Sunday 30 December 2018

RENUNGAN diujung TAHUN

Setiap pergantian tahun yg akan jadi bahan renungan qt paling kurang 3 hal sbb:
1. Tentang tahun yg tlh dijalani, evaluasi apa saja prestasi dan kegagalan yg terjadi.
2. Tahun mendatang bgmn mempertahan prestasi dan mengejar ketertinggalan th yg lalu.
3. Agak jarang orang merenungkan sampai bulan apa saja dianya masih punya kontrak hidup di thn depan.

Padahal sunatullah hidup ini pasti berakhir. Malah orang merenungkan butir 3 ini dianggap orang yg "pesimis". Kalau diingatkan kpd orang lain, orang yg diingatkan menganggap tak sopan bahkan dikatakan "nyumpahi" atau men do'akan mati. Padahal maut tiap detik dpt terjadi.

Pembaca tulisanku ini yg paling belia sekalipun tak kan mungkin untuk melihat kalender tahun 2219. Yaitu kalender 200 tahun yad. Umur manusia sepertinya sdh berbatas di bawah se abad kalaupun ada yg sampai atau lebih seabad dpt dihitung dg jari, akan jadi berita dunia.

Walau menyadari akan keterbatasan usia itu namanya manusia sepertinya acuh, tetap saja berjuang untuk sukses, tdk peduli bgmn caranya. Kadang tujuan menghalalkan cara. Apalagi bila sdh kemasukkan faham akhirat itu hanya ramalan, belum tentu kenyataannya sebab blm ada yg lihat langsung kesana. Faham inkari akhirat ini dg lantang menyatakan "blm ada yg pulang dari akhirat membawa vedio kejadian di alam sana"

Kalau sdh kemasukan faham tak percaya akhirat, maka mrk menganggap mati adalah proses alami, bgt mati selesai, habislah segala urusan. Generasi baru muncul menggantikan, agar mrk hidup senang dan nyaman, selagi bisa, selagi mungkin, selagi ada kesempatan, tumpuk harta dan pertahankan jabatan untuk dpt diwariskan kpd anak cucu penerus kehidupan.

Faham inkar akhirat ini bukan baru muncul abad ini, bahkan keberadaannya justru lebih dulu sblm datangnya nabi2 dan rasul2 utusan Allah. Banyak ayat Al-Qur'an yg mengabadikan ketidak percayaan pada hari akhirat a.l.:
قَالُوْۤا ءَاِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَّ عِظَامًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَ
"Mereka berkata, Apakah betul, apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, kami benar-benar akan dibangkitkan kembali"?
(QS. Al-Mu'minun ayat 82)

Persoalan hari esok yg diingatkan Allah melalui surat Al Hasyr 18 dianggap hari esok sebatas di dunia. Padahal hari esok dimaksudkan juga hari esok di akhirat.
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan"

Memang hari esok di dunia adalah hari ssdh hari ini. Untuk setiap individu bisa panjang bisa pendek. Hari esok di dunia inipun hrs qt persiapkan agar kedepan dpt disongsong dg sgla kemudahan buat diri kalau mungkin sampai ke anak cucu.

Persiapan untuk kehidupan di akhirat bagi orang beriman, jauh lbh penting mengingat sifatnya yg abadi. Tdk seperti kehidupan di dunia sementara dan hanya senda gurau dan permainan:
وَمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا لَهْوٌ وَّلَعِبٌ ۗ وَاِنَّ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ لَهِيَ الْحَـيَوَانُ ۘ  لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْن
"Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui".
(QS. Al-Ankabut ayat 64)

Atas dasar keyakinan hari esok akhirat inilah, orang beriman dlm mempersiapan hari esok dunianya tdk "tujuan menghalalkan cara". Tetap memperhatikan koridor yg digariskan agama mereka.

Tidak ada satu agamapun yg tak percaya adanya alam akhirat, alam ssdh alam dunia ini. Jadi jikalah ada orang lisannya menyatakan alam akhirat itu tdk ada, maka dianya sdh menanggalkan agamanya.

Akan tetapi, setiap manusia walau dia mengatakan tak percaya agama, di hatinya paling dlm, tetap percaya hal2 ghaib. Sebab didirinya sendiri bnyk tdpt peristiwa ghaib, Diantara ke ghaiban itu:
#Tak seorangpun dpt melihat ruh nya sendiri.
#Tak ada yg sanggup mengarang mimpi indah atau menghindari mimpi menakutkan ketika tidur.
#Tak seorangpun sanggup kendalikan berapa jumlah denyut nadinya per menit. #Dan banyak lagi keajaiban diri saban hari qt lalui namun tak disadari.

O.k.i. dlm merenung penghujung tahun ini sebaiknya qt evaluasi diri, dosa apa yg tlh dilakukan th lalu kemudian bertaubat serta memperbaiki diri dg kebaikan di th depan. Jika banyak kebaikan dan prestasi dipertahankan dan ditingkatkan lbh baik lagi dg dasar pemikiran bahwa alam dunia semakin dekat masanya qt tinggalkan, alam kubur sdh demikian dekat qt masuki.
Dmkn renungan singkat ujung thn ini smg manfaat.

Mhn maaf bila tulisan saya yg tlh lalu dan yad, barangkali kurang mengena di hati pembaca. Petik sekira baik, abaikan upama tak bernilai guna.

Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnya dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya berlepas diri daripadanya). Barakallhu fikum. Wallahu 'alam bishawab.
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

SIKAP ketika BERUNTUNG atau BUNTUNG

Bicara soal nasib, ditemui dlm hidup ini dua kutub ekstrim. Beruntung atau Buntung. Diantara dua kutub tsb ada yg pertengahan, dekat ke beruntung atau pertengahan dekat ke buntung.

