Wednesday 2 May 2018

Merindukan SURGA

Orang yg normal dan dianya beragama mesti berharap masuk surga setelah kehidupan didunia ini. Yaitu setelah mati, di ahirat nanti.
Sekalipun dianya tdk menganut agama, dianya yakin pasti dirinya akan mati, cuma dia yg model ini, konon nganggap bgt mati abislah sdh perkara. Adapun kihidupan akhirat kelompok ini nganggap hanya produk peramal masa depan yg kebenarannya diragukan sebab si peramalpun blm pernah pergi ke sana. Biarkanlah kelompok ini bangga dg fahamnya, yg blm tentu benar-benar difahaminya itu. Kita cuekin saja kelompok ndak percaya agama itu di tulisan ini. Sebab kelompok orang tdk percaya ada kehidupan ssdh kematian, sejak zaman Nabi Muhammad s a.w. berda'wah sdh ada. Allah Abadikan dlm Al-Qur'an a.l. di surat Al-Isra' 49, Mu'minun 82, As-Safat 16, Al-Waqiah 47. Baik di kutip salah satunya:
وَقَالُوْۤا ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا وَّرُفَاتًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَ خَلْقًا جَدِيْدًا
"Dan mereka berkata, Apabila Kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apakah Kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?"
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 49)
Persyaratan menjadi penghuni surga itu sdh diberi petunjuk oleh Allah y.i.:
1. Beriman
2. Beramal shaleh (mengerjakan kebajikan)
Mari kita tengok dan camkan seperti termuat dlm Al-Qur'an, surat Annisa ayat 57.
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۤ اَبَدًا ۗ لَـهُمْ فِيْهَاۤ اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۙ وَّنُدْخِلُهُمْ ظِلًّا ظَلِيْلًا
"Ada pun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Di sana mereka mempunyai pasangan-pasangan yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman."
3. Sukses dlm menghadapi ujian Allah, selama menjalani hidup di dunia ini. Syarat tsb dpt disimak dlm Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 214 seperti berikut:
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَـنَّةَ وَ لَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَآءُ وَالضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ
"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, Kapankah datang pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat."
Salah satu wujud orang yg merindukan surga adalah senantiasa setiap waktu berdo'a. Diantara do'a itu:
ُ رَبَّنَاۤ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
( Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.)
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 201)
Perihal do'a di kabul Allah atau tidak, bila mengacu pendapat "Ibrahim Adam" Tuan Alim Bagdad yg wafat th162 H, ada 10 perkara penyebab do'a tertolak.
Sudah 4 perkara kutulis komentarnya dlm 3 kali publish. Dg assumsi ada sidang pembaca yg berkenan luangkan tempo membacanya, walau tdk "menjempol" atau tdk "ngomentar" pun tdk mengapa, yg penting pesan tlh tersampaikan.
Perkara yg ke 5 ku paparkan ditulisan ini. Yaitu menurut Ibrahim Adam "MERINDUKAN SURGA TETAPI TDK MELAKSANAKAN AMALAN-AMALAN SHALEH" menyebabkan hati menjadi MATI, hati yg MATI menjadi sebab do'a tertolak.
Di atas agaknya 2 untai ayat dpt jadi panduan kita agar dpt membuktikan diri ini masing-masing "MERINDUKAN SURGA" dg
1. Kian hari mempertebal iman
2. Malam harinya sdh merencanakan besok akan berbuat kebaikan apa. Ttg terlaksana atau tdk, kembali ke "la hau la wala kuata illa billah". Namun bila tak terealisir sdh bernilai SATU kebaikan, karena sdh berniat.
3. Ber-SABAR bila didera musibah, ber SYUKUR ketika medpt nikmat, ber-Tawakkal dlm berihtiar. PASRAH (REDHA) atas apapun ketentuan Allah memberikan hasil ihtiar/usaha kita.
Smg penulis dan para pembaca terhindar dari salah satu dari 10 penyebab matinya hati berdampak tertolaknya do'a tsb. Perkara penyebab matinya hati yg ke 6 sampai 10, Insha Allah disambung di tulisan selanjutnya.
Bila dpt dipetik kebaikan ditulisan ini datang dari Allah dan Rasul-Nya. Kalau terselip kekeliruan itu karena kealpaan dan kekurangan ilmuku, tlng dimaklumi dan sekaligus dimaafkan. Wallahu 'alam bishawab. Barakallahu fikum. Wslm. M. Syarif Arbi.

No comments:

Post a Comment