamiin.

Sekiranya para pembaca memandang ada sisi baik  tulisan ini, saya berterima kasih jika berkenan meneruskannya kpd sanak keluarga teman handai taulan. Umpama kurang manfaat cukup sampai di anda saja.
Jika baik, mutlak milik Allah dan RasulNya. Umpama terdpt salah dan khilaf dari diriku karena dangkal ilmu dan cetek pengalaman. Mhn dimaklumi sklgus dimaafkan.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Perawatan shaum Ramadhan

Pas pukul 17.35 sore itu HP bunyi ada yg nelpon. Waktu maghrib di Jkt. Pst pada hari ke enam Ramadhan pkl. 17.47 (Kurang 12 mnt lagi berbuka). Dialog tlp:
Dari penelpon: "kau tau kan si Anu....., kan anaknya baru masuk kerja awal puasa ni, masa' si sdh bakal dapat THR. paling bo ong".
Penerima tlp bagaikan lupa bahwa dirinya sdg puasa lalu nimpali : "ah masa' si, kaya' kita ndak pernah kerja aja, wong belum sebulan kerja".  Ikut ngomentar, terlibatlah gibah.

Tapi memang serba salah. Mau ndak komentar nanti dinilai tdk CS, bahkan takut di anggap sombong. Mau bilang "maaf kita ni lagi puasa". Takut nanti dibilang sok.  Ini contoh dihadiahi teman pengurang nilai puasa. Salah satu sisi lain kemudahan berkomonikasi.

Padahal dlm mempersiapan puasa agar menghasilkah buah taqwa ditulisanku mempersiapkan Ramadhan melalui permisalan:
Buah berpuasa Ramadhan adalah "Taqwa". Jika taqwa itu buah, maka buah mrpk hasil dari tanaman. Dg tamsil tanaman, maka untuk menanam tanaman agar berbuah sesuai yg diinginkan haruslah dilaksanakan persiapan2 sblm menanam. Ada 7 langkah bercocok tanam; y.i:
1. Persiapan Lahan, tlh kutulis di hari kedua Ramadhan
2. Bibit, sdh kutulis buat shaum hari ke tiga.
3. Sistem tanam, tlh kutulis renungan shaum hari keempat
4. Pemupukan, tlh kutulis dihari kelima.
5. Perawatan
6. Panen
7. Pasca panen.

PERAWATAN shaum RAMADHAN.

Pertama hindari virus ibadah.
Kedua tularkan kiat ibadah kpd orang lain.
Virus ibadah antara lain bergibah contoh di atas. Rusaklah ibadah puasa kita karenanya. Virus lainnya iri, hasad, dengki, ujub takabur (sombong).
Khusus sombong ini bukan main risikonya;
1. "do'a tdk diterima", dan
2. "tak masuk surga hingga lolosnya Unta dari lobang jarum".

Ancaman Allah itu dpt ditengok Qs Al-A'raf 40.
اِنَّ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَاسْتَكْبَرُوْا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ اَبْوَابُ السَّمَآءِ وَلَا يَدْخُلُوْنَ الْجَـنَّةَ حَتّٰى يَلِجَ الْجَمَلُ فِيْ سَمِّ الْخِيَاطِ   ۗ  وَكَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُجْرِمِيْنَ
"Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka, dan mereka tidak akan masuk surga, sebelum unta masuk ke dalam lubang jarum. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat."

Naudzubillahi mindzalik, jangan sampai terkena ke kita ayat di atas.

Perawatan shaum yg kedua, sedptnya, semampunya, tularkan kiat merawat shaum ini kpd anak istri, sanak keluarga, karib kerabat. Supaya sama2 mendptkan nilai shaum yg maksimal. Apalagi kalau berkempuan dan berkesempatan memberikan penyegaran pengetahuan agama, khususnya ttg shaum kpd scope yg lbh luas misal di jamaah masjid.

Smg shaum kita di hari ke enam ini diterima Allah, bebas dari hal2 yng menganggu baik dari dlm diri mapun dari luar.  Gangguan2 perawatan atau pemeliharaan shaum berupa virus ibadah.  Utamanya takabur alias sombong. Aamiin.

Sekiranya para pembaca memandang ada sisi baik  tulisan ini, saya berterima kasih jika berkenan meneruskannya kpd sanak keluarga teman handai taulan. Umpama kurang manfaat cukup sampai di anda saja.
Jika baik, mutlak milik Allah dan RasulNya. Umpama terdpt salah dan khilaf dari diriku karena dangkal ilmu dan cetek pengalaman. Mhn dimaklumi sklgus dimaafkan.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Pemupukan shaum Ramadhan

Melalui permisalan:
Buah berpuasa Ramadhan adalah "Taqwa". Jika taqwa itu buah, maka buah mrpk hasil dari tanaman. Dg tamsil tanaman, maka untuk menanam tanaman agar berbuah sesuai yg diinginkan haruslah dilaksanakan persiapan2 sblm menanam. Ada 7 langkah bercocok tanam; y.i:
1. Persiapan Lahan, tlh kutulis di hari kedua Ramadhan
2. Bibit, sdh kutulis buat shaum hari ke tiga.
3. Sistem tanam, tlh kutulis renungan shaum hari keempat
4. Pemupukan
5. Perawatan
6. Panen
7. Pasca panen.

PEMUPUKAN SHAUM
Memupuk tanaman shaum, dg jalan memberikan tambahan amal lain agar shaum semakin subur, a.l. berupa:
1. Perbanyak bersedekah. Perbanyak membaca Al-Qur'an. Perbanyak shalat sunnah. Shalat kiamul lail berjamaah, shalat duha. Ini diibaratkan pupuk, adlh pupuk kandang, karena ihtiar diri sendiri guna dpt melaksanakannya.

2. Pupuk tergolong pupuk buatan berteknologi tinggi, hasilnya lebih maksimal. Pupuk tersebut berupa memfasilitasi orang lain berpuasa, misalnya menyediakan berbuka puasa buat orang lain. Hasilnya luar biasa, seperti terungkap dlm hadist.
Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Itu sebabnya jika anda kbtln Ramadhan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, anda datang menjelang waktu berbuka, dmkn sibuk pemuda2 mengandeng anda untuk berbuka di shaf yg mereka siapkan berplastik rapi di dlm masjid.

Alhamdulillah di negeri kitapun sudah banyak masjid yg menyiapkan hidangan berbuka di pasok oleh para jamaah.

Smg shaum kita di hari kelima ini diterima Allah, bebas dari hal2 yng mencederainya. Aamiin.

Sekiranya para pembaca menilai ada sedikit kebaikan di tulisan ini, saya berterima kasih jika berkenan meneruskannya kpd sanak keluarga teman handai taulan. Umpama kurang manfaat cukup sampai di anda saja.
Jika baik, mutlak milik Allah dan RasulNya. Umpama terdpt salah dan khilaf dari diriku karena dangkal ilmu dan cetek pengalaman. Mhn dimaklumi sklgus dimaafkan.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.4

Sisrem tanam bibit Ramadhan

Melalui permisalan:
Buah berpuasa Ramadhan adalah "Taqwa". Jika taqwa itu buah, maka buah mrpk hasil dari tanaman. Dg tamsil tanaman, maka untuk menanam tanaman agar berbuah sesuai yg diinginkan haruslah dilaksanakan persiapan2 sblm menanam. Ada 7 langkah bercocok tanam; y.i:
1. Persiapan Lahan, tlh kutulis di hari kedua Ramadhan
2. Bibit, sdh kutulis buat shaum hari ke tiga.
3. Sistem tanam
4. Pemupukan
5. Perawatan
6. Panen
7. Pasca panen.

SISTEM TANAM
Melaksanakan puasa bila diibaratkan menanam, tdpt 2 sistem tanam y.i.: Konvensional dan Teknologi.

Konvensional, berpuasa sbgmn ktk qt dilatih ortu semasa kecil. Yg penting makan sahur, tahan lapar sampai azan maghrib. Semasa kecil belajar puasa dulu, blm banyak tantangan. Persoalannya hanya lapar dan dahaga. Stlh akil baligh, tantangan meluas; mulai dari amarah, nafsu, persaingan, pergaulan dlsb. Bagi yg berpuasa konvensional tentu saja; jika masih terdampak pengaruh2 dimaksud, nilai shaum patut dipertanyakan.

Menanam puasa berteknologi, terus menerus mempelajari teknik2 berpuasa yg baik dan benar seperti di ajarkan para ulama mengacu kpd hadits2 yg sahih.
Namun, berapa banyak orang yang berpuasa, tetapi ia tidak mendapatkan apa-apa kecuali haus dan lapar, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

رُبَّ صَاىِٔمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوْعُ وَالْعَطَشُ

“Berapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja.” (HR. Ibnu Majah no.1690 dan Syaikh Albani berkata, ”Hasan Shahih.”)

