Wednesday 6 December 2017

Tanda-tanda abdi Allah

Untuk menjadi Abdi Allah yang Maha Rahman diinformasikan oleh Al-Qur'an diantaranya dpt qt telusuri pada surat Al-Furqan ayat 63 sampai 77 yaitu:
1. Sopan dalam menjalani kehidupan ini dan tidak bosan melayani atau berhubungan dengan orang yang kurang pandai. Bahkan jika disapa orang Jahil dia membalasnya dengan “salam”.
2. Suka bangun shalat malam, tetapi tetap bersemangat bekerja disiang hari sehingga berhasil menghimpun rezeki yang halal untuk dapat di nafkahkan di jalan Allah.
3. Dianya selalu berdo’a agar dijauhkan Allah dari azab api neraka, sebagai upayanya adalah menjauhi segala macam yang dilarang Allah dan menjalankan sekuat tenaga apa yang diperintahkan Allah. Karena mengimani betul apa yang diingatkan Allah bahwa azab neraka itu sangat memilukan dan seburuk-buruk tempat tinggal. Mengimani bahwa kehidupan akhirat itu ada dan kekal adanya.
4. Menafkahkan rezeki yang diperolehnya untuk amal kebaikan dengan tidak berlebihan atau boros tetapi juga tidak kikir. Berada di tengah-tengah antara keduanya. Dapat menempatkan kemana rezeki yang diterima itu di nafkahkan, dalam arti tidak sembarang memberi. Memberikan harta setelah mengetahui bahwa penerima pemberian/infak sadakah tersebut tepat alamatnya.
5. Tidak mensekutukan Allah.Dalam arti bahwa hanya Allah saja tempat menyerahkan diri, hanya Allah saja yang perintahnya patut dipatuhi, hanya Allah saja yang larangan patut dituruti. Hanya Allah saja yang patut ditakuti. Sehingga orang yang Ibadurrahmah jiwanya merdeka.
6. Tidak membunuh sesama manusia tanpa hak
7. Tidak berzina
8. Tidak berdusta dan bersaksi palsu
9. Tidak berbicara yang tak bermanfaat. Dalam konteks social media, tentu dimaksud juga tidak menulis hal-hal yang tak bermanfaat.
10. Kalau masa lalunya berlumur dosa untuk masuk menjadi Ibadurrahman, segera bertobat. Bagi yang benar-benar bertobat maka Allah akan menggantikan kejahatannya dengan kebaikan. Dengan syarat sesudah bertobat mengerjakan amal-amal shalih.
11. Selanjutnya, bila diingatkan dengan ayat-ayat Allah tidaklah mereka menulikan telinganya dan membutakan matanya. Pengertiannya tidak pura-pura tidak mendengar, pura-pura tidak melihat tanda tanda kebesaran Allah.
12. Orang yang Ibdurrahman, selalu berdo’a agar isteri dan anak-anak keturunannya menjadi cahaya mata dan menjadi pemimpin orang-orang yang bertaqwa kepada Allah.
Dari 12 tanda seseorang masuk kelompok abdi Allah yg Rahman, mungkin cocok buat kita menilai diri, apakah sifat-sifat dan perilaku tersebut diatas sudah ada pada kita?, kalau belum semua, sampai dimanakah sudah kita lakoni. Semoga kita bertekad setahap demi setahap melaksanakannya agar sampailah kita keujung hayat ini berujung dengan kesudahan yang baik, dikenal dalam termilogogi agama “Husnul Khatimah”. Lantaran sdh menjadi hamba Allah yg Maha Rahman. Amien. Barakallahu Fikum.
Demikian, lebih kurang mohon dimaklumi, sekaligus dimaafkan. Semoga bermanfaat.

KENCING dan REZEKI

 Salah satu nama Allah yg 99 itu adalah AR- RAZAK urutan ke 17. Maha pemberi rezeki. Qt sering mengartikan rezeki itu adalah berwujud materiil, berbentuk uang, diantaranya mejelma dlm pangkat dan jabatan, yg ujungnya uang dan kemewahan. Sebetulnya rezeki itu bukan barang dan uang saja, juga termasuk jasa dan kesempatan serta kondisi dan situasi.
Pembaca yg arif tentu bnyk dpt mengambil contoh ttg kondisi dan situasi yg mrpk reziki. Diantaranya kondisi sehat, tak ternilai harganya. Qt baru sadar sehat itu rezeki, manakala qt sakit. Biaya berobat tak sedikit, blm lagi waktu tersita bukan saja diri qt sendiri ttp juga sanak keluarga. Orang berduit rela mengeluarkan harta bendanya sampai hampir habispun untuk sehat kembali.
Kalau bgt rezeki bukan hanya berbentuk barang, dan uang. Justru rezeki berupa kesehatan amat banyak bila dikonversi dg harta dan uang.
Harun Al-Rasyid, raja terkenal kaya pada zamannya, suatu hari yg sangat panas dikisahkan demikian haus. Selanjutnya sang raja menyuruh pengawalnya menyiapkan segelas air. Ketika itu sdg dlm majelis ilmu di istana. Ulama yg sdg berceramah pun memanfaatkan media segelas air itu untuk bahan ceramah. "Yang mulia; kalau misalnya pengawal yang mulia tidak menemukan segelas air yg sangat anda hajatkan, apa yg tuan lakukan?". Raja spontan menjawab"saya perintahkan seluruh aparat kerajaan untuk mencari air itu, walau harus dikeluarkan biaya separo harta saya". Ustadz menanyakan lagi " Air yg segelas itu, setelah diproses dlm tubuh tuan, kemudian seharusnya dikeluarkan melalui kencing. Umpamanya tdk dpt dikeluarkan, sehingga berbilang hari tak jua dpt buang air kecil, gerangan apa yang mulia raja akan lakukan". Raja menjawab: "Akan kukerahkan seluruh tabib kerajaan, untuk mencarikan obat walau harus mengeluarkan dana separo hartaku".
Kalau begitu harta kekayaan sang raja hanya setara dengan segelas air. Untuk diminum separo dan untuk kencing separo.
Betapa bersyukurnya qt semua yg sampai hari ini taklah teramat sulit mendapatkan segelas air, sementara itu selang berapa lama ssdh minum air itupun dpt pula dng lancar dikeluarkan melalui kencing, sebab msh dlm keadaan sehat

Tanda kebesaran Allah

Kata "kebesaran" dlm kaedah data, disebut dg data ordinal kualitatif; perbandingan yg tak terukur menurut bilangan. Makna kebesaran Allah barangkali lebih tepat diartikan kekuasaan Allah yang demikian besar tak terhingga. Guna memudahkan memahamkan ttg demikian besarnya kekuasaan Allah tersebut diantaranya Allah menyebutkan tanda-tanda kebesaranNya dari sekian banyak tak terhingga kekuasaan kebesaran Allah; Allah jelaskan ttg besarnya kekuasaanNya a.l. melalui surat Ar-Rum ayat 20 sampai 24. Tiap ayat diawali dengan:
وَمِنْ اٰيٰتِهٖۤ ................................................................
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ......................................................................
1. Ayat 20, Allah menciptakan qt dari tanah kemudian qt berkembang biak dari mulai Adam sampai qt sekarang entah sdh berapa ratus milyard. Dari seluruh manusia yg sdh tercipta konon menurut ilmu pengetahuan tak seorangpun yg sama sidik jarinya. Betapa banyak stock sidik jari yg dimiliki Allah dari orang sblm qt sampai orang ssdh qt
2. Ayat 21. Allah mengingatkan qt spy mau berfikir, sebab Dia tlh berikan jodoh pasangan suami/istri dari jenis qt sendiri, tapi bukan sejenis agar tentram hidup penuh kasih sayang saling membutuhkan dan melengkapi. Selanjutnya mungkin untuk mendapatkan keturunan penerus kehidupan.
3. Ayat 22. Qt diciptakan Allah sbg penghuni bumi dan dg bermacam warna kulit, berbangsa berbeda. Kebesaran kekuasaan Allah di ayat ini ditutup dg agar kita mempelajari perbedaan kultur sehubungan dg beraneka bangsa dan adat istiadat dan budaya masing-masing bangsa. Diakhiri ayat itu dengan "lil a'limin" (mengetahui atau berpengetahuan). Untuk itu hrs mempelajari ilmu pengetahuan antar bangsa itu agar dpt saling berhubungan dg baik.
4. Sebagai tanda berikutnya, bgt besarnya kekuasaan Allah, di ayat 23; dicendrungkan qt tidur dimlm hari dan siang hari qt bugar diberi kesempatan brraktivitas. Ayat ini ditutup dg "bagi kaum yg mendengarkan". Sbg manusia yg berkemampuan terbatas, atas kekuasaan Allah diberikan rasa ngantuk untuk beristerahat di mlm hari, shg bugar kembali disiang hari.
5. Ayat 24. Allah ingatkan ttg petir dan hujan sbg anugrahNya untuk kehidupan semua mahluk dibumi ini. Atas tanda ini qt disuruh untuk mau mengerti, di akhir ayat:
اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ
Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mengerti."
Demikian banyak tanda-tanda besarnya kekuasaan Allah yg qt ketahui belum lagi yg blm qt ketahui. Subhanallah sebentar lagi Insya Allah pesawat terbang membawa kami hari ini 2 Dec 2017 menuju Surabaya pk 11.55. nanti. Inipun salah satu tanda besarnya kekuasaan Allah, jarak tempuh menjadi singkat dengan dianugrahkan ilmu kepada manusia membuat alat transportasi udara.

