Sunday 27 February 2022

Akal picu Inspirasi, raih Hidayah

Akal diberikan kepada manusia yang normal akan berfungsi: mengingat, berfikir, mencari sebab akibat, menghayal atau imajinasi. a. Mengingat: Kemampuan merekam kejadian2 yang lalu, shingga hal2 baik akan diteruskan, ditingkatkan. Hal kurang baik jadi hati2 bahkan dihindari, agar tidak seperti Keledai "Terperosok di lobang yg sama”. b. Akal untuk "berfikir": Memilih, memutuskan apa yang harus dilakukan, harus diambil dalam hidup ini. Anak-anak fikirannya belum jalan. Dikisahkan Nabi Musa lebih memilih "bara" ketimbang "emas" tatkala diuji Fir'aun, menguji keberakalan bocah Musa. Melalui berfikir manusia sadar dari mana dia datang dan kemana kesudahannya hidup ini, oleh karenanya menyiapkan diri akan kematian. Hidup sesudah mati adalah alam ghaib sama ghaibnya keberadaan kita sebelum lahir. Diri kita ini sebetulnya adalah mahluk ghaib yang sementara ini dipakaikan sangkar berupa jasmani. Nanti akan kembali ghaib lagi, bila Ruh sudah tak netap lagi di raga ini. Hal yang ghaib hanya tercerna dengan berfikir, merupakan cabang dari akal. Selanjutnya Qalbu diberikan hidayah oleh Allah. Sebab tidak sedikit cendik pandai yang tak beriman kepada yang ghaib. c. Akal akan mencari "sebab akibat": Melalui cabang akal yang satu ini, manusia dapat percaya akan adanya pencipta. Teknik yang paling dasar, guru agama di SR kita dulu memasukkan ke akal kita bahwa "tak mungkin ada kotoran cecak di lantai dalam ruang kelas ini, kalau tak pernah ada cecak yang masuk kelas ini". Kata guru agama. Bumi ini tak mungkin ada bila tak ada yang menciptakan. Namun tanpa Qalbu yang mendapat hidayah Allah, tetap saja ada yang tidak percaya Allah sebagai pencipta. d. Akal dapat "menghayal": Imajinasi dimiliki oleh anak manusia sejak dini, perhatikan anak yang baru lancar ngomong, dia sudah dapat merajut cita-cita kalau dia besar nanti. Meskipun cita-citanya sangat sederhana sesuai perkembangan akalnya. Sarana akal melalui menghayal, Allah berikan inspirasi kepada manusia, banyak tercipta karya2 besar manusia untuk memudahkan hidup antara lain: Pesawat terbang tercipta. Kini dunia maya menjadi nyata juga semula produk menghayal, demikian juga Robot dapat menggantikan sebagaian tugas manusia, dll tercipta lantaran akal manusia melalui cabang menghayal dan mencoba. Namun akal saja tak mampu mencari kebenaran hakiki, tentang siapa pencipta alam semesta ini, bila tidak menggunakan sarana RUH. Salah satu yang sangat vital fungsinya dikehidupan manusia ini Adalah “RUH”. Akal akan berfungsi bila masih ada Ruh bersemayam di Jasmani ini. Di dalam RUH itu pula dimungkinkan melekat “iman”. Iman adalah wilayah Qalbu. "QALBU" bila tidak dengan pertolongan Allah tak kan berhasil menemukan kebenaran Allah. Nabi Ibrahim pernah mencoba menggunakan akalnya sehingga yang terjadi: menganggap Bintang, Bulan dan Matahari sebagai Tuhan. Di abadikan di Surat Al-An'am 76-78 فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ الَّيْلُ رَاٰ كَوْكَبًا ۚ قَا لَ هٰذَا رَبِّيْ ۚ فَلَمَّاۤ اَفَلَ قَا لَ لَاۤ اُحِبُّ الْاٰ فِلِيْنَ "Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, Inilah tuhanku. Maka ketika bintang itu terbenam dia berkata, Aku tidak suka kepada yang terbenam." (QS. Al-An'am ayat 76) فَلَمَّا رَاَالْقَمَرَ بَا زِغًا قَا لَ هٰذَا رَبِّيْ ۚ فَلَمَّاۤ اَفَلَ قَا لَ لَئِنْ لَّمْ يَهْدِنِيْ رَبِّيْ لَاَ كُوْنَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّاۤ لِّيْنَ "Lalu ketika dia melihat bulan terbit dia berkata, Inilah tuhanku. Tetapi ketika bulan itu terbenam dia berkata, Sungguh, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat." (QS. Al-An'am ayat 77) فَلَمَّا رَاَ الشَّمْسَ بَا زِغَةً قَا لَ هٰذَا رَبِّيْ هٰذَاۤ اَكْبَرُ ۚ فَلَمَّاۤ اَفَلَتْ قَا لَ يٰقَوْمِ اِنِّيْ بَرِيْٓءٌ مِّمَّا تُشْرِكُوْنَ "Kemudian ketika dia melihat matahari terbit, dia berkata, Inilah tuhanku, ini lebih besar. Tetapi ketika matahari terbenam, dia berkata, Wahai kaumku! Sungguh, aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan." (QS. Al-An'am ayat 78). Kebenaran menurut akal belum tentu benar, bila tidak ditopang oleh kebenaran menurut Qalbu. Qalbu tidak akan berhasil menemukan kebenaran kalau tanpa pertolongan Allah (dengan HIDAYAH Allah). Para Nabi dan para Rasul, mendapat hidayah langsung dari Allah dituntun wahyu. Murid2 para Nabi dan sahabat para Rasul, mendapat hidayah melalui apa yang didengarnya, apa yang dilihatnya dari Nabi2 dan Rasul2, kemudian ditolong Allah dibukakan Qalbunya menerima hidayah. Contoh Umar bin Khattab menerima hidayah, terlebih dulu marah2. Manusia sekarang ini, berbagai sebab mendapatkan hidayah: Ada karena terbebas dari bencana. Ada karena ajakan seorang cucu. Ada karena mendengar..... Ada karena membaca ...... dan lain2 aneka macam sebab. Namun hidayah tak kan diperoleh tanpa pertolongan Allah membukan Qalbu, sebagaimana Allah menolong kita terhindar dari perbuatan keji dan mungkar. وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ مَا زَكٰى مِنْكُمْ مِّنْ اَحَدٍ اَبَدًا وَّلٰـكِنَّ اللّٰهَ يُزَكِّيْ مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَا للّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ (Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun di antara kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya) (QS. An-Nur ayat 21). مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِى  ۖ وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولٰٓئِكَ هُمُ الْخٰسِرُونَ "Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang rugi." (Al-A'raf ayat 178)  فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَآءُ وَيَهْدِى مَنْ يَشَآءُ Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. (fatir ayat 8). Semoga Allah memeliharakan hidayah yang telah kita terima dan dapat dipertahankan dengan istiqamah. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن M. Syarif Arbi. Jakarta, 26 Rajab 1443 H. 28 Februari 2022. (904.02.22)

