Friday 8 May 2020

BERDO'A dpt beramal SHALEH

"Tujuh syarat diampuni dosa", terkandung di surat Al-Ahqaf 15-16,  adlh:
1. Berbuat baik kpd kedua ORTU.
2. Berdo'a mhn petunjuk bersyukur.
3. Berdo'a untuk kedua ORTU.
4. Berdo'a dpt beramal shaleh.
5. Berdo'a untuk generasi penerus.
6. Bertaubat.
7. Berserah diri kpd Allah.

Syarat 1, 2 dan 3 tlh ku muat di tulisan hari ke 13, 14 dan 15 Ramadhan 1441.H.  hari ke 16 Ramadhan ini, ku lanjutkan ke syarat ke 4;

BERDO'A DPT BERAMAL SHALEH.

Beramal shaleh bukan saja dalam artian ibadah menyembah Allah, tetapi beramal shaleh adalah membuat sesuatu yang dapat bermanfaat untuk memaslakhatkan diri sendiri dan masyarakat, kemaslakhatan manusia dan makhluk-makhluk Allah.

Dunia ini diwariskan Allah kepada manusia yang beramal shaleh seperti tersurat dalam Alqur’an surat Al-Anbiya 105.

وَلَـقَدْ كَتَبْنَا فِى الزَّبُوْرِ مِنْۢ بَعْدِ الذِّكْرِ اَنَّ الْاَ رْضَ يَرِثُهَا عِبَا دِيَ الصّٰلِحُوْنَ
"Dan sungguh, telah Kami tulis di dalam Zabur setelah (tertulis) di dalam Az-Zikr (Lauh Mahfuz), bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh."

Selama hayat dikandung badan, senantiasa kita memohon kepada Allah agar dapat hidup bermanfaat bagi orang lain.
Rasulullah s.a.w. bersabda:

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni).

Bermanfaat buat orang lain salah satu wujudnya adlh berbuat baik atau beramal shaleh. Orang yang motivasi hidupnya untuk beramal shaleh dijanjikan Allah menguasai dunia.

Terbukti bahwa  bangsa-bangsa yang rakyatnya  mampu beramal shaleh dengan pengertian kita di atas yaitu berbuat sesuatu untuk kemaslahatan manusia dan makhluk Allah lainnya, mereka mengusasi dunia. Bangsa yang sanggup menciptakan gagasan, penemuan yang berguna buat manusia seperti antara lain menguasai teknologi, mereka menguasai dunia.

Maha benar Allah dengan firman-Nya di dalam ayat 105 Al-Anbiya  dipetik di atas. Amal shaleh tidak dikhususkan bagi orang yang beriman, biarpun bukan orang yang beriman asal BERAMAL SHALEH akan mewarisi dunia ini.

Alangkah indahnya bila BERIMAN sekaligus juga  BERAMAL SHALEH yang akan diwarisi bukan saja dunia tetapi juga akhirat.

Dengan do'a, diharapkan perbuatan baik/amal shaleh sesuai petunjuk Allah. Sebab tidak sedikit amal shaleh (dg pengertian kita diatas = penemuan teknologi dan gagasan), disalah gunakan justru untuk kerusakan dimuka bumi. Disinilah makanya perlu mohon petunjuk Allah melalui do'a agar ditunjuki beramal shaleh yg dari pangkal sampai ke ujung bermanfaat untuk kebaikan. Rasulullah s.a.w. mengatakan:

قُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالسَّدَادَ

“Ucapkanlah do’a: Allahumma inni as-alukal huda was sadaad” [Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu petunjuk dan kebenaran]”. (HR. Muslim).

Berbuat baik/beramal shaleh utamanya untuk umum, mesti mendapat penilaian. Penilaian atas kebaikan itu dari manusia dan dari Allah. Kalau perbuatan baik itu sejak semula diniatkan mengharapkan apresiasi manusia, maka akan nihil hasilnya disisi Allah. Kecuali perbuatan baik itu hanya diniatkan karena Allah, lalu mendpt pujian juga dari manusia, mudah2an malah dpt dua sisi..... Di dunia didapat,  di akhirat    nanti اِنْ شَآءَ اللّٰهُ  didapat pula, asal mengembalikan pujian itu lagi kpd Allah. Misalnya:

اللَّهُمَّ لا تُؤَاخِذْنِي بِمَا يَقُولُونَ
“Ya Allah, jangan Engkau hukum aku karena apa yang dikatakan oleh orang-orang itu”

اغْفِر لِي مَا لَا يَعْلَمُونَ اللَّهُمّ

“Ya Allah ampunilah aku dari apa yang tidak mereka ketahui (dari diriku)”

Dari semula perbuatan baik/amal shaleh hrs pasang niat se-mata2 mengharap redha Allah, serahkan diri dg do'a kpd Allah. Karena memang dpt saja terjadi misalkan hasil penemuan seseorang untuk tujuan baik, oleh penggunanya dibuat untuk kejahatan. Penemu pisau misalnya; bermanfaat luas untuk digunakan manusia memudahkan hidup. Tapi bukan sedikit pisau digunakan untuk kejahatan. Tentu kejahatan2 dg alat  pisau, tak layak ditimpakan ke penemu pisau, sepanjang pembuat pisau sejak semula tdk berniat membantu kejahatan dg pisaunya itu.

Dalam kaitan Korona ini, smg Allah sgr memberi petunjuk kpd para ahli kesehatan, para peneliti untuk menemukan obat penangkal penyakit yg disebabkan wabah ini. Aamiin. Penemu obat tersebut adlh juga yg dimaksud  عِبَا دِيَ الصّٰلِحُوْنَ (beramal shaleh).

Para pembaca mari tetap kita sisipkan do'a smg wabah virus Korona ini sgr diangkat Allah dari dunia ini.
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif Arbi.
Jakarta, 16 Ramadhan 1441 H.
9 Mei 2020.

No comments:

Post a Comment