Monday 30 October 2017

KEBENARAN

Senin pagi itu si sulung dibangunkan bundanya tetap tidak mau. Dia tdk sakit, juga tak nampak kesan msh mengantuk. Anak TK Yg baru sepekan lalu sekolah itu, tdk mau sekolah lagi. Beberapa jurus pertanyaan dilancarkan si ibu, apa sebabnya dia tak mau sekolah. Berat sekali rupanya si sulung menjawab. Si ibu sementara pasrah tak mau memaksakan kehendak kpd anaknya. Bergegas si ibu mengantar adik si sulung yg sebenarnya msk TK seharusnya blm waktunya baru 4 th. Si adik msk TK dg status numpang, justru lantaran si abang sdh mulai sekolah. Adik tak mau tinggal sendiri di rumah, alasan tsb rupanya diterima sekolah TK, dimana di kota itu blm ada PAUD.
Sepulangnya si adik dari sekolah, si abang nanya adiknya: "Bu Ani masih marah-marah dik"? Adik menjawab: "ndak marah-marah. Perasaan bu Ani ndak pernah marah-marah". Mulai tersingkap alasan kenapa si abang ndak mau sekolah, agaknya dia di marahi gurunya. Bunda yg bijak itu tdk langsung nenyimpulkan bahwa anaknya dimarahi guru, kmdn lantas misalnya nyambangi sekolah bertanya cari guru nama ibu Ani yg marahi anaknya untuk minta klarifikasi. Tapi dg lembut ditanyakan kpd si sulung, apa sebab dia dimarahi. Si sulung jawab ndak ada sebabnya. "Saya ndak nakal mah, tapi ibu itu marah-marah terus". "Loo adikmu kok ndak dimarahi", timpal si mamah. "Adik mungkin ndak perhatikan,.....ibu Ani itu matanya dibuka lebar-lebar ke saya". "Ooo bgt!!! sahut bundanya". Kini ibu muda itu sdh smakin sedikit terang duduk persoalannya.
Ternyata dua org bocah ini beda menilai seseorang dikatakan marah. Si abang menganggap bahwa org yg matanya lebar itu melotot, org yg melotot mesti sdg marah. Sementara si adik juga murid ibu Ani, ttp mnrtnya biasa-biasa saja ndak marah.
Siapakah yg benar diantara dua kakak beradik ini. Kalau qt mengacu pada kebenaran mnrt falsafah, ada bbrp teori kebenaran:
Teori Koheren; sesuatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dg pernyataan sblmnya. Dlm hal ini agaknya si sulung menghubungkan dg pengalamannya, bila org marah mata melotot. Orng melotot matanya lebar. Dia rupanya membuat kesimpulan secara Deduktif. Umumnya org marah matanya melebar. Ibu Ani matanya lebar pasti marah. Lain si adik tak sengaja dia gunakan penalaran induktif, ibu Ani walau matanya lebar belum tentu marah kalau faktanya dia ucapkan kata-kata santun. Terbukti Ibu Ani dg mata lebar itu dg lembut membantu anak didiknya dlm segala hal termasuk sampai nemani jika pengen pipis.
Teori kebenaran berikutnya adalah teori "koresponden" y.i. ssuatu pernyataan adlh benar pabila materi kandungan pernyataan itu berhubungan dg objek yg dituju. D.h.i. bila ibu Ani marah ada anak/pihak yg dimarahinya dg kata-kata bermuatan marah. Keadaan ini tak menenuhi syarat kebenaran kesimpulan si sulung. Teori kebenaran berikutnya adlh teori "pragmatis". Ukuran kebenaran atas dasar fungsi dan dipengaruhi waktu. Suatu dianggap benar bila mempunyai kegunaan praktis. Sesuatu yg 10 th lalu dianggap benar, mungkin skrg sdh dianggap tdk benar lagi. Atau skrg sesuatu dibenarkan semua pihak ttpi 10 th yad semua orng menyatakan salah.
Teori berikut adlh teori kebenaran Ilahi. Dimana teori ini sejak mulai diteorikan sampai dunia kiamat tetap benar. Bahkan sesuatu kebenaran yg dinyatakanNya yg beberapa dasa warsa; berabad yl. Blm dirasakan benar, skrg terbukti benar. Bgt slanjutnya yg skrg blm dirasakan kebenatannya yakinlah kelak terbukti kebenarannya. Mari qt simak skrangnya 3 ayat berikut ini:
Allah SWT berfirman:
اَلْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِيْنَ
"Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 147)
Allah SWT berfirman:
اَلْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَلَا تَكُنْ مِّنَ الْمُمْتَرِيْنَ
"Kebenaran itu dari Tuhanmu, karena itu janganlah engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 60)
Allah SWT berfirman:
وَقُلِ الْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكُمْ ۗ فَمَنْ شَآءَ فَلْيُؤْمِنْ وَّمَنْ شَآءَ فَلْيَكْفُرْ ۙ اِنَّاۤ اَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ نَارًا ۙ اَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۗ وَاِنْ يَّسْتَغِيْثُوْا يُغَاثُوْا بِمَآءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِى الْوُجُوْهَ ۗ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَآءَتْ مُرْتَفَقًا
"Dan katakanlah (Muhammad), Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barang siapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir. Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek."
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 29)
Pilihan qt untuk menentukan tentang kebenaran, bila ttp ingin acuan kebenaran itu tdk berubah maka acuan kebebaran sesuai teori Ilahilah yg tepat untuk dijadikan referensi.
Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnha dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya betlepas diri daripadanya).
Walluhu a'lam bishawab. Barakallu fikum.

