Sunday 30 December 2018

RENUNGAN diujung TAHUN

Setiap pergantian tahun yg akan jadi bahan renungan qt paling kurang 3 hal sbb:
1. Tentang tahun yg tlh dijalani, evaluasi apa saja prestasi dan kegagalan yg terjadi.
2. Tahun mendatang bgmn mempertahan prestasi dan mengejar ketertinggalan th yg lalu.
3. Agak jarang orang merenungkan sampai bulan apa saja dianya masih punya kontrak hidup di thn depan.

Padahal sunatullah hidup ini pasti berakhir. Malah orang merenungkan butir 3 ini dianggap orang yg "pesimis". Kalau diingatkan kpd orang lain, orang yg diingatkan menganggap tak sopan bahkan dikatakan "nyumpahi" atau men do'akan mati. Padahal maut tiap detik dpt terjadi.

Pembaca tulisanku ini yg paling belia sekalipun tak kan mungkin untuk melihat kalender tahun 2219. Yaitu kalender 200 tahun yad. Umur manusia sepertinya sdh berbatas di bawah se abad kalaupun ada yg sampai atau lebih seabad dpt dihitung dg jari, akan jadi berita dunia.

Walau menyadari akan keterbatasan usia itu namanya manusia sepertinya acuh, tetap saja berjuang untuk sukses, tdk peduli bgmn caranya. Kadang tujuan menghalalkan cara. Apalagi bila sdh kemasukkan faham akhirat itu hanya ramalan, belum tentu kenyataannya sebab blm ada yg lihat langsung kesana. Faham inkari akhirat ini dg lantang menyatakan "blm ada yg pulang dari akhirat membawa vedio kejadian di alam sana"

Kalau sdh kemasukan faham tak percaya akhirat, maka mrk menganggap mati adalah proses alami, bgt mati selesai, habislah segala urusan. Generasi baru muncul menggantikan, agar mrk hidup senang dan nyaman, selagi bisa, selagi mungkin, selagi ada kesempatan, tumpuk harta dan pertahankan jabatan untuk dpt diwariskan kpd anak cucu penerus kehidupan.

Faham inkar akhirat ini bukan baru muncul abad ini, bahkan keberadaannya justru lebih dulu sblm datangnya nabi2 dan rasul2 utusan Allah. Banyak ayat Al-Qur'an yg mengabadikan ketidak percayaan pada hari akhirat a.l.:
قَالُوْۤا ءَاِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَّ عِظَامًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَ
"Mereka berkata, Apakah betul, apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, kami benar-benar akan dibangkitkan kembali"?
(QS. Al-Mu'minun ayat 82)

Persoalan hari esok yg diingatkan Allah melalui surat Al Hasyr 18 dianggap hari esok sebatas di dunia. Padahal hari esok dimaksudkan juga hari esok di akhirat.
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan"

Memang hari esok di dunia adalah hari ssdh hari ini. Untuk setiap individu bisa panjang bisa pendek. Hari esok di dunia inipun hrs qt persiapkan agar kedepan dpt disongsong dg sgla kemudahan buat diri kalau mungkin sampai ke anak cucu.

Persiapan untuk kehidupan di akhirat bagi orang beriman, jauh lbh penting mengingat sifatnya yg abadi. Tdk seperti kehidupan di dunia sementara dan hanya senda gurau dan permainan:
وَمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا لَهْوٌ وَّلَعِبٌ ۗ وَاِنَّ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ لَهِيَ الْحَـيَوَانُ ۘ  لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْن
"Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui".
(QS. Al-Ankabut ayat 64)

Atas dasar keyakinan hari esok akhirat inilah, orang beriman dlm mempersiapan hari esok dunianya tdk "tujuan menghalalkan cara". Tetap memperhatikan koridor yg digariskan agama mereka.

Tidak ada satu agamapun yg tak percaya adanya alam akhirat, alam ssdh alam dunia ini. Jadi jikalah ada orang lisannya menyatakan alam akhirat itu tdk ada, maka dianya sdh menanggalkan agamanya.

Akan tetapi, setiap manusia walau dia mengatakan tak percaya agama, di hatinya paling dlm, tetap percaya hal2 ghaib. Sebab didirinya sendiri bnyk tdpt peristiwa ghaib, Diantara ke ghaiban itu:
#Tak seorangpun dpt melihat ruh nya sendiri.
#Tak ada yg sanggup mengarang mimpi indah atau menghindari mimpi menakutkan ketika tidur.
#Tak seorangpun sanggup kendalikan berapa jumlah denyut nadinya per menit. #Dan banyak lagi keajaiban diri saban hari qt lalui namun tak disadari.

O.k.i. dlm merenung penghujung tahun ini sebaiknya qt evaluasi diri, dosa apa yg tlh dilakukan th lalu kemudian bertaubat serta memperbaiki diri dg kebaikan di th depan. Jika banyak kebaikan dan prestasi dipertahankan dan ditingkatkan lbh baik lagi dg dasar pemikiran bahwa alam dunia semakin dekat masanya qt tinggalkan, alam kubur sdh demikian dekat qt masuki.
Dmkn renungan singkat ujung thn ini smg manfaat.

Mhn maaf bila tulisan saya yg tlh lalu dan yad, barangkali kurang mengena di hati pembaca. Petik sekira baik, abaikan upama tak bernilai guna.

Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnya dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya berlepas diri daripadanya). Barakallhu fikum. Wallahu 'alam bishawab.
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

SIKAP ketika BERUNTUNG atau BUNTUNG

Bicara soal nasib, ditemui dlm hidup ini dua kutub ekstrim. Beruntung atau Buntung. Diantara dua kutub tsb ada yg pertengahan, dekat ke beruntung atau pertengahan dekat ke buntung.

Ada orang mengalaminya kedua kutub tersebut. Ada juga si, manusia sejak tampil ke dunia ini sdh di kutub yg BERUNTUNG terus sampai akhir hayat. Sejak lahir sdh dimuliakan sampai dewasa langsung di Raja kan.

Tak kurang orang yg sejak lahir sampai mati dikutub BUNTUNG. Banyak juga orang yg dari awal kehidupan menderita kemudian di masa tua senang sentosa. Sebaliknya ada juga orang yg semula hidup mewah serba berkecukupan, diakhir kehidupan meredup jatuh pailit.

Menyadari bahwa senang susah dlm hidup adlh taqdir dari yg maha kuasa, maka panduan iman, dlm kondisi apapun ihlas menjalaninya. Lebih jauh iman mengarahkan agar berperilaku ketika BERUNTUNG atau BUNTUNG.

a. Bila mendapat keberuntungan. dianya bersyukur. Karena yakin sekali bahwa keberuntungan yg diperoleh, datang dari Allah. Pribadi beriman tidak mau termasuk kelompok kufur nikmat seperti disebut dlm al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 243:
اِنَّ اللّٰهَ لَذُوْ فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلٰـكِنَّ اَکْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْکُرُوْنَ
(Sesungguhnya Allah memberikan karunia kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur).

b. Bila berhasil, bila sukses tidak berbangga diri, dianya menyadari di keberhasilannya ada campur tangan Allah. Orang beriman meresapi betul petunjuk Allah.
( وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَاۤ اٰتٰٮكُم =
dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu)
Selanjutnya
( وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرِ =
Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri) Al-Hadid 23.

c. Bila mengalami musibah, dianya mengembalikan kepada Allah; innalillahi wainna ilaihi rajiun. Mengikuti panduan Allah,
الَّذِيْنَ اِذَاۤ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۙ قَالُوْۤا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـاۤ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ
"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)".
(Al-Baqarah; 156).

d. Bila menerima kesusahan, dianya bersabar seraya berdoa “Ya Allah! tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Sedang yang susah dapat Engkau jadikan mudah apabila Engkau menghendakinya” (Allahuma laa sahla illaa maa jaa’ltahu sahla wa anta taja’lulhazna iza syi’ta sahla) HR Ibnu Hibban.

e. Bila dalam keadaan kekecauan; dianya tenang/tidak panic, sambil berserah diri kpd Allah, lalu berdo'a ( رَبَّنَاۤ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا = Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran).
Kadang memang Allah uji manusia dg kegelisahan, ketakutan pokoknya ketidak nyamanan hidup.
وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَالْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْن
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar".
(QS. Al-Baqarah ayat 155)

f. Bila gagal tidak terlalu kecewa, tetap berbaik sangka kepada Allah. Seraya mengoreksi diri penyebab kegagalan itu. Apakah karena kurang ihtiar atau karena ada ketakaburan dlm diri hingga Allah tak berkenan.
( وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرِ.
= dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri). Selanjutnya tak berkepanjangan menyesali kegagalan itu.
(لِّـكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ = Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu 
Al-Hadid 23.

Perilaku tersaji butir "a" sampai "f" di atas mrpkn antara lain perilaku Mukmin sejati, seperti disabdakan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Abu Yahya Suhaib bin Sinan:

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin. Sungguh semua urusannya adalah baik, dan yang demikian itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali oleh orang Mukmin, yaitu jika ia mendapatkan kegembiraan ia bersyukur dan itu suatu kebaikan baginya. Dan jika ia mendapat kesusahan, ia bersabar dan itu pun suatu kebaikan baginya.

Sudahkah kita berperilaku "Mukmin sejati" itu. Semoga kalau blm seutuhnya, kita mulai dapat melakukan pendekatan kearah tersebut. Aamiin.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

PERGANTIAN TAHUN

Ditanggal yg sama setahun lalu, kupublish tulisan ini. Sepertinya masih pas untuk dibaca kembali. Mudah2an masih ada pembaca yg sudi membacanya lagi.

Sudah terjadi saban tahun. Tahun yg lama dilalui dan tahun berikut di jelang. Hari ini tanggal 31 Desember 2018. Besok insya Allah qt semua menjalani tahun 2019 menurut kalender yg disepakati dunia internasional.
Dalam kaidah agama Islam bulanpun ditetapkan oleh Allah dlm setahun sebanyak 12.
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ , ........."
"Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dlm ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan Bumi, ..................."
(QS. At-Taubah ayat 36).

Sblm bumi diciptakan, Allah telah atur bulan yg akan terbit dan terbenam dlm setahun adalah 12 kali. Di dalam penanggalan Islam setiap bulan itu ada yg berumur 30 hari dan ada yg hanya 29 hari. Dari sunatullah ini tergerak para ilmuan muslim, maka muncullah ilmu falaq dan hisab. Dari ilmu falaq dan ilmu hisab ini dpt disusunlah penaggalan Islam dengan menyusun dalam kalender kapan mulai tgl satu dan kapan tgl akhir setiap bulan. 
Islam dng tuntunan Ilahi menetapkan bulan bulan yg 12 itu menjadi:
Bulan pertama MUHARRAM
Bulan ke dua SYAFAR
Bulan ke tiga RABI UL AWWAL
Bulan ke empat RABBI UL AKHIR
Bulan kelima JUMADIL AWWAL
Bulan ke enam JUMADIL AKHIR
Bulan ke tujuh RAJAB
Bulan ke delapan SYA' BAN
Bulan ke sembilan RAMADHAN
Bulan ke sepuluh SYAWAL
Bulan ke sebelas ZULQAIDAH
Bulan ke dua belas  ZULHIJJAH
Di akhir tahun, bulan ke dua belas, acara ditandai dg ibadah puncak dari rukun Islam y.i. ibadah HAJI klimaknya terpusat di Arrafah pada tgl 9 dg wukuf bagi yg sdng ibadah Haji. Bagi yg di tanah air masing- masing berpuasa dikenal dg puasa Arrafah.

Pada tahun barunya di bulan Muharram di meriahkan dg puasa pada tgl 9, 10 atau 10, 11.
Jadi awal tahun dan akhir  tahun ktt dlm kaidah agama Islam bukan di meriahkan dg hura-hura, tetapi disambut dg neningkatkan taqwa kepada Allah, berwujud Ibadah Haji dan puasa.
Alangkah indahnya bila dlm rangka mengakhiri tahun dan menyambut tahun baru "kalender internasional"  inipun qt ganti model, mendekati model yg disyariatkan agama. Dengan meningkatkan ketaqwaan kepada TUHAN, bukan dg berpesta pora, berhura-hura berkembang api ria. Bermercon membahana. Kegiatan pora dan hura itu menguras banyak biaya dan tak mustahil mengundang mara bahaya. Jangan jangan menyebabkan Allah menjadi murka, meskipun di acaranya kadang tetap terselip ucapan yg memberi sambutan kata syukur dan pujian kpd Allah swt. Apakah dng ucapan syukur dan alhamdulillah ketika menyampaikan sambutan itu cukup untuk meredakan kemungkinan kemurkaan Allah, bila acara "tahun baruan" tertumpang banyak perbuatan yg sia-sia pora dan hura kadang...... melanggar laranganNya. Allah tak berkenan dg perbuatan pemborosan, hura2 menggunakan harta karunia Allah untuk yg tak bermanfaat.
اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْۤا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗ وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا
"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya"
(QS. Al-Isra' ayat 27) 

Smg makin banyak di antara qt lbh memilih detik-detik meninggalkan tahun lama dg tafakur, evaluasi diri tentang kealfaan th lalu untuk taubat dan bertekad melakukan perbaikan di tahun2 kedepan, sepanjang hayat masih dikandung badan. Aamiin. Barakallu fikum. Wassalam. M. Syarif Arbi.

