Saturday 29 May 2021

Opsi Memilih RIZKI.

 

Seuntai kalimat bijak membuat optimis hidup ini, nenek ku semasa hidup pernah mengatakan “Ulat di dalam batu saja pasti kan mendapat rizki”. 


Bagaimana ceritanya seekor ulat kok ada dalam batu. Tentu semulanya dia belum menjadi ulat, tentulah tadinya makhluk ini begitu halusnya, sehingga dapat masuk ke pori-pori kecil dari sebuah batu besar. Kebetulan di dalam batu besar itu ada rongga yang kemudian mahluk cikal bakal ulat itu dapat mukim.  Ulat tadi tumbuh berkembang di dalam batu tersebut, sudah pasti si ulat mendapat rizki, kalau tidak mana mungkin ia dapat membesar.


Kata bijak nenekku ini, sungguh dalam…….. pengertiannya, untuk memberikan semangat dan motivasi buat kehidupan, bahwa jangankan lagi kita sebagai manusia yang lengkap panca indra, hidup bebas tidak terkungkung di dalam batu, jelas bahwa kita pasti mendapatkan rizki, sebab ikhtiar kita kan lebih luas dapat dilakukan.


Bila direnung lebih dalam memang rizki untuk seluruh makhluk ini ada dua jenisnya, kalau boleh diberi nama;  

* RIZKI PASIF dan  

* RIZKI AKTIF. 


RIZKI PASIF

Tidak terkecuali, semua makhluk yang bergerak dan yang tidak bergerak menerima rizki pasif ini. Contohnya setiap makluk hidup di darat menerima oksigen sebagai rizki yang diterimanya untuk bernafas. Semua makhluk di daratan dan dipermukaan lautan menikmati sinar Matahari. 


Baik juga bila diambil tamsil, bagaimana seekor kupu-kupu. Asal hidupnya dalam kepompong. Calon kupu-kupu ini ketika dalam kepompong dapat dipastikan dianya mendapat rizki, hingga dapat tumbuh berkembang sehingga perlahan-lahan tapi pasti setelah masa yang ditentukan oleh Yang Maha Kuasa, diapun keluar dari kepompong menjelma menjadi mahluk baru yang dapat terbang berupa Kupu-Kupu. 


Nah ketika sudah mulai dapat terbang maka sebagian rizki pasif untuknya sudah tidak diterimanya lagi, walau masih ada berupa terangnya sinar Matahari, oksigen untuk bernafas. Untuk hidup selanjutnya sang Kupu-Kupu harus berikhtiar dengan mengepak-ngepakkan sayapnya untuk menghampiri aneka bunga guna mengisap sari madunya untuk mempertahankan hidupnya sampai waktu yang di tentukan. 


Begitu pula tamsil ini bagi manusia, bila sudah dapat berdiri sendiri, rizki sudah harus mulai dikais, tidak lagi hanya mengandalkan rizki pasif. Tidak lagi mengharapkan supply dari ORTU. Masa bayi rizki dari Ibu, selanjutnya stlh 2 thn sudah mulai latihan mendapat makanan dengan disuapi, lanjut nyuap sendiri. Sampai anak2, rizki banyak anak masih tergantung Ortu, walau ada anak2 yg kurang beruntung hrs mulai ngais rizki sendiri.


Sbgmn tamsil kupu-kupu, selama masih belum dapat berkegiatan sendiri, kupu-kupu masih dalam kepompong, manusia masih dikandungan ibu, setelah lahir ke dunia masih lemah rizki yang diterima adalah rizki pasif. Maha benar Allah dengan segala firmannya di dalam Al-Qur’an diantaranya seperti tertuang dalam surat HUD ayat 6.


وَمَا مِنْ دَاۤ بَّةٍ فِى الْاَ رْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَ يَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

"Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)."


RIZKI AKTIF

Kita manusia juga salah satu makhluk penerima rizki pasif dan aktif itu. Persoalannya rizki aktif untuk dapat menerimanya harus dengan usaha yang sungguh-sungguh. Usaha ini dapat dilakukan dengan berbagai bidang kegiatan. Manusia diberikan kebebasan pula untuk meraih rizki yang diterima secara aktif ini dengan upaya apa saja. Boleh berlomba-lomba dan juga boleh dengan cara apa saja. Disinilah peran agama dan aturan undang-undang untuk memberikan batasan pencari rizki aktif ini guna menentukan bagaimana memilih cara yang diperkenankan dan bagaimana yang tidak diperbolehkan. Manusia berpotensi FUJUR dan TAQWA;

فَاَ لْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰٮهَا ۖ 

"maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya,"

(QS. 91 = Asy-Syams: ayat 8)


Oleh karena itu manusia dapat saja mencari rizki dengan cara yang tidak halal, tetapi tak kurang juga banyaknya yang memilih jalan mencari rizki yang halal. 


Perlu difahami bagi orang yang beragama bahwa ikhtiar yang dilakukan disamping harus dengan cara halal, juga ada kadar yang telah ditetapkan oleh Allah s.w.t. jadi orang dengan lapangan usaha yang sama, ada yang sukses, sementara ada yang kurang sukses. Semua itu telah ditentukan kadarnya oleh Yang Maha Kuasa.

Rizki yang harus dicari secara aktif ini, telah diisyaratkan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat 45 Al Jatsiah ayat 22. 

 ":..........وَلِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍ بِۢمَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ


".......dan agar setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan."


Demikian renungan tentang RIZKI semoga, semakin menjadikan kita bersyukur.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta,   16 Syawal 1442 H.

28   Mei 2021.

(800.05.21).

Thursday 27 May 2021

Ooh PERETAS di akhirat takkan LEPAS.

Lebih sepekan ku tidak mem publish tulisan di FB dan ke pembaca di group W.A. Kupilih istirahat terlebih dahulu, karena akun WhatsApp ku di RETAS (Hack). Semula pengennya barang sebulan, tapi rasanya ada sesuatu yg hilang kalau tidak menulis. Maka kumulai lagi, semoga tdk di RETAS lagi.


Sekitar pkl 19 an,  tgl 21 Mei 2021 menjelang hampir adzan Isya' Hp W.A berbunyi tanda W.A. masuk. Bgt dibuka pengirim adlh Orang yg sangat saya hormati yaitu Profesor  Promotor Disertasi saya beberapa tahun yang lalu. 


Berita pertama beliau bertanya saya ada di mana. Saya jawab saya ada di rumah. Pikiran saya terkait Idulfitri karena baru saja 8 hari bulan Syawal. Mungkin beliau sedang bersilaturahim ke kerabat di area dekat kediaman kami, sekalian mau mampir.


Pengirim dari  WA milik Profesor tsb.mengajak saya bergabung di suatu group W.A. 

Tentu karena yg ngirim W.A.  seorang yg sangat saya hormati; saya jawab Ok Prof.


Lanjut W.A. masuk lagi, pesannya masukkan kode (terlihat bbrp saat 6 digit), lalu hilang.

Saya W.A. beliau; Angka hanya sekilas Prof, saya tak sempat ingat.

Pengirim W.A. dari akun Prof tsb; menulis lagi: coba Bpk lihat di "pesan".

Benar kode angka tsb ada. Saya kirim di W.A saya, kode itu.......

Kamipun siap akan shalat isya bersama keluarga.


Stlh Isya, anak saya yg  tinggal tidak serumah dg kami W.A. ke Mamahnya: "Kayaknya Hp Papah di Hack". Karena anak kami tsb. dimintai pulsa yg ndak pernah saya lakukan.


Beberapa saat kmdn anak saya serumah juga katakan Hp Papah di Hack, disamping dia dimintai pulsa, juga tantenya menelpon bahwa Hp Papah di Hack, sgr lakukan langkah2 yg perlu.......

Bgt juga teman saya pengurus masjid konfirmasi via tlp, apa saya ada minta pulsa, semakin jelas Hp saya di Hack. 


Kami sgr siap2 akan berangkat ke Grapari Telkomsel di bilangan Tugu Tani. Namun atas dasar informasi internet, kantor tsb tutup pkl 19.00. 

Esok Sabtu buka pkl 08.00.


Malam itu kemenakan dari Malang tlh terlanjur kirim pulsa 200 rb,  2 x ke dua nomor jadi ketipu 400rb. Karena kata si PERETAS kiriman yg pertama salah nomor.

Adik kami di Yogya, langsung ke kios pulsa mengirim 200 ribu, karena yakin yg minta adlh saya, sebab dari nomor W.A. saya, dilengkapi dg foto saya.


Pagi 22 Mei 2021, langkah kami lakukan:


1. Lapor ke Polsek di wilayah kami, stlh dpt bbrp penjelasan dari Bpk Polisi, beliau arahkan kami ke Polres.


2. Kami ke Polres, dpt penjelasan bahwa yg sdh dirugikan secara materiil adlh kemenakan kami di Malang dan Adik kami di Yogya, maka merekalah yg harus lbh dahulu membuat laporan polisi. Laporan tsb minta dikirim ke saya. Selanjutnya laporan tsb dikirim ke seluruh nomor2 yg biasa saya hubungi.


Saya juga kemukakan kpda petugas Polres, bagi saya menghendaki agar dg laporan ini agar bila si PERETAS menggunakan nomor dan foto saya dpt jadi alat bukti bahwa bukan saya melakukan penipuan,  saya tlh melapor. Juga bila PERETAS menulis yg tdk senonoh mencemarkan nama baik saya, laporan ini membuktikan itu bukan tulisan saya. Namun penjelasan petugas tetap seperti butir 2 di atas.


Anjuran pihak Kepolisian itu kami teruskan ke adik dan kemenakan yg sdh ketipu.


3. Ke Grapari, dpt arahan agar sim card yg tadinya kami cabut dari HP  agar diaktifkan kembali, kemudian kirim kabar ke semua nomor2 yg biasa saya hubungi bahwasanya W.A. saya di Hack.....dg menambahkan berita jangan melayani permintaan apapun dll.


Hal tsb tlh saya lakukan tgl 22 Mei 2021 diantaranya dg mengirim ke nomor yg biasa saya kirimi artikel saya, keluarga, para teman2. Sedang di FB langsung saya informasikan bbrp saat stlh diketahui akun saya di RETAS.


Jelas bahwa ini perbuatan kezaliman. Orang yg dizalimi bgt banyak. Nama Prof dimaksud tlh dia catut sekaligus dicemarkan buat menipu. Bbrp mahasiswa sempat tertipu, seperti kemenakan dan adik kami tsb di atas. Rupanya hal yg sama dilakukannya untuk hampir seluruh kolega saya dan juga mahasiswa si Profesor. 


Namun sebagian besar lolos dari penipuan ini, karena memang modus, "minta pulsa", "transfer ke rekg.....", berita "anak ibu jatuh sekarang dirawat di RS perlu dana.... transfer ke....."  sdh bahasa "lama" lazim penipuan melalui HP sejak jaman SMS sampai jaman W.A. Akan tetapi ada saja yg pas "Apes", seperti halnya kemenakan dan adik kami dan mahasiswanya sang Prof. Termasuk saya sendiri kok terkena mau ikut bergabung serta ikut nurut saja ngasih kode yg dikasih. 


Ybs tidak memahami bahwa apa yg dia lakukan itu, memang di dunia ini mungkin dirasakan nikmat, tak langsung disiksa Allah; masih ditangguhkan. Kalaupun disiksa lantaran do'a orang terzalimi terkabul, siksa dunia tak seberapa, tapi di akhirat nanti:


 وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ 

 “Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari dimana pandangan-pandangan terbelalak.” (QS Ibrahim: 42)   


Dari ayat tersebut jelas dinyatakan bahwa Allah SWT akan memberikan balasan kepada setiap pelaku kezaliman kelak di hari kiamat dimana setiap mata manusia akan terbelalak menyaksikan berbagai hal yang terjadi di hari kiamat. Bgt detail kezaliman mereka ditampakkan, dimintai pertanggungan jawab. Semua orang yg dizalimi, tertipu akan meng Klaim minta keadilan. Maka jadilah Penzalim tsb menjadi bangkrut andaikanpun ybs membawa amal2 kebaikan. Apalagi kalau PERETAS ini, bukan ahli ibadah, dosa2 orang2 yg terzalimi, ditipu akan di tumplekkan kepada si PERETAS.

