Wednesday 12 June 2019

PERAN Harta

Hidup manusia, siapun dia,  termasuk uswatun hasanah qt, nabi Muhammad s.a.w. bila ku taksalah simpul, beliaupun sblm di angkat menjadi Rasul adlh seorang "niagawan" sukses. Niagawan tentulah memupuk keuntungan dari perniagaannya. Keuntungan itu hakikatnya menambah asset atau harta. Maha benar Allah dg firman Nya (QS.surat 3= Ali 'Imran ayat 14) , dimana dlm firman ini Allah tdk mengecualikan Nabi dan Rasul ttg cinta kpd HARTA:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَآءِ وَالْبَـنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَـيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَـرْثِ ۗ  ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا  ۚ  وَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ
"Dijadikan terasa indah dalam pandangan MANUSIA cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, HARTA BENDA yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik."

Dari ayat di atas, manusia  tanpa terkecuali cinta HARTA. Jelas harta benda memang dibutuhkan sekaligus disenangi manusia. Dan memang untuk bertahan hidup yg layak perlu ada harta benda.

Harta diberikan Allah kpd siapa saja, tak peduli orang itu beramal SHALEH atau beramal SALAH. orang beragama atau atheis.

Tak sedikit ayat Al-Qur'an menyatakan ttg harta diberikan Allah kpd siapa yg dikehendaki Nya. a.l:
اِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَآءُ وَيَقْدِرُ ۗ  اِنَّهٗ كَانَ بِعِبَادِهٖ  خَبِيْرًۢا بَصِيْرًا
"Sungguh, Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki); sungguh, Dia Maha Mengetahui, Maha Melihat hamba-hamba-Nya."
(QS. Al-Isra' ayat 30).

Masalahnya, khusus ttg harta pertanggungan jawabnya ada dua y.i.
1. Proses memperoleh.
2. Untuk apa dipergunakan.

Proses memperoleh dg cara ilegal mnrt agama mrpkn harta yg haram. Harta haram dimakan menjadi makanan haram, di sandang menjadi pakaian yg haram. Kalau sdh begini do'a-pun tertolak.
Hadits Arbain Imam Nawawi (Hadits Kesepuluh) menceritakan yg pada pokoknya; seseorang yg berdo'a tak mungkin terkabul bila: makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan (perutnya) dikenyangkan dengan makanan haram.  (Diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah r.a.).

Bagi orang beriman se-apes2 hidup bila do'a tidak diterima Allah. Karena pada hahekatnya kita shalat setiap waktu adlh berdo'a. Apa jadinya diri ini nanti di akhirat  bila shalatnya tdk sekalipun diterima Allah.

Penggunaan harta haram, sekalipun dipergunakan untuk kebajikan tak kan mrpkn deposit amal. Apalagi lantas dipergunakan untuk perbuatan maksiat tentu menjadi dosa diatas dosa.

Harta halal saja hrs dpt dipertanggung jawabkan untuk dipergunakan ke tujuan ibadah kpd Allah. Bila sebaliknya harta halal untuk berhura-hura, digunakan untuk yg tdk diredhai Allah, akan ada harapan mrpkn tambahan timbangan dosa.

Perumpamaan pemanfaatan harta misalkanpun halal, untuk semata kepentingan dunia bukan dlm rangka ibadah kpd Allah:
مَثَلُ مَا يُنْفِقُوْنَ فِيْ هٰذِهِ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَثَلِ رِيْحٍ فِيْهَا صِرٌّ اَصَابَتْ حَرْثَ قَوْمٍ ظَلَمُوْۤا اَنْفُسَهُمْ فَاَهْلَكَتْهُ  ۗ  وَمَا ظَلَمَهُمُ اللّٰهُ وَلٰـكِنْ اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ
"Perumpamaan harta yang mereka infakkan di dalam kehidupan dunia ini, ibarat angin yang mengandung hawa sangat dingin, yang menimpa tanaman (milik) suatu kaum yang menzalimi diri sendiri, lalu angin itu merusaknya. Allah tidak menzalimi mereka, tetapi mereka yang menzalimi diri sendiri."
(QS. Ali 'Imran ayat 117)

Kelak diakhirat tdk dpt dipanen menjadi penambah timbangan kebaikan.

Harta penting untuk dicari asal dg jalan halal. Kedudukan harta dlm berjihad, didahulukan dari pada berjihad dg jiwa, sbgmn Allah tegaskan QS Al Hujurat ayat 15.
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ   ۗ  اُولٰٓئِكَ هُمُ الصّٰدِقُوْنَ
"Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar."

Selamat berjuang di jalan Allah bagi yg berharta. Smg Allah menyertai perjuangan tsb. Aamiin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

No comments:

Post a Comment