Saturday 26 February 2022

Mengingat dan Mengingatkan

Kemampuan "mengingat" ini sebetulnya dipunyai semua mahluk yg berjiwa termasuk hewan. Dengan mengingat; burung merpati, ayam, itik, sapi, kambing, kembali ke kandang. Manusia diberi daya ingat melebihi hewan. Dengan daya ingat inilah seorang anak kecil berangsur memahami lingkungannya dan memiliki kecerdasan. Sejak kapan kemampuan mengingat ini muncul buat seorang anak manusia? Adalah mustahil seorang dpt mengingat ketika dianya keluar dari perut ibunya, lalu oleh suster dirinya dimandikan, ditimbang, diukur berapa panjangnya. Ada artikel yg mempublish bahwa rata2 manusia barulah mulai dpt mengingat ketika umur 3,24 tahun, dari hasil meneliti 6000 orang. Anak mulai ingat sejak umur k.l. 3 th 3 bln itu, apa yg sering dilakukan kedua orang tuanya dia akan ingat. Anak akan mengidolakan orang tua mereka. Kalau ortu mereka dilihatnya rajin ibadah, insya Allah anak juga akan rajin ibadah. Demikian juga perilaku lainnya; misalnya didapati hampir saban hari kedua ortu mereka bertengkar. Kelak bila si anak tumbuh dewasa membentuk rumah tangga "berpotensi" akan sering bertengkar suami istri. Saya pakai istilah "berpotensi", karena tdk mutlak anak akan mencontoh pleg ortu mereka. Banyak faktor ekstern yg mempengaruhi, seperti: pendidikan, pergaulan, tontonan dan bacaan. Faktor intern datangnya dari fungsi akal itu sendiri yaitu "berfikir", memilih menentukan yg mana baik yg mana tdk baik. Fugsi akal mencari "sebab akibat". Dilihatnya kedua ortunya tdk harmonis lantaran sering bertengkar; misalnya..... . Bisa jadi justru anak tdk mencontoh hal tdk baik dari orang tua mereka. Nabi Ibrahim tidak meniru perilaku ayahnya menyembah berhala. Dilain contoh salah satu anak nabi Nuh tidak mencontoh ayahnya, beriman kepada Allah. Itulah yg saya maksud "tidak mutlak". Namun bgmnpun sbg Ortu yg bijak hrs memberikan contoh terbaik buat anak2. Bahkan banyak pelaku kriminal berusaha untuk anaknya kelak jadi orang baik2. Sedapat mungkin aib kriminalnya tertutup rapat buat anaknya. Walaupun hrs dimaklumi bahwa contoh "jelek" cenderung lbh mudah untuk ditiru ketimbang contoh yg baik. Anjuran untuk mengingatkan berbuat baik kepada anak2 insya Allah akan efektif bila si Ortu langsung mempraktekkan perbuatan baik tersebut. Seperti di isyaratkan Allah dlm Al-Alqur'an: يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لَا تَفْعَلُوْنَ كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ "Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?" "(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (QS.61 = As-Saff, ayat 2 dan 3). Oleh karena itu sebelum mengingatkan anak2 hendaklah diingat bahwa mengingatkan sekaligus dengan mencontohkan tingkat keberhasilan lebih tinggi. Semoga Allah selalu memberikan kemampuan bagi kita beramal baik dan mengajak orang lain berbuat baik, mulai dari keluarga sendiri. اَللَّهُم أَحْسِنْ أَعْمَالَنَا والله عالم بشواب سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن M. Syarif Arbi. Jakarta, 24 Rajab 1443 H. 26 Februari 2022. (903.02.22).

Wednesday 23 February 2022

MEMBANDING bikin PUSING

Manusia terlahir pada hakikat sama, tetapi ada perbedaannya, dimana perbedaan itu tidak dapat dipesan. Bahasa agamanya mungkin cocoknya disebut takdir azali; yaitu: 1. Jenis kelamin, laki2 dan perempuan. 2. Terlahir sebagai bangsa apa, di negeri mana. 3. Terlahir dari ortu yg kaya, miskin atau biasa2 saja. 4. Terlahir dari keturunan orang terpandang, atau rakyat biasa. Lahir dg butir 1 dmkn sulit mengubahnya walau teknologi terakhir sdh banyak yg mencobanya. Lahir dg butir 2 walau dpt diubah kewarganegaraan, tetapi tetap saja tampak di wajah, warna kulit dll tanda phisik. Lahir dg butir 3, kadang generasi berikut dpt berubah. Dari keturunan orang miskin, jadi kaya. Tak kurang pula terjadi dari ortu kaya raya, anaknya jadi melarat. اِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَآءُ وَيَقْدِرُ ۗ اِنَّهٗ كَا نَ بِعِبَا دِهٖ خَبِيْرًاۢ بَصِيْرًا "Sungguh, Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki); sungguh, Dia Maha Mengetahui, Maha Melihat hamba-hamba-Nya." (QS. 17 = Al-Isra', ayat 30) Lahir di butir 4. Dari ortu tidak terpandang jadi orang terkenal, atau sebaliknya ortu terkenal keturunan tdk lagi diperhitungkan. ".......وَتِلْكَ الْاَ يَّا مُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّا س........" "............Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia.........." Ali-Imran 140. Mengukur atau membanding keadaan diri dg keberhasilan orang lain. Membuat ukuran perbandingan dg rezeki, atau keberhasilan orang lain, muncul sisi negatifnya: 1. Membuat iri hati. Jadi kurang bersyukur atas perolehan diri. 2. Meratapi nasib, kecewa. Memandang diri kurang beruntung, kecewa berkepanjangan nyusahkan diri sendiri. 3. Putus asa. Akhirnya berujung malas berusaha, karena beranggapan percuma tak akan berhasil. Bila diperturutkan membanding tak akan habis2nya akhirnya hanya bikin pusing. Semoga dg mengingat petunjuk2 Allah a.l. dipetik di atas, kiranya Allah mengkondisikan diri kita masing2, menjadi orang tak suka membanding keberuntungan diri dengan orang lain. Agar hidup ini penuh bersyukur. والله عالم بشواب سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن M. Syarif Arbi. Jakarta, 22 Rajab 1443 H. 24 Februari 2022. (902.02.22) Ditulis, gunakan waktu antrian kontrol kesehatan rutine bulanan di RSGS.