Hal tersebut terjadi karena ia tidak berpuasa dari apa yang Allah Ta’ala haramkan, ia seakan menganggap bahwa puasa itu hanya menahan diri dari pembatal-pembatal puasa saja. Di dalam hadits disebutkan:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلّٰهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَه

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan selalu mengamalkannya, maka Allah Ta’ala tidak butuh kepada puasanya.” (HR. Al-Bukhari no.1804)

Selain itu, hakikat puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang tidak bermanfaat untuk kehidupan akhirat kita. Hal tersebut sebagaimana disebutkan dalam hadits:

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرْبِ إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالَّرَفَث

“Bukanlah puasa itu sebatas menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi puasa adalah menjauhi perkara yang sia-sia dan kata-kata kotor.” (HR. Ibnu Khuzaimah no.1996 dan tahqiq Syaikh Al-A’zami berkata, ”Shahih”)

Smg shaum kita di hari keempat ini diterima Allah, bebas dari hal2 yng mencederainya. Aamiin.
Sekiranya para pembaca sudi menyimak sampai akhir kalimat tulisan ini, terasa ada berfaedahnya, saya berterima kasih jika berkenan meneruskannya kpd sanak keluarga teman handai taulan. Umpama kurang manfaat cukup sampai di anda saja.
Jika baik, mutlak milik Allah dan RasulNya. Umpama terdpt salah dan khilaf dari diriku karena dangkal ilmu dan cetek pengalaman. Mhn dimaklumi sklgus dimaafkan.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.33

Bibit Ramadhan

Berangkat dari perumpamaan:
Buah berpuasa Ramadhan adalah "Taqwa". Jika dimisalkan buah, maka buah mrpk hasil dari tanaman. Dg tamsil tanaman, maka untuk menanam tanaman agar berbuah sesuai yg diinginkan haruslah dilaksanakan persiapan2 sblm menanam. Ada 7 langkah bercocok tanam; y.i:
1. Persiapan Lahan, tlh kutulis di hari kedua Ramadhan
2. Bibit
3. Sistem tanam
4. Pemupukan
5. Perawatan
6. Panen
7. Pasca panen.

BIBIT RAMADHAN.

Bicara soal bibit, kalau tanaman terdpt bibit unggul, bibit tahan hama, terakhir kedengaran ada bibit direkayasa. Dlm hal shaum Ramadhan bibit yg akan disemai dpt  dipilih:
1. Puasa orang awam, yaitu puasa yg memenuhi syarat tdk makan dan tidak minum serta tdk melakukan hal2 yg membatalkan puasa.

2. Puasa orang shaleh, mempuasakan juga, lisan, telinga mata dan anggota tubuh dari sgl hal yng tak pantas dituturkan tak pantas didengar dan tak pantas diliat serta tak patut dikerjakan.

3. Bibit yang disemai, Puasa khusus yang lebih khusus lagi yaitu, di samping hal di atas adalah puasa hati dari segala keinginan hina dan segala pikiran duniawi, serta mencegah memikirkan apa-apa selain Allah Swt (shaum al-Qalbi ‘an al-Himam ad-Duniyati wa al-Ifkaar al-Dannyuwiyati wakaffahu ‘ammaa siwa Allaah bi al-Kulliyati). Menurut Al-Ghazali, tingkatan puasa yang ketiga ini adalah tingkatan puasanya para nabi , Shiddiqqiin, dan Muqarrabin.

Berat barangkali kita mengikutinya, mungkin hampir pasti ndak sanggup.

Banyak kata2 puasa tersurat dlm Al-Qur'an diantaranya seperti dlm surat Maryam.
    فَاِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ اَحَدًا   ۙ  فَقُوْلِيْۤ اِنِّيْ نَذَرْتُ لِلرَّحْمٰنِ صَوْمًا فَلَنْ اُكَلِّمَ الْيَوْمَ اِنْسِيًّا 
"Jika engkau melihat seseorang, maka katakanlah, Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini."
(QS. Maryam yat 26).

Maryam berpuasa tidak berbicara,  kita maknai antara lain puasa dpt berwujud tdk berbicara. Tentulah dpt juga diterapkan buat kita kini "tidak berbicara yg tdk manfaat". Sebab diayat lain Allah memberitahukab ciri2 orang yg beruntung itu diantaranya:
وَالَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ
"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"
(QS. Al-Mu'minun ayat 3)

Smg shaum kita di hari ketiga ini diterima Allah, bebas dari hal2 yng mencederainya. Aamiin.
Sekiranya para pembaca sudi menyimak sampai akhir kalimat tulisan ini, terasa ada berfaedahnya, saya berterima kasih jika berkenan meneruskannya kpd sanak keluarga teman handai taulan. Umpama kurang manfaat cukup anda saja yg tau.
Jika baik, mutlak milik Allah dan RasulNya. Umpama terdpt salah dan khilaf dari diriku karena kurang ilmu dan tipis pengalaman. Mhn dimaklumi sklgus dimaafkan.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Langkah Persiapan Ramadan

Buah berpuasa Ramadhan adalah "Taqwa". Jika dimisalkan buah, maka buah mrpk hasil dari tanaman. Dg tamsil tanaman, maka untuk menanam tanaman agar berbuah sesuai yg diinginkan haruslah dilaksakan persiapan2 sblm menanam. Ada 7 langkah bercocok tanam; y.i:
1. Persiapan Lahan.
2. Bibit
3. Sistem tanam
4. Pemupukan
5. Perawatan
6. Panen
7. Pasca panen.

PERSIAPAN LAHAN.
Lahan untuk tanaman taqwa adlh diri awak sendiri. Di diri ini ada 2 unsur, Rohani dan Jasmani.
a. Rohani, dibersihkan sebisa mungkin dari sgl dosa yg tlh terlanjur dibuat dimasa lampau.
Klasifikasi dosa menurut Allah ada dua. Y.i. dosa nyata dan tersembunyi atau dosa lahir dan bathin.
وَذَرُوْا ظَاهِرَ الْاِثْمِ وَبَاطِنَهٗ ۗ  اِنَّ الَّذِيْنَ  یَکْسِبُوْنَ الْاِثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَا كَانُوْا يَقْتَرِفُوْنَ
"Dan tinggalkanlah dosa yang terlihat ataupun yang tersembunyi. Sungguh, orang-orang yang mengerjakan (perbuatan) dosa kelak akan diberi balasan sesuai dengan apa yang mereka kerjakan."
(QS. Al-An'am ayat 120).
Setiap insan pasti berdosa, kecuali Rasulullah Muhammad s.a.w. oleh karena itu, sblm mulai puasa Ramadhan hendaklah bersihkan diri dari dosa seoptimal mungkin.
Dosa lahir jauh lebih mudah mendapat pengampunan Allah ketimbang dosa bathin.

Contoh Iblis melakukan dosa bathin y.i. sombong ketika Allah perintahkan
وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰٓئِكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْۤا اِلَّاۤ اِبْلِيْسَ  ۗ  اَبٰى وَاسْتَكْبَرَ  ۖ  وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, Sujudlah kamu kepada Adam! Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir."
(QS. Al-Baqarah ayat 34)

Dosa bathin Iblis berupa kesombongan tdk diampuni Allah.
Buktinya Allah SWT berfirman:
وَّاِنَّ عَلَيْكَ  لَعْنَتِيْۤ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ
"Dan sungguh, kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari Pembalasan."
(QS. Sad ayat 78).

Beda halnya dengan Nabi Adam, beliau melakukan dosa lahir. Ketika Allah melarang mendekati pohon, malah Hawa dan Adam memakan buahnya.
وَقُلْنَا يٰۤـاٰدَمُ اسْكُنْ اَنْتَ  وَزَوْجُكَ الْجَـنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا ۖ  وَلَا تَقْرَبَا  هٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُوْنَا مِنَ الظّٰلِمِيْنَ
"Dan Kami berfirman, Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim!"
(QS. Al-Baqarah ayat 35)

Ditengah kebingungan  Adam dan Hawa terlanjur berbuat dosa lahir karena tipu daya iblis itu, Allah memberikan petunjuk bgmn cara bertobat.
فَتَلَقّٰۤى  اٰدَمُ مِنْ رَّبِّهٖ كَلِمٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۗ  اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
"Kemudian, Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."
(QS. Al-Baqarah ayat 37)

Kalimat taubat tsb seperti dimuat QS Al-A'raf 23.
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَاۤ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَـنَا وَتَرْحَمْنَا لَـنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
"Keduanya berkata, Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi."

Ssdh bertobat dari dosa2 lahir, giliran ingat2 benar adakah dosa bathin kita atau dosa tersembunyi kita. Dosa bathin kita dpt berupa dosa kpd Allah dan dosa ke sesama manusia.

Dosa bathin kpd Allah dpt bewujud keingkaran kita thdp perintah Allah beribadah kpd Nya dg sengaja. Menyepelekan keimanan pada informasi ghaib dari Allah (a.l.: tak percaya akhirat, alam kubur, hari pembalasan, dsbnya). Pernah memperolok/melecehkan acara ibadah kpd Allah (a.l.: mencela adzan, mengatakan shalat menyita waktu, berhaji dan umrah pemborosan dll).