Di dunia inipun ada harapan PERETAS sdh terima siksa Allah, karena do'a orang terzalimi insya Allah makbul.


Rasulullah ﷺ bersabda: 'Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan salat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.' (HR. Muslim No. 4678).


"........... إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ


Ayat dan hadist di atas dpt menjadi sedikit menghibur bagi para korban kezaliman.

Mereka yang menerima perlakuan yang tidak semestinya tak perlu terlalu risau karena pada hari kiamat kelak Allah akan  membalas pelakunya dengan balasan setimpal. Kalaulah tidak memperoleh pahala, karena si PERETAS bukan ahli ibadah, setidaknya dosa akan dikurangi di berikan kpd si penzalim termasuk si PERETAS.


Semoga PERETAS tersebut menyadari perbuatannya itu adlh menzalimi banyak orang. Pihak2 terzalimi semoga sabar menerima perlakuan PERETAS tsb. Juga semoga para pimilik akun dilindungi Allah diberikan ingatan untuk selalu waspada. Agar tdk terlanjur ikuti instruksi PERETAS seperti diriku.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 15 Syawal 1442 H.

27 Mei 2021.

(799.05.21).

Penyebab ke-SENGSARA-an

Dalam status sosial dan strata apa saja manusia tak ingin sengsara. Sebaliknya ingin bahagia.  Misalkanpun  kalaulah tidak bahagia-bahagia amat sekurangnya tdk sengsara. 


Hidup yg medium itu kadang lebih enak ketimbang hidup yg sangat...................

Jarang orang yg kehidupannya medium "sengsara", karena hidup medium kemampuan cukup meng-cover sekedar untuk kehidupan sederhana. 


Justru orang yg hidup mewah, kadang serba susah. Sebab segala sesuatu terikat "kata pantas". Pilihan alat transpor, pilihan tempat makan, pilihan tempat belanja, pilihan tempat nginap kalau bepergian...... dll bagi orang hidup mewah harus milih2 yg "pantas" tadi. Beda buat yg kehidupannya medium, semuanya ok-2, cocok2 dan pantas2 saja.


Sengsara itu dirasakan oleh manusia dari dua sisi yaitu Rohani dan Jasmani. Ada orang yg hidup mewah bergelimang harta bathin tersiksa, rohani menderita.


Setiap individu beda merasakan "kesengsaraan" itu. Seorang pemulung yg dari hari ke hari menjalani kehidupan jauh dari hygienist. Berjalan kadang tanpa alas kaki tak peduli hujan panas dan cuaca. Mereka terlihat biasa2 saja tdk nampak sengsara. 


Pernah kulihat ketika ku jalan pagi, seorang pemulung belum bangun, tidur pulas beralas karton di trotoar. Nyamuk DBD agaknya segan kpd mereka. Entah bgmn dg virus corona, mungkin juga sungkan singgah ditubuhnya. Sebaliknya blm tentu orang kaya rumah gedongan, segitu enaknya tidur.


Dari fenomena ini, kesengsaraan itu bersumber dari sekurangnya 5 (lima) hal:

1. Kurang bersyukur.

2. Berpandangan picik.

3. Hati menjadi kesat

4. Tinggi angan2

5. Terlalu cinta dunia.


ad. 1. Kurang bersyukur.

Akan sengsara orang yg tdk mensyukuri apa yg tlh dia peroleh. Pikirannya selalu kurang puas. Akan lbh sengsara lagi, bila keadaannya dibandingkannya dg orang lain yg lbh tinggi.


وَاِ ذْ تَاَ ذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَ زِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَا بِيْ لَشَدِيْدٌ

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."

(QS. 14=Ibrahim: ayat 7).


ad. 2. Picik.

Pandangan selalu merendahkan orang lain. Orang yang memiliki sifat "picik" akan selalu apriori (dengki) thdp apa pun yg dikatakan atau dilakukan orang lain. Ia menganggap apa pun yg dilakukan atau dikatakan orang lain akan selalu salah, dan pendapatnya yg paling benar. Penderitaan yg ditimbulkan dari sifat ini adalah ketakutan yg dahsyat kalau orang lain berbuat lebih baik. Hidupnya akan selalu dipenuhi pemikiran bagaimana cara mengalahkan pendapat atau tindakan orang lain.


وَا للّٰهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ فِى الرِّزْقِ

Dan Allah melebihkan sebagian kamu atas sebagian yang lain dalam hal rezeki. (QS.16=An-Nahl: ayat 71)


ad. 3. Kesat Hati.

Hati yg kesat  adalah hati yg tlh mati atau hati yg dihinggapi penyakit rohani. Orang yg memiliki sifat ini tidak akan pernah menerima nasihat atau kebenaran yg disampaikan kepadanya. Sehingga, penderitaan yg ditimbulkannya adalah tersesat selama-lamanya. Dan, kelak di akhirat nanti termasuk golongan orang-orang yang merugi.


خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ


''Sesungguhnya Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.'' (QS 2 = Al Baqarah 7). 


ad.4. Tinggi Angan2.

Banyak berangan-angan. Perilaku ini hanya menyuburkan pekerjaan yg sia-sia dan mendatangkan kemalasan. Orang seperti ini pekerjaannya hanya menghitung "jikalau" dan "andaikan". Maka, bagi mereka adalah kesengsaraan jika angan-angannya tidak tercapai.


Sifat ini jelas bertentangan dengan sifat-sifat orang-orang beriman. Allah menyatakan: 


قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَوَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ


''Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari pekerjaan yang tiada berguna.'' (QS.23= Al-Mu’minun: 1-3).


ad. 5. Terlalu cinta dunia.

Dalam konteks ini  adalah kemauan yang keras meraih kesuksesan dunia. Pontang panting kerja mencari harta dunia, mencari kemuliaan dunia, sampai lupa ibadah kpd Allah. Segan beribadah sosial, menganggap zakat sedekah pemborosan dari harta yg dikumpulkan dg susah payah. Kelompok ini banyak yg berhasil meraih kemewahan dan kemuliaan dunia.......

Setiap orang memang hrs memikirkan dunianya karena memang hidup kita skrg di dunia. Bgmn mungkin kita beribadah maksimal kalau tak punya harta, bgmn bersedekah, berzakat dan berhaji kalau tak punya harta. Masalahnya akan jadi kesengsaraan bila ada kata "TERLALU" mencintai dunia itu yg bikin sengsara. Apalagi jika tlh maksimal usaha tak berhasil pula lbh sengsara lagi.


Dunia memang hrs di cari, karena

Allah memang perintahkan jangan lupakan bagian kita di dunia:


 وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

lengkap ayat:


وَا بْتَغِ فِيْمَاۤ اٰتٰٮكَ اللّٰهُ الدَّا رَ الْاٰ خِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَ حْسِنْ كَمَاۤ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْـفَسَا دَ فِى الْاَ رْضِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ

"Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan."

(QS. 28 = Al-Qasas: ayat 77)


yang perlu dicamkan bahwa dunia ini hanyalah kesenangan yang palsu:

وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَا عُ الْغُرُوْرِ

lengkap ayat:

اِعْلَمُوْۤا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَا خُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَا ثُرٌ فِى الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ وْلَا دِ ۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّا رَ نَبَا تُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰٮهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطٰمًا ۗ وَفِى الْاٰ خِرَةِ عَذَا بٌ شَدِيْدٌ ۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَا نٌ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَا عُ الْغُرُوْرِ

"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu."

(QS.57= Al-Hadid ayat 20).


Semoga kita pahami rambu2 penyebab kesengsaraan, guna menyikapi hidup ini agar kalau tidak bahagia2 amat tapi semoga tidak sengsara. Lebih utama di akhirat nanti bahagia.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 9 Syawal 1442 H.

21 Mei 2021.

(798.05.21).

Wednesday 19 May 2021

Menyikapi Artikel.

Sikap audience thdp artikel dakwahku, ada pembaca yg tertarik dan lantaran itu hatinya terbuka selanjutnya memperbaiki amalnya. Tidak sedikit juga ikut ambil bagian berdakwah dg men share artikel2ku tsb ke group masing2 agar lbh banyak terpapar dakwah terkandung dlm artikel tsb.


Mereka yg meneruskan termotivasi hadits berikut:

  عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم : مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ, فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ 

Dari Abu Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata, “Rasûlullâh ﷺ  bersabda, ‘Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” [HR. Muslim].


Insya Allah penulis artikel2 dakwah dan juga termasuk orang yg meneruskannya sehingga lbh banyak lagi pembaca, akan mendptkan pahala seperti dimaksud hadits di atas. Makin banyak orang yg mengikuti anjuran kebaikan terinspirasi dari artikel tsb maka sebanyak itu pula pahala yg tak terasa diperoleh. Aamiin.


Dalam pada itu bukan mustahil, walau tidak sepahit zaman Rasulullah  ﷺ ,  ada pembaca yg mencibir sambil bergumam "tausyiah lagi, tausyiah lagi, bosan, ntar over dosis agama". Pembaca kelompok ini, artikel dakwah dibaca sedikit ndak sampai ujung artikel, langsung alih layar.


Oleh karena itu para penulis artikel dakwah tak usah surut, jangan berhenti lantaran diantara ada sikap audience seperti di atas,  karena  Allah SWT berfirman:

وَلْتَكُنْ  مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ  عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ  وَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."

(QS.3 = Ali 'Imran ayat 104)


Kini kesempatan untuk berdakwah melalui tulisan terbentang luas, saban hari di tiap kesempatan terbuka peluang menyusun naskah dakwah secara tertulis. Namun tdk mudah melaksanakan dakwah, bgt juga dakwah secara tertulis. Banyak bentuk/model hambatan/tantangan yg mungkin ditemui.


Pernah diterima komentar dari seorang pembaca bahwa dianya ndak suka membaca tulisanku. Menurut ybs sekarang ini sdh banyak tausyiah di tv dan youtube juga tak kurang di masjid-masjid, dimana ustazdnya bernas ilmunya.


Sekitar dua tahun yang lalu ada satu group W.A. yg tlh kuikut di dlm group itu sdh lebih 5 tahunan. Adminnya men-delete salah satu artikelku, alasannya ada anggota yg tersinggung. 


Padahal artikel itu sama sekali tdk menyebut agama atau kepercayaan orang lain, dg dmkn tak patut siapapun tersinggung karenanya. Artikel itu ttg seorang jadi mualaf dimana tdk disebut asal agamanya kebtln aku yg memimpinnya bersyahadat di disaksikan ratusan jamaah usai shalat dzuhur di sebuah masjid besar di kawasan Jakarta Pusat.


Dengan berpegang ke hadits dan firman Allah di atas, artikel2ku tetap kuteruskan. Biarpun alamat W.A. yg kukirimi tdk komentar, sepanjang ybs tdk menolak seperti salah seorang pembaca tadi. Sedangkan ke group yg pernah men-delete artikel dakwahku, tetap saja kukirimi tulisan-tulisanku. Karena boleh jadi hanya adminnya atau sebagian anggota yg  berpendapat artikelku menyinggung, siapa tau anggota yg lain tak masalah.  

Pikiranku melayang kpd 

Rasulullah ﷺ, beliau berdakwah ditolak, dihina bahkan di sakiti. Masa' aku hanya di delete saja jadi surut. Tapi jika pribadi yg ndak mau terima yaah tak kukirimi lagi. 


Tantangan yg mungkin ditemui juga, bila yg membaca orang yg berilmu tinggi. Kadang ada yg kurang terima, apalagi apabila kalau misalnya dia berpandangan bahwa ilmu dirinya lebih mumpuni. 