Monday 21 February 2022

Mudah TERGIUR , sering jadi HANCUR

Hidup ini penuh godaan, bermacam iming2 mendapatkan harta dengan cara instan, tidak pandang strara pendidikan, strata sosial ataupun jabatan. Orang yang tak punya diiming imingi, a.l. perolehan harta dengan jalan uang dapat digandakan, taunya tertipu tidak karuan. Punya uang ingin dilipat gandakan ikut adu nasib lewat perjudian, menang belum tentu yang jelas uang habis buat tarohan. Orang berjabatan tergiur oleh kesempatan...... akhirnya tersangkut korupsi atau menyalah gunakan jabatan. Orang biasapun tak luput dari ketergiuran melihat teman selevel yang sukses atau tetangga yang makmur. Ingin menyamai kalau dapat melebihi. Ketahuilah bahwa soal ketergiuran ini merupakan salah satu sarana setan menggelincirkan umat manusia, kadang sampai menuju kehancuran dalam kehidupan dan dalam akidah kepada Tuhan. Setan ketika diusir serta dimurkai Allah, dianya membuat pernyataan, termuat dalam surat Al-A'raf ayat 17: ثُمَّ لَاٰ تِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَا نِهِمْ وَعَنْ شَمَآئِلِهِمْ ۗ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ "kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur." Pernyataan ini oleh Allah dilegitimasi قَا لَ اِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِيْنَ "(Allah) berfirman, Benar, kamu termasuk yang diberi penangguhan waktu." (Al-A'raf ayat 15 dan juga Sad 80). Sebagai manusia, kadang terkena juga bujuk rayu setan yang datang dari depan-belakang, kiri-kanan tersebut, sehingga terjadilah ingin memperoleh rezeki instan sebagaimana disebut di atas. Guna meredam godaan setan tersebut selalulah mengingat pesan Allah dalam Al-Qur’an surat An-Nahl 71 brikut: وَا للّٰهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ فِى الرِّزْقِ "Dan Allah melebihkan sebagian kamu atas sebagian yang lain dalam hal rezeki, ..........…". Rezeki setiap diri sudah tertakar. Bagaimanapun takkan tertukar. Oleh karenanya tak usah gentar. Bila milik kita, ada yang ngantar. Jika ternyata setelah berusaha, berdo’a, ternyata rezeki awak sedikit sekali TAKARAN nya, jangan iri atas rezeki orang lain, yakinlah bukan rezeki kita TERTUKAR untuk orang lain. Guna menentramkan hati selalulah mengingat Allah karena: اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ ۗ  "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS.13 = Ar-Ra'd ayat 28). Semoga hidup ini tidak mudah tergiur untuk mendapatkan rezeki dengan instan, karena ketergiuran bila diturutkan akan membawa kehancuran. والله عالم بشواب سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن M. Syarif Arbi. Jakarta, 20 Rajab 1443 H. 22 Februari 2022. (901.02.22)

Saturday 19 February 2022

MUSIBAH bawa HIDAYAH

Manusia tercipta dari ROH dan Jasmani. Roh di dlm Jasmani berfungsi maksimal, bila Jasmani normal. Jasmani normal begitu juga, akan berarti bila di dlmnya bersemayam Roh yg sehat. Dua sisi contoh keseimbangan ROH dan JASMANI di atas, seyogyanya menjadikan kita2 yg normal ini bersyukur. Walaupun harta kurang, rezeki pas2an. Tak pula berpangkat atau berjabatan. Di pergaulan masyarakatpun biasa2 saja. Namun memiliki ROH dan JASMANI yg normal. Itu adlh anugerah Allah yg tak ternilai. Ada 8 wilayah Roh di jasmani ini: 1. Akal. 2. Qalbu. 3. Nafsu. 4. Penglihatan. 5. Pendengaran. 6. Pencicipan. 7. Penciuman dan 8. Perabaan. Tanpa ROH; 8 kelengkapan itu tdk berfungsi lagi. AKAL dan QALBU diberikan Allah kepada manusia pada tahapan ke TIGA. Tahap PERTAMA diberikan Allah kpd manusia adlh. وَّ جَعَلَ لَـكُمُ السَّمْعَ (pendengaran). Tahap ke DUA adlh. وَالْاَبْصٰرَ (penglihatan). Tahap ke TIGA barulah وَالْاَفْئِدَةَ (hati nurani), dimana terdapat AKAL dan QALBU. Lengkapnya informasi tahapan anugerah Allah tsb. وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْــئًا ۙ وَّ جَعَلَ لَـكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصٰرَ وَالْاَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur." (Al-Qur'an Surat 16 (An-Nahl) ayat 78) AKAL dan QALBU setidaknya mempunyai 4 (empat) fungsi: 1. Mengingat, 2. berfikir, 3. mencari sebab akibat, 4. menghayal berimajinasi. Melalui fungsi2 inilah manusia menggapai hidayah. Banyak pintu yang memungkinkan seseorang memperoleh hidayah misalnya melalui; Pendengaran, Penglihatan, Pendalaman ilmu pengetahuan, Fenomena alam, bahkan ada sesorang yang menemukan hidayah lantaran tuntunan cucu. Diruang terbatas ini, dicontohkan hidayah diperoleh seseorang melalui pintu musibah. Ada seseorang bgt kaya, suatu ketika dapat musibah anak nya menderita sakit, telah dibawa berobat kemana-mana termasuk keluar negeri. Ternyata tidak dapat disembuhkan. Musibah ini menyadarkan qalbu yang bersangkutan, bahwa akal dan logika tak berdaya terhadap kekuasaan Allah. Hartanya yang banyak, logikanya akan dapat mengobati anaknya, kemanapun lokasi berobat yang dinilai canggih telah didatangi, tapi akhirnya qalbu mendapat hidayah bahwa didalam hidup ini ada taqdir yang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, semuanya kehendak Allah. Setelah musibah ini ybs menjadi dermawan, rendah hati dan meningkat ketaatannya kepada Allah. Semoga hidayah yang ada di diri kita masing2 dipeliharakan Allah dan terus bertambah. والله عالم بشواب اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَب وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ اللَّهُمَّ اهْدِنِي ، وَسَدِّدْنِي,اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الهُدَى وَالسَّدَادَ .سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن M. Syarif Arbi. Jakarta, 12 Rajab 1443 H. 14 Februari 2022. (899.02.22).

Teratur bawa Bahagia.