Lain iblis, lain manusia. Iblis tak diampuni ktk berdosa bathin lantaran ybs, shrsnya imannya kpd Allah tak disangsikan lagi sebab bertemu langsung bahkan berdialog kpd Allah. Sedangkan manusia beriman kpd Allah tanpa jumpa, yakin dari hati atas dakwah para Nabi dan Rasul. Oleh karena itulah mungkin Allah tetap memberi ampunan kpd manusia pendosa apapun dosanya termasuk dosa bathin. Seperti ditegaskan Allah:
قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ  ۗ  اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا   ۗ  اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
"Katakanlah, Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Az-Zumar ayat 53).

Kesempatan terbuka luas dlm rangka mempersiapkan LAHAN menanam pohon taqwa di Ramadhan ini. Bertobatlah.

Dosa tersembunyi/dosa bathin kpd sesama manusia. Berbuat dosa kpd sesama tanpa diketahui ybs. A.l. bergibah, menzalimi tanpa sepengetahuan yg terzalimi. Ini soalnya agak rumit, hrs minta maaf kpd orang kpd siapa kita berdosa. Adlh kebiasaan baik, sblm puasa kita saling mhn maaf lahir dan bathin. Apalagi skrg ini udh lbh mudah tersedia sarana komunikasi canggih menghubungkan kita dlm bilangan detik hanya dg jari jemari.

b. Persiapan lahan; Jasmani.
Yaitu mempersiapkan kondisi kesehatan.

Rupanya tulisanku ini sdh kepanjangan, langkah 2 s/d 7 insya Allah disajikan di hari berikutnya.

Smg shaum kita di hari kedua ini diterima Allah, bebas dari hal2 yng mencederainya. Aamiin.
Sekiranya para pembaca sudi menyimak sampai akhir kalimat tulisan ini, terasa berfaedah, saya berterima kasih jika berkenan meneruskannya kpd sanak keluarga teman handai taulan.
Jika baik, mutlak milik Allah dan RasulNya. Umpama terdpt salah dan khilaf dari diriku karena kurang ilmu dan tipis pengalaman. Mhn dimaklumi sklgus dimaafkan.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Saturday 4 May 2019

Renungan ketika sakit

Sungguh diri ini tidak berdaya:
• Tak seorangpun yang mampu mengatur denyut nadinya, sebagai  indikasi jantungnya  masih berdetak, memompa darah
keseluruh bagian tubuh.  Pengetahuan insan sebatas hanya menghitung berapa denyut dalam semenit.
• Tak seorangpun yang sanggup menentukan tekanan darahnya berapa di batas bawah dan berapa di batas atas yang mengindikasikan apakah dianya bertekanan darah tinggi atau bertekanan darah rendah atau normal tekanan darahnya untuk tau dianya sehat atau menderita sakit.
• Ketika sakit, sadarlah diri bahwa diri ini diciptakan, bukan menciptakan sendiri. Bahwa diri ini terdiri dari Roh dan Jasmani. Roh ciptaan Allah dimasukkan ke dalam Jasmani yang juga ciptaan Allah. Sehingga sadarlah bahwa diri ini tidak memiliki apa-apa, semuanya milik Allah. Roh milik Allah dan Jasmani juga milik Allah. Tak ada pilihan lain selain menyerahkan diri kepada Allah.
• Alangkah indahnya perilaku setiap insan, bila kesadaran kepemilikan diri ini, dipupuk dalam setiap keadaan baik sehat maupun dalam keadaan sakit, mudah-mudahan setelah sembuh dari sakit berdampak berbuat banyak kebaikan mengurangi segala bentuk maksiat dan kejahatan.

Bagi orang yg beriman, sakit dipandang sbg anugerah Allah untuk pengampunan dosa.
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً
“Tidak ada satupun musibah (cobaan) yg menimpa seorang muslim berupa duri atau yg semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya.” [HR.Muslim]

 مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Tentu saja hadist2 di atas akan mengena kpd orang sakit; menerimanya dengan sabar, yakin bahwa tdk ada satu musibahpun terjadi melainkan sudah tersurat.
مَاۤ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْـرَاَهَا   ۗ  اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ
"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah"
(QS. Al-Hadid ayat 22).

Bukan tidak ada orang yg menderita sakit berkepanjangan malah bukan dpt ampunan dosa, justru malah berdosa besar. Misalnya saking tak sabar menderita; "bunuh diri".

Adapula kasus penderita sakit, sdh ikhtiar berobat ke-mana2 tak kunjung sembuh, sampai lisannya berucap: "Barang siapa yg dpt menyembuhkan penyakit ku ini, aku akan patuh padanya walau aku hrs merubah imanku". Nauzdubillahiminzdalik.

Mudah2 an pembaca yg sdg menderita sakit, atau keluarganya sdg sakit. Allah angkat penyakitnya, ditanamkan kesabaran bagi keluarga terutama si penderita dg merenungkan hadist2 dan ayat Al-Qur'an di atas. Jangan sampai putus asa seperti dicontohkan diakhir tulisan ini.

Misalnya tulisan ku ini ada sedikit manfaat, ku sangat berterimakasih bila meneruskannya buat family, handai taulan lainnya. Smg menambah kesabaran bilamana menderita sakit. Terima kasih banyak telah sudi membacanya.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Jangan berlebihan

"Ngono ya ngono, tapi mbok ojo ngono". Terjemahan bebasnya "Begitu ya begitu tapi jangan sampai begitu" maksudnya "jangan berlebihan".  Sepertinya ungkapan ini berlaku untuk hal apa saja misal: mencintai, membenci, menyenangi, termasuk percaya kpd seseorang atau curiga kpd seseorang. Berpakaian, berolahraga, sayang kpd sesuatu, dlsb. Termasuk juga makan.

Makan terlalu banyak kekeyangan, bisa jadi muntah. Kurang makan juga tak baik, lemah dpt berujung sakit.

Bicara soal makan, agama ngajarkan 3 pedoman y.i.: halalan, taiyiban dan la tusrifu.

Makanan "Halalan" berkorelasi thdp "ahlak" pemakannya.
Makanan "Taiyiban" berpengaruh ke kecerdasan keluarga yg menyantapnya.

Biarpun makanan itu halalan dan taiyiban, diajarkan oleh agama , haruslah dikonsumsi "la tusrifu" (tak berlebihan). Sejalan ungkapan di atas "Ngono ya ngono, tapi mbok ojo ngono".

Contoh: makanan bergula terus menerus dikonsumsi berlebihan berpotensi terkena penyakit kencing manis. Makanan berlemak dikonsumsi terus menerus terlalu banyak ada harapan terkena kolesterol. Banyak lagi makanan bila berlebihan memicu asam urat, darah tinggi dll.  Sebaliknya bila kurang, juga akan sakit kekurangan gizi. Jadi makanan haruslah tdk berlebihan dan tdk kekurangan inilah dimksd "la tusrifu", berdampak ke kesehatan.
Mungkin makna yg hampir tepat buat "la tusrifu" itu ialah: "yg sedang-sedang", "pertengahan" atau "pas" atau "jangan berlebihan".

Rupanya dlm segala hal di kehidupan ini haruslah "la tusrifu". Kebanyakan tidur bukannya segar malah loyo. Kebanyakan kerja bawaannya capek,  banyak lagi kalau berlebihan nenjadi tdk lagi mengenakkan. Demikian juga makan, bila berlebihan berakibat kurang baik buat kesehatan.

Ibadah saja di berikan petunjuk oleh Rasulullah  tdk usah berlebihan.

Rasulullah bersabda kpd Utsman bin Madz’un, malam shalat, siang berpuasa terus menerus: ”Jangan kamu lakukan itu. Sesungguhnya matamu memiliki hak atasmu, tubuhmu memiliki hak atasmu dan keluargamu juga memiliki hak atasmu. Maka shalatlah dan tidurlah. Dan puasalah lalu berbukalah.” (HR Bukhari).

Allah menyuruh beragama bukan untuk kita sengsara lantaran berlebihan dlm ibadah:
ۗ  يُرِيْدُ اللّٰهُ بِکُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِکُمُ الْعُسْرَ
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. (Sebagian surat Al-Bakarah 185).
Sehingga mengesampingkan fitrah sbg manusia yg perlu berkeluarga, bermasyarakat, tidur dan bangun, bersukaria, bercanda. Jangan seperti yg diingatkan Allah di surat Al-Hadid 27:
".......... وَرَهْبَانِيَّةَ  اِبْتَدَعُوْهَا مَا كَتَبْنٰهَا عَلَيْهِمْ اِلَّا ابْتِغَآءَ رِضْوَانِ اللّٰهِ فَمَا رَعَوْهَا حَقَّ رِعَايَتِهَا   ۚ  ............"
"..............Mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka (yang Kami wajibkan hanyalah) mencari keridaan Allah, tetapi tidak mereka pelihara dengan semestinya. ..........................."

