Saturday 29 August 2020

PETAKA berbungkus SUKSES.

Kesudahan perjalan kehidupan manusia, terbilang sukses atau terhitung tidak sukses barulah diketahui ketika dia sudah mati.

Pernyataan di atas mungkin dmkn ekstrim. Tapi memang kenyataan, buktinya banyak orang yg tadinya sukses (hartawan) menjelang kematiannya bangkrut. Tak sedikit pemimpin dunia yg ketika berkuasa begitu jaya, akhir hidupnya dihujat dinista rakyat yg dulu mengidolakannya, bahkan ada yg mati ditiang gantung.


Kadang untuk mencapai sukses orang berjuang mati2an, tak jarang mencapai SUKSES menghalalkan segala PROSES.


Kesampaian memang, jika Sukses itu dicapai dg menghalalkan segala Proses, tetapi banyak kasus kita saksikan diakhir perjalanan hidup  orang yg dmkn berkesudahan yg tdk menyenangkan. Suksesnya gagal, alias malah menerima petaka atau musibah. Sukses buatnya mrpkn Petaka yg tertunda. Sukses bagi kelompok ini hanya BUNGKUS isinya PETAKA, atau MUSIBAH.


Kesuksesan bagi manusia yg  SUKSES menghalalkan   PROSES hanya mrpkn istidraj. Hal dmkn tlh diperingatakan Allah kpd manusia:


فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهٖ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ اَبْوَا بَ كُلِّ شَيْءٍ ۗ حَتّٰۤى اِذَا فَرِحُوْا بِمَاۤ اُوْتُوْۤا اَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً فَاِ ذَا هُمْ مُّبْلِسُوْنَ

"Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa."

(QS. Al-An'am ayat 44).


Tidak sedikit, orang mendpt kesuksesan karena jabatan.  Lantaran jabatan itu timbul peluang korupsi di akhir kehidupan di dalam Bui.


Tidak sedikit orang kesuksesannya harta berlimpah, menjadikannya sombong, takabur dan pongah, sehingga jauh dari Allah. 


Hartanya tak dpt menolongnya setelah diri menua. Di dunia ini saja banyak terbukti bahwa ternyata Harta kadang jadi Petaka. Belum lagi ketika awak sdh tiada......... pergi ke alam sana.


Bukan tak mungkin rumah besar yg dibangun susah payah dari kumpulan uang segala proses, yg halal yg mubah mungkin termasuk haram; ujung2nya rumah itu di jual Menantu.


Kemungkinan rumah dijual Mantu.

Awak dan istri meninggal lumayan tua; ........Saudara2 kandung tak ada lagi apalagi pangkat orang tua. Kebtln anak semata wayang beristri tak pula dikarunia keturunan.............. Beda dg ayah bunda yg wafat diusia tua, si anak tutup usia selagi muda. Tinggalah Menantu yg menghuni rumah pusaka. Akhirnya rumah dijual Mantu karena tak kuat ngurus terlalu besar dan mewah.


Tinggalah diri awak di alam barzah diminta pertanggungan jawab ketika ngumpulkan harta............antara lain membangun tu rumah. Tak pula juriat yg do'akan. Alangkah malangnya nasib stlh di alam kubur, bila ketika kumpulkan harta Sukses Menghalalkan Proses.


Dmkn sekilas contoh PETAKA berbungkus SUKSES.


Skala sukses bagi orang beriman ada dua keinginan, cita2 hidup:

1. Sukses hidup di dunia dan di akhirat.

2. Jika tak dapat mencapai sukses di dunia diutamakan untuk sukses di akhirat.


Makanya orang beriman senantiasa berdo'a:

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةًۭ وَفِى ٱلْـَٔاخِرَةِ حَسَنَةًۭ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".


Untuk meraih kebaikan di dunia, ikhtiar mencapai sukses oleh orang beriman cari rezeki dg cara2 yg baik yg legal yg jujur tidak menzalimi pihak lain.


Orang beriman berkegiatan mencapai sukses di dunia dlm rangka pengabdian kpd Allah mengharapkan ridha Allah. Tujuan akhirnya mencapai kebaikan di akhirat sejalan dg do'a di atas.


Nah........... hati2lah beraktivitas mencapai SUKSES. Jangan sampai SUKSES menghalalkan PROSES. Agar tidak jadi PETAKA yg berbungkus SUKSES.


اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ


"Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.”


Smg puasa Sunnah anda/kita semua kemarin dan hari ini ( 09 dan 10 Muharram) diterima Allah. 


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 10 Muharram 1442 H.

29 Agustus  2020.

(690.08.20).


Thursday 27 August 2020

ANUGERAH berbalut KECEWA.

Semua yg ada di dunia ini berpasangan, baik mahluk hidup maupun mahluk tumbuh. Begitu juga situasi dan kondisi. Siang berpasangan dg malam. Baik dan buruk dstnya.

Anugerah berpasangan dg musibah. Mengecewakan berpasangan dg Menyenangkan.


Menyoal MengeCEWAkan dan  MenyeNANGkan, pasangan ini ada keunikannya, sebab.......


Tak jarang sesuatu dirasakan sbg Mengecewakan padahal dianya ANUGERAH. 

Bukan mustahil sesuatu dirasakan sbg Menyenangkan padahal dianya MUSIBAH.


Kok bisa........


Seorang pemuda lulus sekolah melamar kerjaan ke sektor formal, PNS, apa BUMN atau perusahaan Swasta. Setiap kali tes; kadang sampai tertulis sdh gugur. Pernah tertulis sdh lolos, giliran wawancara gagal. Keadaan ini berulang beberapa kali, sementara usia makin banyak. Salah satu kesempatan teman akrabku itu, tes masuk kerja bersamaku 47 tahun lalu. Kebetulan aku keterima dan temanku itu gagal. Begitu kecewa pemuda ini, setiap kali ngalami kegagalan2 termasuk gagal ketika tes bersamaku. Hingga si pemuda urungkan niat jadi pegawai, merintis usaha sendiri.


Suatu malam di musim haji tahun 1991, ssdh maghrib sambil menuggu Isya' ku berjalan-jalan di lantai teratas Masjidil Haram. Terlintas dipikiranku: "dari sekian banyak ummat ini, kok blm ketemu teman lama". 


Subuh,......... ketika salam kekiri,  sesuatu yg terlintas dipikiranku sblm isya' tadi malam terwujud............ 


"Maman", kusapa jamaah yg pas duduk disebelah kiriku, dg sapaan akrab. Dia-nya-pun kaget, hampir tak percaya ada orang yg menyapanya dg sapaan akrab pula. Terus terang "merinding" jadinya, betapa tidak di tengah jutaan manusia, Allah tentukan hati dua teman lama yg sdh 18 tahun tdk jumpa dan tak pernah saling kabar, memilih titik tempat shalat subuh di masjidil haram di titik yg sama, pada subuh itu. Padahal kami berbeda embarkasi keberangkatan. Si Maman dari Jawa Barat, aku dari Kalimantan Barat. Bagi ku lintasan pikiran ku tadi malam rupanya disetarakan do'a oleh Allah dan langsung terkabul subuh itu. 


Belum era HP waktu itu, maka kamipun janjian untuk sering dpt shalat berdekatan, sedikit demi sedikit dlm beberapa kali pertemuan kuketahui, mata pencaharian apa gerangan yg mengantarkan teman akrabku terakhir ketemu 1973 itu, berhaji.


Kalau diri ku jelas berhaji dari nabung menyisihkan penghasilanku dari tempat kerja, dimana si Maman tdk keterima 18 tahun lalu itu.


Rupanya ybs sukses dlm usaha wiraswasta dan mempekerjakan ratusan karyawan. Takdir buatnya ternyata bukan jadi pegawai, tapi malah menjadi bos nya ratusan pekerja.


Terbukti bahwa buat sohibku itu hal mengecewakan tidak lulus berbagai tes masuk jadi pegawai ketika masih muda dulu, diketahui stlh dijalani, bukan mrpkn musibah malah jadi anugerah. Dianya sanggup berhaji dg keluarga, sedang aku harus giliran.


Para pembaca,  ku yakin anda-pun banyak contoh serupa itu........ttg sesuatu yg mengecewakan ujungnya diketahui sebagai anugerah. Entah langsung ke diri anda sendiri atau teman dekat; contoh  misalnya ketinggalan pesawat...... tau2 pesawat itu........dll.


Allah mengingatkan kita semua ttg sesuatu yg mengecewakan, jangan terlalu bersedih; a.l. di dua ayat berikut ini.


لِّـكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَا تَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَاۤ اٰتٰٮكُمْ ۗ وَا للّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَا لٍ فَخُوْرِ ۙ 

"Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri,"

(QS. Al-Hadid ayat 23)


..............وَعَسٰۤى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْــئًا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّـکُمْ ۚ وَعَسٰۤى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْــئًا وَّهُوَ شَرٌّ لَّـكُمْ ۗ وَا للّٰهُ يَعْلَمُ وَاَ نْـتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ


"...........Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."  