Ada orang mengalaminya kedua kutub tersebut. Ada juga si, manusia sejak tampil ke dunia ini sdh di kutub yg BERUNTUNG terus sampai akhir hayat. Sejak lahir sdh dimuliakan sampai dewasa langsung di Raja kan.

Tak kurang orang yg sejak lahir sampai mati dikutub BUNTUNG. Banyak juga orang yg dari awal kehidupan menderita kemudian di masa tua senang sentosa. Sebaliknya ada juga orang yg semula hidup mewah serba berkecukupan, diakhir kehidupan meredup jatuh pailit.

Menyadari bahwa senang susah dlm hidup adlh taqdir dari yg maha kuasa, maka panduan iman, dlm kondisi apapun ihlas menjalaninya. Lebih jauh iman mengarahkan agar berperilaku ketika BERUNTUNG atau BUNTUNG.

a. Bila mendapat keberuntungan. dianya bersyukur. Karena yakin sekali bahwa keberuntungan yg diperoleh, datang dari Allah. Pribadi beriman tidak mau termasuk kelompok kufur nikmat seperti disebut dlm al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 243:
اِنَّ اللّٰهَ لَذُوْ فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلٰـكِنَّ اَکْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْکُرُوْنَ
(Sesungguhnya Allah memberikan karunia kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur).

b. Bila berhasil, bila sukses tidak berbangga diri, dianya menyadari di keberhasilannya ada campur tangan Allah. Orang beriman meresapi betul petunjuk Allah.
( وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَاۤ اٰتٰٮكُم =
dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu)
Selanjutnya
( وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرِ =
Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri) Al-Hadid 23.

c. Bila mengalami musibah, dianya mengembalikan kepada Allah; innalillahi wainna ilaihi rajiun. Mengikuti panduan Allah,
الَّذِيْنَ اِذَاۤ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۙ قَالُوْۤا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـاۤ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ
"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)".
(Al-Baqarah; 156).

d. Bila menerima kesusahan, dianya bersabar seraya berdoa “Ya Allah! tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Sedang yang susah dapat Engkau jadikan mudah apabila Engkau menghendakinya” (Allahuma laa sahla illaa maa jaa’ltahu sahla wa anta taja’lulhazna iza syi’ta sahla) HR Ibnu Hibban.

e. Bila dalam keadaan kekecauan; dianya tenang/tidak panic, sambil berserah diri kpd Allah, lalu berdo'a ( رَبَّنَاۤ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا = Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran).
Kadang memang Allah uji manusia dg kegelisahan, ketakutan pokoknya ketidak nyamanan hidup.
وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَالْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْن
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar".
(QS. Al-Baqarah ayat 155)

f. Bila gagal tidak terlalu kecewa, tetap berbaik sangka kepada Allah. Seraya mengoreksi diri penyebab kegagalan itu. Apakah karena kurang ihtiar atau karena ada ketakaburan dlm diri hingga Allah tak berkenan.
( وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرِ.
= dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri). Selanjutnya tak berkepanjangan menyesali kegagalan itu.
(لِّـكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ = Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu 
Al-Hadid 23.

Perilaku tersaji butir "a" sampai "f" di atas mrpkn antara lain perilaku Mukmin sejati, seperti disabdakan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Abu Yahya Suhaib bin Sinan:

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin. Sungguh semua urusannya adalah baik, dan yang demikian itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali oleh orang Mukmin, yaitu jika ia mendapatkan kegembiraan ia bersyukur dan itu suatu kebaikan baginya. Dan jika ia mendapat kesusahan, ia bersabar dan itu pun suatu kebaikan baginya.

Sudahkah kita berperilaku "Mukmin sejati" itu. Semoga kalau blm seutuhnya, kita mulai dapat melakukan pendekatan kearah tersebut. Aamiin.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

PERGANTIAN TAHUN

Ditanggal yg sama setahun lalu, kupublish tulisan ini. Sepertinya masih pas untuk dibaca kembali. Mudah2an masih ada pembaca yg sudi membacanya lagi.

Sudah terjadi saban tahun. Tahun yg lama dilalui dan tahun berikut di jelang. Hari ini tanggal 31 Desember 2018. Besok insya Allah qt semua menjalani tahun 2019 menurut kalender yg disepakati dunia internasional.
Dalam kaidah agama Islam bulanpun ditetapkan oleh Allah dlm setahun sebanyak 12.
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ , ........."
"Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dlm ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan Bumi, ..................."
(QS. At-Taubah ayat 36).

Sblm bumi diciptakan, Allah telah atur bulan yg akan terbit dan terbenam dlm setahun adalah 12 kali. Di dalam penanggalan Islam setiap bulan itu ada yg berumur 30 hari dan ada yg hanya 29 hari. Dari sunatullah ini tergerak para ilmuan muslim, maka muncullah ilmu falaq dan hisab. Dari ilmu falaq dan ilmu hisab ini dpt disusunlah penaggalan Islam dengan menyusun dalam kalender kapan mulai tgl satu dan kapan tgl akhir setiap bulan. 
Islam dng tuntunan Ilahi menetapkan bulan bulan yg 12 itu menjadi:
Bulan pertama MUHARRAM
Bulan ke dua SYAFAR
Bulan ke tiga RABI UL AWWAL
Bulan ke empat RABBI UL AKHIR
Bulan kelima JUMADIL AWWAL
Bulan ke enam JUMADIL AKHIR
Bulan ke tujuh RAJAB
Bulan ke delapan SYA' BAN
Bulan ke sembilan RAMADHAN
Bulan ke sepuluh SYAWAL
Bulan ke sebelas ZULQAIDAH
Bulan ke dua belas  ZULHIJJAH
Di akhir tahun, bulan ke dua belas, acara ditandai dg ibadah puncak dari rukun Islam y.i. ibadah HAJI klimaknya terpusat di Arrafah pada tgl 9 dg wukuf bagi yg sdng ibadah Haji. Bagi yg di tanah air masing- masing berpuasa dikenal dg puasa Arrafah.