Juga secara terang Allah tegaskan bahwa;
مَاۤ اَنْزَلْـنَا عَلَيْكَ الْـقُرْاٰنَ لِتَشْقٰۤى 
"Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah;"
(QS. Ta-Ha: Ayat 2)

Begitu juga sedekah juga harus "la tusrifu"
وَالَّذِيْنَ اِذَاۤ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ  يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا
"Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar,"
(QS. Al-Furqan: ayat 67)

Bgtlah makanan apapun tak boleh berlebihan. Bila berlebihan berpotensi menganggu kesehatan. Tak heran banyak penyakit disebabkan oleh makanan yg berlebihan.

Oleh karena itu Rasulullah memberi tuntunan.
Hendaknya menghindarkan diri dari kenyang yang melampaui batas.
“مَا مَلأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنِهِ حَسْبُ ابْنِ آدَمَ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ.”
“Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk nafasnya." H.R. Akhmad, Ibnu Majah.

Al-Qur'an mengajarkan:
يٰبَنِيْۤ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْا  ۚ  اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ
"Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan."
(QS. Al-A'raf 7: ayat 31).

Smg kita dpt menerapkan makan dan minum "LA TUSRIFU",
sehingga dpt hidup sehat
sampai akhir hayat
dngdmkn dpt maksimal ibadat.
Aamiin.

Umpamanya informasi ini dinilai pantas buat masukan berguna bagi pembaca yg lain, silahkan diteruskan. Insya Allah diolah  bersumber Al-Qur'an dan Hadist, kalau terdpt kekeliruan adlh kealfaanku sebab minim ilmu dan pengalaman, tlg dimaklumi dan dimaafkan. Kalau benar, shadakallahu wa shadaka Rasuluh.
Barakallahu fikum. Waslm M. Syarif Arbi.

Halal

Menyoal halal, biasanya pikiran kita langsung ke soal produk makanan. Sejatinya tdklah dmkn, halal juga menyangkut "perbuatan", "pakaian", "hubungan", "pekerjaan", bahkan "ucapan", "pikiran/prasangka".

Yg jelas perihal halal ini mrpkn kaidah agama. Halal buat agama tertentu blm tentu halal buat agama yang lain.

Di dlm kehidupan berbangsa, ttg perbuatan, hubungan sosial kemasyarakatan masalah halal sering diterjemahkan sebagai "tdk melanggar hukum". Sepanjang tdk melanggar norma2 yg diatur oleh hukum suatu bangsa, warganya halal2 saja melaksanakannya.

Dibatasi tulisan ini halal dlm konteks makanan, lebih khusus makanan halal nenurut kaidah Islam. Makanan boleh dikonsumsi, menurut Islam harus memenuhi 3 hal pokok  y.i.:
1. Halalan (halal)
2. Taiyiban (baik/bergizi)
3. Wa la tasrifu (tidak berlebihan)

Halalan
Halal didalam agama Islam bila memenuhi 3 syarat:
a. Halal zatnya, jelas sekali di dlm al-Qur'an makanan yg tidak halal y.i.
اِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْکُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيْرِ وَمَاۤ اُهِلَّ بِهٖ  لِغَيْرِ اللّٰهِ ۚ
"Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah."
(QS. Al-Baqarah ayat 173)

b. Halal cara mendapatkannya; yaitu bgmn upaya yg dilakukan sampai makanan itu kpd kita, kpd keluarga kita. Jika dibeli, bgmn cara uang diperoleh. Dpt kita simak petunjuk Allah untuk hal ini:
وَلَا تَأْكُلُوْۤا اَمْوَالَـكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَاۤ اِلَى الْحُـکَّامِ لِتَأْکُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْـتُمْ تَعْلَمُوْنَ
"Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui."
(QS. Al-Baqarah ayat 188)

dan......:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوا الرِّبٰۤوا اَضْعَافًا مُّضٰعَفَةً  ۖ  وَّاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."
(QS. Ali 'Imran ayat 130)

dan

اِنَّ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ اَمْوَالَ الْيَتٰمٰى ظُلْمًا اِنَّمَا يَأْكُلُوْنَ فِيْ بُطُوْنِهِمْ نَارًا  ۗ  وَسَيَـصْلَوْنَ سَعِيْرًا
"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)."
(QS. An-Nisa' ayat 10)
Jelas bila uang didapat dg cara tsb di atas tidak halal, shg makanan yg dibeli dg uang itupun haramlah jadinya.
Kata kuncinya: BATIL (mengambil hak orang lain dg jln tak halal, termasuk korupsi, nipu, mencuri, menggelapkan, merampas dll). SUAP, RIBA, HARTA ANAK YATIM.

c. Halal prosesnya:
* Pengolahan tak boleh tercampur zat lain yg haram.
* Tak boleh tercampur dg barang lain yg mendptkannya dg jalan haram.
* Makanan diperoleh secara halal zatnyapun halal, ttp bila prosesnya tdk syar'ie jatuhnya juga haram seperti dimaksud ayat 173 Al-Baqarah di atas.
(ِ وَمَاۤ اُهِلَّ بِهٖ  لِغَيْرِ اللّٰهِ ۚ)
Hewan halal yg disembelih tidak dg cara syar'ie.
Contoh; Ayam saja tak halal jadinya bila disembelih tdk sesuai aturan Allah.

Bentuk toleransi di pedalaman.
Semasa es er bangsa kls empat, bila pas libur sekolah sering ku di ajak almarhum ayahku turney memberikan penerangan ke pedalaman daerah kelahiranku yg nota bine ketika itu masih banyak beragama "Nenek moyang". Transportasi dan komunikasi blm secanggih sekarang, bila datang ke suatu kampung harus bermalam blm ada penginapan. Hebatnya disetiap kampung di pedalaman tersedia wisma tamu, yg tidak dihuni penduduk setempat.
Pemuka masyarakat setempat menerapkan konsep toleransi yg mengagumkan buat tamunya yg lain kepercayaan agama, agar terjamin "kehalalan", "ketaiyiban" dan "kecukupan" makanan mereka. Caranya:
* di wisma tamu disediakan seperangkat peralatan masak yg khusus, tidak dipergunakan oleh penduduk setempat, bila tidak ada tamu.
* kepada tamu disediakan bahan mentah seperti Ayam masih hidup, beras , telur , rempah-rempah seperlunya, bahan sayur.
Tamu sendiri yg menyembelih Ayam, memasak nya. Dg bgt makanan yg dimakan tamu sesuai buat tamu yg biasanya nginap hanya semalam dua itu.
Mungkin kearifan lokal ini ndak ditemukan lagi di pedalaman daerahku skrg, stlh canggihnya transportasi. Indah ini bila dilestarikan.

Demikian penting makanan halal itu,  sebab akan membentuk kepribadian dan akhlak yg mengkonsumsinya mengacu kpd hadist nabi
"............Sesungguhnya yang halal telah jelas dan yang haram telah jelas, dan di antara keduanya ada hal-hal yang samar yang tidak diketahui kebanyakan manusia. Barangsiapa menjaga diri dari hal yang samar (syubhat), sungguh dia telah memelihara agama dan kehormatannya, dan barang siapa yang terjatuh pada yang syubhat, akan terjatuh pada yang haram, ............. Ketahuilah, di dalam tubuh ada segumpal daging, jika baik, baik pula seluruh tubuh, tetapi jika buruk buruk pula seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.
Kalau tubuh banyak kemasukan makanan haram, hati akan jelek berdampak kpd perilaku condong negatif tdk terpuji dan akhlakpun rusak berantakan.

Seperti dikemukakan di atas bahwa syarat makanan untuk orang Islam adalah 3:
*"Halalan" dibahas ditulisan ini,  sedangkan;
*"Taiyiban" dan
* "wala tasrifu" akan di bahas dikesempatan mendatang, insya Allah.
Tulisan ini tdk membahas "halalan" diluar agama Islam, tentu setiap agama mempunyai kriteria "halal haram" sendiri yg oleh pemeluknya di patuhi.
Smg penulis dan pembaca seiman yg budiman kiranya dpt berihtiar yg sungguh,  menghindari makanan yg haram.

Umpama tulisan ini befaedah,  tak salah di sampaikan juga buat sanak family handai taulan, mudah-mudahan dicatat sbg amal kebaikan disisi Allah s.w.t. Aamiin. (Insya Allah bukan plagiat). Dg catatan bila benar dtg dari Allah dan RasulNya, jika salah dari diriku yg dangkal dlm ilmu, minim pengalaman. Mhn dimaklumi sklgus dimaafkan. Barakallahu fikum
Wslm. M. Syarif Arbi.

Aib orang tampak

Bukan ndak ada lho tabiat orang yg suka benar mencari aib orang, kmdn mengomentari, menyiarkannya ke orang lain. Semakin banyak orang yg tau ttg aib orang yg dibukakannya itu semakin puas hatinya.

Bak kata pepatah
"Gajah diseberang lautan tampak, Tungau dipelupuk mata ndak keliatan". Pribahasa, maksudnya: aib orang nampak sementara aib sendiri tdk terliat".