Alam ini diciptakan teratur, mungkin sdh milyaran atau trilyunan tahun, Matahari terbit di kala pagi, terbenam di petang hari. Bulan di malam hari muncul, dimulai tak mudah diliat mata ketika bulan berumur sehari, membesar, terang, purnama, mengecil lagi. Begitu terus menerus teratur, sehingga dpt dihitung (ilmu falaq). Bumi mengelilingi Matahari dalam setahun 365 + 1/4 hari. Berputar siang malam 23 jam, 56 menit 4,09 detik, dibulatkan 24 jam. Siklus kehidupan manusia juga teratur. Semula tiada, sekarang ada, nanti kembali lagi menuju tiada. Bermula dari "alam Ruh", terlahir ke dunia di "alam Ruh + Jasmani", nanti kembali lagi "ke alam Ruh". Dari alam Ruh sampai ke alam Ruh kembali melalui proses: Alam rahim, alam dunia, alam barzah baru terakhir alam akhirat. Proses ini juga dpt diurutkan: "mati----hidup----mati lagi dan hidup lagi". Mati pertama semula kita ini tiada. Hidup pertama, terlahir ke dunia, bergabung Ruh dan Jasmani. Mati lagi berpisahnya Ruh dan Jasmani. Hidup lagi, hidup yg kedua stlh sekian lama menanti di alam barzah, hidup di alam akhirat. Untuk apa manusia menjalani proses mati-hidup teratur tsb. jawabannya dpt dilihat di Al-Mulk ayat 2: ٱلَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَا لْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ  "yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun," Agar mampu beramal yg baik, maka manusia juga hendaklah mengikuti konsep alam ini, yaitu "TERATUR". Makapun sebaiknya kita susun amal kita teratur sejak terbangun dari tidur sampai tidur lagi. Karena waktu yg tersedia buat manusia di dunia ini hanyalah "dari bangun tidur ke tidur lagi", sebelum mati (tidur terakhir). Garis besarnya waktu dialokasikan secara teratur dan terukur untuk: 1. Mencari rezeki. 2. Ibadah., Hablum minallah maupun hablumminannas. 3. Bersosialisasi dg masyarakat, bahasa agamanya silaturahim. 4. Penambahan ilmu pengetahuan. 5. Pemeliharaan kebugaran, diantaranya olah raga. Secara rinci boleh juga amal teratur dilakukan dari bangun tidur sampai ke tidur lagi itu ..... misalnya dijadualkan: 1. Do'a bangun tidur. 2. Mandi sambil berwudhu atau hanya berwudhu saja, lanjut shalat tahajud dan witir. 3. Ke masjid untuk shalat subuh. a. doa dlm perjalanan ke masjid. b. doa masuk masjid, dg langkah kanan. c. tahyatul masjid. d. Shalat fajar. e. ikut shalat berjamaah, jadi imam atau ma’mum 4. Berdo’a sesudah shalat, 6. Keluar dari masjid, di pintu masjid berdo’a, melangkah keluar masjid kaki kiri, mengenakan sandal/alas kaki mulai kaki kanan. Sambil berdo’a menuju rumah. 7. Bersiap menuju ke pekerjaan, sarapan bersama keluarga, keluar rumah berdo;a. Ada juga sambil nunggu sarapan berolah raga ringan rutine teratur. 8. Shalat dhuha sesampai di kantor atau di rumah sblm berangkat tergantung masuk waktunya, juga tergantung jarak lokasi tempat kerja. 9. Bekerja mencari rezeki, baik di sektor formal ataupun informal. Bila sdh pensiun disesuaikan. 10. Shalat berjamaah di komunitas tempat cari nafkah, boleh jadi di masjid atau mushalla. Waktu dzuhur-ashar, mungkin juga sampai maghrib shalat di lokasi dekat tempat mencari nafkah. Makan siang juga teratur waktunya. 11. Isya’ kembali lagi ke keluarga, shalat isya’ di lingkungan tempat tinggal kembali dpt lagi bersilaturahim dg jiran tetangga. 12. Pulang ke rumah, boleh jadi santap malam bersama keluarga. 13. Ditutup dg tidur, berdo’a menyerahkan diri kepada Allah dan membaca Al-Qur’an sedapatnya, dan......bangun tidur kegiatan diulang kembali secara teratur, dari langkah 1. Tentu semuanya dlm keadaan normal dan sehat. Dalam keadaan sakit atau berhalangan, ada kabar gembira bagi yg biasa beramal rutine, bila suatu saat berhalangan, tetap dicatat amalnya seperti yg biasa ia lakukan. Dari Abu Musa Al Asy’ari radhiallahu’anhu: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Apabila seorang hamba sakit atau bepergian (safar), dicatat (amalannya) seperti apa yang dikerjakannya ketika dia bermukim dan sehat’” (HR Bukhari). Keteraturan membawa ke arah kebahagiaan, Setiap tahun sekali puasa sebulan. Setiap pekan sekali shalat seragam berjamaah di hari Jum'at. Setiap hari shalat lima waktu dan bila sanggup jalankan shalat sunnah. Begitu juga infak dan sadaqah teratur dpt dilakukan saban hari misal ketika masuk masjid di waktu subuh, walau tak besar tapi teratur, rutine, masukkan uang ke kotak amal. Ibadah yg teratur dlm terminologi agama disebut istiqamah. Jaminan buat orang istiqamah: اِنَّ الَّذِيْنَ قَا لُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَا مُوْا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ۚ  اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا  ۚ جَزَآءً بِۢمَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ "Sesungguhnya orang-orang yang berkata, Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka tetap istiqamah, tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati." "Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan." (QS. 46 = Al-Ahqaf ayat 13-14). Keteraturan2 bila dpt dijalankan akan membahagiakan sebab berjalan otomatis, kebiasaan yang dilakukan teratur, tidak lagi terasa sbg beban. Semoga Allah menjadikan kita semua sebagai hamba-Nya yang sanggup menjalankan Ibadah, muamalah, ibadah hablumminallah dan hamblumminannas secara teratur, terukur berkesenimbangunan dari mulai bangun tidur, sampai ke tidur lagi setiap hari hingga tidur yang terakhir. والله عالم بشواب اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَب وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ اللَّهُمَّ اهْدِنِي ، وَسَدِّدْنِي,اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الهُدَى وَالسَّدَادَ .سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن M. Syarif Arbi. Jakarta, 17 Rajab 1443 H. 19 Februari 2022. (900.02.22)