(QS. Al-Baqarah ayat 216).


رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ

Ya Tuhanku, tunjukkanlah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 8 Muharram 1442 H.

27 Agustus  2020.

(689.08.20).


Monday 24 August 2020

LUAS-nya ILMU.

Begitu banyak disiplin ilmu pengetahuan, sehingga sampai habispun umur manusia, ilmu tak akan terkuasai semua. .........


Ketika Nabi Khidir dg Nabi Musa dlm safari "Kuliah Kerja Nyata", mereka menumpang sebuah perahu. Seekor burung hinggap di pinggir perahu. Sblm hinggap si burung mencocok air dg paruhnya buat minum. 


Nabi Khidir tentang burung itu berkomentar: "Ilmu kita berdua lbh sedikit dibandingkan dg air di dlm paruh burung barusan".........

Bgtlah ilmu itu dmkn luas dan banyak. 


Nabi Musa di tengah ummatnya  pernah meng klaim diri paling berilmu. Statement Nabi Musa itu diingatkan Allah bahwa ada hamba Allah lain yg lbh tinggi ilmunya yakni Nabi Khidir. 


Makapun Nabi Musa berusaha berguru kpd Nabi Khidir..........

Nabi Khidir mengaku bahwa ada ilmu Nabi Musa yg ia tdk mengetahui, sebaliknya ada ilmu dirinya yg tdk diketahui Nabi Musa. Ilmu2 mereka ditambahkan masih lbh sedikit dari seteguk air di paruh burung.


Pengembaraan Nabi Musa berguru kpd Nabi Khidir ini diabadikan kisahnya dlm surat Al-Kahfi ayat 60 s/d 82.


Kesan yg diperoleh dari kisah Nabi Musa berguru kpd Nabi Khidir ini a.l.:


Kesan PERTAMA:

Tak ada manusia paling berilmu termasuk nabi Khidir dan Nabi Musa........... 

Nabi Muhammad ﷺ, juga menyampaikan ajaran2 kpd ummat bukan karena tinggi ilmu beliau tetapi mrpk petunjuk Allah dg wahyu .......

Surat An-Najm ayat 4


إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْىٌۭ يُوحَىٰ

Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).


Soal2 diluar wahyu Allah, Nabi Muhammad ﷺ pun awam, soal dunia misalnya beliau bersabda:

أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأَمْرِ دُنْيَاكُمْ


“Kamu lebih mengetahui urusan duniamu.”  (HR. Muslim, no. 2363)


Kesan KEDUA:

Kunci menuntut ilmu adalah SABAR. Makin tinggi strata pendidikan makin tinggi memerlukan kesabaran.  Teringat waktu menempuh S3, ketika kadang menghadapi kesulitan merampungkan Disertasi, sahabatku yg lebih dahulu meraih Doktor menasihatiku dg beristilah: Waktu kita S1 sabarnya hanya perlu satu, karena ES nya SATU. ES diplesetkan sohibku dari singkatan SABAR. 

Nah........ketika kita  S2 paling kurang sabarnya harus 2; SABAR-SABAR. Bagi yg ambil S3 maka sabarnyapun harus banyak; SABAR....SABAAR......SABAAAR. Makanya disebut "S3".


Kesan KETIGA:

Ternyata di dunia ini tak semuanya dpt disangkutkan pada logika. Ada hal2 diluar nalar terjadi di dunia ini, termasuk hal2 yg kita alami secara pribadi, tak jarang peristiwa menyedihkan dan menyakitkan kita alami sulit dilogikakan. Stlh diujung usia barulah kita ketahui apa sebenarnya maksud Allah atas peristiwa2 diluar nalar dan logika tsb. Tadi diujung perjalanan Nabi Khidir menjelaskan tindakan2nya yg tak tercerna dg logika Nabi Musa.


Kesan KEEMPAT.

Mencari ilmu jelas harus dg ikhtiar dan pengorbanan, tentu termasuk berbiaya. Nabi Musa hrs berjalan jauh dg pembantunya menuju....

suatu lokasi yg jauh untuk menemui Nabi Khidir.


وَاِ ذْ قَا لَ مُوْسٰى لِفَتٰٮهُ لَاۤ اَبْرَحُ حَتّٰۤى اَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ اَوْ اَمْضِيَ حُقُبًا

"Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada pembantunya, Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua laut; atau aku akan berjalan (terus sampai) bertahun-tahun."

(QS. Al-Kahf ayat 60)


Dgn pendalaman ilmu, melalui berguru, melalui jalur pembelajaran membentuk kepribadian. Stlh berguru ke Nabi Khidir,  Nabi Musa pun sadar bahwa statement yg  pernah ia sampaikan di tengah ummatnya bahwa dirinya paling berilmu tlh terbantahkan.


Bgt pula sehrsnya manusia semakin tinggi pendidikan semakin terasa bahwa ilmunya belum memadai. Ilmu dmkn luas semestinya semakin banyak menyandang ilmu, semakin rendah hati dan menghormati ilmu orang lain.


Dalam kenyataan, banyak juga ilmuwan disuatu disiplin ilmu tertentu yg lantas meng klaim dirinya paling berilmu dibidangnya dan karenanya dialah katanya paling benar. Pendapat orang lain salah melulu.


Ilmuwan kelompok "merasa paling berilmu" di disiplin apapun ilmunya,  mereka baru sampai pada level "Nabi Musa sebelum berguru kepada Nabi Khidir".


Smg melalui pelajaran dari penggalan kisah Nabi Musa berguru ke Nabi Khidir di atas, intisarinya dpt dipetik buat kita meneruskan kehidupan ini, setinggi apapun ilmu kita.


اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً


“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima“. (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Ibnu as-Sunni).


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 6 Muharram 1442 H.

25 Agustus  2020.

(688.08.20).






SENYUM.

Senyum anugerah Illahi yg tak ternilai 
Dg senyum-lah kehidupan dimulai
Berawal senyum jadi mempelai.
Dg senyum ketika bayi kita dibelai.

Dg senyum, hati keras jadi lunglai.
Dg senyum, tegang menjadi santai.
Dg senyum, penari jadi gemulai.
Bekerja dg senyum cepat selesai.

Senyumpun bernilai ibadah bila ikhlas.
Senyum membuat sakit menjadi umpas.
Senyum dapat meredakan hati yang panas.
Senyum kadang membuat permusuhan menjadi tuntas.
Dengan senyum pakaian rapi menjadi pantas.

Banyak kita yang tak menyadari, salah satu nikmat anugerah yang diberikan Allah maha pencipta untuk manusia adalah SENYUM. 

Diakui atau tidak, hampir seratus persen kita ini terlahir ke dunia dimulai dengan SENYUM ketika kedua orang tua kita kali pertama berkenalan. Selanjutnya kedua orang tua kita melanjutkan sampai ke pelaminan dan atas kehendak Yang Maha Kuasa, jadilah kita. 

Senyum ini rupanya hanya dikaruniakan untuk manusia. Makhluk lain tidak punya senyum, contoh kucing jantan dan betina mereka melaksanakan naluri berkembang biak tanpa melalui senyum bahkan dengan seperti “berkelahi” terlebih dahulu. 

Bila anda seorang karyawan, bertemu dengan bos atau atasan beliau dengan muka yang kusut tanpa tersenyum maka akan timbul tanda tanya apa yang salah dengan diri anda. 

Demikian juga bila anda bertemu dengan sesama rekan dan kerabat, diawal pertemuan dimulai dengan cemberut tanpa senyum suasananya akan membuat tidak betah. 

Begitu anda bertamu, tuan rumah menerima anda tanpa senyum, mungkin anda akan cepat pamit.

Nabi Muhammad   ﷺ memberitahukan kepada ummat, bahwa SENYUM adalah ibadah, bernilai sedekah.

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,

تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu“
(HR. Tirmidzi).

Mudah2 an Allah mengaruniakan hati yg selalu damai dan bahagia sehingga terpancar di wajah selalu tersenyum mensyukuri nikmat Allah yg tiada terhingga.

آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
بارك الله فيكم
 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
M. Syarif Arbi.
Jakarta, 3 Muharram 1442 H.
22 Agustus  2020.
(687.08.20).

Thursday 20 August 2020

ADIL itu TADAK SAMA.

Seorang Nenek masuk TV lantaran tertipu. Nenek  terbilang miskin itu berpencaharian menjajakan kue2 basah produksi ibu2 rumah tangga di kampungnya. Mata pencaharian ini lumayan, saban hari kabarnya dpt penghasilan 50 sampai 70an ribu.