Dengan keyakinan masih ada yg membaca, biar tak komen atau tidak terindikasi tlh membaca, ndak apa-apa, artikelku tetap kukirim, yg penting pesan tersampaikan, diharapkan bermanfaat bagi yg membaca. 


Pembaca yg membaca,  tdk komentar ttp umpamanya dpt memetik manfaat positip dari tulisan-tulisanku bernuansa dakwah tsb. justru insya Allah dari pembaca kelompok ini smg sangat bernilai tinggi buat catatan amal penulis.


Harapan akhirnya adalah smg Allah mencatat sbg tlh mengamalkan perintah Allah dan Rasul-Nya, biarpun kemampuan ilmu penulis terbatas hanya se ayat. Dengan acuan seperti dimaksud ayat berikut:

....... مَاۤ اَسْئَــلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْرٍ 

"......... Aku tidak meminta imbalan sedikit pun kepadamu atasnya (dakwahku)........."

(QS. Sad ayat 86).


Rasulullah ﷺ   berpesan, termasuk tentunya pesan itu untuk generasi kita skrg untuk meneruskan dakwah. 


Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda,

بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً


“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)


Sepatah katapun yg terucap tak kan luput dari catatan amal baik/buruk, yg kan diperlihatkan nanti di mahkamah yaumil kiamah. Apatah lagi sebuah artikel memuat ratusan patah kata. Semoga mrpkn catatan amal kebaikan.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 6 Syawal 1442 H.

18 Mei 2021.

(796.05.21).

Kadar IMAN

Iman ini kadarnya fluktuatif, adakalanya naik ada saatnya turun.

Iman adalah urusan hati/qalbu, tak ada orang lain yg tau iman seseorang. Diri sendiripun ndak tau persis kadar iman didirinya. 


Yg kita tau rukun iman itu ada 6: Percaya: Allah, Malaikat,  Nabi-nabi Rasul Allah, Kitab Suci yg diturunkan Allah, hari Kiamat, Qadar baik dan Qadar buruk.


Naaah yg turun naik atau bertambah berkurang iman itu apanya? .............

Tentu kepercayaannya itu. Lantas bgm "mengukur" iman itu sedang naik atau sedang turun; padahal iman itu abstrak, iman adanya di dlm qalbu.  


Iman yg bersifat abstrak itu akan "ter-refleksikan" dlm wujud nyata berupa si pemilik iman sanggup melakukan perbuatan kebaikan dan menghindari perbuatan mungkar.  Dorongan iman membuat seseorang beribadah tekun, bersedekah rutin, bersosialisasi di masyarakat baik, rendah hati, tak mau menang sendiri, tak gampang emosi. Pokoknya berakhlak mulia dan terus menerus merajut kebaikan.


Bulan Ramadhan baru saja kita lalui sepekan, dampak latihan peningkatan iman, selama sebulan semestinya masih berkesan. 


Di Ramadhan awal dpt disaksikan nampak naiknya iman secara kolektif masyarakat. Salah satu indikatornya dlm bentuk  shaf2 shalat berjamaah dan shalat terawih. Kelihatannya kulminasi atas naiknya imam di pekan pertama Ramadhan, ada masjid harus memanfaatkan lantai  dua, guna menampung jamaah.


Berdasarkan indakator shaf jamaah pula, dpt disaksikan  mulai turun iman ditandai dg turun jumlah jamaah dari lantai dua masjid ke lantai satu malah shaf di lantai satupun berangsur maju ke depan di pertengahan dan sampai akhir Ramadhan. 


Tapi bukan hanya dari indikator shalat berjemaah dan shalat terawih saja barometer mengukur kadar iman, masih ada sejumlah alat ukur lain mengukur kadar iman  direfleksikan dlm wujud amal perbuatan, yaitu:

1. Orang yg sanggup memberikan harta yg dicintainya 

.وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ

kepada:

a. karib kerabat.

ذَوِى الْقُرْبٰى

b. anak yatim.

وَالْيَتٰمٰى

c. Orang miskin.

وَالْمَسٰكِيْنَ

d. orang musafir.

 وَابْنَ السَّبِيْلِ

e. peminta-minta.

وَالسَّآئِلِيْنَ


f. memerdekakan hamba sahaya.

 وَفِى الرِّقَابِ


Selanjutnya diri ybs taat:

a. mendirikan shalat

وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ

b. menunaikan zakat.

وَاٰتَى الزَّکٰوةَ

Diikuti berkepribadian sabar dlm kemelaratan, penderitaan dan masa peperangan.

وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَالضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ

Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.".

اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا  ۗ  وَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ


(QS:2=Al-Baqarah 177).


Boleh jadi kakek2 nenek2 atau yg sdh uzur tak kuat lagi ke masjid atau dpt saja pemuda masih kuat dlm phisik tapi berhalangan syar'ie sehingga tdk dpt datang ke masjid namun mereka istiqamah, menjalankan ketaatan2 dirinci di atas, maka tak dpt pula mereka dikelompokkan berkadar iman yg turun.


Apalagi bila ybs beriman kpd Allah dan RasulNya, kemudian tak ragu2 berjihad dg harta dan jiwa:

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ   ۗ  اُولٰٓئِكَ هُمُ الصّٰدِقُوْنَ

"Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar."

(QS. 49 = Al-Hujurat ayat 15)


Semoga kita termasuk orang2 beriman, istiqamah beribadah dan sanggup berbuat kebaikan sbgm dimaksud indikator kadar iman.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 7 Syawal 1442 H.

19 Mei 2021.

(797.05.21). 

Monday 17 May 2021

MUDIK VIRTUAL.

Tradisi penduduk di banyak belahan dunia ini, di hari2 libur keagamaan "mudik", guna bertemu kembali dg sanak keluarga di kampung halaman.


Demikian juga kelaziman di negeri kita. Namun lebaran tahun 2021 ini karena pandemi Corona mudik dihindari.


Tapi kitapun bersyukur bahwa di kondisi tak bisa mudik, tak bisa berjabat tangan berjumpa phisik, Allah tlh kondisikan manusia temukan teknologi baru. Walau tidak dpt ber "tatap muka" kita dpt ber " tatap wajah" dan suara dg sarana "Virtual". Malah sekaligus dpt dialog antar keluarga berjauhan lokasi. Yg satu di Malang yg lain di Tuban, Semarang dan Jakarta bahkan antar pulau. Bertemu di satu layar, sambut omong dan melihat wajah.


Benar2 Allah selalu menyediakan kemudahan dlm kesulitan.


فَاِ نَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ۙ 

اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ۗ


"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,"


"sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."

(QS. 94 = Al-Insyirah ayat 5-6).


Demikianlah adanya selama kita masih di dunia, ternyata ke sanak saudara karib kerabat, masih ada sarana untuk dpt mengobat rindu melepas kangen. Berkat Allah menganugerahkan ilmu buat manusia, ditemukannya teknologi kimunikasi internet.


Tapi bagaimana halnya bila ibunda ayahanda tercinta sdh tiada, atau saudara baik adik, kakak tidak lagi beralamat didunia.  Kunjungan sekalipun virtual tak lagi dapat dilakukan.


Yang mungkin untuk dilakukan hanya berupa kunjungan spiritual yaitu dengan do'a. Kalau kita sdh meninggal, do'a anak2 kita yg shaleh dan shalehah-lah yg insya Allah dpt mengunjungi kita di alam kubur.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ


“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631).


Persoalannya adlh, bgmn kita mempersiapkan anak2 kita menjadi anak2 yg shaleh dan shalehah. Karena  anak2 anda   berpotensi beragam.


Al-Qur’an menginformasikan bahwa anak itu bagi ORTU berpotensi:


1.  Sebagai investasi. 

Potensi ini diinformasikan oleh Allah pada surat Yasin (surat ke 36)  ayat 12.


اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰ ثَا رَهُمْ ۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْۤ اِمَا مٍ مُّبِيْنٍ

"Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuz)."


Yang kita tinggalkan di dunia ini, setelah kita meninggal, adalah harta kekayaan dan juga anak keturunan. Bekas-bekas yang kita tinggalkan ini akan tetap dituliskan untuk kita, bila bekas yang ditinggalkan tersebut digunakan melaksanakan ibadah, bekas yang kita tinggalkan itu bermanfaat untuk ummat. Jadi anak keturunan yang saleh dan shalehah akan menambah cacatan kebajikan kita walaupun kita telah tiada.


2. Sebagai pemicu kelalaian. Potensi anak dapat menjadikan orang tua lalai kepada Allah, karena saking sibuknya mencarikan nafkah untuk anak-anak mereka, bekerja tak kenal waktu untuk menggumpulkan harta guna menjamin masa depan anak. Kesibukan membuat orang tua tidak sempat ibadah, tidak sempat menjalankan perintah-perintah Allah dan bahkan ada juga demi menggumpulkan harta untuk keperluan anak, rela melakukan hal yang dilarang, seperti berbuat curang, mencari rezeki yang subhat dan menjurus ke haram. Anak2 tak sempat dididik menjadi shaleh dan shalilehah.  Diingatkan Allah dalam Al-Qur’an surat Al Munafikun (surat 63) ayat 9.

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُلْهِكُمْ اَمْوَا لُكُمْ وَلَاۤ اَوْلَا دُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ ۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barang siapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi."


3.Sebagai musuh. 

Potensi anak dapat menjadi musuh seperti diingatkan Allah kepada kita melalui ayat 14 dari surat Taghabun (surat 64), berbunyi :


يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنَّ مِنْ اَزْوَا جِكُمْ وَاَ وْلَا دِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَا حْذَرُوْهُمْ ۚ وَاِ نْ تَعْفُوْا وَتَصْفَحُوْا وَتَغْفِرُوْا فَاِ نَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu *, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."


[*]. Maksudnya: kadang-kadang isteri atau anak dapat menjerumuskan suami atau ayahnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan agama. Nanti anak2 tdk menjadi anak2 yg shaleh dan shalehah yg bakal mem do'akan stlh ortu tiada.


4.Sebagai cobaan.

Surat At-Taghabun ayat 15 menyebutkan bahwa anak akan menjadi cobaan buat para orang tua.


اِنَّمَاۤ اَمْوَا لُـكُمْ وَاَ وْلَا دُكُمْ فِتْنَةٌ    ۗ وَا للّٰهُ عِنْدَهٗۤ اَجْرٌ عَظِيْمٌ

"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah pahala yang besar."


Tidak semua orang tua beruntung, mempunyai anak yang mudah diarahkan, mudah diatur. Kadang dapat anak yang maunya sendiri, orang tua berposisi “bagaikan ayam beranak bebek”. Induknya maunya mengiring anak jalan di daratan, sedang anak-anak pengennya bermain diair.  Kalau sudah begini orang tua betul-betul mendapat cobaan. Anak tdk menjadi anak2 yg shaleh dan shalehan. Berusa dan berdo'alah smg mereka diubahkan Allah, menjadi shaleh dan shalihah setidaknya stlh kita meninggal.


5. Sebagai pembela.

Anak2 menjadi anak2 yg shaleh dan shalehah berkat didikan ortu. Mereka mendo’akan orang tuanya baik masih hidup apa lagi sesudah mati. Do’a anak yang saleh dan shalehah diterima Allah. Sedangkan anak akan menjadi saleh bila sejak kecil sudah dibetuk. Allah memerintahkan kepada setiap anak untuk mendo’akan Ortu mereka seperti dinukilkan dalam Al-Qur’an ayat 24 dari surat Al-Isra. yang berbunyi.


 رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًا ۗ 

"Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil."