Friday 11 February 2022

ASAL Kambing BELANG dan HITAM

Konon hewan Kambing sudah mulai diternakkan 10 ribu tahun lalu. Yang menarik; berdasarkan suatu ertikel hasil penelitian, Kambing berasal dari Indonesia………. Tidak soal dari mana asalnya Kambing, yang jelas di Indonesia daging Kambing merupakan salah satu menu pilihan bagi kita, dapat di olah menjadi eneka masakan khas Indonesia. Kambing berbeda dengan Domba dan Kibas. Kambing bulunya beraneka ragam, sedangkan Domba dan Kibas sepertinya hanya berwarna putih???. Adapun kambing; kadang ada yang berwarna putih, berwarna belang, ada pula yang berwarna hitam polos. Dua jenis bulu Kambing yaitu “Belang” dan “Hitam” agaknya ini benar-benar berasal dari negeri kita; alasannya: Kambing berbulu Belang. Bulu Kambing aneka warna, jelas sudah lama keberadaannya di negeri kita. Sebab sejak kecil saya sering mendengar orang-orang tua kami doeloe kalau mengibaratkan seseorang yang shalatnya jarang-jarang…... Maghrib shalat, Isya tidak shalat, subuh ndak keliatan di masjid juga tidak shalat dirumah, zuhur ada shalat, ashar kadang shalat-kadang tidak. Orang-orang tua doeloe mengistilahkan buat orang yang berperilaku shalat yang demikian ini “Shalatnya Belang Kambing”. Tentulah kambing yang “berbulu belang” ini sudah lama adanya di negeri kita, sampai masuk khasanah pustaka peribahasa. Kambing berbulu Hitam. Rupanya, banyak diantara kita dibesarkan oleh orang tua kita dengan memberikan keyakinan sejak kita kecil bahwa diri kita “tidak pernah bersalah”. Contoh bila seorang anak kecil sekitar 2 tahunan yang baru pandai berjalan……. Tiba-tiba dia menabrak sudut meja, misalnya kena pelipisnya. Tentu si kecil akan menangis sejadi-jadinya karena kesakitan. Orang tuanya, atau pengasuhnya langsung bertindak cekatan merangkul si bocah, selanjutnya memukul-mukul sudut meja seraya berkata “meja nakal- meja nakal, meja nakal” dengan maksud agar si bocah yang baru pandai berjalan itu berhenti menangis…... Padahal sudah jelas meja tak bersalah, meja diam tak bergerak, si kecil-lah yang menabrak. Pelajaran “tak pernah bersalah” dengan tidak terasa telah diajarkan semenjak kecil. Makanya sampai tua, banyak diantara kita sudah terpola alam pikiran kita meskipun sesuatu seharusnya tanggung jawabnya, dia mencari pihak lain yang harus dipersalahkan. Istilah mencari orang lain yang dipersalahkan, walau sebenarnya dirilah yang bersalah; sejak doeloe orang menyebutnya “Mencari Kambing Hitam”. Kalau begitu asal muasal KAMBING HITAM juga di negeri kita. Kalau bukan dari negeri kita, kenapa sudah sekian lama istilah ini adanya, tentulah “Kambing Hitam” itu bibitnya berasal dari negeri kita. والله عالم بشواب Demikian hanya sebuah tamsil. Tidak bermaksud untuk usil. Hanya sekadar renungan kecil Bila manfaat silahkan diambil. M. Syarif Arbi. Jakarta, 10 Rajab 1443 H. 12 Februari 2022. (898.02.22).

Monday 7 February 2022

AKAL anak TANGGA ke LANGIT

Lama sudah konotasi orang beragama bahwa, alam akhirat itu adanya di LANGIT, biru di atas kepala kita, siang terdapat matahari, malam bergayut bulan dan bertabur bintang-bintang. Belakangan ini memang pengertian langit, sudah tidak lagi diartikan dengan akhirat, tapi sudah banyak diartikan sebagai cakrawala yang ada di atas penglihatan kita. Namun arti langit sebagai akhirat, sebagai alam ghaib tetap saja, masih sampai sekarang. Fir’aun, dulu beranggapan bahwa Tuhan nabi Musa adanya di langit, sehingga tersurat dalam Al-Qur’an di surat Al-Qashash ayat 38. Fir’aun memerintahkan pejabat kepercayaannya; HAMAN untuk membangunkan “tangga ke langit” untuk melihat Tuhannya Musa. وَقَالَ فِرْعَوْنُ يٰۤـاَيُّهَا الْمَلَاُ مَا عَلِمْتُ لَـكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرِيْ ۚ فَاَوْقِدْ لِيْ يٰهَامٰنُ عَلَى الطِّيْنِ فَاجْعَلْ لِّيْ صَرْحًا لَّعَلِّيْۤ اَطَّلِعُ اِلٰٓى اِلٰهِ مُوْسٰى ۙ وَاِنِّيْ لَاَظُنُّهٗ مِنَ الْـكٰذِبِيْنَ "Dan Fir'aun berkata, Wahai para pembesar kaumku! Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarkanlah tanah liat untukku wahai Haman (untuk membuat batu bata), kemudian buatkanlah bangunan yang tinggi untukku agar aku dapat naik melihat Tuhannya Musa, dan aku yakin bahwa dia termasuk pendusta." *)Maksudnya: membuat susunan bata menjadi bangunan yg tinggi. Sebenarnya; jika mau naik ke langit secara hakikat melihat alam ghaib, atau berwisata ke akhirat, maka tangganya bukan dari batu Bata seperti logikanya Fir’aun tetapi tangganya adalah ROH DAN JASMANI kita sendiri (sebagai tempat anak tangga terpasang). Bila tangga ke langit terbuat dari bambu atau kayu, maka ada dua balok atau dua bambu sebagai tempat anak tangga disusun. Salah satunya adalah ROH dan yang lainnya adalah JASMANI. Roh berfungsi Menghidupkan, Menumbuhkan dan Mengembang biakkan. Sedangkan Jasmani berasal dari tanah berfungsi sebagai tempat bersarangnya ROH dan terpasangnya Panca indra. Adapun anak tangganya ada 8, adalah: AKAL, QALBU, NAFSU, PENGLIHATAN, PENDENGARAN, PENCICIPAN, PENCIUMAN dan PERABAAN. Keterbatasan ruang; artikel ini memuat “Akal sebagai anak tangga ke langit”. Akal berfungsi: a. Mengingat. Kemampuan ini dipunyai semua makhluk yg berjiwa termasuk hewan. Dg mengingat; burung merpati, ayam, itik, sapi, kambing, kembali ke kandang. Manusia diberi daya ingat melebihi hewan. Dg daya ingat inilah seorang anak kecil berangsur memahami lingkungannya dan memiliki kecerdasan, merupakan cikal bakal mengenal Tuhan, memaklumi bahwa yg ghaib itu ada. b. Berfikir; untuk memilih, memutuskan apa yg hrs dilakukan, hrs diambil dlm hidup ini. Anak-anak fikirannya blm jalan. Dikisahkan Nabi Musa lbh memilih "bara" ketimbang "emas" tatkala diuji Fir'aun, menguji keberakalan bocah Musa. Dengan berfikir manusia sadar dari mana dia datang dan kemana kesudahannya hidup ini, oleh karenanya menyiapkan diri akan kematian. Hidup ssdh mati adlh alam ghaib sama ghaibnya keberadaan kita sblm lahir. Hanya tercerna dengan anak tangga berfikir, cabang dari akal. c. Mencari sebab akibat; melalui cabang akal yg satu ini manusia dpt percaya akan adanya pencipta. Teknik yg paling dasar guru agama di SR kita dulu memasukkan ke akal kita bahwa "tak mungkin ada kotoran cecak di lantai dlm ruang kelas ini, kalau tak pernah ada cecak yg masuk kelas ini". Kata guru agama. Bumi ini tak mungkin ada bila tak ada yg menciptakan. d. Mengkhayal. Imajinasi dimiliki oleh anak manusia sejak dini, perhatikan anak yg baru lancar ngomong, dia sdh dpt merajut cita-cita kalau dia besar nanti. Meskipun cita-citanya sangat sederhana sesuai perkembangan akalnya. Dalam hal ini sang Pencipta tlh memberi informasi kpd manusia: menginformasikan bahwa manusia diberikan akal berangsur-angsur melalui 3 tahap y.i. Pendengaran, Penglihatan barulah Hati Nurani, (kecerdasan akal untuk berfikir). وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْــئًا ۙ وَّ جَعَلَ لَـكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصٰرَ وَالْاَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur." (QS. 16 = An-Nahl ayat 78) Akal saja tak mampu naik ke langit, bila tdk menggunakan anak tangga berikutnya y.i. iman, wilayah Qalbu, kita kan masukkan di tulisan berikut. Anak tangga ke langit yg ke dua "QALBU". Ok, karena terbatasnya ruang; Qalbu........... (bersambung). Anak tangga ke 3 ..........dst sampai 8, insya Allah diteruskan di kesempatan mendatang. Semoga kita semua, para pembaca, diberikan Allah kemampuan untuk menggunakan Akal sebagai anak tangga menuju mendekatkan diri kepada Allah. Begitu banyak peringatan Allah buat kita semua “apakah kamu tidak menggunakan fikiran (akal) = أَفَلَا تَعْقِلُون" والله عالم بشواب اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَب وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ (Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan). .سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن M. Syarif Arbi. Jakarta, 6 Rajab 1443 H. 8 Februari 2022. (897.02.22).