Pada tahun barunya di bulan Muharram di meriahkan dg puasa pada tgl 9, 10 atau 10, 11.
Jadi awal tahun dan akhir  tahun ktt dlm kaidah agama Islam bukan di meriahkan dg hura-hura, tetapi disambut dg neningkatkan taqwa kepada Allah, berwujud Ibadah Haji dan puasa.
Alangkah indahnya bila dlm rangka mengakhiri tahun dan menyambut tahun baru "kalender internasional"  inipun qt ganti model, mendekati model yg disyariatkan agama. Dengan meningkatkan ketaqwaan kepada TUHAN, bukan dg berpesta pora, berhura-hura berkembang api ria. Bermercon membahana. Kegiatan pora dan hura itu menguras banyak biaya dan tak mustahil mengundang mara bahaya. Jangan jangan menyebabkan Allah menjadi murka, meskipun di acaranya kadang tetap terselip ucapan yg memberi sambutan kata syukur dan pujian kpd Allah swt. Apakah dng ucapan syukur dan alhamdulillah ketika menyampaikan sambutan itu cukup untuk meredakan kemungkinan kemurkaan Allah, bila acara "tahun baruan" tertumpang banyak perbuatan yg sia-sia pora dan hura kadang...... melanggar laranganNya. Allah tak berkenan dg perbuatan pemborosan, hura2 menggunakan harta karunia Allah untuk yg tak bermanfaat.
اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْۤا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗ وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا
"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya"
(QS. Al-Isra' ayat 27) 

Smg makin banyak di antara qt lbh memilih detik-detik meninggalkan tahun lama dg tafakur, evaluasi diri tentang kealfaan th lalu untuk taubat dan bertekad melakukan perbaikan di tahun2 kedepan, sepanjang hayat masih dikandung badan. Aamiin. Barakallu fikum. Wassalam. M. Syarif Arbi.

Tuesday 25 December 2018

Semua pasti BERAKHIR

“Salin”, di sebagian daerah diartikan memindahkan isi. Memindahkan isi ini dlm artian barang cair. Misalnya minyak dari botol ke botol. Kalau ada seorang anak lelaki paras dan fostur tubuhnya sama persis dg si ayah, orang katakan "disalin ndak tumpah". Bgt juga jika seorang anak perempuan sama persis ibunya. Ini sesungguhnya mrpk sinyal bahwa ayah bunda akan berakhir, generasi pengganti tlh datang.

Salin,  juga berarti tukar pakaian. Jadi kalau di suatu fasilitas umum ada kamar disediakan “Ruang Ganti Pakaian” dapat disederhanakan “Ruang Salin”. Ini pertanda keutamaan pakaian lama akan berakhir, setidaknya untuk waktu tertentu.

Salin, Kalau ditambah awalan “Ber”, akan berarti “melahirkan”, kalau ditambah akhiran “an” jadi berati “bukan asli”.

Salin, diartikan pula “meng kopi”. sebuah naskah diketik ulang ke kertas lain disebut menyalin. Dulu blm ada teknologi foto copy, orang menyalin Ijazah misalnya. Setelah Ijazah diketik ulang di kertas lain kemudian dibawah salinan itu di ketik tulisan "Disalin sesuai bunyi aslinya oleh ....(nama penyalin, biasanya nama yg berwenang di tempat ijazah itu dikeluarkan dan distempel basah)". Salinan itupun berlakulah sbg telah dilegalisir. Dlm case ini dokumen asli tdk berarti berakhir, malah disimpan yg sebaik-baiknya untuk bila diperlukan ditunjukkan mendampingi salinan.

Betapa bersyukurnya kita sekarang ini, dg adanya alat foto copy, shg melegalisir dokumen penting tak usah disalin ulang model doeloe.

Setiap hadir suatu teknologi baru, lantas menelan teknologi sebelumnya. Mesin ketik yg ditemukan oleh Christopher Sholes, pada tahun 1868, kini tinggal jadi sejarah dg ditemukan kumputer dan printer.

Dmkn juga teknologi elektronik, telokomunikasi dan transportasi, dg lahirnya teknologi baru di bidang2 tsb teknologi lama yg tertinggal lalu ditinggalkan. Beberapa kegiatan usaha dengan teknologi lama/sytem lama tak dpt lagi diteruskan.

Bgtlah adanya produk apapun di dunia ini sudah siklusnya ada masa mulai (pertumbuhan) ada masa jaya dan pasti datang masa suram dan hilang. Jangan kan lagi suatu produk, diri awak pun semula tiada, muncul kedunia, bertumbuh, remaja, kadang sampai tua, seterusnya pasti pergi tinggalkan dunia ini. Apatah lagi diri ini sedang dunia inipun akan sirna.
Maha benar Allah melalui firmannya.
مَا عِنْدَكُمْ  يَنْفَدُ
"Apa yang ada di sisimu akan lenyap"
(QS. An-Nahl ayat 96)

Smg kita insyaf sehingga ketika sukses tak usah terlalu gembira meluap2.  Manakala gagal tak pula terlalu nyunsep meratap2. 
Allah ingatkan:
لِّـكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَاۤ اٰتٰٮكُمْ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرِ
"Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri"
(QS. Al-Hadid ayat 23)

Dari uraian di atas maklumlah kita bahwa semua ini akan berakhir.

