Monday 26 August 2019

Yang terUCAP tak meNGUAP

Sengaja atau tdk sengaja kadang kita terucap sesuatu. Padahal apa saja yg kita ucapkan tidak akan menguap  bgt saja, hilang bersama udara.

Rumah tangga dimulai dari ucapan dikenal dg "ijab dan qabul". Bermula dari UCAPAN ayah anda berjabat tangan dg wali nikah, jadilah anda sbg anak yg sah.

Seorang pejabat negeri akan memulai tugasnya memangku jabatan mengUCAPkan sumpah.

Ucapan2 tdk hilang bgt saja stlh diucapkan dia terekam baik dan akan dipertanggung jawabkan dunia akhirat.

Berbicara soal REKAMAN; berawal dari penemuan
Phonograph oleh Thomas Alpha Edison, yang saat itu sedang menggunakan alat tsb. untuk mempelajari tentang gelombang suara pada tahun 1857.  Dikembangkan alat perekam suara pertama, yang kabarnya ditemukan oleh seseorang yg bernama Leon Scott. Alat perekam yang ditemukannya tersebut diberi nama Phonoautograph.

Jauh sblm th 1857, sekitar th 620 an Masehi, Allah tlh memberitahukan kpd manusia melalui Nabi Muhammad s.a.w. bahwa apapun ucapan akan terekam oleh sistem Allah. Bukan hanya ucapan, apapun perbuatan manusia terekam dg seksama oleh dua malaikat yaitu Raqib dan 'Atid. Jadi bukan hanya audio, malah berupa video. Seperti ternukil dlm surat Qaf ayat 17 dan 18.
اِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيٰنِ عَنِ الْيَمِيْنِ وَعَنِ الشِّمَا لِ قَعِيْدٌ
"(lngatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri."

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ
"Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)."

Ucapan para Nabi saja langsung berakibat dimintai pertanggungan jawab atau direspond Allah didunia ini. Nabi Musa pernah berucap, diingatkan Allah.  Nabi Muhammad pun ada berUCAP yg selanjutnya diarahkan Allah.

Contoh ucapan Nabi NABI IBRAHIM, A.S.

Dg nyumbernya Air Zam-zam di lembah Makkah, shg lembah yg sblmnya tandus dan sunyi, menjadi ramai penduduk dan banyak para pedagang singgah membeli air. Seiring dg itu keluarga Nabi Ibrahim sbg pemilik sumber air menjadi makmur. Ada riwayat yg menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim memiliki ternak sampai 12 ribu ekor. Ternak sebanyak itu tentu berkembang biak terus. Mungkin setiap menit ada ternak terlahir baru. Jadi makin tambah kaya. Ukuran kaya zaman itu adlh ternak. Orang bertanya kpd Nabi Ibrahim "milik siapa ternak begini banyak?". Nabi Ibrahim menjawab: "milik Allah, kini kpdku dititipkan. Bila nanti Allah memintanya akan kuserahkan. Jangankan hanya ternak ini, JIKA ALLAH MINTA ANAKKU yg sangat kusayangi, niscaya AKAN KUSERAHKAN".

Ucapan Nabi Ibrahim ini, tercatat dlm rekaman Allah. Lantas stlh Ismail tumbuh menjadi seorang bocah sehat, tampan dan menyenangkan, Allah perlu pembuktian UCAPAN Nabi Ibrahim. Turunlah ujian Allah termuat dlm Al-Qur'an surat As Shafat ayat 102.
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَا لَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْۤ اَرٰى فِى الْمَنَا مِ اَنِّيْۤ اَذْبَحُكَ فَا نْظُرْ مَا ذَا تَرٰى ۗ قَا لَ يٰۤاَ بَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِيْۤ اِنْ شَآءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ
"Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu! Dia (Ismail) menjawab, Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."

Dari cuplikan konsekwensi seuntai UCAPAN seorang Nabi Kekasih Allah ini, smg mengingatkan kita agar hati2 Bertutur atau Berucap. Terutama bagi yg masih punya balita. Hindari berucap yg kurang baik untuk anak2 anda. Sebab ucapan Ortu kadang menjadi do'a.
Kadang ada Ortu yg ketika anaknya di komentari teman......"lucunya". Si ibu jawab "tapi nakal" atau "bandel" atau "cerewet". Ini ucapan tak boleh buat anak anda, karena jadi do'a. Atau kalau si anak sdh sedikit  tau omongan, si anak akan membuktikan bahwa dia "bandel", "nakal", "cerewet" seperti ucapan ortunya.

Patut dicontoh Ortu yg pernah kujumpai ketika anaknya masih kecil2. Misalnya anaknya nakal,  dia melarangnya dg mengucapkan "anaak betuaah", sambil actions mengambil benda yg dinakalkan anaknya. Alhamdulillah kuliat kini Ortu kumaksud, anak2nya semua betuah (bahasa daerah = beruntung). Berumah tangga yg bahagia dan sejahtera. Satu dan lain berkat do'a bundanya.

Bukan hanya buat anak, keluarga, teman, pihak lain, juga ucapan lainnya,  pernyataan2, janji2 harus dg hati2.

Bagi kita yg sdh terlanjur terUCAP salah, memohon kpd Allah agar Allah tdk menuntut pembuktian ucapan salah kita itu.

Aamiin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Thursday 22 August 2019

JATUH di shalat SUBUH

Rakaat ke 2 sholat subuh pas imam 'itidal, baru saja baca qunut kalimat ketiga. Tiba2 gedebuk terdengar bunyi orang jatuh. Tak ada suara tambahan ssdh itu, kecuali suara imam meneruskan qunut dan suara makmum "aamiin".

Usai shalat jamaah, mulai heboh cari sumber bunyi gedebuk. Rupanya seorang jamaah di shaf depan sayap kiri, 8 orang dari jajaran jamaah yg sebaris di blkng imam sdh dlm posisi telentang. Kopiahnya terpelanting hampir ke dekat dinding.

Bukan jamaah kaum lelaki saja yg mulai sibuk. Kaum ibu juga begitu usai salam, mulai keluar dari sekat mereka. Apalagi istriku, dmkn deg- deg kan karena ibu2 katakan "bapak.....bapak2......bapak". Tambah deg-deg kan stlh keluar sekat istriku ktmu seorang Bapak ngasi tau juga "bapak......bapak.....bapak".

Istriku mendekat, dilihatnya orang yg tergeletak itu pakai sarung kotak2. Padahal istriku masih mengingat bahwa suaminya tadi ke masjid pakai sarung turus2 lebar kombinasi biru2-abu2-coklat2. Jelas ini bukan suaminya (saya).

Lain lagi anakku, tau persis bahwa yg jatuh pingsan ketika do'a qunut itu seorang bapak yg sering azan di masjid karena anakku di shaf ke dua sayap kiri. Azan terdengar jelas dari kediaman kami karena hanya sekitar 150 langkah dari rumah kami itu. Jamaah ini kurang lebih setengah tahunan belakangan ini jarang menjadi muazin, sdh ada yg lebih muda sering menggantikannya.

Anakku langsung pulang ssdh wirid dan do'a sebentar, karena segera nyiapkan diri masuk kantor di hari kerja kedua pekan ketiga Agustus 2019 itu.

Istriku sampai kerumah masih deg-deg kan, lantaran dua sumber informasi (jamaah ibu2 dan seorang jamaah bapak2 sbg mengatakan yg jatuh gedebuk itu diriku).

Semula timbul pertanyaanku, kenapa jamaah tadi menduga dirikulah yg jatuh subuh itu.

Dugaan itu akhirnya kumaklumi, bahwa jamaah sepuh di masjid itu diantaranya diriku. Jamaah tau yg sering berurusan periksa kesehatan adlh diriku. Jamaah lbh  sepuh lainnya ada tapi shalat pakai fasilitas kursi. Wajar aku jadi "patut terduga".

Pukul 8 pagi kebiasaan rutinku jalan pagi a.l. rutenya keliling kompleks. Ketemu bbrp jamaah, menginformasikan bahwa bapak yg pingsan subuh tadi sdh dibawa ke Rumah-Sakit. Tdk di rawat, ybs darah tinggi, sdh dikasih obat. Pagi itupun ku sempat ktmu ybs.