Semogalah kita menjadi orang-orang yang beruntung, masa tua dapat kita tutup dengan keberkahan usia, dapat dipergunakan semaksimal mungkin untuk beribadah kepada Allah S.W.T. sehingga berhak nantinya mendapatkan predikat Khusnul-Khatimah. Anak-anak keturunan kita menjadi saleh dan salehah. Orang tua kita yang telah berpulang kerahmatullah mendapatkan lindungan Rahmat Allah. 


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 3 Syawal 1442 H.

15 Mei 2021.

(793.05.21).

Ziarah Kubur.

 Kebiasaan kami di kampung halaman di idul fitri:

Usai shalat eid, susunan acara:

1. Ngumpul di rumah saudara yg paling tua, maaf2 an dilanjutkan makan "ketupat colet".

2  Udah itu adik beradik diikuti anak2 dan cucu2 menuju ke makam Ortu, untuk berdo'a.

3. Barulah stlh itu acara bebas bersilaturahmi ke rumah mertua masing2, kalau masih ada.

4. Kunjung ke ipar-biras, besan yg lbh muda ke yg lbh tua dstnya.


Acara urut ke 2 (dua) di atas adlh mesti di laksanakan kalau pulang kampung. Kadang ketemuan di makam, baru pulangnya mampir ke rumah saudara tertua.


Tradisi ini di banyak daerah di tanah air, disebut nyekar. Asal kata "sekar" maknanya bunga. Karena kebiasaan ziarah kubur di negeri kita berbekal bunga yg akan ditaburkan dipusara.


Tahun 2021 ini di Jakarta acara Ziarah atau Nyekar usai Ramadhan ndak dpt dilaksanakan, ada ketentuan setempat guna mencegah covid 19.


Menyoal ziarah kubur

Rasulullah sblmnya juga pernah melarang ziarah kubur; tapi bukan karena pas musim wabah penyakit tapi karena ktk itu iman pengikutnya masih "sekulit bawang" sebab dihawatirkan model ziarah kubur msh seperti zaman jahiliah, kekubur bukan mendo'akan ahli kubur malah minta safaat dari ahli kubur. 


Kemudian setelah iman pengikutnya beranjak matang, Rasulullah ﷺ menganjurkan ziarah kubur. 


Kita petik 2 (dua) diantara beberapa  dalilnya;

terkait dengan diperbolehkannya ziarah kubur bagi umat muslim.


1. HR Muslim


قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ : نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ اْلقُبُوْرِ فَزُوْرُوْهَا


 “Rasulullah ﷺ bersabda: Dahulu aku telah melarang kalian berziarah ke kubur. Namun sekarang, berziarahlah kalian ke sana.”


2. HR. Hakim


كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً


“Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi sekarang berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah).”


Ziarah kubur setidaknya membuat penziarah merenungkan sejenak:


1. Bahwa diri pasti akan menjadi ahli kubur, cepat atau lambat. Tahun ini menziarahi, mungkin tahun depan sdh di ziarahi.

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati". (QS:3=Ali Imran 185).


2. Sehubungan kesadaran pasti akan mati, hati insya Allah menjadi lunak. Bila yg diziarahi adalah makam ortu misalnya, sejenak kilas balik kehidupan dlm asuhan beliau berdua, betapa kasih sayangnya mereka kpd kita, ibunda rela meninggalkan nasi sedang disuap dipiring demi mengejar kita masih bayi menangis karena e ek atau pipis. Nasi ditukar kotoran atau pipis kita masih bayi. 

Ayahnda mencarikan nafkah, memeras keringat. Kadang harga diri terpaksa dibantingnya demi kita. Di kantor ktk masih blm ada kita dibentak atasan mungkin melawan. Setelah kita lahir kadang dimarahi atasanpun ditelannya bulat2, takut kalau dipecat bgmn dpt uang membelikan susu untuk kita. Duh betapa pengorbanan ortu membesarkan kita. Tak ada kata lain dipusara dilantunkan do'a diiringi titik air mata.

رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلـِوَالِدَيَّ 

"Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu-bapakku.


3. Dg ingat mati memberikan nasihat kpd diri agar dlm hidup ini tdk terlalu ngotot mencari dunia. Shg berfikir bahwa kehidupan dunia ini dijalani justru untuk mempersiapkan diri masuk ke kubur seperti yg sdg di ziarahi.


Akhir kalimat, semoga ortu kita, saudara-saudara kita sanak klg kita, karib kerabat kita yg tlh berada di alam kubur diampuni Allah sgl dosanya, diterima amal ibadahnya.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 4 Syawal 1442 H.

16 Mei 2021.

(794.05.21).

Kebajikan yang HILANG.

Ditengah kehidupan, terdapat kematian yang tidak dapat terelakkan, siapapun dia, pasti akan mengalami apa yang dinamakan mati itu. 


Kalau hidup, melalui proses ketemunya dua orang yang berlainan jenis. Sedangkan proses kematian disebabkan bertemunya dua keadaan yaitu: 

yang pertama “batas usia” 

yang kedua “ajal”. 


Antara batas usia dan ajal terkait erat, karena “sebelum ajal berpantang mati”. Berapapun usia orang  kalau sudah ajalnya akan mati, berapa lamapun hidup, di batas usianya seseorang pasti akan ketemu ajalnya.


Al-Qur’an memberitahukan banyak tentang hal kematian dan kehidupan manusia di dunia ini diantaranya seperti yang tersurat dalam ayat 2 surat Al-Mulk:


٭لَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَا لْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ ۙ 

"yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun,"

(QS. Al-Mulk ayat 2)


Dari ayat ini, dipahami bahwa tujuan Allah menciptakan mati dan hidup adalah untuk menguji manusia, siapa diantara manusia itu yang paling baik amalnya.


Kita sudah mengerti, walau kadang sesekali terlupa bahwa mati itu adalah pasti akan kita temui. Agama mengajarkan bahwa setelah mati akan dimintai pertanggung jawaban selama hidup. Yang dipertangung jawabkan adalah amal. 


Beruntunglah bagi mereka yang banyak melakukan amal kebaikan. Sedangkan amal kebaikannya itu diterima oleh Allah yang menciptakan mati dan hidup tersebut.   


Berkaitan dengan amal,  adapula orang yang merugi atas amalnya setelah memasuki kematian yaitu:


1. Orang yang masa hidupnya tidak baik amalnya.


2. Orang yang semasa hidupnya banyak berbuat amal kebaikan tetapi amal tersebut batal atau  dibatalkannya sendiri.


Untuk point pertama, sudah jelas bahwa ybs sdh memang tidak mengharapkan kebahagiaan di akhirat. Sengaja berlaku seenaknya, berbuat maksiat dan pelanggaran ketentuan agama dan hukum. Walau selama hayat masih dikandung badan, tidak tertutup kemungkinan orang ini mendapatkan rahmat Allah, bila diakhir hidupnya bertaubat diiringi perbuatan baik.


Kelompok point ke dua, merugi di akhirat kelak, adalah orang semasa hidupnya BANYAK berbuat KEBAJIKAN, tetapi perbuatan baiknya itu, akan terjadi 3 kemungkinan:


a. B a t a l 

b. Di batalkan sendiri.

c. Di akhirat hilang.  


ad. a. SEBAB BATAL.

Guna menyederhanakan; amal kita bagi dua: Ibadah langsung kpd Allah, dan Ibadah kpd  Allah bermedia hubungan sosial. Kedua ibadah agar bernilai, tdk batal syarat utamanya "empat I". 


1. Iman, amal dilaksanakan  karena iman kpd Allah yg menunjukkan cara beramal tsb.


2. Islam, si pulan dan pulanah yg beramal nengakui Allah tuhannya dan Muhammad   ﷺ  Rasulnya, darinyalah cara beramal dirujuk.


3. Ilmu, dg ilmu diperoleh tata cara ibadah sesuai tuntunan Allah dan RasulNya, bukan rekaan sendiri atau pihak lain tanpa dalil rujukan.


4. Ikhlas, dilaksakan hanya karena Allah. Bukan mengharap pujian manusia.


ad. b. DIBATALKAN SENDIRI.

Sdh banyak amal kebaikan, tetapi kadang dibatalkan sendiri misalnya me-nyebut2nya dg tujuan dpt apresiasi manusia. Tidak jarang kita mendengar ada orang yg menceritakan "alhamdulillah Ramadhan ini saya telah..........(membagi nasi kotak kpd .....), tlh menyantuni anak yatim ..... orang". dll memberi tahukan kebajikan yg tlh dilakukannya kpd pihak lain.


Allah mengingatkan:


يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِا لْمَنِّ وَا لْاَ ذٰى ۙ كَا لَّذِيْ يُنْفِقُ مَا لَهٗ رِئَآءَ النَّا سِ وَلَا يُؤْمِنُ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ ۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَا نٍ عَلَيْهِ تُرَا بٌ فَاَ صَا بَهٗ وَا بِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَا للّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْـكٰفِرِيْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir."

(QS. Al-Baqarah ayat 264).


ad. c. DI AKHIRAT HILANG.


Bahwa amal ibadah seseorang akan hilang di akhirat kelak bila Kedzaliman kita ke sesama manusia, kejahatan kita ke sesama manusia blm terselesaikan di alam dunia ini. Seperti diterangkan oleh Rasulullah  berikut:


 إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ. فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ، أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/ kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR Muslim).


Adlh suatu tradisi yg baik di tengah masyarakat kita bahwa di saat idulfitri, mhn maaf lahir bathin. Dg dmkn setidaknya setahun se kali ada waktu mhn maaf masal. .  


Mudah2an terwakili dg melalui komunikasi canggih saat ini. Secara gruop, komunitas, lantaran berkumpul masih rawan terpapar covid 19 tak memungkinkan adakan acara halal bi halal.


Andaikan kesalahan tsb kpd pribadi seseorang tertentu, baik di minta nomor HP ybs untuk dihubungi, guna meng-klir-kan. Ngeri jika penyelesaiannya di akhirat nanti.


Smg Allah memudahkan kita untuk berbuat amal ibadah dan kebajikan. Smg Amal tsb tdk menjadi batal dan hilang stlh di akhirat. Smg wabah Korona ini, segera Allah angkat dari dunia ini, agar kita lbh dpt meningkatkan ibadah dan amal shaleh. 


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 5 Syawal 1442 H.

17 Mei 2021.

(795.05.21). 

Friday 14 May 2021

Pengadilan Akhirat.

Soal kebaikan tidaklah jadi masalah,......kalau terungkap, baik di dunia apalagi di akhirat........ kalau seseorang diungkapkan kebaikannya didunia, paling-paling  hanya senyum atau tersipu malu. 


Soal perbuatan kejelekan atau keburukan di dunia, bila terungkap banyak orang akan menyanggah misalnya mengaku tidak pernah berbuat seperti yang dituduhkan meskipun ada bukti rekaman dan catatan. Apalagi kadang ada suatu negara yg rekaman bukan mrpkn alat bukti yg kuat.


Mungkin kalau nanti yang dihadapkan ke mahkamah  Allah itu,......... warga negara yang di negaranya rekamam bukan alat bukti,  mungkin dia akan mempersoalkan remkaman/catatan dari malaikat Atid yang merekam perbuatannya.


Allah telah  mengantisipasi keberatan dari pihak yg mungkin menolak catatan/rekaman malaikat Atid, Allah menegaskan di banyak ayat dalam kitab suci bahwa kelak di pengadilan Allah, banyak alat bukti lain yang telah dipersiapkan. 


Alat bukti lain itu ialah: tangan, kaki, lidah dan seluruh anggota badan kita akan menjadi saksi. Sehingga percuma saja membantah, sebab tangan yang pernah melakukan maksiat langsung bersaksi bahwa dianya diperintahkan oleh yang punya tangan melakukan perbuatan tersebut. Demikian juga kaki, dan anggota tubuh lainnya. Juga lidah yang pernah berbicara, pernah berpidato berapi-api berjanji, mencerca mencela, memuji, atau apa saja terucap. Semua tersimpan rekaman si Atid. Anggota tubuh yg menyaksikan juga mengakui secara jujur apa yang dilakukan, lidah mengaku apa yg pernah diucapkannya.


