Sunday 28 February 2021

MUSUH

 Kalimat bijak sering kita dengar, atau baca kurang lebih; "sahabat seribu masih kurang, musuh satu sdh sangat banyak".


Tukang bangunan sesampai di rumahku ganti pakaian, untuk kerja. Bgt dibukanya pakaian perjalanan dari rumahnya itu, tampak terselip di pinggang kiri dan kanan satu belati bersarung. Di dada sebilah clurit berbalit kain.

Kutanyakan: "untuk apa itu belati dan clurit". dijawab: "untuk jaga diri pak saya punya musuh, siapa tau ketemu di jalan".


Pak tukang bangunan merapikan rumah ku ketika aku tinggal di suatu daerah, sbtlnya tak jauh dari ibu kota Provinsi tapi  di tahun 80 han  suasananya  masih pedesaan.  


Pak Tukang;  kemungkinan bersua musuhnya itu bgt tinggi, lantaran lalulintas antar desa mereka ke akses jalan raya hanya pematang pembatas petak2 sawah berupa jalan setapak. Kalau kedua seteru ini pas bersamaan melintas berlawanan arah di pematang sawah yg sepi itu, tak dpt dihindari ketemu muka dg muka.

Kalau betul2 ketemu dua2nya akan celaka, bila tarung:

* kalah, boleh jadi mati. 

* menang masuk penjara.


Berbicara perihal musuh, manusia diciptakan Allah sejak semula sudah memiliki musuh. Banyak ayat Al-Qur'an memberitahukan Setan musuh yg nyata bagi manusia, salah satu ayat:

............................"

. وَ لَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ ۙ 

"....................dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu,"

(QS. Al-An'am ayat 142).


Musuh setiap diri dpt berupa

musuh dari dalam dan musuh dari luar. Musuh dari dalam termasuk dari Setan dan juga musuh justru dari diri sendiri. Musuh dari luar ada harapan dapat menghindar, tapi musuh yg berat dari diri sendiri. Musuh seperti pak tukang di atas ada kemungkinan dihindari dg pindah ke kota yg jauh, ndak usah pulang2 sampai dpt kabar si musuh sdh berpulang. 


Adapun musuh dari luar yg serba salah menghadapinya apabila orang terdekat kita yg menjelma menjadi musuh, misalnya ISTRI atau ANAK. Hal tsb bukan mustahil kejadian, sehingga Allah sampai mengingatkan:


يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ  اٰمَنُوْۤا اِنَّ مِنْ اَزْوَاجِكُمْ وَاَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْ ۚ  .............."

"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; ................"

(QS. At-Taghabun ayat 14).


Istri sbg MUSUH.

Dmkn sulitnya kalau sdh istri jadi musuh, pernah tersiar kabar istri mengatur pembunuhan suaminya. Hampir sempurna siasat istri menghabisi suaminya...................(pembaca tentu ikuti beritanya sampai ke meja hijau). Karena kejahatan tak kan pernah sempurna, rekayasa si istri tersingkap juga, pembaca dpt simak berita sidang pengadilan. Baik juga buat pembelajaran.


Si suami tentu saja tak sempat mempersiapkan diri seperti pak tukang tsb di atas. Sebab musuhnya tdk diduga orang terdekat "musuh se selimut". 


Anak sbg MUSUH.

Beragam pula model kejadiannya bila anak2 menjelma sbg musuh, antara lain:

* Boleh jadi si anak secara diam2 tdk mau menurut arahan Ortu, malah melakukan perbuatan yg dilarang Ortu.

* Boleh jadi terang2 melawan Ortu. 


Pernah seorang anak saking emosi pada ayahnya, di tengah lahan pematang disamping rumah si ayah, mengayunkan cangkul ke kepala ayahnya.  Kendati sudah peot (ketika itu sekitar usia 75 th nan, anak lelakinya dari almarhumah istrinya itu sekitar 45 th-an) untung si ayah punya simpanan bela diri dan kanuragan. Cangkul malah terpental ke belakang dan si "Banu" (bukan nama sebenarnya) dapat dibekuknya sblm penduduk ramai2 mengerubungi, menyerahkan "Banu" ke yg berwajib. Rupanya mereka cekcok soal batas tanah warisan. Sepeninggal istrinya Pak Syaichu (bukan nama sebenarnya), kawin lagi. Anak2nya dari istri lama (almarhumah) sdh dibagikan warisan, agaknya si Banu kurang puas batas tanah buatnya.


Dmkn sekilas salah satu contoh, Pembacapun mungkin banyak contoh2 lain ttg anak menjelma sbg musuh, makanya Allah me wanti2 dg kalimat: 

فَاحْذَرُوْهُمْ

"ber-hati2 lah kpd mereka".


Setelah ikhtiar dg mewariskan nilai Agama, Iman, Akhlak yg baik serta teladan kebaikan. Kita serahkan segala kpd Allah dg do'a semoga Anak dan Istri kita tidak menjadi musuh buat kita.


آمِيّ.... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 15 Rajab 1442 H.

27 February 2021.

(740.02.21).

Wednesday 24 February 2021

PERENCANAAN Generasi PENERUS.

 Kehidupan ini tak dpt melepaskan diri dari perencanaan. Akan pergi ke pasar, akan berangkat ke kantor, ke masjid, harus pergi kemana saja harus beraktivitas apa saja, harus disusun rencana. 


Setidaknya untuk mendukung rencana itu ditetapkan a.l. kendaraannya apa, perlengkapannya apa yg diperlukan  dan menentukan pilihan jalan yg akan dilalui. Contoh hari ini aku berencana ke Poli  Urologi RSGS sekaligus periksa gula darah. Stlh setahun tak pernah kontrol gara2 pandemi covid 19. Ternyata yg terlaksana hanya periksa darah. Sedang Poli Urologi sdh tdk dpt nomor, rupanya sehubungan covid ada kebijakan baru hanya menerima 15 pasien. Aku telat, nanti bakal ngulang lagi lbh awal datang.


Orang akan menikah juga berencana, jarang yg ujuk-ujuk lalu nikah. Bgt juga setelah menikah akan punya generasi penerus itupun direncanakan, walau kadang yg terjadi diluar rencana karena kita berencana Allah jua yg menentukan.


Anak sbg generasi peneruspun lahir, kembali si Ortu sedini mungkin menyusun rencana diproyeksikan jadi apa tu anak nantinya kelak. 


Untuk kehidupan di dunia ini agar generasi penerus tidak hidup dlm kesulitan, direncanakan pendidikan yg baik, kondisi phisik dan mental yg prima, karena mereka akan hidup di era yg lbh kompetitif dari pada kita. Oleh karena itu Allah mengingatkan:

وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْ  ۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوا قَوْلًا سَدِيْدًا

"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 9)


Acuan diatas titik beratnya  perencanaan untuk hari esok bagi anak2 di dunia. Tapi yg namanya hari esok bukan hanya hari esok dlm arti hari sesudah hari ini saja. Tetapi hari ssdh hidup didunia ini yaitu di hari akhirat. Sehingga perencanaan yg diajarkan Allah untuk kita dunia dan akhirat tsb 

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ  ۚ  وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ  اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."

