Friday 8 April 2022

JANGAN bosan MENGINGATKAN

Beberapa hari sudah kita jalani shaum Ramadhan 1443 H. Rata-rata masjid2 masih penuh oleh jamaah shalat, utamanya shalat tarawih. Apalagi dua Ramadhan yang lalu hampir di banyak tempat tidak dapat melaksanakan shalat tarawih. Ketika Pandemi, di banyak masjid berjemaah dengan berjarak. Kembali kini terdengar lagi seruan imam sebelum takbir antara lain: أقيموا الصَفَّ فِي الصَّلَاةِ فَإِنَّ إِقَامَةَ الصَفِّ مِنْ حُسْنِ الصَّلَاةِ Luruskan shaf dalam shalat, karena meluruskan shaf bagian dari kesempurnaan shalat. (HR. Muslim 435 Hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan, ) Seruan2 ini terus saja diingatkan kepada jamaah, walau sebetulnya jamaah mungkin sudah lama tau . Memang pada kenyataannya walau sudah saban hari diingatkan masih saja saling mempersilahkan untuk mengisi shaf yang kosong. Naaaah para pembaca yang sedang berpuasa. Jamaah dewasa saja masih harus terus-menerus diingatkan. Buktinya imam shalat, tak bosan2nya berseru dengan kalimat di atas intinya minta "Rapat kan dan luruskan shaf. Tolong yang didepan penuhkan dulu, baru shaf berikutnya. Isi shaf yg masih kosong". Apalagi khusus buat anak2 yang ikutan shalat berjamaah. Ada saja polah mereka mengganggu temannya, sehingga suasana shalat tidak hening. Tapi mereka ini jangan dibentak, jangan dilarang, atur mereka dengan penuh kasih sayang dan bijak. Karena di tangan merekalah penerus ahli masjid dimasa mendatang. Jamaah dewasa saja kita akui tidak otomatis.....shaf rapat dan lurus, shaf masih aja mengular, masih aja ada yang renggang, belum lagi yang berperilaku membuka kaki terlalu lebar. Mestinya shaf muat untuk 3 orang, cuma dapat 2 orang. Kerapian shaf terasa akan mempengaruhi kekhusyukan shalat. Padahal akibat tidak khusyuk dalam shalat diberitahukan buat kita semua, dilanjutan ayat 16 Al-Hadid tadi: وَلَا يَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْاَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوْبُهُمْ ۗ وَكَثِيْرٌ مِّنْهُمْ فٰسِقُوْنَ "dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima Kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik." Menurut ayat di atas, tidak khusyuk dalam shalat, HATI bakal menjadi KERAS selanjutnya menjadi orang FASIK. Naudzubillahi min dzaliik. Merujuk pada Al-Qur'an surat Al-Baqarah 45-46. وَاِ نَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَ ۙ "Dan (sholat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk," (Al-Baqarah 45) الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوْا رَبِّهِمْ وَاَ نَّهُمْ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ "(yaitu) mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya." (Al-Baqarah 46). Butir2 pesan dari ayat 45 dan 46 surat Al-Baqarah tsb: Bahwa shalat hrs khusyuk, Allah tau khusyuk itu berat. Oleh karena khusyuk itu berat, Allah memberi petunjuk untuk khusyuk di ayat 46: *. Yakin ketika shalat diri ini sedang berhadapan dg Allah. *. Yakin bahwa diri ini akan kembali kepada Allah (mati). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : إِنَّ الرَّجُلَ لَيَنْصَرِفُ وَمَا كُتِبَ لَهُ إِلَّا عُشْرُ صَلَاتِهِ تُسْعُهَا ثُمْنُهَا سُبْعُهَا سُدْسُهَا خُمْسُهَا رُبْعُهَا ثُلُثُهَا نِصْفُهَا Sesungguhnya seseorang selesai (dari shalat) dan tidaklah ditulis (pahala) baginya, kecuali sepersepuluh shalatnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya, setengahya. (Diriwayatkan oleh Abu Dawud). Kita serahkan saja kpd Allah, karena Allah lah yg berhak memberi nilai pahala shalat kita. Yang dapat kita lakukan hanya berusaha shalat se khusyuk mungkin. Melakukan shalat sesuai dengan syarat dan rukun mengacu kepada yang dicontohkan Rasulullah. Pengetahuan cara2 shalat sesuai contoh Rasulullah, kita terima dari guru2 ustadz2 yg membimbing kita shalat. Ditambah lagi dengan mengikuti pengajian2. Dari hari ke hari berusaha terus menambah ilmu (ttg shalat khususnya) dari berbagai sumber yang memberikan dalil Al-Qur'an dan Hadits. Diri kita jangan bosan terus memperdalam ilmu agama, khususnya agar menjadi lebih khusyuk dalam shalat, karena shalat barometer nilai ibadah kita kepada Allah. Kepada para imam tidak usah bosan mengingatkan jamaaahnya untuk kesempurnaan shalat. Pengurus masjid hendaklah dapat dengan bijak mengayomi anak2 yang ikut shalat di masjid, sebab mereka adalah penerus kita. Wain yakun shawaban faminallah. wain yakun khatha an faminni wa minasyaithan. Wallahu warasuluhu barii ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datangnya dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti itu datangnya dari diriku sendiri (yang lemah ini) dan dari syaithan. Mohon maaf oleh karenanya. …...Wallahu ‘alam bhisawab. Semoga dengan banyak mendengar dakwah dan mengaji serta mengkaji Al-Qur'an dan hadits2, semakin tinggi ilmu shalat kita dan semakin meningkat ke-khusyuk-an kita. بَارَكَ اللهُ فِيكُمْ آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن وَ الْسَّــــــــــلاَمُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 6 Ramadhan 1443 H. 8 April 2022. (927.04.22).

No comments:

Post a Comment