Monday 27 March 2023

MEMPUASAKAN anggota TUBUH

Renungan dibulan suci Ramadhan: Mempuasakan “anggota tubuh” adalah salah satu dari enam yang semestinya diupayakan agar dipuasakan yaitu: Mata, Telinga, Lidah, Anggota tubuh, Perut dan Hati. Dari enam Puasa di atas, di artikel ke 1.121 telah dimuat “MEMPUASAKAN MATA”, dan di artikel ke 1.122. “MEMPUASAKAN TELINGA”. artikel ke 1.123, “MEMPUASAKAN LIDAH”. Kini artikel ke 1.124. berbicara tentang “MEMPUASAKAN ANGGOTA TUBUH” Tubuh manusia terdiri dari: 1. Kepala; terletak mata, hidung, telinga, pipi, dahi, dagu, bibir, lidah, rambut. 2. Badan; terdapat bahu, dada, susu, perut, punggung dan pantat. 3. Tangan; dilengkapi dengan lengan, ketika, siku, telapak tangan, jari dan kuku. 4. Kaki; berupa paha, lutut, betis, tumit, telapak kaki, jari kaki, kuku jari kaki. Disederhanakan bahasan ini dengan hanya mengambil besarannya saja yaitu: Kepala, Badan, Tangan dan Kaki. Mempuasakan 4 (empat) anggota tubuh tersebut dengan cara: KEPALA; menahan, mencegah kepala dimana terdapat otak sebagai pengendali seluruh anggota tubuh, agar tidak memberikan instruksi kepada anggota tubuh lainnya berupa segala sesuatu yang diharamkan Allah. BADAN, TANGAN, KAKI; apabila mendapat perintah dari otak untuk melakukan perbuatan yang diharamkan Allah dalam keadaan tidak berpuasa, apalagi ketika berpuasa, harus betul2 mampu dapat dipertahankan untuk tidak mau bergerak melaksanakan perbuatan2 yang tidak baik itu. Perintah otak; dimungkinkan datang dari dalam diri sendiri, bisa juga terjadi datang dari luar (anjuran/permintaan orang lain). Untuk menolak perintah negatif dari otak, baik datang dari diri sendiri maupun terpengaruh dari luar, orang yang beriman harus senantiasa mengingat akan peringatan Allah di dalam Al-Qur’an, bahwa seluruh anggota tubuh di hari kiamat nanti akan menjadi saksi terhadap apa yang kita lakukan. الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰ أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan." (Yasin ayat 65). وْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ “Pada hari, (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang terlebih dahulu mereka kerjakan.” (An Nur ayat 24) Allah SWT menjadikan tangan dan kaki berbicara sebagai saksi karena tanganlah yang melakukan perbuatan itu, sedang kaki ikut menyaksikan apa yang dikerjakan oleh tangan itu. Jadi perbuatan tangan merupakan suatu ikrar atau pengakuan, sedangkan perkataan kaki merupakan persaksian. Fussilat 20: حَتّٰىٓ اِذَا مَا جَاۤءُوْهَا شَهِدَ عَلَيْهِمْ سَمْعُهُمْ وَاَبْصَارُهُمْ وَجُلُوْدُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ (٢٠) “Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan. Naaah, saudaraku semogalah dengan berpuasa ini, kita semua manjadi “insan Qur’ani”, setiap apapun yang kita lihat, apapun yang kita dengar, apapun yang akan kita ucapkan, apapun yang akan kita lakukan, selalu merujuk kepada Al-Qur’an. Dengan demikian dapat mengendalikan anggota tubuh kita dari perbuatan tercela. Puasa Ramadhan adalah medan latihan untuk itu semua, sesudah Ramadhan sampai nyambung ke Ramadhan berikutnya, mudah2an masing2 pribadi akan menjadi lebih baik, beriman dan bertaqwa. آمِيّنْ....... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِي اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 6 Ramadhan 1444 H. Selasa, 28 Maret 2023. (1.124.03.23)

No comments:

Post a Comment