Ada yg komentar. Bapak ini rajin shalat, bahkan tiap hari shalat dhuha, muazin lagi. Kenapa kok tidak sehat.

Buatku komentar seperti itu, biasa terdengar. Bahkan pernah seorang yg kbtln boleh dikata ndak pernah sakit, kbtln pula orang ini ibadahnya tekun, orang berada, hampir saban taun umrah. Dia katakan "saya heran orang ibadah sakit2an". Padahal lanjutnya "dlm shalat saja sdh ada do'a pada duduk antara dua sujud do'a  butir 7 minta sehat". Kuingat pak Haji ini menyatakan keheranannya itu ketika kami sama serombongan sebulan Ramadhan di tanah suci Makkah. Ku tak mengomentari komentar beliau, karena diriku termasuk orang yg mengidap bbrp penyakit kronis, shg langganan ke dokter kontrol saban bulan. Kalau kukomentari bakal panjang lebar, dpt saja jadi perdebatan, padahal sdg berpuasa di tanah suci pula.

Andaikan kuboleh komentar bahwa:
1. Tak ada jaminan orang shalat itu tdk terkena penyakit. Yg dijamin Allah dg shalat itu.
اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَا لْمُنْكَرِ
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar.
(QS. Al-'Ankabut, surat 29: Ayat 45)
Tidak ada jaminan Allah tidak tertimpa sakit dan juga musibah. Nabi Aiyub aja kena sakit. Nabi Ibrahim saja banyak dicoba Allah.

2. Jaminan Allah buat orang taqwa didunia ini ada 4.  (Refer Qs At-Talaq 2,3,4) :
1. Diberikan jalan keluar.
وَمَنْ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا
2. Dimudahkan segala urusan.
وَمَنْ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ اَمْرِهٖ یُسْرًا

Anugerah Allah didunia yg ke:
3. "Dicukupkan segala keperluan".
وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ

4. "Diberikan rezeki yg tak di-sangka2".
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Tdk ada jaminan orang shalat sehat terus. Sdg sakit ada tiga kemungkinan:
1. Penggugur dosa.
2. Peringatan, tegoran Allah, mungkin ada pola hidup, pola makan yg salah. Untuk dikoreksi.
3. Murni musibah, atau cobaan Allah untuk ybs agar meningkat iman dan taqwanya.
Bicara soal musibah, sbg insan beriman memegang teguh firman Allah SWT :
مَاۤ اَصَا بَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْـرَاَهَا ۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ ۖ 
"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah"
(QS. Al-Hadid  surat 57: Ayat 22).

Smg Allah memberi kesabaran dan ketabahan kpd yg sakit2an. Memberikan kesehatan agar sisa hidup dpt digunakan untuk beribadah kpd Allah dan beramal shaleh. Aamiin.

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Tuesday 20 August 2019

.....BerAmal shaleh KUASAI dunia

Iman, Ilmu, harta dan Amal Shaleh adlh empat terminology  yg hanya mungkin disandang/dimiliki ummat manusia, tak mungkin mahluk lain, seperti Malaikat, Iblis (Setan) dan Zin.

Malaikat, beriman sekaligus mungkin berilmu dan mereka memang mahluk yg didesain Allah untuk taat kpd Allah, beribadah kpd Allah tapi bukan dlm artian beramal shaleh. Beramal SHALEH dan beramal SALAH itu potensi manusia.
Malaikat berilmu, merujuk ke surat Al-Baqarah ayat 30.

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْۤا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ ۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَـكَ ۗ قَالَ اِنِّيْۤ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Aku hendak menjadikan khalifah di bumi. Mereka berkata, Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu? Dia berfirman, Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.

Manusia juga berilmu setelah diberi ilmu oleh Allah tentunya:

وَعَلَّمَ اٰدَمَ الْاَسْمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰٓئِكَةِ فَقَا لَ اَنْبِۢـئُوْنِيْ بِاَسْمَآءِ هٰۤؤُلَآ ءِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
"Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat seraya berfirman, Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!"
(QS. Al-Baqarah ayat 31)

Iblis, Setan. Mahluk ini jelas berilmu, juga beriman (iman dlm arti percaya kpd Allah, iblis jelas beriman sebab ybs pernah dialog langsung kpd Allah). Dia ingkar kpd Allah. Sdgkan amalnya tdk amal SHALEH tetapi amal SALAH bahkan mengajak kpd amal buruk, sehingga Allah sampai ingatkan (lihat surat An-Nur 21).
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰن وَمَنْ يَّتَّبِعْ خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ فَاِنَّهٗ يَأْمُرُ بِالْـفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ;; وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ مَا زَكٰى مِنْكُمْ مِّنْ اَحَدٍ اَبَدًا وَّلٰـكِنَّ اللّٰهَ يُزَكِّيْ مَنْ يَّشَآءُ
; وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barang siapa mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya dia (setan) menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar. Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun di antara kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

Jin, mereka sama diturunkan ke bumi bersama manusia. Masyarakat jin lain dg manusia,  makan minumnya beda.
Untung buat manusia, jin tak makan makanan manusia, tdk minum minuman manusia. Pasar, kedai, restoran yg jual makanan-minuman tak kehilangan dagangan mereka. Sbgmn diketahui jin tak kasat mata. Kalaulah jin makan/minum makanan/minuman manusia tentu gampang sekali mereka ngambilnya.
Persamaan jin dg manusia mereka  diciptakan juga untuk beribadah kpd Allah. 
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَا لْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."
(QS. Az-Zariyat ayat 56)

Tapi jin tdk diciptakan sbg khalifah dimuka bumi, tdk dibebani beramal shaleh.

Ketiga mahluk Allah (malaikat, jin dan iblis) berlainan misi dg manusia a.l. karena mereka  tidak memiliki HARTA. Ketiga mahluk Allah itu tidak terbebani BERAMAL SHALEH hanya manusialah yg merangkum Ilmu, Iman, Harta dan Amal shaleh.

Dalam hal kombinasi ilmu, iman, harta dan amal shaleh manusia dpt  terkelompok:

1. Banyak harta, iman mantap, tinggi ilmu, maksimum amal shaleh. Manusia kelompok ini paling beruntung. Kita berusaha dan berdo'a agar masuk kelompok ini.

2. Banyak harta, tipis ilmu, tapi tebal iman, karenanya banyak amal shaleh. Manusia kelompok ini, lumayan tapi kalau anda di posisi butir "1" dan "3"  tolong cari jalan  membimbingnya, agar amal saleh kelompok ini tidak salah.

3. Tinggi ilmu, tak berharta, iman kuat, oleh sebab itu banyak amal shaleh sesuai kemampuan hartanya yg tak seberapa. Manusia kelompok ini hrs banyak ikhtiar bersinergi dg kelompok berharta dlm rangka meningkatkan amal shaleh.

4. Tak berilmu, juga miskin harta, tipis pula iman, tak mau pula beramal shaleh. Manusia paling rugi. Cari jalan mendekatinya guna menambah ilmu mereka, meningkatkan iman mereka, agar dpt juga beramal shaleh.

Seperti disinggung di atas bahwa Malaikat, Iblis, jin dan manusia dibedakan oleh harta dan amal shaleh. Jelas Iblis, jin dan Malaikat tdk berharta. 
Makanya Malaikat dan jin hanya dpt ibadah kepada Allah, mereka tdk terbebani beramal shaleh.
Sedangkan Iblis, diapun juga tdk berharta. Mahluk yg satu ini ingkar kepada Allah, karena itu mereka mengajak manusia untuk ingkar juga kepada Allah.

Amal shaleh dari sudut bahan, sarana yg digunakan untuk beramal, dpt dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. Amal shaleh tanpa menggunakan harta; berupa tenaga, pemikiran, ide atau gagasan, zikir, juga termasuk sholat.

2. Amal shaleh menggunakan harta yaitu sadakah, infak, zakat juga termasuk haji.

Dari kedua model amal shaleh ini agaknya ganjaran yg diperoleh pun berbeda.