Tuesday 25 December 2018

Semua pasti BERAKHIR

“Salin”, di sebagian daerah diartikan memindahkan isi. Memindahkan isi ini dlm artian barang cair. Misalnya minyak dari botol ke botol. Kalau ada seorang anak lelaki paras dan fostur tubuhnya sama persis dg si ayah, orang katakan "disalin ndak tumpah". Bgt juga jika seorang anak perempuan sama persis ibunya. Ini sesungguhnya mrpk sinyal bahwa ayah bunda akan berakhir, generasi pengganti tlh datang.

Salin,  juga berarti tukar pakaian. Jadi kalau di suatu fasilitas umum ada kamar disediakan “Ruang Ganti Pakaian” dapat disederhanakan “Ruang Salin”. Ini pertanda keutamaan pakaian lama akan berakhir, setidaknya untuk waktu tertentu.

Salin, Kalau ditambah awalan “Ber”, akan berarti “melahirkan”, kalau ditambah akhiran “an” jadi berati “bukan asli”.

Salin, diartikan pula “meng kopi”. sebuah naskah diketik ulang ke kertas lain disebut menyalin. Dulu blm ada teknologi foto copy, orang menyalin Ijazah misalnya. Setelah Ijazah diketik ulang di kertas lain kemudian dibawah salinan itu di ketik tulisan "Disalin sesuai bunyi aslinya oleh ....(nama penyalin, biasanya nama yg berwenang di tempat ijazah itu dikeluarkan dan distempel basah)". Salinan itupun berlakulah sbg telah dilegalisir. Dlm case ini dokumen asli tdk berarti berakhir, malah disimpan yg sebaik-baiknya untuk bila diperlukan ditunjukkan mendampingi salinan.

Betapa bersyukurnya kita sekarang ini, dg adanya alat foto copy, shg melegalisir dokumen penting tak usah disalin ulang model doeloe.

Setiap hadir suatu teknologi baru, lantas menelan teknologi sebelumnya. Mesin ketik yg ditemukan oleh Christopher Sholes, pada tahun 1868, kini tinggal jadi sejarah dg ditemukan kumputer dan printer.

Dmkn juga teknologi elektronik, telokomunikasi dan transportasi, dg lahirnya teknologi baru di bidang2 tsb teknologi lama yg tertinggal lalu ditinggalkan. Beberapa kegiatan usaha dengan teknologi lama/sytem lama tak dpt lagi diteruskan.

Bgtlah adanya produk apapun di dunia ini sudah siklusnya ada masa mulai (pertumbuhan) ada masa jaya dan pasti datang masa suram dan hilang. Jangan kan lagi suatu produk, diri awak pun semula tiada, muncul kedunia, bertumbuh, remaja, kadang sampai tua, seterusnya pasti pergi tinggalkan dunia ini. Apatah lagi diri ini sedang dunia inipun akan sirna.
Maha benar Allah melalui firmannya.
مَا عِنْدَكُمْ  يَنْفَدُ
"Apa yang ada di sisimu akan lenyap"
(QS. An-Nahl ayat 96)

Smg kita insyaf sehingga ketika sukses tak usah terlalu gembira meluap2.  Manakala gagal tak pula terlalu nyunsep meratap2. 
Allah ingatkan:
لِّـكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَاۤ اٰتٰٮكُمْ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرِ
"Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri"
(QS. Al-Hadid ayat 23)

Dari uraian di atas maklumlah kita bahwa semua ini akan berakhir.

Wallahu alam bishawab.
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

KEJAYAAN mesti di PERGILIRKAN

Masa kecilku sampai remaja tak terbayang Sungai Pawan yg membelah kotaku dg kecamatan sekitarnya terbaring jembatan menghubungkannya. Dng adanya jembatan itu sejumlah kawan2ku entah kerja apa, sebab hampir tak ada lagi pengguna jasa menyeberangkan orang, kendaraan. Setempat diistilahkan "Penambang". Jembatan penyeberangan telah meng kanibal "Penambang". Kejayaan Penambang pun habis waktunya fungsinya digantikan jembatan.

Era 2000 an memjamur di kota kota besar wartel kemudian warnet. Eee sekarang produk itu mati dg sendirinya di kanibal oleh hp canggih bukan saja dpt nilpon tapi dpt internetan, video call. W.A. Instagram. Masih segar ingatanku, tahun 1970 an hanya rumah orang tertentu yg terpasang telepon. Kejayaan warnet kini dipergilirkan oleh mobile phone.

Transportasi berbasis on line kini di Jakarta juga kota-kota besar agaknya sdh mengkanibal angkutan konvensional taxi termasuk angkot dan Bajay. Bgt pengakuan supir taxi angkot dan Bajay. Walau pengusaha menyikapi dg menurunkan setoran.

T.T. seorang pengemudi Bajay mengantarkanku dari rumah ke Gambir mengisahkan sblm tersaing oleh transportasi on line setoran Rp 130 ribu, skrg diturunkan jadi Rp 80 ribu/hari. Tapi,..; sambungnya: "lebih mudah cari Rp 130 ribu ketimbang Rp 80 ribu".

Masuk di akal, Bajay pasti kalah bersaing dg "on line transport", sebab dari rumahku ke Gambir cuma belasan ribu ndak usah nawar. Bang T.T. supir Bajay dari rumahku ke Gambir semula pasang tarif Rp 25 ribu, stlh nego dpt Rp 20 ribu.
Jelas aman, nyaman dan murah pakai "on line". Nah kejayaan moda transportasi konvensional kini tengah digilirkan dg moda transportasi berbasis on line.

Belakangan sudah banyak komoditi yg dpt dibeli dg tdk banyak lagi melangkahkan KAKI, cukup dg JARI. Alamat sebentar lagi gedung toko2 serba mewah akan kekurangan pengunjung, lambat laun harus menerima kenyataan, pergiliran kejayaan, karena pelanggan akan beralih "belanja menggunakan JARI"

Begitupun keberjayaan kekuasaan suatu bangsa, suatu dinasti, mesti di pergilirkan, sejarah dunia mencatat hal tersebut secara lengkap. Dg dmkn adalah alami jika yang berkuasa selalu ganti berganti. KEJAYAAN mesti DIPERGILIRKAN.

Menyoal ttg pergiliran berjayanya suatu produk, suatu bangsa, suatu dinasti, bila qt simak tuntunan Al-Qur'an baik qt liat ayat di bawah ini:
وَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَلِيَـعْلَمَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman.
(QS. Ali Imran ayat 140)

Penggalan dari ayat ini, memberikan informasi, kejayaan dan kehancuran memang diatur oleh Allah termasuk juga kejayaan berwujud kekuasaan. Kadang bila qt liat seorang Raja disebuah kerajaan yg berkuasa dan kuat dlm berbagai sudut, sepertinya tak mungkin tergantikan. Yg terjadi sebaliknya Kaisar dan Raja yg besar bgmpun juga jatuh, dipergilirkan.
Bgt pula suatu produk, akan habis masa tenarnya, kmdian digantikan produk yg lainnya. Itu semua di kondisikan Allah agar manusia semakin hari semakin cerdas, karena terus menerus berinovasi. Sekaligus untuk menguji orang yg beriman, apakah dg jatuhnya produk yg sdg ia geluti, ybs berputus asa atau tawakkal kemudian lanjut berihtiar mencari karunia Allah yg tersedia dmk banyak.
Juga untuk menguji orang beriman apakah akan mengkultuskan seseorang yg sdg berkuasa, atau hanya yakin dan percaya bahwa satu2nya ALLAH, berkuasa mutlak tak tergantikan. Sdgkan kekuasaan kejayaan manusia pasti dipergilirkan.

Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnya dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya berlepas diri dari padanya). Barakallahu fikum.
Wallahu 'alam bishawab.
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Sunday 16 December 2018

MENCEGAH terbangnya IMAN

Surga itu luas, seluas langit dan bumi. Penghuninya adalah orang yg beriman kpd Allah dan RasulNya. Iman itu diwujudkan dlm bentuk TAQWA.

Dalil surga itu luas dan diperuntukan buat siapa dpt dilihat, Al-Hadid 21:
وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَآءِ وَ الْاَرْضِ ۙ اُعِدَّتْ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖ
(surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya).

Peruntukan surga buat orang taqwa dalilnya, Ali Imran ayat 133:
وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ
(surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa).

Hendaklah diingat bahwa beriman dan taqwa di atas, haruslah dilaksanakan secara kontinyu dan konsisten, terminology agama, "ISTIQAMAH". Tidak boleh tempo2 beriman dan bertaqwa, dilain waktu iman dikebelakangkan taqwa dikesampingkan. Sebab tak seorangpun tau kapan maut datang menjemput. Boleh jadi maut terjadi di sembarang kondisi.

Umpamanya maut datang pas awak dlm kondisi iman sedang merosot selaras dg melorotnya iman tentu taqwapun hilang. Urunglah diri menghuni surga. Iman itu terbang manakala ybs melanggar larangan agama. Seperti disabdakan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
dari Abu Hurairah r.a. (HR. Bukhari dan Muslim):

لاَ يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ
(Tidaklah beriman seorang pezina ketika ia sedang berzina).
Jadi pas sdg berselingkuh, iman langsung hilang. Awak mati, maka matinya dlm keadaan tdk beriman.

 وَلاَ يَسْرِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ،
(Tidaklah beriman seorang pencuri ketika ia sedang mencuri).
Kalau, sdg mencuri/korupsi disaat itu si pelaku imannya hilang. Bila dijemput maut, agaknya surgapun luput.

وَلاَ يَشْرَبُ حِينَ يَشْرَبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ
(Tidaklah beriman seorang peminum khamar ketika ia sedang meminum khamar).
Kalau tengah minum yg memabukkan, menggunakan obat terlarang juga iman ybs. sedang terbang. Umpamanya mautpun datang. Kesempatan masuk surgapun melayang.

Kalau bgt misalnya seorang sedang selingkuh, sedang melakukan korupsi, sedang mabuk2an, menggunakan obat terlarang, saat itu pula imannya TERBANG.

Inilah barangkali maksud Nabi Muhammad .s.a.w. memberitahukan bahwa dpt saja seseorang kurang sehasta lagi masuk surga, lalu batal.
"...................................
إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ

"sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. .(Riwayat Bukhari dan Muslim).

Ngeri juga yaa!!!, bagi yg rajin ibadah, bila kecele diakhir perjalanan umur, bisa saja batal mendpt surga.

O.k.i. nampaknya kuncinya adlh ISTIQAMAH dlm beribadah, ISTIQAMAH juga menjauhi larangan agama, shg iman dan taqwa sll terjaga dg dmkn tdk ada peluang terbangnya iman.

Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

UJIAN ke HIDUPAN an

Pemeluk agama menyakini bahwa hidup di dunia ini sementara, nanti ada kehidupan akhirat yg abadi.

Di akhirat tlh menunggu Surga atau Neraka. Tentu tak seorangpun ingin masuk Neraka, cita2 setiap orang berharap Surga. Tak ada pilihan di daerah ABU2.

Ihtiar masuk surga dipandu ajaran agama, intinya IMAN dan TAQWA, berupa hubungan setiap diri kepada Allah. Implementasi iman dan taqwa itu terindikasi berbuat baik sesama manusia dan seluruh mahluk ciptaan Allah.

Perihal BERIMAN, hrs melalui pembuktian
seperti dingatkan Allah dlm Al-Qur'an surat Al-Ankabut ayat 2:
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, Kami telah beriman dan mereka tidak diuji?"

Pertama: Ujian dpt berwujud suka cita, sekses, kemewahan kesenangan hidup, kondang terpandang serta jabatan yg disandang.
Kedua: Ujian boleh jadi berupa duka cita, hidup sulit, kegagalan bertubi, terpojok hina dimata manusia.
Lebih banyak orang lolos diujian disebut terakhir ketimbang ujian kesenangan disebut pertama.

Yang lolos dari ujian2 itu, baik ujian menyenangkan maupun ujian ekstrim menyulitkan hanyalah orang yang TAQWA.
Sebab buat orang yg taqwa Allah janjikan memperoleh 8 reward. Dari 8 reward itu 4 akan diberikan di dunia dan 4 lagi di akhirat nanti.