WASPADA

Sama setiap qt mendptkan alokasi waktu hidup sehari semalam 24 jam. Aktivitas qt masings lah yg membedakan alokasi waktu itu terasa singkat atau panjang. Tingkat kemakmuran masings qt lah yg membedakan alokasi waktu itu menyenangkan atau sangat menyedihkan. Kadar kemampuan masings qt bersyukurlah menentukan bahagia atau tdk bahagia kehidupan masings qt spanjang hari selama hdp ini.
Kadang dlm qt mengejar sukses, mengejar karier, mengejar cita-cita banyak qt yg lupa bahwa dlm waktu 24 jam sehari semalam dpt saja terjadi apa yg diingatkan Allah 3 ayat berikut:
اَفَاَمِنَ اَهْلُ الْـقُرٰٓى اَنْ يَّأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَاتًا وَّهُمْ نَآئِمُوْنَ
"Maka, apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang malam hari ketika mereka sedang tidur?"
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 97)
اَوَاَمِنَ اَهْلُ الْقُرٰٓى اَنْ يَّأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَّهُمْ يَلْعَبُوْنَ
"Atau apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang pada pagi hari ketika mereka sedang bermain?"
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 98)
اَفَاَمِنُوْا مَكْرَ اللّٰهِ ۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْخٰسِرُوْنَ
"Atau apakah mereka merasa aman dari siksaan Allah (yang tidak terduga-duga)? Tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah selain orang-orang yang rugi."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 99).
Dari warning Allah di 3 ayat ini seharusnyalah qt semua senantiasa waspada bahwa dlm waktu 24 jam yg qt ada didalamnya bencana dpt saja terjadi. Bencana/siksa baik menimpa diri pribadi, keluarga, kampung/desa, kota dan negara bahkan dunia ini. O.k.i. apapun kegiatan qt dan apapun status sosial qt. Pilihan qt adalah beserah diri kpd Allah. Dan selalulah waspada dg tetap menyandarkan diri kpd Allah; sebab bencana/siksa dpt terjadi kapan saja tak peduli qt sdg terlena dlm kesuksesan dan suka cita, atau dlm keterpurukan dan duka nestapa.
Demikian smg ada menfaatnya.
Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnya dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya betlepas diri daripadanya). Barakallahufikum.

