Sunday 12 May 2024

NYAMUK

Dirangkum: M. Syarif Arbi No: 1.246.05.2024 Begitu banyak permisalan diungkapkan Allah di dalam kitab suci Al-Qur’an guna memberikan petunjuk kepada manusia. Antara lain disebutkan dua hewan kecil yaitu nyamuk dan lalat. Demikian banyak jenis nyamuk ada di bumi ini, juga lalat pun beraneka macam. Kedua hewan kecil ini diciptakan Allah tidak sia2. Ayat2 kauniyah di alam terbentang menjadi sarana bagi orang2 yang beriman untuk selalu mengingat Allah dalam segala keadaan seperti terungkap dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala: الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيٰمًا وَقُعُودًا وَعَلٰى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بٰطِلًا سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ "(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (Ali 'Imran ayat 191) Terbatasnya ruang baca, di kesempatan ini dirangkumkan tulisan hanya tentang nyamuk tidak termasuk tentang lalat (disinggung di atas). Dalam kaitan “mengingat/memikirkan ciptaan Allah” khusus Nyamuk; seekor hewan kecil berkepala bulat, di kepala yang kecil itu terdapat otak dan dua mata majemuk yang dilapisi lensa kecil disebut ommatidia, ditambah mata fotosensitif, oselus, yang mendeteksi variasi cahaya. Mata nyamuk memiliki ratusan lensa kecil yang membantu nyamuk melakukan tugas diantaranya seperti menghisap darah. Begitu hebat ciptaan Allah, di tubuh kecil itu terpasang segala organ tubuh yang rumit dan ekstra kecil. Akan terlalu panjang tulisan ini jika diungkap juga bagaimana; dada nyamuk, perut nyamuk, kemampuan nyamuk memilih darah yang disukainya. Ternyata hanya nyamuk betina mengambil darah dari manusia dan hewan. Sedangkan nyamuk jantan hidup dengan konsumsi nectar tumbuhan. Nyamuk betina melalui tabung panjang seperti jarum yang disebut “belalai” menghisap darah. Belalai berisi enam jarum individu (ditutupi oleh sarung pelindung) dan berfungsi seperti pisau. Jarum ini memiliki ujung bergerigi yang tajam untuk memotong kulit agar darah tidak menggumpal sehingga nyamuk betina dapat mengambil darah sebanyak yang dapat ditampungnya. Darah digunakan nyamuk untuk menghasilkan telor meneruskan keturunan. Perihal nyamuk (betina) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْىِۦٓ أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۖ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَآ أَرَادَ اللَّهُ بِهٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهِۦ كَثِيرًا وَيَهْدِى بِهِۦ كَثِيرًا ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِۦٓ إِلَّا الْفٰسِقِينَ "Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang kafir berkata, "Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?" Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik," (Al-Baqarah ayat 26). Menurut ustadz yang mengajar terjemahan Al-Qur’an “perkata” bahwa di ayat 26 Al-Baqarah tersebut, nyamuk disebutkan dengan kata; “ba’uudatan” terjemahannya adalah nyamuk betina. Demikian hebatnya Al-Qur’an, ternyata memang nyamuk betinalah yang menyedot darah manusia dan menyebabkan berbagai penyakit, seperti: “malaria”, “demam berdarah” yang setiap tahun tidak sedikit memakan korban jiwa. Nyamuk yang demikian kecil itu sanggup menguras harta kekayaan manusia, mengeluarkan biaya tidak sedikit untuk obat2an dan perawatan. Benar sekali pernyataan ayat 26 Al-Baqarah ini, bahwa dengan Allah ciptakan nyamuk, banyak sekali orang dapat diberi petunjuk selain makin kuat imannya juga diberi petunjuk untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang medis. Ditemukan upaya2 untuk menanggulangi penyakit2 yang ditimbulkan gigitan nyamuk berupa obat2an. Ditemukan ikhtiar menghindari berkembang biaknya nyamuk penyebar penyakit. Dalam pada itu orang2 yang tidak beriman kepada Allah akan melihat perumpamaan penciptaan nyamuk malah bertanya: فَيَقُولُونَ مَاذَآ أَرَادَ اللَّهُ بِهٰذَا مَثَلً…………….ا ………….” berkata, "Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?" Semoga kita semua menjadi hamba2 Allah yang sanggup membaca seluruh permisalan yang diciptakan Allah, menjadikan makin bertambah kuat iman dan taqwa. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Jakarta, 4 Dzulkaidah 1445 H. 12 Mei 2024