Wallahu alam bishawab.
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

KEJAYAAN mesti di PERGILIRKAN

Masa kecilku sampai remaja tak terbayang Sungai Pawan yg membelah kotaku dg kecamatan sekitarnya terbaring jembatan menghubungkannya. Dng adanya jembatan itu sejumlah kawan2ku entah kerja apa, sebab hampir tak ada lagi pengguna jasa menyeberangkan orang, kendaraan. Setempat diistilahkan "Penambang". Jembatan penyeberangan telah meng kanibal "Penambang". Kejayaan Penambang pun habis waktunya fungsinya digantikan jembatan.

Era 2000 an memjamur di kota kota besar wartel kemudian warnet. Eee sekarang produk itu mati dg sendirinya di kanibal oleh hp canggih bukan saja dpt nilpon tapi dpt internetan, video call. W.A. Instagram. Masih segar ingatanku, tahun 1970 an hanya rumah orang tertentu yg terpasang telepon. Kejayaan warnet kini dipergilirkan oleh mobile phone.

Transportasi berbasis on line kini di Jakarta juga kota-kota besar agaknya sdh mengkanibal angkutan konvensional taxi termasuk angkot dan Bajay. Bgt pengakuan supir taxi angkot dan Bajay. Walau pengusaha menyikapi dg menurunkan setoran.

T.T. seorang pengemudi Bajay mengantarkanku dari rumah ke Gambir mengisahkan sblm tersaing oleh transportasi on line setoran Rp 130 ribu, skrg diturunkan jadi Rp 80 ribu/hari. Tapi,..; sambungnya: "lebih mudah cari Rp 130 ribu ketimbang Rp 80 ribu".

Masuk di akal, Bajay pasti kalah bersaing dg "on line transport", sebab dari rumahku ke Gambir cuma belasan ribu ndak usah nawar. Bang T.T. supir Bajay dari rumahku ke Gambir semula pasang tarif Rp 25 ribu, stlh nego dpt Rp 20 ribu.
Jelas aman, nyaman dan murah pakai "on line". Nah kejayaan moda transportasi konvensional kini tengah digilirkan dg moda transportasi berbasis on line.

Belakangan sudah banyak komoditi yg dpt dibeli dg tdk banyak lagi melangkahkan KAKI, cukup dg JARI. Alamat sebentar lagi gedung toko2 serba mewah akan kekurangan pengunjung, lambat laun harus menerima kenyataan, pergiliran kejayaan, karena pelanggan akan beralih "belanja menggunakan JARI"

Begitupun keberjayaan kekuasaan suatu bangsa, suatu dinasti, mesti di pergilirkan, sejarah dunia mencatat hal tersebut secara lengkap. Dg dmkn adalah alami jika yang berkuasa selalu ganti berganti. KEJAYAAN mesti DIPERGILIRKAN.

Menyoal ttg pergiliran berjayanya suatu produk, suatu bangsa, suatu dinasti, bila qt simak tuntunan Al-Qur'an baik qt liat ayat di bawah ini:
وَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَلِيَـعْلَمَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman.
(QS. Ali Imran ayat 140)

Penggalan dari ayat ini, memberikan informasi, kejayaan dan kehancuran memang diatur oleh Allah termasuk juga kejayaan berwujud kekuasaan. Kadang bila qt liat seorang Raja disebuah kerajaan yg berkuasa dan kuat dlm berbagai sudut, sepertinya tak mungkin tergantikan. Yg terjadi sebaliknya Kaisar dan Raja yg besar bgmpun juga jatuh, dipergilirkan.
Bgt pula suatu produk, akan habis masa tenarnya, kmdian digantikan produk yg lainnya. Itu semua di kondisikan Allah agar manusia semakin hari semakin cerdas, karena terus menerus berinovasi. Sekaligus untuk menguji orang yg beriman, apakah dg jatuhnya produk yg sdg ia geluti, ybs berputus asa atau tawakkal kemudian lanjut berihtiar mencari karunia Allah yg tersedia dmk banyak.
Juga untuk menguji orang beriman apakah akan mengkultuskan seseorang yg sdg berkuasa, atau hanya yakin dan percaya bahwa satu2nya ALLAH, berkuasa mutlak tak tergantikan. Sdgkan kekuasaan kejayaan manusia pasti dipergilirkan.

Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnya dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya berlepas diri dari padanya). Barakallahu fikum.
Wallahu 'alam bishawab.
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Sunday 16 December 2018

MENCEGAH terbangnya IMAN

Surga itu luas, seluas langit dan bumi. Penghuninya adalah orang yg beriman kpd Allah dan RasulNya. Iman itu diwujudkan dlm bentuk TAQWA.

Dalil surga itu luas dan diperuntukan buat siapa dpt dilihat, Al-Hadid 21:
وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَآءِ وَ الْاَرْضِ ۙ اُعِدَّتْ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖ
(surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya).

Peruntukan surga buat orang taqwa dalilnya, Ali Imran ayat 133:
وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ
(surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa).