Tabiat ini menyibukkan ybs. Dlm tinjauan agama mrpk tabiat tidak terpuji condong dimurkai Allah. Karena seharusnya sedapat mungkin kita nenutupi aib orang lain seperti pesan hadist berikut:
وَمَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ فِي الدُّنْيَا سَتَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

( “Dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim sewaktu di dunia, maka Allah akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat.” (HR. At Tirmidzi))

Pembaca yg budiman dan beriman; sesungguhnya bila aib kita sendiri terbuka; maka orang lain,  masyarakat, anak-anak dan istri serta kerabat dekat kita tak akan menaruh hormat lagi kpd kita. Karena sbg manusia mesti punya aib, mesti pernah berbuat salah.  O.k.i. setiap shalat di duduk di antara dua sujud kita lirihkan do'a 8 butir,  salah satunya "wajburni" (mhn ditutupi kekurangan (aib)).

Ibrahim bin Adam kpd penanya di pasar Bashrah Irak 13 an abad lalu ttg faktor penyebab do'a tak dikabulkan Allah, diantara 10 perkara,  satu diantaranya yaitu: "SIBUK MENCARI AIB ORANG SDGKAN AIB SENDIRI TIDAK DIPERHATIKAN"

Kalau demikian pantas instrospeksi diri, bila do'a tdk terkabul jangan-jangan awak punya hoby teliti aib orang, ber tabiat "penggosip", sementara diri dirasa tak ber aib,  sehingga hati menjadi mati, do'a dari hati yg mati tak terkabul mnrt Ibrahim bin Adam.

Bagi orang beriman, do'a mrpkn inti ibadah. Apalah artinya beribadah banyak, tetapi do'a tidak diterima Allah. Nun dinegeri akhirat nanti, kan jadi orang yg merugi serugi- ruginya, lantaran ibadah luput nilai. Bukankah setiap selesai ibadah kitapun berdo'a. Bgmn nasib ibadah kita jadinya bila do'a tdk diterima.

Smg pembaca yg beriman dan budiman tdk tergolong "peneliti aib orang dan penggosip", malah sll tafakur merenungkan mhn diampuni Allah atas aib diri sendiri sehingga dpt mengamalkan perintah Allah:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ ۖ  اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا   ۗ  اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ   ۗ  وَاتَّقُوا اللّٰهَ   ۗ  اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."
(QS. Al-Hujurat ayat 12)

Kalaulah tulisan ini berpontesi bermanfaat untuk saling mengingatkan. Silahkan teruskan kpd handai taulan, mudah2an jadi secuil ibadah kita.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Berguru dari Janazah

Menyaksikan dan menshalatkan janazah adlh sangat di anjurkan oleh Rasulullah Muhammad. Bila memungkinkan sampai mengatar ke liang lahad.
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّىَ عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ  . قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ  مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ
"Barangsiapa yang menyaksikan janazah sampai ia men shalatkannya, maka baginya satu qirath. Lalu barangsiapa yang menyaksikan janazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qirath." Ada yang bertanya, "Apa yang dimaksud dua qirath?" Rasulullah s.a.w. lantas menjawab, "Dua qirath itu semisal dua gunung yang besar." (HR. Bukhari no. 1325 dan Muslim no. 945).

Itulah makanya pabila ada yg meninggal, bila keluarga, biar jauh berlainan kotapun kelazimannya sanak keluarga datang. Bila yg meninggal tetangga, pantas-pantasnya tetangga terdekat betapapun sibuk bisnisnya menyempatkan datang kerumah duka. Untuk seakidah, menshalatkan, jika sempat mengantar ke pemakaman.

Ganjaran 1 qirath atau 2 qirath itu tentulah didapatnya nanti di akhirat. Itu juga berapa besarnya gunung itu tergantung kadar keihlisan. Boleh jadi makmum yg shalat janazah di shaf paling belakang dpt ganjaran sebesar gunung Rinjani, sementara imamnya malah sebesar bukit pasir mainan anak-anak ditepi pantai bila keikhlasan tipis. Ekstrimnya malah mungkin ada yg ndak dpt apapun jika shalat janazahnya sekedar ikut lantaran malu ama tetangga. Atau malah shalat janazah ingin dpt imbalan.

Maaf ada kearifan lokal suatu tempat yg membiasakan memberikan amplop kpd jamaah yg menshalatkan janazah. Nilai di dalam amplop tergantung tingkat kekayaan si mayit. Nah dlm hal ini, bila,  sekali lagi bila berdirinya imam maupun makmum di shalat jenazah itu terbersit niat untuk mendapat kan imbalan isi amplop itu mungkin tak dapat lagi "qirath" itu (wallahu 'alam bishawab).

Ikut prosesi janazah penting sebagai nasehat dan pelajaran seperti diungkapkan Rasulullah:
Mengingat kematian akan membuat seseorang memperbaiki hidupnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أكثروا ذكر هَاذِمِ اللَّذَّاتِ فإنه ما ذكره أحد فى ضيق من العيش إلا وسعه عليه ولا فى سعة إلا ضيقه عليه
“Perbanyaklah banyak mengingat pemutus kelezatan (yaitu kematian) karena jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya sempit, maka ia akan merasa lapang dan jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya lapang, maka ia tidak akan tertipu dengan dunia (sehingga lalai akan akhirat).” (HR. Ibnu Hibban dan Al Baihaqi, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al Albani).

Bgt pentingnya ikut menshalat kan dan mengantarkan janazah ke pemakaman sampai termasuk fadhu kifayah karena banyak dpt dipetik pelajaran a.l.:
1. Menyadarkan bahwa diri kita sendiri pasti akan mati. Mati cepat semasa masih muda atau lambat setelah tua, tapi mesti bakal dialami.
2. Bgt seorang mati maka semua manusia sama, betapapun tingginya jabatan semasa hidup, betapa banyakpun harta tak ada bedanya si kaya dan simiskin, pejabat tinggi dan rakyat jelata. Ukuran liang lahad segitu juga.
3. Setidaknya beberapa saat setelah prosesi pemakaman, terjadi kilas balik didiri dlm menjalani hidup ini, seberapa banyak sdh dosa dilakukan, sekecil apa tabungan pahala kebaikan yg tlh diperbuat.

Dari Janazah kita meliat, betapapun gagahnya semasa hidup, kini sudah tdk berdaya lagi. Ketika janazah dimandikan disiram air, walau sampai masuk ke hidung, mayit sdh tdk bereaksi lagi.

Nah kalaulah stlh menshalatkan janazah, mengantar ke kubur, masih tdk teringat sekurangnya 3 pelajaran di atas, mungkin ini pertanda bahwa "hati tlh mati", sblm kita mati.

Pemilik  "Hati yg mati" do'anya besar kemungkinan tdk terkabul. Begitu menurut Ibrahim bin Adham
(seorang alim awal abad ke dua hijriah di Irak,  menjadi referensi).

Semoga Allah menjadikan kita, sidang pembaca, setiap ada kerabat, keluarga yg meninggal dpt memetik pelajaran. Berguru dari janazah.

Barakallahu fikum. Umpamanya tulisan ini dpt dipetik manfaatnya silahkan sampaikan juga buat sanak family handai taulan.
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Penghalang do'a

Bertanya sekelompok orang di pasar Bashrah, Irak,  lebih 13 abad silam kepada seorang 'alim "Ibrahim bin Adham" ttg kenapa do'a tdk makbul. Dijawab: "bahwa karena hatinya tlh mati".

Mnrt "Ibrahim bin Adham" penyebab hati menjadi mati ada 10 perkara, salah satunya ialah: "MENERIMA REZEKI TAPI TDK BERSYUKUR".

Merujuk kpd yg dikemukakan Ibrahim bin Adham itu berarti kuat korelasi  antara bersyukur dan berdo'a. Do'a dpt terhalang lantaran si berdo'a kurang/tidak bersyukur atas rizki dan kenikmatan yg diterimanya, hati akan mati, hati mati do'a tidak makbul.

Lahan bersyukur itu bgt luas, tergantung setiap individu melihat dan memanfaatkannya. Umumnya bersyukur terkait memperoleh rizki dan kenikmatan serta keberuntungan. Juga orangpun bersyukur bila luput dari marabahaya.

Sebetulnya lahan bersyukur lainnya masih banyak terbentang luas, ketika sedang travelling, sedang duduk di taman halaman rumah, sedang rekreasi, pokoknya dlm situasi dan kondisi apapun cukup alasan untuk bersyukur.