Monday 6 May 2024

RIWAYAT-MU TELEVISI

Disusun: M. Syarif Arbi No: 1.245.05.2024 Sudah cukup lama TV ditemukan manusia, tahun 1884; ditemukan oleh Paul Gottlieb Nipkow, seorang mahasiswa berusia 23 tahun di Jerman. Di negeri kita ini siaran pertama TV, 17 Agustus 1962 menyiarkan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 17. Pemirsa baru terbatas penduduk Jakarta dan sekitarnya. Diriku ketika itu baru tamat SR (Sekolah Rakyat, sekarang SD) di kampung kelahiranku, sama sekali kala itu belum punya bayangan seperti apa itu TV, radio saja belum banyak rumah yang punya. 17 Februari 1938, pertama kali didemonstrasikan TV berwarna di Ingrris oleh John Logie Baird, seorang penemu Skotlandia yang dikenal sebagai "Bapak Televisi". Baird sebelumnya telah membuat sejarah dengan melakukan siaran televisi pertama di dunia pada tahun 1925. Kehadiran siaran televisi berwarna di Indonesia, mulai sejak 1977, secara penuh siaran berwarna pada semua siaran TVRI sejak 1 September 1979. Riwayat TV berjalan terus, di Indonesia siaran televisi di wilayah NKRI dari sistem analog ke sistem digital mulai 2 November 2022. Bahwa sebetulnya siaran televisi yang pertama kali telah terjadi didunia ini telah ada 1.263 tahun sebelum ditemukan oleh Paul Gottlieb Nipkow tahun 1884. Pada tahun 621M. Pertama kali terjadi siaran televisi diperuntukkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Usai perjalanan Isra’ Mir’aj; dimana saat itu Rasulullah berusia 51 tahun. Atau jika dalam kalender masehi, terjadi pada tahun 621. Rasulullah saw sampai di Makkah menjelang waktu subuh. Diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al-Isra' ayat 1: سُبْحٰنَ الَّذِىٓ أَسْرٰى بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَا الَّذِى بٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ "Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat." Pagi sepulang Isra’ Mi’raj itu, Abu Jahal berjumpa Rasulullah. Dengan nada mengejek, Abu Jahal bertanya, “Apakah ada berita yang ajaib, Muhammad?!” “Iya,” Jawab Rasulullah. “Apa itu,” tanya Abu Jahal penasaran. “Aku telah di-isra’kan tadi malam,” jawab Rasulullah. “Ke mana?” tanya Abu Jahal. “Ke Baitul Maqdis,” jawab Rasulullah. “Loo……looo…. kok, sepagi ini sudah berada di sini?” tanya Abu Jahal semakin penasaran. Bagaimana mungkin perjalanan sejauh itu ditempuh hanya dalam satu malam. “’Iya,” jawab Rasulullah. Abu Jahal tidak mengingkari apa yang diucapkan Rasulullah. Jika diingkarinya, ia khawatir Rasulullah akan ogah bercerita lagi. Justru ini kesempatan baginya untuk mempermalukan Rasulullah di depan kaumnya. “Kalau Muhammad menceritakan kisah tidak masuk akal ini pada masyarakat, pasti banyak yang tidak percaya,” pikir Abu Jahal. “Wahai Muhammad! Bagaimana menurutmu, jika aku undang kaummu? Apakah kamu bersedia untuk menceritakan pada mereka tentang apa yang kau ceritakan padaku tadi?” Tawar Abu Jahal. “Ya, saya mau,” jawab Rasulullah. Abu Jahal berpendapat di alam angannya, bahwa pengikut Muhammad, yang tadinya sudah beriman tidak akan mempercayainya lagi, lantaran kisah yang sangat-sangat tak masuk akal ini. Singkat cerita, orang-orang berdatangan mendengar seruan Abu Jahal tadi. “Wahai Muhammad! Ceritakan pada kaummu, apa yang baru saja kau ceritakan padaku,” desak Abu Jahal. Rasulullah pun mulai bercerita, “Sesungguhnya tadi malam saya telah di-isra’kan.” “Ke mana?” orang-orang