Hendaklah diingat bahwa beriman dan taqwa di atas, haruslah dilaksanakan secara kontinyu dan konsisten, terminology agama, "ISTIQAMAH". Tidak boleh tempo2 beriman dan bertaqwa, dilain waktu iman dikebelakangkan taqwa dikesampingkan. Sebab tak seorangpun tau kapan maut datang menjemput. Boleh jadi maut terjadi di sembarang kondisi.

Umpamanya maut datang pas awak dlm kondisi iman sedang merosot selaras dg melorotnya iman tentu taqwapun hilang. Urunglah diri menghuni surga. Iman itu terbang manakala ybs melanggar larangan agama. Seperti disabdakan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
dari Abu Hurairah r.a. (HR. Bukhari dan Muslim):

لاَ يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ
(Tidaklah beriman seorang pezina ketika ia sedang berzina).
Jadi pas sdg berselingkuh, iman langsung hilang. Awak mati, maka matinya dlm keadaan tdk beriman.

 وَلاَ يَسْرِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ،
(Tidaklah beriman seorang pencuri ketika ia sedang mencuri).
Kalau, sdg mencuri/korupsi disaat itu si pelaku imannya hilang. Bila dijemput maut, agaknya surgapun luput.

وَلاَ يَشْرَبُ حِينَ يَشْرَبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ
(Tidaklah beriman seorang peminum khamar ketika ia sedang meminum khamar).
Kalau tengah minum yg memabukkan, menggunakan obat terlarang juga iman ybs. sedang terbang. Umpamanya mautpun datang. Kesempatan masuk surgapun melayang.

Kalau bgt misalnya seorang sedang selingkuh, sedang melakukan korupsi, sedang mabuk2an, menggunakan obat terlarang, saat itu pula imannya TERBANG.

Inilah barangkali maksud Nabi Muhammad .s.a.w. memberitahukan bahwa dpt saja seseorang kurang sehasta lagi masuk surga, lalu batal.
"...................................
إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ

"sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. .(Riwayat Bukhari dan Muslim).

Ngeri juga yaa!!!, bagi yg rajin ibadah, bila kecele diakhir perjalanan umur, bisa saja batal mendpt surga.

O.k.i. nampaknya kuncinya adlh ISTIQAMAH dlm beribadah, ISTIQAMAH juga menjauhi larangan agama, shg iman dan taqwa sll terjaga dg dmkn tdk ada peluang terbangnya iman.

Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

UJIAN ke HIDUPAN an

Pemeluk agama menyakini bahwa hidup di dunia ini sementara, nanti ada kehidupan akhirat yg abadi.

Di akhirat tlh menunggu Surga atau Neraka. Tentu tak seorangpun ingin masuk Neraka, cita2 setiap orang berharap Surga. Tak ada pilihan di daerah ABU2.

Ihtiar masuk surga dipandu ajaran agama, intinya IMAN dan TAQWA, berupa hubungan setiap diri kepada Allah. Implementasi iman dan taqwa itu terindikasi berbuat baik sesama manusia dan seluruh mahluk ciptaan Allah.

Perihal BERIMAN, hrs melalui pembuktian
seperti dingatkan Allah dlm Al-Qur'an surat Al-Ankabut ayat 2:
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, Kami telah beriman dan mereka tidak diuji?"

Pertama: Ujian dpt berwujud suka cita, sekses, kemewahan kesenangan hidup, kondang terpandang serta jabatan yg disandang.
Kedua: Ujian boleh jadi berupa duka cita, hidup sulit, kegagalan bertubi, terpojok hina dimata manusia.
Lebih banyak orang lolos diujian disebut terakhir ketimbang ujian kesenangan disebut pertama.

Yang lolos dari ujian2 itu, baik ujian menyenangkan maupun ujian ekstrim menyulitkan hanyalah orang yang TAQWA.
Sebab buat orang yg taqwa Allah janjikan memperoleh 8 reward. Dari 8 reward itu 4 akan diberikan di dunia dan 4 lagi di akhirat nanti.

Di akhirat tidak diuji lagi hanya dimintai pertanggungan jawab. O.k.i. empat reward bagi si TAQWA di dunia diangkat tulisan ini. Empat reward itu cukup sbg sarana buat lolos ujian kehidupan karena:

1. DIBERIKAN JALAN KELUAR
 وَمَنْ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا
(Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya) surat Al-Talaq ayat 2.

2. DIMUDAHKAN SEGALA URUSAN.
وَمَنْ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ اَمْرِهٖ یُسْرًا
(Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya) At-Talaq ayat 4.

3. SELALU DLM KECUKUPAN
وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ
(Dan barang siapa bertawaqal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya) At-Talaq ayat 3.

4. DIBERI REZEKI TAK DI-SANGKA2
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
(dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya) At Talaq ayat 3.

Dg dmkn ujian dlm bentuk apapun orang yg Taqwa akan dpt menyikapinya. Manakala diuji dg menemukan jalan buntu ditolong Allah dg diberikan "Jalan Keluar"

Dlm hal diuji dg kesibukan aktivitas karena kududukan atau bisnis, atau masalah kehidupan lainnya disiapkan Allah "kemudahkan segala urusan"

Bagi yg hidup pas2an, perolehan rezeki meskipun tak banyak ttp sll dlm kecukupan. Pas ada keperluan datang rezeki mencover kebutuhan.
Juga bagi yg dpt rezeki berlebih mensyukuri limpahan reziki itu dg bersyukur tdk malah tetap merasa kurang. Sebab kepadanya oleh Allah diberikan "rasa kecukupan"

Pencari rezeki di sektor formal volume pendapatan sudah terukur. Tentu amat bersyukur bila sesekali datang rezeki diluar dugaan (halal tentunya). Penggiat di sektor non formal akan lebih sering memperoleh rezeki yg tak disangka-sangka ini sbg anugerah Allah. Kadang rezeki yg direncanakan masuk ternyata tidak jadi, malah yg tak di tergetkan justru yg datang.

