Saturday 30 April 2022

PENGARAHAN GENERUS

Enam langkah membentengi generasi penerus dari dampak negatif kemajuan teknologi komunikasi kutawarkan, telah ku publish: 1. Perencanaan (27-04-2022 artikel ke 945) 2.Penyeleksian informasi (29-04-2022 artikel ke 947). Langkah ke 3 Pengarahan (akan disajikan dikesempatan ini). Seperti dikemukakan di publish 1 dan 2, bahwa tulisan ini penayangannya bertahap, maka langkah ke 4. Pendampingan, langkah ke 5. Pembagian waktu dan langkah ke 6. Pemberian alternatif. Insya Allah menyusul. PENGARAHAN. Pengarahan; besarannya ada dua y.i. untuk dunia dan untuk akhirat. Generasi penerus yang menentukan mereka akan menjadi apa setelah dewasa nanti, akan bagaimana kehidupan akhirat mereka kelak; peran Ortu begitu dominan. Sifat dan karakter si anak tak jauh-jauh amat dari nyak babenye "buah jatuh ndak jauh dari pohonnya". Demikian pepatah lama nan belum usang, namun seiring dengan kemajuan dunia pendidikan, perubahan lingkungan dan kecanggihan teknologi informasi, bila Ortu kurang mengambil peran, maka warna si anak jangan kaget, beda dari Ortunya, bagaikan "ayam beranak bebek". Sebagai bangsa yang religi tentu arahan ORTU untuk generasi penerus tidak hanya mengharapkan sukses dunia saja tetapi juga sukses di akhirat kelak. Arahan untuk dunia. Menjalani pendidikan formal dari paud sampai pendidikan tinggi. Gantungan cita-cita anda dan putra/putri anda ideal bila selaras. Penting diberikan pertimbangan kepada mereka sepantasnya anak anda menjadi apa. Penentuan pilihan itu sedapat mungkin disepakati Ortu dan anak. Pemaksaan kehendak cita-cita ORTU untuk dicapai anak, kadang berujung kekecewaan setidaknya kurang membahagiakan, kedua pihak. Seorang anak pas ber AQ tinggi Ortunyapun "berkocek tebal". Ortu ingin anaknya meneruskan profesi dirinya sebagai dokter. Anak tersebut menuruti kehendak ayahnya, singkat kisah setelah wisuda dokter, ijazah dipersembahkannya kepada ayahnya, diapun melanjutkan ke cita-citanya mendaftar di sekolah teknik, kini dia menjadi seorang sarjana teknik. Dia punya dua keserjanaan dan menekuni pekerjaan bidang teknik. Tak ada yang kurang baik disini, tetapi setidaknya telah menyita waktu, padahal kesempatan hidup manusia ini terbatas. Arahan tentang dunia, juga untuk menyusun hidup berumah tangga, pola hidup dalam rangka kesehatan, memilih pergaulan dll. Mengingat sempitnya ruang ini tak dibahas detail. Semuanya sangat dominan pengaruh Ortu; mengarahkan informasi yang bagaimana harus/boleh masuk ke sarana informasi canggih di kediaman mereka dan/atau di alat komunikasi mobil yang dimiliki sianak. Arahan berikutnya untuk akhirat. Bagaimanapun suksesnya kehidupan di dunia ini, bagi insan religi, yakin dunia ini akan ditinggalkan. Di akhirat nanti hrs dipertanggungjawabkan usia kita untuk apa digunakan, ilmu kita untuk apa diamalkan, harta kita dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan. Yang juga tak kalah mengerikan bila anak salah arah, dimana kita dihadapan mahkamah yaumil qiamah akan diminta penjelasan, sudah seberapa jauh ikhtiar kita, sebagai ORTU memberikan arahan di bidang agama. Karena Allah sudah wanti-wanti: يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَاۤ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ "Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. 66 = At-Tahrim ayat 6) Tergelincirnya anak, cucu, cicit kita ke neraka bukan mustahil berawal dari kealpaan kita dalam MENGARAHKAN generasi penurus kita sehingga ybs terkena imbas dari dampak negatif canggihnya kemajuan teknologi informasi. Semoga kiranya Allah memberikan petunjuk kepada kita semua sidang pembaca, sebagai ORTU dalam mengarahkan generasi penerus kita. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 28 Ramadhan 1443 H. 30 April 2022. (948.04.22).

No comments:

Post a Comment