Sunday 27 June 2021

Persiapan KEMATIAN.

Bila telah masuk usia senja.

Badan linu saban hari terasa.

Sehat, sakit hampir tak beda.

Senyum, meringis terliat sama.


Makanan enak terasa hambar.

Huruf dibaca terlihat kembar.

Suara perlahan tak terdengar.

Pergi sendiri kadang nyasar.


Di usia senja seperti itu, manusia yg bgmnpun tidak percayanya dg kehidupan akhirat, akan mulai terbayang akan kematian.


Walau semasa masih gagah, masih muda, masih berjaya, tak percaya ada kehidupan ssdh mati. Diusia renta seperti diungkap di atas, siapapun dia akan mulai Ingat Kematian selanjutnya mempersiapkan bekal mati. Persiapan mati hanya ada dlm AGAMA. Setidaknya dg ber agama supaya orang hidup tak bingung prosesi pengurusan jasadnya stlh ditinggalkan roh nanti.


Ku pernah punya tetangga, semasa blm pensiun, pak tua ini agaknya tak jelas nganut agama apa. Di keluarga mereka penganut aneka agama.


Sedang Istri si pak tua ini berfalsafah "kami orang perempuan ikut suami, ke surga ikut ke nerakapun nurut (suarga nunut neroko katut)". Belakangan ku ketahui beliau memilih sesuatu agama. Bgtlah kisah persiapan menjelang mati, tetanggaku itu.   

 

Sebenarnya dikondisi yg saya gubah dlm puisi di atas sudah terlambat, untuk mempersiapkan mati. Tetapi lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. 


Dalam kondisi ini, kadang orang akan mendekati siapa saja yang mudah didapat untuk memberikan panduan mencari bekal pegangan mati. Kalau ybs pemeluk Islam, dianya mulai sangat rajin datang ke masjid, berusaha tidak absen mendengar ceramah para ustazd.

Shalat jamaah saban hari. 

Walau dengan duduk di kursi.

Di ujung shaf ngambil posisi.

Merasa sdh berada diujung hari. 

Orang  seperti ini, namanya mencari pegangan mati, ketika perjalanan hidup hampir di akhiri. 


Tidak kurang pula banyaknya anak-anak muda dalam usia yang produktif sudah mulai menekuni ibadah dan terus menerus mencari pegangan mati. Kelompok ini sadar benar bahwa yg namanya mati ndak usah nunggu tua, ndak pandang usia, seperti firman Allah:


نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوْقِيْنَ 

"Kami telah menentukan kematian masing-masing kamu dan Kami tidak lemah,"

(QS. 56 = Al-Waqi'ah ayat 60)


Bak buah kelapa:

Kadang jatuh ketika baru beluluk.

Kadang dipetik masih cengkir untuk diminum pedas air.

Kadang diambil ketika dogan.

Ada pula jatuh sendiri lantaran sudah tua.


Adalah baik perlakuan masyarakat tradisional di daerah-daerah kebanyakan di belahan nusantara ini, yaitu membekali anak-anak sejak usia bawah lima tahun dengan pelajaran agama. 


Di kampungku doeloe Anak lelaki termasuk diriku, tidak dikhitan (disunat) bila belum khatam membaca Al-Qur’an. Ketika akan di khitan diadakan acara khataman Al-Qur’an. Remaja putri ketika akad nikah melakukan khataman Al-Qur’an, jadi mau tidak mau harus pandai baca Al-Qur’an. 


Walau kemudian dalam perjalanan hidup, kadang dikarenakan berbagai faktor, sempat anak-anak tadi setelah dewasa berada di daerah lain, sempat terjauh dari hidayah. Pada masa tuanya, insya Allah mereka nanti kembali mencari bekal akhirat yang pernah hilang itu, satu dan lain karena memang ybs sudah punya modal awal, modal dasar yaitu dapat membaca Al-Qur’an. Jadi orang tua di daerah-daerah membekali anak-anak BALITA dengan pengetahuan agama, bagaikan telah menyiapkan lahan dihati anak-anak mereka untuk hidayah  dapat bersemi, menjadari kehidupan di dunia ini sementara, ada kehidupan akhirat yg kekal setelah mati. 


Kesadaran akan pentingnya "persiapan mati" tersebut akan tumbuh subur tergantung pemeliharaan dan perawatan oleh tempaan situasi dan kondisi lingkungannya. Setidaknya dimasa tuanya nanti kalau panjang umur dia akan kembali menerima hidayah itu untuk intensif menyiapkan bekal mati. 


Ada kalanya pak tua/mak tua yg tengah sibuk mempersiapkan pegangan mati itu mengena, ada pula yg salah. 


Kalau jalannya mengena beruntunglah pencari bekal mati tersebut. Dia betul2 dpt hidayah dari Allah. Kalau jalannya salah, maka bukan mustahil yg didapat se-olah2 hidayah padahal kesesatan. Kuncinya adalah carilah tempat yg tepat untuk mencari hidayah, antara lain pilih teman yg tepat, jangan sampai menyesal seperti diungkapkan surat Al-Furqan 28.

يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيْلًا

"Wahai, celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku),"


Sungguh teman yg tepat dpt menyelamatkan, tetapi teman yg salah dpt nenyesatkan.


Kalau salah dlm memilih teman dlm rangka mencari hidayah bukan tak mungkin se-olah2 mrpk hidayah padahal kesesatan. Hal tsb menjadikan petaka bukan saja di akhirat nanti kadang sdh terlihat di dunia ini. Sering didengar ada yg mengatas namakan perjuangan agama, mencelakakan banyak orang yg tdk berdosa. Padahal di maklumi agama melarang membuat kerusakan di bumi, dilarang membunuh (Al-Maidah 32).

  مَنْ قَتَلَ نَفْسًۢا بِغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًا   ۗ  وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَاۤ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا  ۗ  

"barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. 


Allah melarang berbuat kerusakan di muka bumi, lihat surat al-'Araf 56:

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا

Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. 


Dmkn ttg mempersiapkan mati. 

* Smg bagi yg sudah dalam hidayah, dipeliharakan Allah taufiq wal hidayah.

* Smg bagi yg sedang mencari hidayah bakal bekal mati dimudahkan Allah untuk mendptkan alamat yg tepat, spy selamat dunia akhirat.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 18  Dzulkaidah 1442 H.

28 Juni 2021.

(813.06.21). 

Thursday 24 June 2021

Dari MATA turun ke NISTA.

Melihat, secara lahir dg indra mata. Pangkal dari segala keburukan adalah banyak disebabkan memandang. Walaupun tidak seluruhnya, namun pada umumnya berbagai keburukan dan kejahatan seperti perzinaan, perkosaan, pencurian, pembunuhan, korupsi dan sebagainya, baik secara langsung ataupun tidak langsung, dimulai dari pandangan mata.


Menjadi pemandangan biasa rumah2 orang di Jakarta dan kota2 besar lainnya, halaman rumah berpagar tinggi. Kalau pagar berupa jeruji, ditempeli lagi dg plastik agar tdk jelas terlihat pot bunga yg berharga, kendaraan terparkir dll benda berharga lainnya di halaman rumah.


Di era digital ini segala informasi dan gambar apa saja mudah diakses. Gambar2 yg baik juga banyak dpt dipilih. Bgt juga tayangan yg jelek dan jorok juga tidak sedikit dpt ditonton. 