Di akhirat tidak diuji lagi hanya dimintai pertanggungan jawab. O.k.i. empat reward bagi si TAQWA di dunia diangkat tulisan ini. Empat reward itu cukup sbg sarana buat lolos ujian kehidupan karena:

1. DIBERIKAN JALAN KELUAR
 وَمَنْ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا
(Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya) surat Al-Talaq ayat 2.

2. DIMUDAHKAN SEGALA URUSAN.
وَمَنْ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ اَمْرِهٖ یُسْرًا
(Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya) At-Talaq ayat 4.

3. SELALU DLM KECUKUPAN
وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ
(Dan barang siapa bertawaqal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya) At-Talaq ayat 3.

4. DIBERI REZEKI TAK DI-SANGKA2
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
(dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya) At Talaq ayat 3.

Dg dmkn ujian dlm bentuk apapun orang yg Taqwa akan dpt menyikapinya. Manakala diuji dg menemukan jalan buntu ditolong Allah dg diberikan "Jalan Keluar"

Dlm hal diuji dg kesibukan aktivitas karena kududukan atau bisnis, atau masalah kehidupan lainnya disiapkan Allah "kemudahkan segala urusan"

Bagi yg hidup pas2an, perolehan rezeki meskipun tak banyak ttp sll dlm kecukupan. Pas ada keperluan datang rezeki mencover kebutuhan.
Juga bagi yg dpt rezeki berlebih mensyukuri limpahan reziki itu dg bersyukur tdk malah tetap merasa kurang. Sebab kepadanya oleh Allah diberikan "rasa kecukupan"

Pencari rezeki di sektor formal volume pendapatan sudah terukur. Tentu amat bersyukur bila sesekali datang rezeki diluar dugaan (halal tentunya). Penggiat di sektor non formal akan lebih sering memperoleh rezeki yg tak disangka-sangka ini sbg anugerah Allah. Kadang rezeki yg direncanakan masuk ternyata tidak jadi, malah yg tak di tergetkan justru yg datang.

Dari uraian di atas untuk memberi semangat hidup ini. Bagus di tadhaburi surat Al-Bakarah 214.
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَـنَّةَ وَ لَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَآءُ وَالضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ
"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, Kapankah datang pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat"

Sudahkan kita mengalami ujian2 hidup ini, sejauh ini apakah kita termasuk orang yg lulus di ujian kehidupan ini.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

ISI HIDUP.

Tak seorangpun pernah merasa mengisi aplikasi untuk hidup di dunia ini. Kita hadir ke dunia ini atas kehendak YANG MAHA KUASA.

Isi hidup ini dpt dikelompokkan:
1. Senang, suka, bahagia.
2. Sedih, susah, duka.
3. Sehat.
4. Sakit.

Senang, suka, bahagia.
Kesenangan, suka cita dan kebahagian Sering dilambangkan dg kesuksesan limpahan materi, berkedudukan terpandang. Walaupun ukuran bahagia tak mesti indikatornya sukses, berlimpah materi dan kedudukan tinggi.

Sedih, susah, duka.
Kesedihan, kesusahan duka nestapa, disebabkan kegagalan, hilangnya harta benda, hilangnya jiwa sanak keluarga atau orang tercinta, turun jabatan. Kadang terselip hikmah besar di dlm duka dan kehilangan serta kegagalan.

Sehat.
Dambaan setiap orang untuk sll sehat, namun dlm rentang kehidupan yg membentang dari lahir ke ajal ter-isi-lah dengan sehat dan sakit. Jasmani sakit ihtiar berobat, rohani sakit kepada Allah mendekat dan bertaubat.

Sakit.

Keadaan phisik, perasaan yg beda dari keadaan normal. Semua orang mrasakan sakit. Kadar sakitnya saja yg tak sama. Rata2 manula kebagian penyakit kronis, inipun beda setiap individu.

Asik ngobrol sesama manula berpenyakit kronis di ruang tunggu poli rumkit. Ternyata penyakit masing2 bervariasi. Ada yg kena diabet tanpa kolesterol. Ada yg kolesterol tdk diabet. Ada penderita jantung rangkap diabet.

Bab jantung ada yg penyempitan, ada yg klep, ada yg aritme. Aritme macam2 lagi. Ada yg denyut nadi ketinggian, kerendahan dlsb.

Sadarlah kita bahwa ISI HIDUP kita masing2 walau klompoknya sama seperti saya ungkap di awal tulisan ini, namun variasi ISI HIDUP tiap individu beragam, sekalipun kembar identik. Semua tlh di tentukan oleh YANG MAHA KUASA.

Seluruh isi hidup ini dlm terninology iman disebut TAQDIR.

Dalam menjalani hidup ini, ketika datang ISI HIDUP silih berganti dlm wujud apapun janganlah sampai kita termasuk kelompok manusia seperti di sebutkan Allah dlm Al-Qur'an surat Al-Isra' ayat 83:

وَاِذَاۤ اَنْعَمْنَا عَلَى الْاِنْسَانِ اَعْرَضَ وَنَاٰ بِجَانِبِهٖ ۚ وَاِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَـئُوْسًا
"Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia, niscaya dia berpaling dan menjauhkan diri dengan sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan, niscaya dia berputus asa".

Dlm konteks ISI HIDUP ini Nabi Muhammad s.a w. tlh memberi informasi bahwa sblm kita tercipta:
"........................................................
، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِكَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ
.... (رواه البخاري ومسلم)

" ..............Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya.........................."
(Riwayat Bukhori dan Muslim).

Smg kita termasuk orang yg bersabar ketika mengalami musibah, bersyukur bila mendapat keberuntungan.

Aamin. Barakallahu fikum.
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Monday 3 December 2018

Multiplier effek JANJI

"Kan hari ini jaitan kita hrs diambil. !", diingatkan si suami kpd istrinya. Di jawab istri "Ndak diambil ini ari juga ndak apa2 tak mungkin dilelang"

Dialog di atas jama' terjadi dlm keseharian. Tapi kalau diurai lebih lanjut, kesungguhan menepati janji itu adalah sangat penting, sepanjang tdk ada aral melintang yg tak terhindarkan. Sebab janji kita kepada seseorang kadang mempunyai MULTIPLIER effek yg cukup luas. Andaikan si penjahit yg berjanji hasil karyanya diambil hari ini, sdh memasukkan dlm cash flow usahanya bahwa hari ini akan diterima uang sekian katakanlah rp 600rb untuk 3 potong baju. Sementara itu cash flow itu sdh dicadangkan pula untuk pengeluaran tunai hari itu. Misalnya penjahit mencadangkan untuk memenuhi kewajibannya ke pihak lain, umpamanya membayar tukang merenovasi rumah atau keperluan2 lain. Kalau hari itu cash masuk urung diterima, dpt saja terjadi penjaitpun menunda pembayaran kpd pihak lain. Pihak ke tiga yg gagal terima uang hari itu, berlanjut akan menunda keperluannya atau pembayaran ke pihak ke empat. Ini berlanjut jika pihak keempat juga kalau satu2nya harapan untuk membayar ke pihak ke lima adlh uang dari pihak keempat. Terjadilah gagal bayar berantai mrpkn MULTIPLIER effek dari cedera janji.

Masa remajaku sblm menamatkan SMA pernah ikut nyambil sbg penjahit. Guruku menjahit, sering sekali tak tepat janji menyelesaikan jahitan pelanggan, karena begitu banyaknya pelanggan jahitan beliau. Sesekali pernah ku tanya, ttg tdk nepati janji itu. Sering ku dengar sendiri, pelanggan yg nyerahkan bahan minta selesai tgl tertentu, lalu guruku itu mengiyakan, ini jadi jawaban beliau atas pertanyaanku itu "yg janji bukan saya kan dia sendiri". Kpd pelanggan tertentu yg menurut pengamatan beliau pakaian tsb memang diperlukan tgl tertentu, beliau prioritaskan, supaya MULPTIPLIER effek terhdp janji tdk terjadi. Ketika itu ibu kota kabupaten kelahiranku belum syarat penduduk, rata2 saling kenal jadi guru jahitku itu tdk mengeluarkan tanda terima dari penyerah bahan, hanya mencatat di buku ukuran, nama pengorder sambil lekatkan guntingan kain hi halaman buku itu, sbg tanda siapa dg bhn apa. Janji yg diucapkan pengorder juga ditulis di buku itu.

Kuakui kepiawaian beliau mengelola pelanggannya. Waktu itu usia Almarhum Guru jahit ku itu cukup sepuh l/k 50 han tahun, semetara diri ku di bawah 18 tahun. Banyak kearifan, kesabaran yg beliau tunjukkan menghadapi pelanggan yg dpt kupelajari dari guru jahit ku yg ku sapa "PAK LONG" itu.

Kumaklumi bahwa kerjaan menjahit pekerjaan manual yg punya kapasitas terbatas, tak dpt di paksakan melebihi kemampuan. Jadi kalau banyak langganan, berisiko tak dpt penuhi janji. Salut Pak Long punya feeling prioritas, shg walau ada kalanya tak tepat janji pelanggan tetap setia, buktinya lain kali menyerahkan bahan lagi.

Tuntunan qur'ani soal janji dpt dipetik antara lain:

Al-Isra' ayat 34:
وَاَوْفُوْا بِالْعَهْدِ , اِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْــئُوْلًا
(dan penuhilah janji, karena janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya).

Bahwa kebaikan itu --- (Al-Baqarah ayat 177):
.........................................وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ
...............وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا

(.................orang-orang yang menepati janji apabila berjanji..................)

Kini bagi yg sedang menabur janji, kiranya ramuan janji di kira2 apakah nanti dpt terpenuhi sebab di dunia kan ditagih penerima janji sebab janji cedera ber MULTIPLIER effek yg luas. Yakinlah di akhirat nanti dimintai pertanggungan jawab.

Bagi penerima janji, sbg ihtiar jangan dicederai janji, pilihlah orang yg berjanji itu memiliki ciri2 seperti di isyaratkan Al-Baqarah 177:
Beriman kepada:
مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ (Allah)
وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ (ahirat)
وَالْمَلٰٓئِکَةِ (malaikat)
وَالْكِتٰبِ
 (kitab2 suci dari Allah)
وَالنَّبِيّٖن (Nabi2)
Implementasinya:
وَاَقَامَ الصَّلٰوة
(mendirikan shalat)
وَاٰتَى الزَّکٰوةَ (mengeluarkan zakat)
 وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا
(Menepati janji apabila berjanji)

Pihak yg berjanji memenuhi ciri2 di atas selalu akan berpegang dg firman Allah:
وَلَا تَقُوْلَنَّ لِشَايْءٍ اِنِّيْ فَاعِلٌ ذٰلِكَ غَدًا
اِلَّاۤ اَنْ يَّشَآءَ اللّٰهُ
"Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, Aku pasti melakukan itu besok pagi,
kecuali (dengan mengatakan), Insya Allah"
(Al-Kahfi ayat 23-24)

Dlm pada itu sbg penerima janji2 pun hrslah maklum bahwa tak satupun upaya manusia dpt terlaksana tanpa izin Allah.  Lalu sbg penunggu janji, harus jernih kan hati, adakah janji2 itu tdk ditepati karena sengaja tdk sekuat tenaga memenuhi janji. Atau sdh berihtiar tetapi karena bebagai hambatan dan keterbatasan janji tak terpenuhi.

Dpt saja "Pak Long", guruku menjahit tak dpt penuhi janji ke pelanggan, karena 3 hari tak dpt bekerja lantaran sakit.

Dmkn mungkin sekedar masukan untuk pihak penebar janji dan bagi kita  penerima janji. Pada dasarnya cita2 sbg anak bangsa agar tercapai masyarakat adil makmur aman sejahtera di bawah lindungan dan redha Allah s.w.t. baldatun thayyibatun warabbun ghafur.

Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Sejujur CERMIN2

"Buruk muka cermin dibelah", demikian kata pepatah. Makna pepatah, kalau awak tak tampan, ya di cermin wajah ditampilkan cermin tetap tak tampan, jangan salahkan cermin. Cermin jujur, menampilkan seperti yg tampak. Cermin datar tak merubah apa yg berada di depan Cermin.

Kalau diibaratkan sahabat, cermin adlh sahabat yg jujur, memberikan informasi apa adanya tak menambah tak mengurangi. Walau tdk 100% jujur ttg qt, tapi msh tetap tak lebai, tak mau melebihkan atau mengurangi ttg qt apa adanya.

Namun tetap saja msh ada ketidak jujuran cermin, sebab yg tampak dlm cermin mata atau kuping, anggota badan qt sebelah kiri dlm kenyataan adalah sebelah kanan. Dng demikian juga tdk sebenarnya.

Kalau dihadapan kepada memilih sahabat yg JUJUR, Cermin itulah yg terbaik jadi pilihan qt, walau jujurnya hanya dipermukaan. Dengan cermin dpt kelihatan keadaan qt walau serba terbalik, tapi tetap tegak lurus. Cermin tdk mau memutar balikkan fakta.

