Tuesday 20 November 2018

Kontribusi CECAK dikehidupan

Konon Departemen Teknik Kimia Universits Texas mengadakan penelitian bahwa kotoran Cecak (hitam bertanda putih itu), mengandung bakteri Escherichia Coli yg dpt membahayakan kesehatan (bisa menyebabkan sakit perut).

Itu sebabnya barang kali, hingga Nabi Muhammad s.a.w. menganjurkan membasmi Cecak. Anjuran Nabi 14  abad silam itu baru sekarang terbukti kebenarnya.

Setiap rumah CECAK mesti ada. Reptil ini nempel di dinding atau di loteng. Meskipun Cecak tak dpt terbang, tapi rezekinya jenis serangga terbang seperti nyamuk. Salah satu sisi dpt kita lihat bahwa rezeki Allah mesti nyampe. Mahluk tak pandai terbang rezekinya makluk terbang. Sampai ada lagu:
"Cecak2 di dinding diam2 merayap, datang seekor nyamuk hap lalu dilahap"

Dlm keseharian ternyata Cecak juga berkontribusi mendidik generasi penerus kita. Boleh jadi termasuk diri kita ini juga termasuk generasi tlh terlanjur mendpt didikan bermedia Cecak.

Ibu2 sedang menggendong balita kesayangannya. Si balita maunya disuapi makanan, sementara si kecil nutup mulut ndak mau makan. Lantas si penggendong lalu ngomong sambil terkaget. "Tu tu tu liat cecak di dinding sdg melahap nyamuk". Perhatian si kecil sesaat teralih ke dinding liat Cecak atau kalau pas ndak ada Cecak nya perhatiannya sekejap pindah lirik kiri kanan cari tau dimana tu Cecak, sementara konsentrasi si anak hilang, mulut yg dikatupkannyapun dpt dimasuki suapan sendok. Bgt juga jika si bayi yg di pomong tiba2 nangis, Cecak juga buat pengalih perhatian untuk mendiamkan momongan.

Pola alih isu ini pun terukir dibenak semenjak kita kecil dimana kepribadian sdg di bentuk. Tak heran bila sampai tua kita pun sering dihadapkan dg alih isu tsb. Oleh karena itu terbiasalah kita bila sesuatu isu yg hangat sedang terjadi di masyarakat, isu tersebut kadang sanggup menghilang dengan datangnya isu baru yg berperan mengalihkan perhatian. Masalah yg lama (tak jarang cukup besar) hilang dari perhatian dengan adanya masalah baru.

Apa benar tulisan ku ini bahwa segitunya pengaruh Cecak atau Cicak dalam membentuk nuansa kebiasaan bersikap kita sampai tua? Wallahu 'alam bishawab.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

POTENSI anak bagi ORTU

Memperoleh keturunan bagi manusia normal mrpk hajad kondrati. Pasangan menikah salah satu keinginannya agar punya keturunan penerus generasi. Didukung Nenek dan Datuk yg pengen cepat menimang cucu.

Ada pasangan yang menikah sudah belasan tahun, belum juga dikarunia anak. Usahapun dilakukan, pokoknya asal mendengar ada dokter yang canggih tentang dapat membuat kesuburan pasangan suami isteri, kemanupun jauh didatangi, berapapun mahal dikumpulkan duit. Apalagi dokter, sampai “orang pintar” yang kadang ndak masuk nalarpun dicoba dengan alasan ihtiar.

Kami pernah tinggal di suatu daerah, dua orang tetangga yang belasan tahun menikah belum dapat keturunan. Kurang lebih tahun ke dua belas menikah, akhirnya masing2 kedua pasangan ini, bagaikan janjian sama2 istri mereka melahirkan anak laki2.

Begitu sayangnya kedua orang tua kepada anak idaman itu, semua mainan, semua keiinginan si anak dipenuhi sebisa mungkin.
Sampai mereka mulai masuk TK, belum ada lagi tanda adiknya akan nongol, al hasil sampai kami pindah tugas diperoleh kabar bahwa kedua pasangan ini hanya punya anak satu satunya dan kini mereka sudah tumbuh menjadi orang dewasa dan punya anak pula. Seperti senasib pula ayah kedua anak tetangga kami itu semasa anak mereka dlm pertumbuhan meninggal dunia.