Kita kutip ayat2 model kesaksian di mahkamah akhirat nanti:


Surat An-Nur ayat 24


يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

"pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan".


Surat Yasin ayat 65.


ٱلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰٓ أَفْوَٰهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan".


Dua malaikat, tetap ikut bersama kita dalam keadaan apapun, ditempat manapun, sedang berbicara dengan siapa saja dan melakukan perbuatan apapun. 

Surat Qaf ayat 18:


مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌۭ

(Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir).


Kedua malaikat itu dikenal Atid dan Raqib. Si Atid tugas mencatat, merekam segala perbuatan kejahatan, sedangkan Raqib tugasnya adalah mencatat segala perbuatan kebaikan.


Nah;........... bgmn memungkiri kesaksian tsb. Apa sulitnya bagi Allah mem- Video-kan apa saja perbuatan kita selama di dunia dilengkapi kesaksian seluruh anggota tubuh.


Shaum Ramadhan baru saja berlalu agaknya kita patut merenungkan, bahwa sesungguhnya kehidupan kita di dunia ini hanya mampir sebentar,............. benar-benar sebentar. Rasanya tak terasa dari Ramadhan ke Ramadhan......., tau2  awak sdh tua. Tau2 cucu yg rasanya blm lama lahir tau2 sdh hampir jadi mahasiswa, ....... dan lain2...., tau2..... tau2.........


Dalam pada itu tak mungkin seorang akan hidup duaratus tahun, untuk hidup sampai seratus tahun saja, agaknya sudah serba repot. Repot buat si kakek/nenek yang hidup lebih seratus tahun itu, juga buat keluarga, anak dan cucu.


Oleh karena itu,  untuk apalah berbuat yang tidak baik, mencari kekayaan dan kesenangan hidup dengan jalan tidak baik.......... Yakinlah berapapun banyaknya harta anda, berapa tinggipun pangkat anda dan berapa muliapun jabatan anda, sama saja hidup di dunia ini hanya mampir kurang dari seratus tahun. Bahkan kadang dalam usia enam puluh, tujuh puluh tahun sudah di panggil kembali ke tempat asalnya. Dalam perantauan mampir sebentar di dunia ini, dapat saja mendadak anda dipanggil pulang.


Kelak di akhirat kita merasakan hidup di dunia sangaaaat sebentarnya


قٰلَ كَمْ لَبِثْتُمْ فِى الْاَ رْضِ عَدَدَ سِنِيْنَ

"Dia (Allah) berfirman, Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di Bumi?"

(QS. Al-Mu'minun ayat 112)


قَا لُوْا لَبِثْنَا يَوْمًا اَوْ بَعْضَ يَوْمٍ فَسْـئَـلِ الْعَآ دِّيْنَ

"Mereka menjawab, Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada mereka yang menghitung."

(QS. Al-Mu'minun ayat 113).


Hidup didunia hanya sebentar. Kehidupan akhirat bgt kekal. 

Hindarilah berbuat mungkar.

Berlombalah berbaik amal.


Smg Allah mengampuni dosa2 kita dan menilai shaum kita menjadi shaum terbaik., Smg wabah Korona ini, segera Allah angkat dari dunia ini, agar tahun depan Ramadhan dapat berjalan normal, tdk lagi seperti 2 tahun terakhir ini dg harus menerapkan protokol kesehatan.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 2 Syawal 1442 H.

14 Mei 2021.

(792.05.21). 

Thursday 13 May 2021

Pasca PANEN Ramadhan

Panen shaum Ramadhan adalah "Taqwa". Diibaratkan buah, tentu pemilik tanaman berharap hasil panen yg memuaskan. Langkah pasca panen mrpkn langkah ke tujuh pada urutan susunan langkah menyikapi shaumu Ramadhan yg ku susun melalui permisalan sbg buah dari tamaman.   

6 langkah tlh ku publish di antara hari2 Ramadhan, mengiringi berbuka puasa. Langkah2 itu berupa Persiapan Lahan, Pemilihan Bibit, Sistem tanam, Pemupukan, Perawatan, dan Panen. Perumpamaan tsb.(maaf tak tersedia dalil naqlinya) hanya guna memudahkan pemaparan perenungan ini saja.  Hari ini tgl 1 Syawal 1442 H., ku publish langkah ke tujuh y.i.:


"PASCA PANEN" Ramadhan".


Hasil panen yg berlimpah jika tidak di sikapi dg baik, hasil panen ada harapan sekian persen terbuang percuma alias tak bermanfaat.


Aktivitas pasca panen shaum Ramadhan juga memerlukan kearifan agar hasil panen tidak tebuang atau banyak yg hilang. Kearifan tsb kata kuncinya adlh konsisten (bhs agamanya "istiqamah").

Janji Allah buat hambaNya yg istiqamah di (QS. 46 = Al-Ahqaf  ayat 13 dan 14).


اِنَّ الَّذِيْنَ قَا لُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَا مُوْا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ۚ 


اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا  ۚ جَزَآءً بِۢمَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ


"Sesungguhnya orang-orang yang berkata, Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka tetap istiqamah, tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati."


"Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan."


WUJUD ISTIQAMAH:


* Selama Ramadhan rajin melaksanakan qiamul lail berjamaah di masjid, ditambah shalat Tahajud. Stlh Ramadhan juga sekurangnya kebiasaan itu diteruskan berupa shalat Tahajud.


* Selama Ramadhan tiap hari baca Al-Qur'an ada yg mentarget khatam lebih dari sekali. Ssdh Ramadhan kebiasaan itu diteruskan sekurang2nya  2 bulan sekali khatam. Alqur'an standar 604 halaman. Kalau 2 bln sekali hatam yaaah targetkanlah 10-11 halaman perhari. Saban hari habis shalat 2 halamanan. Apalagi kalau setiap shalat tahajud dan witir, masing2 rakaat setengah halaman, tentu cepat khatam tiap bulan........


* Rajin sedekah dan infak di bulan Ramadhan setiap subuh ke masjid, Terawih ke masjid masukan ke kotak amal masjid. Saban hari belikan atau siapkan iftar bagi yg berbuka puasa. Ssdh Ramadhan lanjutkan sekurangnya di jatah tiap hari infak ke kotak amal masjid, misalnyapun jumlahnya kecil tapi rutin.


* Biasanya selain zakat fitrah, moment Ramadhan ngeluarkan zakat mal. Nah ssdh Ramadhan bantu orang susah semampunya, baik dg tenaga fikiran dan harta.


Pokoknya hasil latihan selama Ramadhan untuk menjaga "PASCA panen" Ramadhan secara istiqamah diteruskan. Jangan sampai seperti perumpamaan yg di informasikan Allah surat An-Nahl 92 berikut ini:

وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّتِيْ نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ اَنْكَاثًا

"Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai-berai kembali".


Sudah dg tekun ibadah Ramadhan, dijalani.   "ibadah yg sdh terpintal baik mengurai kembali stlh Ramdahan usai". 


Semoga Allah menerima shaum dan seluruh rangkaian ibadah kita di bulan Ramadhan lalu. Semoga Allah memberi kekuatan, kesehatan, kemampuan kita istiqamah dlm beribadah di bulan2 selanjutnya selama hayat masih di kandung badan. Semoga Allah  dipertemukan lagi kita dg Ramadhan yad.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 1 Syawal 1442 H.

13 Mei 2021.

(791.05.21).

FINAL SHAUM RAMADHAN.

Hari ini hari terakhir Ramadhan 1442 H. Semoga Allah panjangkan usia, sempat lagi ketemu Ramadhan2 yad.


Ibarat Ramadhan itu sebagai suatu kancah kita bersekolah. Saat azan maghrib nanti usailah sekolah itu. Andaikan besok pagi  di idulfitri masing2 kita di wisuda, ba'da maghrib sdh dpt diperkirakan predikat kelulusan kita masing, misalkan lulus cumlaude, sangat memuaskan, atau memuaskan. 


Tentu penilaian yg sesungguhnya adlh hak Allah. Namun tak salah kiranya kita menilai diri kelulusan kita masing2 di Ramadhan 1442 ini, sbg bahan evaluasi guna lbh baik lagi jika panjang usia bertemu Ramadhan yad.


Besaran ibadah Ramadhan dpt dikelompokkan 5 (lima):

1. Shaum.

2. Shalat wajib dan shalat2 sunnah.

3. Sedekah,  infak dan zakat.

4. Membaca Al-Qur'an.

5. Itikaf.


Dengan nilai teratas misalkan 100. Maka diri ini masing2 dpt memberi skor ibadah diri masing2.:


Contoh:


1. Shaum, karena mungkin dlm pelaksanaan dari hari ke hari ada teman ngajak ngobrol nyebut nama teman lain, awak ikut nimpali, mungkin tergolong gibah, tak berani menilai 100, taroklah shaum hanya bernilai 90.


2. Sedekah untuk orang berbuka, zakat, zakat fitrah. Karena tergolong tdk berkantong tebal, misalkan skor 70.


3. Shalat malam, katakanlah ada juga saatnya sdh letih sekali tak seluruhnya dpt dilaksankan dg baik; skor 80.


4. Baca Al -Qur'an taun ini hanya khatam .... x, tdk seperti th lalu ...x , karena..... maka dinilai 60.


5. Itikaf, karena Pandemi covid 19, banyak masjid yg tak nyiapkan. Usaha setiap shalat waktu datang awal sblm waktunya, smg bernilai itikaf, tarohlah nilainya hanya paling 10.


Jumlah skor = 310.

Umpamanya predikat: 

cumlaude = 500

Sangat memuaskan = 400

Memuaskan = 300.


Lumayanlah hasil penilaian contoh di atas "lulus predikat memuaskan" . Tentu bertekad yad bila panjang umur akan lbh baik lagi.


Yg penting adalah mempertahankan ketekunan ibadah yg tlh didapat dari "sekolah Ramadhan" di kehidupan ssdh Ramadhan sampai ke Ramadhan yad.


Jangan sampai seperti perumpamaan yg di informasikan Allah surat An-Nahl 92 berikut ini:

وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّتِيْ نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ اَنْكَاثًا

"Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai-berai kembali".


Sudah dg tekun ibadah Ramadhan, dijalani.   "ibdah yg sdh terpintal baik mengurai kembali stlh Ramdahan usai". Misalnya ssdh Ramadhan; sajadah dilipat, Al-Qur'an disimpan di rak paling atas, dikunci pula. 

Naudzubillahi himindzalik.


Smg shaum kita selama sebulan  ini tlh terpintal dengan baik, skor berapapun. Selanjutnya berdampak positip bagi pribadi masing2 juga untuk kehidupan bermasyarakat berbangsa bernegara.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 30 Ramadhan 1442 H.

12 Mei 2021.

(790.05.21). 

Sabar; Indikator Taqwa.

 Salah satu indikator taqwa ialah sabar. yg dimaksud indikator ialah tanda yg nampak atau terasa. 

Jadi "indikator" bukan dimaksudkan "syarat ibadah" dimana di dlmnya harus a.l. "Ittiba' dan ikhlas" hal mana tlh tercakup ditulisanku tgl 25 Ramadhan dibawah judul "KUNCI  7.i., buat IBADAH".


Berpuasa mrpkn sarana pelatihan untuk bersabar, bahkan misalkanpun ada orang 

menghina, mencaci-maki diri kita, tak usah diladeni. 

Agar kita tetap bersabar, menahan diri dan menyampaikan kepada lawan bicara: ‘Saya sedang puasa.’ Sehingga lawan bicara mengetahui bahwa kita tidak membalas kedzalimannya bukan karena lemah atau tidak mampu, tapi karena sikap wara’ dan taqwa kepada Allah.


