Monday 11 April 2022

MENGENANG masa LALU

Hujan dan panas selalu bergilir. Kadang panas kadang hujan. Sudah lepas jangan dipikir. Baiklah fokus kemasa depan. Namun banyak juga orang yang suka nyesali masa yang sudah lewat. Nyesali kejadian yang telah lalu atau sudah di belakang. Mengenang masa lalu, perlu memang, untuk sebagai pelajaran agar tak mengulangi kekeliruan yang sama. Tapi hati2, ada mengenang masa lalu yang malah berdosa; يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَكُوْنُوْا كَا لَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَقَا لُوْا لِاِ خْوَا نِهِمْ اِذَا ضَرَبُوْا فِى الْاَ رْضِ اَوْ كَا نُوْا غُزًّى لَّوْ كَا نُوْا عِنْدَنَا مَا مَا تُوْا وَمَا قُتِلُوْا ۚ لِيَجْعَلَ اللّٰهُ ذٰلِكَ حَسْرَةً فِيْ قُلُوْبِهِمْ ۗ وَا للّٰهُ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ ۗ وَ اللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu seperti orang-orang kafir yang mengatakan kepada saudara-saudaranya apabila mereka mengadakan perjalanan di bumi atau berperang, Sekiranya mereka tetap bersama kita, tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh. (Dengan perkataan) yang demikian itu, karena Allah hendak menimbulkan rasa penyesalan di hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan, dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Ali 'Imran ayat 156). Jadi jangan menyesali, misalnya salah ambil keputusan. Biarpun karena keputusan itu jadinya pahit, apaboleh buat, sdh terlanjur. Tak mungkin “jarum masa” diputar mundur. Jika keputusan itu berupa dosa, bertaubat. Jika keputusan itu salah; membuat rugi, evaluasi jangan terulang. Rasulullah Muhammad ﷺ memberikan sebuah konsep dalam menghadapi masa lalu dan masa depan. Hal ini tergambar jelas dalam sebuah sabda beliau: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : “الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ” Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah bersabda, “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang mukmin yang lemah, dan dalam keduanya ada kebaikan. Semangatlah untuk melakukan hal yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan lemah. Dan ketika sesuatu menimpamu maka janganlah kamu katakan: “Seandainya dahulu aku melakukan hal yang ini maka akan terjadi seperti ini dan itu” tapi katakanlah: “Ini adalah takdir Allah dan apapun yang Dia kehendaki pasti akan terjadi” karena kata-kata “Seandainya (Lau)” akan membuka amalan setan.” (HR. Muslim 4186, Ibnu Majah 76) Ketahuilah bahwa setiap orang sama, yaitu hidup dalam 3 (tiga) masa; masa lalu masa kini dan masa nanti. Insya Allah masa “kini” dan masa “nanti” dimuat di artikel berikutnya. Bilamana masa lalu kita penuh hal yang kurang menyenangkan, kita evaluasi apa sebabnya agar tidak terulang. Jika misalnya dimasa lalu pernah terisi oleh dosa2, mari di kesempatan yg masih tersedia, sepanjang roh masih di jasad untuk bertaubat. Semoga Allah mengampuni dosa2 kita semua sebagaimana dijanjikan Allah di Az-Zumar 53 قُلْ يٰعِبَا دِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ "Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." بَارَكَ اللهُ فِيكُمْ آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن وَ الْسَّــــــــــلاَمُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 9 Ramadhan 1443 H. 11 April 2022. (929.04.22).

No comments:

Post a Comment