Sama-sama anak dielukan dan dimanja semasa kecil, ternyata pertumbuhan kedua anak manusia ini berbeda sedemikian rupa, bagaikan siang dan malam.

Kami ketahui kisah nyata ini, setelah 31 tahun kami kunjung silaturahim ke kompleks yang pernah kami tinggal disana selama 5 tahunan itu.

Kini anak yg satunya menjadi anak yang sangat berbakti kepada ibunya, ayahanda telah pulang kerahmatullah ketika dia masih kelas dua es em a. Ibunyalah yang meneruskan membimbingnya dan membiayai hidup sampai selesai kuliah.
Begitu hebat perjuangan sang ibu menyekolahkan anak semata wayang itu, dengan berusaha menjual makanan di kantin kantor almarhum suaminya. Alhamdulillah perjuangan ibu ini tidak sia-sia, bahkan sianak walaupun sudah beristeri dan beranak empat, namun kasih sayangnya kepada ibunya demikian tinggi, ibunyapun sudah dibawa menunaikan ibadah haji. Kebetulan kehidupannyapun lumayan, lebih baik kalaulah dibanding dengan kesuksesan ortunya dulu di bidang pekerjaan.

Beda dengan anak yang satunya lagi, kini dianya hidup tinggal sebatang kara, masih tinggal di kompleks kami dulu. Kehidupannya agak kurang beruntung tak jelas apa usahanya. Rupanya ibundanya belum lama meninggal dunia, si ibu mengakhiri hidupnya secara tragis bunuh diri. Ibu ini memilih jalan ini konon alasannya tak tahan menahan tekanan hidup, lantaran si anak selalu merongrong. Semenjak ditinggal almarhum suami, si ibu terpaksa ngutang sana-ngutang sini demi memenuhi keinginan si anak yang sudah terlanjur dipenuhi sejak kecil apa maunya. Rupanya tak tahan dililit hutang sudah melilit pinggang, pilihannya jatuh ke mengakhiri hidup dangan dengan seutas tali.
Memang terdapat perbedaan kedua anak ini semasa ditinggal ayah mereka, yang satu hidup dengan penuh prihatin, menurut apa yang diarahkan si ibu.
Anak yang satunya sepeninggal Bapaknya tetap saja, tak tau bagaimana caranya si ibu harus dapat mengadakan apa yang diminta.

Anak diamanahkah Allah kpd kedua Ortunya menurut Al-Qur'an setidaknya berpotensi sebagai:
1. inventasi, Al-Qur'an surat Yasin ayat 12).
اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْ ۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْۤ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ
"Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuz)".
Anak yg shaleh/shalehah mrpk peninggalan kita didunia stlh kita meninggal, mrpk investasi yg sll mendo'akan. Kebaikan yg dia lakukan insya Allah berimbas buat Ortu di alam barzah.

2. membuat kita lalai mengingat Allah,
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُلْهِكُمْ اَمْوَالُكُمْ وَلَاۤ اَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ ۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barang siapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi".
(QS. Al-Munafiqun ayat 9)
Siang malam mencari nafkah untuk menafkahi anak2, sampai lalai kewajiban kpd Allah. Malah ada yg sampai mencari nafkah dg jalan yg tdk dibenarkan Allah.

3. sebagai musuh,
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنَّ مِنْ اَزْوَاجِكُمْ وَاَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْ ۚ وَاِنْ تَعْفُوْا وَتَصْفَحُوْا وَتَغْفِرُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang".
(QS. At-Taghabun ayat 14)
Banyak contoh kasus anak memusuhi Ortunya tersiar di media. Anak tega berperkara vs Ortu gara2 warisan. Bahkan berita ekstrim anak membunuh Ortunya karena keinginannya tak dipenuhi.