(QS. Al-Hasyr ayat 18)


Generasi penerus kita, mereka hidup di situasi dan kondisi yg teramat berbeda dg kita2 generasi "pra digital" ini. Generasi penerus kita hidup diera komunikasi canggih. Konsekwensinya informasi bebas terserap oleh mereka baik yg positif maupun negatif. 

Salah satu solusi membentengi generasi penerus dari dampak negatif dari kemajuan teknologi informasi y.i. dg menyiapkan mereka dengan ilmu, iman dan taqwa agar dengan sendirinya mereka dpt menyaring informasi 

yg tepat untuk keperluan mereka sesuai pertumbuhan kejiwaan sejak usia dini, anak-anak, remaja dan dewasa. Pada jenjang pertumbuhan kejiwaan itu Ortu membentengi generasi penerusnya dg melakukan pemantauan, pengawasan dan pengarahan informasi apa yg boleh dilihat dan yg tdk boleh dilihat mereka,  agar tercapainya Perencanaan mau diproyeksikan jadi apa putra-putri mereka kelak.


Bukan mustahil bila kita kurang pandai membentengi generasi penerus kita, mereka akan tumbuh menjadi tidak sesuai proyeksi rencana kita bahkan bukan mustahil mereka menganggap kita musuh mereka, menghambat kemajuan mereka. Cap kuno, kolot, ketinggalan jaman distempelkan buat kita.  Makapun warning Allah

dlm QS At-Taghabun 14:

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ  اٰمَنُوْۤا اِنَّ مِنْ اَزْوَاجِكُمْ وَاَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْ

Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka;


Semoga kita sanggup membuat perencanaan se baik2nya untuk generasi penerus kita, agar menjadi generasi yg beriman dan bertaqwa.


آمِيّ.... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 12 Rajab 1442 H.

24 February 2021.

(739.02.21).

Kususun di RSGS Jkt sambil menunggu pengambilan darah ke dua.

Monday 22 February 2021

COBAAN HIDUP.

Sering diartikan Cobaan = Ujian. Jika diresapi lebih dalam memahaminya, sebetulnya terdpt perbedaan antara UJIAN vs COBAAN.


Ujian;  pengertiannya pihak yg ikut ujian aktif ingin di uji. Misalnya ujian di sekolah. Menguji iman berkunjung ke lokasi tempat yg memungkinkan iman tergoda. Uji nyali berwisata misteri.  Berpuasa, dg sengaja menahan hal2 yg membatalkan puasa. dstnya.


Adapun Cobaan, kedatangannya diluar dugaan, tidak disengaja, kadang datangnya tak dpt menghindar. Mungkin tak ada orang yg mau dicoba. Kalau terlihat tanda2nya berupaya menghindar.


Hidup ini, penuh dg  cobaan. Model cobaan itu dpt dikelompokkan a.l.:

* Cobaan keluarga, berupa Anak, Istri/suami, Ortu, Mertua, Saudara. 

* Cobaan Harta berupa kaya-miskin.

* Cobaan Tahta berupa wewenang, pengaruh, kehormatan.

* Cobaan Nista, penghinaan di sepelekan, difitnah, istilah sekarang di bully.

* Cobaan kesehatan, sakit phisik, sakit rohani, sakit hati, iri, dengki, haus sanjungan.


Banyak lagi bila di inventarisir COBAAN buat manusia ketika menjalani hidup ini.

Sebagai manusia yg ditaqdirkan lemah, kadang berhasil menjalani cobaan tsb. kadang gagal. 


COBAAN KELUARGA.

Cobaan keluarga, berupa anak, istri/suami, mertua, orang tua. 


Ndak adalah orang yg pengen anak mereka bandel. Tak ada orang ingin pasangan hidup menjengkelkan. Tak mungkin orang sengaja cari mertua yg bawel, menyebalkan. Semua anak ingin orang tuanya membimbing dimasa dia muda, mengarahkan ketika dewasa dan ketika tua  tidak pikun. Kalau dpt sebaliknya itu adlh cobaan.


Berbicara "cobaan keluarga" yg disebutkan di atas saja sdh banyak ragamnya. Ditulisan ini ambil saja "Cobaan" berasal dari "anak".


Aneka model pula cobaan berasal dari anak untuk Ortu.

Diantara  cobaan tsb kita ambil 1 (satu) saja cobaan yg berat adlh:


Anak Durhaka.

Di negeri kita dan negara jiran dikenal tokoh durhaka "Malin Kundang". "Kini sdh menjadi Batu"


Walau sdh "menjadi Batu"  penjelmaan mirip "Malin Kundang",  sering kita dengar dan lihat belakangan ini. Bahkan ada anak yg tega menghabisi nyawa Orang tuanya. Ada anak yg tega memperkarakan Ortunya. Tidak sedikit yg sampai hati membiarkan Ortunya sdh renta dlm kesengsaraan. Belum lagi yg tak mau repot ngurus Ortu diserahkan panti jompo.


Soal anak berpotensi sbg cobaan sebetulnya tidak aneh di dunia ini; Allah yg menciptakan manusia sdh ingatkan:

وَاعْلَمُوْۤا اَنَّمَاۤ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ   ۙ  وَّاَنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗۤ اَجْرٌ عَظِيْمٌ

"Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar."

(QS. Al-Anfal ayat 28).


Menyikapi peringatan Allah ttg anak2 berpotensi sbg cobaan, ikhtiar dpt dilakukan:

Ikhtiar konkrit:

1. Pendidikan

2. Tanamkan iman.

3. do'a.

     3.a.do'a buat anak.

     3.b.do'a buat diri.


ad. 1. Pendidikan.

Umumnya anak yg berpendidikan, relatif lbh baik perilakunya. Ybs akan tumbuh menjadi dewasa memahami pemilahan yg baik dan yg buruk. Setidaknya dg pendidikan tsb dimungkinkan ybs mendptkan banyak referensi ttg bgmn seharusnya berbhakti kpd Ortu. Serta bgmn dampak durhaka kpd Ortu.


ad. 2. Iman.

Iman membimbing manusia se kurang2nya percaya bahwa ada kehidupan lagi ssdh hidup ini. Dimana kebaikan terhadap Ortu akan berbalas kebaikan pula akan diterima di akhirat. Didunia akan dpt perlakuan yg baik juga dari anak2 kalau kita sampai tua. Sebaliknya jika durhaka kpd orang tua maka di akhirat dpt siksa. Di dunia akan terima perlakuan sama dari anak2 dikala kita tua. 

Buat pembaca seiman dg ku; Allah berwasiat agar kita berbhakti kpd Ortu.

وَوَصَّيْنَا الْاِ نْسَا نَ بِوَا لِدَيْهِ اِحْسَا نًا

"Dan Kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya...............".


ad. 3. Berdo'a.

Bagi orang beragama, semua ikhtiar, upaya, selalu diikuti dg do'a. Karena manusia hanya berencana, berusaha, Tuhan jua yg menentukan.

Terkait ikhtiar buat anak ini ada 2 (dua) yg perlu kita berdoa.

ad. 3.a. do'a buat anak.