Tidak bijak bila kita menyalahkan kemajuan teknologi ini. Yang tepat adlh setiap diri memilih untuk melihat, menonton, membaca yg baik2. Karena bila MATA teledor digunakan untuk memandang yg jelek2 berakibat hati menjadi KOTOR.


Banyak kasus perbuatan mesum terjadi berawal dari memandang sesuatu yg merangsang.


Maling tergerak niat juga karena diawali melihat sesuatu yg dpt dimaling. 


Koruptor bermula dari melihat adanya kesempatan. Kejahatan terjadi dengan rumus:


KJ = (N + KS) - I. 

KJ = Kejahatan 

N   = Niat

KS = Kesempatan

I     = Iman.

Kajahatan apapun: Seksual, Ekonomi, Sosial,  berawal dari kesempatan dan niat dikurangi lemahnya iman. Niat dan kesempatan berawal dari pandangan mata. Kekuatan iman terpupuk dg agama.


Banyak NISTA berawal dari pandangan MATA.


Menjaga pandangan sangatlah penting. Allah secara tegas memerintahkan di dalam Al-Quran, khusus mengenai soal nemandang dengan mata:


sebagaimana ayat berikut:


قُلْ لِّـلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُـضُّوْا مِنْ اَبْصَا رِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْ ۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِۢمَا يَصْنَـعُوْنَ

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."

(An-Nur 30).


Perintah menjaga pandangan tidak hanya dikhususkan untuk laki-laki tetapi juga untuk wanita, malah untuk wanita ada tambahan jangan memperlihatkan "perhiasan".


"وَقُلْ لِّـلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَا رِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَـضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ................... ......"


"Katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. ............." (An-Nur 31)


Ayat di atas adalah menjaga pandangan dari aurat, utamanya agar terhindar dari kejahatan seksual.  Tetapi hal-hal negatif yang dapat melahirkan rasa iri, dengki, panas hati, mengundang  hal buruk lainnya, korupsi, pencurian, perampokan, pembunuhan, ber awal dari pandangan. Turun ke hati, membuat hati rusak sehingga tega melakukan perbuatan tidak baik tsb di atas.


Smg kita dpt kendalikan pandangan mata kita agar terhindar dari bermaksiat.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 14  Dzulkaidah 1442 H.

24 Juni 2021.

(812.06.21). 

Wednesday 23 June 2021

Masjid Phobia, lama tak shalat.

Rasa takut thdp sesuatu yg seharusnya orang umum tidak takut, itu disebut phobia. Misalnya ada orang yg takut ketinggian, se umur2 ndak berani naik pesawat terbang. 

Pernah dijumpai masjid phobia, terkena justru orang yg seharusnya mencintai masjid, karena mereka muslim.


Ketika kunjungan ke suatu kota, kuingin melihat2 kota dg menggunakan kereta ditarik seekor kuda (setempat disebut delman). Disetujui tarif keliling kota jam2an. Dalam kesepakatan;  menjelang dzuhur ku minta dimampirkan di masjid yg tertua di kota tsb.


Benar; menjelang adzan dzuhur delman sampai di pinggir jalan depan masjid. Halaman masjid bgt luas, tapi kusir memilih parkir bbrp meter dari pintu gerbang masjid dibawah pohon rindang. Penampakan masjid tua dg bangunan dominan dari kayu itu sempat ku abadikan pakai kamera model lama (maklum HP masa itu blm ada kameranya).


Ketika ku turun dari delman menuju masjid, kuajak kusir sama2 ke masjid. "saya nunggu disini saja", jawabnya..........

"Khawatir delman dibawa orang?, parkir dihalaman saja, titip ke keamanan masjid", sambungku ngajak si kusir ikutan ke masjid. 


Si kusir tdk bergeming, malah menjawab "disini aman pak, delman taroh disini aja ndak apa2".


Usai shalat dzuhur kulanjutkan lagi keliling kota hingga pkl 14.30. harus kembali ke hotel. Jadwal selanjutnya akan di antar oleh panitia yg mengundangku sbg pemateri suatu pelatihan, menuju 

bandara untuk penerbangan ke Jakarta pkl 17.00.


Di dlm perjalanan tersisa dari stlh keluar masjid sampai ke hotel, terjadi lagi dialog perjalanan kami disela sela derap sepatu kuda penghela delman. 

Kusir menyatakan, kini dia takut mampir ke masjid, karena sudah lama tidak pernah shalat. Agaknya dia merasa bersalah,  lama meninggalkan masjid, kalau tiba2 hari ini muncul lagi....... bagaimana.......ya.

"saya dulu shalat pak, tapi sudah bbrpa tahun ini berhenti, jadinya takut saya ke masjid".


Tentu saja untuk memberikan pencerahan kpd kusir delman ini, saatnya kurang tepat dan waktunyapun tak mencukupi. Hari itu yg dpt ku lakukan hanyalah mengajak shalat, mendengarkan penyebab ybs lbh memilih menunggu dibawah pohon karena takut ke masjid.


Sebetulnya bagi seseorang yg tadinya shalat, kemudian terhenti atau berhenti shalat disebabkan apapun tak usah khawatir, kembalilah lagi shalat. Allah akan mengampuni seperti tersirat pada surat Al-Maidah ayat 39 berikut:

فَمَنْ تَا بَ مِنْۢ بَعْدِ ظُلْمِهٖ وَاَ صْلَحَ فَاِ نَّ اللّٰهَ يَتُوْبُ عَلَيْهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

"Tetapi barang siapa bertobat setelah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."


Kiranya bagi pembaca yg keseharian tlh shalat, semoga istiqamah dan yg terlalai semoga Allah bukakan hatinya kembali ke masjid.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 13  Dzulkaidah 1442 H.

23 Juni 2021.

(811.06.21).

Sulitnya MENGENTASKAN Kemiskinan.

Perkara mengentaskan kemiskinan bukan perkara mudah, apalagi menyangkut orang banyak, sedangkan orang perorangan saja demikian sulitnya. Beberapa teman telah mencobanya dan mengisahkan pengalaman mereka:


Mengentaskan kemiskinan melalui SIM C.

Petugas kebersihan RW, setiap hari ngambil sampah di pagar warga untuk dikmasukkan truck sampah. Sekitar pkl 10 pagi tugaspun selesai, seterusnya nganggur, paling mensortir botol plastik untuk di kemas buat di jual ke pengepul. Temanku ini, tertarik ingin memberdayakan anak yang masih muda itu, untuk dapat mengisi waktu luang lebih produktif, agar tambah penghasilan, agar mengentaskan ke miskinan dg berbuat perorangan. Akan disiapkan sepeda motor barangkali bakal cocok buat ngojek, untuk itu langkah pertama perlu SIM.C.


Bertepatan suatu group sosial, dapat menghimpun sekelompok orang secara kolektif ngurus SIM dengan persyaratan yang lbh praktis. Temanku ini pun berpesan ke petugas kebersihan tsb, agar menemuinya ke rumah. Namun sampai batas waktu goup sosial dimaksud menutup pendaftaran, ybs tidak muncul. Sehari stlh tutup barulah dia muncul, temanku itu masih berikhtitar menelpon koordinator group sosial yang ngurus SIM. Syukurnya masih dapat disisipkan, ybs segera harus datang ke lokasi group tsb dengan mengisi formulir. Bukan main girangnya pemuda petugas kebersihan RW  ini kelihatannya dan juga disampaikan hal kegembiraannya kpd koodinator group pengurus SIM saaat ngisi formulir. Biaya pengurusan diselesaikan oleh temanku tadi langsung ke koordinator group. Jadi nanti ybs tinggal ikut rombongan.


