Wednesday 12 June 2019

Mengenali Nafsu Lawwamah

Nafsu Lawwamah ada yg mengartikan jiwa yang masih ber cacat ber cela. Prof Dr. Hamka di tafsir Al-Azhar Juzu' 29 hal 231 s/d 234 stlh mensitir tafsir bbrp ulama menyebutkan "nafsu lawwamah adlh nafsu yg sll menyesali diri", dikaitkan dg "hari kiamat". Suatu peringatan bagi manusia bahwa perihal "menyesal", bukan saja di dunia, terlebih di akhirat nanti.

Tentu lbh baik menyesal di dunia, kemudian bertaubat kalau berdosa serta memperbaikinya, ketimbang menyesal di akhirat dimana ketika itu taubat sdh tak berguna.
Di akhirat nanti jangankan orang yg berdosa, orang yg shaleh-pun menyesal, kenapa kurang banyak berbuat baik.

Berbicara Nafsu Lawwamah didunia ini ringkasnya barangkali dpt di artikan
1. Adlh nafsu walaupun  menerima hidayah (petunjuk dari Allah, patuh kepada-Nya, dan selalu ingin berbuat kebajikan, namun sang pemilik nafsu lawwamah terkadang melakukan perbuatan maksiat atau sewaktu-waktu tak dapat menguasai hawa nafsunya, yakni godaan setan. Setelah godaan setan diperturutkannya, maka akan timbul sebuah penyesalan, lalu bertaubat kepada Allah dan kembali patuh kepada-Nya.

2. Nafsu lawwamah, adlh nafsu jika tidak dapat dikendalikan dg sempurna, yang terjadi adalah terkadang muncul sifat-sifat seperti binatang, namun tempo2  pula muncul sifat kemanusiaannya. Jadi msh terobang ambing antara "taqwaha" dan "fujuraha".

3. Nafsu lawwamah, nafsu jika kita mampu mengendalikan atau mempergunakannya dengan baik, justru nafsu lawwamah akan sangat membantu dalam hal mengembangkan daya dorong agar selalu menyeleraskan kehendak kita dengan kehendak Allah.

Kalau bgt pemilik Nafsu Lawwamah:
a. Hati suka perbuatan baik, tapi dihati msh bersarang kecenderungan berbuat kesalahan melanggar norma agama dan masyarakat.
b. Gemar membatah nilai-nilai kebenaran dari Allah, berupa sering mengkritisi ketentuan Allah setidaknya dlm hati. Blm sami'na wa ata'na.
c. Beramal blm benar2 ihlas karena Allah, masih tercemar riya' suka menceritakan kebaikan diri agar dikagumi orang.

Pembahasan nafsu lawwamah ini, beberapa sumber termasuk Prof. Dr. Hamka, dg mengulas Surat Al-Qiyamah ayat satu sampai dua:
لَاۤ اُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ
"Aku bersumpah dengan hari Kiamat,"
وَلَاۤ اُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ
"dan aku bersumpah demi jiwa yang selalu menyesali (dirinya sendiri)."

Melalui pengenalan type "Nafsu Lawwamah" ini, layak adanya kita mengaca diri, apakah dlm diri ini sampai pada tingkatan "Nafsu Lawwamah". Selanjutnya ambil sisi baiknya, guna meningkatkan diri ke nafsu yg diredhai Allah.

Dmkn, mudah2an penulisanku ini tak terlalu banyak  tdpt kesalahan. Ku yakin pembaca memaklumi sklgs memaafkan bila ditemukan kesalahan.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum. Billahi Taupiq wall hidayah.
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.4

No comments:

Post a Comment