Friday 29 April 2022

BENTENG GENERUS

Bahwa demikian pesatnya teknologi informasi, bila dahulu penggemar tontonan dewasa seronok harus cari medianya ngumpet-ngumpet, bisik-bisik dengan pedagang CD; sekarang dapat dilihat ditelapak tangan. Fenomena ini buat anak-anak sangat berbahaya bagi remajapun masih berbahaya. Persoalannya bagaimana ORTU harus menyikapinya. Solusi untuk MEMBENTENGI generasi penerus dari dampak negatif kemajuan teknologi informasi tersebut adalah Enam yang kupapar tawarkan: 1. Perencanaan 2. Penyeleksian informasi 3. Pengarahan 4. Pendampingan 5. Pembagian waktu 6. Pemberian alternatif Sempitnya ruang, enam solusi tersebut. ku publish bertahap mulai dari: PERENCANAAN. Kehidupan ini tak dapat melepaskan diri dari perencanaan. Akan pergi ke pasar, akan berangkat ke kantor, ke masjid, harus pergi kemana saja harus beraktivitas apa saja, harus disusun rencana. Setidaknya untuk mendukung rencana itu ditetapkan a.l. kendaraannya apa, perlengkapannya apa yang diperlukan dan menentukan pilihan jalan yg akan dilalui. Orang akan menikah juga berencana, jarang yang ujuk-ujuk lalu nikah. Begitu juga setelah menikah akan punya generasi penerus itupun direncanakan, walau kadang yang terjadi diluar rencana karena kita berencana Allah jua yang menentukan. Anak sebagai generasi peneruspun lahir, kembali si Ortu sedini mungkin menyusun rencana diproyeksikan jadi apa tu anak nantinya kelak. Jangan salahkan Allah, jika anak setelah tumbuh dewasa tidak menyenangkan, karena telah diingatkan Allah bahwa anak memang berpotensi menjadi musuh, , ْ وَاَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْ ۚ dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; .......... (QS. At-Taghabun 64: Ayat 14) Anak berpotensi melalaikan Ortu dari mengingat Allah يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُلْهِكُمْ اَمْوَالُكُمْ وَلَاۤ اَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ ۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barang siapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi." (QS. Al-Munafiqun 63: Ayat 9) Anak juga berpotensi sebagai COBAAN وَاعْلَمُوْۤا اَنَّمَاۤ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ "Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan......" (QS. Al-Anfal 8: Ayat 28) Untuk kehidupan di dunia ini agar generasi penerus tidak hidup dalam kesulitan, direncanakan pendidikan yang baik, kondisi phisik dan mental yang prima, karena mereka akan hidup di era yang lebih kompetitif dari pada kita. Oleh karena itu Allah mengingatkan: وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْ ۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوا قَوْلًا سَدِيْدًا "Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 9) Itu perencanaan untuk hari esok di dunia. Tapi yang namanya hari esok bukan hanya hari esok dalam arti hari sesudah hari ini saja. Tetapi hari sesudah hidup di dunia ini yaitu di hari akhirat. Sehingga perencanaan yang diajarkan Allah untuk kita, dunia dan akhirat tersebut يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 18) Begitulah salah satu solusi membentengi generasi penerus dari dampak negatif dari kemajuan teknologi informasi yaitu PERENCANAAN, dengan menyiapkan mereka dengan ilmu, iman dan taqwa agar dengan sendirinya mereka dapat menyaring informasi. Yang tepat untuk keperluan mereka sesuai pertumbuhan kejiwaan sejak usia dini, anak-anak, remaja dan dewasa. Pada jenjang pertumbuhan kejiwaan itu Ortu membentengi generasi penerusnya dengan melakukan pemantauan, pengawasan dan pengarahan informasi apa yang boleh dilihat dan yang tidak boleh dilihat mereka, agar tercapainya “Perencanaan” mau diproyeksikan jadi apa putra-putri mereka kelak. Hal tersebut akan dirinci di solusi berikut "PENYELEKSIAN INFORMASI". insya Allah dilanjutkan yang akan datang. Demikian selingan sambil menjalani ibadah Ramadhan kita hari ini, semoga kita dapat menjelmakan rencana buat generasi penerus kita, terbentengi dari pengaruh negatif kemajuan teknologi informasi. Momentum Ramadhan, latih anak2 yang belum akil baligh berpuasa, awasi agar yang sudah dewasa melaksanakan puasa dengan baik, puasa merupakan salah satu benteng buat generasi penerus kita. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْ وَٰجِنَا وَذُرِّيَّـٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍۢ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 25 Ramadhan 1443 H. 27 April 2022. (945.04.22).

No comments:

Post a Comment