HARI esok dan DO'A

Siapapun anda, sekalipun blm menekuni suatu agama atau bahkan tdk beragama; tentu pernah berdo'a. Terutama manakala diri dlm keadaan cemas diarea ancaman malapetaka. Walau bagi orang ateis entah alamat do'anya tertuju kpd siapa, diapun berdo'a. Bagi orang bertuhan jelas dialamatkan kpd Maha Kuasa pencipta alam semesta.
Do'a mestilah sesuatu yg dihajatkan, adapun yg dihajatkan itu blm terjadi. Setidaknya agar sesuatu yg sdh terjadi agar kedepan lbh baik. Do'a bukan dimaksudkan untuk masa lalu, sebab bgmpun di do'akan masa lalu tak dpt berubah.
Di agamaku bagi yg beriman, diingatkan Allah hari-hari yg akan dtg/blm terjadi diminta qt bersiap diri. Allah SWT berfirman:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 18)
Hari esok adalah hari hari yg blm qt jalani, singkat kata baik untuk dunia maupun akhirat. Modal dasar mempersiapkan masa depan itu adlh taqwa. Namun tetap saja diiringi dengan do'a. Apapun usaha qt baik untuk persiapan masa depan didunia maupun di akhirat. Baik aktivitas ibadah maupun aktivitas kearifan sosial, semuanya mesti diiringi dg do'a. Apalah artinya ibadah qt, sekiranya tertolak oleh Allah. Untuk itu setiap qt beribadah stlh "wal ibadatu bit tanzil" (beribadah sesuai perintah Allah dan petunjuk Rasulullah), dengan merendahkan diri kpd Allah qt pun mhn agar ibadah itu diterima Allah. Sebab tdk ada selain Allah yg dpt menjamin bahwa ibadah yg qt lakukan diterima Allah.
Bgt pula amal ibadah kearifan sosial, aktivitas mencari kesuksesan dunia tak bernilai dan tak kan berhasil tanpa penyertaan Allah. Itulah sebabnya Allah menegaskan DIRINYA dlm konteks keberadaan Allah dan berkenaan dg do'a:
وَاِذَا سَاَلَـكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 186)
1. Allah menyatakan diriNya dekat
2. Allah menegaskan akan mengabulkan apabila qt bermohon kpdNya.
3. Tapi orang yg ber do'a haruslah lbh dahulu menjalankan perintah Allah dg iman dan taqwa.
Jadi mrpk perintah Allah qt mempersiapkan diri untuk masa depan baik dunia terlebih akhirat.
Dlm mempersiapkan masa depan tdk cukup hanya dg melaksanakan aktivitas untuk persiapan tsb. Tetapi hendaklah diiringi dg do'a.
Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnha dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya betlepas diri daripadanya). Barakallahu fikum. Wallahu a'lam bishawab

Sunday 22 October 2017

Gagak dan Merpati

Stlh 150 hari berlayar bahtera Nabi Nuh; hujanpun mulai reda dan berangsur airpun surut diserap bumi. Menurut tafsir Ikrimah yg diterimanya dari Ibn Abbas. Nabi Nuh memerintahkan burung Gagak untuk memantau dibumi mana yg sudah ada daratan tempat berlabuh. Gagak pun meluncur terbang membawa misi mencari tempat pendaratan. Benar tak berapa lama berselang terbang terlihat sdh ada daratan, diatasnya bergelimpangan mayat yg sudah membusuk demikian banyaknya. Gagak terlena; langsung menyantap bangkai kedoyanannya itu sampai kenyang dan akhirnya enggan pulang ke bahtera dimana Nabi Nuh sdg menunggu. Slanjtnya Nabi Nuh mengutus burung Merpati. Tak lama berselang Merpati pulang, di kakinya terjepit ranting pohon Zaitun dan menempel bekas tanah. Nabi Nuh pun paham bahwa sdh ada daratan untuk bertambat. Al hasil dg panduan Merpati haluan diarahkan kedaratan, turunlah para penumpang kapal untuk meneruskan kehidupan.
Kiranya boleh diambil i'tibar perilaku Gagak dan Merpati dlm case diatas.
Sepertinya ada sebagian qt bgkan Gagak, lupa bahwa qt diperintahkan Allah ke Bumi ini untuk mengemban perintah Allah. Mengabdi kpd Allah. Diantara wujud pengabdian itu untuk berbuat baik bagi kemaslahatan ummat. Gagak diharapkan dpt memandu kapal untuk mendarat stlh 150 hari terkatung dilaut tak bertepi. Tapi apa yg dilakukannya, bgt terlihat tumpukan kesempatan makanan (seumpama kenewahan/harta) lupalah janji dg Nabi Nuh sgr pulang ke bahtera bgt melihat daratan. Bukankah Nabi Nuh serta seluruh penghuni kapal mempercayakan ikhtiar kelangsungan hidup mrk kpd Gagak. Tapi Gagak lupa janjinya stlh menemukan kenikmatan. Apakah tamsil ini agak mengena buat wakil qt, pemimpin qt yg qt beri mandat untuk mencari daratan untuk berlabuh bahtera bangsa ini ke pantai bahagia, namun ada yg berprilaku seperti burung Gagak.
Lain lagi dg burung Merpati, dia tak mengingkari janji. Bgt dijumpai daratan lalu dipetiknya ranting pohon Zaitun untuk isyarat disana sdh tumbuh tumbuhan lambang adanya kehidupan, sambil sblmnya hinggap ditanah guna membuktikan sdh mengeringnya bumi. Merpati melaksanakan tugas dg amanah dn tulus, sesuai dg apa yg diperintahkan. Dia mungkin sempat juga mengenyangkan perutnya dg buah Zaitun namun tak lupa tugas pokok mengemban amanah. Agaknya inipun cocok buat tamsil bagi wakil qt, pemimpin yg qt beri mandat mencarikan pantai berlabuh bangsa ini yg amanah yg hanya menikmati kekayaan sewajarnya untuk hidup tetapi tak lupa amanah yg diembankan kepundaknya.

