Friday 24 March 2023

ENAM PUASA. Edisi mempuasakan MATA

Renungan SEBELUM berbuka ENAM PUASA. Edisi mempuasakan MATA. Agar puasa yang kita laksanakan lebih berkualitas, maka hendaklah sedaya upaya, sekuat tenaga dan jiwa, puasa dilakukan dengan ENAM PUASA: • Mempuasakan mata • Mempuasakan telinga • Mempuasakan lidah • Mempuasakan anggota tubuh • Mempuasakan perut • Mempuasakan hati Dari enam Puasa di atas, di artikel ini dimuat satu diantara “Enam Puasa” tersebut yaitu: MEMPUASAKAN MATA. Mata adalah salah satu dari lima indera yang dikaruniakan Allah bagi manusia yang normal, juga bagi hewan yang normal. Ketika manusia dilahirkan, Allah memberikan 3 anugerah, anugerah kedua adalah penglihatan dengan sarana Mata. وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصٰرَ وَالْأَفْئِدَةَ  ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur." (QS. An-Nahl 16: Ayat 78). Begitu hebatnya nikmat mata yang diberikan Allah kepada manusia, sehingga Rasulullah Muhammad s.a.w. pernah menceritakan salah seorang 'abid (atau ahli ibadah) yang atas izin Allah s.w.t. hidup hingga berusia 500 tahun. Ia menghabiskan hidupnya dengan beribadah hingga sesaat sebelum meninggal, 'abid tersebut berdo’a kepada Allah agar diwafatkan dalam keadaan tengah sujud. Kaum muslimin-muslimat, sangat familier dengan kisah ini dibawakan oleh para penceramah dinukil dari Al Hafiz Al Munziri dalam Kitab At Targhib wa At Tarhib yang mengutip salah satu hadits dari perawi Imam Al Hakim. Berdasarkan keterangan hadits tersebut, Rasulullah s.a.w. mendengar kisah tentang seorang 'abid ini dari Malaikat Jibril. Inti pokok riwayat tersebut bahwa: Seorang Ahli Ibadah dengan ijin Allah berusia panjang sampai 500 tahun, tinggal di atas sebuah gunung di pulau yang dikelilingi laut, tersedia mata air untuk berwudhu, dianya keseharian selama 500 tahun itu hanya beribadah dalam pengertian shalat menyembah Allah. Sedang keperluan makannya atas ijin Allah tersedia buah Delima yang setiap hari matang. Secara normal buah Delima itu setahun sekali matang buahnya. Do’a si ahli ibadah untuk mati dalam keadaan sujud juga dikabulkan Allah. Eee ketika dimasukkan ke dalam surga oleh Allah dengan predikat “Masuk surga dengan Rahmat Allah” yang bersangkutan tidak terima, maunya predikat masuk surganya “Karena Amal Ibadahnya menyembah Allah selama 500 tahun”. Singkat cerita, dikisahkan setelah ditimbang amal ibadah selama 500 tahun itu hanya sebanding dengan nikmat “Mata” yang diberikan Allah. Belum lagi nikmat Delima yang tiap hari matang, nikmat ada air tawar untuk berwudhu di atas gunung yang dikelilingi laut. Pantas agaknya menjadi renungan kita sebelum berbuka puasa hari ini, bahwa begitu besar nikmat Mata yang dikaruniakan Allah. Sebagai wujud syukur terhadap nikmat Mata, mari kita pergunakan mata se-baik2nya untuk menyimak ayat2 kauliyah dan kauniyah Allah. Khususnya di bulan ini perbanyak membaca dan mentadaburi Al-Qur’an. Sebagai ilustrasi boleh juga direnungkan betapa banyak saudara2 kita di usia senja, ketika berusaha memperbaiki penglihatannya, gagal ketika operasi Mata, berujung tidak dapat melihat lagi. Bersyukur sangat para pembaca yang masih dapat membaca artikel ini. Mari kita berusaha sekuat tenaga untuk menghindarkan agar mata kita, tidak dengan sengaja melihat hal-hal yang dimakruhkan apalagi dilarang oleh agama untuk diliat, ketika sedang berpuasa. Apalagi dengan sengaja menonton adegan yang merangsang birahi. Hal tersebut, besar kemungkinan sebagian besar kita dapat terhindar atau menghindar. Semoga Allah memeliharakan Mata kita dari dipergunakan untuk hal-hal yang tidak diridhai Allah. آمِيّنْ....... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِي اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 3 Ramadhan 1444 H. 25 Maret 2023. (1.121.23).

No comments:

Post a Comment