Hari itu seorang wanita bersepeda motor menghampirinya di tengah perjalanan. Si Nenek dari satu kampung ke kampung lainnya berjalan kaki sambil menyangking kantong/tas berisi kue dagangannya.

Wanita tak dikenal itu kira2 menyapa:
"Nek !!!, kue2 masih ada ?".
"Masih", jawab nenek menyakinkan.
Wanita tak dikenal itu katakan ingin memborong seluruh kue yg dibawa si Nenek asal si Nenek mau dibonceng kerumah si wanita, membawa kue2nya sekalian dibayar di rumah. Kue si Nenek dan tas berisi dompet si Nenek diminta si wanita disangkutkan di sangkutan di bawah stang sepeda motor. Tak sempat berpikir panjang si Nenek setuju, menuruti omongan "pelanggan baru ini". Hati Nenek ber-bunga2, terbayang "dagangan habis uangpun kumpul". Terbayang ketika 2 anak yatim (cucunya) pulang sekolah dia sdh dirumah, makan siang hari ini dapat agak keren pakai semur tahu.

Setelah sepeda motor meluncur beberapa saat, di jalan yg sepi wanita tadi memberhentikan motor, dg alasan ingin mengecek sesuatu di kendaraan, Nenek disuruh turun. Bgt Nenek turun wanita tadi tancap gas, tinggalkan Si Nenek di jalan yg sepi. Tas, dompet dan kantong kue dibawa kabur itu wanita bersepeda motor.
Nenek penjaja kue pulang ke rumah menyusuri jalan dg berjalan kaki.

Kejadian serupa ini, sering terulang, seseorang tega2nya menzalimi orang yg lemah. 

Lima puluhan tahun lalu seorang nenek tinggal di gubuk reot. Nenek punya tanggungan 2 orang cucu yg tlh yatim piatu. Kehidupan se-hari2 sekedar pengisi perut, mengandalkan lahan kosong di belakang gubuk (tentu blm bersertifikat; kapan2 ada yg nggusur) ditanami palawija; kacang panjang, terong, pare juga kacang tanah. Suatu hari Si Nenek sbgmn lazimnya saban hari memetik tanamannya petang hari, buat di jual ke pasar subuh. Hasil jualan sehari cukup buat beli beras dan lauk sederhana buat makan mereka bertiga.

Nasib kurang baik di hari itu, pulang dari "pasar subuh" ditodong, uangnya diminta semua oleh penodong. Pulanglah si Nenek dg tangan hampa, tak dapat membeli beras. Berarti mereka bertiga hrs tdk makan sehari semalam.

Sementara itu si penodong, pagi itu mampir di warung soto, makan  dengan enaknya nasi bertambah, lauk tambahan sate usus dari uang hasil keringat Si Nenek.

Tarohlah si nenek waktu itu 65 tahun dan penodong 35 tahun
اِنْ شَآءَ اللّٰهُ
Nenek yg tertodong dan penodong sekarang sdh sama2 meninggal dunia.

Pertanyaannya. Di alam akhirat apakah kedua orang ini yaitu Si Nenek dg Penodong akan mendapat perlakuan yg sama. 

Demi keadilan Allah, mereka اِنْ شَآءَ اللّٰهُ  tidak diperlakukan sama. Penodong  Nenek, Penipu Nenek penjaja kue mesti mendapat pembalasan berupa siksa.

Sementara Nenek yg terzalimi nanti mendapatkan pahala kesabaran dan di akhirat nanti dosa2 yg terzalimi dpt pindah ke yg menzalimi.

DARI Abu Hurairah, bahwa Rasulullah ﷺ  bersabda, "Barang siapa yang berbuat satu kezaliman kepada saudaranya, maka hendaklah ia meminta untuk dihalalkan. Karena pada Hari Kiamat kelak, tidak akan bermanfaat (banyaknya) dinar dan dirham. Dan (pada hari tersebut), setiap kezaliman akan dibalas dengan cara diberikan kebaikan (amal salehnya) kepada saudaranya (yang dizaliminya). Jika ia tidak mempunyai kebaikan lagi, maka kejahatan saudaranya (yang dizaliminya) akan diambil dan dipikulkan kepada dirinya." (HR. Bukhari)

Allah memberikan jaminan bahwa keadilan Allah itu tdklah dg memperlakukan sama setiap orang tapi tergantung amal perbuatan.

اَمْ حَسِبَ الَّذِيْنَ اجْتَـرَحُوا السَّيِّاٰتِ اَنْ نَّجْعَلَهُمْ كَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ ۙ سَوَآءً مَّحْيَاهُمْ وَمَمَا تُهُمْ ۗ سَآءَ مَا يَحْكُمُوْنَ
"Apakah orang-orang yang melakukan kejahatan itu mengira bahwa Kami akan memperlakukan mereka seperti orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, yaitu sama dalam kehidupan dan kematian mereka? Alangkah buruknya penilaian mereka itu."
(QS. Al-Jasiyah ayat 21)

Pelaku kejahatan demi keadilan Allah tidak diperlakukan sama dg yg menjadi korban kejahatan. Demikian pula orang tdk beriman demi keadilan Allah diperlakukan tidak sama dg orang beriman.

اَفَمَنْ كَا نَ مُؤْمِنًا كَمَنْ كَا نَ فَا سِقًا ۗ لَا يَسْتَوٗنَ
"Maka apakah orang yang beriman seperti orang yang fasik (kafir)? Mereka tidak sama."
(QS. As-Sajdah ayat 18)

قُلْ لَّا يَسْتَوِى الْخَبِيْثُ وَا لطَّيِّبُ وَلَوْ اَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيْثِ ۚ فَا تَّقُوا اللّٰهَ يٰۤاُ ولِى الْاَ لْبَا بِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
"Katakanlah (Muhammad), Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya keburukan itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat, agar kamu beruntung."
(QS. Al-Ma'idah ayat 100).

Perbuatan buruk, perbuatan keji, curang, korupsi, menggiurkan dan menarik sampai ada bisikan Syaitan "Kesempatan tak akan terulang". Tapi ketahuilah demi keadilan Allah perlakukan diakhirat nanti tak kan sama pelaku perbuatan buruk dan pelaku perbuatan baik.
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَا لَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗ ۗ 
"Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."
(QS. Az-Zalzalah ayat 7)
وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَا لَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ
"Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."
(QS. Az-Zalzalah ayat 8)

Selamat tahun baru Hijriyah 1442 Smg Allah menghindarkan bangsa ini dari kezaliman sesama anak bangsa maupun dari kezaliman bangsa lain.

 ۚ رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّـلْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ ۙ 
"Ya Allah janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi kaum yang zalim,"
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
بارك الله فيكم
 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
M. Syarif Arbi.
Jakarta, 1 Muharram 1442 H.
20 Agustus  2020.
(686.08.20).

Monday 17 August 2020

NIKMAT KEMERDEKAAN.

Usia seperti diri ku di atas 70, tentu tdk merasakan bgmn adzabnya sbg bangsa terjajah dlm arti pemerintahan dikuasai bangsa asing. Ku terlahir ketika Proklamasi kemerdakaan tlh berumur 5 tahun. 


Ayahku almarhum, termasuk masih merasakan getir pahit zaman Belanda dan Jepang. Sebagai Veteran Pejuang Kemerdekaan,  hari ini, 17 Agustus selama beliau masih hidup, sangat beliau tunggu, ikut upacara di undang oleh Pemda setempat. Ku pernah menyusunkan naskah pidato yg akan beliau sampaikan di resepsi ULTAH kemerdekaan di Kabupaten domisili ayahku. Oleh Panitia beliau sbg Veteran Pejuang Kemerdekaan diminta menyampaikan pesan2 ke generasi penerus. Itulah rupanya saat terakhir ayahandaku berdiri di podium membaca naskah dg kaca mata tebal dan naskah di dekatkan ke mata. Tak heran anak2nya menyimpan foto itu sbg kenang2an. 


Semasa hidupnya terlebih di suasana HUT kemerdekaan seperti hari ini, tak habis2nya beliau mengenang sahabat2 sebayanya yg gugur diusia muda sbg pahlawan kusuma bangsa. 


Kalaupun masih hidup, rekan2 seangkatan ayahku itu, sbg Veteran Pejuang Kemerdekaan sdh tidak banyak lagi. Tentu usia mereka yg masih hidup mendekati seabad atau ada yg lebih. Tinggal lah kita2 sbg generasi penerus menikmati, mengisi kemerdekaan yg mereka wariskan.


Harapan kita agar nikmat sbg  bangsa merdeka, kian hari kian sempurna sesuai dg apa yg di-cita2kan para pejuang kemerdekaan. Aamiin.


Smg kemerdekaan bangsa ini baik secara ekonomi, politik dan keamanan serta seluruh pengatur kehidupan berbangsa dan bernegara terus terjaga. Setiap warga bangsa berkewajiban menjaga kemerdekaan ini, dari pemimpin tertinggi sampai ke rakyat terendah yg dipimpin. Jangan rela kemerdekaan sbg bangsa dan sbg individu terampas. Karena betapa pedihnya terjajah dibidang apapun. 