Amal shaleh tanpa harta tertuju kpd kemaslahatan ummat atau ibadah sosial lazim disebut kebaikan, diganjar Allah dg 10 kali lipat.
مَنْ جَآءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا
Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. (Al-An'am 160)

Sedangkan bila beramal shaleh dg harta diganjar Allah 700 kali lipat
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ; كَمَثَلِ حَبَّةٍ
اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. (Al-Baqarah 261)

Bgt hebatnya perbandingan amal shaleh immateril, dibanding amal shaleh berwujud harta, 10 berbanding 700. Karena manusia memang cenderung sayang kepada harta, makanya diberikan motivasi yg tinggi.

Marilah kita berlomba berbuat baik beramal shaleh dengan harta juga tenaga, pikiran gagasan amal sosial lainnya. Jadi yg 700 didpt yg 10 pun tak luput.

Jadi amal SHALEH hanya mungkin dilakukan oleh manusia.

Dengan definisi AMAL SHALEH adalah "Berbuat kebaikan untuk kemaslahatan manusia, baik dg harta, fikiran, tenaga dan ide", maka yg dpt beramal shaleh itu tdk sebatas orang beriman saja. Tetapi  orang tak berimanpun dpt melakukan AMAL SHALEH.
Bahkan Allah menjanjikan bagi yg beramal shaleh akan MEWARISI bumi ini.
وَلَـقَدْ كَتَبْنَا فِى الزَّبُوْرِ مِنْۢ بَعْدِ الذِّكْرِ اَنَّ الْاَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصّٰلِحُوْنَ
"Dan sungguh, telah Kami tulis di dalam Zabur setelah (tertulis) di dalam Az-Zikr (Lauh Mahfuz),
bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh."
(QS. Al-Anbiya ayat 105).

Janji Allah ini terbukti bagi kita sekarang ini, bahwa bumi ini diwariskan Allah kepada bangsa2 yg dengan kreatifitasnya dengan ide2nya menciptakan teknologi yg canggih untuk kemaslahatan ummat manusia. Perbuatan mereka itu termasuk AMAL SHALEH. Karena amal shaleh merekalah, a.l. kita bersua di medsos, dpt meluaskan komunikasi termasuk dakwah. Karena amal shaleh mereka berupa penemuan  teknologi, hari ke hari peradaban dibumi ini makin maju shg kita menjalani hidup dan ibadah semakin mudah. Wajar kalau Allah katakan:
اَنَّ الْاَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصّٰلِحُوْنَ
(sungguh bumi ini akan diwarisi hamba2 Allah yg beramal shaleh).
Wajar bangsa yg menguasai ilmu dan teknologi menjadi pewaris (penguasa) dunia.
Suatu bangsa bila ingin menjadi penguasa (pewaris) di dunia ini hrs menguasai ilmu dan teknologi. Pencipta, Penguasa ilmu dan teknologi adlh melakukan AMAL SHALEH.

wallahu 'alam bishawab.

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Saturday 17 August 2019

Hari Kemerdekaan ke 74

Hari ini 17 Agustus 2019, 74 tahun yg lalu Indonesia di ploklamasikan sbg bangsa merdeka oleh Soekarno-Hatta. Berabad perjuangan anak bangsa untuk kembali merdeka. Waktu yg tepat dipilih oleh pendiri bangsa tgl 17, bukannya tidak dg pertimbangan.

Bilangan 17 adlh sama dg jumlah rakaat shalat kaum muslimim sbg mayoritas anak negeri di seluruh kepulauan nusantara ini.

Peperangan Badr, sbg simbol kemenangan ummat yg sedikit (313 orang) berhadapan dg kekuatan pasukan besar (1.000. orang) bersenjata canggih (pada zamannya) terjadi tgl 17 Ramadhan  tahun ke 2 Hijriah bertepatan tgl 13 Maret 624 Masehi.

Momentum ini diambil   pemimpin2 bangsa ini guna memicu semangat para pejuang sekaligus meraih redha Allah.

Sbgmn terukir dlm sejarah, bahwa kemerdekaan yg diploklamirkan 17 Agustus 1945 itu, tidak langsung para pejuang waktu itu menikmati bangsa berdaulat. Penjajah blm terima, mereka dg bantuan sekutu ingin menancapkan kuku penjajahan kembali.
Disinilah mungkin hikmah semangat perang Badr buat anak bangsa pejuang waktu itu, hanya bermodalkan BAMBU RUNCING dan pekikan Allahu Akbar, dpt mempertahankan proklamasi.

Dengan perjuangan yg gigih di medan perang dan diplomasi, bangsa ini pun di tahun 1950 berdaulat penuh. Betul2 menikmati kemerdekaan yg diperoleh "ATAS BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA".
Sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yg disahkan sehari sesudah proklamasi.  "Atas berkat rahmad Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya".

Para pejuang pendiri bangsa ini insyaf dan sadar betul bahwa kemerdekaan bangsa ini, bukan se-mata2 hasil perjuangan mereka, tetapi ATAS KARUNIA ALLAH SWT.

Sbg anak bangsa yg kini sdh berusia kepala TUJUH, merasakan betapa nikmat kemerdekaan ini tlh dirasakan, bila dibandingkan kisah dari nenek-kakek ttg bgmn kesulitan ketika terjajah. Berbagai aspek kehidupan sbg bangsa terjajah serba termarginalkan.

Kini kita nikmati kemerdekaan, telah dilalui keadaan yg begitu stabil, keamanan, ketertiban dan perekonomian. Juga pernah pula bangsa ini alami masa sulit sandang dan pangan serta perekonomian susah (ingat zaman BULGUR), berpuncak tahun 1965 dg peristiwa pemberontakan PKI.

Namun pembangunan sesudah itu berjalan lancar rakyat sempat menikmati keadaan yg stabil, aman dan tentram.

Pasang surut dan pasang naik silih berganti. Terjadi lagi kesulitan perekonomian, jalan2 sering macet lantaran kerumunan demontrasi. Adu pendapat di medsos dmkn marak. Nyaris bangsa ini ter-petak2.

Era beda pendapat telah berlalu kini kita bersama harusnya bersatu menuju yg di tuju yaitu masyarakat adil dalam kemakmuran, makmur dengan keadilan. Aman tentram dengan kebahagian, dapat menjalankan perintah agama dengan leluasa.

Harapan kita semua tentunya, bertitik tolak di tahun ke 74 kemerdekaan ini, mulai tertata kembali masyarakat tata tentram adil makmur dibawah ridha Allah.

Teringatlah kita dg warning Allah di surat An-Nahl 112.
وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَا نَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَّأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَا نٍ فَكَفَرَتْ بِاَ نْعُمِ اللّٰهِ فَاَذَا قَهَا اللّٰهُ لِبَاسَ الْجُـوْعِ وَا لْخَـوْفِ بِمَا كَا نُوْا يَصْنَعُوْنَ
"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat."

Seluruh anak bangsa sebaiknya berhati-hati jangan sampai mengingkari nikmat2 Allah. Agar tdk tertimpa seperti di ujung ayat dikutip di atas.
Perwujudan tidak mengingkari nikmat Allah adalah setiap anak bangsa hrs taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Tidak ada lagi korupsi, memumpungkan jabatan. Perilaku taqwa harus dimiliki pejabat dan rakyat.

DIRGAHAYU Republik Indonesia di kemerdekaan ke tujuh puluh empat.
Mudah2 kemerdekaan dapat dipertahan sampai kiamat. Indonesia secara kesuluruhan tetap berdaulat .
Tidak terjajah oleh bangsa lain dalam bentuk apapun yg mereka buat.

Aamiin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

KeBEBASan BERBICARA

Disuatu kondangan, bocah 4 tahunan digandeng ibunya antrian barisan memberikan ucapan selamat dan do'a kpd mempelai.

"Bunda, penganten nya kok jelek ya, cam ondel2". Celoteh si bocah dlm langkah perlahan di antrian hampir naik tangga balkon. "Suutt ndak boleh ngomong gitu" tegor ibunya singkat sambil sedikit menarik kejut tangan anaknya.

Dilain keadaan, seorang ibu malu ati pada kerabat yg dikunjunginya. Anak balitanya ketika minum teh dihidangkan sahibul bait, dengan lantang mengatakan teh yg dihidangkan tidak manis.