4. sebagai cobaan.
وَاعْلَمُوْۤا اَنَّمَاۤ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ  وَّاَنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗۤ اَجْرٌ عَظِيْمٌ
"Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar".
(QS. Al-Anfal ayat 28)
Dpt berupa kegagalan anak, dpt berupa salah pergaulan anak dll.

5. berpotensi pembela kehidupan akhirat.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga, hamba itu kemudian berkata; ‘Wahai Rabb, dari mana semua ini? ‘ maka Allah berfirman; ‘Dari istighfar anakmu".
رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَلِـوَالِدَيَّ
"Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku"
(QS. Nuh ayat 28)

Dari kelima potensi ini, terlihat dua berpotensi baik dan dua berpotensi kurang baik serta satu berpontensi 50%-50% yaitu potensi cobaan. Kalau cobaan itu dapat kita atasi maka akan menjadi kebaikan dan sebaliknya jika cobaan itu tidak dapat diatasi akan mencelakakan.

Agar menjadikan anak berpotensi kebaikan, dapat dilakukan dua ihtiar. Saya katakan ihtiar, karena walau sudah di ihtiarkanpun belum tentu berhasil, semua tergantung penyertaan Yang Maha Kuasa, Allah S.W.T.
Ihtiarnya adalah:

Yang pertama; ikuti anjuran Nabi Muhammad agar anak diajarkan sholat sejak berusia 7 tahun, kalau sudah sampai 10 tahun bila perlu diingatkan dengan agak keras. Sebab anak yang sholat dan mengenal Allah, selalu dekat dengan Allah, diharapkan akan mengerti keadaaan orang tua, tau bersyukur, tidak tegaan merongrong orang tuanya.

Yang kedua: senantiasa menyerahkan anak2 kepada Allah dengan do’a:
;رَبَّنَا هَبْ لَـنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa".
(QS. Al-Furqan ayat 74)

Kita berdo’a kepada Allah agar anak keturunan kita menjadi orang yang taqwa, berperilaku yang enak dipandang mata dan menjadi pemimpin orang-orang yang beriman dan bertaqwa.

Dengan demikian mudah-mudahan peringatan Allah yg tlh dinukil di atas dpt kita cermati dan sikapi sehingga smg anak keturunan kita:
* Tidak menjadikan kita lalai mengingat Allah (Al-Munafiqun ayat 9).
* Tidak menjelma menjadi anak yg justru mrpk musuh kita (surat At-Taghabun ayat 14).
* Kalaulah anak2 kita menjadi cobaan seperti QS. Al-Anfal ayat 28, smg kita diberikan kekuatan Allah lulus dlm cobaan tsb.

Semoga anak-anak keturunan kita menjadi anak2 yang saleh dan salehah. Sehingga anak2 kita menjadi investasi dan sekaligus penolong kita di akhirat. Amien ya rabbal ‘alamin. Barakallahu fikum.
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif Arbi.

Wednesday 7 November 2018

Keberkahan suatu Bangsa

Suatu malam, Umar bin Khattab ronda keliling/blusukan untuk mendengar keluhan rakyat. Beliau mendengar dialog seorang anak perempuan dan ibunya, seorang penjual susu yang miskin. Kata ibu “Wahai anakku, segeralah kita tambah air dalam susu ini supaya terlihat banyak sebelum terbit matahari” Anaknya menjawab “Kita tidak boleh berbuat seperti itu ibu, Amirul Mukminin melarang kita berbuat begini” Si ibu masih mendesak “Tidak mengapa, Amirul Mukminin tidak akan tahu”. Balas si anak “Jika Amirul Mukminin tidak tahu, tapi Tuhan Amirul Mukminin tahu”. Umar yang mendengar kemudian menangis. Betapa mulianya hati anak gadis itu.

Ketika pulang ke rumah, Umar bin Khattab menyuruh anak lelakinya, Asim menikahi gadis itu. Umar berdo'a, "Semoga lahir dari keturunan gadis ini bakal pemimpin Islam yang hebat kelak yang akan memimpin orang-orang Arab dan Ajam”.