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,


الصِّيَامُ جُنَّةٌ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ


“Puasa adalah membentengi diri, maka bila salah seorang kamu di hari ia berpuasa janganlah berkata kotor dan jangan teriak-teriak, dan jika seseorang memakinya atau mengajaknya bertengkar hendaklah ia mengatakan “Sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR. Bukhari 1904 & Muslim 1151).


Dengan latihan sabar ketika berpuasa di bulan Ramadhan selama sebulan, diri jadi terbiasa menghadapi pemicu ketidak sabaran baik dlm arti memunculkan amarah, maupun dlm arti membuat kecewa, ataupun kondisi yg menyulitkan. Inilah yg di klasifikasikan Allah sbg orang yg "benar2 taqwanya"


"..........وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ


"...........dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa."


Rasulullah Muhammad ﷺ, karena beliau sbg utusan Allah, ketika menjawab pertanyaan dari pengikutnya, menjawab beragam (mungkin tergantung sifat bawaan dan kepentingan penanya).


Diantaranya ada yg   minta wasiat dlm menjalankan agama Islam, diriwayatkan Bukhari yang berbunyi:


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوْصِنِيْ ، قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). فَرَدَّدَ مِرَارًا ؛ قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ


Artinya: "Dari Abu Hurairah ‎رضي الله عنه‎‎ bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi ‎Muhammad ﷺ : 

“Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi ‎ﷺ bersabda: “La Tagh-Dhob; Jangan marah!"-H.R. Bukhari.


Naaah, Ramadhan sehari lagi akan berakhir, 28 hari puasa kita,  boleh lakukan  evaluasi diri apakah puasa kita ada tercampur marah. Semoga tidak, kalau juga terlanjur mudah2 Allah menambal kekurangan, kehilafan itu dan melengkapi nilai puasa kita.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 29 Ramadhan 1442 H.

11 Mei 2021.

(789.05.21).

Dermawan; Indikator Taqwa.

 Ciri khusus pertama bagi orang bertaqwa adalah dermawan, yaitu mereka yang suka berinfak baik dalam keadaan lapang maupun susah.........


Kedermawanan itu merupakan suatu bentuk kepedulian sosial.

Beberapa ayat Al-Aqur'an yg menjelaskan bahwa dermawan mrpkn indikator taqwa (surat Al-Baqarah ayat: 3 dan177 ; Surat Ali Imran ayat: 15-17 dan 133-134 ; dan Surat Az-Zariyat ayat: 15-19).


Diruang terbatas ini baik dikutipkan diantara ayat tsb.


وَسَا رِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَا لْاَ رْضُ ۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ ۙ 


"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa,"

(QS.3 = Ali 'Imran ayat 133)


الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَا لْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَا لْعَا فِيْنَ عَنِ النَّا سِ ۗ وَا للّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ ۚ 

"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."

(QS. 3 = Ali 'Imran ayat 134).


Surga seluas langit dan bumi disediakan untuk orang yang taqwa adapun orang taqwa itu adlh orang yg.....

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَا لضَّرَّآءِ

"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit,................".

Di bulan Ramadhan kita dimotivasi Rasulullah ﷺ:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِمْ ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ


“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun juga.” (HR. Tirmidzi, Ibn Majah)


Selama 27 hari kita jalani berpuasa, alhamdulillah  terlihat di masjid2  para dermawan memberikan makanan berbuka puasa, tak jarang berlebih. Ada darmawan tertentu yg sdh menganggarkan setiap hari menyiapkan makanan berbuka ratusan ribu bahkan jutaan rupiah.


Tidak terbatas kpd orang yg berkantong tebal saja yg berkesempatan jadi dermawan. Orang yg hanya punya seadanyapun sesuai kemampuannya mesti berupaya memberi kpd orang yg berbuka. Setidaknya membantu mendistribusikan sumbangan dermawan yg berpunya. Atau

berpartisipasi untuk lancar dan amannya suasana berpuasa, inipun perilaku dermawan.


Alangkah indahnya andaikan indikator taqwa berupa kedermawanan ini berlanjut terus sampai stlh usai Ramadhan, kendati frekuensi dan volumenya mungkin tdk seperti Ramadhan.


Demikian salah satu indikator taqwa, mungkin bagus sbg bahan nilai diri menjelang berbuka di 28 Ramadhan 1442 hari ini...........Indikator seorang menjadi pribadi taqwa yang lainnya masih 4 (empat) lagi yaitu:

1. Tingkat kesabaran tinggi.

2. Amarah terkendali.

3. Mudah memaafkan.

4. Banyak melakukan shalat sunnah terutama tahajud.


Empat Indikator lainnya itu insya Allah dikemukakan di kesempatan mendatang.


Semoga Allah melapangkan rezeki kita semua shg mampu menjadi dermawan, tentu bukan hanya dlm wujud makanan, tetapi lbh luas, berbuat sesuatu meringankan penderitaan orang lain.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 28 Ramadhan 1442 H.

10 Mei 2021.

(788.05.21).

Sunday 9 May 2021

TAU DIRI.


Sejenak menyapa diri di hari ke 26 shaum Ramadhan 1442 H.


"Tugas Pokok"  yang kedua dari 5 tugas pokok sbg Rasul,  di semacam SK Allah kpd Rasulullah Muhammad ﷺ  di Gua Hira adlh menyadarkan manusia bahwa sesungguhnya diri manusia adalah milik Allah. 

خَلَقَ الْاِ نْسَا نَ مِنْ عَلَقٍ ۚ 

"Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."

(QS.96= Al-'Alaq ayat 2).


Roh yang ada di diri manusia kepunyaan Allah. Phisik manusia diciptakan Allah dari bahan bermula dari segumpal darah. 


Proses terciptanya phisik manusia selanjutnya dijelaskan pada wahyu yg diturunkan kemudian misalnya:

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَ ۗ فَتَبٰـرَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَ ۗ 

"Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik."

(QS. 23 = Al-Mu'minun ayat 14).


Mengingatkan manusia supaya tau  asal kejadiannya penting, agar tidak lupa diri,  selanjutnya  tunduk patuh dan berserah diri kepada Allah, sebagai pencipta dirinya. Manusia seharusnya akan menjadi arif dan bijak, stlh mengetahui asal usul dirinya.  


Anak manusia bagaimanapun tinggi jabatan, bagaimanapun kayanya, bagaimanapun kuatnya, kalaulah kepadanya diingatkan asal usulnya, umumnya akan tau diri dan sadar. 


Nabi Muhammad dikesempatan lain di surat ke 93 (Adh-Dhuha) di ayat 6 sampai ayat 9  diingatkan oleh Allah bahwa tentang diri beliau, malah stlh beliau dewasa:


ayat 6 :

اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰ وٰى ۖ 

"Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu)."


ayat 7:

وَوَجَدَكَ ضَاۤ لًّا فَهَدٰى ۖ 

"Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk."


ayat 8: 

وَوَجَدَكَ عَآئِلًا فَاَ غْنٰى ۗ 

"Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan."


ayat 9:

فَاَ مَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْ ۗ 

"Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang."


Disini Allah mengingatkan bahwa tadinya Nabi Muhammad adalah anak yatim, nabi Muhammad tadinya orang yang bingung, nabi Muhammad semula hidup dengan kekurangan. Karena itu jangan sewenang-wenang kepada anak yatim sebagai asal usulnya.


Proses penciptaan manusia demikian ajaibnya. Bermula dari sari pati tanah, dilanjutkan dengan cairan berupa nutfah, selanjutnya dari nutfah itu semuanya dengan kekuasan Allah menjadi segumpal darah. Segumpal darah tersebut begitu hebatnya kekuasaan Allah menjadi segumpal daging. Daging selanjutnya dibungkus tulang-belulang. Tulang belulang dibungkus lagi daging dan kulit. Bersyaraf, berotot dan ber urat. Selanjutnya ditiupkan ROH kedalam jasad itu di dalam kandungan Ibu. Setelah bilangan harinya cukup, menjadilah janin, belum bernafas dengan paru-paru, bukan pula bernafas pakai insang. Rezeki mulai diberi dengan melalui Ibu yang mengandung. Kandungan ibu semakin syarat dan genap waktu keluarlah dari perut Ibu. Begitu keluar kedunia, rezeki sudah disiapkan Allah, dimana susu ibu mulai ber-air, yang tadinya ketika masih belum punya anak, seorang wanita susunya tak ada airnya (bukankah ini suatu keajaiban).


Dg mengetahui asal dirinya itu maka insyaflah manusia, dirinya itu siapa, shg tak sombong, tdk membanggakan diri. Insyaf lah manusia bahwa yg mencipta dirinya adalah Allah, karenanya memuliakan Allah. Menuruti perintahNya untuk membaca ayat-ayat Allah baik tersurat di dalam Al-Qur'an maupun tersirat di fenomena alam semesta, pada hewan dan tumbuh2an. Kmd belajar terus belajar melalui menulis dan membaca, shg dpt terungkap hal-hal yg blm diketahui dg bantuan Allah s.w.t.


Berangkat dari "tua diri", mengenal diri ini siapa, semoga menjadikan kita insyaf bahwa diri ini ciptaan Allah tak layak sombong dan berbangga diri. Dng dmkn mengabdi kpd Allah sampai akhir hayat.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 26 Ramadhan 1442 H.

08 Mei 2021.

(786.05.21). 

Pelopor Ilmu.

 

Tugas pokok Rasulullah Muhammad ﷺ mengingatkan manusia asal kejadiannya, memuliakan Allah, sangat ditekankan adalah ilmu pengetahuan. Ketika wahyu pertama di gua Hira dari 5 ayat tiga ayat menyangkut "membaca" dan "menulis" dan "pelajaran".

Terdpt 2 x kata "bacalah" di ayat 1 dan ayat 3.QS. Al-'Alaq:

اِقْرَأْ بِا سْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ ۚ 

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,"

( Ayat 1)

اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَ كْرَمُ ۙ 

"Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia."

(Ayat 3).


Terdpt 2 x kata "ajar" di ayat 4 dan 5 QS. Al-'Alaq:


الَّذِيْ عَلَّمَ بِا لْقَلَمِ ۙ 

"Yang mengajar (manusia) dengan pena."

(Ayat 4)


عَلَّمَ الْاِ نْسَا نَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ۗ 

"Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." (ayat 5).


Juga mengajar manusia dg menulis, mengajar  apa yg tdk diketahui manusia.


Itulah sebabnya kemajuan pengembangan ilmu pengetahuan dimulai dari dunia Islam. Fakta menunjukkan Perguruan tinggi tertua di dunia adlh

Universitas di Fez, Maroko, dan awalnya berupa masjid. Masjid tersebut pertama kali didirikan oleh Fatima al-Fihri pada 859 Masehi University of Al-Karaouine diakui sebagai universitas tertua di dunia oleh Guinness Book of World Records.


Peradaban Islam di dunia mengalami kemunduran pada sekitar 1250 hingga 1500 Masehi.


Sebelumnya, peradaban Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat pada Daulah Abbasiyah di Baghdad, Daulah Umaiyah di Cordova serta Daulah Fatimiyah di Mesir.


Penyerangan Kota Baghdad oleh Bangsa Mongolia yang dipimpin oleh Hulaghu Khan, merupakan awal mula kemunduran peradaban Islam.


Setelah menaklukkan Baghdad, Bangsa Mongolia kembali menaklukkan kerajaan Islam lainnya, seperti Nablus, Gaza, Syria, dan wilayah lainnya.


Seiring dg itu, penggiat penilitian pengembangan ilmu pengetahuan pun mundur. Berpindah ke negara2 barat. Padahal slbmnya berbagai cabang ilmu ditemukan oleh orang Islam a.l.:


1. Ibnu Sina (Avicenna)


Dia adalah seorang filusuf yang terkenal di dunia medis.