Menyoal kemerdekaan, suasananya yg ingin tercipta sbg bangsa yg merdeka idealnya adlh:

1. Aman dari sgl kejahatan.

2. Tentram, bebas keresahan.

3. Makmur, sejahtera.


Negara seperti tsb yg dilambangkan Al-Qur'an (Saba 15)


بَلْدَةٌۭ طَيِّبَةٌۭ وَرَبٌّ غَفُورٌۭ


Tetapi patut direnungkan seluruh anak bangsa, bahwa stlh kemerdekaan kita nikmati umpamanyalah 3 tujuan ideal di atas tercapai atau pernah hampir tercapai. Allah akan cabut kenikmatan kemerdekaan itu apabila:


Warga di negara itu mengingkari nikmat-nikmat Allah; 


 فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ ٱللَّهِ


Maka Allah akan mencabut nikmat kemerdekaan itu dan bahkan Allah akan menimpakan:

Kelaparan ( ٱلْجُوعِ )

Ketakutan ( وَٱلْخَوْفِ )


Sepantasnyalah di momen ulang tahun Kemerdekaan ke 75 ini, kita sbg warga negara di negara yg ber Ketuhanan Yg Maha Esa, untuk introspeksi diri apakah terpuruknya perekonomian bangsa dan kecemasan  gara2 covid 19 ini, penyebabnya adlh seperti yg diberi perumpamaan oleh Allah di Surat An-Nahl ayat 112 yg dikutip penggalannya di atas dan lengkapnya sbb:


وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًۭا قَرْيَةًۭ كَانَتْ ءَامِنَةًۭ مُّطْمَئِنَّةًۭ يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًۭا مِّن كُلِّ مَكَانٍۢ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ ٱللَّهِ فَأَذَٰقَهَا ٱللَّهُ لِبَاسَ ٱلْجُوعِ وَٱلْخَوْفِ بِمَا كَانُوا۟ يَصْنَعُونَ

Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.


Selamat Ulang tahun kemerdekaan RI ke 75. Smg Allah selalu melindungi rakyat dan bangsa Indonesia.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 27 Dzulhijjah 1441 H.

17 Agustus  2020.

(685.08.20).

Saturday 15 August 2020

MENYESAL yang MANFAAT

Mungkin sdh jadi sifat melekat pada diri manusia,  "MENYESAL". 


Kadang menyesal itu bernilai positif, karena dg penyesalan membuat tdk lagi akan melakukan hal2 yg menjadikan diri menyesal itu. 


Ada pepatah sdh ku kenal sejak SR (Sekolah Rakyat) "Sesal dahulu pendapatan sesal kemudian tiada berguna".


Pencetus kata2 bijak ini tentu bermaksud:

1. Agar sesuatu perbuatan, langkah atau sikap, termasuk bertutur kata. Hendaklah dipikir masak2 diperhitungkan sblm dilakukan. Sepertinya pepatah ini masih relevan juga dimasa kini dg adanya Sosmed, tulisan2 hendaklah dipertimbangkan terlebih dahulu sblm di publish.

Hal2 itu supaya tidak menyesal nanti bila kemudian terjadi sesuatu yg tidak diinginkan.


2. Penggal kedua dari kalimat yg bermakna dalam ini "sesal kemudian tiada berguna". Penyusun pesan bijak ini bermaksud mengingatkan, kalau sdh terjadi masalah dari; tindakan, sikap ............ tsb di butir 2, sdh sulit menyelesaikannya, maka tiada lagi ada gunanya.


Namun dmkn ternyata bahwa ada "penyesalan kemudian", yg bgt sangat berguna. Dpt dikemukakan contoh:


1. Seseorang yg sedari muda melakukan perbuatan dosa dan maksiat. Shg sampailah di suatu saat. Dianya sangat menyesal dan kemudian bertaubat. Ini model penyesalan sangat2 bermanfaat.


2. Aktifitas masa lalu yg salah langkah shg merugikan, disesali lalu dievaluasi buat langkah ke depan tidak mau lagi "terperosok di lobang yg sama". Ini penyesalan yg positif.


Wahsyi bin Harb (وحشي بن حرب, Julukan: Abi Dasamah) bekas budak kulit hitam dari Ethiopia milik Jubair bin Muth'im dan dimerdekakan oleh Hindun binti Utbah yg menjadi terkenal karena mampu membunuh paman Nabi Muhammad ﷺ yang memiliki julukan "Singa Allah" yakni, Hamzah bin Abdul Muthalib di medan perang Uhud.


Di era Islam sdh berdaulat di Madinah Wahsyi MENYESALI masa lalunya, serta pengen ber- Islam. Terjadi dialog  beberapa kali  dimediasi istrinya, serta berkoresponden dg Rasulullah Muhammad ﷺ. Terakhir Rasulullah ﷺ  mengutip firman  Allah surat Az-Zumar 53.

قُلْ يٰعِبَا دِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

"Katakanlah, Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."


Wahsy pun masuk Islam dan menjadi pembela serta penyebar Islam yg ternama, bahkan berhasil membunuh Musailamah al-Kazzab, seorang nabi palsu, saat pertempuran Yamamah pada zaman Khalifah Abu Bakar.


Adapun penyesalan KEMUDIAN YG SAMA SEKALI TIADA BERGUNA. adalah penyesalan akan dosa2 ketika maut telah datang menjemput. Seperti halnya Fir'aun diabadikan di Surat Yunus 90 dan 91.

........حَتّٰۤى اِذَاۤ اَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَا لَ اٰمَنْتُ اَنَّهٗ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا الَّذِيْۤ اٰمَنَتْ بِهٖ بَنُوْۤا اِسْرَآءِيْلَ وَ اَنَاۡ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

"..............Sehingga ketika Fir'aun hampir tenggelam, dia berkata, Aku percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang muslim (berserah diri)."


dijawab Allah:

اٰۤلْـئٰنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِيْنَ

Mengapa baru sekarang (kamu beriman), padahal sesungguhnya engkau telah durhaka sejak dahulu dan engkau termasuk orang yang berbuat kerusakan."


Ingatlah kalau sudah RUH sdh di tenggorokan, penyesalan dan taubat benar tiada lagi berguna.


Dalam sebuah hadits yg diriwayatkan dari Abu ‘Abdirrahman ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al Khaththab Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi ﷺ bersabda: 

إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ.


“Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, selama (ruh) belum sampai di tenggorokan”. (HR Tirmidzi).


Mari kita berdo'a:

اَللّٰهُمَّ اِنَّ نَسْأَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَالْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَالْمَوْتِ . اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَافِى سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِوَالْعَفْوَعِنْدَالْحِسَابِ

آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 26 Dzulhijjah 1441 H.

16 Agustus  2020.

(684.08.20).


Thursday 13 August 2020

HIDAYAH dan TAUFIK

Sering kita dengar kalimat Taufik dan Hidayah “wabillahi taufik wal hidayah”. Dimana kata “taufik”, mendahului kata “hidayah”. Sebetulnya yang manakah lebih dahulu didapat manusia, “Taufik atau Hidayah”.


TAUFIK adalah petunjuk untuk merealisasikan HIDAYAH.


HIDAYAH keterbukaan hati menerima kebenaran.


Sedangkan kebenaran datangnya hanya dari Tuhanmu.

ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّكَ

Kebenaran itu dari Allah (QS: Al-Baqarah 147 dan Ali Imran 60). 


Dg dmkn Hidayah = keterbukaan hati menerima kebenaran dari Tuhan.


Menyimak batasan sederhana di atas, berarti Taufik dan Hidayah berkorelasi erat. Adakalanya seseorang menerima Hidayah lbh dahulu dari pada Taufik. Dapat saja terjadi seseorang sdh mendapat Taufik tapi pas blm menerima Hidayah.


Makanya sepertinya cocok ungkapan kata di atas:

“wabillahi taufik wal hidayah”.


Adapun “taufik” mungkin dapat dijadikan referensi surat Annisa ayat 35.


وَاِ نْ خِفْتُمْ شِقَا قَ بَيْنِهِمَا فَا بْعَثُوْا حَكَمًا مِّنْ اَهْلِهٖ وَحَكَمًا مِّنْ اَهْلِهَا ۚ اِنْ يُّرِيْدَاۤ اِصْلَا حًا يُّوَفِّـقِ اللّٰهُ بَيْنَهُمَا ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ عَلِيْمًا خَبِيْرًا

"Dan jika kamu khawatir terjadi persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai dari keluarga perempuan. Jika keduanya (juru damai itu) bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi TAUFIK kepada suami-istri itu. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti."


