Wednesday 4 May 2022

Rugi usai Ramadhan

Ramadhan sudah berlalu, Idulfitri sudah hari ke 3. Sebagai evaluasi singkat diri, akan ibadah puasa sebulan penuh itu apakah telah berhasil dengan baik. Seharusnya Ramadhan sebagai media untuk mendapatkan ampunan Allah. Tetapi justru ada orang2 yang sesudah Ramadhan berlalu, tidak mendapat pengampunan Allah. Yaitu: 1. Ybs membiarkan Ramadhan datang dan berlalu, tidak mengisinya dengan berpuasa dan ibadah2 lainnya, tanpa alasan syari'e. Padahal puasa adalah diwajibkan bagi orang beriman. كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَا مُ 2. Berpuasa dilakukan bukan dasar iman dan mengharap pahala dari Allah. Padahal ada jaminan Rasulullah ﷺ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ “Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760) Dari Abu Hurairah. 3. Berpuasa masih saja melaksanakan hal2 yang dilarang Allah. Karena tidak sedikit orang yang berpuasa hanya memperoleh: كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR An-Nasa’i). Berpuasa misalnya masih saja: Berdusta, bergunjing, dan hal2 yang dilarang Allah sebab Rasulullah ﷺ bersabda: لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرْبِ إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالَّرَفَث “Bukanlah puasa itu sebatas menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi puasa adalah menjauhi perkara yang sia-sia dan kata-kata kotor.” (HR. Ibnu Khuzaimah no.1996 dan tahqiq Syaikh Al-A’zami berkata, ”Shahih”) Orang2 tersebut 1 s.d 3 inilah mungkin yang dimaksud Hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: وَ رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ "dan celakalah seseorang, Bulan Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan". (HR Tirmizi). Kini Ramadhan 1443 H, berlalu sudah. Andaikan diri awak termasuk kelompok satu, atau dua, atau ektrimnya kelompok ke tiga, atau ke-tiga2nya golongan diatas, benar2 “Rugi usai Ramadhan”. Akan tetapi jarum waktu tak dapat diputar mundur, sudah terlanjur. Ikhtiarnya hanya berdo'a kepada Allah: "ya Allah ampuni diri ini, tutupi segala kekurangan2 dari puasa kami". Selanjutnya kita saling mendo'akan: تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تَقَبَّلْ ياَ كَرِيْمُ وَجَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْعَاءِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْمَقْبُوْلِيْنَ كُلُّ عاَمٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ Semoga Allah pertemukan kita lagi dengan Ramadhan 1444 H dalam keadaan sehat afiat dengan kondisi yang mudah beribadah. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 3 Syawal 1443 H. 04 Mei 2022. (950.05.22).

No comments:

Post a Comment