Seorang om jadi ndak nyaman rasa, ketika membawa mampir temannya ke rumahnya, seorang kemenakannya (balita) bertanya dihadapan si teman. "Om2 kenapa mata teman om cuma melek satu". Tamu matanya cacat permanen, padahal kecacatan itu tak sopan untuk diungkap.

Ini suatu KEBEBASAN BERBICARA, dimiliki oleh anak2 dibawah umur.
Ucapan anak2 di atas banyak orang menyangka Ortu salah asuh, ndak pandai mendidik anak. Padahal blm tentu dmkn, memang ada anak yg terlahir membawa bakat pengomong, pengomentar.
Bakat tangannya tak mau diam.

Perilaku anak selain bebas bicara:
Anak balita ketika dibawa ortunya ketoko, dia minta belikan sesuatu kpd ortunya dg paksa, kalau ortunya tak bersedia membelikan, si bocah menangis meronta-ronta kadang duduk di lantai sambil kakinya di gerak2kan maju mundur. Akhirnya ortu terpaksa membeli agar tak malu diliat orang.

Sementara itu ada anak ketika dibawa ortunya ke toko, jika dia ingin sesuatu berbisik lembut ke telinga ortunya "saya boleh minta dibelikan.......:. Ortunya punya opsi untuk katakan boleh atau tidak. Tentu dg berbagai pertimbangan.

Nah ini bukti bahwa blm tentu balita yg kurang terkendali ngomong, karena ortu salah asuh.

Dampak kebebasan berbicara, dari balita dicontohkan di atas, bila kurang baik; maksimum anggapan orang bahwa ortunya tak pandai mendidik anak.

Bila yg bebas berbicara itu orang dewasa, ucapannya menyinggung/menghujat seseorang atau kelompok, ucapan hrs dipertanggung jawabkan. Apalagi dg telah diundangkan sanksi pidana bagi ujaran kebencian baik verbal maupun tulisan. Di dunia nyata maupun dunia maya.

Kebebasan berbicara, kebebasan berpendapat terbuka kesempatan seluas-luasnya oleh siapa saja melalui DUMAY, tetapi perlu diingat
kebebasan bicara, kebebasan berpendapat tak layak digunakan untuk menghujat. Tak layak digunakan untuk menyinggung seseorang atau kelompok.

Agama memberikan petunjuk dlm hal ini, mari dilihat Al Qur'an surat Al-Hujurat ayat 11-12:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُوْنُوْا
خَيْرًا مِّنْهُمْ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok......."

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ ۖ; اِنَّ بَعْضَ
الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا; ا
يُحِبُّ اَحَدُكُمْ
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.

Selanjutnya lihat (Alqur'an surat Al-Qalam ayat 10-11)
وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِيْنٍ
هَمَّازٍ مَّشَّآءٍۢ بِنَمِيْمٍ
"Dan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina, suka mencela, yang kian kemari menyebarkan fitnah.

Soal mengemukakan pendapat (untuk publik), Rasulullah pesan:

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَــقُلْ خَــــيْرًا أَوْ لِيَـصـــمُــتْ

“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” [HR Bukhari]

Demikian, smg kita diberikan kekuatan Allah untuk menggunakan kebebasan berbicara/berpendapat sesuai petunjuk agama, sehingga tidak berbicara, tidak berpendapat berupa memfitnah, berbentuk menghujat, berkonten mencela yg berpotensi mencelakakan diri dan orang lain. Aamiin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Wednesday 14 August 2019

ILMU dari burung PIPIT

Seekor burung Pipit hinggap di perahu yg ditumpangi Khidir dan Nabi Musa. Si burung pipit minum air laut dg patuknya bbrp kali. Khidir berkata kpd Nabi Musa  "Tiadalah ilmuku! dan ilmumu diban­dingkan dengan ilmu Allah, melainkan seperti kurangnya air laut ini oleh apa yang diminum oleh burung pipit ini."

Burung Pipit itu tentu dikirim Allah untuk media Khidir menegaskan bahwa ilmu Nabi Musa plus Khidir demikian tipisnya, hanya bbrp tetes air melaui paruh burung Pipit.

Satu dan lain lantaran Nabi Musa pernah over PD seperti diungkapkan riwayat berikut ini:

Telah menceritakan kepada kami Ubay ibnu Ka'b r.a., bahwa ia pernah mende­ngar Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya Musa berdiri berkhotbah di hadapan kaum Bani Israil, lalu ia bertanya kepada mereka, 'Siapakah orang yang paling alim (berilmu)?' (Tiada seorang pun dari mereka yang menjawab), dan Musa berkata, 'Akulah orang yang paling alim'." Maka Allah menegurnya karena ia tidak menisbatkan ilmu kepada Allah.

Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa, "Sesungguhnya Aku mem­punyai seorang hamba yang tinggal di tempat bertemunya dua lautan, dia lebih alim daripada kamu." Musa bertanya, "Wahai Tuhanku bagaimanakah caranya saya dapat bersua dengannya?"

Antara lain pengalaman Nabi Musa mengikuti Khidir mencari ilmu. Dari  tamsil burung Pipit iti  lantas Khidir berujar:
"Hai Musa, sesungguhnya aku mempunyai ilmu yang telah diajarkan oleh Allah kepadaku, sedangkan kamu tidak mengetahuinya; dan kamu mem­punyai ilmu yang telah diajarkan oleh Allah kepadamu, sedangkan saya tidak mengetahuinya".

Perjalanan Nabi Musa berburu ilmu kpd Khidir dikisahkan di Al-Qur'an surat Al-Kahfi ayat 60-82. Ternyata Nabi Musa gagal,  walau tentunya tidak gagal total. Setidaknya Nabi Musa dan kita para pembaca semua dpt ambil hikmah dari kegagalan Nabi Musa menyerap ilmunya Khidir:
1. Menuntut ilmu hrs dg pengorbanan, hrs di datangi ketempat tersedianya ilmu itu. Nabi Musa hrs dg susah payah menuju "pertemuan antara dua lautan".
2. Menuntut ilmu harus bersyarat (setara biaya), tdk gratis. Buktinya Nabi Musa hrs nyiapkan ikan.
3. Syarat menuntut ilmu yg terakhir ini agaknya paling penting yaitu "SABAR". Gagalnya Nabi Musa karena tak sabar.

Makanya ada teman ku ketika kuliah S3., memplesetkan arti "S1, S2, dan S3".
S1 hrs berbekal sabar nya sekurangnya  dg 1 sabar.
S2 hrs berbekal sabarnya setidaknya 2 sabar.
S3 hrs berbekal sabarnya "sabar, sabar, dan sabaaaar", se-kurang2nya 3 sabar.
Benar;  baik S1, S2, atau S3 kalau tdk berbekal sabar umumnya gagal.

Nabi Musa akhirnya gagal berguru kpd Khidir, harus drop out, diabadikan dlm Al-Qur'an.

قَا لَ هٰذَا فِرَا قُ بَيْنِيْ وَبَيْنِكَ ۚ سَاُ نَـبِّئُكَ بِتَأْوِيْلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًا
"Dia berkata, Inilah perpisahan antara aku dengan engkau; aku akan memberikan penjelasan kepadamu atas perbuatan yang engkau tidak mampu sabar terhadapnya."
(QS. Al-Kahf ayat 78).

Smg pembelajaran Nabi Musa ini mengingatkan:
1. Setinggi apapun pendidikan anda Ilmu anda cuma sedikit, Musa + Khidir saja ilmu mereka "bagaikan tegukan air melalui paruh burung Pipit".
2. Tak pantas berbangga diri atas ilmu yg dimiliki, seperti pernah Nabi Musa rasakan.
3. Bahwa mencari ilmu wajib, tapi butuh pengorbanan, perjuangan dan kesabaran.