Karena sdh tau tampilannya serba terbalik (kiri-kanan), jadi bila ketika dihadapan cermin usai makan bersambal misalnya, ada serpihan cabe nempel di gigi seolah digigi kanan di cermin, kitapun dg cekatan mencutik gigi bagian kiri, supaya tu cabe ndak merusak penampilan.

Falsafah CERMIN ini agaknya bagus juga jadi i'tibar buat kita semua:
*Bagi yg sedang memilih sahabat yg akan kita percaya mengelola kepentingan qt berbangsa bernegara.
*Juga buat yg sdng atau nanti terpilih sbg sahabat rakyat mewujudkan cita2.
Seyogyanya sahabat terpilih, bukan seperti pepatah di atas, smg pilihan qt yg terpilih nanti siap dikoreksi, siap memperbaiki diri, bila kebtln ada terlanjur keliru. Sbg pemilih hrs senantiasa siap menjelma sbg cermin sbg sahabat bagi yg terpilih.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ (أخيه) الْمُؤْمِنِ

Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin.

Dmkn tamsil cermin dikehidupan.
M. Syarif Arbi.

AIB hrs disembunyikan

Setiap manusia punya rahasia pribadi yg tak ada seorangpun yg tau, kecuali dirinya sendiri dan Allah. Bagi yg iman kpd Allah yakin betul Allah tau rahasia pribadinya. Bagi yg tdk beriman menyangka hanya dirinyalah yg tau rahasia pribadinya.

Tentu sbg manusia tak kan suka kalau rahasia pribadi yg ditutupinya, diketahui orang. Rahasia pribadi itu meliputi semua keadaan, termasuk keburukan qt yg tidak tampak oleh orang lain. Dlm pada itu mana pula ada manusia yg tak punya sisi jelek atau aib atau kekurangan.

Sadar bahwa tiap diri punya aib tak mau terbuka, ditutup rapat agar ndak ada orang yg tau. Di agama Islam setiap kali shalat ber do'a ketika duduk di antara 2 sujud, dari 8 butir do'a, butir ke tiga do'a tsb: "WAJJBURNI" (artinya: "cukupkanlah sgl kekurangan ku") d.h.i. termsk minta ditutupi sgl kekurangan dlm pengertian kejelekan, perbuatan tak baik pernah qt lakukan mrpk aib qt.

Mungkin diantara qt ada yg jika aib qt terbuka, orang tak akan lagi menghargai.
Selanjutnya akan merasa tdk berarti di hadapan masyarakat. Berujung orang yg tadinya yakin akan kejujuran qt niscaya beralih pilihan.

Berbicara soal AIB, bukan saja aib diri yg hrs ditutup rapat, tetapi aib teman, aib orang lain wajib kita tutupi setidaknya jangan malah membukakan, mengumbar aib orang lain.

WAMAN SATARA 'ALA MUSLIMIN FIDDUN-YAA SATARALLAHU 'ALAIHI FIDDUN-YAA WAL AKHIRAH" (Dan barang siapa yg menutupi =aib= seorang muslim di dunia, maka Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat) (Hadits Riwayat Iman At-Tirmidzi).

Adapun aib diri sendiri secara tegas dilarang membukanya seperti hadits Muttafakun alaih dari Abu Hurairah r.a. setiap ummatku dimaafkan, kecuali orang-orang yg al Mujaahiriin.

Pengertian MUJAAHIRIIN adalah pamer dan bangga lakukan maksiat dan perbuatan dosa dilakukan tak diketahui orang tapi diceritakan kpd orang lain.

Diantara kedzaliman dan kebodohan manusia terhadap dirinya sendiri adalah ia membuka aibnya padahal sebelumnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menutupnya. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim
dari Abu Hurairah.
كُلُّ أُمَّتِيْ مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِيْنَ وَإِنَّ مِنَ الْمُجَاهِرِةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِالْلَيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحُ وَقَدْ سَتَرَهَ اللهُ فَيَقُوْلُ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ البَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وُيُصْبِحُ يَكْشِفُ سَتَرَ اللهُ عَنْهُ
“Setiap ummatku akan mendapatkan ampunan dari Allah Azza wa Jalla kecuali al Mujaahiriin yaitu semisal ada seorang laki-laki yang mengerjakan sebuah perbuatan pada malam hari kemudian ia menjumpai waktu subuh dan Allah telah menutupi aibnya. Lalu laki-laki tersebut mengatakan, “Wahai Fulan, aku telah mengerjakan sebuah perbuatan buruk/jelek ini dan itu”. “Maka itulah orang yang malamnya Allah telah menutup aibnya lalu ia membuka aibnya sendiri di waktu subuh.

Jelaslah sdh ajaran agama,  bahwa AIB diri sendiri dan AIB orang lain WAJIB ditutupi. Kalau membuka AIB orang (misalnyapun itu benar) saja dilarang, apalagi membuat berita tak benar tentang AIB orang, tentu sangat2 dilarang dan jelas itu bukan tuntunan agama.

Smg Allah mengampuni sgl dosa qt baik yg sengaja maupun tdk disengaja. Smg sahabat yg mengetahui aib qt turut menutupi aib qt dan smg qt tdk termasuk orang MUJAAHIRIIN.

Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Tuesday 20 November 2018

Kontribusi CECAK dikehidupan

Konon Departemen Teknik Kimia Universits Texas mengadakan penelitian bahwa kotoran Cecak (hitam bertanda putih itu), mengandung bakteri Escherichia Coli yg dpt membahayakan kesehatan (bisa menyebabkan sakit perut).

Itu sebabnya barang kali, hingga Nabi Muhammad s.a.w. menganjurkan membasmi Cecak. Anjuran Nabi 14  abad silam itu baru sekarang terbukti kebenarnya.

Setiap rumah CECAK mesti ada. Reptil ini nempel di dinding atau di loteng. Meskipun Cecak tak dpt terbang, tapi rezekinya jenis serangga terbang seperti nyamuk. Salah satu sisi dpt kita lihat bahwa rezeki Allah mesti nyampe. Mahluk tak pandai terbang rezekinya makluk terbang. Sampai ada lagu:
"Cecak2 di dinding diam2 merayap, datang seekor nyamuk hap lalu dilahap"

Dlm keseharian ternyata Cecak juga berkontribusi mendidik generasi penerus kita. Boleh jadi termasuk diri kita ini juga termasuk generasi tlh terlanjur mendpt didikan bermedia Cecak.

Ibu2 sedang menggendong balita kesayangannya. Si balita maunya disuapi makanan, sementara si kecil nutup mulut ndak mau makan. Lantas si penggendong lalu ngomong sambil terkaget. "Tu tu tu liat cecak di dinding sdg melahap nyamuk". Perhatian si kecil sesaat teralih ke dinding liat Cecak atau kalau pas ndak ada Cecak nya perhatiannya sekejap pindah lirik kiri kanan cari tau dimana tu Cecak, sementara konsentrasi si anak hilang, mulut yg dikatupkannyapun dpt dimasuki suapan sendok. Bgt juga jika si bayi yg di pomong tiba2 nangis, Cecak juga buat pengalih perhatian untuk mendiamkan momongan.

Pola alih isu ini pun terukir dibenak semenjak kita kecil dimana kepribadian sdg di bentuk. Tak heran bila sampai tua kita pun sering dihadapkan dg alih isu tsb. Oleh karena itu terbiasalah kita bila sesuatu isu yg hangat sedang terjadi di masyarakat, isu tersebut kadang sanggup menghilang dengan datangnya isu baru yg berperan mengalihkan perhatian. Masalah yg lama (tak jarang cukup besar) hilang dari perhatian dengan adanya masalah baru.

Apa benar tulisan ku ini bahwa segitunya pengaruh Cecak atau Cicak dalam membentuk nuansa kebiasaan bersikap kita sampai tua? Wallahu 'alam bishawab.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

POTENSI anak bagi ORTU

Memperoleh keturunan bagi manusia normal mrpk hajad kondrati. Pasangan menikah salah satu keinginannya agar punya keturunan penerus generasi. Didukung Nenek dan Datuk yg pengen cepat menimang cucu.

Ada pasangan yang menikah sudah belasan tahun, belum juga dikarunia anak. Usahapun dilakukan, pokoknya asal mendengar ada dokter yang canggih tentang dapat membuat kesuburan pasangan suami isteri, kemanupun jauh didatangi, berapapun mahal dikumpulkan duit. Apalagi dokter, sampai “orang pintar” yang kadang ndak masuk nalarpun dicoba dengan alasan ihtiar.

Kami pernah tinggal di suatu daerah, dua orang tetangga yang belasan tahun menikah belum dapat keturunan. Kurang lebih tahun ke dua belas menikah, akhirnya masing2 kedua pasangan ini, bagaikan janjian sama2 istri mereka melahirkan anak laki2.

Begitu sayangnya kedua orang tua kepada anak idaman itu, semua mainan, semua keiinginan si anak dipenuhi sebisa mungkin.
Sampai mereka mulai masuk TK, belum ada lagi tanda adiknya akan nongol, al hasil sampai kami pindah tugas diperoleh kabar bahwa kedua pasangan ini hanya punya anak satu satunya dan kini mereka sudah tumbuh menjadi orang dewasa dan punya anak pula. Seperti senasib pula ayah kedua anak tetangga kami itu semasa anak mereka dlm pertumbuhan meninggal dunia.

Sama-sama anak dielukan dan dimanja semasa kecil, ternyata pertumbuhan kedua anak manusia ini berbeda sedemikian rupa, bagaikan siang dan malam.

Kami ketahui kisah nyata ini, setelah 31 tahun kami kunjung silaturahim ke kompleks yang pernah kami tinggal disana selama 5 tahunan itu.

Kini anak yg satunya menjadi anak yang sangat berbakti kepada ibunya, ayahanda telah pulang kerahmatullah ketika dia masih kelas dua es em a. Ibunyalah yang meneruskan membimbingnya dan membiayai hidup sampai selesai kuliah.
Begitu hebat perjuangan sang ibu menyekolahkan anak semata wayang itu, dengan berusaha menjual makanan di kantin kantor almarhum suaminya. Alhamdulillah perjuangan ibu ini tidak sia-sia, bahkan sianak walaupun sudah beristeri dan beranak empat, namun kasih sayangnya kepada ibunya demikian tinggi, ibunyapun sudah dibawa menunaikan ibadah haji. Kebetulan kehidupannyapun lumayan, lebih baik kalaulah dibanding dengan kesuksesan ortunya dulu di bidang pekerjaan.

Beda dengan anak yang satunya lagi, kini dianya hidup tinggal sebatang kara, masih tinggal di kompleks kami dulu. Kehidupannya agak kurang beruntung tak jelas apa usahanya. Rupanya ibundanya belum lama meninggal dunia, si ibu mengakhiri hidupnya secara tragis bunuh diri. Ibu ini memilih jalan ini konon alasannya tak tahan menahan tekanan hidup, lantaran si anak selalu merongrong. Semenjak ditinggal almarhum suami, si ibu terpaksa ngutang sana-ngutang sini demi memenuhi keinginan si anak yang sudah terlanjur dipenuhi sejak kecil apa maunya. Rupanya tak tahan dililit hutang sudah melilit pinggang, pilihannya jatuh ke mengakhiri hidup dangan dengan seutas tali.
Memang terdapat perbedaan kedua anak ini semasa ditinggal ayah mereka, yang satu hidup dengan penuh prihatin, menurut apa yang diarahkan si ibu.
Anak yang satunya sepeninggal Bapaknya tetap saja, tak tau bagaimana caranya si ibu harus dapat mengadakan apa yang diminta.

Anak diamanahkah Allah kpd kedua Ortunya menurut Al-Qur'an setidaknya berpotensi sebagai:
1. inventasi, Al-Qur'an surat Yasin ayat 12).
اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْ ۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْۤ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ
"Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuz)".
Anak yg shaleh/shalehah mrpk peninggalan kita didunia stlh kita meninggal, mrpk investasi yg sll mendo'akan. Kebaikan yg dia lakukan insya Allah berimbas buat Ortu di alam barzah.

2. membuat kita lalai mengingat Allah,
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُلْهِكُمْ اَمْوَالُكُمْ وَلَاۤ اَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ ۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barang siapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi".
(QS. Al-Munafiqun ayat 9)
Siang malam mencari nafkah untuk menafkahi anak2, sampai lalai kewajiban kpd Allah. Malah ada yg sampai mencari nafkah dg jalan yg tdk dibenarkan Allah.

3. sebagai musuh,
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنَّ مِنْ اَزْوَاجِكُمْ وَاَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْ ۚ وَاِنْ تَعْفُوْا وَتَصْفَحُوْا وَتَغْفِرُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang".
(QS. At-Taghabun ayat 14)
Banyak contoh kasus anak memusuhi Ortunya tersiar di media. Anak tega berperkara vs Ortu gara2 warisan. Bahkan berita ekstrim anak membunuh Ortunya karena keinginannya tak dipenuhi.