penasaran. “Ke Baitul Maqdis.” “Lalu, sepagi ini engkau sudah berada di tengah-tengah kami?” “Iya, benar.” Mendengar keganjilan itu, orang-orang mulai gaduh. Tampaknya rencana Abu Jahal mulai berhasil. Sebentar lagi kaumnya tidak mempercayainya lagi. Salah seorang dari mereka yang bernama Muth’im bin ‘Adi berkata, “Wahai Muhammad! Sebelum ini, semua ceritamu biasa-biasa saja. Tapi sekarang tidak lagi,” ungkap Muth’im mengungkapkan keraguannya. “Saya bersaksi, bahwa sesungguhnya kamu itu bohong dan memang dasar pembohong. Kami saja pergi ke Baitul Maqdis dengan mengendarai unta butuh waktu satu bulan baru sampai. Apa mungkin kamu bisa sampai Baitul Maqdis hanya dalam satu malam?! Demi Latta dan Uzza, kami tidak mempercayainya!” lanjut Muth’im berusaha memprovokasi masyarakat. Selanjutnya mereka menguji Rasulullah untuk menceritakan bentuk detail Baitul Maqdis (mereka mengetahui bahwa Rasulullah belum pernah ke Baitul Maqdis). Rasulullah menuruti permintaan kaumnya dan menjelaskan dengan detail bentuk Baitul Maqdis seperti apa; arsitekturnya, jaraknya dari gunung, dan hal-hal lainnya. Namun sesaat beliau terhenti tidak dapat menyebutkan berapa jumlah pintu Baitul Maqdis. Atas kuasa Allah, Nabi Muhammad diperlihatkan gambar Baitul Maqdis dengan mengirimkan gambar Baitul Maqdis tersebut dari berbagai arah, LAYAKNYA SIARAN TELEVISI BERWARNA sekarang, sehingga dengan mudah Nabi Muhammad menghitung jumlah pintu2 Baitul Maqdis itu. Atas peristiwa itu dimana Nabi Muhammad dapat menerangkan lengkap tidak meleset sedikit pun. Banyak diantara mereka semakin kufur, tidak percaya, semuanya dianggap sihir. Peristiwa ini juga menjadi ujian keimanan bagi orang muslim; mereka yang tulus beriman, semakin bertambah keimanannya. Sekedar ilustrasi diriku tahun 2022 di bulan Juni tgl 22-25 pernah ke Masjidil Aqsha (Baitul Maqdis), tapi terus terang tak dapat menghitung jumlah pintunya. Untung kuberhasil meminta “peta denah kompleks masjidil Aqsha” dari petugas, jadi dapat mengetahui semua pintu2 gerbang masuk kompleks masjidil Aqsha. Ketika masuk ke lokasi “Dome of the Rock”, ada naik tangga, lalu menyusuri jalan mendatar selanjutnya turun tangga menuju masjid Qibli tempat shalat berjamaah. Pernah tangganya kuhitung, karena tidak dicatat kini lupa lagi. Betapa mukjizat yang dianugerahkan Allah kepada Nabi-Nya sanggup menceritakan detail Baitul Maqdis, padahal tak membawa catatan. Para penemu; dapat diduga mereka menjadikan peristiwa Isra’Mi’raj menjadi inspirasi menemukan pesawat terbang, kini tidak mustahil lagi perjalanan dari Makkah ke Masjidil Aqsha dalam tempo hanya beberapa jam dengan pesawat terbang (jarak Makkah ke Aqsha 1.477,1 KM). Begitu juga gambar Baitul Maqdis dikirim Allah, menginspirasi penemuan bahwa gambar dapat dikirim dari tempat yang jauh, ditemukanlah televisi. Alhamdulillah kini kita dapat saksikan pertandingan sepak bola di belahan dunia lain, padahal disana siang hari, sedangkan kita disini larut malam. Bukan mustahil disuatu saat nanti ditemukan teknologi TV tidak saja berwarna tapi juga dapat mengirimkan “aroma”, sehingga tayangan orang makan Duren di Medan dapat tercium di siaran televisi. Semoga Allah terus menerus memberikan inspirasi yang lebih bermanfaat lagi berupa penemuan untuk kemaslahatan kehidupan manusia. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Jakarta, 27 Syawal 1445 H. 7 Mei 2024