Menuju lokasi pengurusan SIM, rombongan akan dibawa menggunakan 2 buah Bis, berangkat ssdh shalat Zuhur. Setengah jam sblm shalat zuhur pemuda petugas kebersihan ini sdh datang menanyakan kpd koodinator, bisnya yang mana, sudah diberitahu, koodinator mengatakan usai shalat zuhur di masjid dekat dengan parkir bis kita langsung berangkat.


Ketika akan berangkat diabsen seluruh perserta, ybs tidak ada dlm rombongan. Koordinator menelpon ybs, dijawab bahwa dia ada dirumah. Ditunggu sampai bis harus berangkat karena mengejar tepat waktu sampai di lokasi penerbitan SIM, ybs tetap tidak muncul.


Entah apa yg ada di alam pikiran ybs belum dimengerti, maka ybs tidak jadi memperoleh SIM. Jalaslah  bgt sulit Sulitnya MENGENTASKAN Kemiskinan.


Mengentaskan kemiskinan ber media Sapi.

Adalah seorang dokter senior yang  oleh negara dipindah-pindahkan tugas di berbagai daerah. Pas suatu ketika bertugas di suatu Provensi, dimana beberapa kecamatannya mrpkn daerah transmigrasi. Ketika kunjung ke perkampungan transmigrasi, si dokter perhatiannya tertuju ke salah satu transmigran yang paling miskin. Dia tertarik untuk mengangkat perekonomian ybs. Singkat cerita dimodali usaha untuk membesarkan dan menternakkan sapi. Beberapa induk sapi diantar ke tansmigran termiskin tsb. akadnya si dokter tidak minta bagian apa2, se mata-mata ingin ybs terangkat dari garis kemiskinan. Katakanlah itu berupa pemberitan cuma2. 


Setelah setahun kemudian si dokter pas datang lagi ke daerah tsb. ternyata keluarga transmigran tersebut tak ada lagi di rumahnya. Informasi dari rukun warga bahwa dianya sudah kembali ke kampung asalnya, sedang sapi sudah di lego.


Mengentaskan kemiskinan ber media alat melaut penangkap ikan.

Seorang teman terhenyuh hati ingin membantu seorang penangkap ikan yang alat2 tangkap mereka sudah tua/rusak tidak maksimal lagi. Lagian ybs melaut manual, dengan dayung dan arah angin. Tertarik ybs ingin investasi akhirat diberikan uang untuk membeli alat tangkap sesuai anggaran yg dihitung temanku bersama  ybs. Sedangkan mesin perahu, teman ini tak mau resiko kalau diberi uang khawatir tak jadi mesin, langsung dibelikan dari toko. Selanjutnya si teman inipun pulang lagi ke kediamannya di kota. Beberapa tahun kmdn ini teman kunjung lagi kekampung nelayan itu. Ternyata yang dibantunya tetap miskin. Usut punya usut, rupanya uang pembali alat tangkap ikan dibelikan TV. Sedangkan mesin perahu akhirnya dijual, karena ybs beranggapan ribet pakai mesin, sudah terbiasa bertenaga angin dan dayung, toh selama ini bisa, tanpa harus ngisi bahan bakar lagi.

Gagallah jadinya terentas kemiskinan nelayan pilihan temanku itu. Terbukti sulit mengentaskan kemiskinan.


Mengentaskan kemiskinan dg mereperasikan sepeda motor.

Kernet tukang bangunan ngerjakan rumah temanku satu ini tak biasanya, kurang cekatan. Dari dialog diketahui ybs blm terbiasa kerja bangunan. Kerjaan biasanya jadi tukang ojek. Katanya belakangan tidak ngojek lagi karena sepeda motornya rusak berat. Teman ku ini nyuruh ybs membawa motor rusak itu ke bengkel temannya. Dikalkukasi perbaikan mencapai sejuta 200 ribu. 


Temanku merasa ini mrpk media berbuat kebaikan untuk mengentaskan kemiskinan. 

Secara rahasia dia bersepakat dengan bengkel, semua biaya reperasi dibayar temanku ini kontan. Tetapi kepada ybs diberitahukan bahwa biaya tersebut harus dibayar mencicil selama setahun kepada bengkel, 100 ribu perbulan. Temanku dg bengkel temannya merahasiakan telah dibayar kontan biaya reperasi ke pihak yang dibantu. Nanti kalau benar2 dicicil, cicilan akan dikembalikan ketemanku itu. Kalau ybs tdk mencicil, bangkel tidak dirugikan.  

Yang terjadi adalah, setelah motor baik berfungsi kembali, bukannya di pakai ngojek, tetapi langsung di lego. Cicilan tidak ada beritanya, ybs-pun menjadi liar, kalau dikiranya akan berpapasan dengan temanku itu milih jalan lain, atau pura2 tidak melihat.


Mengentaskan kemiskinan melalui Nasi Uduk.

Adalah pemilik puluhan kamar kos, merasa perlu ada ART yang membersihkan lantai lorong kamar kos. Direkrut ibu2 setengah baya, dapat sebulan kerja di rumah kos itu. si pemilik kos punya ide untuk nambah penghasilan Ibu ART. Ditanyakan kemampuan ybs mengolah makanan sarapan pagi, ybs katakan dianya pandai ngolah nasi Uduk. Tekniknya sore2 atau pagi ketika ketemu penghuni kos, ybs disuruh bertanya, besok maukah di bawakan nasi uduk sekalian beritahukan harganya. Ternyata hampir semua penghuni setuju disiapkan sarapan nasi uduk. Modal pertama disediakan pemilik Kos, selanjutnya modal bergulir dari pembayaran penghuni kos. Dapat beberapa bulan modalpun sudah berkembang, disuatu pagi si ART tak muncul, ditunggu beberapa hari, penghuni kos juga yg sudah pesan nunggu2. Dapat 3 hari dicari ke alamat, rupanya ybs sudah pindah kontrak. Nah habislah bisnisnya, mungkin ada dia ngantongi uang lumayan modal + keuntungan beberapa bulan tapi itu kan hanya sekali. Dmkn betapa sulitnya mengentaskan kemiskinan.


Mengentaskan kemiskinan melalui kombong asongan.

Temanku yang satu ini mengambil ART hanya khusus buat nyetrika dan bersih2 rumah, dibayar harian. Soal nyuci pakaian dikerjakan sendiri dg mesin cuci. Suami ART ini agaknya nganggur, suatu hari; sok kepo dipertanyakan ke suaminya ketika menjemput istrinya. Benar dianya ndak ada kerjaan. Bayangan si suami ART, kalaulah punya modal sedikit, saya dapat berjualan rokok, tisu, minuman kecil di lampu merah digendong pakai kotak, seperti beberapa temannya, lumayan hasilnya.  Temanku ini, setuju memodali tapi perjanjiannya dicicil 25ribu perminggu ngembalikan modalnya saja, tanpa bunga. Berbinar suami ART ini, dlm waktu singkat jualan gendong pun dimulai. Dapat dua bulan yg bersangkutan nyetor modal yg diguyurkan hanya sejuta itu. Bulan ketiga, dts ART dan suamainyapun tak datang lagi ke rumah temanku itu. Dicek kealamat ybs juga sudah pindah kontrak.