Situasi kondisi dan kenikmatan itu bila dikonversi ke rezeki, semuanya jadi rezeki. Contoh bila kita berkunjung ke rumah sakit, berobat atau menjenguk orang sakit, dapat kita saksikan aneka sakit yg diderita orang, dari mulai yg duduk di kursi roda ada pen dorong, pakai penopang tubuh melangkah tertatih-tatih, ada yg berbaring di tempat tidur , ada yg begelantungan selang pemacu kehidupan dan banyak lagi.
Orang yg peka "urat syukurnya" akan bersyukur bahwa dirinya kalaupun sakit,  ndak berat- berat amat, seperti yg diliatnya di rumah sakit. Fahamlah dia bahwa betapa besar rezeki, bgt besar nikmat dinikmatinya, baru tau itu nikmat bila nikmat itu hilang.

Nah semua kondisi karunia yg diterima diri lebih dari orang lain, diri masih dpt menikmati indahnya alam (melalui mata), masih mendengar merdu suara (masuk ditelinga) , semerbak wangi kembang (oleh sebab hidung masih normal),  segarnya udara (dari enaknya bernafas), lancarnya pencernaan (masih mudah BAB), keluarga yg rukun dan banyak lagi kenikmatan, bila dikonversi jadi rezeki mrpk rezeki yg tak putus2nya saban detik diterima.

Dg dmkn suatu tanda bahwa seorang beriman "hatinya belum mati" adalah kemampuan bersyukur atas seluruh karunia atas dirinya dan keluarganya sekecil apapun juga.

Sejalan dgn firman Allah:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ  لَاَزِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."
(QS. Ibrahim ayat 7)

Lebih mengerikan lagi akibat tdk bersyukur, diancam Allah:
وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَّأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِاَنْعُمِ اللّٰهِ فَاَذَاقَهَا اللّٰهُ لِبَاسَ الْجُـوْعِ وَالْخَـوْفِ بِمَا كَانُوْا يَصْنَعُوْنَ
"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat."
(QS. An-Nahl ayat 112)

Semoga kiranya diri ini dan seluruh pembaca yg beriman nan arif budiman "PADAI BERSYUKUR  atas RIZKI dan NIKMAT YNG DIPEROLEH sekecil apapun"  agar do'a TIDAK TERHALANG, diterima Allah dan dikaruniaiNya nikmat berlipat ganda di dunia dan di Akhirat, serta terhindar dari ditimpa bencana yg diancamkan Allah ternukil di atas.   Aamiin.
Jika tulisan ini berpotensi bermanfaat; silahkan teruskan kpd sanak family handai taulan. Mudah-mudahan jadi secuil kecil kebaikan minimal dpt kita perbuat. Aamiin.
Barakallahu fikum. Wslm. M. Syarif Arbi.

Dosa lahir bathin

Dosa lahir dan Dosa Bathin.

Jenis dosa mnrt sumber pemicunya di bedakan menjadi dua:
Dosa lahir;  dikerjakan oleh phisik, kadang ada yg sengaja, tak sedikit pula karena tidak sengaja. Bila sengaja, ada campur peran hati, pasang niat sblm berbuat dosa. Ini namanya dosa lahir dan bathin. Jika tidak sengaja, mungkin lantaran tdk tau, atau tau tetapi lupa ini dosa dpt tergolong dosa lahir.

Dosa bathin; lebih spesific adalah dosa hati. Berupa: sombong, ujub, iri, dengki, hasad dan hasud.

Allah perintahkan agar meninggalkan kedua jenis dosa tsb (QS surat Al-An'am 120).
وَذَرُوْا ظَاهِرَ الْاِثْمِ وَبَاطِنَهٗ ۗ  اِنَّ الَّذِيْنَ  یَکْسِبُوْنَ الْاِثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَا كَانُوْا يَقْتَرِفُوْنَ
"Dan tinggalkanlah dosa yang terlihat ataupun yang tersembunyi. Sungguh, orang-orang yang mengerjakan (perbuatan) dosa kelak akan diberi balasan sesuai dengan apa yang mereka kerjakan."

Perbandingan dosa lahir dan bathin

Dosa lahir mudah diampunkan Allah, sdng dosa bathin lbh sulit diampunkan Allah.

Contoh Iblis melakukan dosa bathin y.i. sombong ketika Allah perintahkan
وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰٓئِكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْۤا اِلَّاۤ اِبْلِيْسَ  ۗ  اَبٰى وَاسْتَكْبَرَ  ۖ  وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, Sujudlah kamu kepada Adam! Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir."
(QS. Al-Baqarah ayat 34)
Dosa bathin Iblis berupa kesombongan tdk diampuni Allah.
Buktinya Allah SWT berfirman:
وَّاِنَّ عَلَيْكَ  لَعْنَتِيْۤ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ
"Dan sungguh, kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari Pembalasan."
(QS. Sad ayat 78).

Beda halnya dngan Nabi Adam, beliau melakukan dosa lahir. Ketika Allah melarang mendekati pohon, malah Hawa dan Adam memakan buahnya.
وَقُلْنَا يٰۤـاٰدَمُ اسْكُنْ اَنْتَ  وَزَوْجُكَ الْجَـنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا ۖ  وَلَا تَقْرَبَا  هٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُوْنَا مِنَ الظّٰلِمِيْنَ
"Dan Kami berfirman, Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim!"
(QS. Al-Baqarah ayat 35)

Ditengah kebingungan  Adam dan Hawa terlanjur berbuat dosa lahir karena tipu daya iblis itu, Allah memberikan petunjuk bgmn cara bertobat.
فَتَلَقّٰۤى  اٰدَمُ مِنْ رَّبِّهٖ كَلِمٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۗ  اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
"Kemudian, Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."
(QS. Al-Baqarah ayat 37)

Kalimat taubat tsb seperti dimuat QS Al-A'raf 23.
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَاۤ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَـنَا وَتَرْحَمْنَا لَـنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
"Keduanya berkata, Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi."

Kedua peristiwa dosa bathin dan dosa lahir di atas dpt difahamkan bahwa:
1. Allah perintahkan agar meninggalkan dosa yg terlihat (lahir), meninggal dosa tersembunyi (bathin).
2. Dosa lahir lbh mudah mendpt pengampunan asal mau bertobat.
3. Dosa bathin lbh sulit mendptkan pengampunan. Dosa bathin tersembunyi bersumber dari hati. Dosa hati berupa sombong, ujub (bangga diri), dengki/iri (tak suka lihat/dengar orang senang, malah senang bila orang susah). Hasad (ingin lebih dari orang lain, ingin kebahagian orang lain jatuh kpdnya). Hasut (mempengaruhi orang untuk menzalimi orang lain). Dll penyakit hati.

Smg kita dpt berusaha memenuhi perintah Allah meninggalkan dosa lahir dan dosa bathin.

Aamiin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Memilih produk hati.

Memilih mrpk Produk HATI lbh dahsyat dari pada Produk PHISIK.

Perbuatan, tindakan, aktivitas manusia normal, umumnya  didahului suatu perencanaan. Istriku pamit "saya ke RT, mau bayar iuran sampah dan iuran keamanan siskamling Pemilu". Kegiatan istriku itu sdh direncakannya sekurangnya bbrp jam yl, mungkin juga sejak kemarin. Aktifitas istriku itu dimulai dari hati.

Rabu 17 April 2019, berbondong pemilik hak pilih menuju TPS.
1. Sebagian besar di hati masing2 tlh menetapkan siapa yg akan dipilih sejak diumumkan calon.
2. Sebagian lagi barusan bbrp hari terakhir ini memantabkan pilihan, stlh dengar kiri-kanan. Stlh dengar kampanye dan aneka pertimbangan.
3. Bukannya tdk ada pemilih yg datang ke TPS, sama sekali blm siap siapa yg akan dipilih. Tetapi setidaknya bbrp detik sblm nyoblos hati berkata:
*. Yg tau hatimu hanya engkau sendiri dan Allah yg membolak-balikkan hatimu.
*. Pilihanmu akan kau pertanggungjawabkan dunia akhirat. Jika yg kau pilih nanti tdk amanah, tdk ikhlas memperjuangkan seluruh anak bangsa. Maka kamu sbg pemilih juga ikut andil.
*. Naah sekarang kupilih yg ini, ............yg kuyakin akan membawa bahtera bangsa ini menuju harapan bangsa, adil, makmur, aman, damai, sejahtera dlm lindungan Allah s.w.t.

Bgt besar dampak kerja hati, dpt membuat perubahan besar dlm kehidupan berbangsa bernegara setidaknya dlm 5 tahun dan bukan mustahil berkelanjutan sampai ke anak cucu cicit.

Di kajian agama, bahwa memang kesalahan  dari hati berakibat lebih fatal ketimbang kesalahan perbuatan phisik.

Iblis karena kesombongannya (sombong produk hati) tdk mau melaksanakan perintah Allah diabadikan al-Baqarah 34
وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰٓئِكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْۤا اِلَّاۤ اِبْلِيْسَ  ۗ  اَبٰى وَاسْتَكْبَرَ  ۖ  وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, Sujudlah kamu kepada Adam! Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir."

Produk hati berupa kesombongan tersebut berakibat Iblis dimurkai Allah sampai hari kemudian. (al-Qur'an surat Shad 78)
وَّاِنَّ عَلَيْكَ  لَعْنَتِيْۤ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ
"Dan sungguh, kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari Pembalasan."