Rupanya oleh Allah di kedua burung ini dijadikan media buat kehidupan manusia terukir dlm sejarah ummat manusia. Akan hal Gagak perhatikan Allah SWT berfirman:
فَبَـعَثَ اللّٰهُ غُرَابًا يَّبْحَثُ فِيْ الْاَرْضِ لِيُرِيَهٗ كَيْفَ يُوَارِيْ سَوْءَةَ اَخِيْهِ ۗ قَالَ يَاوَيْلَتٰٓى اَعَجَزْتُ اَنْ اَكُوْنَ مِثْلَ هٰذَا الْغُرَابِ فَاُوَارِيَ سَوْءَةَ اَخِيْ ۚ فَاَصْبَحَ مِنَ النّٰدِمِيْنَ
"Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata, Oh, celaka aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini? Maka, jadilah dia termasuk orang yang menyesal."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 31)
Pembunuhan pertama kali dilakukan manusia adalah oleh Qabil dan korban manusia mati yg pertama adalah Habil. Pembunuh tak paham bgm caranya menguburkan mayat. Allah mengutus burung Gagak, menjadi inspirator Qabil mengubur Habil. Kalau qt mau ber-andai, umpamanyalah si Gagak bukan karena perintah Allah dan kbtlan Gagaknya, Gagak zaman kini. Tentu dia biarkan Qabil kebingungan untuk menguburkan mayat saudaranya. Sebab si Gagak kan doyan bangkai. Nanti stlh mayat ditinggalkan, jadi bangkai membusuk, akan jadi santapan lezat bagi Gagak, mungkin dpt membawa sanak klg nyantap lezatnya daging manusia. Konon daging manusia terlezat dari semua daging, lantaran manusia pemakan segala; ya makan daging hewan, ya makan sayur2an, ya makan buah2an. Tentu sblmnya Gagak hanya makan bangkai binatang yg tlh hidup dan mati dizaman itu, sdgkan manusia baru satu mayat Habil. Jangan pula qt salahkan Gagak memakan bangkai, dia sdh taqdir demikian dan jelas ada manfaatnya untuk kelangsungan kehidupan di dunia ini.
Lain lagi dg Merpati, selain ktk di era Nabi Nuh tlh qt baca ceritanya. Juga burung ini pernah di perankan menyelamatkan Nabi Muhammad dn Abubakar tatkala sembunyi di gua Tsur di gunung Nur. Allah perintahkan Merpati bersarang di depan Gua sekaligus mengerami telurnya. Ini tak mungkin terjadi dlm waktu kurang dari 24 jam proses bersarang dan bertelur dan mengeram, kalau bukan perintah Allah.
Bila di tulisan yg lalu dpt qt petik pelajaran tentang amanah dan tepat janji. Tetutama bagi daerah yg ikut milih pemimpin serentak. Tentu tak akan milih pemimpin berpotensi seperti burung Gagak. Tentu akan memilih pemimpin berpotensi bertabiat seperti burung Merpati.
Dlm tulisan kali ini mungkin yg dpt qt petik pelajaran adlh bagaimanapun jeleknya prilaku Gagak, tidak amanah, kalau ada kenikmatan lupa janji. Namun tetap saja ada sisi positipnya dpt sbg inspirator setidaknya menguburkan jenazah.
Dari Merpati dpt dipetik pelajaran, dari kondisi yg lemah yg "jinak2 Merpati". Sanggup mengukir prestasi luar biasa; menyelamatkan Pemimpin ummat sejagat.