4. sebagai cobaan.
وَاعْلَمُوْۤا اَنَّمَاۤ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ  وَّاَنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗۤ اَجْرٌ عَظِيْمٌ
"Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar".
(QS. Al-Anfal ayat 28)
Dpt berupa kegagalan anak, dpt berupa salah pergaulan anak dll.

5. berpotensi pembela kehidupan akhirat.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga, hamba itu kemudian berkata; ‘Wahai Rabb, dari mana semua ini? ‘ maka Allah berfirman; ‘Dari istighfar anakmu".
رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَلِـوَالِدَيَّ
"Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku"
(QS. Nuh ayat 28)

Dari kelima potensi ini, terlihat dua berpotensi baik dan dua berpotensi kurang baik serta satu berpontensi 50%-50% yaitu potensi cobaan. Kalau cobaan itu dapat kita atasi maka akan menjadi kebaikan dan sebaliknya jika cobaan itu tidak dapat diatasi akan mencelakakan.

Agar menjadikan anak berpotensi kebaikan, dapat dilakukan dua ihtiar. Saya katakan ihtiar, karena walau sudah di ihtiarkanpun belum tentu berhasil, semua tergantung penyertaan Yang Maha Kuasa, Allah S.W.T.
Ihtiarnya adalah:

Yang pertama; ikuti anjuran Nabi Muhammad agar anak diajarkan sholat sejak berusia 7 tahun, kalau sudah sampai 10 tahun bila perlu diingatkan dengan agak keras. Sebab anak yang sholat dan mengenal Allah, selalu dekat dengan Allah, diharapkan akan mengerti keadaaan orang tua, tau bersyukur, tidak tegaan merongrong orang tuanya.

Yang kedua: senantiasa menyerahkan anak2 kepada Allah dengan do’a:
;رَبَّنَا هَبْ لَـنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa".
(QS. Al-Furqan ayat 74)

Kita berdo’a kepada Allah agar anak keturunan kita menjadi orang yang taqwa, berperilaku yang enak dipandang mata dan menjadi pemimpin orang-orang yang beriman dan bertaqwa.

Dengan demikian mudah-mudahan peringatan Allah yg tlh dinukil di atas dpt kita cermati dan sikapi sehingga smg anak keturunan kita:
* Tidak menjadikan kita lalai mengingat Allah (Al-Munafiqun ayat 9).
* Tidak menjelma menjadi anak yg justru mrpk musuh kita (surat At-Taghabun ayat 14).
* Kalaulah anak2 kita menjadi cobaan seperti QS. Al-Anfal ayat 28, smg kita diberikan kekuatan Allah lulus dlm cobaan tsb.

Semoga anak-anak keturunan kita menjadi anak2 yang saleh dan salehah. Sehingga anak2 kita menjadi investasi dan sekaligus penolong kita di akhirat. Amien ya rabbal ‘alamin. Barakallahu fikum.
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif Arbi.

Wednesday 7 November 2018

Keberkahan suatu Bangsa

Suatu malam, Umar bin Khattab ronda keliling/blusukan untuk mendengar keluhan rakyat. Beliau mendengar dialog seorang anak perempuan dan ibunya, seorang penjual susu yang miskin. Kata ibu “Wahai anakku, segeralah kita tambah air dalam susu ini supaya terlihat banyak sebelum terbit matahari” Anaknya menjawab “Kita tidak boleh berbuat seperti itu ibu, Amirul Mukminin melarang kita berbuat begini” Si ibu masih mendesak “Tidak mengapa, Amirul Mukminin tidak akan tahu”. Balas si anak “Jika Amirul Mukminin tidak tahu, tapi Tuhan Amirul Mukminin tahu”. Umar yang mendengar kemudian menangis. Betapa mulianya hati anak gadis itu.

Ketika pulang ke rumah, Umar bin Khattab menyuruh anak lelakinya, Asim menikahi gadis itu. Umar berdo'a, "Semoga lahir dari keturunan gadis ini bakal pemimpin Islam yang hebat kelak yang akan memimpin orang-orang Arab dan Ajam”.

Asim yang taat kpda Ortu, tanpa banyak tanya segera menikahi gadis miskin tersebut. Pernikahan ini melahirkan anak perempuan bernama Laila yang lebih dikenal dengan sebutan Ummu Asim.

Ketika dewasa Ummu Asim menikah dengan Abdul-Aziz bin Marwan yang melahirkan Umar bin Abdul-Aziz.

Allah meng ijabah do’a kakek buyut Umar bin Abdul Aziz yaitu Umar bin Khattab.

Di era pemerintahan Umar bin Abdul Azis selama 2 tahun 5 bulan dan 5 hari, pemerintahan Islam waktu itu demikian mendapatkan barokah Allah. Karena pemimpin adil, taqwa diikuti seluruh rakyat taat kpd pemimpin atas dasar taqwa kpd Allah. Sehingga Allah menurunkan keberkahan dari langit dan bumi. (Al-A'raf ayat 96)
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَالْاَرْضِ
(Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi).

Dikabarkan tidak ada rakyat yang miskin, sehingga tak seorangpun yang berhak menerima zakat. Harta zakat terkumpul di baital mal di umumkan barang siapa saja yang memerlukan pembiayaan untuk kehidupan dan memulai kehidupan misalnya menikah, dapat meminta bantuan dari baital mal.

Tapi sebaliknya pemimpinnya hidup dalam kesederhanaan, sangat sederhana. Dikisahkan sang halifah ketika menjelang azalnya hanya mengenakan baju yang sederhana dan menurut isterinya tak ada baju yang lebih baik untuk dapat mengganti baju beliau.

Yang dapat dipetik dari peristiwa ini adalah bahwa keberkahan akan dilimpahkan Allah ke suatu bangsa paling tidak memenuhi 2 syarat:
1. Dipimpin oleh pemimpin yang taqwa kepada Allah, dg dmkn si pemimpin berlaku adil sesuai hukum2 Allah hidup dlm kesederhanaan.
2. Rakyat yg dipimpin taqwa kpd Allah, meskipun aparat hukum tdk mengawasi, masing2 individu merasa diawasi langsung oleh Allah. Sehingga terjauh rakyat, pejabat, aparat, pedagang, pebisnis, pendidik, karyawan seluruh warga negara dari korupsi, manipulasi, penipuan dan kecurangan.

Dinegeri kita perlu introspeksi apakah seperti lanjutan ayat 96 Al-A'raf
وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

(tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan).

Smg Allah memberikan kpd kita semua pemimpin yang bertaqwa dan mampu mengarahkan rakyat yg dipimpinnya juga menjadi taqwa sehingga Allah memenuhi janji-Nya dlm surat Al-'Araf 96 (awal ayat) di atas. Jangan sebaliknya seperti di akhir ayat.

Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Monday 5 November 2018

MUSIBAH tak TERUBAH


مَاۤ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْـرَاَهَا اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ
"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah (Al-Qur'an surat Al-Hadid ayat 22)

Musibah pesawat Lion Air Senin 29 Oktober 2018, sangat memilukan. Dari daftar penumpang sepertinya rata2 kebanyakan korban masih dlm usia produktif. Sadarlah kita bahwa maut dpt saja terjadi di usia yg masih belia.

Menyoal batas usia yaitu maut, ndak ada yg tau, apakah hidup hanya sampai balita, atau setengah baya, muda belia, atau sampai tua renta tak sampai ilmu manusia.

وَيَسْــئَلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْ وَمَاۤ اُوْتِيْتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيْلًا
"Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh, katakanlah, Roh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit"
(Al-Qur'an al-Isra' ayat 85)

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan Kami menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai satu fitnah (ujian), dan hanya kepada Kami lah kamu akan dikembalikan.” (Al-Anbiya`: 35).

Bila kita naik pesawat terbang, betul2 keselamatan jiwa kita sdh sangat tergantung keselamatan pesawat terbang yg kita tumpangi. Kita duduk ditempat sangat terbatas dlm pesawat. Boleh dikata kita (maaf agak ekstrim) sdh duduk di kursi menuju maut. Sebab sedikit saja gangguan penerbangan, baik kesehatan pesawat, kesehatan pilot pesawat, kecerobohan penumpang (misalnya masih saja aktifkan HP dlm penerbangan), faktor cuaca dll. Oleh karena itu bagi kita umat beragama sewajarnyalah menyerahkan diri kpd YANG MAHA KUASA. Bagi penumpang beragama Islam penyerahan diri itu diwujudkan dg do'a. Jika diri tlh diserahkan diri kpd Allah melalui do'a, andaikanpun kita hancur bersama pesawat, maka kematian kita sdh dlm berserah diri.
فَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْـتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
(maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim=Al-Baqarah 132) dan

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْـتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim".
(Al-Qur'an surat Ali 'Imran ayat 102).

Sebaiknya seorang muslim jika sudah berada di atas kendaraan untuk melakukan perjalanan, hendaklah mengucapkan, “Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.” Setelah itu membaca,
سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ
“Subhanalladzi sakh-khara lanaa hadza wa maa kunna lahu muqrinin. Wa inna ila rabbina lamun-qolibuun. Allahumma innaa nas’aluka fii safarinaa hadza al birra wat taqwa wa minal ‘amali ma tardha. Allahumma hawwin ‘alainaa safaranaa hadza, wathwi ‘anna bu’dahu. Allahumma antash shaahibu fis safar, wal khaliifatu fil ahli. Allahumma inni a’udzubika min wa’tsaa-is safari wa ka-aabatil manzhari wa suu-il munqalabi fil maali wal ahli.”

(Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga)
Semoga Allah selalu memberi kemudahan dalam setiap safar kita. Semoga safar kita adalah safar yang penuh berkah.

Bila do'a tlh diucapkan dihayati dg hati jiwa, ihlas, insya Allah bila selamat sampai di tempat tujuan ybs sdh mengantongi keberkahan. Jika umpamanya terkena musibah insya Allah husnul khatimah.

Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Friday 2 November 2018

YANG MENYEMBUHKAN

Obrolan pasien yg sama2 nunggu di
antrian RS, mesti dimulai ndak jauh dari tentang penyakit yg sudah mulai dialami. Obrolan mesti diawali sakit apa. Walau sudah jelas duduk diruang tunggu Poli yg sama, katakanlah Poli jantung.

Selagi sama duduk nunggu di Poli jantung, Obrolan berkisar tukar pengalaman sakit jantung macam mana diderita masing2. Obrolan sanggup mengusir kekesalan lama nunggu antrian dipanggil ke ruang dokter. Penderita sakit jantung beda2 kasusnya. Seperti yg kualami mulai 12 Juni 2018 katanya jenis penyakitku IRAMA jantung. Sesama penderita irama jantung bermacam lagi variasinya.

Stlh melalui proses berbagai macam pemeriksaan medis oleh dokter spesialis jantung dijadwalkan aku harus di lakukan 2 tindakan:
1. EPS (Electropshysiology Studies), konon bila ku tak salah tangkap keterangan dokter, untuk mencari dimana titik listrik ke jantung yg menyebabkan ketidak stabilan irama jantung. Stlh diketahui melalui EPS, tindakan berikutnya adalah:
2. ABLASI. Menurut hasil obrolan yg sdh ngalami, antara EPS dan Ablasi berjeda 1 sampai 2 bulan. Jadwal EPS ku 19 Oktober 2018, sehari sblmnya dirawat inap.

Rupanya tindakan EPS itu di paha kanan dimasukkan 4 kabel melalui dua tusukan. Di leher kanan dimasukkan 1 kabel dg satu tusukan. Diriku termasuk cepat, 3 jam proses EPS sdh ditemukan titik dimaksud. Ku tak ngerti itukah pertimbangan dokter, sehingga aku langsung di Ablasi di hari itu juga, melalui lobang tusukan yg sama. Andaikan Ablasi dilakukan dg jadual 1 atau 2 bln mendatang, maka tusukan ABLASI, kata yg pernah ngalami, persis sama dg tindakan EPS. Alhamdulillah k/l 1 jam proses Ablasi selesai.

Total k/l 4 jam terlentang di atas meja tindakan dg 5 kabel masuk menuju jantung mrpkn suatu pengalaman tak terlupakan.
Di sebelah kiri badan, berdiri kokoh semacam tiang melengkung kearah tubuh kita. Di lengkungan setengah busur itu terpasang alat persegi empat. Alat ini ketika tindakan sdg berlangsung menutupi dada, sekali -sekali bergerak kekiri ketengah dada. Diujung kaki dan di sebelah kiri agak ke atas terpasang monitor. Sedang kaki dan tangan serta bbrpa bagian dada dilekati kabel seperti EKG. Di hidung masuk pipa oksigen.