2. Al – Zahrawi


Sama seperti Ibnu Sina, Al – Zahrawi juga dibidang medis. Dia adalah Bapak ilmu bedah modern. Dia berhasil mengenalkan catgut (benang) sebagai alat untuk menutup luka. Selain itu, dia juga menyusun buku At-Tasrif liman Ajiza an at-Ta’lif yang menjadi rujukan para dokter hingga sekarang. Di dalamnya, Al – Zahrawi menuliskan hal-hal yang terkait tentang bedah, penyakit, dan temuan-temuannya berupa alat kedokteran.


3. Al – Khawarizmi


Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi adalah ahli matematika Islam yang dikenal sebagai penemu aljabar. Selain itu, ilmuwan asal Persia ini juga menemukan algoritma dan sistem penomoran. Al-Khawarizmi juga dikenal ahli di berbagai bidang, seperti astrologi dan astronomi.


4. Abbas ibn Firnas


Selama ini mungkin kita hanya mengenal Wright bersaudara sebagai orang pertama yang menemukan pesawat terbang sekaligus manusia pertama yang berhasil terbang. Padahal pada tahun 9 Masehi, Abbas ibn Firnas sudah berhasil mendesain alat yang memiliki sayap untuk terbang layaknya kostum burung. Alat tersebut dibuat dengan perhitungan dan penelitian yang rumit. Pada waktu percobaannya, ia berhasil terbang cukup jauh hingga kemudian jatuh dan mematahkan tulang belakangnya. Ia kemudian menginspirasi ilmuwan barat untuk mengembangkan pesawat.


5. Ibnu Al Haytham


Ia dikenal sebagai Bapak Optik Modern. Karyanya yang terkenal adalah Kitab al-Manazir (Book of Optics) yang hingga kini diakui sebagai rujukan ilmu optik. Al Haytham berhasil menjelaskan bagaimana cara kerja optik mata manusia dalam menangkap gambar secara detail. Ia juga memberikan kontribusi dengan melakukan penelitian terhadap lensa, cermin, dan dispersi cahaya.


6. Jabir ibn Hayyan


Jabir Ibn Hayyan adalah seorang ahli kimia yang berasal dari Iran. Ia berhasil melarutkan emas dan menemukan asam kuat seperti asam sulfat, hidroklorik dan nitrat. Untuk menetralisir “monster” yang ia ciptakan, yaitu asam, ia kemudian memproduksi alkali. Karya-karyanya yang berupa buku adalah Kitab Al-Kimya, Kitab Al-Sab’een, Kitab Al-Rahmah, dan lain-lain.


7. Ahmad ibn Tulun


Ia adalah orang pertama yang mencetuskan perawatan medis modern berupa rumah sakit Al-Fustat di Kairo, Mesir. Tulun yang saat itu menjabat sebagai gubernur menyediakan layanan kesehatan yang gratis untuk semua orang yg membutuhkannya. Rumah sakit yang dibangun pada abad ke-9 tersebut sudah memiliki manajemen perawatan yang modern, rinci, dan maju. Al-Fustat juga menyediakan perawatan untuk pasien gangguan jiwa.


8. Al – Battani


Al – Battani merupakan seorang astronom yang berhasil menemukan hitungan dalam satu tahun terdapat 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Pria dengan nama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Jabir ibn Sinan ar-Raqqi al-Harrani as-Sabi al-Battani ini juga menemukan sejumlah persamaan trigonometri.


9. Ibnu Khaldun


Dia merupakan salah satu ilmuan Islam populer di dunia yang berasal dari Tunisia. Dia dikenal sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi, dan ekonomi. Adapun karya-karyanya yang paling dikenal yaitu Muqadimmah. Terlebih, dia sudah hafal Al-Quran sejak dini. Pemikiran-pemikiran Ibnu Khaldun tentang teori ekonomi yang logis dan realistis sudah ada lebih dulu, sebelum Adam Smith dan David Ricardo mengemukakan teori-teori ekonominya. Ketika usia remaja, tulisan-tulisan Ibnu Khaldun dengan studi dan pengamatan yang sangat mendalam, sudah menyebar ke mana-mana.


10. Al-Jazari


Abu al-Iz ibn Ismail ibn al-Razaz al-Jazari adalah seorang ilmuan dari Al-Jazira, Mesopotamia, yang hidup pada abad pertengahan. Ia menulis buku Pengetahuan Ilmu Mekanik tahun 1206, dimana ia menjelaskan lima puluh peralatan mekanik berikut instruksi tentang bagaimana cara merakitnya.


Al-Jazari merupakan seorang tokoh besar di bidang mekanik dan industri, mendapat julukan sebagai bapak Modern Engineering berkat temuan-temuannya yang banyak mempengaruhi rancangan mesin-mesin modern saat ini, diantaranya combustion engine, crankshaft, suction pump, programmable automation, dan sebagainya.


Naah kiranya  dpt mengembalikan keyakinan kita bahwa petunjuk Allah dlm Al-Qur'an tlh membuktikan munculnya penemu2 ilmu pengetahuan dimasa silam. 


Tetapi terkait dg runtuhnya kejayaan kekuatan negara2 Islam mungkin menjadi minim anggaran dan kesempatan untuk melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.


Semoga bangsa2 yg menjadikan Al-Qur'an sbg petunjuk, terus berjaya shg dpt mengembangkan ilmu pengetahuan. Karena:


 يَرْفَعِاللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ ۙ وَا لَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ

Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.(QS.58 = Al-Mujadilah ayat 11).


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 27 Ramadhan 1442 H.

09 Mei 2021.

(787.05.21).

Friday 7 May 2021

KUNCI 7.i., buat IBADAH.

Mengintip qalbu menjelang berbuka hari ke 25 shaum Ramadhan thn 1442. H. 


Patut kita ikhtiar untuk evaluasi rangkaian ibadah kita apakah nanti bakal diterima  Allah........ Walaupun semuanya adlh hak Allah. 


Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu berkata :


حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَزِنُوها قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا، وَتَأهَّبُوا لِلْعَرْضِ الْأَكْبَرِ


“Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah untuk hari besar ditampakkannya amal”.


Sebagai kunci untuk menilai Ibadah dpt dipergunakan KUNCI 7i berikut ini:


"I" Pertama adlh IMAN.

Ibadah, tidak akan bernilai. Misalnya beribadah apa saja termasuk berpuasa tapi bukan atas dasar iman, hanya ingin mencoba bagaimana sih orang Islam berpuasa, benarkah membuat sehat. Tidak mendapat ganjaran Pahala.


Dalam Islam, IMAN,  di wujudkan dlm rukun iman yg 6. Satu saja tidak di imani, gugurlah iman.


"I" yg ke Dua adlh ISLAM.

Bahwa IMAN milik setiap agama.

Semua agama percaya bahwa ada yg maha kuasa. Ada maha Pencipta. Kpd  yg maha kuasa dan maha pencipta inilah, hrs taat dan patuh melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Bagi yg beragama Islam bahwa yakin Islam sbg agama yg dipilih Allah untuk di IMANI. 

إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَـٰمُ

(Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam). Ali Imran ayat 19.

 وَرَضِيْتُ لَـكُمُ الْاِ سْلَا مَ دِيْنًا

(dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu). Al-Maidah ayat 3.


Maka iman yg dia miliki percaya kpd pencipta dan penguasa alam ini, adlh Allah. Allah mengutus Rasul terakhir ialah Muhammad s.a.w. Pengakuan di wujudkan dg masuk ke agama Islam. Pintu gerbang masuk ke agama Islam dg meregistrasikan diri mengucapkan "Dua Kalimat Sahadat". 


"I" yang ke Tiga Ihsan.( اِحْسَا نًا). berbuat baik.


Surat An-Nahl (16) Ayat 90


۞ إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُ بِٱلْعَدْلِ وَٱلْإِحْسَـٰنِ وَإِيتَآئِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ وَٱلْبَغْىِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.


Perbuatan baik,  mungkin saja bernilai di dunia, tetapi blm tentu bernilai di akhirat:


a. Nilai akhirat tidak diperoleh, jika Si yg berbuat baik tidak memenuhi "I" Pertama, lantaran misalnya satu saja rukun iman ybs tak percaya; Nihil lah nilai ibadah akhiratnya.


b. Nilai akhirat tdk diperoleh Si pembuat kebaikan, apabila tak memenuhi "I" ke dua, karena ybs blm teregistrasi sbg orang yg beragama yg diakui Allah. Walaupun dianya memenuhi "I" Pertama.


c. Nilai akhirat tak sempurna, kadang malah tak keterima kalau tak dilandasi "I" ke lima y.i. ILMU. Dg ilmu diketahui dalil2 kenapa suatu ibadah dilakukan.


d. Nilai akhirat = nol, jika si yg berbuat baik tidak memenuhi "I" ke ENAM y.i. Ikhlas.


"I" yg ke Empat adlh INFAK.

Infak adlh amalan sunnah dari Zakat. Sedangkan zakat  mrpkn rukun agama Islam yg di dlm Al-Qur'an selalu digandengkan dg shalat. Karena memang zakat, infak dan sedekah adlh penunjang kesejahteraan ummat. Zakat, infak dan sedekah dpt menjembatani antara si kaya dan si miskin. Zakat, infak dan sedekah bila dikelola dg baik dpt mrpkn sarana mengurangi kemiskinan.


"I" ke LIMA ILMU.

Tanpa  "ILMU", semua amal tak bernilai akhirat. Karena beramal tanpa ilmu dimungkinkan beramal tdk sesuai tuntunan Allah dan RasulNya.


"I" ke ENAM IKHLAS. 

walau tlh terpenuhi "I" pertama sampai ke lima terpenuhi. Bila dilakukan tdk ikhlas maka habislah nilai akhiratnya.


"I". ke TUJUH Innalillahi wainna ilaihi rajun.

اِنَّا لِلّٰهِ وَاِ نَّـاۤ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ

(sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).


Apapun yg terjadi semua di pasrahkan kpd Allah. dg dkmn maka hidup tetap stabil. Tidak terlalu berbangga bila berhasil dan tak terlalu bersedih bila tdk beruntung.


Semoga penulis dan pembaca termasuk kelompok memenuhi syarat dari KUNCI 7i di atas, sehingga hasil amal ibadah kita diterima Allah.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 25 Ramadhan 1442 H.

07 Mei 2021.

(785.05.21). 

Perintah MEMBACA.

 Nabi Muhammad ﷺ diangkat menjadi Rasul di di suasana sunyi sepi hening di sebuah Gua. Tanpa saksi dan upacara seremonial juga tidak pakai sumpah jabatan.


Pada pengantar SK keRasulan buat Nabi Muhammad ﷺ   terdapat 5 (lima)  butir-butir pokok-pokok tugas beliau. 


LIMA POKOK TUGAS y.i.:

1. Tugas membaca. 

2. Tugas mengingatkan manusia, asal dirinya.

3. Tugas mengajak manusia memuliakan Allah

4. Tugas memotivasi manusia agar terus hrs belajar melalui tulis dan baca.

5. Tugas menyakinkan manusia bahwa setelah manusia berusaha belajar Allah-lah  mengajarkan yg tdk diketahui manusia, dg syarat manusia tau diri dan memuliakan Allah.

(Surat al-'Alaq 1 sd 5).


ad.1. Tugas Membaca.

Allah nanti akan menyusulkan berangsur-angsur sejumlah lbh dari 6 ribu ayat tertulis sbg bacaan dlm Al-Qur'an (disebut ayat2 kauliyah). Guna dibaca, ditadaburi, difahami dijadikan pedoman hidup untuk seluruh manusia.


Selain itu ummat manusia disuruh membaca tak terhingga ayat2 Allah berupa fenomena alam (disebut ayat2 kauniyah). Ayat kauniyah ini dmkn banyaknya sampai diibaratkan dlm Al-Qur'an di surat Al-Kahf ayat 109.