Bila suami istri tengah konslet berat,  tahap pertama tentunya di selesaikan mereka berdua. Jika blm ditemukan jalan keluar, maka arahan Al-Qur'an, gunakan mediasi pihak ke tiga (dua juru damai dari masing2, suami/istri). Allah janjikan, bilamana kedua juru damai itu bermaksud mengadakan perbaikan maka TAUFIK akan diberikan ke suami istri itu. Tentu yg dimaksud ttg cara2 penyelesaian.


Prof. Dr. Hamka  menafsirkan ayat 35 An-Nisa ini dlm tafsir Al Azhar, mengupasnya 7 halaman (hal 53-59) di Juzu' 5. Malah dg judul khusus Syiqaq (شِقَا قَ),  dimana dlm kupasan tsb, diungkapkan petunjuk penyelesaian menuju Islah atau kesepakatan. Islah dpt berupa:

1. Kedua suami istri yg( شِقَا قَ = retak) itu bertaut kembali, rukun.

2. Suami istri yg (شِقَا قَ=retak) itu tak dpt dipersatukan kembali, berpisah secara baik2.


Dg dmkn bahwa TAUFIK dlm hal شِقَا قَ suami-istri tadi berupa petunjuk Allah menyelesaikan masalah. 


Ditarik ke pengertian umum bahwa Taufik adlh petunjuk teknis melaksanakan hidayah Allah, mrpk JUKLAK ketaatan kpd Allah.


Ringkasnya; Umpamanya diibaratkan suatu perjalanan.....


HIDAYAH = Petunjuk Allah untuk menuju tujuan tertentu (misalkanlah ke suatu kota...........).


TAUFIK = Petunjuk Allah ttg jalan2 yg hrs dilalui agar sampai dg cepat dan selamat ke kota ....... tsb.

            

Banyak manusia telah mendapatkan hidayah dari Allah  (Jalan lurus untuk kehidupan bahagia di dunia dan akhirat) tetapi tidak semua dari mereka mendapat taufik untuk mengerjakan amal saleh.


Misalnya seseorang sudah mendapat hidayah menerima kebenaran agama Allah, tetapi blm melaksanakan kegiatan untuk merealisasikan hidayah yang telah diterima itu, misalnya blm melakukan ibadah-ibadah yang harus dilakukan, blm berakhlak baik  serta blm berperilaku santun, blm berbuat baik sesama manusia. Hal seperti ini berarti ybs telah dpt HIDAYAH tapi blm dapat TAUFIK.


Bukan tak mungkin seseorang belum dapat hidayah, tetapi dianya lebih dahulu mendapat TAUFIK berupa petunjuk melakukan kegiatan-kegiatan kebaikan. Ybs. berakhlak baik, santun dan tindakan-tindakannya terpuji, berarti orang ini tlh mendapat Taufik lebih dahulu, tetapi blm menggapai Hidayah, karena belum terbuka hatinya mengakui kebenaran Tuhan, belum menyatakan menerima agama. Semoga contoh disebut terakhir disusul mendapatkan Hidayah, sehingga mendapat kebaikan dunia dan akhirat.


رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)".


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 23 Dzulhijjah 1441 H.

13 Agustus  2020.

(683.08.20).

Monday 10 August 2020

NOSTALGIA Moda TRASPORTASI.

50han tahun lalu (era 1970an) dari kota kelahiran ku Ketapang Kalimantan Barat ke ibu kota provinsi, blm dpt lewat udara. Juga bila dg jalan darat blm ada akses langsung, hrs nyambung dg moda tranportasi air transit di kota Telok Batang. Untuk praktisnya agar langsung dari kota ku, adlh menumpang kapal dagang.  Pelabuhan Kotaku (tempat bertambatnya kapal2 dagang waktu itu populer disebut "BOOM"). Zaman itu blm tersedia kapal khusus penumpang. 

Perjalanan ke Pontianak dg kapal dagang di zaman itu penuh kisah yg..............., kayaknya baik juga dikisahkan sebagian untuk landasan bersyukur buat generasi sekarang, berkenaan dg mudahnya moda tranportasi saat ini.


Adapun kisah itu antara lain:


1. Jadual tidak pasti,  tergantung siapnya muatan kapal. Muatan yg diangkut ke Pontianak berupa karet, rotan, damar, kayu belian................


Yg sedih bila tertumpang kapal dg muatan Karet dan produk turunan karet (di Ketapang di kenal "nomor dua'") sedang di hulu sungai Kapuas di kenal dg "Kulat", bentuknya bulat2. Produk ini hasil dari sisa latek dlm wadah tampung, dibalut dg sisa karet yg nempel kering di batang karet pada alur sayatan sadap.


Waah ni "Kulat" alias "Nomor dua", bukan main banyak hamanya yg ikut. Sementara para penumpang disediakan tempat di Palka Kapal. Pembatas dg muatan hanya Terpal. Guna melindungi hujan dan panas juga dg Terpal di atas tempat istirahat para penumpang dg waktu perjalan 40an jam an itu. 


Kalau tertumpang ke kapal yg muat "Kulat". Sampai ke Pontianak harus segera mandi untuk mengusir hama yg nempel di badan, rambut dan semriwing di kuping. Pakaian bekal juga hrs segera dicuci semua.


2. Keberangkatan sering batal, karena kapal tak lolos di kuala (muara sungai menuju laut). Ada dua muara untuk keluar ke laut yaitu "Kuale Ketapang Keci' " disebut juga "kuale pendek". Kuale Kandang Kerbau, disebut juga "kuale panjang". Alur ke laut kuale pendek lbh cetek dibanding kuale panjang.


Guna mengantarkan kapal ke laut, ada pemandu dengan sampan kecil dikayuh seorang ahlinya (sebutan setempat "Tekong"). Sampan si Tekong di depan kapal yg akan melaut. Di atas kapal, posisi di haluan kapal, seorang awak kapal membawa galah (berskala kaki) yg ditusukkan ke alur yg akan dilalui, sebut saja klasi kapal ini sbg "Juru ukur".


Ku masih ingat teriakan juru ukur ini sambil mengangkat dan menusukkan galah ke air, untuk memberi tahu juru mudi: "13 kaki tanah lumpur..............., kapalpun maju lagi...... 13 kaki tanah tranas............, kapal berjalan pelan2................, 12 kaki tanah ..... dstnya". .............

Sementara itu seluruh penumpang harap2 cemas sambil berdo'a. 


Kalau kedalaman air cenderung menuju lbh dangkal dari draft kapal bermuatan itu, diperkirakan kapal tak lolos, ketimbang kandas, kapten kapal memutuskan berbalik kembali ke pelabuhan. Alhasil batal-lah perjalanan hari itu.


Penumpang pulang ke kediaman masing2......... Keluarga siap2 lagi nyiapkan bekal untuk keberangkatan berikut................ Motong ayam, ngolah serondeng, sesagon dll buat ransum lagi.  Kapal dagang, dalam perjalanan maksimal hanya nyediakan nasi dan lauk sekedarnya. Penumpang bawa lauk pauk sendiri. Karena kadang sampai tiga-empat kali kapal berbalik, maka untuk traveling itu tak jarang sampai empat kali menyembelih ayam..............


3. Cuacapun tak jarang menghambat perjalanan, mulai dari ombak besar, tiba2 ketemu badai. Dlm hal seperti ini Kapten kapal mengarahkan kapal ke Pulau terdekat untuk berlindung menunggu cuaca membaik. Hal ini memperpanjang waktu tempuh, dpt saja berhari-hari. Makanya ransum bekal sedia agak banyakan, lauk yg awet termasuk serondeng ALE-ALE (sejenis kerang,  tempo doeloe populasinya banyak di kuale Ketapang). Memungut kerang ini tempo doeloe ndak usah bayar, siapa aja boleh, sekuatnya.


Pelayaran waktu itu banyak hambatan dan penuh risiko, oleh karena itu, keluarga yg ditinggal dan masing2 penumpang mengiringi perjalanan dg do'a.


Persis seperti yg di terangkan Al-Qur'an surat  Al-'Ankabut 65:


فَاِ ذَا رَكِبُوْا فِى الْفُلْكِ دَعَوُا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَـهُ الدِّيْنَ ۚ فَلَمَّا نَجّٰٮهُمْ اِلَى الْبَـرِّ اِذَا هُمْ يُشْرِكُوْنَ ۙ 

"Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian (ikhlas) kepada-Nya, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah mereka (kembali) menyekutukan (Allah),"


Pernah ku ke Pontianak menumpang kapal milik orang bukan beragama Islam, pas bulan Ramadhan. Ku memilih tdk mengambil fasilitas boleh tak berpuasa dlm perjalanan kurang lebih 40 jam itu. 