Smg ndak dialami lagi. Itulah ihtiar yg dpt dilakukan menurut ilmu kedokteran hingga saat ini. Sepekan kmdn ketika kontrol, dokter jelaskan Ablasi untuk diriku jenis Ablasi konvensional.

Dalam pada itu, pasien sekamarku ketika dirawat, lain lagi kasusnya dirawat lbh dahulu dariku, bapak yg satu ini dipulangkan sehari sblm kepulanganku, beliau dipersiapkan untuk tindakan by pass. Tindakan untuk tetangga kamarku itu lebih berat lagi dariku. Betapa bersyukurnya aku, karena apa yg deritanya lebih lagi dari diriku.

Logikanya penyakit jantung sdh ada sejak dahulu kala, karena manusia berjantung juga dari dulu. Mungkin khusus pengobatan EPS dan ABLASI, blm lama dilakukan oleh dokter, apalagi di Indonesia. Jangan2 baru belasan tahun belakangan ditemukan teknik Ablasi ini (para dokter yg lbh tau).

Jantungan di era Nabi Muhammad s.a.w.

Sahabat Sa’ad bin abi Waqas mengisahkan, pada suatu hari dia menderita sakit, Rasulullah s.a.w, menjenguk. Beliau meletakkan tangannya di antara kedua puting susu sahabatnya itu. Kemudian beliau bersabda, "Sesungguhnya engkau menderita penyakit jantung, temuilah Al-Harits bin Kalidah dari Bani Tsaqif, karena sesungguhnya ia adalah seorang tabib".

Terapi dilakukan Al-Harits bin Kaladah dg ramuan tujuh buah kurma ajwa, kemudian ditumbuk beserta biji-bijinya, kemudian meminumkan kpd Sa'ad bin abi Waqas
[HR. Abu Dawud]

Itulah pengobatan di zaman Rasulullah dan menyembuhkan.
Kuingat kasus penyakit di kampungku waktu kecil dulu 60 an tahun lalu.
Sakit muntah berak diminumi air kelapa muda. Balita demam panas disembur dahinya dengan kunyahan ramuan tumbuhan tertentu. Kadang sembuh, kadang ada yg sampai ajalnya.
Pada zaman Rasulullah sakit jantung dg minum kurma yg ditumbuk berikut bijinya.

Teknik pengobatan berjalan sesuai zamannya. Dengan pengobatan sesuai zamannya itu ada yg sembuh ada yg gagal. Tak kurang di zaman kinipun dg teknik pengobatan canggih (kalau ndak ada di Indonesia berobat keluar negeri), juga kadang berhasil kadang nihil.

Nyatalah bahwa ihtiar ada di tangan manusia, penyembuhan ternyata dari Allah jua.

Begitu indah pernyataan Nabi Ibrahim diabadikan dlm Al-Qur an surat Asy-Syu'ara ayat 80.
وَاِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ
"dan apabila aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkan aku"

Jadi yg menyembuhkan bukan kurma ditumbuk berikut bijinya. Bukan air kelapa muda, bukan sembur layang di dahi balita atau kapur sirih silang di leher ketika batuk. Tetapi Allah lah yg menyembuhkan setiap penyakit.

Di kesempatan yg baik ini ku berdo'a smg Allah menyembuhkan penyakit yg sdg sakit, khusus untuk teman ngobrolku itu, tetangga kamar di RS, kiranya Allah menyertai ihtiar pengobatan teman2ku itu shg diberi kesembuhan.

Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Saturday 27 October 2018

FATABAYYANU

Teliti kebenaran suatu berita. Itu mungkin maksud kata FATABAYYANU dlm surat Al- Hujurat ayat 6. Allah ingatkan kita bila mendengar berita, jika kita tdk FATABAYYANU maka akan diperoleh 2 kerugian:
1. Kita akan bertindak/berbuat mencelakakan suatu kaum atau kelompok atau orang tak bersalah.
2. Setelah menyadari kesahalan itu kitapun menyesal.
;اَنْ; تُصِيْبُوْا قَوْمًا; ۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ
(agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu).

Menarik kisah FATABAYYANU seorang ibu muda dg dua anak lelaki baru duduk di sekolah TK.

Senin pagi itu si sulung dibangunkan bundanya tetap tidak mau. Dia tdk sakit, juga tak nampak kesan msh mengantuk. Anak TK Yg baru sepekan lalu sekolah itu, tdk mau sekolah lagi.
Beberapa jurus pertanyaan dilancarkan si ibu, apa sebabnya dia tak mau sekolah. Berat sekali rupanya si sulung menjawab. Si ibu sementara pasrah tak mau memaksakan kehendak kpd anaknya. Bergegas si ibu mengantar adik si sulung yg sebenarnya masuk TK seharusnya blm waktunya baru 4 th. Si adik msk TK dg status numpang, justru lantaran usia si abang sdh mulai pantas sekolah TK. Adik tak mau tinggal sendiri di rumah, alasan tsb rupanya diterima sekolah TK, dimana di kota itu blm ada PAUD.

Sepulangnya si adik dari sekolah, si abang nanya adiknya: "Bu Ani masih marah-marah dik"? Adik menjawab: "ndak marah-marah. Perasaan bu Ani ndak pernah marah-marah". Mulai tersingkap alasan kenapa si abang ndak mau sekolah, agaknya dia di marahi gurunya. Bunda yg bijak itu tdk langsung nenyimpulkan bahwa anaknya dimarahi guru, kmdn lantas misalnya nyambangi sekolah bertanya cari guru nama ibu Ani yg marahi anaknya untuk minta klarifikasi. Tapi dg lembut ditanyakan kpd si sulung, apa sebab dia dimarahi. Si sulung jawab "ndak ada sebabnya". "Saya ndak nakal mah, tapi ibu itu marah-marah terus";. "Loo adikmu kok ndak dimarahi", timpal si mamah. "Adik mungkin ndak perhatikan,.....ibu Ani itu matanya dibuka lebar-lebar ke saya";. "Ooo bgt!!! sahut bundanya". Kini ibu muda itu sdh smakin sedikit terang duduk persoalannya.

Ternyata dua org bocah ini beda menilai seseorang dikatakan marah. Si abang menganggap bahwa org yg matanya lebar itu melotot, org yg melotot mesti sdg marah. Sementara si adik juga murid ibu Ani, ttp mnrtnya orang mata lebar, biasa-biasa saja ndak marah.

Siapakah yg benar diantara dua kakak beradik ini?.

Kalau qt mengacu pada kebenaran mnrt falsafah, ada bbrp teori kebenaran:
Teori Koheren; sesuatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dg pernyataan sblmnya. Dlm hal ini agaknya si sulung menghubungkan dg pengalamannya, bila org marah mata melotot. Orng melotot matanya lebar. Dia rupanya membuat kesimpulan secara Deduktif. Umumnya org marah matanya melebar. Ibu Ani matanya lebar pasti marah. Lain si adik tak sengaja dia gunakan penalaran induktif, ibu Ani walau matanya lebar belum tentu marah kalau faktanya dia ucapkan kata-kata santun. Terbukti Ibu Ani dg mata lebar itu dg lembut membantu anak didiknya dlm segala hal termasuk sampai nemani jika pengen pipis.

Teori kebenaran berikutnya adalah teori koresponden; y.i. ssuatu pernyataan adlh benar pabila materi kandungan pernyataan itu berhubungan dg objek yg dituju. D.h.i. bila ibu Ani marah ada anak/pihak yg dimarahinya dg kata-kata bermuatan marah. Keadaan ini tak menenuhi syarat kebenaran kesimpulan si sulung.

Teori kebenaran berikutnya adlh teori "pragmatis";. Ukuran kebenaran atas dasar fungsi dan dipengaruhi waktu. Suatu dianggap benar bila mempunyai kegunaan praktis. Sesuatu yg 10 th lalu dianggap benar, mungkin skrg sdh dianggap tdk benar lagi. Atau skrg sesuatu dibenarkan semua pihak ttpi 10 th yad semua orng menyatakan salah.

Teori berikut adlh teori kebenaran Ilahi. Dimana teori ini sejak mulai diteorikan sampai dunia kiamat tetap benar. Bahkan sesuatu kebenaran; yg dinyatakanNya yg beberapa dasa warsa; berabad yl. blm dirasakan benar, skrg terbukti benar. Bgt slanjutnya yg skrg blm dirasakan kebenarannya yakinlah kelak terbukti kebenarannya. Mari qt simak skurangnya 3 ayat berikut
اَلْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِيْنَ
(Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu).
(Al-Baqarah ayat 147)

اَلْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَلَ تَكُنْ مِّنَ الْمُمْتَرِيْنَ
(Kebenaran itu dari Tuhanmu, karena itu janganlah engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu)
(Ali-Imran ayat 60)

وَقُلِ الْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكُمْ فَمَنْ شَآءَ فَلْيُؤْمِنْ وَّمَنْ شَآءَفَلْيَكْفُرْ; ۙ اِنَّاۤ اَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ نَارًا; اَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا وَاِنْ يَّسْتَغِيْثُوْا يُغَاثُوْا بِمَآءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِى الْوُجُوْهَ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَآءَتْ مُرْتَفَق
(Dan katakanlah (Muhammad), Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barang siapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir. Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek)
(Al-Kahf ayat 29)

Pilihan qt untuk menentukan tentang kebenaran, bila ttp ingin acuan kebenaran itu tdk berubah maka acuan kebebaran sesuai teori Ilahi lah yg tepat untuk dijadikan referensi.

Termasuk ketika meneliti kebenaran suatu berita cek dan ricek, teliti sumbernya jangan terima bgt saja jika tidak qt akan mempercayai berita hoax berujung pada 2 kerugian di awal tulisan ini.

Itu ibu muda untung tdk bgt saja menerima berita bahwa si sulung dimarahi. Kalau tdk FATABAYYANU mungkin akan nelabrak ibu Guru dan akhirnya menyesal.

Nah mari kita tingkatkan pemahaman kita kepada petunjuk Allah dan RasulNya a.l. ttg FATABAYYANU.

Aamin. Barakallahu fikum.
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Thursday 25 October 2018

Pilih GAGAK arau MERPATI

Nusantara ini negara beribu pulau yg dikelilingi laut. Negara yg garis pantainya terpanjang didunia. Cucuku barusan diajari guru lagu NENEK MOYANGKU Orang pelaut. Wajar kalau slogan para pemimpin bangsa ktk bangsa ini terbentuk akan membawa bahtera bangsa menuju pantai bahagia

Bicara bahtera jadinya ingat Nabi Nuh. Tersurat dalam (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 27)

فَاَوْحَيْنَاۤ اِلَيْهِ اَنِ اصْنَعِ الْفُلْكَ بِاَعْيُنِنَا وَ وَحْيِنَا فَاِذَا جَآءَ اَمْرُنَا وَفَارَ التَّـنُّوْرُ ۙ فَاسْلُكْ فِيْهَا مِنْ كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَاَهْلَكَ اِلَّا مَنْ سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ مِنْهُمْ; وَلَا تُخَاطِبْنِيْ فِى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا; اِنَّهُمْ مُّغْرَقُوْنَ
(Lalu Kami wahyukan kepadanya, Buatlah kapal di bawah pengawasan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami datang dan tanur (dapur) telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam (kapal) itu sepasang-sepasang dari setiap jenis, juga keluargamu, kecuali orang yang lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa siksaan) di antara mereka. Dan janganlah engkau bicarakan dengan-Ku tentang orang-orang yang zalim, sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan).

Bahtera Nabi Nuh berlayar membawa orang2 beriman dan hewan masing2 sepasang. Pada akhirnya tentu hrs mencari pantai untuk berlabuh, bertambat dan mendarat.

Stlh 150 hari bahtera Nabi Nuh berlayar, Allahpun berfirman (QS. Hud 11: Ayat 44)
وَقِيْلَ يٰۤاَرْضُ ابْلَعِيْ مَآءَكِ وَيٰسَمَآءُ اَقْلِعِيْ وَغِيْضَ الْمَآءُ; وَقُضِيَ الْاَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُوْدِيِّ وَقِيْلَ بُعْدًا لِّـلْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
(Dan difirmankan, Wahai Bumi! Telanlah airmu dan wahai langit (hujan!) berhentilah. Dan air pun disurutkan, dan perintah pun diselesaikan dan kapal itu pun berlabuh di atas Gunung Judi, dan dikatakan, Binasalah orang-orang zalim).

Hujanpun mulai reda dan berangsur airpun surut diserap bumi. Menurut tafsir Ikrimah yg diterimanya dari Ibn Abbas. Ditemukan daratan Gunung JUDI, Nabi Nuh memerintahkan pertama burung Gagak untuk memantau dibumi mana yg sudah ada daratan tempat berlabuh.

