Tuesday 12 April 2022

Per-ANDAI-an

Siapun, dengan status sosial apapun, manusia ini sama, selama hidupnya melalui 3 (tiga) masa. Masa lampau, masa kini dan masa depan. Masa lalu tinggal kenangan, sekelumit telah ditulis di artikel sebelum ini. Pointnya; jika masa lalu banyak berbuat dosa, segera bertobat, jika dalam membuat keputusan terdapat kesalahan yang merugikan, tidak diulangi, jadikan pelajaran. Diantara “masa lalu” dan “masa depan” ditengahnya terdapat “masa kini”. Masa kini merupakan “masa depan” ketika kita berada di “kemarin” atau “masa lalu”. Di tulisan ini tertarik untuk mengemukakan lebih dahalu tentang “masa depan”, Sebab “masa depan”, masih belum ketahuan, masih dalam angan2 atau ber-andai2. Membuat perencanaan masa depan, cita-cita......... Halal2 saja di-andai2 saat sekarang untuk sesuatu esok, pekan depan, bulan depan, tahun depan dstnya, untuk dunia. ……….Hidup tanpa cita2 bagai kendaraan tak ada kemudi. Justru cita2 itu penting agar semangat hidup tinggi. Perkara berhasil atau gagal itu adalah urusan Allah. Andai2 ke depan yang sangat penting bagi orang beriman adalah hari depan akhirat. Tak seorang yang tidak kesana, baik yang percaya ataupun yang tidak percaya, pasti akan ke akhirat. Makanya khusus mengenai, per-andai-an ke depan/akhirat ini Allah perintahkan: يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۚ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِۢمَا تَعْمَلُوْنَ "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr ayat 18). Berbicara soal per-andai-an, Allah juga mengajari manusia untuk ber-andai2, dibeberapa ayat al-Qur’an. Salah satunya baik kita kutip surat Luqman ayat 27 berikut ini: وَلَوْ اَنَّ مَا فِى الْاَ رْضِ مِنْ شَجَرَةٍ اَقْلَا مٌ وَّا لْبَحْرُ يَمُدُّهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖ سَبْعَةُ اَبْحُرٍ مَّا نَفِدَتْ كَلِمٰتُ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ "Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana." Per-andai-an masa depan itu, ada dua sisi yaitu untuk di dunia ini, dan juga untuk di akhirat. Untuk di dunia per-andai-an itu kalau mau lebih rinci dapat lagi di bagi menjadi Jangka pendek. Jangka menengah dan jangka panjang. Sedangkan per-andai-an masa depan akhirat agaknya tersedia “jangka panjang”, begitu leeep Roh pisah dari badan langsung masuk ke per-andai-an masa akhirat, dimulai di alam kubur, tak dapat di revisi lagi. Bagaimana inginnya posisi kita di kubur nanti, bagaimana posisi kita menghadapi mahkamah Allah nanti, haruslah sudah di per-andai-kan dari sekarang. Per-andai-an di dunia, bagi yang masih muda belia per-andai-an dengan cita2, nanti pengen jadi apa, guna mengejarnya harus bagaimana. Bagi yang sudah selesai pendidikan dan mampu berusaha sendiri pernencanaannya meniti jenjang karier, cita2 sampai di mana. Boleh saja ber-andai2 yang setinggi-tingginya. Selanjutnya untuk yang sudah punya anak2 per-andai-an, akan dijadikan apa anak2 mereka nanti. Sebaiknya merencanakan anak bukan hanya untuk kebahagiaan di dunia saja, tetapi juga lebih penting untuk akhirat. Ber-andai2 yang positif justru إِن شَآءَ ٱللَّهُ berpahala, misalnya ber-andai tentang masa depan anak2 keturunan kita: وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَا فُوْا عَلَيْهِمْ ۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوا قَوْلًا سَدِيْدًا "Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 9). Tentu selain persiapan masa depan di dunia, kita tidak boleh lengah mempersiapkan masa depan akhirat baik untuk diri sendiri, anak istri dan keluarga kita semuanya karena Allah me-wanti2: يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوٓا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ "Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim 66: Ayat 6) Demikian sekelumit per-andai-an untuk “masa depan” bagi kita di dunia dan akhirat, baik untuk diri sendiri juga untuk keluarga, anak2 keturunan kita. Semoga Allah menyertai setiap per-andai-an yang baik yang kita susun, sehingga dengan izin Allah terlaksana. بَارَكَ اللهُ فِيكُمْ آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن وَ الْسَّــــــــــلاَمُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 10 Ramadhan 1443 H. 12 April 2022. (930.04.22).

No comments:

Post a Comment