Dari uraian di atas untuk memberi semangat hidup ini. Bagus di tadhaburi surat Al-Bakarah 214.
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَـنَّةَ وَ لَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَآءُ وَالضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ
"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, Kapankah datang pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat"

Sudahkan kita mengalami ujian2 hidup ini, sejauh ini apakah kita termasuk orang yg lulus di ujian kehidupan ini.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

ISI HIDUP.

Tak seorangpun pernah merasa mengisi aplikasi untuk hidup di dunia ini. Kita hadir ke dunia ini atas kehendak YANG MAHA KUASA.

Isi hidup ini dpt dikelompokkan:
1. Senang, suka, bahagia.
2. Sedih, susah, duka.
3. Sehat.
4. Sakit.

Senang, suka, bahagia.
Kesenangan, suka cita dan kebahagian Sering dilambangkan dg kesuksesan limpahan materi, berkedudukan terpandang. Walaupun ukuran bahagia tak mesti indikatornya sukses, berlimpah materi dan kedudukan tinggi.

Sedih, susah, duka.
Kesedihan, kesusahan duka nestapa, disebabkan kegagalan, hilangnya harta benda, hilangnya jiwa sanak keluarga atau orang tercinta, turun jabatan. Kadang terselip hikmah besar di dlm duka dan kehilangan serta kegagalan.

Sehat.
Dambaan setiap orang untuk sll sehat, namun dlm rentang kehidupan yg membentang dari lahir ke ajal ter-isi-lah dengan sehat dan sakit. Jasmani sakit ihtiar berobat, rohani sakit kepada Allah mendekat dan bertaubat.

Sakit.

Keadaan phisik, perasaan yg beda dari keadaan normal. Semua orang mrasakan sakit. Kadar sakitnya saja yg tak sama. Rata2 manula kebagian penyakit kronis, inipun beda setiap individu.

Asik ngobrol sesama manula berpenyakit kronis di ruang tunggu poli rumkit. Ternyata penyakit masing2 bervariasi. Ada yg kena diabet tanpa kolesterol. Ada yg kolesterol tdk diabet. Ada penderita jantung rangkap diabet.

Bab jantung ada yg penyempitan, ada yg klep, ada yg aritme. Aritme macam2 lagi. Ada yg denyut nadi ketinggian, kerendahan dlsb.

Sadarlah kita bahwa ISI HIDUP kita masing2 walau klompoknya sama seperti saya ungkap di awal tulisan ini, namun variasi ISI HIDUP tiap individu beragam, sekalipun kembar identik. Semua tlh di tentukan oleh YANG MAHA KUASA.

Seluruh isi hidup ini dlm terninology iman disebut TAQDIR.

Dalam menjalani hidup ini, ketika datang ISI HIDUP silih berganti dlm wujud apapun janganlah sampai kita termasuk kelompok manusia seperti di sebutkan Allah dlm Al-Qur'an surat Al-Isra' ayat 83:

وَاِذَاۤ اَنْعَمْنَا عَلَى الْاِنْسَانِ اَعْرَضَ وَنَاٰ بِجَانِبِهٖ ۚ وَاِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَـئُوْسًا
"Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia, niscaya dia berpaling dan menjauhkan diri dengan sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan, niscaya dia berputus asa".

Dlm konteks ISI HIDUP ini Nabi Muhammad s.a w. tlh memberi informasi bahwa sblm kita tercipta:
"........................................................
، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِكَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ
.... (رواه البخاري ومسلم)

" ..............Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya.........................."
(Riwayat Bukhori dan Muslim).

Smg kita termasuk orang yg bersabar ketika mengalami musibah, bersyukur bila mendapat keberuntungan.

Aamin. Barakallahu fikum.
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Monday 3 December 2018

Multiplier effek JANJI

"Kan hari ini jaitan kita hrs diambil. !", diingatkan si suami kpd istrinya. Di jawab istri "Ndak diambil ini ari juga ndak apa2 tak mungkin dilelang"

Dialog di atas jama' terjadi dlm keseharian. Tapi kalau diurai lebih lanjut, kesungguhan menepati janji itu adalah sangat penting, sepanjang tdk ada aral melintang yg tak terhindarkan. Sebab janji kita kepada seseorang kadang mempunyai MULTIPLIER effek yg cukup luas. Andaikan si penjahit yg berjanji hasil karyanya diambil hari ini, sdh memasukkan dlm cash flow usahanya bahwa hari ini akan diterima uang sekian katakanlah rp 600rb untuk 3 potong baju. Sementara itu cash flow itu sdh dicadangkan pula untuk pengeluaran tunai hari itu. Misalnya penjahit mencadangkan untuk memenuhi kewajibannya ke pihak lain, umpamanya membayar tukang merenovasi rumah atau keperluan2 lain. Kalau hari itu cash masuk urung diterima, dpt saja terjadi penjaitpun menunda pembayaran kpd pihak lain. Pihak ke tiga yg gagal terima uang hari itu, berlanjut akan menunda keperluannya atau pembayaran ke pihak ke empat. Ini berlanjut jika pihak keempat juga kalau satu2nya harapan untuk membayar ke pihak ke lima adlh uang dari pihak keempat. Terjadilah gagal bayar berantai mrpkn MULTIPLIER effek dari cedera janji.