Nah pembaca begitu pengamalan nyata, sulitnya mengentaskan kemiskinan. Teman2 contoh di atas hanya sekelumit kejadian saja berupaya dengan kemampuan sendiri mencoba mengentaskan kemiskinan dari orang2 miskin yg diketahuinya, tetapi selalu gagal. Pembaca mungkin juga punya pengalaman sendiri mencoba mengentaskan kemiskinan, dengan cara anda. Begitu sulitnya mengentaskan kemiskinan satu orang saja, apalagi satu RT atau satu RW, apalagi mengentaskan kemiskinan suatu negara, tentu teramat sulit.


Hidup ini adalah ujian, yang kaya diuji dengan kekayaannya, yang miskin diuji dengan kemiskinanannya. Juga mrpkn ujian buat orang kaya adalah orang miskin disekitarnya apa yang diperbuatnya membantu orang miskin, walaupun memang usaha mengentaskan kemiskinan bukan perkara mudah. Namun itulah ujian.


أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (QS: 29 = Al-Ankabut ayat 2)


الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, (QS: 67 = Al-Mulk ayat 2).


Semoga kita semua berhasil lulus dalam ujian kehidupan ini.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 11  Dzulkaidah 1442 H.

21 Juni 2021.

(810.06.21).

MEMILIH teman BERGAUL.

Seseorang memilih bidang usaha, lapangan kerja, pendidikan, pasangan hidup, terinspirasi dari pergaulan. Teman2 sepergaulan ialah komunitas orang2 saling sering bertemu berkomunikasi. Orang2 sepergaulan ini mereka berteman, bersahabat.  Pertemanan/persahabatan  tak jarang sama sekali tdk ada hubungan famili.  


Sedapat mungkin hrs memilih teman untuk bergaul, karena bgt menentukan perjalanan hidup di dunia sampai ke akhirat.


Rasululah ﷺ  menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman dalam sabda beliau :


مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة


“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)


Bila bergaul dengan orang2 saleh, kita berharap juga akan menjadi orang saleh. Sebaliknya bila bergaul/berteman dg orang tak baik, berpotensi bakal ter-ikut2.


Perkara salah pergaulan memilih teman, kisahnya pernah terjadi di era Rasulullah Muhammad ﷺ sehingga diabadikan 

(QS. 25 = Al-Furqan ayat 28):


يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَا نًا خَلِيْلًا

"Wahai, celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku),"


Penyesalan seseorang nanti di akhirat, seperti terjadi di zaman Rasulullah.  Di Makkah  seorang pemuka Quraisy bernama Uqbah bin Abu Mu'aith....... telah masuk Islam ditandai dg mengucapkan "dua kalimah Syahadat"........, karena sering bertukar fikiran  dg Rasulullah. Agaknya dianya menyakini thdp kebenaran Islam. Namun stlh Uqbah bin Abu Mu'aith ketemu dg sahabat lamanya, teman bergaulnya bernama Ubayu bin Khalaf yg ekstrim membenci Rasulullah. 


Ubayu menyalahkan Uqbah, kenapa mau masuk Islam. Sbtlnya Uqbah segan murtad, tetapi diancam Ubayu akan lepas dari ikatan group Quraisy. Uqbah minta jalan bgmn caranya untuk meralat keislamannya.... .


Ubayu memberi petunjuk agar mencaci maki dan meludahi muka nabi Muhammad ﷺ . Uqbah menuruti anjuran Ubayu, dicarinya Rasulullah. Didapatinya Rasulullah di Darun-Nadwah, sdg sujud shalat. Serta merta  dilaksanakanlah petunjuk Ubayu. 


Rasulullah menyambut caci-maki dan ludah kemukanya sbg penghinaan ini dg: "Apabila satu waktu kelak saya bertemu dg engkau diluar kota Makkah ini, pedang saya akan memotong kepalamu.....". 


Ubayu memuji tindakan Uqbah walau dlm hati kecilnya terasa bahwa perbuatannya itu sangat2 salah. 


Apa yg diucapkan Nabi, terjadi.....

Di perang Badar, Uqbah tertawan. Nabi perintahkan Ali bin Abi thalib meng eksekusi Uqbah.

Itulah sekelumit salah pilih teman bergaul. Penyesalan para Uqbah2 yg salah pilih teman begaul, sampai di akhirat nanti seperti yg diabadikan Allah di Al-Furqan 28 dinukil di atas.


Kisah lengkap ttg salah pilih teman bergaul dg contoh figur Uqbah bin Abu Mu'aith dpt disimak pada tafsir Al-Azhar buah karya Prof. Dr. Hamka di Juzu' 19 halaman 10 sampai 12.


Semoga Allah memberikan petunjuk buat kita semua agar jangan salah pilih teman bergaul.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 9  Dzulkaidah 1442 H.

19 Juni 2021.

(809.06.21). 

Thursday 17 June 2021

Pengaruh Makanan.

Makhluk kasat mata semuanya perlu makan. Tumbuhan makanannya pupuk, hewan ada yg makan daging, makan rumput, biji2an. Manusia makan aneka; nabati, hewani, juga mineral kadang juga "material".


Makanan haram di dalam agama Islam ditentukan 3 sebab:

a. Haram zatnya, jelas sekali di dlm al-Qur'an makanan yg tidak halal y.i.

اِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْکُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيْرِ وَمَاۤ اُهِلَّ بِهٖ لِغَيْرِ اللّٰهِ ۚ 

"Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah."

(QS.2 = Al-Baqarah ayat 173)


b. Haram cara mendapatkannya; yaitu bgmn upaya yg dilakukan sampai makanan itu kpd kita, kpd keluarga kita. Jika dibeli, bgmn cara uang diperoleh. Dpt kita simak petunjuk Allah untuk hal ini:

وَلَا تَأْكُلُوْۤا اَمْوَالَـكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَاۤ اِلَى الْحُـکَّامِ لِتَأْکُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْـتُمْ تَعْلَمُوْنَ

"Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 188)

dan......:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوا الرِّبٰۤوا اَضْعَافًا مُّضٰعَفَةً ۖ وَّاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ 

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."

(QS.3 = Ali 'Imran ayat 130)

dan

اِنَّ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ اَمْوَالَ الْيَتٰمٰى ظُلْمًا اِنَّمَا يَأْكُلُوْنَ فِيْ بُطُوْنِهِمْ نَارًا ۗ وَسَيَـصْلَوْنَ سَعِيْرًا

"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)."

(QS. 4 = An-Nisa' ayat 10).


Jelas bila uang didapat dg cara tsb di atas haram, sehingga makanan yg dibeli dg uang itupun haramlah jadinya.

BATIL (mengambil hak orang lain dg jln tak halal, termasuk korupsi, nipu, mencuri, menggelapkan, merampas dll). SUAP, RIBA, HARTA ANAK YATIM.


c. Haram prosesnya:

* Pengolahan tak boleh tercampur zat lain yg haram.

* Tak boleh tercampur dg barang lain yg mendptkannya dg jalan haram.

* Makanan secara zatnya diperoleh secara halal zatnyapun halal, ttp bila prosesnya tdk syar'ie jatuhnya juga haram seperti dimaksud ayat 173 Al-Baqarah di atas.

(ِ وَمَاۤ اُهِلَّ بِهٖ لِغَيْرِ اللّٰهِ ۚ)

Hewan halal yg disembelih tidak dg cara syar'ie.

Contoh; Ayam kan hewan yg halal, jadinya haram bila disembelih tdk sesuai aturan Allah.


Makanan haram berdampak terhadap amal tertolak, terhadap  do'a tdk terkabul.


Jenis makanan halal saja, berpengaruh terhadap perilaku pengkonsumsinya. 


