Sunday 9 May 2021

TAU DIRI.


Sejenak menyapa diri di hari ke 26 shaum Ramadhan 1442 H.


"Tugas Pokok"  yang kedua dari 5 tugas pokok sbg Rasul,  di semacam SK Allah kpd Rasulullah Muhammad ﷺ  di Gua Hira adlh menyadarkan manusia bahwa sesungguhnya diri manusia adalah milik Allah. 

خَلَقَ الْاِ نْسَا نَ مِنْ عَلَقٍ ۚ 

"Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."

(QS.96= Al-'Alaq ayat 2).


Roh yang ada di diri manusia kepunyaan Allah. Phisik manusia diciptakan Allah dari bahan bermula dari segumpal darah. 


Proses terciptanya phisik manusia selanjutnya dijelaskan pada wahyu yg diturunkan kemudian misalnya:

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَ ۗ فَتَبٰـرَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَ ۗ 

"Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik."

(QS. 23 = Al-Mu'minun ayat 14).


Mengingatkan manusia supaya tau  asal kejadiannya penting, agar tidak lupa diri,  selanjutnya  tunduk patuh dan berserah diri kepada Allah, sebagai pencipta dirinya. Manusia seharusnya akan menjadi arif dan bijak, stlh mengetahui asal usul dirinya.  


Anak manusia bagaimanapun tinggi jabatan, bagaimanapun kayanya, bagaimanapun kuatnya, kalaulah kepadanya diingatkan asal usulnya, umumnya akan tau diri dan sadar. 


Nabi Muhammad dikesempatan lain di surat ke 93 (Adh-Dhuha) di ayat 6 sampai ayat 9  diingatkan oleh Allah bahwa tentang diri beliau, malah stlh beliau dewasa:


ayat 6 :

اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰ وٰى ۖ 

"Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu)."


ayat 7:

وَوَجَدَكَ ضَاۤ لًّا فَهَدٰى ۖ 

"Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk."


ayat 8: 

وَوَجَدَكَ عَآئِلًا فَاَ غْنٰى ۗ 

"Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan."


ayat 9:

فَاَ مَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْ ۗ 

"Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang."


Disini Allah mengingatkan bahwa tadinya Nabi Muhammad adalah anak yatim, nabi Muhammad tadinya orang yang bingung, nabi Muhammad semula hidup dengan kekurangan. Karena itu jangan sewenang-wenang kepada anak yatim sebagai asal usulnya.


Proses penciptaan manusia demikian ajaibnya. Bermula dari sari pati tanah, dilanjutkan dengan cairan berupa nutfah, selanjutnya dari nutfah itu semuanya dengan kekuasan Allah menjadi segumpal darah. Segumpal darah tersebut begitu hebatnya kekuasaan Allah menjadi segumpal daging. Daging selanjutnya dibungkus tulang-belulang. Tulang belulang dibungkus lagi daging dan kulit. Bersyaraf, berotot dan ber urat. Selanjutnya ditiupkan ROH kedalam jasad itu di dalam kandungan Ibu. Setelah bilangan harinya cukup, menjadilah janin, belum bernafas dengan paru-paru, bukan pula bernafas pakai insang. Rezeki mulai diberi dengan melalui Ibu yang mengandung. Kandungan ibu semakin syarat dan genap waktu keluarlah dari perut Ibu. Begitu keluar kedunia, rezeki sudah disiapkan Allah, dimana susu ibu mulai ber-air, yang tadinya ketika masih belum punya anak, seorang wanita susunya tak ada airnya (bukankah ini suatu keajaiban).


Dg mengetahui asal dirinya itu maka insyaflah manusia, dirinya itu siapa, shg tak sombong, tdk membanggakan diri. Insyaf lah manusia bahwa yg mencipta dirinya adalah Allah, karenanya memuliakan Allah. Menuruti perintahNya untuk membaca ayat-ayat Allah baik tersurat di dalam Al-Qur'an maupun tersirat di fenomena alam semesta, pada hewan dan tumbuh2an. Kmd belajar terus belajar melalui menulis dan membaca, shg dpt terungkap hal-hal yg blm diketahui dg bantuan Allah s.w.t.


Berangkat dari "tua diri", mengenal diri ini siapa, semoga menjadikan kita insyaf bahwa diri ini ciptaan Allah tak layak sombong dan berbangga diri. Dng dmkn mengabdi kpd Allah sampai akhir hayat.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 26 Ramadhan 1442 H.

08 Mei 2021.

(786.05.21). 

No comments:

Post a Comment