Asim yang taat kpda Ortu, tanpa banyak tanya segera menikahi gadis miskin tersebut. Pernikahan ini melahirkan anak perempuan bernama Laila yang lebih dikenal dengan sebutan Ummu Asim.

Ketika dewasa Ummu Asim menikah dengan Abdul-Aziz bin Marwan yang melahirkan Umar bin Abdul-Aziz.

Allah meng ijabah do’a kakek buyut Umar bin Abdul Aziz yaitu Umar bin Khattab.

Di era pemerintahan Umar bin Abdul Azis selama 2 tahun 5 bulan dan 5 hari, pemerintahan Islam waktu itu demikian mendapatkan barokah Allah. Karena pemimpin adil, taqwa diikuti seluruh rakyat taat kpd pemimpin atas dasar taqwa kpd Allah. Sehingga Allah menurunkan keberkahan dari langit dan bumi. (Al-A'raf ayat 96)
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَالْاَرْضِ
(Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi).

Dikabarkan tidak ada rakyat yang miskin, sehingga tak seorangpun yang berhak menerima zakat. Harta zakat terkumpul di baital mal di umumkan barang siapa saja yang memerlukan pembiayaan untuk kehidupan dan memulai kehidupan misalnya menikah, dapat meminta bantuan dari baital mal.

Tapi sebaliknya pemimpinnya hidup dalam kesederhanaan, sangat sederhana. Dikisahkan sang halifah ketika menjelang azalnya hanya mengenakan baju yang sederhana dan menurut isterinya tak ada baju yang lebih baik untuk dapat mengganti baju beliau.

Yang dapat dipetik dari peristiwa ini adalah bahwa keberkahan akan dilimpahkan Allah ke suatu bangsa paling tidak memenuhi 2 syarat:
1. Dipimpin oleh pemimpin yang taqwa kepada Allah, dg dmkn si pemimpin berlaku adil sesuai hukum2 Allah hidup dlm kesederhanaan.
2. Rakyat yg dipimpin taqwa kpd Allah, meskipun aparat hukum tdk mengawasi, masing2 individu merasa diawasi langsung oleh Allah. Sehingga terjauh rakyat, pejabat, aparat, pedagang, pebisnis, pendidik, karyawan seluruh warga negara dari korupsi, manipulasi, penipuan dan kecurangan.

Dinegeri kita perlu introspeksi apakah seperti lanjutan ayat 96 Al-A'raf
وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

(tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan).

Smg Allah memberikan kpd kita semua pemimpin yang bertaqwa dan mampu mengarahkan rakyat yg dipimpinnya juga menjadi taqwa sehingga Allah memenuhi janji-Nya dlm surat Al-'Araf 96 (awal ayat) di atas. Jangan sebaliknya seperti di akhir ayat.

Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Monday 5 November 2018

MUSIBAH tak TERUBAH


مَاۤ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْـرَاَهَا اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ
"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah (Al-Qur'an surat Al-Hadid ayat 22)

Musibah pesawat Lion Air Senin 29 Oktober 2018, sangat memilukan. Dari daftar penumpang sepertinya rata2 kebanyakan korban masih dlm usia produktif. Sadarlah kita bahwa maut dpt saja terjadi di usia yg masih belia.

Menyoal batas usia yaitu maut, ndak ada yg tau, apakah hidup hanya sampai balita, atau setengah baya, muda belia, atau sampai tua renta tak sampai ilmu manusia.

وَيَسْــئَلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْ وَمَاۤ اُوْتِيْتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيْلًا
"Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh, katakanlah, Roh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit"
(Al-Qur'an al-Isra' ayat 85)

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan Kami menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai satu fitnah (ujian), dan hanya kepada Kami lah kamu akan dikembalikan.” (Al-Anbiya`: 35).