Yg menarik pemilik kapal yg ikut dlm pelayaran itu paling sibuk ngatur berbuka puasa, mengingatkan waktu shalat, waktu sahur dan berbuka. Dia selalu pesan minta agar setiap mau mulai shalat, "tolong di do'akan agar pelayaran kami selamat". Pelayaran kapal kutumpangi itu 8 jam melalui laut dan 32 jam melalui sungai dan selat.


Bgt bersimpati si pemilik kapal dagang terhadap agama yg ku anut. Dia yakin betul demikian besar peranan do'a dlm menyelamatkan perjalanan. Sepertinya ybs yakin se yakin2nya bahwa Tuhan itu ada; keselamatan pelayaran kapalnya dalam genggaman Allah. 


Si  pemilik kapal yakin bahwa bumi dan langit serta alam semesta ini ada penciptanya,

dianya termasuk kelompok yg HATINYA percaya akan adanya TUHAN; terminologi bebas mereka disebut orang BERIMAN. 


Jika dia blm mengakui dengan ikrar dan melaksanakan sesuatu ritual agama tertentu, ybs blmlah dianggap beragama baru sebatas simpatisan agama.


Khusus agama Islam pintu gerbang masuk menjadi orang beriman adlh berikrar mengakui : tiada Tuhan selain Allah dan mengakui Nabi Muhammad sbg rasul utusan Allah. Tidak sedikit kelompok orang di dalam hatinya beriman kpd ajaran dan kebenaran Islam TAPI BELUM IKRAR. Alasannya; dpt saja karena pertimbangan Lingkungan, pertimbangan keluarga besar, tak hendak nanti kalau mengimani seruan agama Islam, akan dikucilkan dari komunitas, akan terjungkal dari kedudukan. Diantara kelompok ini adalah paman nabi Muhammad sendiri yang sangat melindungi dan menyayangi Nabi; Abu Thalib sampai menghembuskan nafas terakhir enggan berucap akan keimanan atas risalah yang dibawa kemenakannya.


Mungkin anda punya sahabat akrab yg kesehariannya berakhlak baik bahkan mendekati akhlak yg dituntunkan agama. Sahabat ini hanya blm beribadah dan berikrar, dua kalimat syahadah. 


Disinilah agaknya letaknya bahwa hidayah mutlak hak Allah.

فَمَنْ يُّرِدِ اللّٰهُ اَنْ يَّهْدِيَهٗ يَشْرَحْ صَدْرَهٗ لِلْاِسْلَامِ ۚ; وَمَنْ يُّرِدْ اَنْ يُّضِلَّهٗ يَجْعَلْ صَدْرَهٗ ضَيِّقًا حَرَجًا كَاَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى السَّمَآءِ ۗ&nbsp; كَذٰلِكَ يَجْعَلُ اللّٰهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ<br>

"Barang siapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barang siapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman"

(Alqur'an surat Al-An'am ayat 125).


Mungkin anda punya kenalan, sahabat, atau famili, tlh bersimpati thdp agama seperti ini, tapi blm sempat berikrar dan beribadah. Kita hanya dpt berdo'a smg Allah memberikan hidayah kpd mereka, sambil kalau memungkinkan mengajaknya dg cara yg arif.


اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى


“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon selalu dari-Mu hidayah, takwa, terhindar dari sikap tidak baik, dan kecukupan.” (HR. Muslim no. 4898).


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 20 Dzulhijjah 1441 H.

10 Agustus  2020.

(682.08.20).

Friday 7 August 2020

Manfaatkan diri selagi Sehat.

Gunakan waktu selagi sehat.

Buat banyak lakukan ibadat.

Berbuat baik ke sesama umat.

Sblm sakit jadi menghambat.


Dari sekian banyak nikmat diberikan Allah yg tdk terhitung itu, salah satunya adlh Nikmat KESEHATAN.


Nikmat kesehatan ini, sayangnya  ketika sedang dinikmati kadang tidak terasa. Barulah terasa manakala sedang sakit.


Ketika badan mulai tak sehat.

Badan di angkat terasa berat.

Sudah sulit dibawa beribadat.

Otak tak bagus lagi mengingat.


Bila sakit salah satu organ tubuh barulah terasa. Contoh, betapa nikmat penglihatan, setelah menderita sakit Mata apa lagi sampai tak normal kembali melihat.  Bgt terganggu kesehatan Gigi, barulah terasa betapa nikmatnya mengunyah makanan.


Gunakan kesempatan selagi sehat, selagi sejahtera, selagi aman, selagi muda untuk memaksimalkan ibadah kepada Allah dan berbuat baik sesama manusia. 


Manakala nikmat sehat hilang. 

Segala ibadah akan terhalang.

Awak dibawa buat sembahyang.

Ruku', sujud tidaklah gampang.


Bila penyakit diderita sudah.

Shalat berjamaah tidak mudah.

Tak gampang sujud di sajadah.

Menyangking kursi dari rumah.

Kadang ke masjid hrs dipapah.


Nah,........... jika sdh kondisi mulai sakit2an amat terasa nikmat kesehatan itu. Umumnya sakit2 mulai permanen dialami orang usia lanjut (Manula), walau ada sih Manula yg sehat sampai akhir hayat.


Rasulullah ﷺ  pernah ingatkan (HR. Hakim dan Al-Hakim menyatakan shahih dan disetujui Imam Adz-Dzahabi dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani walaupun sebagian ulama ada yang mendhaifkan karena sanadnya mursal). Baik dipetik untuk dipedomani:


اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ ، وَحَيَاتِكَ قَبْلَ مَوْتِكَ


“Gunakan 5 perkara sebelum 5; masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum kematianmu.” 


Masa MUDA - TUA.

Masa SEHAT - SAKIT.

Masa KAYA - FAKIR.

Masa LUANG - SIBUK.

Masa HIDUP - MATI.


Terkait dg waktu. Si waktu kalau sdh berlalu tak kan dijumpai lagi. Yg paling jelas waktu muda, hari demi hari berlalu menuju tua, tidak terasa memang; tau2........ sdh..........


Sakit datang tidak terduga.

Masa muda pasti berlalu.

Harta  dapat lenyap seketika. 

Datang maut tak ada yg tau.


Mari senantiasa berdo'a:

اَللَّهُمَّ عَافِنِى فِى بَدَنِى اللَّهُمَّ عَافِنِى فِى سَمْعِى اللَّهُمَّ عَافِنِى فِى بَصَرِ


“Ya Allah, sehatkanlah badan ku. Ya Allah sehatkanlah pendengaranku. Ya Allah sehatkanlah penglihatanku".


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 18 Dzulhijjah 1441 H.

8 Agustus  2020.

(681.08.20).

Tuesday 4 August 2020

JASMANI, ROHANI dan NIAT.

Manusia tercipta dari unsur konkrit  dan abstrak, jasmani dan rohani. Di Jasad tertanam Roh. Di dlm Roh tersemai qalbu. Di qalbu bersemayam nurani. Di nurani terpancar perasaan. Dari Perasaan, muncul cinta dan benci. Cinta mewujudkan  kasih sayang dan rindu serta simpati. Benci menimbulkan dendam dan antipati. 

Sekaligus di qalbu tertanam Akal dan Nafsu. Menggunakan Akal,  perasaan dpt dikendalikan. Pakai Akal dpt menilai sesuatu. Akal dpt memilah baik  dan buruk. Nafsu kelengkapan yg menyempurnakan manusia. Karena nafsu, manusia bersemangat. Karena nafsu, manusia berkarya berubah maju dan berbudaya.

Pada jasad terpasang panca indra;
untuk mengetahui keadaan luar. Yakni indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra pembau/pencium (hidung), indra pengecap (lidah) dan indra peraba (kulit).

Dlm setiap aktifitas selalu terlibat akal dan nafsu sblm suatu kegiatan direalisasikan. Nafsu pencetus keinginan, akal mempertimbangkan teknis pelaksanaan. Gabungan keinginan (produk nafsu) dan teknis pelaksanaannya (produk akal) tersinkron dlm niat. Niat kadang terucap lisan melalui lidah, kadang tetap tersimpan di dlm hati. Unsur konkrit manusia berupa jasadlah sbg eksekutornya.

Merealisasikan niat, dua unsur pembentuk manusia itu (jasmani dan rohani) hrs terlibat. Ibadah tak cukup hanya dg niat di dlm hati. Ibadah tak cukup hanya dg deklarasi di lisan. 

Walau dikabarkan "niat ibadah saja, sudah tercatat satu kebaikan". Tapi bila niat baik saja kemudian di dlm niat itu terselip kecenderungan untuk tidak melaksanakannya (Allah mesti tau), bukankah yg dmk ini namanya "ngolok2". 

Apalagi Allah yg maha tau yg ghaib dan yg nyata.  Manusia saja, thdp ucapan dan niat tak sungguh2 dapat menduga, dari menyimak intunasi kalimat, dari memperhatikan body language, dari melihat kedipan mata.