Tercipta sama REZEKI beda

Mengutip petuah tetua kita di belahan nusantara di tanah Jawa:
Manungso kuwi dititah podho,
Nanging yen masalah bondo dijatah bedo,
Mulo manungso iku wajibe mung usoho karo ndungo.
Entuk rezeki sepiro atine sing nrimo,
Ora usah meri karo konco sak podho-podho...
Akeh wong stres... !
Mergo uripe ora beres... !
Dari kutipan sederhana diatas, sungguh syarat akan makna. Menyadarkan qt bahwa ternyata takaran perolehan rezeki; tiap orang tdk sama. Tak usah jauh ambil permisalan; beberapa orang saudara kandung terlahir dari ortu yg sama, dibekali pendidikan yg setara oleh ortu mrreka. Dlm perjalanan hidup ternyata tdk punya kesuksesan yg sama. Tdk punya kemewahan hidup yg sama. Itulah yg namanya "dijatah bedo"
D.h.i. Allah mengingatkan qt:
اَللّٰهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَآءُ وَيَقْدِرُ ۗ وَفَرِحُوْا بِالْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا فِى الْاٰخِرَةِ اِلَّا مَتَاعٌ
"Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki). Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan (yang sedikit) dibanding kehidupan akhirat."
(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 26)
Dlm pada itu, bicara soal rezeki, ketahuilah bahwa rezeki itu bukan hanya bewujud materi, maka bisa jadi yg tdk kelimpahan rezeki dlm wujud materi, dlm bentuk lain; umpamanya punya anak-anak yg sehat tampan dan cantik, bhakti kpd ortu. Boleh jadi rezekinya berupa kesehatan. Boleh jadi pula dikaruniai rezeki rasa syukur yg dalam.
O.k.i. jangan-jangan seorang yg hidup serba kekurangan, tetapi justru rezekinya luas, karena "Entuk rezeki sepiro atine sing nrimo. Ora meri karo konco sak podho-podho". Sementara orang yg terlihat kaya berkecukupan dpt saja pada hakikatnya sempit rezekinya, bila yg bersangkutan tak kunjung puas dg apa yg dikaruniakan Allah kepadanya.
Untuk ikhtiar menangkal kurang rasa besyukur itu diajarkan do'a oleh Rasulullah Muhammad s.a.w. Allahuma ini a'ujubika min qalbin la yasy 'a wamin nafsin la tasba'. y.i. mhn perlindungan dari hati yg tak pernah puas dan nafsu yg tak dpt dikendalikan.
Demikian sekedar renungan dlm perjalanan pulang ke Jakarta setelah melawat ke Jawa Timur pekan pertama Desember 2017. Barakallahu fikum.
Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnya dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya berlepas diri daripadanya).

Pohon Muslim

Kalau diibaratkan sebatang pohon, muslim sejati seperti pohon yang:
# Akarnya iman,
# batangnya taqwa,
# dahannya ihlas,
# rantingnya amal salih
# daunnya tawakkal
# bunganya menebar wangi rahmatan lil 'alamin. Penuh toleransi dan pengertian kpd sesama ummat manusia walau beda keyakinan.
Sedangkan buahnya adalah:
a. Bila mendapat keberuntungan. dianya bersyukur
b. Bila mengalami musibah, dianya mengembalikan kepada Allah; innalillahi wainna ilaihi rajiun.
c. Bila menerima kesusahan, dianya bersabar seraya berdoa “Ya Allah! tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Sedang yang susah dapat Engkau jadikan mudah apabila Engkau menghendakinya” (Allahuma laa sahla illaa maa jaa’ltahu sahla wa anta taja’lulhazna iza syi’ta sahla)
d. Bila dalam keadaan kekecauan, dianya tenang/tidak panic
e. Bila telah terlanjur berbuat dosa, langsung bertaubat
f. Bila berhasil tidak berbangga diri, dianya menyadari itu semua karunia Allah
g. Bila gagal tidak terlalu kecewa, tetap berbaik sangka kepada Allah. Seraya mengoreksi diri penyebab kegagalan.
Sudahkah kita nikmati buah “muslim sejati” itu. Semoga dapat dilakukan pendekatan. Amien. Wallahu a’lam bish shawab Barakallu fikum.
Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnya dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya berlepas diri daripadanya).

Sunday 26 November 2017

MASA buat kehidupan Manusia.

Tentu bukan kebetulan; tujuh kali diulang Allah dlm Al-Qur'an tetang bumi dan langit serta segala isinya diciptakan Allah dlm enam masa y.i. di surat:
1. Yunus 3
2. Hud 7
3. Furqan 59
4. Sajadah 4
5. Qaf 38
6. Hadid 4.
7. Al-A'raf 54
Semakin ta"jublah qt dng program desain Al-Qur'an, ketika informasi bumi dan langit serta isinya diciptakan dibangun 7 lapis, Allah dlm 6 masa, informasi ttg hal tsb. diulangi 7 kali.
وَ هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَ يَّامٍ
"Dan Dialah yang menciptakan langit dan Bumi dalam enam masa",
Dengan berbagai konteks di masing-masing ayat-ayat tersebut di atas.
Manusia tunduk pada ruang dan masa. Bila alam ini tercipta dlm enam masa, manusia hidup didunia ini separo masa penciptaan bumi dan langit y.i. berada dlm tiga masa.
Masa pertama; ialah masa yg lalu, termasuk kemarin. Termasuk masa muda qt, termasuk masa qt masih berjaya dulu-dulu. Masa itu tak kan dpt diulangi lagi berapapun biaya yg qt sanggupi, apapun redaksi do'a qt tak kan dpt masa itu terulang kembali. Bila pas terisi dg banyak kebaikan alhamdulillah. Bila banyak terlanjur terisi yg tdk baik dan dosa, apa boleh buat tinggal bertobat.
Masa kedua; adalah masa sekarang, tegasnya masa hari ini, jam saat ini, detik-detik anda membaca tulisan ini, sebelum hari berganti. Sangat rugilah bila masa sekarang tdk terpergunakan dg baik, sebab dia "si masa" segera akan jadi masa lalu, stlh hari berganti, stlh jam bergeser.
Masa ketiga; adalah masa yg akan datang. Dimulai jam berikut, dimulai hari sesudah hari ini dan seterusnya. Itu masa yg akan datang di dunia. Masa yg akan datang yg lebih panjang berikutnya ialah masa akhirat.
O.k.i. masa yg sangat berharga bagi qt adalah masa sekarang, jangan sampai qt lewatkan bgt saja tanpa makna, mari qt isi dg hal-hal yg benilai guna untuk hari esok qt dunia dan akhirat.
Mari qt tutup tulisan ini dg firman Allah SWT:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 18)
Barakallahu fikum. Wallahu a'lam bishawab.

ENTAH KAPAN ???