USUT sebelum IKUT

Kritis adalah kodrat manusia, sedari kecil sifat ini melekat di diri, begitu terlahir bayi mulai menangis, suatu ekpresi ybs tidak menerima begitu saja suasana baru yang dialami. Baru setelah dianya merasa nyaman setelah dimandikan, dibalut dengan pakaian penghangat diri ybs diam dan tertidur pulas. Bila ada lagi kondisi yang tidak nyaman misalnya pakaian pembalutnya terasa basah terkena kencing dia tidak terima dan menangis lagi. Begitu pula bila sudah merasakan lapar, diri si bayi berbekal insting untuk tidak menerima begitu saja keadaan2 pakaian terkena kencing dan perut terasa lapar diapun mengekspresikan ketidak nyamanan itu dengan menangis. Begitulah selanjutnya, sifat kritis itu terbawa sampai menjadi balita. Ketika mulai boleh makan diluar ASI, masing2 anak akan menunjukkan kesukaan atau ketidak sukaan terhadap jenis2 makanan tertentu. Kadang karena tidak suka protes tidak mau makan. Ada bayi yang belum pandai bicara, belum genap setahun, punya perangai; tidak mau makan bila makanan dengan menu yang sama di jadual makan berikutnya. Misalnya pagi disuapi makanan dengan menu “A”, siang hari bila ibunya menyuapi lagi dengan menu “A”, mulutnya dikuncinya rapat tidak mau dia buka. Jalan beberapa hari keadaan ini, ibunya akhirnya paham. Pagi2 si anak disuapi makanan dengan menu bernuansa “ayam”, siang hari disediakan makanan dengan menu “ikan laut”, sorenya nanti disiapkan makanan dengan menu “daging sapi/atau kambing”. Terlihat si bocah lahap menerima suapan mamahnya. Naaah bigitulah sifat yang melekat di diri manusia sejak kecil, adalah kritis, tidak mau menerima atau menelan begitu saja apa yang disuguhkan. Kodrat kritis inilah agaknya membuat orang menggunakan akal pikirannya, sampailah kepada keingin tahuan siapakah pencipta diri ini, siapakah pencipta alam ini. Nabi Ibrahim melihat keadaan di zamannya dimana masyarakat pada waktu itu menganut keyakinan bahwa kekuatan yang menguasai diri dan alam semesta ini adalah sesuatu yang dilambangkan dengan patung-patung. Nabi Ibrahim dengan nalar dan meggunakan kodrat kritisnya, tidak menerima begitu saja kepercayaan manusia se zaman dengannya itu. Nabi Ibrahim mulai mencari Tuhan yang menguasai alam ini, dikisahkan dalam Al-Qur’an surat Al-’An’am ayat 74 s/d 79. وَإِذْ قَالَ إِبْرٰهِيمُ لِأَبِيهِ ءَازَرَ أَتَتَّخِذُ أَصْنَامًا ءَالِهَةً  ۖ إِنِّىٓ أَرٰىكَ وَقَوْمَكَ فِى ضَلٰلٍ مُّبِينٍ "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya, Azar, "Pantaskah engkau menjadikan berhala-berhala itu sebagai tuhan? Sesungguhnya aku melihat engkau dan kaummu dalam kesesatan yang nyata." (ayat 74) وَكَذٰلِكَ نُرِىٓ إِبْرٰهِيمَ مَلَكُوتَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَلِيَكُونَ مِنَ الْمُوقِنِينَ "Dan demikianlah Kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (Kami yang terdapat) di langit dan di bumi, dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin." (ayat 75) فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ الَّيْلُ رَءَا كَوْكَبًا  ۖ قَالَ هٰذَا رَبِّى  ۖ فَلَمَّآ أَفَلَ قَالَ لَآ أُحِبُّ الْأَافِلِينَ "Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, "Inilah tuhanku." Maka ketika bintang itu terbenam dia berkata, "Aku tidak suka kepada yang terbenam."" (ayat 76) فَلَمَّا رَءَا الْقَمَرَ بَازِغًا قَالَ هٰذَا رَبِّى  ۖ فَلَمَّآ أَفَلَ قَالَ لَئِنْ لَّمْ يَهْدِنِى رَبِّى لَأَكُونَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّآلِّينَ "Lalu ketika dia melihat bulan terbit dia berkata, "Inilah tuhanku." Tetapi ketika bulan itu terbenam dia berkata, "Sungguh, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat."" (ayat 77) فَلَمَّا رَءَا الشَّمْسَ بَازِغَةً قَالَ هٰذَا رَبِّى هٰذَآ أَكْبَرُ  ۖ فَلَمَّآ أَفَلَتْ قَالَ يٰقَوْمِ إِنِّى بَرِىٓءٌ مِّمَّا تُشْرِكُونَ "Kemudian ketika dia melihat matahari terbit, dia berkata, "Inilah tuhanku, ini lebih besar." Tetapi ketika matahari terbenam, dia berkata, "Wahai kaumku! Sungguh, aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan."" (ayat 78) Demikian upaya yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim, menggunakan akal sehat yang kritis tidak dapat menerima yang dipertuhankan oleh kaumnya sejak turun temurun. Upaya mencari Tuhan dilakukan begitu rupa; mulai menyangka Tuhan adalah Bintang, menduga Tuhan adalah Bulan dan mengira Tuhan adalah Matahari. ………... Ternyata dengan mengandalkan akal saja, tidak akan menemukan Tuhan. Di penggalan ayat 77 Al-An’am, Allah memberi petunjuk kepada Ibrahim siapa Tuhan itu :  فَلَمَّآ أَفَلَ قَالَ لَئِنْ لَّمْ يَهْدِنِى رَبِّى لَأَكُونَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّآلِّينَ "Sungguh, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat”. Setelah dengan akal saja Nabi Ibrahim tidak berhasil menemukan Tuhan, Allah memberikan petunjuk kepada Nabi Ibrahim (seperti tersurat di ayat 77 Al An’am). Bahwa