Sbg contoh  (kearifan lokal di kampungku, Ketapang Kal-Bar).
Bila suatu keluarga lahir seorang bayi, beberapa hari mengundang tetangga jiran ba'da isya ke rumah sibayi untuk mengaji, membaca Al Qur'an. Kadang sampai 3 malam.
* Bayi laki2 akan dibacakan surat Yusuf.
* Bayi perempuan dibacakan surat Maryam. 
Al-Qur'an surat tsb dibaca secara bergilir, para undangan ngedar berkeliling shg semua kebagian.

Ketika malamnya akan dimulai pengajian tsb., shahibul hajat mengutus wakil, mengundang tetangga dari rumah ke rumah dg lisan. Pengundang berpakaian sopan dan dg kata tersusun baik, tak lupa sblmnya memberi salam. (di kampungku undangan model ini dianggap nilainya lbh afdhal serta menghargai yg diundang dari pada tertulis).

Pengundang kadang menerima jawaban si terundang "إِن شَآءَ ٱللَّهُ", tapi dari tekanan nada "إِن شَآءَ ٱللَّهُ", roman muka dan bahasa tubuh si terundang, si utusan pengundang dpt menduga si terundang hadir atau tidak.

Kebanyakan dugaan ini benar, apalagi bila yg diundang ndak pandai atau tak lancar baca Al-Qur'an ketara إِن شَآءَ ٱللَّهُ yg dijawabkannya ke pengundang.......

Beda lagi kalau undangan kenduri, إِن شَآءَ ٱللَّهُ nya bgt tegas dan meyakinkan. 

Dmkn analog dg contoh di atas bgt erat korelasi ucapan hati dan perbuatan. Dpt qt liat seruan Allah di surat As-Shaff ayat 2 dan 3 berikut:

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لَا تَفْعَلُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?"

كَبُرَ مَقْتًا  عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ

"(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan."

Semua amal harus dengan berniat. Nilai amal tergantung niat. 

ٍعَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ  bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)

Niat baik, walau tak terlaksana sdh mrpkn kebaikan. 
Kesungguhan niat إِن شَآءَ ٱللَّهُ akan Allah bantu merealisasikannya.

Demikian, semoga kiranya ada manfaatnya.

 اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ
(Allahumma inni as-aluka fi’lal khairat wa tarkal munkarat).
"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran"
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
بارك الله فيكم
 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
M. Syarif Arbi.
Jakarta, 15 Dzulhijjah 1441 H.
5 Agustus  2020.
(680.08.20).

Monday 3 August 2020

MEMELIHARA NIKMAT AGAMA.

Dari sekian banyak nikmat Allah yg tak dapat dihitung itu, salah satunya adalah nikmat berupa kenikmatan BERAGAMA. 

Agar dapat dipelihara nikmat ber agama itu dengan baik, barangkali paling tidak ada 4 kiat:
1. Tingkatkan pemahaman agama sehingga semakin hari semakin baik (ILMU).
2. Upayakan menjalankan perintah agama secara keseluruhan. (Kaffah)
3. Konsisten (Istiqamah) dlm beribadah dan beramal kebaikan.
4. Wariskan agama ke generasi berikut.

1. PEMAHAMAN AGAMA
Walaupun kadang seseorang yg kita tau mendalam ilmu agamanya bukan mustahil suatu saat tergelincir, melakukan perbuatan tidak mencerminkan bahwa dia memelihara agamanya. 

Demikian halnya manusia. Tak heran semakin tinggi ilmu agama seseorang semakin tinggi pula "strata" ilmu si syaitan penggodanya. 

Syaitan usianya lbh tua,............ syaitan yg dulu menggoda Adam dan Hawa saja sampai kini blm mati, sdg kita ganti berganti generasi ke generasi. 

Dlm pada itu memang syaitan tlh mendpt persetujuan Allah menggelincirkan manusia. Ketika terusir dari surga iblis sempat mohon kpd Allah dan diperkenankan menyesatkan manusia. (lihat ayat 16 dan 18 dari surat Al-'Arraf)

قَالَ فَبِمَاۤ اَغْوَيْتَنِيْ  لَاَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيْمَ 
"(Iblis) menjawab, Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus,"  
 لَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ لَاَمْلَــٴَــنَّ جَهَنَّمَ مِنْكُمْ اَجْمَعِيْنَ
"Sesungguhnya barang siapa di antara mereka ada yang mengikutimu, pasti akan Aku isi neraka Jahanam dengan kamu semua."

Namun dg pertolongan Allah, orang2 yg ikhlas tak kan mampu iblis menggelincirkannya. Seperti tersurat di surat Shad ayat 83
اِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ
"kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih (mukhlasin) di antara mereka".

Dengan pemahaman ilmu agama maka ....اِنْ شَآءَ اللّٰهُ  dpt memelihara nikmat agama lbh maksimal......

Tentu hrs senantiasa diiringi do'a dan berserah diri dg ikhlas kpd Allah. Sebab jangankan ustadz/ustadzah apalagi kita2 yg awam ini, sedangkan Nabi saja bila Allah menarik ilmu (wahyu) yg sdh diturunkan kepadanya tdklah berdaya. Perhatikan ayat 86 surat Al-Isra':
وَلَئِنْ شِئْنَا لَنَذْهَبَنَّ بِا لَّذِيْۤ اَوْحَيْنَاۤ اِلَيْكَ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَـكَ بِهٖ عَلَيْنَا وَكِيْلًا ۙ 
"Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), dan engkau tidak akan mendapatkan seorang pembela pun terhadap Kami,"

2. KESELURUHAN. (كَآفَّةًۭ).
Melaksanakan semua ajaran agama, setidaknya yg sdh diketahui melalui ilmu butir 1 (ilmu agama bgt luas...........mungkin blm tentu terkuasai semua). 

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱدْخُلُوا۟ فِى ٱلسِّلْمِ كَآفَّةًۭ

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, ........." (QS Albaqarah 208).

Termasuk ketika ustadz/ustadzah dlm memberikan pencerahan agama, jika aktifitasnya itu tidak mendptkan "penghargaan" seperti diharapkan, jangan sampai menggerutu. Sebab kalau    ustadz/ustadzah,  sampai mengerutu kmdn  kapok karena hanya menemukan hambatan2, berkuranglah orang yg siap buat memotivasi ummat dlm pemeliharaan agama. 

Hendaknya dipahami bahwa Rasulullah mendakwahkan agama ini tanpa mengharapkan penghargaan apalagi upah.

قُلْ مَاۤ اَسْئَــلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْرٍ
"Katakanlah (Muhammad), Aku tidak meminta imbalan sedikit pun kepadamu atasnya (dakwahku);............" (QS Sad 86).

"Saya blm seperti nabi", dmkn  seorang terbilang ustadz senior ketika diingatkan ayat di atas. Pas baru pulang safari dakwah ybs curhat ttg kurang dpt perlakuan yg diharapkan.
Jawaban ini dpt digolongkan belum كَآفَّةًۭ.  Karena seharusnya semaksimal mungkin mengikuti Nabi termasuk ...... soal bila tdk dpt apresiasi, penghargaan dan honor manakala berdakwah, itu hrslah ikhlas.

3. Konsisten (Istiqamah).
Hidup ini tdk stabil, keadaan sering berubah, kadang ekstrim. Tak selamanya senang terus, bgt juga tak selamanya susah terus. Nikmat beragama dapat terpelihara bila istiqamah menjalankan agama dlm keadaan apapun. Dipedomani betul2 apa yg diingatkan Allah dlm QS: Al-Hadid 23.
لِّـكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَا تَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَاۤ اٰتٰٮكُمْ ۗ وَا للّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَا لٍ فَخُوْرِ ۙ 
"Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri,"

Hendaknya jangan sampai seperti yg di beritahukan Alllah di QS: Az Zumar 8.

وَاِ ذَا مَسَّ الْاِ نْسَا نَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهٗ مُنِيْبًا اِلَيْهِ ثُمَّ اِذَا خَوَّلَهٗ نِعْمَةً مِّنْهُ نَسِيَ مَا كَا نَ يَدْعُوْۤا اِلَيْهِ مِنْ قَبْلُ وَجَعَلَ لِلّٰهِ اَنْدَا دًا لِّيُـضِلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ ۗ قُلْ تَمَتَّعْ بِكُفْرِكَ قَلِيْلًا ۖ اِنَّكَ مِنْ اَصْحٰبِ النَّا رِ
"Dan apabila manusia ditimpa bencana, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali (taat) kepada-Nya; tetapi apabila Dia memberikan nikmat kepadanya, dia lupa (akan bencana) yang pernah dia berdoa kepada Allah sebelum itu, dan diadakannya sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah, Bersenang-senanglah kamu dengan kekafiranmu itu untuk sementara waktu. Sungguh, kamu termasuk penghuni neraka."