Sahabat nabi Muhammad saw, Ali bin Abi Thalib katakan bahwa salah satu kunci dari 4 kunci taqwa ialah "isti' dadu liyaumil rahil" (terjemahan bebas: sll ingat hari kematian).
Sdgkan hari kematian itu tak seorangpun yg tau ENTAH KAPAN dtgnya. Allah ingatkan:
وَيَسْــئَلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِ ۗ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْ وَمَاۤ اُوْتِيْتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيْلًا
"Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh, katakanlah, Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 85)
Karena tak tau kapan maut dtg menjemput, orang bijak setiap saat bersiap diri akan tibanya saat itu. Apapun agamanya siapapun dianya jika adalah terselip sedikit saja iman didadanya; sdh dpt dipastikan ybs. kelak di alam sana hendak mendptkan tempat yg layak disisiNya.
Bagi kaum muslimin dan muslimat, menggantungkan cita, ingin tutup usia dlm keadaan "husnul hatimah" (akhir yg baik). Indikasi akhir yg baik itu adlh pabila ktk detik maut tiba, ybs sanggup melafazkan "la ilaha illallah". Sebab Rasulullah informasikan "man akhirul qalami la ilaha ilallah dhakharal zannah" (siapapun orangnya yg di akhir kalimatnya "la ilaha ilallah" berhak akan surga).
Ktk saat ruh kan berpisah dg jasad, kondisi jasad kala itu sdh tak mampu berbuat apapun. Anggota tubuh tak sanggup digerakkan lagi, bahkan orang dlm menghadapi maut sekedar mengerdipkan kelopak matanyapun dia tak sanggup termasuk membuka dan menutup kedua belahan bibirnya. Begitu juga suara tak kan dpt dikeluarkan lagi didetik detik terakhir itu.
Namun Allah sungguh sangat/maha pengasih dan peyayang, sampai di saat terakhir yg menegangkan itupun qt masih diberikan curahan kasih sayang shg dimungkinkan untuk meraih "husnul hatimah" yaitu tlh dirancang Allah untuk sanggup di akhir kalimat mengucapkan kalimat TAUHID itu. Mari qt coba mempraktekkan ucapan "la ila ha ilallah". Ternyata ucapan kalimat Tauhid itu, tidak perlu dg membuka dan menutup bibir, cukup hanya dg menggerakkan lidah dg getaran sangat minimal. Dgn bgt terbuka kesempatan untuk setiap orang melakukannya kendati dlm keadaan yg sdh tak berdaya menjelang tutup usia.
Persoalannya apakah setiap orang akan memilih ucapan "la ilaha ilallah" sbg ucapan terakhirnya sblm ruh lepas dari jasmani???
Ini akan tergantung kebiasaan sepanjang hidup.Bagi seorang ahli shalat setidaknya tlh tebiasa dlm hidupnya sekurang kurangnya 9 x bersyahdat setiap hari, belum lagi ditambah dg shalat sunat dan zikir-zikir. Lidah ybs. sdh terlatih. Dng dmk dlm keadaan yg kritis bgmnpun lidah akan otomatis bergetar dg kalimat yg biasa ia lantunkan.
Sbg contoh satu kebiasaan, ibu-ibu rumah tangga yg dlm keseharian ucapan yg keluar dari mulutnya adlh kalimat "lailaha ilallah", "astaghfitullah", "alhamdulillah". "Masha Allah". Suatu ktk, ktk mengiris bahan masakan, pisau terpeleset mengenai ujung jari, spontan tu ibu mengucapkan kata yg biasa dia ucapkan misalnya "astaghfirullah". Tapi kalau tu ibu biasa ngucapkan kata-kata maaf; "jiamput" atau "ya ampiun" atau "ya amplop". Niscaya dlm keadaan mendadak menghendaki ucapan spontan niscaya ucapan itulah yg kan meluncur dari ibu yg kaget terkena pisau kepleset itu.
Bgt lah keadaan menjelang nafas terhenti tersebut maka ucapan yg sdh terlatih dan sdh menyatu dg lidahlah yg kan teringat.
Jadi jng terlalu berharap kalau seseorang bukan ahli shalat, bukan ahli zikir, bukan ahli ibadah, ktk akhir hayat kan sanggup menggerakkan lidah untuk "la ilaha ilallah". Dlm pada itupun semuanya "la hawla wala quata illa billah".(tiada daya upaya tanpa bantuan pertolongan Allah).
Smglah qt semakin banyak membiasakan diri mengucapkan kalimat TAUHID tsb. agar manakala maut tiba-tiba dtg, lidah otomatis bergetar mengucapkan "la ilaha ilallah". Amien wabillahi taufiq wal hidayah. Walahu 'alam bishawab. Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnya dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya berlepas diri daripadanya)

CERMIN

Sahabat yg baik itu seumpama cermin. Walau tdk 100% jujur ttg qt, tapi msh tetap tak lebai, tak mau melebihkan atau mengurangi ttg qt "apa adanya". Namun ttp saja msh ada ketidak jujurannya, sebab yg tampak dlm cermin mata qt sebelah kiri dlm kenyataan adalah sebelah kanan.
Walaupun bgt, ttp saja sahabat bagaikan Ce
rmin itulah yg terbaik jadi pilihan qt, sebab sebagai manusia tak kan suka juga kalau semua keadaan, misalnya keburukan qt nampak oleh semua orang. Dlm pada itu mana pula ada manusia yg tak punya sisi jelek atau aib atau kekurangan. Makanya di do'a qt dlm shalat ketika duduk diantara 2 sujud butir ke tiga do'a qt adlh "WAJJBURNI" (artinya: "cukupkanlah sgl kekurangan ku") d.h.i. termsk minta ditutupi sgl kekurangan dlm pengertian kejelekan, perbuatan tak baik pernah qt lakukan mrpk aib qt.
Mungkin diantara qt ada yg jika aib qt terbuka maka akan merasa tdk berarti dihadapan masyarakat. Atau jika aibnya dibuka, orang tak akan lagi menghargainya.
Sbg seorang teman hrslah menutupi aib sahabatnya. "WAMAN SATARA A'LA MUSLIMIN FIDDUN-YAA SATARALLAHU A'LAIHI FIDDUN-YAA WAL AKHIRAH" (Dan barang siapa yg menutupi =aib= seorang muslim di dunia, maka Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat) (Hadits Riwayat Iman At-Tirmidzi).
Selain menutupi aib sahabat qt juga dilarang membuka aib qt sendiri seperti hadits Muttafakun 'alaih dari Abu Hurairah r.a. "setiap ummatku dimaafkan, kecuali orang-orang yg mujahir. Pengertian MUJAHIR adalah pamer dan bangga lakukan maksiat dan perbuatan dosa dilakukan tak diketahui orang tapi diceritakan kpd orang lain.
Smg Allah mengampuni sgl dosa qt baik yg sengaja maupun tdk disengaja. Smg sahabat yg mengetahui aib qt turut menutupi aib qt dan smg qt tdk termasuk orang MUJAHIR.
Barakallahu fikum.

Tuesday 7 November 2017

Apakah ini Balasan kebaikan???