Tuhan adalah Tuhan yang menciptakan alam semesta ini, sehingga keluarlah pernyataan dengan penuh keyakinan dari nabi Ibrahim termuat dalam ayat ke 79 Al An’an: إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى  فَطَرَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا ۖ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ الْمُشْرِكِينَ “Aku hadapkan wajahku kepada (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh kepasrahan (mengikuti) agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik." (ayat 79). Generasi2 anak cucu Ibrahim meneruskan keyakinan akan ke esaan Tuhan itu, berpesanlah Ibrahim kepada anak cucu dan keturunannya termuat di QS Al-Baqarah 132 dan 133: وَوَصّٰى بِهَآ إِبْرٰهِـۧمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يٰبَنِىَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفٰى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُونَ "Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. "Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim."" (Al-Baqarah ayat 132) أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَآءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنۢ بَعْدِى قَالُوا نَعْبُدُ إِلٰهَكَ وَإِلٰهَ ءَابَآئِكَ إِبْرٰهِـۧمَ وَإِسْمٰعِيلَ وَإِسْحٰقَ إِلٰهًا وٰحِدًا وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ "Apakah kamu menjadi saksi saat maut akan menjemput Ya'qub, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab, "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, yaitu Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami (hanya) berserah diri kepada-Nya."" (Al-Baqarah ayat 133) Lalu kenapa lambat laun anak cucu keturunan Ibrahim, mulai berubah penyembahan Tuhan yang ESA ke menyembah banyak berhala………………. Ambil contoh di kota Makkah, bermula dari membuat patung sebagai penghormatan terhadap seorang tukang roti yang baik hati. Dari Ibnu ‘Abbas Radhiallahu’anhu, beliau menafsirkan makna ayat 19 An-Najm اللَّاتَ وَالْعُزَّى bahwa Latta adalah seorang lelaki yang membuat adonan roti untuk para jama’ah haji” (HR. Bukhari no. 4859) Singkat kata, Latta adalah sebutan untuk seorang sholeh yang sering membuatkan roti kepada jamaah haji secara gratis. Saat ia meninggal, orang-orang dari Quraisy mengenang dengan mendatangi kuburannya dan beribadah di sana. Lama-kelamaan, orang-orang Quraisy membangun berhala untuknya sebagai bentuk keagungan dan sesembahan. Dari kisah tersebut, bisa diambil pelajaran bahwa memuji secara berlebihan bukanlah hal yang baik. Sebab memuji dengan berlebihan adalah awal mula seseorang menyembah selain Allah SWT. Hal ini sangatlah diketahui Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau juga mewanti-wantikan kepada seluruh umatnya agar tidak menjadikan makam beliau menjadi tempat ibadah hingga disembah. Anak cucu cicit pemuja berhala “Tukang Roti” tersebut tanpa USUT langsung IKUT berkembanglah jadi budaya dan selanjutnya jadi keyakinan, Mengikuti orang secara membabi buta atau taklid atau tanpa USUT langsung IKUT merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kemunduran dalam manusia beragama. Seharusnya persoalan jangan MENGIKUT tanpa USUT suatu perkara harus lah diusut asal masalahnya, baik soal Ibadah maupun muamalah termasuk mendengar sesuatu berita. Dalam hal ibadah; dicari tahu dalilnya kenapa harus melaksanakan sesuatu bentuk ritual ibadah. Dalam hal muamalahpun demikian harus genah apakah hal tersebut termasuk dalam larangan, diikuti dicari dalil2nya. Termasuk dalam menerima berita dan meneruskan berita, benar2 harus di USUT kebenaran berita itu sebelum IKUT membenarkan berita tersebut atau meneruskannya, siapa tau berita itu adalah hoaks, jangan sampai awak ikut menyebarkan berita hoaks. Allah memberi petunjuk kepada kita perihal JANGAN IKUT sebelum DIUSUT ini, melalui Al-Qur’an surat Al-Baqarah 170. وَاِ ذَا قِيْلَ لَهُمُ اتَّبِعُوْا مَاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ قَا لُوْا بَلْ نَـتَّبِعُ مَاۤ اَلْفَيْنَا عَلَيْهِ اٰبَآءَنَا ۗ اَوَلَوْ كَا نَ اٰبَآ ؤُهُمْ لَا يَعْقِلُوْنَ شَيْئًـا وَّلَا يَهْتَدُوْنَ "Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab, "(Tidak!) Kami mengikuti apa yang kami dapati pada nenek moyang kami (melakukannya)." Padahal, nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa pun dan tidak mendapat petunjuk." Demikian, semoga dalam hidup ini kita sanggup menggunakan potensi kritis yang melekat di diri, agar dalam kegiatan beragama, kegiatan berinteraksi dalam masyarakat senantiasa berhati-hati tidak asal IKUT sebelum DIUSUT. والله عالم بشواب اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَب وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ (Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan). .سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن M. Syarif Arbi. Jakarta, 5 Rajab 1443 H. 7 Februari 2022. (896.02.22).