BERSAHABATLAH jangan seperti TALI TAMBANG.

Nenekku almarhummah, sambil duduk ditangga hlmn depan rumah (rumah panggung). Menasihatkan. Dlm sgl hal dihidup ini Cuk; sedang-sedang jak (dialek daerah mksdnya sedang-sedang aja). Misalnya kau bersahabat, juga jangan kelewat akrab, bgt juga bila menyenangi sesuatu, yg wajar-wajar jak. Makan, minum pun begitu jng berlebihan asal udh hampir kenyang, asal udh hilang haus brentilah.
Sambil cengkarama dg nenek di petang hari itu, dimana tadi sblmnya kami bersama ngumpulkan sampah dedaunan termasuk manggar kelapa kering yg hari itu baru saja lepas dari pohonnya. Dikampung kami skitar 60 th lalu itu, blm ada Perda melarang membakar sampah. Sampah sengaja dibakar di petang hari agr asapnya masih tersisa sampai malam sekaligus pengusir nyamuk. Rumah panggung yg kolongnya dpt masuk truk ukuran besar itu, asap masuk lewat sela-sela lantai kayu belian cukup dpt menjauhkan nyamuk setidaknya sampai menjeleng tidur.
Disuasana santai itu tiba-tiba nenekku menguraikan seutas tali tambang sekira panjang sehasta yg di dpt ktka menumpuk sampah untuk dibakar. Agaknya tali tambang itu potongan bekas tali Sapi hewan ternak kluarga nenek datukku yg kalo malam dikandangkan ndak jauh dari rumah. Nenekku kemudian membuka tiga pintalan tali tambang tadi. Tentu tali tambang menjadi tiga bagian utas tali dan wujudnya tidak lurus lagi, jadinya kriting. Nah beginilah ujar nenek, klau persahabatan yg dipilin terlalu akrab yg berlebihan, jika suatu saat terjadi sesuatu shg "pecah kongsi" maka jadinya sdh tidak baik lagi, tdk lurus lagi, jadi kriting spt ini. Jikapun di pilin atau disatukan kembali tak utuh sprti semula. Kurenungkan skrg nasehat almarhum Nenekku dg peraga seutas tali tambang 60 an tahun lalu itu syarat makna. Bahwa apa saja di dlm kehidupan ini jangan terlalu berlebihan termasuk menjalin persahabatan, menjatuhkan kesetian, meletakkan cinta kasih, kecuali cinta kasih kepada Allah dan Rasulullah. Allah mengingatkan qt semua melalui firman:
قُلْ اِنْ كَانَ اٰبَآؤُكُمْ وَاَبْنَآؤُكُمْ وَاِخْوَانُكُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَ اَمْوَالُ اِ قْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَ مَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَاۤ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَ جِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَ بَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖ ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ
"Katakanlah, Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 24) ayat di atas mengingatkan; Delapan hals yg tak boleh dicintai melebihi cinta kpd Allah dan Rasul-Nya y.i:
1. Anak, 2. Suami/Istri, 3. Orang tua, 4. Saudara, 5. Keluarga termasuk sahabat handai, 6. Harta kekayaan, 7. Perusahaan tempat bekerja termasuk jabatan. 8. Rumah tempat tinggal.
Bila kedelapan hals di atas lebih dicintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjuang di jalan Allah, maka Allah tdk memberikan petunjuk. Bila qt tdk mendpt petnjuk Allah niscaya qt akan tersesat dlm menjlani hidup ini. Tentu qt smua tak mau tersesat dlm hidup ini, sebab hidup ini sementara dan selanjutnya kehidupan ini akan qt tinggalkan, untuk menuju kehidupan yg abadi di akhirat melalui bekal amal kebaikan sesuai petunjuk Allah di dunia ini. Wallahu a'lam bishawab. Barakallahu fikum