Penduduk di daerah dg lauk pauk bermenu utama sayur2an, perilaku penduduknya lemah lembut, sampai irama musiknyapun mengalun lembut. Sejalan dg sifat tumbuh2an, lemah lembut. Mereka jarang berpindah tempat tinggal, bukan type perantau. Bagaikan tumbuhan pindah dari tempat asal kalau dipindahkan atau bijinya kebawa burung.


Perduduk pesisir yg menu lauk pauk utamanya ikan laut, umumnya terimbas perangai ikan, "gemar mangarung luas samudera", kadang jadi perantau. Ikan adlh perantau, ikan laut bbrp jenis tersebar di lautan hampir seluruh dunia.


Begitu berpengaruh makanan terhadap diri manusia, yang halal maupun yg haram.


Semoga Allah melindungi para pembaca semua dari termakan makanan haram. Kalaulah terlanjur mudah2an Allah memaafkan seperti tercantum di dalam do'a shalat dhuha:

اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى.............حَرَامًا فَطَهِّرْهُ......"

"Ya Allah, jika rizkiku...................... haram sucikanlah,................".

آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 7  Dzulkaidah 1442 H.

17 Juni 2021.

(808.06.21). 

Monday 14 June 2021

LILLAHI TA'ALA.

 

Olah raga jalan pagiku hari itu, bertemu dg seorang teman yg lbh senior dariku. Beliau ku kenal sbg Ketua sebuah masjid di bilangan jangkauan jalan pagiku. Setelah beramah ramah sejenak kubertanya:  Pak Haji beberapa kali saya ikut jamaah ke masjid pak haji, Pak Haji ndak kelihatan.

Dijawab: Saya sdh ndak ngurusi masjid itu lagi.... , mereka mangganti dg yg lbh muda. Saya ndak mau ikutan lagi terserah merekalah.........


Aku ndak ingin memperpanjang pembicaraan perihal masjid si Pak Haji itu lagi, suara bliau ngegas gelagatnya bermasalah. Ku tak ingin tau lbh jauh permasalahan orang.


Sepulang di rumah ingatanku melayang ke kisah panglima perang umat Islam yang dijuluki Rasulullah sebagai “Pedang Allah”, Khalid bin Walid.


Saat Khalid sedang menyusun strategi untuk menggempur Byzantium atau Romawi Timur, datanglah surat perintah agar Khalid menyerahkan jabatannya kepada Abdullah bin Ubaid.


Namun, Khalid yang sedang memimpin rapat tidak langsung membacakan surat perintah dari Khalifah Umar itu. Dengan perhitungan bahwa kalau ia menyerahkan jabatan tersebut saat sedang rapat untuk menyerang Byzantium, maka akan terjadi kekacauan.


Karena itu, ia menyelesaikan rapat tersebut terlebih dahulu. Setelah usul-usulnya diterima dan menjelaskan cara menyerang Byzantium, barulah Khalid menyerahkan jabatannya sebagai panglima perang kepada Abdullah bin Ubaid.


Setelah mundur dari jabatannya, Khalid kemudian  ke Madinah untuk melapor kepada Khalifah Umar bahwa perintahnya sudah dilaksanakan. Khalid meminta penjelasan lbh jauh kepada Umar terkait pemecatan dirinya tersebut. Karena, ia khawatir ada kekeliuran yang diperbuatnya selama memimpin perang.


Khalid memang mempunyai kelemahan di bidang tata administrasi dan pembukuan. Kendati demikian, Khalid sendiri meyakini bahwa tidak pernah keliru dalam perhitungan-perhitungan keuangan dari dana perjuangan itu.


Namun, Umar menegaskan bahwa masalahnya bukan karena administrasi dan pembukuan. “Itu soal yang bisa dimaafkan,” kata Umar menjelaskan kepada Khalid.  “Tetapi sebagai khalifah aku bertanggung jawab atas AKIDAH umat. Engkau adalah pahlawan perkasa yang tak dapat dikalahkan di setiap medan pertempuran. Tapi, akibatnya rakyat mulai menyanyikan lagu pujian untukmu, dan tidak lagi hanya memuji dan memuja Allah semata. Aku khawatir mereka menjadi syirik. Sebagai penanggung jawab aku harus membuktikan kepada seluruh umat, bahwa sebagai hamba Allah aku mampu memecat Khalid bin Walid sebagai panglima perang yang masyhur,” jelas Umar panjang lebar.


Setelah mendengar penjelaskan Khalifah Umar, Khalid tersadar dan menerima keputusan Umar yang bijaksana itu dengan keikhlasan yang sungguh-sungguh. Khalid pun mundur dari hadapan Khalifah Umar seraya melompat lagi ke medan pertempuran dan maju menyerang musuh, tidak lagi sebagai penglima perang tetapi sebagai prajurit biasa.


Orang-orang lain terheran-heran melihatnya, mengapa setelah dipecat Khalid masih mau terjun ke medan perang. Khalid pun berseru, “Aku bertempur dan berjuang tidak karena Khalifah Umar, akan tetapi aku berjuang karena  Allah semata!.” 


Panglima yg dipecat namun tetap berjuang menegakkan agama Allah walau berperan sbg prajurit biasa itu, menutup hayat bukan dimedan perang, tapi di tempat tidur, dg  tanda2 dikulit bekas sayatan pedang,  panah dan tombak disekujur tubuhnya.


Seperti itulah ekspresi dan manifestasi dari ruh tauhid sejati yang ditunjukkan Khalid bin Walid. Jadi, Khalifah Umar memecat Khalid bukan karena ia tak mampu lagi memimpin medan perang, melainkan untuk menjaga akidah umat yang saat itu mulai berpaling dari Allah karena sosok kepahlawanan Khalid.


Pelajaran yg dpt dipetik dari kisah ini, khusus untuk yg ngurusi masjid, tak usahlah ngambeg seperti ketua masjid yg ketemu di olah raga pagi ku diawal tulisanku ini. 


Hendaklah tanamkan niat ngurus masjid karena Allah semata. Sebagai apapun kita tak soal. Contoh Khalid bin Walid, walau sdh tdk jadi panglimapun dia ttp berjuang sbg prajurit. Karena perjuangannya hanya untuk Allah semata.


Bahwa orang2 memakmurkan masjid, sbg fasilitatornya pengurus masjid dan juga jamaahnya adlh seperti dimaksud (QS. 9 = At-Taubah ayat 18). 


اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ فَعَسٰۤى اُولٰٓئِكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ

"Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk."


Semoga Allah menjadikan kita dlm berjuang LILLAHI TA'ALA (hanya karena Allah), termasuk berperan di masjid tak perduli sbg apapun fungsi dan kemampuan.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 29  Syawal 1442 H.

10 Juni 2021.

(806.06.21).

Banyak Ngomong Merusak HATI.

Hati dlm arti abstrak menggerakkan aktivitas manusia. Agaknya dihatilah tertumpuk arsip dosa dan arsip pahala. Segala tindakan adlh mrpkn cerminan hati. Dari hati yg baik akan ber output tindakan yg baik pula. Sebaliknya dari hati yg jahat keluar berupa tindakan jahat pula.


Nabi Muhammad ﷺ mengatakan bahwa terdapat segumpal daging di dalam tubuh manusia yg disebut dg hati. Jika segumpal daging tersebut baik,  maka baiklah seluruh tubuh kita. Sebaliknya, jika segumpal daging itu rusak maka rusak pula seluruh tubuh kita. Hal ini diriwayatkan dalam hadist berikut.


أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ


“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).


Berdasarkan hadits di atas, baik-buruknya perilaku dan amal perbuatan ditentukan pula oleh baik dan buruknya hati. Sehingga kita perlu untuk menjaga hati agar tetap jernih, dan tidak teracuni.


Diantara penyebab kerusakan hati ada 4 hal: 


1. Terlalu banyak omong.

2. Faktor makanan.

3. Faktor pergaulan.

4. Pengendalian mata.


Diruang tulisan yg terbatas ini diulas tentang "Banyak Ngomong Merusak Hati".


Manusia adlh mahluk komunikatif, sarana utama berkomunikasi adlh ngomong. Tapi kalau terlalu banyak ngomong cenderung banyak salah. 

Banyak ngomong dlm artian bicara tanpa makna atau sekedar omong kosong atau bualan saja. Salah satu syarat keberuntungan orang beriman adlh bila sanggup..... seperti ayat berikut:


وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ 


"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"

(QS. 23 = Al-Mu'minun ayat 3)


Namun jika bicara dengan maksud baik dan memberi manfaat serta hikmah tentunya hal ini juga dianjurkan oleh Nabi Muhammad ﷺ, sebagaimana dalam hadist berikut.


وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَــقُلْ خَــــيْرًا أَوْ لِيَـصـــمُــتْ

“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” [HR Bukhari]. 


Oleh karena itu cegahlah terlalu banyak ngomong dlm pengertian di atas. Tak jarang karena salah ngomong berujung kpd perbuatan tidak baik, perselisihan dan perpecahan. Hati cenderung rusak diikuti rencana2 hal2 yg negatif.


Adakalanya untuk membuktikan bualannya seseorang terpaksa melakukan sesuatu diluar kemampuan (misal hrs sampai berhutang dll). Bila tak dpt memenuhi bualan hatipun akan rusak dg menyusun rencana kebohongan. 


Akan tetapi ngomong dlm pengertian nasihat menasihati dlm kebenaran, dlm kesabaran; malah diperintahkan Allah bagi orang beriman. Kalau tdk melakukannya justru dlm kerugian.

وَا لْعَصْرِ 

اِنَّ الْاِ نْسَا نَ لَفِيْ خُسْرٍ 

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَا صَوْا بِا لْحَقِّ ۙ وَتَوَا صَوْا بِا لصَّبْرِ


"Demi masa."

"Sungguh, manusia berada dalam kerugian,"

"kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."

(QS.103= Al-'Asr ayat 1-3).


Bahwa dihati tempat pahala dan dosa bertarung, hati sumber kebaikan dan hati pula sumber keburukan. Sbg yg punya hati, mari pelihara hati agar selalu sbg pemicu kebaikan. 


يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ


“Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati kami di atas agama-Mu).”


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 4  Dzulkaidah 1442 H.

14 Juni 2021.

(807.06.21).

Monday 7 June 2021

Amarah Negatif dan Positif.

Di dlm diri manusia tersedia dua kekuatan yg berseberangan kutub, dengan kemampuan yg berlawanan. Di kutub yg satu tersedia kekuatan mengajak kpd berbuat baik, di kutub yg satunya lagi kekuatan untuk berbuat tidak baik. 


Kekuatan mengajak kpd berbuat baik, berlaku adil, jujur, dermawan, taat beribadah dan sikap2 yg terpuji lainnya terpancar dari qalbu yg bertaqwa. Bersumber dari hati nurani dibawah naungan Allah.


Sedangkan kekuatan yg mengajak kpd perbuatan tidak baik, curang, suka ingkar janji, kikir, jahil dan mungkar serta perbuatan tercela lainnya, adlh produk hawa nafsu yg disisipi setan.


Manusia berpotensi untuk mengikuti hati nurani sehingga berlaku taqwa dan juga berpotensi melakukan perbuatan tercela mengikuti hawa nafsu dlm pengaruh setan.


فَاَ لْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰٮهَا ۖ 

"maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya,"

(QS. 91= Asy-Syams ayat 8)


Dorongan dari dalam diri manusia untuk melakukan sesuatu, adlh nafsu. Berbicara mengenai "Nafsu" ada yg disebut "Nafsu Amarah"; sepertinya Nafsu Amarah ini cocoknya dpt dibagi 2 (dua) yaitu:

1. Nafsu Amarah Negatif.

2. Nafsu Amarah Positif.


ad. 1. Nafsu Amarah Negatif.

Nafsu Amarah negatif dipengaruhi setan, digunakan untuk berbuat jahat, jelas pemilik utamanya adalah penjahat. Nafsu Amarah Negatif, boleh juga mungkin diterjemahkan "tak mau kalah" atau "tak rela dikalahkan". 


Tanda2 nafsu amarah negatif a.l.:


a. Iri hati, susah hati bila orang senang. Senang hati bila mendengar orang susah, biasanya orang yg di iri adlh: selevel, tetangga, keluarga dekat, seprofesi.


b. Dengki; tak suka orang lain sukses, ingin kesuksesan orang itu pindah untuknya atau hilang dari orang itu. Bila perlu tak segan berbuat curang.


c. Loba; ingin memiliki lebih, tak rela kalau orang lain memiliki yg sama dg dirinya. Jangan diharap orang ini adil bila disuruh ngatur pembagian.


d. Takabur, bangga diri, anggap diri hebat ketimbang orang lain, orang lain ilmunya dibawah dirinya. Orang lain belum sampai kajiannya. Dll kehebatan dirinya ditonjolkan.


e. Mengumbar amarah, gampang marah, soal sedikit saja sdh cukup buat pemicu marahnya. Seharusnya hal sepele jadi besar.  Ybs tak dpt menahan amarah.


f. Bermewah mewah. Ini masuk dlm nafsu amarah, karena bermewah ini menjurus kpd berlebih lebihan, pemborosan, mubazir. Biasa si empunya nafsu ingin dinilai hebat oleh orang lain.


Ad. 2. Nafsu Amarah Positif

Nafsu Amarah Positif boleh jadi  dimiliki orang baik-baik termasuk ustadz/ustadzah.

Nafsu amarah Positif  ini  hrs dipelihara, istilah yg cocok buat nafsu amarah positif ialah  "Amarah Terkendali". Iri dan dengki serta loba (tamak) dlm berbuat kebaikan perlu dipertahankan. Jangan mau kalah dlm berbuat kebaikan.

Juga dlm hal tertentu marah perlu dilakukan, jika sdh menyangkut terhinanya bangsa, kita  hrs mengingatkan bangsa yg menghina kalau perlu dg marah kpd penghina, tapi akhlaknya tdk balas menghina. Terancamnya keamanan negara, sbg anak bangsa siap bela negara sesuai kemampuan yg dipunya. Terhinanya agama yg kita anut, wajar marah selanjutnya mengingatkan penghina, mendorong negara melaksanakan hukum yg berlaku. Akhlaknya jg tdk melakukan penghinaan balik.


Ttg nafsu Amarah Positif seperti Nabi Yusuf berujar diabadikan dlm Al-Qur'an:

وَمَاۤ اُبَرِّئُ نَفْسِيْ ۚ  اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌۢ بِالسُّوْٓءِ اِلَّا  مَا رَحِمَ رَبِّيْ  ۗ اِنَّ رَبِّيْ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

"Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang."