Wain yakun shawaban faminallah. wain yakun khatha an faminni wa minasyaithan. Wallahu warasuluhu barii ani minhu.  (Dan sekiranya benar, maka itu datangnya dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti itu datangnya dari diriku sendiri (yang lemah berilmu cetek ini dan dari syaithan). Mohon maaf oleh karenanya. wallahu ‘alam bishawab.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Monday 12 August 2019

USIA pasti DITUTUP namun HIDUP dpt DIPERPANJANG

Dmkn ramainya di poli jantung rumah sakit hari ini, dimana aku salah seorang diantaranya. Dua pekan lalu ku dijadwalkan dokter tgl 13-08-2019, di pasang HOLTER. Alat ini dilengketkan di dada, untukku selama 24 jam, besok ke RS lagi untuk membuka dan membacanya. Itulah ikhtiar manusia untuk menyehatkan diri. Bukan soal menunda maut atau memperpanjang usia, tapi masalah usaha/ikhtiar untuk sehat. Sebab orang yg sakit2an blm tentu tutup usia. Kadang justru yg sehat tiba2 mendahului.

Usia manusia sdh ada takarannya paling panjang 100 tahun; kalau lbh dari itu sepertinya kehidupan sdh menyusahkan anak cucu dan diri sendiri.

Usia harapan hidup di Indonesia:
Thn 2004 = 68,6 tahun
Thn 2015 = 70,8 tahun
Thn 2035 diprediksi 72,2 tahun
(Sumber: Kemenkes)

Tarohlah kita hidup maksimal dari data di atas y.i. 72.2 tahun. Jadi para pembaca dpt mulai ngukur sisa berapa usia anda. Ada yg mungkin tinggal 12, 10, 5 thn dsbnya tergantung di posisi berapa usia anda sekarang. Naaah tinggal sekian lagi akan TUTUP USIA.

Begitulah usia jika sdh sampai waktunya tak mungkin dpt diperpanjang sudah baku setiap yg hidup pasti kan mati.
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ
"Katakanlah, Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu,
(Alqur'an surat Al-Jumu'ah ayat 8)

Walau USIA tak dpt diperpanjang, tapi HIDUP dpt diperpanjang, maknanya meskipun diri sudah meninggal dunia tapi seolah-olah kita masih hidup. Salah satunya ialah orang mati sahid.
وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُّقْتَلُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتٌ بَلْ اَحْيَآءٌ وَّلٰـكِنْ لَّا تَشْعُرُوْنَ
"Dan janganlah kamu mengatakan orang-orang yang terbunuh di jalan Allah (mereka) telah mati. Sebenarnya (mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya"
(Alqur'an surat. Al-Baqarah ayat 154)

Peluang untuk mati sahid di era sekarang agaknya mulai berkurang. Yg sepadan dg mati sahid dlm hal HIDUPNYA PANJANG adalah:
1. Orang meninggalkan jasa yg dipergunakan terus oleh ummat manusia juga hidupnya panjang sama panjang jasa dan hsl perjuangannya masih digunakan dan dinikmati orang.
Bangsa kita banyak para pejuang kadang mendpt predikat pahlawan atau tidak, tapi hsl perjuangan mrk kita nikmati sampai skrg dan nanti. Bung Karno dan Bung Hatta tetap hidup dihati bangsa Indonesia, setidaknya tiap 17 Agustus namanya disebut. Bgt pula para pahlawan lainnya dari seluruh tanah air.
2. Orang yg meninggalkan karya yg bermanfaat untuk kehidupan manusia, para penemu, penulis tulisan mencerdaskan ummat manusia, para nabi dan rasul. Contoh Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad, mereka tidaklah mati terbunuh di jalan Allah. Tetapi kedua nabi ini terus hidup sepanjang masa, in sya Allah sampai hari kiamat. Khusus yg beragama Islam wajib menyebut namanya setiap shalat. Khusus nabi Ibrahim diakui oleh seluruh agama samawi. Perjuangan Nabi Ibrahim memberikan contoh melaksanakan perintah Allah apapun risikonya. Nabi Muhammad dg perjuangan menyampaikan risalah agama Allah.
Contoh karya besar a.l.:
* Iman Ghazali dg tulisan2nya
* di Indonesia a.l. Hamka yg namanya tetap hidup dihati masyarakat.
* Pendiri N OE dan pendiri Muhammadiyah namanya masih terus dikenang berarti beliau2 hidupnya panjang.

Lain halnya dg kita, mungkin juga saya sendiri. Cicit saya kemungkinan msh tau nama saya. Sampai cucu dari cicit saya, mungkin mereka sdh tak tau lagi nama diri saya.

Kalau tak dpt seperti para penemu listrik, penemu pesawat terbang dan alat2 transportasi, alat telekomunikasi, sarana sosmed dll.
Bukan pula penggagas ide, penulis buku bermutu, seperti contoh di atas.

Nah sbg ikhtiar MEMPERPANJANG HIDUP, bila anda punya harta yg lumayan disisa usia anda gunakanlah harta itu buat investasi akhirat. Semisal:
* ikut membesarkan lembaga2 pendidikan,
* bila sanggup membangun sekolah, rumah ibadah.
* Fasilitas umum dll yg berguna bagi masyarakat, sampai ke generasi yad.

Berbahagialah orang yg dpt memperpanjang hidupnya karena sejatinya usia ini terbatas adanya. Perpanjangan hidup insya Allah dpt dilakukan dg a.l.:
* Meninggalkan AMAL JARIAH di atas.
* Meninggalkan hasil perjuangan.
* Mewariskan untuk umum hasil karya dan penemuan yg bermanfaat.

Smg kita dpt memilih jalan memperpanjang hidup sesuai kemampuan masing2. Aamiin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Sunday 11 August 2019

Pereda Konfliks

Usia tak dpt di hentikan, terus berjalan. Ndak terasa tau2 sudah tua. Belum lama rasanya testing masuk kerja eee tau2 kini sudah pensiun.

Kakek yg tlh menjalani masa pensiun 20 tahunan, 10 tahun terakhir ini, dipantau putra/putri mereka, sering cek-cok dg nenek. Putra/putri mereka sdh berumah sendiri, rata2 kehidupan mereka tlh mapan.

Entah kenapa belakangan ini, nenek jadi pengomel. Kakek serba salah, ada saja perkara yg diomelkan si nenek. Lama-lama kakek meladeni juga omelan si nenek. Cek cok pun terjadi......

Anak-anak, cucu-cucu, malu ama tetangga. Stlh melalui perundingan anak2 dan cucu2,  jalan keluarnya kakek dibelikan kios di kompleks pasar. Pilihan mata dagangan,  alat pendukung sandang dari mulai jarum, benang, kancing, peniti dan retsleting.  Spy tdk repot mengukur, menimbang, memotong ketika melayani pembeli.

Toko dibuka 7 hari sepekan. Beliau buka toko mulai sekitar pk. 10 pagi, stlh sarapan pagi dan olah raga ringan. Berangkat dari rumah cukup berjalan kaki karena hanya berjarak dekat  dengan kediaman kakek.

Tujuan utama dibukanya toko bukan cari untung. Berapa si omzet jual Jarum, Benang, Kancing, Retsleting, Peniti. Sebab orang membeli jenis pernak-pernik tsb tdk setiap hari, karena bukan kebutuhan utama. Apalagi bukan toko grosir, toko eceran, lokasi di kompleks pasar kecil. Dengan adanya toko ini setidaknya si kakek dpt berjauhan dg si nenek sekurangnya sejak pk 10 pagi sampai pk 5 sore. Jadi bukan tujuan mendapatkan penghasilan ini toko dibuka, melainkan hanya sebagai media PEREDAM KONFLIKS nenek dan kakek.

Ini salah satu potret nenek dan kakek yg lanjut usia. Bukan mustahil ketika masih sama2 muda kehidupan dmkn harmonis, stlh tua berubah tabiat. Jadi gampang tersinggung, mudah marah.

Ada case seorang kakek ngungsi ke rumah cucunya sejak hari raya idul adha baru mau pulang idul fitri hanya lantaran nenek tak mau ngasih cabe rawit untuk dirajang buat bumbu kecap makan sate. Si nenek sayang ama kakek takut mag nya kumat. Si kakek nganggap nenek sdh mulai tak sayang lagi.
Bgtlah usia tua, diwartakan di surat Yasin ayat 68
وَمَنْ نُّعَمِّرْهُ نُـنَكِّسْهُ فِى الْخَـلْقِ ۗ  اَفَلَا يَعْقِلُوْنَ
"Dan barang siapa Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada awal kejadian(nya). Maka mengapa mereka tidak mengerti?"
Dpt saja kembali seperti anak2 lagi. Soal kecil di-besar2 kan.