Jkt kadang yg namanya kecelakaan lalu lintas bukan hanya lantaran keteledoran diri, qt sdh super hati-hatipun dpt saja kecelakaan lalu- lintas. Pagi itu 10 than lalu kumeluncur ketempat kerja, tiba-tiba sebuah sepada motor masuk diantara mobilku dengan mobil di sblh kanan di jalan searah agaknya kecepatannya melebihi kecepatan mobil di keadaan macet merayap. Motor menyenggol sebuah mobil yg ada di blkng mobil dikananku. Walau senggolannya tak sberapa kencang cukup membuat penyok pintu depan kiri mobil kesenggol. Tidak itu saja si pengemudi motor oleng tak sanggup mengendalikan motor dn nyenggol pintu kanan blkng mobilku penyok tak dpt dibuka. Pemuda itupun jatuh seiring motornya rebah. Singkat kejadian mobilku, mobil kesenggol pertama dan pemuda tadi minggir ke trotoar. Pemilik mobil tertabrak pertama, dmkn kesal nampaknya. Pemuda tadi diminta menunjukkan identitas. Diminta mengganti kira-kira berapa kerugian itu. Ku ndak tau persis, dompet si anak dimimtanya. Perkiraanku dompetmyapun tipis. Aku cuma liat dari kejauhan sekira jarak semobil lebih, kami berhenti paralel. Aku juga asik melihat pintu kanan blkng mobilku yg rengsek ndak dpt dibuka. Usai berurusan dg bpk pemilik mobil tertabrak pertama, sipemuda menghampiri saya, minta maaf serta mengatakan dianya sudah ndak ada uang lagi sambil menunjukkan dompetnya yg kosong. Dia minta alamatku untuk datang ngurus ganti rugi. Tanpa pikir panjang kuberikan alamat kantorku dan kusegera ke mobil menuju kantor karena sdh cukup lama terlambat. Hari itu juga Mobil langsung diserahkan kebengkel guna diperbaiki. Bbrp hari kmudian pemuda penabrak datang ke kantorku. Dari data yg disuguhkannya kuketahui bahwa ybs baru saja selesai S1 dan baru seminggu diterima kerja di suatu perusahaan. Dia (pemuda itu) dtg menyatakan bertanggungjawab atas kecelakaan bbrp hari lalu menanyakan ttg biaya perbaikan mobilku. Stlh mempertimbagkan kondisi pemuda itu yg baru saja mulai bekerja dan agaknya bukan dari kalangan mampu diapun asal daerah belum lama datang ke Jkt. Nyatanya untuk ngobati luka-lukanya krn kecelakaan itu ia dpt pinjaman. Aku hargai tanggung jawab pemuda itu, walau aku tdk sama sekali menahan identitasnya bahkan namanyapun aku tak sempat meyakini dari ktp atau simnya, hanya dari apa yg dia katakan. Dia dtg saja sdh suatu bukti bahwa dia seorang yg bertanggung jawab. Oleh karena itu dia kubebaskan dari mengganti perbaikan mobilku.
Selang seminggu kemudian kudapat undangan menjadi nara sumber selama 2 hari di sebuah hotel di Denpassar Bali, audiance pengusaha komoditas ekspor. Pas hari pertama ku sdg berada di Bali, saudara sepupuku kebtln dari luar negeri, nilpon agar aku menunda meninggalkan Bali 3 hari lagi, lantaran keluarga sepupuku itu rpnya akan melamar untuk putranya seorang putri Bali. Putra sepupuku itu menyuting kasih dilanjutkan untuk berumah tangga dg putri Bali krn sesama belajar di Amerika. Di kalangan keluarga besar kami diriku sering di jadikan jubir urusan melamar atau nerima lamaran.
Kupenuhi permintaan sepupuku itu. Kupindah ke htl sesuai pesanan sepupuku itu dan biaya htl ditanggung olehnya.
Dasar slera makan kadang ngadat, ingin alih menu dari menu hotel, hari ketiga di Bali ku cari warung yg jual "Soto Madura". Warung sederhana sekali, tapi uenak sekali shg kunambah seporsi lagi. Perilaku makanku itu juga ditiru orang yg duduk dekatku sudut-sudutan meja kecil di warung itu. Terjadilah tegur sapa kami berdua. Rupanya ybs juga bukan asli penddk Bali. Perkenalan dilanjutkan ybs jadi sahabatku.
Selama 3 hari penantian menunggu rombongan dari luar negeri + 2 hari stlh sdr sepupuku dtg dari luar negeri untuk melamar di Bali, kenalan ku diwarung soto itu benar-benar jadi sahabat. Stlh jam kerjanya selesai, dia sll dtg kehotelku menginap, menemaniku, mengajakku ketempat-tempat rekreasi sekitar Denpassar dg mobil miliknya. Sukar kubayangkan sebelumnya aku mendapatkan kebaikan demikian banyak bila dinilai dg uang. Kupercaya bahwa setiap kejadian di dunia ini bukannya suatu kebetulan. Tentu kodrat dan iradat Allah lah yg mengaturnya. Apakah tingkahku memaafkan pemuda yg merengsekkan pintu mobilku bbrp minggu lalu itu dinilai Allah kebaikan dan langsung dibalas-Nya di dunia. Sepertinya pantas disimak Informasi Al- Qur'an berikut ini:
مَنْ جَآءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا ۚ وَمَنْ جَآءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
"Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi)."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 160)
Allah SWT berfirman: هَلْ جَزَآءُ الْاِحْسَانِ اِلَّا الْاِحْسَانُ
"Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)."
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 60)
Dari periswa yg kujalani di atas, sepertinya biaya perbaikan mobilku jika dibandingkan dg kebaikan yg kuterima di Bali itu barangkali sdh melebihi 10 kali lipat.
Dari kejadian ini agaknya perlu qt yakin bahwa berbuatlah kebaikan. Kadang didunia ini langsung berbalas. Kalaupun tidak didunia terbalas, yakinlah di akhirat akan didapat. Yang membalas di dunia ini jangan diharapkan dari orang yg kita tanam kebaikan. Tetapi biarkan Allah yg memilihkan siapa yg membalaskan didunia ini.
Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnha dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya berlepas diri daripadanya).
Wallahu 'alam bisshawab. Barakallahu fikum

Pedoman SEDEKAH.

Pedoman SEDEKAH.
Infaq dan Sedekah keduanya mempunyai pengertian: memberikan yg qt miliki kpd orang lain. Infaq berkonotasi bentuk pemberian berupa materiil, sdngkan Sedekah bukan saja bewujud materiil ttp jg dlm bentuk immateriil. Senyum, membatu meringankan beban orang lain termasuk sedekah. Membuang duri/paku dijalan, membersihkan masjid dan shalat dhuha juga sedekah. Dlm rumah tangga; hubungan suami-istri pun tergolong sedekah. Masih banyak lagi lahan sedekah yg tersedia buat qt berkifrah dlm Sedekah. Pernah kutulis dlm blogku bbrp th lalu kutulis, bahwa ternyata sedekah tetap bermanfaat setidaknya di dunia kendatipun tdk Ihlas. Apalagi kalau ihlas, insya Allah didunia bermanfaat di akhirat nanti jg didapat.
Infaq sekurangnya 49 x disebut dlm Al-Qur'an sedangkan Sedekah diulang tak kurang dari 17 x.
Izinkan saya mensyarikan satu dari 17 ayat ttg sedekah dlm Al-Qur'an itu, Y.i. yg saya ambil di surat Al-Baqarah ayat 264 sbg pedoman Sedekah.
Allah SWT berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذٰى ۙ كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَآءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَهٗ وَابِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْـكٰفِرِيْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir."
Kunci berhslnya sedekah untuk simpanan qt di akhirat adalah keikhlasan dan jangan di sebut-sebut, tak usah diungkit-ungkit. Pantang mengharapkan pujian dan penghargaan dari manusia.
Untuk sbg contoh; misalnya semasa anda masih muda dan lumayan sukses dlm karier dan rezeki. Kebtln dlm perantauan, seorang anak belia msh usia sekolah juga merantau seperantauan dng anda. Anak muda yg putus sekolah itu anda berikan motivasi agar sekolah. Tdk itu saja, anda tampung dia dikediaman anda, anda perlakukan bgkan keluarga sendiri tentunya biaya sekolahnya anda tanggung. Singkat cerita, setelah selesai anak tsb menamatkan sekolahnya. Andapun pindah kota karena dinas dan itu pemuda juga menjalani nasibnya. Stlh lebih dari 30 th, terdengar kabar bahwa anak yg anda asuh itu jadi pengusaha sukses di suatu daerah. Entah bgmn, kbtln seuatu ketika anda ada keperluan di kota berdimisilinya "anak angkat" anda itu. Anda berhasil menghubungi dia sblm ke kota tsb. Yg terjadi ketika anda sampai di kota itu, anak yg sdh anda "Sedekahi" satu dan lain sbg jembatan suksesnya itu, sama sekali tak muncul ke tempat anda menginap, apalagi memberikan bantuan akomodasi dan transportasi; sama sekali tidak.
Ini adalah ujian bagi anda, apakah anda terdorong untuk menyebut-nyebut, mengungkit-ungkit atau menceritakan kpd orang peristiwa 30 th lalu itu. Kalaulah itu sampai terjadi anda mengalami 2 kerugian y.i. didunia hati yg kesal tak ada gunanya dan di akhirat spt dimaksud ayat di atas:
"Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan".
Sbg manusia biasa, adalah wajar bila di dlm hati terasa kurang nyaman dg kondisi ini. Namun spjg tdk terucap smg Allah msh ttp memberikan ganjaran akhirat. Yakinlah bahwa kebaikan anda kpd seseorang tdk mesti orang itu langsung yg membalasnya. Insya Allah orang lain kan membalas kebaikan anda itu dg lebih baik lagi.
Contoh di atas ekstrim tdk mengenakkan. Sebalik jika ekstrim mengenakkanpun ada jebakan penghapus sedekah anda. Misalkan anak tadi menerima anda dg baik, melayani sgl keperluan anda, sbg wujud katakanlah balas budi. D.h.i. bila anda tercerita kpd orang lain apalagi sekota dg anak itu yg kini sdh jadi pengusaha sukses. Bahwa andalah dulu yg membantu dia ktka 30 th lalu. Itulah sebabnya dia dmkn baik thdp anda. Ini termasuk menyebut-nyebut, mengungkit-ngungkit dan mengharapkan apresiasi orang. Sirnalah pahala sedekah anda 30 th lalu itu. Wallahu 'alam bishawab. Smg sedekah qt tdk batal dpt qt temui di akhirat nanti. AMIEN.
Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnha dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya berlepas diri daripadanya).