Bila kita naik pesawat terbang, betul2 keselamatan jiwa kita sdh sangat tergantung keselamatan pesawat terbang yg kita tumpangi. Kita duduk ditempat sangat terbatas dlm pesawat. Boleh dikata kita (maaf agak ekstrim) sdh duduk di kursi menuju maut. Sebab sedikit saja gangguan penerbangan, baik kesehatan pesawat, kesehatan pilot pesawat, kecerobohan penumpang (misalnya masih saja aktifkan HP dlm penerbangan), faktor cuaca dll. Oleh karena itu bagi kita umat beragama sewajarnyalah menyerahkan diri kpd YANG MAHA KUASA. Bagi penumpang beragama Islam penyerahan diri itu diwujudkan dg do'a. Jika diri tlh diserahkan diri kpd Allah melalui do'a, andaikanpun kita hancur bersama pesawat, maka kematian kita sdh dlm berserah diri.
فَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْـتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
(maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim=Al-Baqarah 132) dan

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْـتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim".
(Al-Qur'an surat Ali 'Imran ayat 102).

Sebaiknya seorang muslim jika sudah berada di atas kendaraan untuk melakukan perjalanan, hendaklah mengucapkan, “Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.” Setelah itu membaca,
سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ
“Subhanalladzi sakh-khara lanaa hadza wa maa kunna lahu muqrinin. Wa inna ila rabbina lamun-qolibuun. Allahumma innaa nas’aluka fii safarinaa hadza al birra wat taqwa wa minal ‘amali ma tardha. Allahumma hawwin ‘alainaa safaranaa hadza, wathwi ‘anna bu’dahu. Allahumma antash shaahibu fis safar, wal khaliifatu fil ahli. Allahumma inni a’udzubika min wa’tsaa-is safari wa ka-aabatil manzhari wa suu-il munqalabi fil maali wal ahli.”

(Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga)
Semoga Allah selalu memberi kemudahan dalam setiap safar kita. Semoga safar kita adalah safar yang penuh berkah.

Bila do'a tlh diucapkan dihayati dg hati jiwa, ihlas, insya Allah bila selamat sampai di tempat tujuan ybs sdh mengantongi keberkahan. Jika umpamanya terkena musibah insya Allah husnul khatimah.

Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Friday 2 November 2018

YANG MENYEMBUHKAN

Obrolan pasien yg sama2 nunggu di
antrian RS, mesti dimulai ndak jauh dari tentang penyakit yg sudah mulai dialami. Obrolan mesti diawali sakit apa. Walau sudah jelas duduk diruang tunggu Poli yg sama, katakanlah Poli jantung.

Selagi sama duduk nunggu di Poli jantung, Obrolan berkisar tukar pengalaman sakit jantung macam mana diderita masing2. Obrolan sanggup mengusir kekesalan lama nunggu antrian dipanggil ke ruang dokter. Penderita sakit jantung beda2 kasusnya. Seperti yg kualami mulai 12 Juni 2018 katanya jenis penyakitku IRAMA jantung. Sesama penderita irama jantung bermacam lagi variasinya.

Stlh melalui proses berbagai macam pemeriksaan medis oleh dokter spesialis jantung dijadwalkan aku harus di lakukan 2 tindakan:
1. EPS (Electropshysiology Studies), konon bila ku tak salah tangkap keterangan dokter, untuk mencari dimana titik listrik ke jantung yg menyebabkan ketidak stabilan irama jantung. Stlh diketahui melalui EPS, tindakan berikutnya adalah:
2. ABLASI. Menurut hasil obrolan yg sdh ngalami, antara EPS dan Ablasi berjeda 1 sampai 2 bulan. Jadwal EPS ku 19 Oktober 2018, sehari sblmnya dirawat inap.

Rupanya tindakan EPS itu di paha kanan dimasukkan 4 kabel melalui dua tusukan. Di leher kanan dimasukkan 1 kabel dg satu tusukan. Diriku termasuk cepat, 3 jam proses EPS sdh ditemukan titik dimaksud. Ku tak ngerti itukah pertimbangan dokter, sehingga aku langsung di Ablasi di hari itu juga, melalui lobang tusukan yg sama. Andaikan Ablasi dilakukan dg jadual 1 atau 2 bln mendatang, maka tusukan ABLASI, kata yg pernah ngalami, persis sama dg tindakan EPS. Alhamdulillah k/l 1 jam proses Ablasi selesai.