Nenek kakek bertoko PEREDA KONFLIKS, beruntung memiliki anak2 yg bijak yg mengamalkan perintah agama berbuat baik kpd Ortu. Rasulullah berpesan:
  وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلاَهُ الْجَنَّةَ
Sungguh sangat terhina dan rendah seseorang yang mendapati kedua orangtuanya lalu keduanya tidak memasukkannya ke dalam surga.” (HR. Tirmidzi).

Smg kalaulah kita sampai diusia lanjut, tetap dlm keadaan stabil mempertahan kebahagian, keharmonisan keluarga. Di anugrahi keturunan yg istiqamah, taat menjalankan perintah agama.

Aamiin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Saturday 10 August 2019

Deklarasi Iman

Lain di mulut lain di hati, bgt peribahasa. Artinya apa yg diucapkan tak sejalan dg apa yg ada di hati.

Umumnya manusia dalam menerima sesuatu: "hati, menerima stlh melalui pertimbangan logika, nalar, akal sehat, fakta2 dan kajian ilmu". Kadang, kendati suatu kebenaran dpt diterima dg pertimbangan2 tsb di atas,  lidah melalui mulut belum mau berikrar menyatakan menerima.

Berkaitan dg keimanan, ada seseorang hatinya menerima, mulut belum terang2an berikrar, karena:   
Pertimbangan Lingkungan. Pertimbangan keluarga besar, tak siap dikucilkan dari komonitas. Pertimbangan jabatan, khawatir akan terjungkal dari kedudukan.

Diantara kelompok ini adalah paman nabi Muhammad sendiri yang sangat melindungi dan menyayangi Nabi,  Abu Thalib sampai menghembuskan nafas terakhir enggan berucap akan keimanan atas risalah yang dibawa kemenakannya.

Memang kehadiran para Nabi dan Rasul hanya bertugas menyampaikan risalah iman kepada ummat manusia, tidak bertanggung jawab sampai orang menerima iman itu.  Seperti yang dijelaskan Allah dalam surat Al-Baqarah 272.
لَيْسَ عَلَيْكَ هُدٰٮهُمْ وَلٰـكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ فَلِاَ نْفُسِكُمْ
 “Laisa ‘alaika hudaahum wa laakinnallaha yahdii may yasyaaa’ “ (Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.

dan ditegaskan lagi di surat Ar Ra’d. ayat 40
فَاِ نَّمَا عَلَيْكَ الْبَلٰغُ وَعَلَيْنَا الْحِسَا بُ
 “fainnamaa ‘alaika balaaghu, wa ‘alainal hisaab” (Sesungguhnya tugasmu (Muhammad) hanya menyampaikan saja dan Kami-lah yang memperhitungkan (amal mereka).

Apa yg ada di hati hanya Allah yg tau dan diri ybs. Bgmnpun iman, amal tak cukup hanya ada di dlm hati. Jenis amal mengacu rukun Islam yg lima seperti Sabda Rasulullah SAW :

بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ البَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
(Islam dibangun di atas lima perkara, yaitu syahadat laa ilaaha illallah dan Muhammadan Rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadhan. (HR. Al-Bukhari no. 8 dan Muslim no. 113)).

JENIS AMAL mengacu kpd rukun Islam yg lima dpt di bagi menjadi:

1. Ibadah LISAN + HATI , yaitu mengucapkan dua kalimat syahadah. Bahkan harus dengan saksi (untuk yg baru masuk Islam).

2. Ibadah HATI + LISAN + PHISIK, Harus terbetik niat dlm hati, diiringi ucapan dari lisan dan dilaksanakan dg gerak phisik. Contoh shalat. 

3. Ibadah HATI + HARTA, mungkin juga ikut phisik mengantarkannya dan lisan mengakadkannya. ZAKAT.

4. Ibadah HATI + PHISIK, niat dan tekad melaksanakan puasa. Tekad harus kuat dan phisik hrs sehat agar sanggup berpuasa. Tidak sedikit orang yg sehat puasa tak kuat karena kurang tekat didukung niat. Dlm pada itu ada juga yg tekat niat yg kuat tapi phisik tak sehat puasapun tak dpt dilaksanakan.

5. Ibadah HATI + LISAN + HARTA + PHISIK,  itulah ibadah HAJI.
Niat hrs mantap dg hati.
Lisan, dg ucapan yg harus disuarakan a.l. kalimat Talbiah. Harta, tak mungkin berangkat tanpa biaya, baik dari kantong sendiri maupun dibayarkan pihak lain. Phisik, banyak rukun haji yg hrs dilaksanakan dg phisik a.l. tawaf, sa'ie, wukuf, melempar jumrah (dpt diwakilkan).

Adapun deklarasi keimanan, mrpkn pintu pertama masuk Islam, berupa dua kalimat sahadah, haruslah diucapkan dengan LISAN.

Banyak terjemahan rukun Islam yg pertama ini,  ter-redaksi "Mengucapkan dua kalimat sahadat". Artinya harus disuarakan, tak cukup di dalam hati. Tentu ini dimaksudkan bagi orang yg pertama memeluk Islam.

Dari sejak era Rasulullah, sampai kini tak sedikit orang yg hatinya bersimpati kpd Islam, sdh menerima kebenaran Islam tapi masih enggan mendeklarasikannya.

Smg kelompok yg hati nya sdh menerima kebenaran Islam di beri Allah Hidayah. Sebab tak ada yg sanggup memberi hidayah kecuali Allah seperti ayat2 dikutip di atas.

Jika tdpt kebenaran uraian ini datang dari Allah.
Jika tdpt keliru dan salah.
Karena ilmuku yg masih rendah.
Ambil yg baik buang yg salah.
Maafkan saya spy tak menjadi gundah.
Agar kebersuaan kita tetap indah.

Aamiin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Tuesday 6 August 2019

Terombang Ambing

Ter-ombang-ambing, kalau diibaratkan benda di atas air bergelombang; mengapung-apung turun-naik, kekiri-kekanan, terbawa kesana kemari tak tentu arah. Diterapkan buat manusia; pikiran tidak tenang, menjadikan perasaan bergelora dlm arti gelisah.   Dalam kebimbangan, tak tetap pendirian, tak mantap, ragu2.

Terombang ambing bagi manusia dpt terjadi:

Dlm menentukan pilihan, ragu mau pilih siapa; si A, si B atau si C dstnya.

Dlm mengikuti pendapat, terdapat bbrp pendpt, bingung ikut pendapat yg mana. Pagi ikut suatu pendapat, petang berubah pikiran ikut pendapat yg lainnya.

Paling hebat dampaknya bila terobang ambing itu dlm memantapkan iman. Misalnya  masih goyah menetapkan iman, blm tetap pendirian. Bisa jadi pagi beriman petang imannya hilang. Masih dpt terpengaruh faktor ekstern. Terpengaruh untung-rugi. Masih dpt dipengaruhi orang lain.

Salah satu yg dpt mempengaruhi seseorang terombang ambing dlm iman adlh teman. Oleh karena itu memilih teman/sahabat sangat penting agar iman tidak terombang ambing.

Tersebut kisah seorang yang terbilang akrab dengan Rasulullah Muhammad s.a.w. UQBAH bin ABU MU’AITH. suatu hari mengundang Nabi Muhammad untuk makan dirumahnya. Tentulah, pengundang dan yang diundang sudah demikian akrab. Kalau tidak, mana mungkin sampai mengundang makan.

Suatu budaya turun temurun sejak sebelum Islam, orang Arab sangat menghormati tamu. Tuan rumah memposisikan diri sebagai khadam (pembantu) si tamu. Nabi Muhammad karena dalam pergaulan sehari hari tau bahwa Uqbah bersimpati dengan risalah Islam. maka beliau mengemukakan suatu syarat, baru mau menyantap makanan yang disediakan tuan rumah. Syarat itu ialah Uqbah lebih dahulu menyatakan diri masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimah syahadah. Memang dasarnya dia juga bersimpati dengan Islam dan juga dalam rangka menghormati tamu, makapun Uqbah bersyahadat dihadapan Rasulullah.