Monday 30 October 2017

KEBENARAN

Senin pagi itu si sulung dibangunkan bundanya tetap tidak mau. Dia tdk sakit, juga tak nampak kesan msh mengantuk. Anak TK Yg baru sepekan lalu sekolah itu, tdk mau sekolah lagi. Beberapa jurus pertanyaan dilancarkan si ibu, apa sebabnya dia tak mau sekolah. Berat sekali rupanya si sulung menjawab. Si ibu sementara pasrah tak mau memaksakan kehendak kpd anaknya. Bergegas si ibu mengantar adik si sulung yg sebenarnya msk TK seharusnya blm waktunya baru 4 th. Si adik msk TK dg status numpang, justru lantaran si abang sdh mulai sekolah. Adik tak mau tinggal sendiri di rumah, alasan tsb rupanya diterima sekolah TK, dimana di kota itu blm ada PAUD.
Sepulangnya si adik dari sekolah, si abang nanya adiknya: "Bu Ani masih marah-marah dik"? Adik menjawab: "ndak marah-marah. Perasaan bu Ani ndak pernah marah-marah". Mulai tersingkap alasan kenapa si abang ndak mau sekolah, agaknya dia di marahi gurunya. Bunda yg bijak itu tdk langsung nenyimpulkan bahwa anaknya dimarahi guru, kmdn lantas misalnya nyambangi sekolah bertanya cari guru nama ibu Ani yg marahi anaknya untuk minta klarifikasi. Tapi dg lembut ditanyakan kpd si sulung, apa sebab dia dimarahi. Si sulung jawab ndak ada sebabnya. "Saya ndak nakal mah, tapi ibu itu marah-marah terus". "Loo adikmu kok ndak dimarahi", timpal si mamah. "Adik mungkin ndak perhatikan,.....ibu Ani itu matanya dibuka lebar-lebar ke saya". "Ooo bgt!!! sahut bundanya". Kini ibu muda itu sdh smakin sedikit terang duduk persoalannya.
Ternyata dua org bocah ini beda menilai seseorang dikatakan marah. Si abang menganggap bahwa org yg matanya lebar itu melotot, org yg melotot mesti sdg marah. Sementara si adik juga murid ibu Ani, ttp mnrtnya biasa-biasa saja ndak marah.
Siapakah yg benar diantara dua kakak beradik ini. Kalau qt mengacu pada kebenaran mnrt falsafah, ada bbrp teori kebenaran:
Teori Koheren; sesuatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dg pernyataan sblmnya. Dlm hal ini agaknya si sulung menghubungkan dg pengalamannya, bila org marah mata melotot. Orng melotot matanya lebar. Dia rupanya membuat kesimpulan secara Deduktif. Umumnya org marah matanya melebar. Ibu Ani matanya lebar pasti marah. Lain si adik tak sengaja dia gunakan penalaran induktif, ibu Ani walau matanya lebar belum tentu marah kalau faktanya dia ucapkan kata-kata santun. Terbukti Ibu Ani dg mata lebar itu dg lembut membantu anak didiknya dlm segala hal termasuk sampai nemani jika pengen pipis.
Teori kebenaran berikutnya adalah teori "koresponden" y.i. ssuatu pernyataan adlh benar pabila materi kandungan pernyataan itu berhubungan dg objek yg dituju. D.h.i. bila ibu Ani marah ada anak/pihak yg dimarahinya dg kata-kata bermuatan marah. Keadaan ini tak menenuhi syarat kebenaran kesimpulan si sulung. Teori kebenaran berikutnya adlh teori "pragmatis". Ukuran kebenaran atas dasar fungsi dan dipengaruhi waktu. Suatu dianggap benar bila mempunyai kegunaan praktis. Sesuatu yg 10 th lalu dianggap benar, mungkin skrg sdh dianggap tdk benar lagi. Atau skrg sesuatu dibenarkan semua pihak ttpi 10 th yad semua orng menyatakan salah.
Teori berikut adlh teori kebenaran Ilahi. Dimana teori ini sejak mulai diteorikan sampai dunia kiamat tetap benar. Bahkan sesuatu kebenaran yg dinyatakanNya yg beberapa dasa warsa; berabad yl. Blm dirasakan benar, skrg terbukti benar. Bgt slanjutnya yg skrg blm dirasakan kebenatannya yakinlah kelak terbukti kebenarannya. Mari qt simak skrangnya 3 ayat berikut ini:
Allah SWT berfirman:
اَلْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِيْنَ
"Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 147)
Allah SWT berfirman:
اَلْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَلَا تَكُنْ مِّنَ الْمُمْتَرِيْنَ
"Kebenaran itu dari Tuhanmu, karena itu janganlah engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 60)
Allah SWT berfirman:
وَقُلِ الْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكُمْ ۗ فَمَنْ شَآءَ فَلْيُؤْمِنْ وَّمَنْ شَآءَ فَلْيَكْفُرْ ۙ اِنَّاۤ اَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ نَارًا ۙ اَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۗ وَاِنْ يَّسْتَغِيْثُوْا يُغَاثُوْا بِمَآءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِى الْوُجُوْهَ ۗ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَآءَتْ مُرْتَفَقًا
"Dan katakanlah (Muhammad), Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barang siapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir. Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek."
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 29)
Pilihan qt untuk menentukan tentang kebenaran, bila ttp ingin acuan kebenaran itu tdk berubah maka acuan kebebaran sesuai teori Ilahilah yg tepat untuk dijadikan referensi.
Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnha dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya betlepas diri daripadanya).
Walluhu a'lam bishawab. Barakallu fikum.

WASPADA

Sama setiap qt mendptkan alokasi waktu hidup sehari semalam 24 jam. Aktivitas qt masings lah yg membedakan alokasi waktu itu terasa singkat atau panjang. Tingkat kemakmuran masings qt lah yg membedakan alokasi waktu itu menyenangkan atau sangat menyedihkan. Kadar kemampuan masings qt bersyukurlah menentukan bahagia atau tdk bahagia kehidupan masings qt spanjang hari selama hdp ini.
Kadang dlm qt mengejar sukses, mengejar karier, mengejar cita-cita banyak qt yg lupa bahwa dlm waktu 24 jam sehari semalam dpt saja terjadi apa yg diingatkan Allah 3 ayat berikut:
اَفَاَمِنَ اَهْلُ الْـقُرٰٓى اَنْ يَّأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَاتًا وَّهُمْ نَآئِمُوْنَ
"Maka, apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang malam hari ketika mereka sedang tidur?"
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 97)
اَوَاَمِنَ اَهْلُ الْقُرٰٓى اَنْ يَّأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَّهُمْ يَلْعَبُوْنَ
"Atau apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang pada pagi hari ketika mereka sedang bermain?"
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 98)
اَفَاَمِنُوْا مَكْرَ اللّٰهِ ۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْخٰسِرُوْنَ
"Atau apakah mereka merasa aman dari siksaan Allah (yang tidak terduga-duga)? Tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah selain orang-orang yang rugi."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 99).
Dari warning Allah di 3 ayat ini seharusnyalah qt semua senantiasa waspada bahwa dlm waktu 24 jam yg qt ada didalamnya bencana dpt saja terjadi. Bencana/siksa baik menimpa diri pribadi, keluarga, kampung/desa, kota dan negara bahkan dunia ini. O.k.i. apapun kegiatan qt dan apapun status sosial qt. Pilihan qt adalah beserah diri kpd Allah. Dan selalulah waspada dg tetap menyandarkan diri kpd Allah; sebab bencana/siksa dpt terjadi kapan saja tak peduli qt sdg terlena dlm kesuksesan dan suka cita, atau dlm keterpurukan dan duka nestapa.
Demikian smg ada menfaatnya.
Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnya dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya betlepas diri daripadanya). Barakallahufikum.