Wednesday 2 February 2022

Jangan MENGHINA

Menghina adalah suatu tindakan ataupun ucapan yang merendahkan suatu pihak atau kelompok, atau seseorang. Terdapat dua pihak yaitu “penghina” dan pihak “terhina”. Kadang penghina tak sengaja atau tidak merasa menghina, pihak terhina sudah sangat merasakan terhina. Tak jarang suatu ungkapan atau perbuatan oleh seseorang, dianggap biasa-biasa saja, tapi karena perbedaan nilai, berbedaaan bahasa, dianggap sesuatu yang membuat terhina bagi orang lain. Misalnya kata tertentu diucapkan di suatu kelompok masyarakat adalah kausa kata yang umum dipakai. Tapi di kelompok masyarakat tertentu kausa kata tersebut “tabu” disebut, dan jadi menghina. Contoh: suatu ketika kawan sekampung ku berkunjung ke tempat ku ber dinas dahulu, ybs ku tanya; “dimana nginap?”, dia menjawab di rumah family di jalan “kali ………….” (yang dikampung kita ndak boleh disebut). Soal menghina ada PERINTAH sekaligus juga merupakan LARANGAN Allah bagi orang beriman jangan menghina. Allah melarang orang2 beriman “Jangan menghina keyakinan atau agama orang lain”, sekaligus merupakan perintah yaitu: “Perintah untuk tidak boleh menghina keyakinan atau agama orang lain”. وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًۢا بِغَيْرِ عِلْمٍ  ۗ كَذٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلٰى رَبِّهِمْ مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ "Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan." (QS. 6 = Al-An'am ayat 108). Tidak saja agama orang lain, tetapi sesama manusia juga dilarang Allah untuk saling hina, sebab perlakuan demikian akan merugikan diri sendiri, merugikan masyarakat. Habis energi dibuat ngurusi masalah tersebut, seharusnya energi dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif. Jelas sekali larangan Allah untuk tidak menghina sesama, di surat Al Hujurat ayat 11: “……….. يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰىٓ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِّنْهُمْ "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain,……..” Dalam hal penghinaan ini nabi Muhammad berpesan kepada “Abu Jurayy” (HR Abu Daud dan Tirmidzi). لاَ تَسُبَّنَّ أَحَدًا “Janganlah engkau menghina seorang pun”. Atas dasar wasiat itu, Abu Jurayy berkata: “Aku pun tidak pernah menghina seorang pun setelah itu, baik kepada orang yang merdeka, seorang budak, seekor unta, maupun seekor domba.” Demikianlah artikel ini. Sebenarnya kehidupan ini akan damai aman sejahtera, bila kiranya ummat manusia MAU dan MAMPU melaksanakan perintah2 Allah dan menjauhi larangan2 Allah. Sekurangnya di dalam Al Qur’an dapat diinventarisir 10 Perintah sekaligus Larangan Allah yaitu: 1. Jangan menghina (kini sedang diangkat di tulisan ini) 2. Jangan Mengikuti Orang Secara Membabi Buta. 3. Beri Tenggang Waktu Apabila Orang yang Berhutang Kepadamu Berada dalam Kesempitan 4. Damaikanlah Orang yang Sedang Berselisih 5. Gunakan Harta untuk Membantu Orang Lain 6. Jangan Saling Kerja Sama dalam Dosa dan Kekerasan 7. Mayoritas Bukanlah Kriteria Kebenaran 8. Pakailah Pakaian yang Bagus Ketika Shalat 9. Berdakwahlah Dengan Cara yang Baik dan Bijaksana 10. Jangan Ikuti Sesuatu yang Kamu Tidak Memiliki Pengetahuan Tentangnya. Keterbatasan ruang, artikel ini dibatasi hanya Perintah sekaligus larangan Allah butir 1; “Larangan menghina”. Semoga kiranya berfaedah untuk kita dalam pergaulan hidup berbangsa, bernegera dan bermasyarakat. والله عالم بشواب اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَب وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ (Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan). .سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن M. Syarif Arbi. Jakarta, 1 Rajab 1443 H. 3 Februari 2022. (894.02.22).

Tuesday 1 February 2022

ENAM PAKAIAN HIDUP.

Jangan lupakan dari yg enam. Sejak siang sampai ke malam. Percayalah hidup akan tentram. Bila perkara ini di hati tertanam. Enam Perkara jangan terhenti. Kabarkan juga ke anak dan istri. Jika ingin tentram didalam hati. Selamat hidup sampai ke mati. Perkara pertama adalah shalat. Setiap waktu jangan terlambat. Tak ada alasan atau mudharat. Walaupun sakit demikian berat. Perkara kedua baca Al-Qur'an. Biar sebentar harus sempatkan. Diri yang sibuk jangan turutkan. Bekal ke kubur harus disiapkan. Perkara ketiga dzikir jadikan amal. Mulai bangun sampai ke bantal. Agar hati terisi, setan terpental. Hati tenang, walau banyak soal. Perkara keempat harus dirujuk. Silaturahim hendaklah dipupuk. Agar persahabatan tak jadi lapuk. Insya Allah, rezeki takkan terpuruk. Perkara kelima ialah sedekah. Sebagai bekal ke alam barzah. Selagi sempit, apalagi mewah. Insya Allah rezeki akan berkah. Perkara keenam. Kemungkaran jangan dibiarkan. Ubahlah kalau dpt, pakai tangan. Bila tak mampu gunakan lisan. Menolak di hati selemah iman. Saya M. Syarif Arbi susun puisi. Tak ada maksud tuk menggurui. Smg kiranya membekas dihati. Mudah2an Allah swt memberkati. Aamiin. 2 Februari 2022 29 Jumadil Akhir 1443 H.

Burung MIGOR Berpantun

Burung Pipit terbang meluncur. Hinggapi padi begitu banyak. Pohon sawit bertumbuh subur. Siap diolah nyediakan minyak. Burung Merak bulunya indah. Buat hiasan orang berkelas. Minyak goreng hrsnya mudah. Karena kebun sawit bgt luas. Terbang layang burung Gagak. Beda gayanya burung Merpati. Di krisis migor, ada bertindak. Harga turun tapi susah didapati. Burung Balam terbang melayang. Burung beo melompat lompat. Siang malam usai sembayang. Berdo'a krisis ini, berhenti cepat. Burung Gagak terbang berkawan. Terbang sejoli burung Merpati. Apalah daya kita rakyat rendahan. Paling hanya do'a di dalam hati. M. Syarif Arbi. Juga Pengguna Minyak Goreng. 31 Januari 2022.