Masa remajaku sblm menamatkan SMA pernah ikut nyambil sbg penjahit. Guruku menjahit, sering sekali tak tepat janji menyelesaikan jahitan pelanggan, karena begitu banyaknya pelanggan jahitan beliau. Sesekali pernah ku tanya, ttg tdk nepati janji itu. Sering ku dengar sendiri, pelanggan yg nyerahkan bahan minta selesai tgl tertentu, lalu guruku itu mengiyakan, ini jadi jawaban beliau atas pertanyaanku itu "yg janji bukan saya kan dia sendiri". Kpd pelanggan tertentu yg menurut pengamatan beliau pakaian tsb memang diperlukan tgl tertentu, beliau prioritaskan, supaya MULPTIPLIER effek terhdp janji tdk terjadi. Ketika itu ibu kota kabupaten kelahiranku belum syarat penduduk, rata2 saling kenal jadi guru jahitku itu tdk mengeluarkan tanda terima dari penyerah bahan, hanya mencatat di buku ukuran, nama pengorder sambil lekatkan guntingan kain hi halaman buku itu, sbg tanda siapa dg bhn apa. Janji yg diucapkan pengorder juga ditulis di buku itu.

Kuakui kepiawaian beliau mengelola pelanggannya. Waktu itu usia Almarhum Guru jahit ku itu cukup sepuh l/k 50 han tahun, semetara diri ku di bawah 18 tahun. Banyak kearifan, kesabaran yg beliau tunjukkan menghadapi pelanggan yg dpt kupelajari dari guru jahit ku yg ku sapa "PAK LONG" itu.

Kumaklumi bahwa kerjaan menjahit pekerjaan manual yg punya kapasitas terbatas, tak dpt di paksakan melebihi kemampuan. Jadi kalau banyak langganan, berisiko tak dpt penuhi janji. Salut Pak Long punya feeling prioritas, shg walau ada kalanya tak tepat janji pelanggan tetap setia, buktinya lain kali menyerahkan bahan lagi.

Tuntunan qur'ani soal janji dpt dipetik antara lain:

Al-Isra' ayat 34:
وَاَوْفُوْا بِالْعَهْدِ , اِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْــئُوْلًا
(dan penuhilah janji, karena janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya).

Bahwa kebaikan itu --- (Al-Baqarah ayat 177):
.........................................وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ
...............وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا

(.................orang-orang yang menepati janji apabila berjanji..................)

Kini bagi yg sedang menabur janji, kiranya ramuan janji di kira2 apakah nanti dpt terpenuhi sebab di dunia kan ditagih penerima janji sebab janji cedera ber MULTIPLIER effek yg luas. Yakinlah di akhirat nanti dimintai pertanggungan jawab.

Bagi penerima janji, sbg ihtiar jangan dicederai janji, pilihlah orang yg berjanji itu memiliki ciri2 seperti di isyaratkan Al-Baqarah 177:
Beriman kepada:
مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ (Allah)
وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ (ahirat)
وَالْمَلٰٓئِکَةِ (malaikat)
وَالْكِتٰبِ
 (kitab2 suci dari Allah)
وَالنَّبِيّٖن (Nabi2)
Implementasinya:
وَاَقَامَ الصَّلٰوة
(mendirikan shalat)
وَاٰتَى الزَّکٰوةَ (mengeluarkan zakat)
 وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا
(Menepati janji apabila berjanji)

Pihak yg berjanji memenuhi ciri2 di atas selalu akan berpegang dg firman Allah:
وَلَا تَقُوْلَنَّ لِشَايْءٍ اِنِّيْ فَاعِلٌ ذٰلِكَ غَدًا
اِلَّاۤ اَنْ يَّشَآءَ اللّٰهُ
"Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, Aku pasti melakukan itu besok pagi,
kecuali (dengan mengatakan), Insya Allah"
(Al-Kahfi ayat 23-24)

Dlm pada itu sbg penerima janji2 pun hrslah maklum bahwa tak satupun upaya manusia dpt terlaksana tanpa izin Allah.  Lalu sbg penunggu janji, harus jernih kan hati, adakah janji2 itu tdk ditepati karena sengaja tdk sekuat tenaga memenuhi janji. Atau sdh berihtiar tetapi karena bebagai hambatan dan keterbatasan janji tak terpenuhi.

Dpt saja "Pak Long", guruku menjahit tak dpt penuhi janji ke pelanggan, karena 3 hari tak dpt bekerja lantaran sakit.

Dmkn mungkin sekedar masukan untuk pihak penebar janji dan bagi kita  penerima janji. Pada dasarnya cita2 sbg anak bangsa agar tercapai masyarakat adil makmur aman sejahtera di bawah lindungan dan redha Allah s.w.t. baldatun thayyibatun warabbun ghafur.

Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

Sejujur CERMIN2

"Buruk muka cermin dibelah", demikian kata pepatah. Makna pepatah, kalau awak tak tampan, ya di cermin wajah ditampilkan cermin tetap tak tampan, jangan salahkan cermin. Cermin jujur, menampilkan seperti yg tampak. Cermin datar tak merubah apa yg berada di depan Cermin.

Kalau diibaratkan sahabat, cermin adlh sahabat yg jujur, memberikan informasi apa adanya tak menambah tak mengurangi. Walau tdk 100% jujur ttg qt, tapi msh tetap tak lebai, tak mau melebihkan atau mengurangi ttg qt apa adanya.

Namun tetap saja msh ada ketidak jujuran cermin, sebab yg tampak dlm cermin mata atau kuping, anggota badan qt sebelah kiri dlm kenyataan adalah sebelah kanan. Dng demikian juga tdk sebenarnya.