HARI esok dan DO'A

Siapapun anda, sekalipun blm menekuni suatu agama atau bahkan tdk beragama; tentu pernah berdo'a. Terutama manakala diri dlm keadaan cemas diarea ancaman malapetaka. Walau bagi orang ateis entah alamat do'anya tertuju kpd siapa, diapun berdo'a. Bagi orang bertuhan jelas dialamatkan kpd Maha Kuasa pencipta alam semesta.
Do'a mestilah sesuatu yg dihajatkan, adapun yg dihajatkan itu blm terjadi. Setidaknya agar sesuatu yg sdh terjadi agar kedepan lbh baik. Do'a bukan dimaksudkan untuk masa lalu, sebab bgmpun di do'akan masa lalu tak dpt berubah.
Di agamaku bagi yg beriman, diingatkan Allah hari-hari yg akan dtg/blm terjadi diminta qt bersiap diri. Allah SWT berfirman:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 18)
Hari esok adalah hari hari yg blm qt jalani, singkat kata baik untuk dunia maupun akhirat. Modal dasar mempersiapkan masa depan itu adlh taqwa. Namun tetap saja diiringi dengan do'a. Apapun usaha qt baik untuk persiapan masa depan didunia maupun di akhirat. Baik aktivitas ibadah maupun aktivitas kearifan sosial, semuanya mesti diiringi dg do'a. Apalah artinya ibadah qt, sekiranya tertolak oleh Allah. Untuk itu setiap qt beribadah stlh "wal ibadatu bit tanzil" (beribadah sesuai perintah Allah dan petunjuk Rasulullah), dengan merendahkan diri kpd Allah qt pun mhn agar ibadah itu diterima Allah. Sebab tdk ada selain Allah yg dpt menjamin bahwa ibadah yg qt lakukan diterima Allah.
Bgt pula amal ibadah kearifan sosial, aktivitas mencari kesuksesan dunia tak bernilai dan tak kan berhasil tanpa penyertaan Allah. Itulah sebabnya Allah menegaskan DIRINYA dlm konteks keberadaan Allah dan berkenaan dg do'a:
وَاِذَا سَاَلَـكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 186)
1. Allah menyatakan diriNya dekat
2. Allah menegaskan akan mengabulkan apabila qt bermohon kpdNya.
3. Tapi orang yg ber do'a haruslah lbh dahulu menjalankan perintah Allah dg iman dan taqwa.
Jadi mrpk perintah Allah qt mempersiapkan diri untuk masa depan baik dunia terlebih akhirat.
Dlm mempersiapkan masa depan tdk cukup hanya dg melaksanakan aktivitas untuk persiapan tsb. Tetapi hendaklah diiringi dg do'a.
Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnha dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya betlepas diri daripadanya). Barakallahu fikum. Wallahu a'lam bishawab

Sunday 22 October 2017

Gagak dan Merpati

Stlh 150 hari berlayar bahtera Nabi Nuh; hujanpun mulai reda dan berangsur airpun surut diserap bumi. Menurut tafsir Ikrimah yg diterimanya dari Ibn Abbas. Nabi Nuh memerintahkan burung Gagak untuk memantau dibumi mana yg sudah ada daratan tempat berlabuh. Gagak pun meluncur terbang membawa misi mencari tempat pendaratan. Benar tak berapa lama berselang terbang terlihat sdh ada daratan, diatasnya bergelimpangan mayat yg sudah membusuk demikian banyaknya. Gagak terlena; langsung menyantap bangkai kedoyanannya itu sampai kenyang dan akhirnya enggan pulang ke bahtera dimana Nabi Nuh sdg menunggu. Slanjtnya Nabi Nuh mengutus burung Merpati. Tak lama berselang Merpati pulang, di kakinya terjepit ranting pohon Zaitun dan menempel bekas tanah. Nabi Nuh pun paham bahwa sdh ada daratan untuk bertambat. Al hasil dg panduan Merpati haluan diarahkan kedaratan, turunlah para penumpang kapal untuk meneruskan kehidupan.
Kiranya boleh diambil i'tibar perilaku Gagak dan Merpati dlm case diatas.
Sepertinya ada sebagian qt bgkan Gagak, lupa bahwa qt diperintahkan Allah ke Bumi ini untuk mengemban perintah Allah. Mengabdi kpd Allah. Diantara wujud pengabdian itu untuk berbuat baik bagi kemaslahatan ummat. Gagak diharapkan dpt memandu kapal untuk mendarat stlh 150 hari terkatung dilaut tak bertepi. Tapi apa yg dilakukannya, bgt terlihat tumpukan kesempatan makanan (seumpama kenewahan/harta) lupalah janji dg Nabi Nuh sgr pulang ke bahtera bgt melihat daratan. Bukankah Nabi Nuh serta seluruh penghuni kapal mempercayakan ikhtiar kelangsungan hidup mrk kpd Gagak. Tapi Gagak lupa janjinya stlh menemukan kenikmatan. Apakah tamsil ini agak mengena buat wakil qt, pemimpin qt yg qt beri mandat untuk mencari daratan untuk berlabuh bahtera bangsa ini ke pantai bahagia, namun ada yg berprilaku seperti burung Gagak.
Lain lagi dg burung Merpati, dia tak mengingkari janji. Bgt dijumpai daratan lalu dipetiknya ranting pohon Zaitun untuk isyarat disana sdh tumbuh tumbuhan lambang adanya kehidupan, sambil sblmnya hinggap ditanah guna membuktikan sdh mengeringnya bumi. Merpati melaksanakan tugas dg amanah dn tulus, sesuai dg apa yg diperintahkan. Dia mungkin sempat juga mengenyangkan perutnya dg buah Zaitun namun tak lupa tugas pokok mengemban amanah. Agaknya inipun cocok buat tamsil bagi wakil qt, pemimpin yg qt beri mandat mencarikan pantai berlabuh bangsa ini yg amanah yg hanya menikmati kekayaan sewajarnya untuk hidup tetapi tak lupa amanah yg diembankan kepundaknya.