رَبَّنَا هَبْ لَـنَا مِنْ اَزْوَا جِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّا جْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَا مًا

"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa."

(QS. Al-Furqan ayat 74)

Hakikat do'a:

Mohon pasangan yg takwa, karena diharapkan dari pasangan yg takwa akan melahirkan keturunan yg takwa. Pasangan dan keturunan yg takwa akan menyenangkan hati shg berbhakti kpd Ortu. Dimohon kan agar kita sekeluarga menjadi pemimpin orang takwa.


ad. 3.b. do'a untuk diri sendiri.

وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ

Wa a‘uudzu bika an uradda ilaa ardzalil ‘umuri.


(aku berlindung kepada-Mu dari serendah-rendahnya usia (pikun),

Smg bermanfaat).

Hakikat do'a; mohon agar kalau bisa mohon umur panjang yg sedang2 aja usah sampai pikun, supaya anak2 ndak repot merawat. Jika sampai kita berumur panjaaang...... sampai pikun. Sampai2 anak2 langsung,  sdh ndak ada lagi, ada harapan oleh para famili, kitapun di tempatkan ke panti jompo.


Semoga anak2 kita berbhakti kpd orang tuanya. Semoga kita diberikan usia yg pantas jangan sampai pikun. Sehat afiat sampai akhir hayat agar tetap dpt beribadat.


آمِيّ.... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 10 Rajab 1442 H.

22 February 2021.

(738.02.21).

Friday 19 February 2021

ORTU berpotensi lalai karena ANAK.

 Adalah menjadi keinginan manusia normal setelah dewasa menikah, mempunyai anak sbg penerus kehidupan. Diharapkan juga nanti anak2 akan dpt membantu, merawat dikala usia senja, jika umpamanya tertakdir berumur panjang. 


Ternyata anak2 yg dikaruniakan Tuhan  itu, paling kurang mempunyai 5 (lima) potensi bagi ORTU mereka, salah satunya

"Ortu berpotensi lalai" karena anaknya.


Ada sebagian orang tua, dg hadirnya anak, lantas berpikir (dalam tanda petik) "berlebihan" mempersiapkan masa depan anaknya. 


Salah satu sohibku ketika dia punya anak 3 orang. Si sulung  masih di Es Em Pe, yg bontot masih di Te ka, sedangkan yg tengah di Es De. Memperkeras kerja dan usahanya.


Sohibku kusapa "Abang Alif" ini ku kenal bukan hanya dirinya, tapi ayah ibu sohibku itu ku kenal dan merekapun mengenalku, kupanggil "Pak Ngah" dan "Mak Usu".


Bang "Alif" (bukan nama sebenarnya) bekerja keras, demi anak2, kerja diperkeras kadang tak kenal waktu, tak jarang shalat tertunda waktu. Ini sdh salah satu model lalai. Selain itu untuk dpt rezeki sampai2 tak milih2 lagi yg bersih2, yg abu2 pun diraup, ini bentuk lalai yg lain.


Dikesempatan ngomong2 dg ku, bang Alif bilang, mempergiat ngumpulkan duit ingin simpankan deposito buat anak masing2 50 jt (masa itu jumlah cukup besar).......😂😂😂

Kutimpali "Pak ngah" dulu simpankan deposito berapa ya buat abang". ✊✊✊

Berderailah ketawa bang Alif🤣🤣🤣,  lalu katanya "iya ya, buktinya alhamdulillah hidup kita kayak begini lumayan walau ndak ditinggali deposito".


Di lain kasus, tak sedikit orang hilang malu hilang sungkan mengorbitkan anak agar jadi............


Tak jarang orang jadi hilang arif hilang bijak, hanya lantaran membela kepentingan anak2.


Dapat terjadi orang turun melorot dari tangga sukses, lantaran  membiarkan perilaku anak2nya.


Ada pula Ortu yg dari mulia jatuh menjadi malu terhina karena membela anak2 .......


Inilah contoh2 kelalaian disebabkan anak2, maha benar Allah dg firmannya:


يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا  لَا تُلْهِكُمْ اَمْوَالُكُمْ وَلَاۤ اَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ ۚ  وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ  فَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barang siapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi."

(QS.  Al-Munafiqun ayat 9).


Untuk menghindari sbg upaya agar anak2 tdk menjadikan Ortu lalai sampai menerabas ketentuan yg berlaku di masyarakat. Lebih2 lalai melanggar ketentuan agama.


Keinginan bang Alif ingin membahagiakan anaknya adlh sah2 saja karena memang agama menganjurkan agar ortu tidak meninggalkan keturunan yg lemah.


وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَا فُوْا عَلَيْهِمْ ۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوا قَوْلًا سَدِيْدًا

"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 9)


Akan tetapi mengacu ayat di atas (takutlah kpd Allah), Ortu seyogyanya mencarikan rezeki yg halal buat mereka, bukan dari hasil korupsi, hasil tipu2 dll yg haram. Anak2 yg dibesarkan dg rezeki yg haram akan bermasa depan suram. 


Perlu dipahami bahwa andaikan kita sampai melakukan hal2 yg melalaikan aturan Allah dan masyarakat demi membahagiakan anak. Yang bertanggung jawab di akhirat kelak adlh diri sendiri tidak dpt beralasan karena anak.


وَلَا تَزِرُ وَا زِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰى

".....Dan seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain......" (QS Al-An'am 164).


Semoga Allah memberikan petunjuk kpd kita agar diberi petunjuk hal2 yg benar untuk diikuti dan hal2 yg salah untuk dihindari.


،اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا، وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ. ،وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً، وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.


Allahumma arinal haqqa haqqa warzuqnattiba’ah, wa arinal bathila bathila warzuqnajtinabah


‘’Ya Allah, tampakkanlah kepadaku kebenaran sebagai kebenaran dan kuatkanlah aku untuk mengikutinya serta tampakkanlah kepadaku kesalahan sebagai kesalahan dan kuatkan pula untuk menyingkirkannya.’‘ (HR Imam Ahmad)


آمِيّ.... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 7 Rajab 1442 H.

19 February 2021.

(737.02.21).

Sunday 14 February 2021

Melogikakan bhakti ke ORTU.

Keluarga besar sembilan bersaudara, kini rata2 masing2 sdh bercucu dan bercicit. Malam Ramadhan itu sengaja acara buka puasa bersama menggelar shalat maghrib,  isya, dilanjutkan tarawih dirumah salah seorang saudara. Kumpulah anak cucu dan cicit, lumayan dpt berapa shaf, karena ngundang juga tetangga.

Ssdh shalat Isya ustadz diminta berceramah. Dibisikan sahibul bait ttg thema yg diminta:


Para Ortu kurang puas dg sikap anak2 mereka kurang perhatian thdp Ortu. Cukup banyak curhat mereka, a.l. contoh konkritnya:

* Kalau Ortu sakit, bukannya dtg menjenguk, paling video call, kadang  lantas ngirim duit ke rekening. 

* Bila Ortu ada semacam kumpul2 silaturahim vs konco2 lawas sesama manula semisal arisan, atau reunian, tdk ada respon anak2 ikutan partisipasi dlm wujud perhatian, ya itu tadi paling ngirim duit atau tenaga pembantu.