Kesalahan hati, dosa hati sama sekali tidak dpt dimaafkan.

Berbeda dg dosa phisik, Nabi Adam melanggar larangan Allah (Al Baqarah 35).

Allah SWT berfirman:

وَقُلْنَا يٰۤـاٰدَمُ اسْكُنْ اَنْتَ  وَزَوْجُكَ الْجَـنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا ۖ  وَلَا تَقْرَبَا  هٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُوْنَا مِنَ الظّٰلِمِيْنَ
"Dan Kami berfirman, Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim!"

Allah memaafkan perbuatan phisik Adam itu buktinya dpt disimak dari firman Allah berikut ini:
فَتَلَقّٰۤى  اٰدَمُ مِنْ رَّبِّهٖ كَلِمٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۗ  اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
"Kemudian, Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."
(QS. Al-Baqarah ayat 37)

Kalimat yg diajarkan Allah itu

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَاۤ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَـنَا وَتَرْحَمْنَا لَـنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
"Keduanya berkata, Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi."
(QS. Al-A'raf ayat 23).

Memilih Pemimpin Negara, memilih para penyelenggara negara 5 th mendatang, akan dilaksanakan bangsa Indonesia pemilik hak pilih 17 April 2019.  Ini adalah Aktivitas HATI. Bila salah, sulit dikoreksi. Jika salah, 5 th mendatang, mungkin dlm waktu yg panjang. Kesalahan itu sukar dimaafkan.

Kalau dmkn, mari gunakan hak pilih anda dengan hati yg jernih, bukan hanya untuk kepentingan kelompok anda, tetapi untuk rahmatan seluruh bangsa. Ingat kesalahan hati anda berdampak serius untuk bangsa, negara sampai cucu cicit.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Beradu Do'a

Awali dg ikhtiar, dlm proses sampai akhir, ikuti dg do'a, takdir mutlak kuasa Allah.

Pemimpin negeri dan penyelenggara negara 5 th yad bbrp hari lagi ditentukan melalui pilihan anda.

Ikhtiar para calon, tlh mereka laksanakan. Berbulan sdh mereka meyakin kan anda dg program2, janji2, gagasan2. Semua program, janji dan gagasan indah tak bercela.

Ikhtiar seluruh anak bangsa sbg pemilih diwujudkan di ujung jari atas arahan hati sanubari diri sendiri di bilik suara 19 April 2019 nanti.

Namun takdir Allah jua yg menetapkan, siapa yg diberi kuasa memimpin negeri ini. Siapa2 pula ditakdirkan menjadi pejabat penyelenggara negara hasil pilihan rakyat.

Meraih takdir, stlh ikhtiar maksimal, do'a lah tinggal gantungan akhir. Tentu masing2 pihak berdo'a. Do'a siapakah yg diijabah Allah, kini BER ADU DO'A.

Didalam riwayat agama "DO'A MUSTAJAB DPT MENAHAN MATAHARI" tentu do'a mustajab pun juga berlaku untuk sekedar "merebut kursi". 

Pernah bbrp kali matahari tertahan lantaran Do'a yg dikabulkan Allah:

Peristiwa pertama;
Allah mengabulkan do’a nabi “YUSYA bin NUUN”. ketika itu Nabi bani Israil itu sedang berperang mengusir kaum JABBARIN (penjajah). Pada saat pertempuran begitu sengitnya tatkala musuh sudah terpojok dan hampir terkalahkan, hari terakhir pertempuran itu pas jatuh hari Jum’at dan waktu sudah petang, Matahari hampir terbenam. Dilema buat YUSYA bin NUUN pemimpin pertempuran itu yaitu: Jika perang diteruskan sampai Matahari terbenam maka akan jatuh pada hari Sabtu, sedangkan hari Sabtu adalah hari dalam syariat nabi Musa sebagai hari SABAT, diperuntukkan hanya untuk ibadah tak boleh berkegiatan lain, seperti bertani berdagang termasuk berperang. Tapi jika perang dihentikan, musuh yang sudah terpojok itu, akan punya kesempatan untuk konsolidasi menyusun kekuatan, bukan mustahil malah dapat mengalahkan mereka.  Do’a tersebut di ijabah Allah dan Yusya bin Nuun meneruskan pertempuran memukul musuh sampai tuntas. Setelah musuh bertekuk lutut semuanya, Matahari-pun barulah tenggalam diufuk barat sebagaimana biasanya.

Peristiwa kedua; 
Sebagaimana dikisahkan oleh Abdullah ibn Mas’ud, ia Berkata: "Kami bersama Rasulullah SAW dalam satu peperangan, sampai akhirnya merasa kelelahan, hingga nampak wajah yang pucat dan lesu pada pasukan kaum muslimin dan wajah gembira pada kelompok munafik." Setelah melihat kondisi seperti ini Beliau berkata: "Demi Allah, Matahari tidak akan tenggelam sampai kalian ke daerah Ruzaq." Utsman tahu bahwa Allah dan Rasul-Nya tidak bohong, Beliau lalu membeli 14 ekor unta sekaligus makanannya. 9 ekor di antaranya diberikan kepada Nabi SAW, wajah kaum muslimin langsung berseri-seri, sebaliknya wajah kaum munafik merunyam. Lalu Rasulullah mengangkat tangannya sampai terlihat putih ketiaknya. Beliau berdoa mendo’akan kebaikan untuk Utsman. (Hadits riwayat al Baihaqy) (lihat Mu’jam Kabir karya al Tabarani, hadist no: 7255).

Peristiwa ketiga;
Tercegahnya matahari dari terbenam. Waktu beliau melakukan perjalanan pulang dari Isra’, beliau berjumpa dengan rombongan kafilah; dan ini diberitahukan kepada orang-orang musyrik bahwa rombongan kafilah itu akan tiba pada hari anu. Tetapi ketika hari yang disebutkan beliau itu tiba, rombongan tersebut masih juga belum datang, padahal matahari sudah hampir tenggelam. Maka dengan izin Allah, matahari itu bertahan, hingga akhirnya rombongan kafilah yang disebutkan oleh beliau itu datang.

Peristiwa keempat;
Matahari kembali muncul sesudah tenggelam. Peristiwa ini terjadi lantaran  do’a Nabi s.a.w. diijabah Allah untuk Ali bin Abi Thalib r.a. agar Ali dapat menunaikan salat Ashar pada waktunya. Ini menunjukkan betapa besarnya keutamaan shalat ashar harus dilaksanakan sebelum maghrib, sehingga nabi sampai berdo’a agar matahari tertunda atau muncul kembali setelah terbenam.

Menyoal siapa yg bakal memimpin negeri dan siapa2 yg mendpt mandat sbg pejabat penyelenggara nagara 5 th ke depan. Seperti dikemukakan di atas, bahwa "Awali dg ikhtiar, dlm proses sampai akhir, ikuti dg do'a, takdir mutlak kuasa Allah".

Faktor yang dapat mengubah taqdir ialah doa seseorang.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَرُدُّ الْقَضَاءَ
إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ (الترمذي)

Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Tidak ada yang dapat menolak taqdir (ketentuan) Allah ta’aala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.” (HR Tirmidzi 2065).

Termasuk do'a anda2 semua sbg pendukung, kini tinggal BERADU DO'A, do'a siapakah yg diijabah Allah. Do'a siapun yg diijabah Allah, smg Allah menjadikan negeri ini aman damai sentosa, berdaulat adil dan makmur dlm lindungan Allah swt.
Pemimpin yg adil dan taqwa diberkahi Allah. Konon mulai dihari wafatnya Umar bin Adul Azis, halifah terkenal jujur, adil taqwa, sederhana; susu kambing  tdk lagi keluar melimpah. Bgt besar pengaruh seorang pemimpin.

Wallahu 'alam bishawab. Aamiin. Barakallahu fikum,
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi..

Friday 3 May 2019

Msmilih sambal memilih Pemimoin

Sambal di proses menggunakan Cobek, lain citarasanya bila di proses menggunakan Blender. Lain lagi citarasanya bila ditumbuk dalam lesung batu dengan alu dari batu. Juga akan lain citarasa tu sambal bila di hancurkan dg menggunakan alat penggilingan batu.

Alat penggiling tradisional yg doeloe biasa digunakan Nenekku. Penggilingan, berupa sebuah batu datar pesegi empat panjang  k/l   50 x 30 cm, alat penggiling berupa slinder dari batu. Cabe berserta segala bumbunya di taroh di batu datar tsb sbg landasan, kemudian Nenekku dg kedua tangannya memegang slinder dari batu tsb. Tangan kiri diujung kiri, tangan kanan diujung kanan. Tumpukan cabe dan bumbu-bumbu digiling dg slinder tsb dg gerakan maju mundur. Sesekali hasil gilingan yg blm sempurna di kumpulkan ke tengah dengan menggunakan sendok  dari "Upih" (potongan pangkal daun pohon pinang yg sdh jatuh).