Rupanya oleh Allah di kedua burung ini dijadikan media buat kehidupan manusia terukir dlm sejarah ummat manusia. Akan hal Gagak perhatikan Allah SWT berfirman:
فَبَـعَثَ اللّٰهُ غُرَابًا يَّبْحَثُ فِيْ الْاَرْضِ لِيُرِيَهٗ كَيْفَ يُوَارِيْ سَوْءَةَ اَخِيْهِ ۗ قَالَ يَاوَيْلَتٰٓى اَعَجَزْتُ اَنْ اَكُوْنَ مِثْلَ هٰذَا الْغُرَابِ فَاُوَارِيَ سَوْءَةَ اَخِيْ ۚ فَاَصْبَحَ مِنَ النّٰدِمِيْنَ
"Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata, Oh, celaka aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini? Maka, jadilah dia termasuk orang yang menyesal."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 31)
Pembunuhan pertama kali dilakukan manusia adalah oleh Qabil dan korban manusia mati yg pertama adalah Habil. Pembunuh tak paham bgm caranya menguburkan mayat. Allah mengutus burung Gagak, menjadi inspirator Qabil mengubur Habil. Kalau qt mau ber-andai, umpamanyalah si Gagak bukan karena perintah Allah dan kbtlan Gagaknya, Gagak zaman kini. Tentu dia biarkan Qabil kebingungan untuk menguburkan mayat saudaranya. Sebab si Gagak kan doyan bangkai. Nanti stlh mayat ditinggalkan, jadi bangkai membusuk, akan jadi santapan lezat bagi Gagak, mungkin dpt membawa sanak klg nyantap lezatnya daging manusia. Konon daging manusia terlezat dari semua daging, lantaran manusia pemakan segala; ya makan daging hewan, ya makan sayur2an, ya makan buah2an. Tentu sblmnya Gagak hanya makan bangkai binatang yg tlh hidup dan mati dizaman itu, sdgkan manusia baru satu mayat Habil. Jangan pula qt salahkan Gagak memakan bangkai, dia sdh taqdir demikian dan jelas ada manfaatnya untuk kelangsungan kehidupan di dunia ini.
Lain lagi dg Merpati, selain ktk di era Nabi Nuh tlh qt baca ceritanya. Juga burung ini pernah di perankan menyelamatkan Nabi Muhammad dn Abubakar tatkala sembunyi di gua Tsur di gunung Nur. Allah perintahkan Merpati bersarang di depan Gua sekaligus mengerami telurnya. Ini tak mungkin terjadi dlm waktu kurang dari 24 jam proses bersarang dan bertelur dan mengeram, kalau bukan perintah Allah.
Bila di tulisan yg lalu dpt qt petik pelajaran tentang amanah dan tepat janji. Tetutama bagi daerah yg ikut milih pemimpin serentak. Tentu tak akan milih pemimpin berpotensi seperti burung Gagak. Tentu akan memilih pemimpin berpotensi bertabiat seperti burung Merpati.
Dlm tulisan kali ini mungkin yg dpt qt petik pelajaran adlh bagaimanapun jeleknya prilaku Gagak, tidak amanah, kalau ada kenikmatan lupa janji. Namun tetap saja ada sisi positipnya dpt sbg inspirator setidaknya menguburkan jenazah.
Dari Merpati dpt dipetik pelajaran, dari kondisi yg lemah yg "jinak2 Merpati". Sanggup mengukir prestasi luar biasa; menyelamatkan Pemimpin ummat sejagat.

BERSAHABATLAH jangan seperti TALI TAMBANG.

Nenekku almarhummah, sambil duduk ditangga hlmn depan rumah (rumah panggung). Menasihatkan. Dlm sgl hal dihidup ini Cuk; sedang-sedang jak (dialek daerah mksdnya sedang-sedang aja). Misalnya kau bersahabat, juga jangan kelewat akrab, bgt juga bila menyenangi sesuatu, yg wajar-wajar jak. Makan, minum pun begitu jng berlebihan asal udh hampir kenyang, asal udh hilang haus brentilah.
Sambil cengkarama dg nenek di petang hari itu, dimana tadi sblmnya kami bersama ngumpulkan sampah dedaunan termasuk manggar kelapa kering yg hari itu baru saja lepas dari pohonnya. Dikampung kami skitar 60 th lalu itu, blm ada Perda melarang membakar sampah. Sampah sengaja dibakar di petang hari agr asapnya masih tersisa sampai malam sekaligus pengusir nyamuk. Rumah panggung yg kolongnya dpt masuk truk ukuran besar itu, asap masuk lewat sela-sela lantai kayu belian cukup dpt menjauhkan nyamuk setidaknya sampai menjeleng tidur.
Disuasana santai itu tiba-tiba nenekku menguraikan seutas tali tambang sekira panjang sehasta yg di dpt ktka menumpuk sampah untuk dibakar. Agaknya tali tambang itu potongan bekas tali Sapi hewan ternak kluarga nenek datukku yg kalo malam dikandangkan ndak jauh dari rumah. Nenekku kemudian membuka tiga pintalan tali tambang tadi. Tentu tali tambang menjadi tiga bagian utas tali dan wujudnya tidak lurus lagi, jadinya kriting. Nah beginilah ujar nenek, klau persahabatan yg dipilin terlalu akrab yg berlebihan, jika suatu saat terjadi sesuatu shg "pecah kongsi" maka jadinya sdh tidak baik lagi, tdk lurus lagi, jadi kriting spt ini. Jikapun di pilin atau disatukan kembali tak utuh sprti semula. Kurenungkan skrg nasehat almarhum Nenekku dg peraga seutas tali tambang 60 an tahun lalu itu syarat makna. Bahwa apa saja di dlm kehidupan ini jangan terlalu berlebihan termasuk menjalin persahabatan, menjatuhkan kesetian, meletakkan cinta kasih, kecuali cinta kasih kepada Allah dan Rasulullah. Allah mengingatkan qt semua melalui firman:
قُلْ اِنْ كَانَ اٰبَآؤُكُمْ وَاَبْنَآؤُكُمْ وَاِخْوَانُكُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَ اَمْوَالُ اِ قْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَ مَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَاۤ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَ جِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَ بَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖ ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ
"Katakanlah, Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 24) ayat di atas mengingatkan; Delapan hals yg tak boleh dicintai melebihi cinta kpd Allah dan Rasul-Nya y.i:
1. Anak, 2. Suami/Istri, 3. Orang tua, 4. Saudara, 5. Keluarga termasuk sahabat handai, 6. Harta kekayaan, 7. Perusahaan tempat bekerja termasuk jabatan. 8. Rumah tempat tinggal.
Bila kedelapan hals di atas lebih dicintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjuang di jalan Allah, maka Allah tdk memberikan petunjuk. Bila qt tdk mendpt petnjuk Allah niscaya qt akan tersesat dlm menjlani hidup ini. Tentu qt smua tak mau tersesat dlm hidup ini, sebab hidup ini sementara dan selanjutnya kehidupan ini akan qt tinggalkan, untuk menuju kehidupan yg abadi di akhirat melalui bekal amal kebaikan sesuai petunjuk Allah di dunia ini. Wallahu a'lam bishawab. Barakallahu fikum

Friday 15 September 2017

KETANAH SUCI ERA DIGITAL



Tahun 1991 pertama kali ku ketanah suci Makkah. ketika itu menjadi jamaah haji belum harus antri seperti sekarang, begitu siap dana dan sehat dapat berangkat.Teknologi komunikasi belum secanggih kini. Jika kangen ke keluarga di tanah air, pergi ke kantor telkomnya Saudi, beli koin. Masukkan koin ke telepon yang tersedia, begitu mengucapkan salam, koinpun masuk ke dalam peralatan telepon dengan cepat dan banyak. Beda dengan sekarang, setiap saat jamaah haji dapat kontak ke keluarga di tanah air.
Rupanya, perlakuan masjid di tanah suci belakangan ini nampaknya juga sudah berubah. Sebelum era digital seseorang tak diperkenankan masuk masjid membawa kamera, membawa HP. Soal kamera, ketika itu, kadang bukan hanya di masjid, malah mulai masuk melalui Imigrasi, ada petugas bandara Saudi yang begitu gemas terhadap kamera. Kamera diminta, selanjutnya dibukanya tempat filmnya kemudian rol film dikeluarkan dan dimasukkan ke tempat sampah, baru kamera dikembalikan ke pemilik. Sedangkan HP seingatku sepuluhan sampai lima tahunan lalu masih dilarang masuk masjid Nabawi dan Majidil Haram. Belakangan tahun 2012-2013 kulihat masalah jamaah membawa HP masuk masjid sudah tidak dipersoalkan lagi.  Kebetulan ketika Ramadhan, di masjidil haram kulihat begitu banyaknya jamaah pengguna kitab Al-Qur’an sehingga di tempat-tempat rak Al-Qur’an dibeberapa ruang di masjid habis dipinjam jamaah. Banyak juga kuliat jamaah yang membaca Al-Qur’an dari aplikasi pada alat elektronik yang ada di tangannya termasuk HP.
MENYOAL  ATM
Sekarang ini, ATM sudah dapat dipergunakan di Mekkah dan Madinah, banyak tersedia Anjungan Tunai Mandiri itu di berbagai tempat yang mudah di jangkau. Ada sedikit mungkin baik untuk diinformasikan kepada jamaah Perihal ATM ini. Waktu itu kami pulang dari Makkah tahun 2007  bersama anggota keluarga termasuk Ibunda Istri saya. Sementara menunggu saat yang tepat masuk bandara di Jeddah, kami mampir di pertokoaan besar di Jeddah “Al-Balad”. Ketika melihat di etalase sebuah toko HP, saya tertarik dengan model suatu HP. Sayapun menawar HP tersebut, setelah harga sepakat, maka saya keluarkan pecahan Real tersesisa dalam dompet dan juga pecahan USD agar si punya toko menggabung kedua mata uang itu untuk harga HP tersebut. Pemilik toko Tanya “Punya ATM”?, tanpa pikir spontan saya keluarkan ATM  suatu bank dari dompet saya. Dengan cekatan ATM tersebut disambar dari tangan saya, pemilik toko masuk keruangan di tokonya itu. Tentu saja kami berdua tertegun, kaget, dengan perlakuan yang tak biasa bila di negeri kita. Saking kagetnya juga berseru “eee tunggu duluuu”, tapi yang bersangkutan tanpa menghiraukan seruan kami langsung masuk ruangan di tokonya itu. Keluar dari ruangan pemilik toko sudah membawa kotak HP yang saya inginkan dan mengembalikan ATM saya berikut struk pembayaran. Sementara Ibundanya istri saya terpisah dari kami rupanya beliau tertarik melihat toko-toko lain dalam Mall tersebut. Lama kami baru ketemu lagi untuk konsolidasi rombongan guna naik bis menuju bandara untuk pulang ke tanah air. Yang mengherankan kami adalah bahwa untuk transaksi tersebut, kami tidak dimintai pemilik toko untuk menanda tangani sesuatu, tidak pula dimintanya untuk memasukkan PIN sebagaimana kalau kita bertransaksi di bank di tanah air. Setelah sampai di Jakarta, saya ke bank untuk mengecek saldo, ternyata rekening saya dikurangi benar, hanya sebesar transaksi HP tersebut dalam konversi Real. Saya lapor ke petugas bank, karena ada kehawatiran saya, kalau begitu bila ATM itu tercecer ditemukan orang lain, maka pemegang ATM dapat saja belanja dengan ATM itu, sebab tanpa harus menyertakan PIN, tanda tangan dan pengecekan identitas.
Demikian informasi yang kami alami, tapi mungkin yang kami alami ini tidak universal sebab orang lain punya pengaman sendiri. Semoga ada manfaatnya untuk berhati-hati  menyimpan kartu ATM anda.

