Sunday 3 April 2022

GERBANG TAQWA

Dihari kedua, bagi yang mulai puasa Sabtu, hari yang pertama bagi yang memulai puasa hari Ahad ini, ijinkan ku mengajak untuk merenungkan perihal “Gerbang Taqwa”. Sebab tujuan berpuasa adalah “Taqwa”. Mohon ijin kepada ustadz/ustadzah yang mungkin membaca artikel ini, saya mengibaratkan umpamanya taqwa itu suatu kota yang akan kita tuju, untuk masuk ke kota tersebut harus melalui 4 gerbang berurutan: Gerbang PERTAMA adalah MUSLIMin. Seseorang dikatakan telah masuk Islam disebut "muslimin" dan "muslimat" orang Islam lelaki dan perempuan. Untuk masuk Islam seseorang harus lebih dahulu mengakui: 1. Allah sebagai Tuhan, meniadakan tuhan-tuhan yang lain. 2. Mengakui Muhammad adalah Rasulullah. Kedua pengakuan itu dikenal dg DUA kalimat SAHADAH. Sebagai pintu masuk pertama masuk ke "rumah" Islam. Rumah Islam yg terletak di atas pondasi 2 kalimat sahadah itu dilengkapi dengan 4 pondasi lainnya yaitu itu.: SHALAT, PUASA, ZAKAT dan bagi yg mampu melaksanakan HAJI. Total 5 pondasi, lazim disebut rukun Islam. Tak kurang dalam kenyataan, kita menemukan dalam masyarakat Islam di negeri kita klompok yang hanya sampai di 2 kalimat penyaksian itu. Mereka sudah termasuk muslimin. Berarti yang bersangkutan baru masuk di gerbang Pertama. Indakator kelompok ini, mereka bergabung dengan kelompok yang sudah masuk gerbang ke dua (Mukminin). Gerbang taqwa ke DUA adalah MUKMINnin. Orang telah masuk ke gerbang taqwa ke dua, mereka sekurang-kurangnya sehari semalam bersahadat 9 kali. Karena yang bersangkutan aktif melaksanakan shalat minimal shalat wajib, dimana total 9 kali mengikrarkan "tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi Muhammad Rasulullah". Indikator kelompok ini rajin shalat berjamaah ke masjid. Shalat subuh bg kebnykan orang sulit terbangun dan menuju masjid di fase ini sudah bukan masalah lagi bagi kelompok MUKMINnin. Singkatnya sesuai sebutannya mukminin (orang beriman). Kalau iman sudah terhunjam, Ibadah bahkan menjadi idaman, Tak peduli kalaupun ada bahaya mengancam. Gerbang taqwa ke TIGA MUHSINnin. Kelompok ini tidak saja hanya seperti yang telah melewati gerbang 1 dan 2, tetapi juga sudah mampu menebar kebaikan untuk sesama ummat manusia. Disamping baik sudah hamblum minallahnya juga baik hamblum mianannasnya. Tecermin dari banyak ibadah sosialnya, tangan ringan menolong orang, isi dompet mudah keluar untuk bederma, zakat tak pernah lalai infak sadakah dilakukan. Lisan terpelihara dari menyakiti orang bahkan yg keluar kata manfaat buat bnyk orang. Pokoknya yang bersangkutan sesuai makna Muhsinin (baik). Senantiasa menebar kabaikan. Gerbang taqwa ke EMPAT MUKHLISIN. Digerbang ini, kelompok yang telah melalaui gerbang 1, 2 dan 3. Ikhlas melaksakan semua itu hanya karena Allah semata terbebas dari mengharap penghargaan sanjungan dan pujian dari siapapun. Soal ikhlas ini pula, jadi barometer penilaian/ganjaran pahala di sisi Allah. Di suatu masjid yang besar dan megah, dilengkapi AC dan sound system yg baik, karpet tebal menenggelamkan dahi. Jamaah masjid membulag, ustadz yg mengisi ceramah bernas dan berbobot. Ini semua terkondisi oleh partisipasi semua pihak dari mulai: tukang parkir, penjaga sandal, petugas kebersihan, operator sound system, MC (pengatur acara), para pengurus dan yayasan pengelola masjid, Jamaah dimana darinya diperoleh dana operasional masjid. Para ustadz dan ustadzah dari mereka diraih ilmu penuntun ibadah perawat qalbu. Setiap orang yang terlibat tadi beda perolehan pahalanya dari Allah tergantung kadar keikhlasannya. Boleh jadi petugas kebersihan yang dapat paling besar, ketimbang ustadznya. Lantaran misalnya si petugas kebersihan begitu ikhlas dalam tugasnya, tak saling iri dengan petugas lainnya. Pokoknya pastabikul hairah dalam membuat masjid bersih dan nyanam. Sementara ustadznya dalam mengisi ceramah misalnya tertanam rasa hebat diri, motivasi dakwah tertumpang kuat popularitas dan imbalan. Mungkin-mungkin pahalanya kalah dengan petugas kebersihan tadi. Wallahu 'alam bishawab. Tetapi yang jelas bahwa soal keihlasan inilah jadi butir negosiasi iblis sblm meninggalkan surga. Mari kita tadaburi buat renungan awal puasa kita Ketika Allah mengusir iblis, terjadi dialog Allah vs Iblis: قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَاُغْوِيَنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَ اِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ "(Iblis) menjawab, Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya," "kecuali hamba-hamba-Mu yang MUKHLASIN". (QS. Surat 38 Sad, Ayat 82 dan 83) Nampaknya hanya orang-orang ikhlas lah yang tak dapat tergoda iblis yang mencanangkan akan menggoda manusia dari 4 arah. ثُمَّ لَاٰ تِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَانِهِمْ مَآئِلِهِمْ ۗ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ "kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur." (QS. Surat 7 Al-A'raf, Ayat 17). Padahal bila tergoda iblis, Allah janjikan: قَالَ اخْرُجْ مِنْهَا مَذْءُوْمًا مَّدْحُوْرًا ۗ لَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ لَاَمْلَــٴَــنَّ جَهَنَّمَ مِنْكُمْ اَجْمَعِيْنَ "(Allah) berfirman, Keluarlah kamu dari sana (surga) dalam keadaan terhina dan terusir! Sesungguhnya barang siapa di antara mereka ada yang mengikutimu, pasti akan Aku isi neraka Jahanam dengan kamu semua." (QS. Surat 7 Al-A'raf , Ayat 18) Nah taulah kita bahwa penangkal rayuan iblis adlh IKHLAS gerbang taqwa ke EMPAT. Mudah-mudahan puasa Ramadhan mengantarkan kita ke gerbang keempat dimaksud. بَارَكَ اللهُ فِيكُمْ آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن وَ الْسَّــــــــــلاَمُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 2 Ramadhan 1443 H. 3 April 2022. (922.04.22).

No comments:

Post a Comment