Ustadz mengolah ceramahnya bermuatan judul di atas "Melogikakan bhakti ke Ortu".


Ibu Bapak adalah media kelahiran setiap anak manusia ke atas dunia ini. Ibu telah mengandung dengan menderita kepayahan, kemudian melahirkan anaknya dengan pertaruhan jiwa menderita kesakitan. 


Bila ukuran panjang, lebar dan tinggi adlh "meter". Ukuran berat "gram". Ukuran isi adlh "kubik". Sedangkan ukuran sakit "DEL". Ada artikel yg menulis ( wallahu 'alam bishawab), bahwa sakitnya ibu melahirkan itu sampai "57 Del" setara dg dipatahkan 20 ruas tulang. Konon artikel tsb ditulis manusia mampu nahan sakit mestinya hanya "45 Del". Jadi sakitnya si ibu melahirkan diatas rata2 sakit yg mampu diderita manusia  sebesar 26% lebih. Begitu sakitnya. Dmkn Artikel tulisan manusia. Artikel Allah yg pasti benar menyebutkan.


حَمَلَـتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا

"Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula)". (Al-Ahqaf ayat 15).


Selanjutnya Ibu merawat sedari ketika kita blm berdaya. Bayangkan bila bgt brojol, kita dibiarkan layaknya anak sapi jelas kita tak akan gagah2 tampan2 dan cantik2 seperti skrg ini. 


Beda dg anak sapi bgt lahir berdiri sendiri, tak usah diberi bungkus lampin. Anak manusia hrs dibulang dg kain penutup kulit, kalau tdk, mungkin langsung kaku kedinginan.


Selanjutnya ibu menyusui selama 30 bulan. Mendidik sampai menjadi dewasa, dg penuh perjuangan. Bagi ibu2 yg tak bgt berkecukupan kadang rela dirinya kurang makan asal anaknya makan. Banyak ibu2 yg rela melepas gelang dan giwang dilego guna bayar biaya pendidikan anak.


Ayah banting harga diri demi anak.


Ayah mencarikan nafkah untuk keluarganya dengan segala macam pengorbanan. Kadang seorang ayah rela harga dirinya sedikit tersinggung demi mempertahankan pekerjaannya untuk mendapatkan nafkah. Contoh seorang ayah pekerja diperkantoran kadang menelan saja bila kebetulan mendapat umpatan, teguran dari atasannya walaupun sebenarnya ia tidak salah. Ia takut kalau membantah kehilangan pekerjaan. Terbayang wajah anaknya jika ia diberhentikan dari pekerjaannya bagaimana membelikan susu anaknya, paling tidak untuk sementara waktu dalam mencari pekerjaan baru. 


Beda orang yang belum punya anak isteri di rumah alias masih lajang, mungkin dalam case seperti itu tidak berpikir panjang. Itulah sebabnya antara lain kenapa anak harus berbuat baik kepada kedua orang tuannya. Walau sudah berbuat baik demikian banyaknya, namun budi baik kedua orang tua tidak akan dapat terbalas, jadi minimal berbuat baik dalam arti tidak mendurhaka kepada orang tua.

Selagi mereka masih ada, curahkan perhatian kpd mereka. Sedih sekali kita mendengar anak bukan saja tdk perhatian thdp Ortu, bahkan ada yg tega..........kpd  ibu mereka yg sdh renta.


Dmkn di ceramah singkat ini, buat keluarga besar sembilan bersaudara kumpul di malam Ramadhan, diharapkan secara logika dpt diresapi anak2 cucu2 dan cicit2 

mereka, kenapa seharusnyalah  berbhakti kpd kedua Ortu mereka.


Secara umum kita berdo'a smg tdk lagi ada anak yg tega menyakiti orang tua mereka, memperkarakan orang tua mereka.

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا


"Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil.”


آمِيّ.... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 2 Rajab 1442 H.

14 February 2021.

(735.02.21). 

GILIRAN

 

Giliran diri memegang palu.

Putusan usah sampai keliru.

Aturan keliru membuat ngilu.

Dampak sampai keanak cucu.


Giliran kita jadi talenan.

Tahan irisan dan pukulan.

Sebijak apapun pengirisan.

Tetap luka papan landasan.


Giliran awak dapat memberi.

Patut ditiru kearifan Matahari.

Tak memilih apapun disinari.

Biar yg disinari tak balas budi.


Giliran awak jadi penerima.

Teladanilah sikap samudera.

Sungai kesanalah bermuara.

Apapun masuk akan diterima.


Giliran awak ada yg di ingin.

Pantas diikut perangai angin.

Cuaca panas jadikan dingin.

Bisa tercabut pohon Beringin.


Hidup ini kadang bergiliran.

Pernah mungkin jadi bawahan.

Sekali waktu menjadi atasan.

Begitulah dunia punya hiasan.


13 February 2021, dikemas.

Smg pembaca jadinya puas.

Bukan nasihat hanya mengulas.

M.Syarif Arbi mhn diikhlas.

Wednesday 10 February 2021

Software manusia.

 

Software manusia adlh:

RUH, NAFSU,  AKAL  DAN QALBU.


RUH.

Ruh sbg motor kehidupan manusia.  Ruh, bukan hanya dimiliki oleh manusia, tetapi juga tumbuh2-an dan juga hewan. Bedanya adalah: Tumbuh2-an dan Hewan fungsi Ruh hanya menghidupkan, menumbuhkan, mengembang biakkan. Sedangkan untuk manusia di dalam RUH ada lagi unsur; Akal, Qalbu dan nafsu. 


Tumbuh2-an, dinamakan tumbuh2-an karena ruhnya hanya berfungsi untuk menumbuhkan, mengembang biakkan dan menghidupkan. 


Hewan, disamping punya Ruh untuk menumbuhkan, menghidupkan dan mengembang biakkan, juga dilengkapi dengan Nafsu dan Insting.

Menyoal soal ruh, bagi manusia sampai sekarang dan sampai nantiiii pun adlh hal yg ghaib, dan tak akan diketahui manusia, ditegaskan Allah:

وَيَسْــئَلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِ ۗ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْ وَمَاۤ اُوْتِيْتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيْلًا

"Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh, katakanlah, Roh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit."

(QS. Al-Isra' ayat 85)


NAFSU.

Anak manusia boleh dibilang, bgt terlahir sudah berbekal nafsu.

Nasfu yg pertama didorong oleh lapar, haus. Jika nafsu ini tak terpenuhi dlm bbrp hari ssdh lahir seperti contoh bayi yg dibuang Ibunya tak ditemukan orang, hidup si bayi akan berakhir. 


Nafsu sbg penyemangat kehidupan lahirlah:


a. Keinginan,  muncul kemauan untuk memperoleh sesuatu yg lebih. Keinginan terwujudnya segera, bersifat jangka pendek. Keinginan yg akan diraih mendatang mrpkn keinginan jangka panjang adlh cita2.


b. Cita-cita, keinginan yg akan diperoleh dimasa mendatang. Untuk mencapainya melalui pentahapan. Semangat terpacu untuk mencapai cita2. 


c. Kehendak, kemauan yg kuat untuk mewujudkan keinginan, mewujudkan cita2. Lengkap dg strategi dan teknik langkah2 agar keinginan dan cita2 itu terwujud.