Kalau dihadapan kepada memilih sahabat yg JUJUR, Cermin itulah yg terbaik jadi pilihan qt, walau jujurnya hanya dipermukaan. Dengan cermin dpt kelihatan keadaan qt walau serba terbalik, tapi tetap tegak lurus. Cermin tdk mau memutar balikkan fakta.

Karena sdh tau tampilannya serba terbalik (kiri-kanan), jadi bila ketika dihadapan cermin usai makan bersambal misalnya, ada serpihan cabe nempel di gigi seolah digigi kanan di cermin, kitapun dg cekatan mencutik gigi bagian kiri, supaya tu cabe ndak merusak penampilan.

Falsafah CERMIN ini agaknya bagus juga jadi i'tibar buat kita semua:
*Bagi yg sedang memilih sahabat yg akan kita percaya mengelola kepentingan qt berbangsa bernegara.
*Juga buat yg sdng atau nanti terpilih sbg sahabat rakyat mewujudkan cita2.
Seyogyanya sahabat terpilih, bukan seperti pepatah di atas, smg pilihan qt yg terpilih nanti siap dikoreksi, siap memperbaiki diri, bila kebtln ada terlanjur keliru. Sbg pemilih hrs senantiasa siap menjelma sbg cermin sbg sahabat bagi yg terpilih.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ (أخيه) الْمُؤْمِنِ

Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin.

Dmkn tamsil cermin dikehidupan.
M. Syarif Arbi.

AIB hrs disembunyikan

Setiap manusia punya rahasia pribadi yg tak ada seorangpun yg tau, kecuali dirinya sendiri dan Allah. Bagi yg iman kpd Allah yakin betul Allah tau rahasia pribadinya. Bagi yg tdk beriman menyangka hanya dirinyalah yg tau rahasia pribadinya.

Tentu sbg manusia tak kan suka kalau rahasia pribadi yg ditutupinya, diketahui orang. Rahasia pribadi itu meliputi semua keadaan, termasuk keburukan qt yg tidak tampak oleh orang lain. Dlm pada itu mana pula ada manusia yg tak punya sisi jelek atau aib atau kekurangan.

Sadar bahwa tiap diri punya aib tak mau terbuka, ditutup rapat agar ndak ada orang yg tau. Di agama Islam setiap kali shalat ber do'a ketika duduk di antara 2 sujud, dari 8 butir do'a, butir ke tiga do'a tsb: "WAJJBURNI" (artinya: "cukupkanlah sgl kekurangan ku") d.h.i. termsk minta ditutupi sgl kekurangan dlm pengertian kejelekan, perbuatan tak baik pernah qt lakukan mrpk aib qt.

Mungkin diantara qt ada yg jika aib qt terbuka, orang tak akan lagi menghargai.
Selanjutnya akan merasa tdk berarti di hadapan masyarakat. Berujung orang yg tadinya yakin akan kejujuran qt niscaya beralih pilihan.

Berbicara soal AIB, bukan saja aib diri yg hrs ditutup rapat, tetapi aib teman, aib orang lain wajib kita tutupi setidaknya jangan malah membukakan, mengumbar aib orang lain.

WAMAN SATARA 'ALA MUSLIMIN FIDDUN-YAA SATARALLAHU 'ALAIHI FIDDUN-YAA WAL AKHIRAH" (Dan barang siapa yg menutupi =aib= seorang muslim di dunia, maka Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat) (Hadits Riwayat Iman At-Tirmidzi).

Adapun aib diri sendiri secara tegas dilarang membukanya seperti hadits Muttafakun alaih dari Abu Hurairah r.a. setiap ummatku dimaafkan, kecuali orang-orang yg al Mujaahiriin.

Pengertian MUJAAHIRIIN adalah pamer dan bangga lakukan maksiat dan perbuatan dosa dilakukan tak diketahui orang tapi diceritakan kpd orang lain.

Diantara kedzaliman dan kebodohan manusia terhadap dirinya sendiri adalah ia membuka aibnya padahal sebelumnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menutupnya. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim
dari Abu Hurairah.
كُلُّ أُمَّتِيْ مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِيْنَ وَإِنَّ مِنَ الْمُجَاهِرِةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِالْلَيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحُ وَقَدْ سَتَرَهَ اللهُ فَيَقُوْلُ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ البَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وُيُصْبِحُ يَكْشِفُ سَتَرَ اللهُ عَنْهُ
“Setiap ummatku akan mendapatkan ampunan dari Allah Azza wa Jalla kecuali al Mujaahiriin yaitu semisal ada seorang laki-laki yang mengerjakan sebuah perbuatan pada malam hari kemudian ia menjumpai waktu subuh dan Allah telah menutupi aibnya. Lalu laki-laki tersebut mengatakan, “Wahai Fulan, aku telah mengerjakan sebuah perbuatan buruk/jelek ini dan itu”. “Maka itulah orang yang malamnya Allah telah menutup aibnya lalu ia membuka aibnya sendiri di waktu subuh.

Jelaslah sdh ajaran agama,  bahwa AIB diri sendiri dan AIB orang lain WAJIB ditutupi. Kalau membuka AIB orang (misalnyapun itu benar) saja dilarang, apalagi membuat berita tak benar tentang AIB orang, tentu sangat2 dilarang dan jelas itu bukan tuntunan agama.

Smg Allah mengampuni sgl dosa qt baik yg sengaja maupun tdk disengaja. Smg sahabat yg mengetahui aib qt turut menutupi aib qt dan smg qt tdk termasuk orang MUJAAHIRIIN.

Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.