(QS. Surat Yusuf,  ayat 53)


Baru saja 26 hari Ramadhan beranjak dari bumi, dimana dibulan Ramadhan shaimin-shaimat tlh berlatih mengendalikan nafsu amarah. Hsl latihan itu seyogyakan diterapkan dlm 11 bulan mendatang. Kalau dpt; tetap konsisten. 


Tapi yg namanya manusia dpt saja makin jauh dari Ramadhan makin tergerus kemampuan mengendalikan nafsu amarah yg melekat di setiap diri. 


Ikhtiarnya barangkali kebiasaan shaum hendaknya diteruskan setiap bulan walau bukan bulan Ramadhan, dg puasa2 sunnah semisal Senin-Kamis, puasa tengah bulan dll. Alhamdulillah jika anda tlh selesai pula puasa Syawal selama 6 hari, sebab bulan Syawal sdh hampir terbenam akan terbit bulan Dzulkaidah.


Semoga kita semua tdk dihinggapi Nafsu Amarah Negatif dan dpt mengendalikan Nafsu Amarah Positif.

اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا. أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا

آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 26  Syawal 1442 H.

7 Juni 2021.

(804.06.21). 

Saturday 5 June 2021

Di Pintu ter-gesa2 setan menunggu.

Salah satu sifat manusia adlh tergesa-gesa dlm banyak hal;  Allah sampai abadikan


".......... ۗ وَكَا نَ الْاِ نْسَا نُ عَجُوْلًا

".................... Dan memang manusia bersifat tergesa-gesa."

(QS. 17 = Al-Isra' ayat 11)


dan QS. = 21 ayat 37:


خُلِقَ الْاِ نْسَا نُ مِنْ عَجَلٍ ۗ سَاُ ورِيْكُمْ اٰيٰتِيْ فَلَا تَسْتَعْجِلُوْنِ

"Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Ku. Maka janganlah kamu meminta Aku menyegerakannya."


Bermacam ketergesa-gesaan tsb dari ingin mendptkan kesenangan hidup secara instan.  Ingin mencapai tujuan sesegera mungkin kadang mengabaikan proses. ......

Dua contoh ini saja kadang sdh banyak manusia masuk perangkap Setan. Ketergesaan ingin senang secara instan tidak sedikit orang terlibat kejahatan karenanya.......Contoh terakhir ini banyak penipu investasi bodong, tak sedikit yg tertipu investasi bodong.

Pencapai tujuan mengabai proses kadang membuat orang yg tergesa gesa masuk pintu perangkap Setan dg rela melakukan hal2 yg tidak halal demi meraih cita2 itu.......


Dari Anas, Rasulullah ﷺ  bersabda:


التَّأَنيِّ مِنَ اللهِ وَ العُجْلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ


“Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa itu berasal dari setan.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shoghir mengatakan bahwa hadits ini hasan)


Yg paling menyedihkan lagi bila tergesa gesa dlm melaksanakan ibadah misalnya saja shalat. Yg terjadi tidak mencapai khusyuk lantaran tergesa gesa, setan tlh berhasil menunggu dipintu tergesa-gesa. Padahal Allah ingatkan akan hal khusyuk


اَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ لِذِكْرِ اللّٰهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَـقِّ ۙ وَلَا يَكُوْنُوْا كَا لَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلُ فَطَا لَ عَلَيْهِمُ الْاَ مَدُ فَقَسَتْ قُلُوْبُهُمْ ۗ وَكَثِيْرٌ مِّنْهُمْ فٰسِقُوْنَ

"Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka) dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima Kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik."

(QS. 57 = Al-Hadid ayat 16)


Intinya kita dilarang tergesa-gesa, semua perbuatan harus dilakukan dengan pengetahuan dan penglihatan mata hati. Penglihatan mata hati membutuhkan perenungan dan ketenangan. 


Sedangkan tergesa-gesa menghalangi terbukanya mata hati, tidak sempat berfikir tenang. Ketika manusia tergesa-gesa dalam melakukan kewajiban maka setan menebarkan kejahatannya dalam diri manusia tanpa disadari.


Semoga Allah memeliharakan kita semua dari sifat tergesa-gesa, sehingga memperoleh rizki dan mencapai tujuan dg cara halal, serta khusyuk dlm shalat. Terhindar dari segala kerugian karena tergesa-gesa.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 24  Syawal 1442 H.

5 Juni 2021.

(803.06.21).

Wednesday 2 June 2021

ANTRIAN

 

Seorang Prof sering bertemu dg ku,  ketika itu usianya keliwat 75, masih sanggup nyetir mobil sendiri. Beliau pernah cerita kpd ku, bahwa dianya tak ada penyakit. "Hebat Prof.,  saya jauh lbh muda dari prof sdh kena bbrp penyakit kronis, apa resepnya Prof". kataku pengen tau.


Agak tersenyum si Prof sdg duduk di sofa ruang istirahat itu menjelasan: "Mudah pak,............

..... ndak usah periksa kesehatan, jauhi laboratorium,...

...... bila ke Lab mesti ada aja penyakit kita lansia ini".


Hari ini ku periksa kontrol bulanan penyakit rutin. Teringat aku ke cerita selorohan Almarhum Prof kusebut di atas. Ingatanku muncul bukan karena penyakit rutinku tapi karena ANTRIAN.


Prosedur kontrol ke RS di era covid 19 ini, sedikit agak nambah dari biasa sblm covid. Tambahannya pasien hrs lbh dahulu di skreening. Semua prosedur hrs ANTRI. Di era covid antrian hrs berjarak. Bagi manula yg tak tahan berdiri lama, antrian cukup merepotkan. Ada sih tempat duduk di seputar tempat antri, disitulah timbul soalnya. Tadi ada lansia, bgt usai seseorang diskreening diapun maju menghampiri meja petugas skreening. 


Eee lansia yg masih kuat berdiri langsung "berguman", "antri donk"!!!

Bapak yg sdh duduk dpn petugas siap di skreening tadi, langsung berdiri, mempersilahkan lansia yg nyuruh antri tadi. Yg terjadi...... lansia pemrotes tadi ternyata sungkan pula, dg nada merendah dan membukakan telapak tangannya mempersilahkan pak tua tadi meneruskan skreening. Sbtlnya pak tua tadi sdh lama tiba di lokasi dekat meja skreening, tapi karena tak kuat berdiri lama, milih duduk tak jauh dari meja skreening. Persoalan duduk di ruang tunggu, era covid ini juga masalah karena kursi yg tadinya dpt dimuat 3 orang skrg hanya dua. Letak antar kursi juga diperjarang.


Umumnya yg berlangganan rumah sakit adlh para lansia. Namun adakalanya pengantarnya lbh muda. Rumah sakit melalui pengeras suara menghimbau  agar pengantar yg lbh muda, berikan lbh dahulu kursi2 ruang tunggu untuk pasien terutama yg tak kuat berdiri.


Dalam kondisi seperti inipun bagi insan Qur'ani harusnya sanggup menerapkan ajaran al-Qur'an yaitu  harus menjalin hubungan baik sesama manusia (hamblum minannas)

....... فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَصْلِحُوْا ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖ  وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗۤ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

".................maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu orang-orang yang beriman."

(QS. Al-Anfal ayat 1).


Dlm berinteraksi sesama manusia ini kadang ada perbuatan baik yg kita lakukan tak sengaja berniat khusus (seperti memberi tempat duduk, taat antri, mendahulukan yg lbh perlu memudahkan orang lain. Bila setiap hal itu dilakukan dg niat untuk mencari keridhaan Allah. Insya Allah mendptkan balasan kebaikan di sisi Allah.