Nafsu diarahkan akal, manusia dari generasi ke generasi sehingga

peradaban manusia bertambah maju adlh produk akal didorong nafsu.  Sbg hasil dari akal + nafsu, muncul produksi barang, produksi jasa, tercipta ide2/ gagasan pemikiran baru. Produk akal pula membuat kita kini dpt berjumpa di dunia maya.


Pemenuhan nafsu tanpa akal, tindakan yg dilakukan dpt  menjadi tidak senonoh, brutal dapat terjadi memalukan, sembarangan sampai ada istilah "tidak masuk akal", " tak menggunakan akal sehat".


Dua jenis harta abstrak manusia yaitu "akal" dan "nafsu" tak kan berfungsi bila harta utama siempunya "akal" dan "nafsu" yaitu RUH  sdh tdk lagi di dalam jasad. 


Akal dan nafsu bila  tidak di kendalikan oleh qalbu kadang melahirkan produk yg tdk bermanfaat untuk kemaslahatan orang banyak, malah hanya untuk kepuasan diri sendiri atau kelompok sendiri. 

Banyak contoh bila tanpa kendali qalbu:

Akal + nafsu = tipu2

Akal + nafsu = suap, korupsi.

Akal + nafsu = hacker (di dunia maya). Mana mungkin jadi hacker kalau tak pandai (berakal).

Banyak lagi kejahatan produk dari (akal + nafsu) bila minus qalbu.


Nafsu diarahkan akal serta dikendalikan qalbu taqwaha outputnya bukan saja untuk siempunya Ruh Akal Qalbu dan nafsu itu sendiri tetapi untuk kemaslahatan ummat. Makanya Allah larang mengikuti hawa nafsu, karena akan mengajak kpd penyimpangan.


.:......فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوٰۤى.........."

"...........janganlah engkau mengikuti hawa nafsu..................."

(QS Annisa 135).


Menyoal nafsu mari perhatikan pernyataan Nabi Yusuf diabadikan dlm Al-Qura'an:

وَمَاۤ اُبَرِّئُ نَفْسِيْ ۚ اِنَّ النَّفْسَ لَاَ مَّا رَةٌ بِۢا لسُّوْٓءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْ ۗ اِنَّ رَبِّيْ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

"Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang."

(QS. Yusuf ayat 53).


Jadi nafsu sering mendorong ke kejahatan. Kecuali nafsu yg diberi rahmat Allah.


Juga dpt disimak perintah Allah kpd Nabi Daud:


".........وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوٰى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ........."

"........dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah". (QS Sad 26).


AKAL.

Dengan akal manusia dpt berpikir, mengingat, membedakan, memilih, memutuskan. Dengan akal, manusia beraktifitas, memilih apa yang harus dilakukan dari berbagai pilihan yang tersedia, untuk memilih yang terbaik. Akal bertumbuh kembang sesuai kedewasaan manusia diikuti pengalaman dan juga pendidikan.

Tdk sedikit orang yg tadinya pintar, kuat, bersemangat ketika akal tercabut dari dirinya, lalu tak mengerti apa2. 


QALBU. 

Qalbu pengendali Nafsu juga pengarah Akal. Qalbu sll mengendalikan nafsu agar tdk lakukan hal2 yg negatif. Qalbu mengarahkan akal agar memutuskan tindakan2 yg baik.

Akal dan nafsu tidak dikendalikan oleh qalbu kadang melahirkan produk yg tdk bermanfaat untuk kemaslahatan orang banyak, malah hanya untuk kepuasan diri sendiri atau kelompok sendiri. Tetapi nafsu diarahkan akal dikendalikan qalbu taqwaha outputnya bukan saja untuk siempunya Ruh, Akal Qalbu dan nafsu itu sendiri tetapi untuk kemaslahatan ummat.


Qalbu yang dapat membuat orang mengenal rindu cinta dan kasih sayang, rasa iba dan kasihan. Dapat dibayangkan bila manusia sudah kehilangan Qalbu ini, dia akan sama dengan hewan. Manusia akan menjadi musuh bagi manusia lain, manusia akan sadis, kejam, bringas bila tidak ada Qalbu di dalam ruhnya.


Dg kelengkapan Nafsu akal dan qalbu, selama masih ada ruh manusia berpotensi untuk berbuat baik dan berbuat kejahatan, hal tsb tlh diberi taukan Allah:

فَاَ لْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰٮهَا ۖ 

"maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya,"

(QS. Asy-Syams aat 8).


Semoga kita dpt mengelola dg baik software yg diberikan Allah shg menghasilkan kebaikan yg mensejahterakan kehidupan di dunia dan di akhirat. Baik untuk diri sendiri juga ummat.


آمِيّ.... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 27 Jumadil Akhir 1442 H.

9 February 2021.

(733.02.21).

Nengok AKHIRAT


Ditengah-tengah orang yang percaya dengan alam akhirat, tidak sedikit pula sejak berabad silam dan tak kurang Jumlahnya sampai sekarangpun orang yang ragu-ragu akan kebenaran adanya alam akhirat. Bahkan ada sekelompok manusia yang sama sekali tidak percaya akan alam akhirat. 


Sulit memang meyakinkan bagi yang tidak percaya itu, sebab memang belum pernah ada orang yang “berkunjung ke akhirat kemudian pulang lagi ke dunia”, layaknya pergi berwisata.


Semua agama mengajarkan kpd penganutnya ttg adanya alam akhirat. Sebelum hadir agama berkitab suci datang ke dunia ini, sejak adanya makhluk penduduk bumi berjuta abad yang silam, makhluk yang bernama manusia sudah yakin tentang alam ghaib. Manusia tlh percaya akan adanya alam dimana menjadi tempat akan berhimpun semua jiwa sesudah menjalani hidup di dunia fana ini. Hal itu dapat diketahui dari bukti-bukti bahwa nenek moyang kita dulu telah mempunyai ritual ibadah, sebagai wujud perhambaan kepada Sang Pencipta dan Penguasa  alam ini, agar nanti setelah jiwa berpisah dengan raga (meninggal dunia), arwah diterima di tempat yang baik di alam akhirat sana.


Logika saja tidak cukup, teknologi pun ndak akan mampu menguak kehidupan akhirat, karena kehidupan akhirat (menurut keyakinan orang beragama, apapun agamanya) adalah tentang alam ghaib, alam sesudah kita mati.


Soal orang tak percaya kehidupan akhirat itu bukan barang baru, bukan baru sekarang-sekarang ini, sudah luaama sekali, Cuma versi mengekspresikan ketidak percayaannya saja yang berbeda. 


Contoh:

Dulu; lbh empat belas abad silam, tatkala Nabi Muhammad ﷺ mengemukakan  tentang kehidupan akhirat dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an berhubungan dengan kehidupan akhirat akan dihuni. Manusia mau tidak mau, rela atau terpaksa, setiap jiwa manakala sudah berpisah jiwa dengan raga akan ke akhirat. Dimana raga nantinya akan tinggal sementara di dunia fana dalam tanah dan jiwa akan hidup kekal di alam BAKA sambil menunggu mahkamah Allah Ta’ala. Ketika itupun sudah banyak orang yang tak percaya akan alam akhirat. 


