Thursday 13 May 2021

Sabar; Indikator Taqwa.

 Salah satu indikator taqwa ialah sabar. yg dimaksud indikator ialah tanda yg nampak atau terasa. 

Jadi "indikator" bukan dimaksudkan "syarat ibadah" dimana di dlmnya harus a.l. "Ittiba' dan ikhlas" hal mana tlh tercakup ditulisanku tgl 25 Ramadhan dibawah judul "KUNCI  7.i., buat IBADAH".


Berpuasa mrpkn sarana pelatihan untuk bersabar, bahkan misalkanpun ada orang 

menghina, mencaci-maki diri kita, tak usah diladeni. 

Agar kita tetap bersabar, menahan diri dan menyampaikan kepada lawan bicara: ‘Saya sedang puasa.’ Sehingga lawan bicara mengetahui bahwa kita tidak membalas kedzalimannya bukan karena lemah atau tidak mampu, tapi karena sikap wara’ dan taqwa kepada Allah.


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,


الصِّيَامُ جُنَّةٌ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ


“Puasa adalah membentengi diri, maka bila salah seorang kamu di hari ia berpuasa janganlah berkata kotor dan jangan teriak-teriak, dan jika seseorang memakinya atau mengajaknya bertengkar hendaklah ia mengatakan “Sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR. Bukhari 1904 & Muslim 1151).


Dengan latihan sabar ketika berpuasa di bulan Ramadhan selama sebulan, diri jadi terbiasa menghadapi pemicu ketidak sabaran baik dlm arti memunculkan amarah, maupun dlm arti membuat kecewa, ataupun kondisi yg menyulitkan. Inilah yg di klasifikasikan Allah sbg orang yg "benar2 taqwanya"


"..........وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ


"...........dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa."


Rasulullah Muhammad ﷺ, karena beliau sbg utusan Allah, ketika menjawab pertanyaan dari pengikutnya, menjawab beragam (mungkin tergantung sifat bawaan dan kepentingan penanya).


Diantaranya ada yg   minta wasiat dlm menjalankan agama Islam, diriwayatkan Bukhari yang berbunyi:


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوْصِنِيْ ، قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). فَرَدَّدَ مِرَارًا ؛ قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ


Artinya: "Dari Abu Hurairah ‎رضي الله عنه‎‎ bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi ‎Muhammad ﷺ : 

“Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi ‎ﷺ bersabda: “La Tagh-Dhob; Jangan marah!"-H.R. Bukhari.


Naaah, Ramadhan sehari lagi akan berakhir, 28 hari puasa kita,  boleh lakukan  evaluasi diri apakah puasa kita ada tercampur marah. Semoga tidak, kalau juga terlanjur mudah2 Allah menambal kekurangan, kehilafan itu dan melengkapi nilai puasa kita.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 29 Ramadhan 1442 H.

11 Mei 2021.

(789.05.21).

No comments:

Post a Comment