Kuteringat seorang teman berseloroh menceritakan ttg pengadilan akhirat bagi "Seorang penceramah versus seorang supir ugal-ugalan". 


Ketika di pengadilan akhirat itu si penceramah tak mendptkan ganjaran apapun dari ceramahnya, karena dlm ceramahnya dianya sll bangga diri bahwa dianya ngajar di-mana2, secara terselubung mengisyaratkan bahwa dianya berilmu tinggi, sering dari mimbar menyebut bahwa penceramah lain kan blm pernah menyajikan ilmu seperti dirinya. Yg hebat lagi sering nganggap peserta dengar pencerahannya blm tau apa yg dipaparkannya. Agaknya ini penceramah lupa bahwa banyak ayat di Al-Qur'an menyebutkan Allah tak suka orang yg sombong dan membanggakan diri a.l.

لِّـكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَاۤ اٰتٰٮكُمْ ۗ  وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرِ 

"................Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri,"

(QS. Al-Hadid ayat 23).


Sementara si supir ugal2 an mendptkan sedikit ganjaran penambah timbangan kebaikannya oleh sebab ke ugal2an nya nyetir bis, para penumpang jadi ingat terus menerus dlm perjalanan itu kepada Allah, lantaran takut, menyebut nama Allah dan kalimat dzikir2 lainnya.  Di sini si supir dpt bagian pahala. Apalagi jelas2 memberi kemudahan bagi lansia antri berobat. Insya Allah mendptkan pahala sesuai janji Allah:

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَا لَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗ ۗ 

"Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."

(QS.99 = Az-Zalzalah ayat 7)


Semoga kita menjadi insan Qur'ani yg selalu menebar kebaikan dikondisi apapun.



آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 21  Syawal 1442 H.

2 Juni 2021.

(802.06.21).

Tuesday 1 June 2021

Bahagia dg Lima "UR".

Bahagia dikehendaki setiap orang. Ukuran kebahagianpun beda agaknya setiap orang. Kebahagian itu milik pribadi, sebab kadang orang lain menilai seseorang bahagia, padahal ybs merasa menderita. Sebaliknya seseorang terlihat orang lain hidupnya susah, tapi ybs merasa cukup bahagia.

Bahagia agaknya urusan perasaan. Sedangkan perasaan adlh wilayah hati dlm arti abstrak. Makanya diri sendirilah yg paling tau bahagia atau tidak menjalani hidup ini.


Kucoba menyusun faktor yg kiranya dpt mengkondisikan kehidupan ini menjadi bahagia. Supaya mudah mengingatnya kubuatkan singkatan 5 (lima) "UR" yaitu:


1. Selalu bersyukur.

2. Sering tafakur.

3. Hidup teratur.

4. Jangan suka mengukur.

5. Tak mudah tergiur.


ad. 1. Selalu bersyukur.

Selalu bersyukur adlh kunci utama  kebahagiaan. Menerima apa adanya, soal perolehan rezeki biarpun sedikit disyukuri sehingga tidak resah, tidak keluh kesah, tidak kesal. Apa yg didapat dinikmati. Dg demikian akan selalu mendapatkan kebaikan.

(QS. 27 = An-Naml ayat 40)

"...........وَمَنْ شَكَرَ فَاِ نَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖ.........."

"......Barang siapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri,.........:"


ad.2.Sering tafakur.

Tafakur, mengingat Allah menjadikan diri kurang kesempatan untuk berfikir yg tidak baik. Fikiran kusut membuat tdk bahagia. Sering mengingat Allah membuat hati tenang.


اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ ۗ 

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."

(QS.13 = Ar-Ra'd ayat 28).


ad.3. Hidup teratur.

Keteraturan menentukan ke arah kebahagiaan, mulai dari ibadah, kita diajarkan teratur. Setiap tahun sekali puasa sebulan. Setiap pekan sekali shalat seragam berjamaah di hari Jum'at. 

Setiap hari shalat subuh sblm beraktivitas, shalat diusahakan berjamaah di masjid dekat kediaman, karenanya dpt bersosialisasi dg warga setempat, tetangga dan jiran. Bahagialah bermasyarakat.

Dzuhur dan Ashar mungkin sampai Maghrib teratur shalat bersama rekan sekerja atau kantor2, komunitas ditempat usaha. Berbahagia bersama komunitas sekerja.

Isya' teratur kumpul kembali shalat berjamaah bersama warga dekat kediaman. Kembali lagi bersosialisasi dg jiran tetangga, ini wujud kebahagiaan. Tidak diperoleh oleh orang yg tdk ikutan melaksanakan kegiatan berjamaah  subuh dan isya' di lokasi tempat tinggal.


Begitu juga infak dan sadakah teratur dpt dilakukan saban hari misal ketika masuk masjid di waktu subuh, walau tak besar tapi teratur, rutin. Ibadah yg teratur dlm terminologi agama mungkin disebut istiqamah. Jaminan buat orang istiqamah:


اِنَّ الَّذِيْنَ قَا لُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَا مُوْا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ۚ 


اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا  ۚ جَزَآءً بِۢمَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ


"Sesungguhnya orang-orang yang berkata, Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka tetap istiqamah, tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati."


"Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan."

(QS. 46 = Al-Ahqaf ayat 13-14).


Keteraturan ini sampai ke pola makan dan kegiatan2 lainnya diusahakan teratur, dg dmkn membahagiakan sebab berjalan otomatis, tidak lagi terasa beban.


ad. 4. Jangan suka mengukur.

Yg dimaksud tak suka mengukur atau membanding keadaan diri dg keberhasilan orang lain. Membuat ukuran perbandingan dg rezeki, keberhasilan orang lain, sisi negatifnya membuat iri hati berlanjut kpd membuat tidak bahagia. Walau ada sisi positipnya memotivasi usaha lbh giat. Namun perlu diingat rezeki sudah tertakar tak tertukar. QS An-Nahl 71:


وَا للّٰهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ فِى الرِّزْقِ

"Dan Allah melebihkan sebagian kamu atas sebagian yang lain dalam hal rezeki, ............."


ad. 5. Tak mudah tergiur.

Hidup ini penuh godaan, bermacam iming2 mendapatkan harta dg cara instan, tidak pandang strara sosial ataupun jabatan.

Orang yg tak punya diiming-imingi, a.l. perolehan harta dng jalan uang dpt digandakan, taunya tertipu.

Orang berjabatan, tergiur oleh kesempatan...... akhirnya tersangkut korupsi atau salah gunakan jabatan.

Orang biasapun tak luput dari ketergiuran melihat teman selevel atau tetangga yg makmur. Ingin menyamai kalau dpt melebihi. Pokoknya soal ketergiuran ini salah satu arah setan menggelincirkan manusia sbgm pernyataannya dlm surat Al-A'raf ayat 17


ثُمَّ لَاٰ تِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَا نِهِمْ وَعَنْ شَمَآئِلِهِمْ ۗ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ

"kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur."


Pernyataan ini oleh Allah dilegitimasi

قَا لَ اِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِيْنَ

"(Allah) berfirman, Benar, kamu termasuk yang diberi penangguhan waktu."

(Al-A'raf ayat 15 dan juga Sad 80).


Kesimpulannya kalau ingin bahagia kondisikanlah diri dg 5 (lima) "UR" tsb di.atas. Semoga kita dpt menjalani dg istiqamah.



آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 20  Syawal 1442 H.

1  Juni 2021.

(801.06.21).