Tersebutlah 2 orang penting yang termasuk cendekiawan dan pemimpin dari kelompok masyarakat waktu itu, yaitu Ubay bin Ka’ab dan Al-Ash bin Wail. Kedua pemuka masyarakat itu selain tidak percaya bahwa orang-orang yang telah mati berabad-abad silam akan hidup kembali di kampung akhirat, juga akan memanfaatkan keterangan Rasulullah Muhammad ﷺ. tentang akhirat itu untuk membicarakannya di kalangan masyarakat guna menjatuhkan reputasi Nabi Muhammad ﷺ   dengan logika dan “ilmu” mereka.


Kedua orang itu pulang setelah bubaran dari mendengar da’wah Rasulullah Muhammad ﷺ   , mereka pergi ke kuburan yang sudah lama di sekitar tempat tinggal mereka. Kuburan digali dan tulung belulang dari kuburan itu dibawanya kehadapan Rasulullah ﷺ.  seraya itu tulang belulang yang sudah lapuk itu diinjak-injaknya hingga hancur menjadi debu. Lalu mereka berkata di hadapan Rasulullah ﷺ. “ENGKAULAH YANG MENGATAKAN BAHWA ALLAH AKAN MENGHIDUPKAN KEMBALI”? 


Untuk menjawab tantangan itu, malaikat Jibril membawa wahyu dari Allah di surat Yasin 77-81. 

77. Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!

78. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?"

78. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?"

79. Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.

80. yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu."

81. Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.


Bagi kedua orang ini, jawaban itu cukup membuat mereka tak dapat membantah lagi.


Alhamdulillah nya kaum quraisy yg belum Islam ketika itu, mereka mengimani bahwa dirinya, bumi dan langit serta apa yang dilihatnya, udara yang dihirupnya  buah-buahan yang dimakannya, air yang diminumnya yang menciptakan dan menyediakannya adalah Allah. Ini sudah jadi modal utamanya hanya saja mereka tidak mengimani alam akhirat. 


Hidup di alam akhirat itu adalah KEKAL

وَا لْاٰ خِرَةُ خَيْرٌ وَّ اَبْقٰى ۗ 

"padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal."

(QS. Al-A'la 87: Ayat 17)


Berarti alam akhirat itu tidak berujung, begitu informasi dari Al-Qur’an. Tentu hanya dapat diterima oleh orang BERIMAN, sebab IMAN lah sebagai kunci untuk dapat membuka pintu gerbang nengok akhirat. 


Tidak sedikit tentang informasi akhirat itu dinukilkan oleh Al-Qur’an. Oleh karena itu maka Al-Qur'an adlh sbg jembatan menengok akhirat.  


Nah sekarang kalau orang masa kini ndak yakin dengan keberadaan alam akhirat, cacatlah keimanannya. Naudzubillahi min dzalik. Kita do’akan semoga Allah menurunkan hidayah kepada mereka.


آمِيّ.... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 29 Jumadil Akhir 1442 H.

11 February 2021.

(734.02.21). 

Saturday 6 February 2021

Perihal NGOMONG.

Kini cucuku yg pertama sdh masuk 7 th, malah adiknya hari ini pas 3 th.  Ketika msh bawah 2 taun cucu pertamaku itu, waktu ayahnya tiba dirumahku, dg berdiri tangan ditarok ke belakang dia lapor:

"Obin atuk awa ona"........😐😐😐 

Dmkn semangat cucuku mengulang bbrp kali kalimat itu diikuti gerak mata.    


Pa'de, Datuk dan Nenek serta Ayah  blm ngerti maksud si cucu. Agaknya dari ekspresi wajah para seniornya dia tau apa yg dikatakannya blm dimengerti. 


Maka diulangnya sekali lagi, kini dengan tarikan nafas dalam2 sambil mengembang dadanya berikut bahasa tangan dan tubuh. "Obin atuk awa ona". Kali ini si nenek menebak apa yg dimaksud cucunya. "Oooo,.... "Mobil Datuk dibawa Bunda". Serta merta si Cucu mengembuskan nafas lega sambil bersuara "Ee eeh" dan menganggukkan kepala. 


Kejadiannya: Pagi2 dianya di drop Ortunya ke rumah Datuk-Nenek. Ayahnya langsung ngantor pakai mobil yg digunakan nge drop mereka. Sekitar pkl 9 nan Bundanya pergi juga dg tujuan lain, menggunakan mobil Datuk. Itulah yg dilaporkannya ketika ayahnya datang.


Kejadian tersebut membuktikan bahwa manusia adlh makhluk yg dpt NGOMONG, sekaligus NGOMONG adlh kebutuhan. Dari kecil sdh berkepentingan menyatakan pendapat. 


Dampak dpt diterjemahkannya Omongan nya itu,  bagi cucuku paling tidak ada dua:

1. Dia merasa lega karena apa yg dikomunikasikannya sampai.

2. Mungkin dia akan menjadikan omongan yg disusunnya sebisanya itu jadi PEMBELAJARAN, besok2 akan menyusun kalimat yg sgr dpt dimengerti. Dg cara mendengarkan baik2 orang sekitar menyebut sesuatu, selanjutnya menirukannya.


Makhluk hewan juga patut diduga mereka bisa ngomong. Tapi mungkin omongannya sekedar untuk komunikasi, menyatakan suka/tidak suka. Mengajak/menolak atau menyapa.


Manusia, dengan ngomong:

Minta sesuatu, Setuju tdk setuju, Kemukakan pendapat, Berjanji, Mengajak. Juga berbohong, menipu dan banyak lagi dpt dilakukan dg NGOMONG. 


Mungkin: 

Bangsa hewan ndak kenal ngomong soal janji. 

Bangsa hewan juga mungkin tak pernah bergunjing. 

Bangsa hewan pun tentu tak pernah memfitnah, apalagi hoaks.


Sedangkan manusia fungsi ngomong lengkap, baik untuk hal2 yg baik, maupun untuk hal2 yg jelek. 


KECUALI bagi orang yg mematuhi ajaran agamanya mereka hanya ngomong untuk hal2 yg baik saja, karena tertanam di qalbu orang beriman penegasan Allah:

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ

"Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)".

(QS. Qaf ayat 18).


Selain patuh penegasan Allah juga bagi orang beriman menghayati betul pesan Nabinya:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَالْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia berbicara yang baik atau diam”. (Muttafaq ‘alaih, dari Abu Hurairah).


Peringatan Allah dan pesan Nabi di atas menjadi filter bagi orang beriman, shg omongannya hanya yg baik2 saja.


Banyak kasus membuktikan bahwa omongan itu berdampak:


Seorang pengusaha warung makan, ketika lagi sukses usahanya, bertanya kpd tukang mie keliling. Semalaman kamu keliling dorong grobak, berapa si hasil kamu...............

Mendingan warung makanku ndak capek2 berembun, hanya buka siang hari Alhamdulillah hasilnya lebih dari grobak mie keliling-mu. 