Perlakuan pe-ROKOK terhadap ROKOK



Seseorang tidak begitu saja langsung menjadi perokok, lain dengan makan dan minnum, seorang anak manusia dengan sendirinya perlu akan makan, perlu akan minum, sehingga tanpa belajar langsung berhajad akan makan dan minum, dengan demikian tau dengan sendirinya bagaimana cara makan dan minum.
Merokok harus mulai dari belajar. Belajar berarti perlu media yang mengajari, yaitu lingkungan, pergaulan, termasuk orang tua sendiri. Calon perokok mula-mula belajar dengan mencoba-coba, sehisap dua hisap, dapat berupa numpang rokok teman. Ada juga si yang beruntung tidak lanjut menjadi perokok, karena begitu mencoba lantas batuk, atau pening kepala, atau mual. Dianya yang beruntung ini tidak mau melanjutkan belajar merokok, karena menganggap bahkan membuktikan dirinya tak sesuai dengan rokok itu. Lain lagi dengan yang berlanjut manjadi perokok, mulai merasakan kenikmatan merokok itu, walau semula sedikit akan ada perasaan ndak enak, tapi setelah dipelajari terus terasa ada kinikmatan didalamnya. Sumula merokok secara sembunyi-sembunyi karena untuk membeli rokok perlu anggaran tersendiri, padahal diri belum punya penghasilan, masih menggunakan uang saku dari ORTU. Setelah mampu beli sendiri dengan uang hasil kerja sendiri, kadang orang ini tumbuh jadi perokok berat, sampai suatu saat “harus berhenti” lantaran sesuatu sebab, antara lain kesehatan.
Sebagai seorang yang pernah mengalami, sungguh sulit untuk berhenti, pernah berhenti dalam kurun waktu lebih lima tahun, kemudian kambuh lagi ya lantaran pergaulan dengan para perokok, sering ditawari. Mula-mula menolak, lama-lama ambil untuk dicium, lama-lama mulai membakar hisap sedikit, lantas matikan, lama-lama kambuh lagi. dan kini diusia senja betul-betul telah berhenti, walau tidak berani sesumbar pasti tak kambuh lagi. Sambil berdo’a semoga Allah beri kemampuan untuk tidak kambuh lagi.
Faktor  lingkungan,  pengaruh ORTU perokok sangat dominan. Sebuah penelitian dalam Journal of Adolescent Health menemukan bahwa remaja yang orang tuanya perokok punya kemungkinan dua kali lebih besar untuk mulai merokok di usia 13 tahun. Dalam penelitian ini, tim ahli dari University of Washington di Amerika Serikat mencatat  perkembangan lebih dari 800 remaja sejak mereka berusia 13 tahun sampai mereka berusia 21 tahun.
Penelitian lain dalam American Journal of Public Health juga menggaungkan hasil serupa. Menurut penelitian ini, nyaris 40% remaja yang orang tuanya perokok juga sudah merokok atau paling tidak pernah mencoba rokok pada usia rata-rata 13 tahun.
Lebih lanjut, dalam penelitian oleh Columbia University Medical Center bekerja sama dengan New York State Psychiatric Institute ini disebutkan bahwa mereka yang orang tuanya merokok berpeluang tiga kali lebih besar untuk mencoba paling tidak sebatang rokok di usia remaja. Sedangkan kalau orang tuanya perokok berat, remaja punya peluang dua kali lebih besar untuk mulai merokok tiap hari.
Menurut salah satu peneliti dari tim ahli di University of Washington yaitu Karl Hill, Ph.D., anak akan meniru kebiasaan orang tua merokok, meskipun Anda mungkin sudah mengingatkan mereka berkali-kali untuk tidak merokok sampai usianya mencapai 18 tahun ke atas. Apalagi kalau selama ini Anda sering melibatkan anak dalam kebiasaan Anda, misalnya minta tolong anak ambilkan rokok di tas atau menyalakan api rokok Anda.
Barusan ketika ku jalan-jalan pagi, tiga orang anak kelihatannya setingkat es em pe, pakai seragam, sedang merokok di bawah pohon. Kuhampiri mereka sempat kutanya dimana sekolahnya, mereka tak ragu menjawab. Terlintas difikiran ingin ku photo dalam keadaan mereka merokok. Tapi niat ini kuurungkan, kalau nanti ku muat melengkapi tulisan ini, nanti sekolahnya ndak terima atau ybs. pun bisa saja tak setuju. lantas jadi masalah termasuk kejahatan electronic?
Kita tengok perilaku perokok terhadap rokok adalah:
PERTAMA DICIUM, boleh dikata ungkapan sayang terhadap rokok, karena itu dicium, walau sebenarnya mencium adalah refleksi untuk menikmati aroma yang dikandung rokok, utamanya kretek. Bagi perokok professional dengan mencium dia tau rokok baru atau rokok sudah lama.
KEDUA  DIBAKAR, ternyata setelah disayang rokok disiksa dengan dibakar. Walau sebenarnya maksud membakar ini agar dengan begitu si rokok dapat dinikmati.
KETIGA DIHISAP, ini wujud dari lambang sayang kepada rokok, sebab tak semua jenis barang dihisap seperti rokok, walau gunanya tentu untuk mengeluarkan asap dari hasil pembakaran bahan-bahan rokok. Pengisapan ini sekaligus lambang kekejaman, sudah dibakar dihisap pula sampai akhirnya si rokok menyusut sampai ke puntung.
KEEMPAT DIPENYET ATAU BAHKAN DIINJAK. Itu suatu bentuk habis manis sepah dibuang. Setelah isinya dinikamti, puntungnya di buang dan cara membuangnya begitu gemas, ada yang menekannya dia atas asbak sampai penyet shingga bentuknya jadi rusak/ hancur. Adalagi kita liat para perokok di jalan, setelah rukoknya jadi puntung,  puntungnya di jatuhkan ke tanah dan diinjak dengan kaki dan kakinya di geser-geser dengan gemasnya untuk ditumpas.
Jadi begitulah PERILAKU PEROKOK TERHADAP ROKOK, “disayang, disiksa, dihisap dan akhirnya ditumpas”