قُلْ لَّوْ كَا نَ الْبَحْرُ مِدَا دًا لِّـكَلِمٰتِ رَبِّيْ لَـنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ اَنْ تَـنْفَدَ كَلِمٰتُ رَبِّيْ وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهٖ مَدَدًا

"Katakanlah (Muhammad), Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."


Merujuk pada ayat2 kauliyah + ayat kauniyah, berkembanglah ilmu pengetahuan dan teknologi. Orang pertama yg mengambil ilmu dari ayat kauniyah,  anak Adam bernama Qabil. Menggunakan ayat kauniyah berupa seekor burung Gagak.


فَبَـعَثَ اللّٰهُ غُرَا بًا يَّبْحَثُ فِيْ الْاَ رْضِ لِيُرِيَهٗ كَيْفَ يُوَا رِيْ سَوْءَةَ اَخِيْهِ ۗ قَا لَ يَاوَيْلَتٰۤى اَعَجَزْتُ اَنْ اَكُوْنَ مِثْلَ هٰذَا الْغُرَا بِ فَاُ وَا رِيَ سَوْءَةَ اَخِيْ ۚ فَاَ صْبَحَ مِنَ النّٰدِمِيْنَ  ۛ 

"Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. (Qabil) berkata, Oh, celaka aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini? Maka, jadilah dia termasuk orang yang menyesal."

(QS.5 = Al-Ma'idah ayat 31).


Anak cucu Adam berikutnya dpt membuat pesawat terbang, menyimak ayat kauniyah, mencontoh burung melayang. 

Dpt membuat kapal laut atas pelajaran ayat kauliyah bahtera nabi Nuh. Dpt membuat kapal selam terinspirasi ayat kauliyah ttg kisah nabi Yunus ditelan ikan.

Banyak lagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terinspirasi dari Al-Qur'an dan fenomena alam. Sejalan dg ayat yg  ke lima bahwa Allah akan mengajari manusia


عَلَّمَ الْاِ نْسَا نَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ۗ 

"Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."

(QS. 96 = Al-'Alaq ayat 5).


Manusia yg sungguh2 melakukan penelitian2, percobaan2 terinspirasi dari ayat2 Allah kauliyah dan kauniyah,  oleh Allah dituntun untuk menemukan segala macam ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan ummat manusia. Bahkan ada juga diantaranya dg ilmu dan teknologi yg ditemukannya membuat kerusakan dimuka bumi.


Dmkn salah satu tugas pokok dibebankan di pundak Rasulullah dlm SK keRasulan beliau.  Ku tulis artikel ini sambil nunggu antrian dokter di sebuah rumah sakit. Sbg renungan  singkat di hari ke 24 shaum Ramadhan 1442 H.

Sedangkan butir2 SK keRasulan Nabi Muhammad yg 4 lagi,  agar artikel ini tdk terlalu panjang, insya Allah di kesempatan mendatang.


Semoga kita dituntun Allah untuk dpt membaca sekaligus memahami ayat2 Allah baik kauliyah maupun kauniyah, selanjutnya selama hidup di dunia  dpt berbuat kebaikan di bawah tuntunan Allah.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 24 Ramadhan 1442 H.

06 Mei 2021.

(784.05.21).

KUALITAS Shaum RAMADHAN.

 

Hari ke 23 Shaum Ramadhan kita jalani hari ini. Wajar jika di evaluasi puasa tlh berjalan 22 hari y.l. Apakah berhasil bernas, atau sedikit "ada kopongnya". Diri sendiri dan Allah jua yg tau.


Jika ada yg kurang bernas tentu sisa 6 atau 7 hari kedepan hasilnya harus optimal. 


Guna mengoptimalkan kuantitas shaum yg masih tersisa dan juga sbg ikhtiar menutupi kekurangan shaum yg sdh lalu dpt dilakukan:


1. Perbanyak membaca Al-Qur'an

2. Perbanyak shalat2 Sunnah.

3. Perbanyak sadakah.

4. I'tikaf di masjid.


Dengan banyak membaca Al-qur'an dan shalat2 sunnah, setidaknya waktu2 sehari semalam 24 jam yg dimiliki setiap orang jadi terdistribusi:

Shalat isya dan tarawih lbh-krng 2 jam. 

Sebelum sahur shalat tahajud sambil baca Al-Qur'an 4 hlm. waktu 1 jam-an. 

Ikut shalat subuh ke masjid lbh-krng 1 jam. Sampai di rumah menjelang terbit matahari baca Al-Qur'an 1,5 jam 6 hlmn. 

Shalat dhuha sambil baca Al-Qur'an, setiap rakaat katakan lah setengah halaman, bila shalat dhuhanya 12 rakaat = 6 hlm, waktu 1,5 jam.

Usai shalat zuhur dan ashar terpakai waktu 1,5 jam sempatkan masing2 membaca Al-Qur'an 3 hlm = 6 hlm, menggunakan waktu 1 jam.


Dari kegiatan2 tsb. Waktu tergunakan tanpa hal2 yg tdk berguna sdh 9, 5 sampai 10 jam dlm sehari semalam. Di waktu2 tsb tdk lagi sempat bergunjing, tak lagi sempat ngomong jorok dan pikiran jorok. Tak sempat lagi berdusta.


Dalam pada itu Al-Qur'an juga terbaca dlm sehari semalam se-kurang2nya 22 hlmn. Bila Ramadhan berumur 29 hari misalnya, maka akan terbaca 638 hlm. Berarti khatam Al-Alqur'an, karena Al-Qur'an standar hanya 604 hlmn. Bila ini diamalkan, maka diantaranya membaca Al-Qur'an sambil shalat. Shalat diperbanyak, membaca Al-Qur'an juga dpt.


Amal berikutnya untuk meningkatkan mutu shaum, perbanyak bersedekah.  Diantaranya berupa memfasilitasi orang lain berpuasa, misalnya menyediakan berbuka puasa buat orang lain. Hasilnya luar biasa, seperti terungkap dlm hadist.

Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا


“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).


Itu sebabnya jika anda kbtln Ramadhan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, anda datang menjelang waktu berbuka, dmkn sibuk pemuda2 menggandeng anda untuk berbuka di shaf yg mereka siapkan berplastik rapi di dlm masjid.


Alhamdulillah di negeri kitapun sudah banyak masjid yg menyiapkan hidangan berbuka puasa dipasok oleh para jamaah.


Jika kita tlh dpt melaksanakan butir 1 sampai 3 di atas maka sesuailah dg firman

Allah Subhanahu Wa Ta'ala:


اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَ قَا مُوا الصَّلٰوةَ وَاَ نْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَا نِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَا رَةً لَّنْ تَبُوْرَ ۙ 

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan sholat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi,"

(QS. 35 = Fathir ayat 29).


Indah sekali bila amalan ini dilanjutkan juga usai Ramadhan, sehingga se-kurang2nya saban bulan khatam membaca Al-Qur'an.


Semoga shaum kita semua 22 hari y.l. diperbaiki Allah bila terdapat kekurangan dan yg hari ini dan seterusnya dipeliharakan Allah, sehingga jadi puasa yg berkualitas optimal.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 23 Ramadhan 1442 H.

05 Mei 2021.

(783.05.21).

Tuesday 4 May 2021

SERIBU BULAN.


Menapaki shaum hari ke 21 Ramadhan 1442 H hari ini.  

Berarti kewajiban puasa buat orang beriman sdh berlangsung 14 abad lebih.  Perintah puasa Ramadhan mulai di tahun ke 2 Hijriah. Banyak riwayat menyebutkan

puasa pertama bagi kaum muslimin y.i. di th ke 2 hijriah. Di hari ke 17 Ramadhan sedang berpuasa, terlaksana perang Badr.


Tahun 1443 H dan seterusnya insya Allah Ramadhan masih akan datang lagi, di negeri ku Indonesia sepanjang Islam masih di anut warga negaranya puasapun masih terlaksana, insya Allah kesibukan sidang isbathpun kan muncul di layar TV tahun2 depan.


Pertanyaannya apakah awak masih ada di bulan Ramadhan y.a.d.???

Tak seorangpun dpt memastikan bahwa Ramadhan 1443 H masih ikut di dalamnya walau masih muda belia sekalipun. Sebab akhir hidup ini dpt terjadi tak pandang usia. 

وَلَنْ يُّؤَخِّرَ اللّٰهُ نَفْسًا اِذَا جَآءَ اَجَلُهَا ۗ وَاللّٰهُ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

"Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."

(QS.63 = Al-Munafiqun ayat 11)


Okelah, bila kita pake logika urut gilir kacang yg tua duluan maka patut diingat Rasulullah ﷺ memprediksi:

“Usia umatku berkisar antara 60 hingga 70 tahun. Sedikit sekali di antara mereka yang melebihi usia tersebut.”

(Diriwayatkan oleh Muhammad ibn al-Musayyab ibn Ishaq. Shahih Ibn Hibban. Muhammad meriwayatkannya dari Ibnu ‘Arafah, dari al-Muharibi, dari Muhammad ibn `Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah).


O.k.i. agaknya kesempatan utamanya usia kepala enam hendaknya lebih waspada, satu dan lain apakah di bulan Ramadhan y.a.d. masih "ada".


Untungnya bagi ummat Islam baik yg sepuh maupun yg muda di bln Ramadhan ini tersedia fasilitas semalam beribadah lebih baik dari 1000 bulan (83 tahun lebih). Dg dmkn kalaulah setiap Ramadhan ketemu malam tersebut bagi yg berusia 60 th sekarang, katakan lah baru mantab ibadah umur 15 th. Berarti sdh 45 th ibadah. Bila tiap tahun mendapati malam "lailatul qadar", maka sdh ternilai beribadah selama 45 x 83 = 3.375 tahun sdh lebih banyak dari usia nabi Nuh. Dalilnya:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍ 

"Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan."

(QS. 97= Al-Qadr ayat 3)


Persoalannya, kapan malam lailatul qadr itu adanya, banyak versi para ustadz menukil dari berbagai sumber hadits. 


Tak ada tgl pasti, ini kita ambil saja hikmahnya. Rasulullah  ﷺ   tak memberikan kata pasti tgl sekian "Lailatul qadr" itu. Barangkali agar kita tidak lengah untuk meningkatkan ibadah sejak awal Ramadhan sampai akhir Ramadhan. Dg dmkn insya Allah kita kan dptkan "malam lebih baik dari 1000 bulan" itu. Karena dpt saja malam tsb adanya di tgl 1, 2, 3 dstnya sampai akhir.


Boleh jadi malam itu adanya 17 Ramadhan dg referensi ayat:

.......... وَمَاۤ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِ ۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

"..........Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

(QS. Al-Anfal 8: Ayat 41)


Dari ayat ini mungkin dpt disimpulkan malam "lailaitul qadr" itu tgl 17 Ramadhan, sebab perang Badr itu terjadi 17 Ramadhan. 


Namun di lain hadits disebutkan perang Badr itu 5 Ramadhan dan banyak lagi hadits yg informasi tglnya beda.


Malam itu disebut malam "lailatul qadr" karena di malam itu diturunkannya Al-Qur'an.


Pihak yg berpendapat bahwa malam seribu bulan tsb. dapat saja terjadi disembarang tanggal bulan Ramadhan mereka mendalilkan dari Al-Baqarah 185.

شَهْرُ رَمَضَا نَ الَّذِيْۤ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰ نُ هُدًى لِّلنَّا سِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَا لْفُرْقَا نِ...................."

Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).............."

Jadi pokoknya dlm bulan Ramadhan itulah di turunkan Al-Qur'an. 


Baiklah kalau bgt,  tak soal tgl berapa "lailatul qadr" itu. Kita maksimalkan kualitas dan kuantitas ibadah kita selama bln Ramadhan, dg dmkn insya Allah ada yg pas ketemu. 

Semoga Allah memberikan kita setiap Ramadhan sbg hambanya yg beribadah bernilai lbh baik dari 1000 bulan.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 21 Ramadhan 1442 H.

03 Mei 2021.

(781.05.21).