Gagak pun meluncur terbang membawa misi mencari tempat pendaratan. Benar tak berapa lama berselang terbang terlihat sdh ada daratan, di atasnya bergelimpangan mayat yg sudah membusuk demikian banyaknya. Gagak terlena; langsung menyantap bangkai kedoyanannya itu sampai kenyang dan akhirnya enggan pulang ke bahtera dimana Nabi Nuh dan seluruh penumpang sdg menunggu.

Berhari hari menunggu si Gagak tak kunjung pulang, slanjtnya Nabi Nuh mengutus burung Merpati.

Lain Gagak lain Merpati tak lama berselang Merpati pulang, di kakinya terjepit ranting pohon Zaitun dan menempel bekas tanah. Nabi Nuh pun paham bahwa sdh ada daratan untuk bertambat. Al hasil dg panduan Merpati haluan diarahkan bahtera kedaratan harapan, yaitu di Gunung JUDI spt diabadikan dlm Al-Qur'an

Turunlah para penumpang kapal untuk meneruskan kehidupan.

Kiranya boleh diambil i'tibar perilaku Gagak dan Merpati dlm case diatas. Untuk memilih figur yg amanah sehingga cepat dpt mengarahkan bahtera bangsa ini ke pantai harapan.

Sepertinya ada sebagian figur yg diamanahi mencarikan daratan bagaikan Gagak, sprt dikisahkan di atas, stlh menemukan kesenangan lupa misi menyelamatkan bahtera bangsa.

Sepertinya hrs kita pilih figur yg amanah seperti Merpati stlh menemukan daratan diapun pulang, membawa informasi yg cukup untuk memberi arah yg benar bagi bahtera mencapai daratan harapan.

Gagak diharapkan dpt memandu kapal untuk mendarat stlh 150 hari terkatung-katung dilaut tak bertepi. Tapi apa yg dilakukannya, bgt terlihat tumpukan kesempatan makanan (seumpama kemewahan/harta) lupalah janji dg Nabi Nuh sgr pulang ke bahtera bgt melihat daratan. Bukankah Nabi Nuh serta seluruh penghuni kapal mempercayakan ikhtiar kelangsungan hidup mrk kpd Gagak. Tapi Gagak lupa janjinya stlh menemukan kenikmatan. Apakah tamsil ini agak mengena buat wakil qt, pemimpin qt yg qt beri mandat untuk mencari daratan untuk berlabuh bahtera bangsa ini ke pantai bahagia, namun ada yg berprilaku seperti burung Gagak.

Lain lagi dg burung Merpati, dia tak mengingkari janji. Bgt dijumpai daratan lalu dipetiknya ranting pohon Zaitun, untuk isyarat disana sdh tumbuh tumbuhan lambang adanya kehidupan, sambil sblmnya hinggap ditanah guna membuktikan sdh mengeringnya bumi.

Merpati melaksanakan tugas dg amanah dan tulus, sesuai dg apa yg diperintahkan. Dia mungkin sempat juga mengenyangkan perutnya dg buah Zaitun namun tak lupa tugas pokok mengemban amanah. Agaknya inipun cocok buat tamsil bagi wakil qt, pemimpin yg qt beri mandat mencarikan pantai berlabuh bangsa ini yg amanah yg hanya menikmati kekayaan sewajarnya untuk hidup tetapi tak lupa amanah yg diembankan kepundaknya.

Selamat memilih figur2 yg anda percayakan memandu bahtera babgsa ini ke pantai tujuan. Smg segera tercapai bangsa yg adil makmur aman tentram. Baldatun thayibatun warabbun ghafur.

Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Tuesday 23 October 2018

Retak TANGAN

Maaf ketika ku menulis, atau berbicara kadang sering kebawa bahasa kampungku, bahasa Ibuku. Ku pikir ndak apalah malah memperkaya khasanah kausa kata bahasa persatuan kita. Siapa tau beberapa kata yg ku coba angkat di tulisan di adopsi jadi bahasa Indonesia.

RETAK TANGAN
Guratan yg ada ditelapak tangan setiap orang, tiap orang garis2 guratan itu tidak sama persis, walaupun saudara sekandung. Begitu kayanya Allah, kita sdh maklum dari milyaran manusia yg pernah lahir ke dunia tak ada sidik jari yg identik apalagi sama. Saya ndak tau apakah RETAK TANGAN pun tak ada yg sama.

Berbau mistik, konon dari RETAK TANGAN inilah dpt diramal masa depan. Sbg penganut agama samawi ndak boleh percaya akan ramalan nasib, termasuk melalui "Retak Tangan". Dlm tulisan ini "Retak Tangan" hanya diambil sbg istilah. "Retak Tangan" = "nasib sudah tersurat dari sononya oleh Allah swt".

Tak seorangpun kita tau nasib masa depan kita masing2.

;وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا

Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. (Al-Qur'an surat Luqman ayat 34)

Penulis, sudah hadir ke alam dunia ini hampir 69 th, banyak liat nasib orang yg kadang ndak di-sangka2. Dulu dia anak tukang rumput miskin, ayahnya dari pintu ke pintu ngambil upahan nebaskan rumput halaman orang, kini jadi orang kesohor. Sementara dulu dia anak orang kaya, ternak sapi tiap detik ada yg lahir, saking banyaknya. Kapal dagangnya berbilang. Kini anak orang kaya ini, hidup memburuh ke bekas anak buah ortunya. Bgtlah kehidupan ini.

Menarik kisah perjuangan anak nelayan. Tamat SD tak ada lagi sekolah dekat sekitar kampungnya. Bundanya bertekad kuat agar putra semata wayangnya bersekolah lbh tinggi. Didukung pula si bocah yg manut berkat pondasi pendidikan agama yg mantab sejak dini karena ikut nyantri.  Es em pe lokasinya belasan kilometer di ibu kota kecamatan. Kendaraan tak punya, walau hanya sepeda ontel yg waktu itu barang lux. Transportasi umum blm tersedia. Kalaulah ada kendaraan hanya Truck pengangkut kayu dan ikan serta hasil bumi yg melintas, kadang dpt ditumpangi nuju ke ibu kota kecamatan, kadang tak ada yg melintas. Maklum tak ada jadual reguler, riit sekenanya pabila ada barang diangkut.

Pagi buta, tiap hari, bunda tlh membungkuskan nasi berikut telur rebus dan sambal untuk 2 kali makan. Sebab jika si bocah tak dpt tumpangan Truck, ke sekolah sblm subuh, bgt juga tak ada Truck melintas usai sekolah, alamat sampai kembali ke rumah ssdh isya. Betapa penatnya betis bocah ini tak terhingga. Makanya pernah terpikir oleh bunda mengekoskan buah hatinya anak lelaki satu-satunya itu di kerabat di kota kecamatan. Sayangnya faktor E, kos di kota kecamatan hanya sanggup bbrp bulan. Kembali si bocah mengasah telapak kaki di jalan yg blm bgt rapi k/l 49 th lalu itu, belasan km pergi dan belasan km pulang dihari sekolah.

Menghemat kolom, kisah dipadatkan. Kadung sekolah, ortu dan anak memilih lanjut sampai SMA di Kabupaten, entah daya upaya apa dilakukan ortu si anak pelaku kisah ku ini. Yg jelas ortu banting tulang, peras keringat maksimal, karena SMA hanya ada di Kabupaten. Selesai juga akhirnya SMA. Lantas mau kemana. Diputuskan mengadu nasib ke ibukota Provinsi kebetulan ada family yg memungkinkan ditumpangi alamat, sambil mendaftar sbg Taruna Akabri.

Jalan tdk selalu mulus, ternyata nama pemuda ini tdk terliat di pengumuman lulus. Bbrp hari stlh diketahui tak nampak nama di pengumuman, sambil setting rencana berikutnya diputuskan nunggu di kediaman family setara pak de di ibu kota Provinsi itu. Sbgmn biasa keseharian sembahyang dan mengaji. Pas ssdh ashar pak de ketamuan orang penting rupanya. Mendengar lantunan ayat suci dari ruang sholat rumah pak de. Tamu bertanya, "siapa yg ngaji itu kok enak sekali mendarat di telinga". Tanpa memanggil untuk memperkenalkan diri si Qari' pak de jelaskan. "Kemenanakan saya dari desa, dia baru saja tes AKABRI nampaknya tak hasil". Tamu nimpali "oohh, siapa namanya dari daerah mana, bolehkah saya coba bantu". Tentu saja, "sambar pak de" tak sabar, sembari mencatatkan nama lengkap dan asal daerah.

Allhamdulillah tangga sukses mulai menjulur, pas tahun akademik dimulai pemuda desa ini mulai mengikuti pendidikan Taruna dan berhasil lulus sbg taruna terbaik.

Purnawirawan jendral berbintang dua ini sekarang ilmunya msh di manfaatkan negara di institusi lain.

Selanjutnya ia mengisahkan kpdku ndak dpt membalas kebaikan tamu pak de nya itu. Satu dan lain si pak de tak lama dia jadi taruna tlh tiada, sdgkan petang ia mengaji itu tidak berkenalan dg si tamu.

Memang banyak kasus orang tak lulus test masuk suatu pendidikan bukannya tak mampu. Buktinya jendral ini berhasil lulus terbaik. Berhasil jadi jendral berbintang dua. Tak semua lulusan mencapai jendral, tentu karena berprestasi.
Namun semua itu terpulang taqdir Allah seperti diberitahukan Rasulullah:
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ
(Dari Abu ‘Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda, “Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi ‘Alaqah (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghah (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya).

Jadi setiap diri ini menelusuri jalan takdir masing2. Tentulah untuk mencapai takdir tersebut dilengkapi ikhtiar seperti yg dijalani oleh jendral yg diceritakan perjuangan dan tekad yg kuat. Sebab ada takdir azali dan takdir ikhtiari. Ada lagi tambahan bahwa ybs taat beribadah, rajin membaca Al-Qur an dan patuh kepada ortu.

Demikian RETAK TANGAN seorang anak nelayan desa mencapai karier bgt tinggi menjadi jendral, siapa sangka.

Buat yg bercita-cita tak kesampaianpun jangan kecewa sebab sdh RETAK TANGAN. Ingat Allah SWT berfirman:
لِّـكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَاۤ اٰتٰٮكُمْ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرِ
"Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri"
(Al-Qur'an surat Al-Hadid ayat 23).

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Sunday 21 October 2018

RENUNGAN diri dan ALAM

Sejenak ayo kita renungkan:
Konon berat bumi ini adalah 6.580.798.520.700.000.000.000 ton. mungkin kurang, mungkin lebih. Jangan ditanyalah bagaimana nimbangnya, apa alat timbangnya. Yang jelas bumi demikian beratnya, dia bergantung tak bertali, terletak tanpa landasan.
Jangankan soal berat bumi yang terukur dengan angka-angka tersebut di atas, sedangkan soal bumi ini bulat dan beredar mengelilingi matahari saja, setengah abad lalu orang tua-tua sepangkat nenek-kakek saya ketika itu tidak percaya. Terjadi perdebatan sengit orang-orang muda bila kemukakan bumi ini bulat, dengan kakek-nenek saya setengah abad lalu. Kakek yang berdaya humor mengatakan “setahu ku bumi ini bukan bulat, tapi ber-Helang” lalu kakek yang lain menimpali, “apa buktinya kalau bumi ini ber-Helang”. Kakek yang punya statement melanjutkan “buktinya anak ayamku disambarnya kemarin se ekor”. Helang bahasa setempat burung Elang.

yang jadi renungan kita adalah, betapa kalau Allah pemilik bumi ini, ingin mencelakakan kita penduduk bumi ini dengan cara apa saja dapat terjadi. Gempa, angin puting beliung, hujan lebat tak berhenti, kemarau bertahun-tahun. Atau misalnya tiba-tiba saja gantungan tak bertali, atau tempat letaknya yang tak berlandasan itu di cabut-Nya maka bumi ini akan hanyut di jagad raya dan segala isinya termasuk kita manusia, air laut dan semua mahluk yang lekat diatas bumi berantakan semua.

Jadi pantas kita renungkan bahwa keselamatan bumi ini, semata-mata karena kekuasaan Allah. Begitu juga dengan keimanan kita juga sesungguhnya hanya bertahan karena bantuan Allah. Sebab nenek moyang kita saja Adam dan Hawa yang nota bine bertemu langsung dengan Allah, ketika diciptakan. Tak dapat, tak kuat membentengi diri dari rayuan Syaitan. Maha benar Allah dengan peringatannya untuk bahan renungan kita di dalam kitab suci Al-Qur’an misalnya dalam ayat 21 surat An-Nur di tegaskan Allah
;وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ مَا زَكٰى مِنْكُمْ مِّنْ اَحَدٍ اَبَدًا وَّلٰـكِنَّ اللّٰهَ يُزَكِّيْ مَنْ يَّشَآءُ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

(Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun di antara kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui)

Di awal ayat peringatan ini buat orang yg beriman.