Beberapa lama setelah masuk islam itu, Uqbah bertemu dengan teman akrabnya juga bernama UBAYYU bin KHALAF, Uqbah-pun menceritakan akan dirinya telah masuk Islam kepada Ubayyu. Reaksi Ubayyu sangat menyesali ke islaman Uqbah, entah apa yang diprovokasikan kepadanya, antara lain akan lepasnya ikatan dengan masyarakat Quraisy, nanti akan berakibat kesulitan dalam perekonomian karena dikucilkan. Maka akhirnya Uqbah mulai bimbang, pada akhirnya kemudian, dia minta petunjuk bagaimana cara mencabut syahadat tersebut.

Ubayyu memberi petunjuk kepada Uqbah, agar segera menemui Rasulullah untuk mencaci maki Rasulullah dan meludahi mukanya.

Singkat kisah Uqbah mendapati Rasulullah sedang shalat, sujud disuatu tempat. Uqbah-pun melaksanakan saran Ubayyu yaitu mencaci maki dan meludahi muka Rasulullah Muhammad s.a.w.

Ketika itu sudah dekat waktunya Nabi hijrah ke Madinah. Cacian dan makian Uqbah itu dijawab Rasulullah “Apabila suatu waktu kelak saya berjumpa dengan engkau diluar kota Mekah ini pedang saya akan memenggal kepalamu”. 

Dalam perang Badar. Uqbah tertawan  dan   Ali diperintahkan mengeksekusinya. Ini salah satu contoh orang yang imannya terombang-ambing, lantaran pengaruh teman.  Diabadikan dalam Al Qur’an surat Al Furqan 28:
يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَا نًا خَلِيْلًا
 “Yaawailataa laitanii lam attakhizd fulanan khalila”
"Wahai, celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku),"
(QS. Al-Furqan ayat 28)

Apa kita termasuk masih terombang ambing dlm beriman, yang paling tau adalah kita sendiri dan Allah.

لَعَمْرُكَ اِنَّهُمْ لَفِيْ سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُوْنَ
"(Allah berfirman), Demi umurmu (Muhammad), sungguh, mereka terombang-ambing dalam kemabukan (kesesatan)."
(QS. Al-Hijr ayat 72).

Apakah kita termasuk "sesungguhnya mereka= اِنَّهُمْ" dlm ayat di atas. Smg tidak. Aamiin.

Wain yakun shawaban faminallah. wain yakun khatha an faminni wa minasyaithan. Wallahu warasuluhu barii ani minhu.  (Dan sekiranya benar, maka itu datangnya dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti itu datangnya dari diriku sendiri (yang lemah ini dan dari syaithan). Mohon maaf oleh karenanya.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Saturday 3 August 2019

Di UJI atau di RAJUK Allah

Kadang ada pernyataan seperti ini: "Keseharian dianya tdk kelihatan ibadah. Hari Jum'at ybs sdh keluar kantor sejak pkl 11an nanti dtg lagi ke kantor usai shalat Jum'at. Yakin dia tidak Jum'atan.
Tapi dianya ini dlm usaha sukses nemen. Bisnis apa saja dilakukannya boom.
Jadi kesimpulan, malah orang yg jauh dari ibadah rezekinya gampang.

Perihal seperti case yg dinyatakan tadi memang kadang nampak jelas, shg menggoda sebagian orang yg masih tipis iman, untuk terperosok pengen ikutan.

Saban Jum'at Khatib mengajak taqwa. Khatib yakinkan bahwa: "orang taqwa akan dpt reward dari Allah di dunia ini 4 dan di akhirat nanti 4".

Pihak yg sangsi (thdp reward Allah bagi orang taqwa, seperti ucapan khatib Jum'at), mereka persoalkan kenyataan di dunia. Kenapa malah yg ndak ibadah justru sukses, sedang yg rajin ibadah malah terpuruk. Soal akhirat masalah nantilah (pendapat orang tak beriman)

Adapun reward taqwa di dunia adlh (Refer Qs At-Talaq 2,3,4) :
1. Diberikan jalan keluar.
وَمَنْ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا
2. Dimudahkan segala urusan.
وَمَنْ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ اَمْرِهٖ یُسْرًا
3. "Dicukupkan segala keperluan".
وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ
4. "Diberikan rezeki yg tak di-sangka2".
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Pernyataan berlanjut, kenapa orang yang rajin ibadah kalau ada masalah; bertubi-tubi, masalah lama blm selesai sdh timbul masalah baru. Segala urusan bagaikan benang kusut. Rezeki biasa saja seret,  jangan lagi yg tak disangka, bahkan kadang yg mnrt hitungan masuk malah luput.

Kegalauan dmkn ada dlm masyarakat. Ada juga ustadz yg jawab; "barangkali ibadahnya belum sesuai tuntunan Allah dan RasulNya". Jawaban ini mungkin tdk memberi jalan keluar, justru dpt terjadi; yg nerima jawaban menjauh keluar (dari ibadah)

Bertepatan tulisan ini kususun di tanggal 3 Dzulhijjah 1440H. Mari kita layangkan ingatan ke.......bgm ke-taqwa-an dan keta'atan Nabi Ibrahim kpd Allah.
Demi mempertahankan tauhid, Nabi Ibrahim siap di lemparkan ke dalam api yg menyala. Walaupun bgt tidaklah Nabi Ibrahim luput dari masalah. Beliau kawin, lama tak punya keturunan. Padahal beliau sbg orang taqwa bukannya tidak berdo'a:
رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ
"Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh."
(QS. As-Saffat ayat 100).

Kawin dg istri kedua Hajar, barulah do'a dikabulkan
فَبَشَّرْنٰهُ بِغُلٰمٍ حَلِيْمٍ
"Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat sabar (Ismail)."
(QS. As-Saffat ayat 101).

Eeee,.......... baru aja putra yg di idam2kan dengan do'a dan ikhtiar sampai meninggalkan kampung halaman bgt jauh 1.600 km (Palestina - Makkah). Timbul lagi problem baru, anak yg masih merah baru lahir dan istri yg belum pulih benar dari habis bersalin. Diperintahkan Allah harus ditinggalkan di daerah tandus gersang tak berpenghuni. Baru kembali stlh anak sdh menjadi anak sdh bisa bermain (ada riwayat usia 7 th ada riwayat 9 th).
Allah uji lagi dng ujian paling hebat, tu anak disuruh Allah sembelih.
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَا لَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْۤ اَرٰى فِى الْمَنَا مِ اَنِّيْۤ اَذْبَحُكَ فَا نْظُرْ مَاذَا تَرٰى ۗ قَا لَ يٰۤاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِيْۤ اِنْ شَآءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ
"Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu! Dia (Ismail) menjawab, Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."
(QS. As-Saffat ayat 102)

Contoh ini, memberikan gambaran kpd kita yg hidup kini, bahwa ke-taqwa-an seperti Nabi Ibrahim saja tdk langsung mulus tanpa melalui ujian2. 

Pada kenyataannya Nabi Ibrahim semasa hidup ssdh mengalami ujian2 itu,  hidupnya di dunia, selalu dpt jalan keluar, dimudahkan sgl urusan (buktinya Ismail tak jadi disembelih diganti dengan Qibasy oleh Allah). Rezeki berlimpah bahkan diriwayatkan keluarga Ibrahim menjadi kaya raya.  Makkah terdpt sumber air Zam-Zam (pemberian Allah ketika Ismail dan ibunya ditinggal Ibrahim). Makkah menjadi pusat perdagangan. Keluarga Ibrahim punya ternak sampai belasan ribu ekor. Anak cucu nenjadi orang2 shaleh/shalehah.

Adapun ttg orang tidak ibadah terlihat dikenyataan hidup megah, mewah, rezeki lancar, jabatan tinggi, semua urusan berjalan mulus. Hal itu dpt saja mrpk ISTIDRAJ (terjemahan bebas = DIRAJUK)   Allah seperti di Informasikan Al-Qur'an

(QS. Al-An'am ayat 44)

فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهٖ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ اَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ  ۗ  حَتّٰۤى اِذَا فَرِحُوْا بِمَاۤ اُوْتُوْۤا اَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً فَاِذَا هُمْ  مُّبْلِسُوْنَ
"Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa."

