Wednesday 2 May 2018

Pengaruh makanan Taiyiban ke kecerdasan.

Sblm ini sdh kuturunkan tulisan "makanan halalan", korelasinya dg "Ahlak". Tulisan skrg ini seperti judul di atas. Selanjutnya tulisan mendatang (insya Allah) "Dampak wala tusrifu thdp kesehatan".
Bgt penting makanan bagi manusia:
- Halalan berkorelasi thdp "ahlak"
- Taiyiban berpengaruh ke "kecerdasan"
- Wala tusrifu berdampak ke "kesehatan".
Makanan Taiyiban
Manusia diciptakan untuk makan yg taiyiban, beda dg hewan misalnya; contoh, Kucing tak akan diare walau termakan makanan sisa, minum air got. Dmkn juga jenis hewan yg berusus pendek lainnya.
- Pengertian taiyiban petama; HALALAN, menenuhi 3 syarat (sdh di utarakan pd tulisan yg lalu). Jadi tayiban hrs jg halalal, halalan blm tentu taiyiban.
- Pengertian taiyibab kedua; SEPADAN bagi individu ybs. Sekeluarga suami istri anak dan cucu. Suami lantaran sdh mengidap deabet tdk taiyib lagi makan makanan dan minum minuman yg banyak nengadung gula. Istri kolesterolnya tinggi tdk taiyib lagi makan gorengan dan yg banyak mengadung lemak dn minyak. Sementara sianak diusia bawah 40; masih belum banyak pantangan, taiyib saja makan yg biasa dimakan oleh keluarga. Sedangkan cucu dlm usia pertumbuhan perlu makanan dan minuman yng mendukung pertumbuhan phisik dan mental serta kecerdasan selaras usianya.
- Pengertian taiyiban ketiga; BERGIZI. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa remaja, hingga usia lanjut. • Pada usia 6 bulan, perkembangan otak anak mencapai 50%. • Pada umur 2 tahun melonjak hingga 75%. • Pada umur 5 tahun perkembangan otak mencapai 90%.
• Pada umur 10 mencapai 99%.
Faktor genetik hanya memiliki andil 30-40% dalam menentukan perkembangan otak dan tingkat kecerdasan anak. Selebihnya, yang berperan adalah faktor lingkungan, antara lain pemenuhan kebutuhan berbagai zat gizi yang diperlukan untuk menunjang proses
perkembangan otak anak dan kesehatannya.
Diriku tidak kompeten mendifinisikan gizi lantaran bukan ahlinya, namun sekedarnya secara umum makanan bergizi ialah makanan, yg barangkali cocok istilah guru es em pe kami dulu "4 sehat 5 sempurna".
Gizi yang diperlukan untuk perkembangan otak yaitu protein dan asam amino, AA-DHA, gangliosida, kolin, serta zat gizi mikro (zat besi, zat seng, tembaga, iodium, folat, dan vitamin A). Dmkn dikutip dari ahlinya.
Bgmn Allah informasikan akan hal gizi, persilahkan simak Al-Qur'an surat Abasa ayat 24 s/d 32 berikut ini:
فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ اِلٰى طَعَامِهٖۤ
"Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya,"
اَنَّا صَبَبْنَا الْمَآءَ صَبًّا
"Kamilah yang telah mencurahkan air melimpah (dari langit),"
ثُمَّ شَقَقْنَا الْاَرْضَ شَقًّا
"kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,"
فَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا حَبًّا
"lalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijian,"
وَّ عِنَبًا وَّقَضْبًا
"dan anggur dan sayur-sayuran,"
وَّزَيْتُوْنًا وَّنَخْلًا
"dan zaitun dan pohon kurma,"
وَحَدَآئِقَ غُلْبًا
"dan kebun-kebun (yang) rindang,"
وَّفَاكِهَةً وَّاَبًّا
"dan buah-buahan serta rerumputan."
مَّتَاعًا لَّـكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْ
"(Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu."
Dari ayat di atas jelas bahwa bicara soal makanan bergizi bahan bakunya dpt berupa buah dan sayur serta daging/susu hewan ternak.
Mengenai makanan diolah dari "Nabati" dan "Hewani".
Menarik, Al-Qur'an menyinggung sumber makanan "Nabati" lebih banyak ketimbang "Hewani" (49 :16).
Apakah ini bermakna bahwa akan lebih taiyiban bila kita hrs lbh banyak mengkonsumsi biji-bijian, sayur dan buah (75,38%). Sedangkan daging hanya (24,72%) saja. Wallahu 'alam bishawab.
(Perhitungan: Nabati 49/65= 75,38% dan Hewani 16/65= 24,72%).
Jelas buat para pembaca yg budiman dan beriman, betapa Allah memperhatikan akan makanan manusia.
Telah kucoba mentela'ahkan ttg "Halalan" di tulisan sblm ini , "Taiyiban" yg sekarang dan insya Allah "wala tusrifu" ditulisan mendatang.
Smg ada manfaatnya. Jika dianggap ada kebaikan di dlm tulisan ini, silahkan sampaikan juga buat karib kerabat, rekan se group.
Jika baik, sumbernya dari Allah dan RasulNya, jika tdpt kekeliruan, dari diriku yg tipis dlm ilmu, kurang dlm pengalaman, hrp dimaklumi sklgs dimaafkan.
Insya Allah bukan HOAX dan Plagiat.
Barakallahu fikum. Waslm. M. Syarif Arbi.

No comments:

Post a Comment