Bukti ayat ini untuk orang beriman tertulis diawal ayat:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ , وَمَنْ يَّتَّبِعْ خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ فَاِنَّهٗ يَأْمُرُ بِالْـفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ

(Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barang siapa mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya dia (setan) menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar).

Bagi yang kini sudah purna-bhakti atau pensiun, coba kita renungkan, selama kita bertugas banyak apa yang kita lakukan, baik kebijakan atau pelaksanaan tugas, yang kalaulah tidak dilindungi Allah, mungkin kita tak sampai pensiun, sudah dipecat.
Maaf mungkin ada juga kita menikmati atau menerima sesuatu yg bukan hak. Atau kebijakan/keputusan yg merugikan tempat anda bertugas. Boleh jadi andapun pernah menzalimi anak buah.
Berkat lindungan-Nya lah maka apa perbuatan yang keliru kita lakukan semasa muda, semasa masih berdinas tidak mendapatkan sanksi dunia dan karenanya sampailah kita ke masa pensiun.

Belum lagi kalau kita renungkan keselamatan jiwa, mungkin diantara pembaca ada yang masih ingat, jika tidak dengan perlindungan Allah mungkin tidak hidup sampai hari ini. Mungkin ketika masih kecil, ketika semasa remaja, semasa menjelang tua pernah kecelakaan atau menderita sakit yang telah di vonis dokter harus meninggal dunia.

Diri penulis sekitar umur 7 tahunan, tertarik mengambil jambu Pertokal (jambu biji) tumbuh di pinggir sungai. Sungai Tayap itu bila musim penghujan arusnya deras sekali. Ketika kaki merambat ke dahan yg menjulur ke sungai, tiba2 terpeleset nyemplunglah saya ke sungai. Saya belum bgt pandai berenang. Pertolongan Allah menyelamatkan saya melalui seorang pemuda kebetulan sedang mencuci di lanting (bahasa setempat adalah kamar mandi terapung ditepi sungai, mengapung kamar mandi fleksibel mengikuti tinggi permukaan sungai). Bang Tajul spontan berenang berpacu dg arus, menangkap saya yg sdh kemasukan air dan membawa ketepian. Kemudian mengendong saya di punggung belakangnya dg posisi terbalik. Kaki saya dipegang tangannya dan kepala dan tangan saya terjuntai kebawah sambil berlari guna mengeluarkan air telah terhisap hidung saya. Secara logika bila tak dilindungi Allah melalui bang Tajul saya tak sampai berusia lanjut spt skrg ini.

Kalau bang Tajul msh hidup melalui tulisan ini saya berterimakasih banyak. Jika tlh tiada smg pertolongan bang Tajul tsb menjadi amal disisi Allah. Aamiin.

Banyak lagi hal ihwal lain yang jika anda renungkan, begitu besar perlindungan Allah kepada kita selama kita hidup ini, agar kita mau bersyukur. Subhanallah.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Saturday 20 October 2018

Sakit dan Sehat

Kali ini kutertarik nulis sakit dan sehat. Kebtln sejak 18 Oktober 2018 dirawat di RS Gatot Soebroto Jkt dan pulang hari ini 20 Oktober 2018. Lantaran tindakan Electropshysiology studies dan Ablasi atas jantungku.

Sebagian kecil ada manusia sejak lahir punya sakit bawaan. Bgt berat perjuangan ortu ybs menjalani kenyataan ini. Mungkin ada yg nanya mengapa hal ini terjadi. Padahal Allah jelaskan di dlm Al-Qur an surat Sad ayat 27
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَآءَ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا
( Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan sia-sia).

Tentu termasuk orang yg punya sakit/cacat bawaan sejak lahir itu. Dijadikan
Allah tdk sia-sia.

Hikmah yg layak diambil bagi kita yg sehat sejak lahir, tak punya cacat tubuh. Dalam pada itu bilalah dibuat statistik dalam usia sampai sekarang di atas 65 (diri penulis), jauh lebih banyak sehat ketimbang sakit. Tiada kata dan perbuatan lain yg pantas SELAIN BESYUKUR KEPADA ALLAH. pembandingnya adalah orang yg sakit/cacat bawaan itu. Makanya sekali lagi apapun ciptaan Allah tdklah ada sia-sia.

Hikmah bagi penyandang sakit bawaan dan keluarganya, adalah memperoleh pahala sabar dan ridha atas cobaan Allah tsb.

Abu Hurairah pernah menyampaikan bahwa Rasulullah bersabda:

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ، وَإِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ

(Sesungguhnya besarnya pahala itu bersama dengan besarnya cobaan. Dan jika Allah mencintai suatu kaum, Allah akan menguji mereka. Barangsiapa yang ridha, maka dia akan mendapat ridha dari Allah, dan barangsiapa yang marah, maka dia akan mendapat kemurkaan dari Allah).=HR. At-Tirmidzi no. 2396, dihasankan oleh Al-Imam Al-Albani&n dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi=

Nah, ujian bagi kita sekarang yg tdk punya cacat/sakit bawaan, smg masih sanggup bersyukur atas kesehatan selama ini. dan bersabar serta ridha atas cobaan penyakit yg sesekali mampir.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Thursday 18 October 2018

JUMANTIK

Mungkin maksud singkatan di atas Ju= Juru. Man= Pemantau. Tik= Jentik. Jadi "Juru Pemantau Jentik". Suatu ihtiar Pemerintah DKI Jakarta memutus siklus hidup nyamuk demam berdarah. Anggota Jumantik rutin tiap pekan kunjung ke rumah penduduk. Mereka meneliti bak2 penampungan air, barang bekas yg berpotensi adanya jentik2 nyamuk Aides Aigypti. Bgmn di daerah anda???.

Hampir setiap pergantian musim dari kemarau ke penghujan dan sebaliknya, kehawatiran mewabahnya demam yg ditenggarai oleh ulah nyamuk Aides Aigypti. Tak jarang setiap berjangkitnya demam berdarah, rumah2 sakit dipenuhi pasien, bukan sedikit biaya yg hrs dikeluarkan untuk penanggulangannya. Oleh karena itu langkah prefentif JUMANTIK harus didukung.

Nyamuk adalah mahluk ciptaan Allah, namanya diabadikan dlm Al-Quran.

Seperti dlm surat Al-Baqarah ayat 26
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَسْتَحْـيٖۤ اَنْ يَّضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا; فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَـقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۚ; وَاَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَيَقُوْلُوْنَ مَاذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَل  يُضِلُّ بِهٖ كَثِيْرًا وَّيَهْدِيْ بِهٖ كَثِيْرًا; وَمَا يُضِلُّ بِهٖۤ اِلَّا الْفٰسِقِيْنَ
"Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang kafir berkata, Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini? Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik".

Bgt juga Lalat diciptakan. Dmkn kecilnya itu lalat. Dikabarkan Allah, bahwa Lalat sanggup mengambil harta manusia.

يٰۤـاَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ; اِنَّ الَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ لَنْ يَّخْلُقُوْا ذُبَابًا وَّلَوِ اجْتَمَعُوْا لَهٗ;; وَاِنْ يَّسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْـئًـا لَّا يَسْتَـنْـقِذُوْهُ مِنْهُ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوْبُ
"Wahai manusia! Telah dibuat suatu perumpamaan. Maka dengarkanlah! Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah tidak dapat menciptakan seekor lalat pun walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka tidak akan dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Sama lemahnya yang menyembah dan yang disembah".
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 73)

Nyamukpun bgt juga mahluk yg kecil itu dpt merampas harta benda, karena penyakit yg disebarkannya, keluar biaya tak sedikit untuk berobat.

Terciptanya nyamuk, tdk hanya mendatangkan mudharat tetapi banyak juga karena nyamuk timbul berbagai bisnis yg menghidupi banyak orang. Diantaranya Jumantik bertugas membasmi jentik2 bakal nyamuk penyebar penyakit tersebut, juga mrpkn aktivitas.

رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًا
Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. (Ali Imran 191).

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.3

Tuesday 16 October 2018

Kebaikan TETANGGA

Pak Ihsan (bukan nama sebenarnya), usai shalat subuh dari masjid dicegat pembantu tetangga. Nenek dirumah tetangga terserang penyakit ndak sadar diri. Tak pikir panjang pak Ihsan keluarkan mobil dari garasi menuju tetangga 3 pintu dari rumahnya itu. Pak Ihsan pun masuk rumah yg dihuni nenxek dan kakek plus 2 pembantu sekaligus perawat kedua lanjut usia itu. Pak Ihsan langsung menggendong si nenek yg lemas lunglai lantaran pingsan ke mobil meluncur segera dg seorang pembantu ke rumah sakit terdekat. Tak lama kemudian stlh si nenek ditangani di UGD, datang beberapa putra dan keluarga dekat ybs. Betapa kagetnya pak Ihsan, anak2 dan keluarga si nenek mempersalahkan pak Ihsan karena langsung membawa si nenek ke rumah sakit, tanpa terlebih dahulu memberitahukan kpd mereka. Dlm kekecewaannya di PAIDO keluarga sisakit, pak Ihsan berpikir bahwa dia berbuat baik, dengan niat yg baik tetapi mengapa justru berbuah tidak baik. Setaunya orang sakit tertentu apalagi diusia lanjut ada waktu emas yaitu jangka waktu sejak serangan penyakit ke dpt penanganan medis yg tepat. Jika waktu itu terlewat secara logika penanganan terlambat dan sisakit boleh jadi kan lewat. Itu pertimbangan pak Ihsan tanpa pikir panjang berbuat IHSAN guna menyelamatkan si nenek. Tapi kebaikan ini malah tak berbuah baik, sebab selepas peristiwa itu hubungan ketetanggaan pak Ihsan dg keluarga nenek dan kakek ini menjadi sedikit retak.

Bgt penuturan pak Ihsan kepadaku, lalu kubalas dg kasus yg mirip tentang diriku sekitar 7 tahun lalu.

Dini hari sekitar pk tigaan kumenuju kamar mandi, rupanya tak sampai ke pintu kamar mandi kesadaranku hilang. Mengetahui hal itu Istri selanjutnya berusaha nelpon beberapa tetangga, untung ada yg respon. Singkat kisah, kata istri ku tetanggapun berdatangan, menggotong saya dari kamar membawa ke mobil menuju rumah sakit. Disini pengalaman ku beda sekali dg pak Ihsan, bahwa bagiku, tetanggalah keluarga yg utama, buktinya diriku.

Kami punya anak 2 orang lelaki kebetulan dokter dan anak mantukupun dokter. Peristiwa itu terjadi pas mereka tidak dirumah. Yg sdh berkeluarga sdh berumah sendiri di Bekasi dan yg msh serumah kebtln pas sdg tugas ke luar Jakarta. Apa jadinya aku waktu itu kalau tidak karena kebaikan tetangga. Tetanggalah pihak yg paling utama membantu kami yg tinggal berdua dirumah ketika saya tak sadarkan diri.

Pkl 11 siang ketika ku sadar istri menceritakan bahwa selain kebaikan tenaga, ada tetangga yg nyiapkan duit kalau2 aku masuk rumah sakit terlebih dahulu diminta uang muka, waktu itu blm ada BPJS. Tetangga itu ndak tau bahwa walau sdh pensiun diriku kalau masuk rumah sakit msh dicover oleh Yayasan Kesehatan tempat kerjaku dulu (cukup dg menunjukkan kartu). Perhatian tetangga ini membuat kami terharu. Bagi kami kebaikan para tetangga kami ini jadi ingatan dan ingin berbuat yg sama.

Bagi pak Ihsan kebaikan blm tentu berbuah kebaikan. Sedangkan bagi keluarga kami yg berumah di Jakarta Pusat, kebaikan tetangga buahnya sdh kami nikmati berupa kebaikan.

Allah perintahkan kita berbuat baik termasuk kpd tetangga (Al-qur'an surat An-Nisa' ayat 36)

وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَ الْمَسٰكِيْنِ وَالْجَـارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَـارِ الْجُـنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَـنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۙ; وَمَا مَلَـكَتْ اَيْمَانُكُمْ

Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki.

Banyak sekali hadist ttg kewajiban berbuat baik kpd tetangga a.l. Rasulullah صلى ا لله عليه وسلم bersabda:

خَيْرُ الْأَصْحَابِ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِهِ وَخَيْرُ الْجِيرَانِ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرُهُمْ لِجَارِهِ

Sebaik-baiknya sahabat disisi Allah adalah yang paling baik kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga adalah yang paling baik terhadap tetangganya.

Kecuali tinggal di hutan sendirian, maka keberadaan tetangga mesti ada. Acuan tetangga atas dasar referensi ulama, radius 40 rumah. Indah sekali jika semua kita menjalin hubungan harmonis dg tetangga.

Dmkn dua kisah bertetangga tersaji di tulisan ini, ku yakin pembacapun banyak case bertetangga yg lbh menarik. Bila di sharing smg manfaat.

Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.