4. PEWARISAN AGAMA.
Allah memang menjamin bahwa Agama Islam ini sampai hari kiamat masih akan eksis.
Allah berfirman:
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِ نَّا لَهٗ لَحٰـفِظُوْنَ
"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya."
(QS. Al-Hijr ayat 9).

Tetapi tak ada jaminan bahwa Islam akan terus dianut anak cucu kita di Indonesia. Sejarah membuktikan bahwa ada negara yg berbilang abad penduduknya beragama Islam tapi kini tinggal kenangan.

Agar di Indonesia Terpelihara Kenikmatan (baca: keamanan, kenyamanan) beragama maka..... seharusnyalah ke ber agama an ini diwariskan ke generasi penerus. Tugas ini hrs diambil alih oleh setiap orang tua, minimal kepada anak2, kalau memungkinkan kepada cucu2 bila masih ada umur ke buyut2. Jangan hanya mengandalkan ustadz/ustadzah. 

Tentu agar pewarisan efektif, sbg ORTU harus memberikan keteladanan menjalankan agama butir 1, 2 dan 3 di atas dlm praktek keseharian.

Nabi Ya'cub memberi contoh mewariskan agama bahkan sampai menjelang maut masih khawatir akan generasi penerus dlm melaksanakan agama. Di abadikan Al-Baqarah 133.

أَمْ كُنتُمْ شُهَدَآءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ ٱلْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنۢ بَعْدِى قَالُوا۟ نَعْبُدُ إِلَـٰهَكَ وَإِلَـٰهَ ءَابَآئِكَ إِبْرَٰهِـۧمَ وَإِسْمَـٰعِيلَ وَإِسْحَـٰقَ إِلَـٰهًۭا وَٰحِدًۭا وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ
Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".

Nabi Ibrahim juga berwasiat:

وَوَصَّىٰ بِهَآ إِبْرَٰهِـۧمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَـٰبَنِىَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصْطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". (Al-Baqarah 132).

Dmklah, semoga kenikmatan kehidupan beragama ini, terus tetap dpt terpelihara di bumi Nusantara ini sampai hari kiamat.

آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
بارك الله فيكم
 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
M. Syarif Arbi.
Jakarta, 14 Dzulhijjah 1441 H.
4 Agustus  2020.
(679.08.20).

Peningkatan Pe Qurban.

Masjid dekat kediaman kami, tahun lalu dapat serahan dari jamaah 3 ekor sapi. Sedang tahun ini 5 ekor sapi.

Salah satu masjid  di kampung kelahiranku, dimana sanak keluarga kami biasa nitip hewan qurban, tahun lalu jamaah menghimpun 5 ekor sapi. Tahun ini dikabarkan 15 ekor sapi. 

Salah satu masjid terbesar di kampung ibunya anak2 ku, di Jatim, tahun lalu jamaah patungan 3 ekor sapi. Tahun ini diberitakan akan menyembelih 8 ekor sapi.

Tlh terjadi peningkatan signifikan jumlah hewan qurban sapi di 3 masjid2 yg akrab dg keluarga kami itu. Begitu juga hewan kambing qurban, bertambah.

Tentu peningkatan jumlah hewan qurban ini bila dikaitkan dg faktor tingkat perekonomian tdk cocok,................ sebab lantaran pandemi covid 19, pertumbuhan ekonomi menurun.

Sekedar ilustrasi, kenalan ku se orang pebisnis dengan 200 an karyawan, 4 bulan lalu ditengah Jakarta PSBB, ybs curhat via tlpn. "Ntar kl sampai Juli masih begini, saya akan PHK sebagian besar karyawan". Dmkn kata kenalanku itu, karena perusahaannya tdk ada produksi, sementara karyawan tetap masih hrs diberi upah.  PHK,................, tentu hrs siapkan pesangon, perlu cash lumayan..... untuk itu tlh mulai disiapkan dg akan mencairkan sebagian asset.

Jadi agaknya, bukan kemakmuran ekonomi yang meningkatkan jumlah PE QURBAN.  Fenomena meningkatnya secara signifikan hewan qurban, setidaknya di 3 masjid yg kuambil contoh tsb adlh dikarenakan "Kesadaran Berqurban" jamaah, semakin tebal. 

Dapat diduga dikarenakan  tambahnya iman para Pequrban lantaran ujian Allah melalui pandemi covid 19..........

Orang beriman insyaf betul bahwa kekuasaan Allah-lah yg menghadirkan  pandemi covid 19 ini dimuka bumi ini...............
Covid 19 tlh membuat tdk berdaya negara2 di dunia...............
Biarpun negaranya canggih teknologinya...............
Tak perduli negaranya kuat perekonomiannya...................... Walaupun negaranya banyak ilmuwannya.........................
Termasuk negara yg hebat, kuat pesenjataannya.....................

Semua negara bertekuk lulut, kedodoran berhadapan dg ciptaan Allah yg oleh manusia diberi nama "Covid 19".

Bagi orang beriman, keyakinan bahwa Allah-lah yg menciptakan virus ini, tidak terbantahkan, karena Allah-lah yg MENGHIDUPKAN dan MEMATIKAN. Tidak terkecuali Virus Covid 19. 

يُخْرِجُ الْحَـيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَـيِّ .

"Dia mengeluarkan yang HIDUP dari yang MATI dan mengeluarkan yang MATI dari yang HIDUP"
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 19).
 
Juga QS. Ali Imran 27:
وَتُخْرِجُ ٱلْحَىَّ مِنَ ٱلْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ ٱلْمَيِّتَ مِنَ ٱلْحَىِّ

"Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup".

Virus covid 19 tadinya tidak ada (mati), tiba2 hidup dan mewabah. sama seperti kita, tadinya tidak ada lalu menjelma menjadi manusia.

Dlm rangka pendekatan diri kpd Allah, hal itulah mungkin mendorong orang untuk lebih meningkatkan iman. Salah satu wujud meningkatkan iman ialah dengan melaksanakan ibadah kpd Allah dan berbuat baik sesama manusia. Menyembelih hewan qurban salah satu ibadah sunnah yg sangat utama. Ibadah ini selain wujud ibadah kpd Allah juga sangat tinggi berdampak ibadah sosial kpd sesama manusia.

Melalui pendekatan kpd Allah dg berbagai media ibadah tsb., diharapkan Allah berkenan: 
وَتُخْرِجُ ٱلْمَيِّتَ مِنَ ٱلْحَىِّ
mematikan virus corona ini.

Tentulah data yg ku kemukakan ini belum mewakili trend peningkatan minat berqurban di hari raya Idul Adha tahun ini secara umum seluruh Indonesia, karena hanya data dari 3 masjid...............
Sedangkan masjid di negeri kita ini tidak kurang dari 800 ribu masjid........ 
Namun setidaknya di 3 masjid tsb di atas terjadi peningkatan Pe qurban, boleh jadi di masjid2 yg anda ketahui pun juga terjadi peningkatan Pe qurban???.

Semogalah, melalui momentum hari raya Idul Adha disebut juga dg Idul Qurban ini, terkait dg covid 19, lbh meningkatkan kesadaran mentaati ibadah kpd Allah, baik yg wajib maupun yg sunnah dlm rangka mendekatkan diri kpd Allah.
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
بارك الله فيكم
 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
M. Syarif Arbi.
Jakarta, 11 Dzulhijjah 1441 H.
1 Agustus  2020.
(678.07.20).

NASIHAT

Idul Adha ya hari raya haji.
Disembelih hewan qurban.
Pengikis tamak di dlm diri.
Agar jiwa menjadi mapan.

Atap sirap ber pagar bambu.
Dikelilingi pula  kawat berduri.
Nasihat orang datang bertalu.
Lebih mantap dari diri sendiri.

Rumah sehat berdinding papan.
Tidur jangan menyalakan api.
Bila nasihat sudah tak mempan.
Kritik dan saran dianggap sepi.

Sakit-sehat sudah ketentuan.
Kaya-miskin adalah suratan.
Hidup harus saling ingatkan.
Nasihat baik jangan abaikan.
 
Rumah luas dipinggir jalan.
Terlihat indah tetapi mungil.
Jika ingin selamat badan.
Nasihat yg baik agar diambil.

Nasihat, ingat mengingatkan. 
Manusia tempat hilaf dan lupa.
Walaupun rambut lah beruban.
Diri tak kan paling sempurna.

Misalpun banyak kekurangan.
Semoga dapat dipetik hikmah.
Ini sekedar dari hasil renungan.
Tak bermaksud beri ceramah.

Daun kelapa dibuat ketupat.
Pakai pucuknya mudah dianyam.
Dari nasihat banyak didapat.
Membuat hati menjadi tentram.

Mohon ku diberi maaf berlipat.
Jika salah atur susun kalimat.
Sekedar sapa, semoga manfaat.
M. Syarif Arbi, bersalam hormat.