Wednesday 19 May 2021

Kadar IMAN

Iman ini kadarnya fluktuatif, adakalanya naik ada saatnya turun.

Iman adalah urusan hati/qalbu, tak ada orang lain yg tau iman seseorang. Diri sendiripun ndak tau persis kadar iman didirinya. 


Yg kita tau rukun iman itu ada 6: Percaya: Allah, Malaikat,  Nabi-nabi Rasul Allah, Kitab Suci yg diturunkan Allah, hari Kiamat, Qadar baik dan Qadar buruk.


Naaah yg turun naik atau bertambah berkurang iman itu apanya? .............

Tentu kepercayaannya itu. Lantas bgm "mengukur" iman itu sedang naik atau sedang turun; padahal iman itu abstrak, iman adanya di dlm qalbu.  


Iman yg bersifat abstrak itu akan "ter-refleksikan" dlm wujud nyata berupa si pemilik iman sanggup melakukan perbuatan kebaikan dan menghindari perbuatan mungkar.  Dorongan iman membuat seseorang beribadah tekun, bersedekah rutin, bersosialisasi di masyarakat baik, rendah hati, tak mau menang sendiri, tak gampang emosi. Pokoknya berakhlak mulia dan terus menerus merajut kebaikan.


Bulan Ramadhan baru saja kita lalui sepekan, dampak latihan peningkatan iman, selama sebulan semestinya masih berkesan. 


Di Ramadhan awal dpt disaksikan nampak naiknya iman secara kolektif masyarakat. Salah satu indikatornya dlm bentuk  shaf2 shalat berjamaah dan shalat terawih. Kelihatannya kulminasi atas naiknya imam di pekan pertama Ramadhan, ada masjid harus memanfaatkan lantai  dua, guna menampung jamaah.


Berdasarkan indakator shaf jamaah pula, dpt disaksikan  mulai turun iman ditandai dg turun jumlah jamaah dari lantai dua masjid ke lantai satu malah shaf di lantai satupun berangsur maju ke depan di pertengahan dan sampai akhir Ramadhan. 


Tapi bukan hanya dari indikator shalat berjemaah dan shalat terawih saja barometer mengukur kadar iman, masih ada sejumlah alat ukur lain mengukur kadar iman  direfleksikan dlm wujud amal perbuatan, yaitu:

1. Orang yg sanggup memberikan harta yg dicintainya 

.وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ

kepada:

a. karib kerabat.

ذَوِى الْقُرْبٰى

b. anak yatim.

وَالْيَتٰمٰى

c. Orang miskin.

وَالْمَسٰكِيْنَ

d. orang musafir.

 وَابْنَ السَّبِيْلِ

e. peminta-minta.

وَالسَّآئِلِيْنَ


f. memerdekakan hamba sahaya.

 وَفِى الرِّقَابِ


Selanjutnya diri ybs taat:

a. mendirikan shalat

وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ

b. menunaikan zakat.

وَاٰتَى الزَّکٰوةَ

Diikuti berkepribadian sabar dlm kemelaratan, penderitaan dan masa peperangan.

وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَالضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ

Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.".

اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا  ۗ  وَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ


(QS:2=Al-Baqarah 177).


Boleh jadi kakek2 nenek2 atau yg sdh uzur tak kuat lagi ke masjid atau dpt saja pemuda masih kuat dlm phisik tapi berhalangan syar'ie sehingga tdk dpt datang ke masjid namun mereka istiqamah, menjalankan ketaatan2 dirinci di atas, maka tak dpt pula mereka dikelompokkan berkadar iman yg turun.


Apalagi bila ybs beriman kpd Allah dan RasulNya, kemudian tak ragu2 berjihad dg harta dan jiwa:

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ   ۗ  اُولٰٓئِكَ هُمُ الصّٰدِقُوْنَ

"Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar."

(QS. 49 = Al-Hujurat ayat 15)


Semoga kita termasuk orang2 beriman, istiqamah beribadah dan sanggup berbuat kebaikan sbgm dimaksud indikator kadar iman.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 7 Syawal 1442 H.

19 Mei 2021.

(797.05.21). 

No comments:

Post a Comment