Omongan begini ini pun tercatat ndak akan menguap bgt saja stlh diucapkan.


Apa yg terjadi, stlh waktu bergulir, pekan berganti bulan, bulan berganti taun. Tukang Mie buka out let sampai ratusan grobak. Dia tdk lagi ikut ngider, anak buah beroperasi, dianya jadi juragan Mie tiap hari ngumpul setoran, grobak msh berpotensi bertambah.


Dlm pada itu si pengusaha warung makan tak berkembang bahkan cenderung merosot.........


Rupanya omongan pengusaha warung bbrp taun lalu melecehkan tukang Mie Grobak, walau si tukang mie tdk tersinggung, tercatat kemudian dibuktikan di dunia ini. ..............


Agama memberikan kita pelajaran: 


Omongan seorang khalillullah.

Dalam kitab “Misykatul Anwar”(Imam Al-Ghazali), disebutkan bahwa konon, Nabi Ibrahim memiliki kekayaan 1000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta (riwayat lain mengatakan, kekayaan Nabi Ibrahim mencapai 12.000 ekor ternak).


Dalam sebuah riwayat, Nabi Ibrahim pernah ditanya oleh seseorang atas jumlah ternaknya yang banyak itu, “Milik siapa ternak sebanyak ini?” Kata orang tersebut, yang kemudian dijawab oleh nabi Ibrahim, “Kepunyaan Allah, tapi kini masih milikku. Sewaktu-waktu bila Allah menghendaki, aku serahkan semuanya...........",

"Jangankan cuma ternak, bila Allah meminta anak kesayanganku Ismail, niscaya akan aku serahkan juga”.


Omongan "bila Allah meminta anak kesayanganku Ismail, niscaya akan aku serahkan juga". Omongan beliau Inilah konon menjadi ujian Allah yg maha dahsyat untuk Nabi Ibrahim, di perintahkan menyembelih Nabi Ismail. Allah menguji Nabi Ibrahim, benarkah beliau sanggup menepati OMONGANnya. Ujian ini sungguh maha berat, Allah pun mengakui bahwa ujian itu berat, Allah SWT berfirman:

اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْبَلٰٓ ؤُا الْمُبِيْنُ

"Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata".

(QS. As-Saffat ayat 106).


Hikmah yg pantas diambil dari sepenggal contoh dan riwayat di atas, hendaklah sblm NGOMONG dipertimbangkan:

Bahwa jangankan tukang warung. Jangankan kita2 ini insan biasa. Sedangkan Kekasih Allah (Khalilullah) Ibrahim aja terkena dampak OMONGan-nya. Apalagi awak orang awam.


Smg saudaraku para pembaca, dpt memelihara lidah dari NGOMONG yg tak baik. OMONGAN adlh merefleksikan fikiran. Kini merefleksikan fikiran dpt pula dilakukan di DUMAY atau MEDSOS, menggunakan jari2. Analog dg NGOMONG, mudah2an kitapun dpt menulis hal2 yg baik2 saja. Menulis hal2 yg tak menyinggung orang yg membacanya dan tidak merendahkan serta hoaks. 


Nah bila tulisanku ini tdk berkenan, sgrlah hapus, jika ada sedikit manfaatnya silakan petik.


Semoga kita semua dipimpin Allah memelihara lidah agar yg keluar dari bibir hanya kalimat2 yg baik nan menyenangkan. Semoga dipeliharakan Allah apa yg kita pikirkan, sehingga melalui jemari kita bila menulis di medsos berupa artikel yg bermanfaat tak mengundang mudharat. 


آمِيّ.... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 24 Jumadil Akhir 1442 H.

6  February 2021.

(732.02.21). 

Friday 5 February 2021

BAIT-BAIT MAUT.

 Bila maut ke diri mampir.

Dunia ini sudah tak ke pikir.

Apa lagi jabatan dan karieir.

Menyesali  diri kenapa kikir.


Setelah roh lepas dari badan.

Tak bergeraklah semua organ.

Segera jasadpun di mandikan.

Lanjut di bungkus kain kafan.


Adalah penting ingatkan mati.

Tingkah polah jadi terkendali.

Sebab kematian adalah pasti.

Setiap orang pasti kan alami.


Hidup di dunia hanya sebentar.

Seyogyanya semua jadi sadar.

Jangan maksiat dan buat onar.

Agar kelak, neraka diri terhindar.


Perilaku bagi orang yang bijak.

Berizki sedikit, apalagi banyak.

Mereka selalu lakukan berinfak.

Agar datang maut tak mengelak.


Bila berinfak terlalu ogah,

Maut datang akan berkilah.

Meminta tangguh kpd Allah.

Mohon waktu untuk bersedah.


Berbuat baiklah selagi sanggup.

Shalat, puasa belumlah cukup.

Bayar  zakat bila sdh sanggup.

Taubat sblm pintunya di tutup.


Kubuat bait-bait tentang maut.

Tak bermasud membuat takut.

Smg bila maut sering disebut.

Hati yg garang menjadi lembut.


4 February bait ini dirangkai.

Bagi yg sudi silahkan pakai.

Maafkan singkat, tdk terurai. 

Maklum penulis tak bgt pandai.


Salam hormat.

M. Syarif Arbi.

NILAI Perbuatan BAIK.

Perbuatan baik,  mungkin saja bernilai di dunia, tetapi mungkin blm tentu bernilai di akhirat. Atau perbuatan mungkin dianggap sebagian orang tdk menyenangkan (dinilai tak baik) di dunia, mungkin sangat bernilai di akhirat.

Digunakan kata2 "mungkin", karena nilai kebaikan di dunia ini kadang bias, tergantung siapa penilai, kapan dinilai. 


Bgt juga nilai perbuatan baik untuk  akhirat ada bbrp syarat barulah dapat nilai baik. Sebab boleh jadi kita sdh merasa berbuat kebaikan tetapi tdk bernilai apa2 di akhirat, hal ini ada diungkap Al-Qur'an:

اَ لَّذِيْنَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ يُحْسِنُوْنَ صُنْعًا

"(Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya."

(QS. Al-Kahf ayat 104)


Kebaikan di dunia tergantung; SIAPA PENILAI.


Parameter penilai bisa saja berbeda, sehingga menghasilkan nilai yg berbeda. Perbedaan dpt saja terjadi paling ekstrim, umpamanya: penilai "A" menilai baik, sedang penilai "B" menilai jelek. Karena berlainan standard penilaian, sudut pandang, dasar kepercayaan, budaya dll.


KAPAN DINILAI.

Di dunia ini, kebaikan dipengaruhi kapan penilaian dilakukan......

Di zaman penjajahan dulu, para pejuang kemerdekaan kita dinilai oleh penjajah sbg ekstrimis, pembuat kekacauan....... , dg gencarnya propaganda pihak penjajah sebagian anak bangsa termakan isu shg ikutan menilai seperti penilaian penjajah....


Masa berganti stlh kita merdeka para pejuang kemerdekaan sama2 kita hormati sbg pahlawan....... 

Mereka yg gugur memperjuangkan kemerdekaan, dikenang sbg kusuma bangsa.


Mungkin pembaca yg kini sdh berumur agak lanjut, dpt membandingkan nilai kebaikan telah berubah-ubah seiring dg perubahan ................zaman.