Ke empat cara/proses melumatkan sambal itu hasil akhirnya sama-sama sambal (sambel = dialeg sebagian daerah). Citarasa dari masing-masing proses ternyata berbeda disebabkan lumatnya cabe bercampur berbagai bumbu itu menjadi satu dng nama baru "sambal" berbeda tekstur tergantung alat mem prosesnya.

Cobek; menghasilkan sambal yg tak betul-betul lumat. Karenanya rasa masing bahan kadang dpt dirasakan partial, walau sdh masuk rasa dari komponen tercampur. Tekstur kadang msh ada yg berbentuk lembaran. Waspada lembaran cabe nempel di gigi, sebaiknya ngaca ssdh makan.

Sambal diproses pakai Blender, teksturnya berupa partikel halus berbutir-butir relatif sama bentuk dan ukuran. Karena masih butiran masing bumbu belum tentu tercampur terikat dlm satu butir, karena itu rasanyapun dpt dibedakan dg diproses pakai Cobek, Lesung batu dan penggilingan.

Sambal olahan Lesung batu, tekturnya gepeng, percampuran bumbu tumpang tindih dlm satu lempengan kecil berlapis. Makanya cutarasanya beda dg bila diproses pakai alat-alat lainnya.

Sambal diproses dg Batu Giling, teksturnya demikian halus, setiap butiran menyatu semua ramuan bahan sambal, tak heran rasanya begitu menyatu semua bumbu, pedas tdk berdiri sendiri sdh masuk rasa seluruh bumbu. Serta aromanya demikian semerbak, campuran dari seluruh unsur bahan sambal.

Tamsil ini dpt diambil buat segala macam proses kehidupan. Beda kualitas, orang yg sukses secara instan dg orang yg sukses melalui proses kerja keras. Hal yg sama dlm dunia pendidikan. Karier diranah ekonomi, sosial dan politik,  "PROSES MENENTUKAN KUALITAS".

Proses; melibatkan:
1. Sarana atau alat memproses,
2. Operator memproses,
3. Bahan yg diproses.

Kualitas sambal ditentukan alat atau sarana yg digunakan memproses, berupa:
* Cobek, lesung batu, blender, batu penggilingan.
* Pengendali anak cobek, tangan si penumbuk alu lesung batu, RPM mata pisau blender dan pemegang menggosokkan batu silinder dari batu penggilingan.
* Cabe berikut perbandingan formula bahan pembantu dan bumbu.

Kulitas pimpinan, juga ditentukan proses pembentukan menjadi pemimpin y.i. :
1. Latar belakang ideologi si calon pemimpin.
2. Kecerdasan, ketegasan, kemampuan manajerial si calon pemimpin.
3. Teman2 sekeliling calon pemimpin.

Tlh diketahui bgmn citarasa, bgmn tekstur dari berbagai Sambal ditentukan oleh proses. Masing2 individu bebas memilih dari bbrp macam sambal tsb, sesuai selera masing2. Soal selera tak ada yg dpt memaksa, hak paling azasi.

Tlh pula diketahui calon pemimpin qt bgmn dianya berproses. Qt pun dpt ngira2 bgmn citarasa kememimpinannya nanti, bgmn tekstur kepemimpinannya nanti, stlh menyimak sarana memproses, oprator yg memproses dan bahan2 yg diproses. Dlm hal inipun diri masing2 punya hak individu menentukan pilihan tekstrur pemimpin yg bgm dan pemimpim yg citarasa, kebijakannya yg bgmm yg akan qt pilih.

Demikian pelajaran dpt dipetik dari SAMBAL, kini dicoba untuk dikaitkan mempelajari berprosesnya calon pemimpin yg akan qt pilih.

Kenyataannya bahwa apa saja fenomena di sekitar kita bila kita renungkan mendalam dpt menjadi pelajaran.

Bangsa Indonesia tentunya berharap agar dlm konteks siapa yg bakal terpilih sbg pemimpin, apa yg disampaikan Allah di surat Al-Isra ayat 16 TIDAK TERJADI.
{وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا }
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu. Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: "maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu". (Al-Isra: 16) Bahwa Kami jadikan orang-orang jahat mereka berkuasa, lalu mereka melakukan kedurhakaan dan kerusakan di dalamnya. Bilamana mereka melakukan hal tersebut, Allah membinasakan mereka dengan azab-Nya. Tafsir ini semakna dengan firman-Nya:
{وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ أَكَابِرَ مُجْرِمِيهَا لِيَمْكُرُوا فِيهَا}
Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri pembesar-pembesar yang jahat. (Al-An'am: 123), hingga akhir ayat.

Sekali lagi mari qt Berdo'a, smg firman Allah di surat Al-Isra 16 ternukil di atas tdk kejadian di negeri ini.Aamiin.

Gunakan Hak pilih anda tgl 17 April 2019. Pilihan Anda akan dipertanggung jawabkan diakhirat kelak. Smg hati sanubari anda, di arahkan Allah untuk memilih pemimpin yg terbaik buat bangsa dan negara ini.  Aamiin.

Barakallahu fikum, wallahu 'alam bishawab. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarkatuh. M. Syarif Arbi.

Penguasa

Tafsir Al-Azhar ketika menafsirkan ayat ke 4 Al-fatihah

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ  

Bila ma ( مٰ ) dibaca pendek terjemahannya "empunya". Sedangkan bila maa (مٰ) dibaca panjang, terjemahannya "menguasai". 

Jadi bila dibaca "Maaliki yau middin" (maa dibaca panjang) bermakna "Yang Menguasai hari pembalasan".


Jika dibaca "Maliki yau middin" (ma dibaca pendek) bermakna "Yang Empunya hari pembalasan". (Tafsir Al-Azhar, Prof. Dr. Hamka, Juzu 1 hal 83)


Terinspirasi dari kata "Empunya" dan "Menguasai" di atas  ku terdorong ingin mencari informasi di ayat lain tentang: kepada siapakah  "ke-empunya-an" dan "penguasa-an"  alam semesta ini  di delegasikan Allah, sebelum hari pembalasan???. Karena Al-fatihah (ayat 4) gamblang Allah tegaskan DIA-lah "Yang Empunya atau Penguasa hari pembalasan." Di hari kiamat nanti tak ada sama sekali kekuasan manusia, sekalipun di dunia dia Raja besar luas pengaruhnya. Sekalipun di dunia dianya orang pintar, yg sll memenangkan perkara. Sekalipun dia orang kaya olehnya semua dpt diatur. Di akhirat; raja, pintar, kaya tak ngaruh, mutlak kuasa Allah. 


Kalau bgt di bumi ini sblm kiamat ada pihak lain yg didelegasikan Allah sbg "yang empunya, pemilik (pewaris)" dan sbg "penguasa", walau tak mutlak. Sebab jika di dunia ini tak ada  seseorang berkuasa, tentulah akan terjadi ketidak teraturan. 


Shalat berjamaah saja hrs ada imam. Dlm rombongan safari ditunjuk kepala rombongan. Tentu bermasyarakat  lbh luas dari shalat  jamaah, dlm bernegara anggotanya lbh besar dari rombongan safari, membutuhkan pimpinan. Di pundak pimpinan itulah terletak kekuasaan.


Ikhtiarnya sbg anak bangsa 5 tahun sekali kita pilih pemimpin kita namun Allah jua yg nanti menentukan kpd siapa kekuasaan diberikan:

قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَآءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَآءُ ۖ  وَتُعِزُّ مَنْ تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَآءُ  ۗ  بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ  اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

"Katakanlah (Muhammad), Wahai Tuhan Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

(QS. Ali 'Imran ayat 26).


Qatâdah rahimahullah berkata, “Dahulu Bani Israil pernah mengatakan, ‘Wahai Tuhan kami! Engkau di langit sementara kami di bumi, lalu bagaimana kami dapat mengetahui ridha dan murka-Mu?’ Lalu Allâh Azza wa Jalla mengilhamkan kepada sebagian para Nabi-Nya “Kalau Aku angkat orang-orang baik sebagai pemimpin kalian, berarti Aku ridha kepada kalian. Kalau Aku angkat orang-orang jahat sebagai pemimpin kalian, berarti Aku murka kepada kalian.’


Harapan kita semua, Allah ridha kpd bangsa Indonesia. Dng dmkn diangkatnya pemimpin yg baik. Sbg  anak bangsa mari panjatkan do'a agar nanti Allah menentukan pemimpin kita pemimpin yg baik dlm artian beriman beramal shalih, dpt mensejahterakan rakyat, melindungi seluruh golongan dlm masyarakat, menjaga persatuan bangsa, mengamankan kekayaan bumi nusantara, berwibawa di dunia internasional. Stlh menjadi pemimpin nanti diberikan Allah kekuatan shg dpt merealisasikan janji2 kampanyenya sekurangnya  kenyataan hampir mendekati janji. Diridhai oleh Allah swt. Aamiin.


Barakallahu fikum

وَ الْسَّــــــــــلاَمُ

M. Syarif arbi.