Thursday 31 May 2018

GERBANG Taqwa.

Mhn izin kpd ustadz/ustadzah yng mungkin membaca artikel ini, saya mengibaratkan umpamanya taqwa itu suatu kota yg akan qt tuju, untuk masuk ke kota tsb harus melalui 4 gerbang berurutan:
Gerbang PERTAMA adalah MUSLIMin.
Seseorang dikatakan tlh masuk Islam disebut "muslimin" dan "muslimat" orang Islam lelaki dan perempuan. Untuk masuk Islam seseorang hrs lbh dahulu mengakui:
1. Allah sbg Tuhan, meniadakan tuhan-tuhan yg lain.
2. Mengakui Muhammad adlh Rasulullah.
Kedua pengakuan itu dikenal dg DUA kalimat SAHADAH. Sbg pintu masuk pertama masuk ke "rumah" Islam. Rumah Islam yg terletak di atas pondasi 2 kalimat sahadah itu dilengkapi dg 4 pondasi lainnya y.i.: SHALAT, PUASA, ZAKAT dan bagi yg mampu melaksanakan HAJI. Total 5 pondasi, lazim disbt rukun Islam.
Tak kurang dlm kenyataan, qt menemukan dlm masyarakat Islam di negeri qt. klompok yg hanya sampai di 2 kalimat penyaksian itu. Mrk sdh termasuk muslimin. Berarti ybs baru masuk di gerbang Pertama.
Indakator kelompok ini, mrk bergabung dg klmpok yg sdh masuk gerbang ke dua (Mukminin) nanti k/l 14 atau 15 hari lagi mrk memenuhi masjid-masjid atau lapangan, mrk ikut shalat idulfitri.
Gerbang taqwa ke DUA adlh MUKMINnin.
Orang tlh masuk ke gerbang taqwa ke dua, mereka sekurang-kurangnya sehari semalam bersahadat 9 kali. Karena ybs aktif melaksanakan shalat minimal shalat wajib, dimana total 9 kali mengikrarkan "tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi Muhammad Rasulullah". Indikator klmpok ini rajin shalat berjamaah ke masjid. Shalat subuh bg kebnykan orang sulit terbangun dan menuju masjid di fase ini sdh bukan masalah lagi bagi klmpok MUKMINnin. Singkatnya sesuai sebutannya mukminin (orang beriman).
Kalau iman sdh terhunjam,
ibadah bahkan menjadi idaman,
Tak peduli klpun ada bahaya mengancam.
Gerbang taqwa ke TIGA MUHSINnin.
Klompok ini tdk saja hanya sprt yg tlh melewati gerbang 1 dan 2, tetapi jg sdh mampu menebar kebaikan untuk sesama ummat manusia. Disamping baik sdh hamblum minallahnya juga baik hamblum mianannasnya. Tecermin dari banyak ibadah sosialnya, tangan ringan menolong orang, isi dompet mudah keluar untuk bederma, zakat tak pernah lalai infak sadakah dilakukan. Lisan terpelihara dari menyakiti orang bahkan yg keluar kata manfaat buat bnyk orang. Pokoknya ybs sesuai makna Muhsinin (baik). Senantiasa menebar kabaikan.
Gerbang taqwa ke EMPAT MUKHLISIN.
digerbang ini, klompok yg tlh melalaui gerbang 1, 2 dan 3. Ikhlas melaksakan semua itu hanya karena Allah semata terbebas dari mengharap penghargaan sanjungan dan pujian dari siapapun.
Soal ihlas ini pula, jadi barometer penilaian/ganjaran pahala di sisi Allah.
Di suatu masjid yg besar dan megah, dilengkapi AC dan sound system yg baik, karpet tebal menenggelamkan dahi. Jamaah masjid mbulag, ustadz yg mengisi ceramah bernas dan berbobot. Ini semua terkondisi oleh partisipasi semua pihak dari mulai:
tukang parkir,
penjaga sandal,
petugas kebersihan,
operator sound system,
MC (pengatur acara),
para pengurus dan
yayasan pengelola masjid,
Jamaah dimana darinya diperoleh dana operasional masjid.
Para ustadz dan ustadzah dari mrk diraih ilmu penuntun ibadah perawat kalbu.
Setiap orang yg terlibat tadi beda perolehan pahalanya dari Allah tergantung kadar keihlasannya. Boleh jadi petugas kebersihan yg dpt paling besar, ketimbang ustadznya. Lantaran misalnya si petugas kebersihan bgt ihlas dlm tugasnya, tak saling iri dg petugas lainnya. Pokoknya pastabikul hairah dlm membuat masjid bersih dan nyanam.
Sementara ustadznya dlm mengisi ceramah misalnya tertanam rasa hebat diri, motivasi dakwah tertumpang kuat popularitas dan imbalan. Mungkin-mungkin pahalanya kalah dg petugas kebersihan tadi. Wallahu 'alam bishawab.
Tetapi yg jelas bahwa soal keihlasan inilah jadi butir negosiasi iblis sblm meninggalkan surga. Mari kita tadaburi buat renungan hari ke 15 puasa qt.
Ktk Allah mengusir iblis, terjadi dialog Allah vs Iblis:
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَاُغْوِيَنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَ
اِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ
"(Iblis) menjawab, Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,"
"kecuali hamba-hamba-Mu yang MUKHLASIN".
(QS. Surat 38 Sad, Ayat 82 dan 83)
Nampaknya hanya orang-orang ikhlas lah yng tak dpt tergoda iblis yg mencanangkan akan menggoda manusia dari 4 arah.
ثُمَّ لَاٰ تِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَآئِلِهِمْ ۗ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ
"kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur."
(QS. Surat 7 Al-A'raf, Ayat 17).
Padahal bila tergoda iblis, Allah janjikan:
قَالَ اخْرُجْ مِنْهَا مَذْءُوْمًا مَّدْحُوْرًا ۗ لَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ لَاَمْلَــٴَــنَّ جَهَنَّمَ مِنْكُمْ اَجْمَعِيْنَ
"(Allah) berfirman, Keluarlah kamu dari sana (surga) dalam keadaan terhina dan terusir! Sesungguhnya barang siapa di antara mereka ada yang mengikutimu, pasti akan Aku isi neraka Jahanam dengan kamu semua."
(QS. Surat 7 Al-A'raf , Ayat 18)
Nah taulah qt bahwa penangkal rayuan iblis adlh IKHLAS gerbang taqwa ke EMPAT. Mudah-mudahan puasa Ramadhan mengantarkan qt ke gerbang keempat dimaksud. Aamiin. Barakallahu fikum. Wslm M. Syarif Arbi.

No comments:

Post a Comment