(QS: Al-A'raf ayat 182)

وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَ
"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui."

(QS. Al-Jinn ayat 16)

وَّاَنْ لَّوِ اسْتَقَامُوْا عَلَى الطَّرِيْقَةِ لَاَسْقَيْنٰهُمْ مَّآءً غَدَقًا 
"Dan sekiranya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), niscaya Kami akan mencurahkan kepada mereka air yang cukup."

Dari paparan di atas, nampaknya bagus kita cermati. Bila kita sdh ta'at menjalankan agama untuk meraih taqwa, tapi banyak masalah menimpa. Mungkin saja itu ujian Allah untuk meningkatkan kelas taqwa kita yg pada akhirnya akan bahagia dunia-akhirat.

Sedangkan apa yg kita lihat orang2 yg curang, orang zalim, orang2 yg tdk ibadah bahkan menantang Allah, malah menang, malah sukses. Boleh jadi ybs sedang DIRAJUK Allah seperti ayat yg dikutip di afas.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Friday 2 August 2019

Persaingan se-LEVEL

Hidup ini memang penuh persaingan. Hanya orang yg berhasil me-"manage" persaingan-lah yg hidupnya tenang. Sejak pra hidup, kita ini ditakdirkan bersaing. Jutaan sel bakal kita, ketika disemai ortu lelaki, bersaing menuju perjumpaan ke telur  bunda. Dari jutaan itu kitalah satu2nya pemenang (jika bukan anak kembar). Pesaing kita lainnya terhenti mati sblm finish.

Beda dg benih tanaman, contoh tomat, disemai dlm poly bag 100 biji, hampir 100% mengecambah. Mereka tdk ditakdirkan bersaing.

Manusia; Stlh bayi jadi anak, mulai lagi persaingan di sekolah. Terkenal istilah 10 besar, itu wujud konkrit out put persaingan. Bgt seterusnya tamat sekolah persaingan muncul lagi di lapangan kerja, bisnis, usaha dstnya.

Persaingan itu serunya dlm se level. Di dlm komplek perumahan. Persaingan tetangga antar warga sekompleks, se RT., banter se RW. Bila sdh melebar se kelurahan, persaingan antar warga mulai tipis, apalagi se kecamatan se provinsi, warga vs warga tdk bersaing lagi.  Kalau warga sekompleks ketemu di luar lingkungan, misalnya di lain kota, mereka biasanya bukan bersaing malah menjadi lbh akrab.

Tak kurang seru persaingan rekan sekerja, sekantor, seprofesi. Angkutan umum satu trayek, bersatu di terminal bersaing di jalan ketika cari penumpang.
Tak mungkin bersaing dg bukan teman sekerja, bukan teman sekantor atau seprofesi. Angkot trayek "A"  tak kan mungkin bersaing dg angkot trayek "F".

Sesama ustadz/ustadzah, bila salah me-"manage laku" kadang tak luput dari persaingan merebutkan pengaruh.

Persaingan antar ustadz/ustadzah.
Di masjid2 yg dlm sepekan penuh ada pengajian, persaingan dpt terjadi a.l. karena:
1. Jika materi pengajian sama.
2. Ustadz tertentu mendpt jamaah pengikut pengajiannya lebih banyak.

Untuk penyebab nomor "1" Pengelola pengajian masjid hrs arif meyusun topik kajian, agar tdk terlalu dekat bersinggungan. 

Patut di apresiasi di hampir seluruh masjid yg bukan milik pribadi disediakan KOTAK SARAN. Manfaat kotak saran tsb.untuk:
* Masukan bagi pengelola masjid dpt menampung aspirasi, kritik dan saran menuju lebih baik.
* Memberikan nilai bagi ustadz/ustadzah pemateri kajian di masjid. Antara lain guna meminimalkan persaingan antar ustadz/ustadzah.

Cuma sayangnya ada pula masjid yg dikelola TIDAK MAU MENERIMA KRITIK DAN SARAN. Malah sekedar diusulkan membuat KOTAK SARAN saja tidak berkenan. Padahal masjid bukan milik pribadi. Seperti diketahui dari segi kepemilikan masjid dpt dibedakan;
1. Masjid milik pribadi, dimana tanah dan bangunannya milik seseorang.
2. Masjid milik negara, jelas tanah dan bangunannya milik negara. Pengelolanya ditunjuk negara.
3. Masjid wakaf, pengelolanya kini berbentuk yayasan.
Seharusnya masjid tsb.3 ini dikelola dg manajemen terbuka, termasuk menerima masukan dari para jamaahnya.

Penyebab point "2". Ustadz yg merasa tersaing mungkin harus instrospeksi diri, misalnya ttg: *methode penyajian.
*Hrs lbh mengenal strata audience.

Yang harus dihindarkan; jangan sampai sang ustadz/ustadzah merasa "paling". Bila diri sdh merasa "paling", maka anggapan melebihkan "Aku", mulai timbul. Bila "aku" sdh meng "AKU",....... ini  contoh bahayanya:

Bahaya  "AKU":
قَالَ اَنَاۡ خَيْرٌ مِّنْهُ  ۗ  خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْنٍ
"(Iblis) berkata, Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah."
(QS. Sad ayat 76)
وَقَالَ فِرْعَوْنُ يٰۤـاَيُّهَا الْمَلَاُ مَا عَلِمْتُ لَـكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرِيْ
"Dan Fir'aun berkata, Wahai para pembesar kaumku! Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku".
(QS. Al-Qasas ayat 38)
قَالَ اِنَّمَاۤ اُوْتِيْتُهٗ عَلٰى عِلْمٍ عِنْدِيْ
"Dia (Qarun) berkata, Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena ilmu yang ada padaku".
(QS. Al-Qasas ayat 78).

Padahal dalam hal ilmu tak seorangpun "yang paling". Nabi Musa pernah mendpt jawaban dari Allah bahwa orang "yg paling" berilmu itu adlh "orang yg sanggup mensinergikan ilmu yg dimilikinya dg ilmu orang2 lain". Artinya tak ada seorangpun "yg paling" berilmu tanpa konstribusi orang lain.

Pantaslah untuk menambah ilmu ttg sebagian hal2 yg ghaib, Nabi Musa di suruh Allah berguru dg. Nabi Khidir.

Kita petik sedikit tafsir Ibnu Katsir:
"Telah menceritakan kepada kami Ubay ibnu Ka'b r.a., bahwa ia pernah mende­ngar Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya Musa berdiri berkhotbah di hadapan kaum Bani Israil, lalu ia bertanya kepada mereka, 'Siapakah orang yang paling alim (berilmu)?' (Tiada seorang pun dari mereka yang menjawab), dan Musa berkata, 'Akulah orang yang paling alim'." Maka Allah menegurnya karena ia tidak menisbatkan ilmu kepada Allah. Allah menurunkan wahyu kepadanya, "Sesungguhnya Aku mem­punyai seorang hamba yang tinggal di tempat bertemunya dua lautan, dia lebih alim daripada kamu." Musa bertanya, "Wahai Tuhanku bagaimanakah caranya
 saya dapat bersua dengannya?".
(Disarikan dari kisah di dlm surat Al-Kahfi).

Nabi Musa saja ditegur mendeklarasikan diri paling berilmu. Makanya ustadz/ustadzah se canggih apapun ilmunya, biarpun sederet  titel ilmu agama mengiringi namanya. Dlm persaingan, tentu tak boleh meng klim diri paling berilmu baik pernyataan terang2an maupun terselubung dg sindiran. Apalagi sampai menganggap audience anda ilmunya ada dibawah anda. Jamaah pengajian di masjid2 kadang ilmunya dlm hal2 tertentu mungkin melebihi ustadz/ustadzah tengah memberikan pengajian.

Menyadari bahwa memang hidup ini  penuh persaingan. Yg penting bgmn kita dpt mengelola persaingan itu untuk;
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِ
((Bersaing/berlomba-lombalah dlm berbuat kebaikan) QS: Al-Baqarah 148 dan Al-Ma'idah 48))

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.