Adapun nilai kebaikan di dunia agar tercatat sbg kebaikan pula di akhirat kelak, spy tdk sia2 hendaklah:


a. Si yg berbuat baik hrs "beriman".........

Semua agama mengajarkan IMAN kpd penganutnya yaitu mempercayai bahwa dirinya dan alam semesta ini ada yg menciptakan. 

Orang ber IMAN,  segala tindakannya akan ter kendali, karena setiap saat dan tempat merasa ada Allah yg mengawasi. Oleh karena itu ybs ketika berbuat baik hanya berharap keredhaan Allah semata. Tanpa iman, amal baik sia2 di akhirat,  


اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰ يٰتِ رَبِّهِمْ وَلِقَآئِهٖ فَحَبِطَتْ اَعْمَا لُهُمْ فَلَا نُقِيْمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَزْنًـا

"Mereka itu adalah orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka dan (tidak percaya) terhadap pertemuan dengan-Nya. Maka sia-sia amal mereka, dan Kami tidak memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari Kiamat."

(QS. Al-Kahf ayat 105)


b. Kebaikan; ketika yg dimaksud adlh untuk ibadah kpd Allah, selain diniatkan karena Allah hrs lah dg ILMU. 

Nilai akhirat tak sempurna, kadang malah tak keterima kalau tak dilandasi ILMU. 

Pengertian mudahnya; ibadah hrs sesuai "SISDUR", yg diatur dlm agama, tidak dilaksanakan atas kemauan sendiri, misalnya: bgmn enaknya atau bgmn kebiasaan. Prinsipnya: Bukan "membenarkan yg biasa", tapi hrs "membiasakan yg benar". Guna mendptkan yg "benar" ketika beribadah, jalannya melalui ILMU.


c. Nilai akhirat malah akan = nol, jika si yg berbuat kebaikan tidak Ikhlas semata-mata karena Allah. Terbesit keinginan menerima apresiasi manusia, atau lantaran terpaksa, atau ndak enak "apa kata orang nanti". 

Juga banyak kasus kebaikan tlh dihimpun, semula ikhlas jadi batal,......


".....فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَا نٍ عَلَيْهِ تُرَا بٌ فَاَ صَا بَهٗ وَا بِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا......."

Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan.QS Al-Baqarah 264.


Hal itu disebabkan:

1. Bersedekah dg menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), 

2. Orang yang menginfakkan hartanya karena riya' (pamer) kepada manusia dan

3.  Orang itu tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir.


Seperti terungkap di awal ayat 264 Al-Baqarah.

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِا لْمَنِّ وَا لْاَ ذٰى ۙ كَا لَّذِيْ يُنْفِقُ مَا لَهٗ رِئَآءَ النَّا سِ وَلَا يُؤْمِنُ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya' (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir......"


Semoga kita semua sanggup ikhlas dalam beribadah, dalam berbuat kebaikan. 

Di antara upaya yg dapat menolong kita untuk bisa menjadi ikhlas adalah dengan banyak berdo'a kepada Allah. 

Di antara do'a Nabi Muhammad ﷺ,  yg sering beliau panjatkan;  menurut HR.Ahmad adalah:


« اَللّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ »


Allahumma inni a’udzubika an usryrika bika wa ana a’lam wa astaghfiruka lima la a’lam


“Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari perbuatan menyekutukan-Mu sementara aku mengetahuinya, dan akupun memohon ampun terhadap perbuatan syirik yang tidak aku ketahui.”.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 19 Jumadil Akhir 1442 H.

01 February 2021.

(730.02.21).

Takut Kpd Allah.

Salah satu tanda IMAN adlh  "Takut kpd Allah". Beda,takut terhdp mahluk dgTakut kpd Allah. Takut kpd hewan buas misalnya; maka menghindar dan menjauh. Takut kpd Allah malah mendekat, dlm artian tunduk dan patuh.


مَنْ خَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِا لْغَيْبِ وَجَآءَ بِقَلْبٍ مُّنِيْبِ ۙ 

"(Yaitu) orang yang takut kepada Allah Yang Maha Pengasih, sekalipun tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertobat,"

(QS. Qaf ayat 33).


Allah yg ditakuti itu tak kasat mata,   tapi iman merasakan ada-Nya....... 


Hidup ini tidaklah hanya yg tampak dimata, yg terdengar ditelinga dan yg teraba dikulit serta tercicip dilidah dan tercium dihidung. Tetapi ada juga yg dipahami dg perasaan.


Mungkin anda-pun pernah,........ memutuskan sesuatu bukan atas dasar apa yg dilihat dan didengar, tetapi atas dasar perasaan. 


Ternyata dapat terjadi keputusan anda itu berujung kebaikan yg dirasakan sampai sekarang. Tapi bukan mustahil pula, keputusan yg diambil atas pertimbangan perasaan itu berakhir tdk menyenangkan. Di dua kalimat terungkap di paragraph ini, dpt dipahamkan bahwa "perasaan" itu ada, si "perasaan" sangat besar pengaruhnya dikehidupan manusia, dmkn menentukan keputusan diambil kini untuk nanti. 


Naaah bgtlah ke ghaiban Allah, setara ghaibnya dg "perasaan", ada tapi tak dpt di-indra. Jadi bila orang merasa ada "perasaan", dg sendirinya ybs percaya adanya Allah.


Kepada Allah yg Maha Ghaib itulah orang beriman percaya, takut lalu datang mendekatkan diri. Takut dlm artian takut melanggar perintah2NYA. Takut dlm artian takut shg patuh melaksanakan perintah2NYA. Selanjutnya datang dg hati yg tulus kepada Allah, bertaubat atas segala salah dan dosa.


Oleh karena iman dan takutnya kepada Allah maka orang beriman manakala disebut nama Allah gemetarlah hatinya. Bila dibacakan kpdnya ayat2 Allah bertambah kuat imannya. Kemudian dianya hanya kpd Allah bertawakkal. Orang beriman type inilah yg diidentifikasi Allah di surat Al-Anfal ayat 2 berikut ini:

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِ ذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَا دَتْهُمْ اِيْمَا نًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ ۙ 

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,"


Ternyata orang beriman yg paling dekat dg type takut kpd Allah tsb di atas adlh orang2 yg berilmu, dijelaskan Allah (QS: Fatir ayat 28)


"..... ۗ اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَا دِهِ الْعُلَمٰٓ ......."

"......... Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. ........".


Upaya untuk meningkatkan iman ialah takut kpd Allah. Upaya untuk meningkatkan rasa takut kpd Allah adlh dg memperdalam ilmu. Untuk memperdalam ilmu dg  tak hentinya terus belajar tak kenal usia.


Kini kitapun merenungkan apakah awak sdh termasuk kelompok orang beriman yg takut kpd Allah, yg tau adlh diri sendiri, tentu yg maha tau adlh Allah.


Smglah kita termasuk orang beriman, takut kpd Allah dan mendekat kpd Allah dg taubat yg diterima Allah.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 23 Jumadil Akhir 1442 H.

05 February 2021.

(731.02.21).