Monday 25 April 2022

Bila HATI diumpamakan BOTOL

Hati ini bila diumpamakan "BOTOL", Nilai botol ditentukan isi. Harga sebotol madu dengan sebotol minyak goreng jauh berbeda. Walau kini minyak goreng sedang berharga tinggi, tetap masih kalah harganya dengan sebotol madu dengan volume sama. Satu lagi sifat botol, kalau botol sudah penuh terisi, cairan yang lain tak dapat masuk lagi. Kalaulah "botol hati" ini senantiasa terisi dengan dzikir maka setidaknya pikiran2 lain tidak ikut masuk, karena ibarat botol tadi sudah penuh terisi. Bila hati penuh terisi dzikir, maka suasana hati jadi tentram. Jaminan Allah: اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ ۗ "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd ayat 28) Hati yg tentram akan membuat kehidupan ini menjadi mudah dan indah. Dalam keadaan berpuasa, jika hati telah dipenuhi dengan dzikir, maka tak ada peluang masuknya pikiran2 yang jelek, berprasangka buruk. Tak sempat ikut nimbrung di majelis ghibah…... Kesempatan berdzikir di bulan Ramadhan begitu terbuka, bila aktif ikut tarawih setidaknya terpakai waktu hampir 2 jam-an. Bangun sahur, sebelum sahur sempat nambah shalat tahajud. Tahajud + Sahur = kurang lebih 3 jam-an. Disambung ke masjid nunggu shalat subuh dan ikuti sedikit tausyiah atau dzikir imam masjid mungkin se jam-an. Ditambah lagi nunggu Syuruk sekitar se jam-an. Dzuhur, Ashar, Maghrib 2 jaman. Maka hati ini se kurang2nya terisi 9 jam-an dengan ibadah + dzikir. 8 jam tersisa untuk beraktivitas, 7 jam untuk tidur. Khusus di bulan Ramadhan. Hal serupa dapat dilanjutkan usai Ramadhan, agar hati; ibarat botol ini terus berisi dzikir, ibadah, shalat tahajud dan membaca Alqur'an. Di bulan2 lainnya supaya mudah diatur 3 x 8. yaitu: Ibadah dan dzikir 8 jam, beraktivitas 8 jam dan tidur 8 jam. Jika hati tak terisi dzikir dikhawatirkan terjadi seperti yg diingatkan Allah: :.....وَلَا يَكُوْنُوْا كَا لَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلُ فَطَا لَ عَلَيْهِمُ الْاَ مَدُ فَقَسَتْ قُلُوْبُهُمْ ۗ وَكَثِيْرٌ مِّنْهُمْ فٰسِقُوْنَ ".......dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima Kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik." (QS. Al-Hadid ayat 16) Hari ini shaum Ramadhan 1443 H, tinggal hitungan hari. Tinggal-lah kini evaluasi apakah puasa yang sudah dijalani mendapat skor maksimal, Allah lah yang maha tau, namun serba sedikit diri kita sendiri juga dapat menilai. Apakah diri ini sudah dapat membentengi diri dari hal2 yang mengurangi nilai ibadah puasa. Benteng yang paling kuat adalah penuhi “Botol hati” dengan ibadah dan dzikir, niscaya “cairan ghibah”, “larutan fitnah”, “adukan adu domba” insyaAllah tidak ada kesempatan masuk ke “botol hati” yang sudah penuh dengan “larutan dzikir dan ibadah” Semoga hari2 Ramadhan kita yang masih tersisa dapat digunakan sebaik2nya untuk beribadah, berdzikir kepada Allah, sehingga usai Ramadhan kita lulus dengan nilai terbaik. Targetkan cumlaude. اللهم أعني على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 23 Ramadhan 1442 H. 25 April 2022. (943.04.22).

No comments:

Post a Comment