Total k/l 4 jam terlentang di atas meja tindakan dg 5 kabel masuk menuju jantung mrpkn suatu pengalaman tak terlupakan.
Di sebelah kiri badan, berdiri kokoh semacam tiang melengkung kearah tubuh kita. Di lengkungan setengah busur itu terpasang alat persegi empat. Alat ini ketika tindakan sdg berlangsung menutupi dada, sekali -sekali bergerak kekiri ketengah dada. Diujung kaki dan di sebelah kiri agak ke atas terpasang monitor. Sedang kaki dan tangan serta bbrpa bagian dada dilekati kabel seperti EKG. Di hidung masuk pipa oksigen.

Smg ndak dialami lagi. Itulah ihtiar yg dpt dilakukan menurut ilmu kedokteran hingga saat ini. Sepekan kmdn ketika kontrol, dokter jelaskan Ablasi untuk diriku jenis Ablasi konvensional.

Dalam pada itu, pasien sekamarku ketika dirawat, lain lagi kasusnya dirawat lbh dahulu dariku, bapak yg satu ini dipulangkan sehari sblm kepulanganku, beliau dipersiapkan untuk tindakan by pass. Tindakan untuk tetangga kamarku itu lebih berat lagi dariku. Betapa bersyukurnya aku, karena apa yg deritanya lebih lagi dari diriku.

Logikanya penyakit jantung sdh ada sejak dahulu kala, karena manusia berjantung juga dari dulu. Mungkin khusus pengobatan EPS dan ABLASI, blm lama dilakukan oleh dokter, apalagi di Indonesia. Jangan2 baru belasan tahun belakangan ditemukan teknik Ablasi ini (para dokter yg lbh tau).

Jantungan di era Nabi Muhammad s.a.w.

Sahabat Sa’ad bin abi Waqas mengisahkan, pada suatu hari dia menderita sakit, Rasulullah s.a.w, menjenguk. Beliau meletakkan tangannya di antara kedua puting susu sahabatnya itu. Kemudian beliau bersabda, "Sesungguhnya engkau menderita penyakit jantung, temuilah Al-Harits bin Kalidah dari Bani Tsaqif, karena sesungguhnya ia adalah seorang tabib".

Terapi dilakukan Al-Harits bin Kaladah dg ramuan tujuh buah kurma ajwa, kemudian ditumbuk beserta biji-bijinya, kemudian meminumkan kpd Sa'ad bin abi Waqas
[HR. Abu Dawud]

Itulah pengobatan di zaman Rasulullah dan menyembuhkan.
Kuingat kasus penyakit di kampungku waktu kecil dulu 60 an tahun lalu.
Sakit muntah berak diminumi air kelapa muda. Balita demam panas disembur dahinya dengan kunyahan ramuan tumbuhan tertentu. Kadang sembuh, kadang ada yg sampai ajalnya.
Pada zaman Rasulullah sakit jantung dg minum kurma yg ditumbuk berikut bijinya.

Teknik pengobatan berjalan sesuai zamannya. Dengan pengobatan sesuai zamannya itu ada yg sembuh ada yg gagal. Tak kurang di zaman kinipun dg teknik pengobatan canggih (kalau ndak ada di Indonesia berobat keluar negeri), juga kadang berhasil kadang nihil.

Nyatalah bahwa ihtiar ada di tangan manusia, penyembuhan ternyata dari Allah jua.

Begitu indah pernyataan Nabi Ibrahim diabadikan dlm Al-Qur an surat Asy-Syu'ara ayat 80.
وَاِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ
"dan apabila aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkan aku"

Jadi yg menyembuhkan bukan kurma ditumbuk berikut bijinya. Bukan air kelapa muda, bukan sembur layang di dahi balita atau kapur sirih silang di leher ketika batuk. Tetapi Allah lah yg menyembuhkan setiap penyakit.

Di kesempatan yg baik ini ku berdo'a smg Allah menyembuhkan penyakit yg sdg sakit, khusus untuk teman ngobrolku itu, tetangga kamar di RS, kiranya Allah menyertai ihtiar pengobatan teman2ku itu shg diberi kesembuhan.

Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.