Thursday 10 December 2020

TIPIS-nya kemungkinan HIDUP.

Ketika naik kapal udara, atau naik kapal laut dari satu tempat berangkat ke tempat tujuan, pernah kah anda terpikir bahwa kemungkinan hidup anda tlh dipersempit, seluas kendaraan yg anda tumpangi.


Kapal laut, bgt ngapung di lautan terasa sedemikian kecilnya. Maka tempat hidup kita hanya sekian meter kali sekian mater, panjang lebarnya kapal. Jika kapal itu kecelakaan diterpa badai ditelan ombak, logikanya tipislah harapan kita hidup.


Naik pesawat terbang, lebih sempit lagi dibanding kapal laut, lebih rawan lagi ketimbang kapal laut. Sekecil apapun kecelakaan kapal laut masih ada harapan pakai pelampung, naik sekoci. Kalau pesawat terbang, ..............


Bagi orang beragama, mereka ketika travelling pakai kapal laut maupun kapal terbang, atau moda transportasi apapun, selalu menggantungkan keselamatan kpd Yang Maha Kuasa. Misalnya agama Islam ketika bepergian naik kendaraan di ajarkan ber do'a:


سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ


"Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga." (HR. Muslim)


Naah, kalaulah umpamanya dlm perjalanan itu terjadi kecelakaan, sehingga sampailah ajal, ybs sdh mati dlm keadaan berserah diri kpd Allah. Mati yg demikianlah mati yg diharapkan setiap orang Islam. Karena yg namanya mati, sesuatu yg pasti. Muda mati, tua mati, tanpa sakit mati, sakit salah satu jalan menuju mati. Kecelakaan perjalananpun mati. Jadi sama saja. Yang penting

وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

"dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam".


Semestinya semakin banyak seseorang travelling dg moda transportasi apa aja, terutama udara, kapal laut,  maka akan semakin sadar bahwa betapa kecilnya kemampuan diri ini mempertahankan hidup..........


Tapi ndak juga yaa...............

Para koruptor tu kan sering bepergian ke luar negeri, tumpangannya pesawat terbang. Apa ndak pernah terlintas pemikiran seperti awal tulisan ini???. Dari sekian banyak jam terbangnya, tentu pernah ngalami terbang di cuaca buruk yg hampir2 celaka.......harap2 cemas ttg keselamatan. Bagaimana pun tidak taatnya beragama seseorang, di kondisi pesawat terbang yg sdh hampir celaka, mestilah dia berdo'a kpd Yang Maha Kuasa. 


Tepatlah sindiran Allah (di QS: Yunus 22 dan 23) buat orang tidak bersyukur, bermaksiat lagi, korupsi, padahal pernah berdo'a minta selamat di penerbangan yg menakutkan itu.....


Sindiran Allah tsb:


دَعَوُا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَـهُ الدِّيْنَ ۙ لَئِنْ اَنْجَيْتَـنَا مِنْ هٰذِهٖ لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الشّٰكِرِيْنَ

"mereka berdoa dengan tulus ikhlas kepada Allah semata (seraya berkata), sekiranya Engkau menyelamatkan kami dari (bahaya) ini, pasti kami termasuk orang-orang yang bersyukur."


فَلَمَّاۤ اَنْجٰٮهُمْ اِذَا هُمْ يَبْغُوْنَ فِى الْاَ رْضِ بِغَيْرِ الْحَـقِّ

"Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka, malah mereka berbuat kedzaliman di Bumi tanpa (alasan) yang benar".


Benarkan............., para Koruptor yg ketangkap tangan barusan sering berpergian dg pesawat terbang???.

Mungkin penerbangan mereka mulus terus, jadi blm pernah berdo'a seperti di atas, belum pernah mikir bahwa mati itu gampang dan dekat sekali. sehingga mereka lupa mati, dikiranya akan hidup terus dpt nikmati hasil korupsi trilyunan itu.


Smg para pembaca TIDAK KORUPSI walaupun dapat kesempatan korupsi dibidang apapun anda bertugas, sekecil apapun. Selalu ingat  pernah berdo'a dlm kondisi hampir celaka, seumpama salah satu contoh dlm travelling. Tuhan menyelamatkan, Tuhan tempat bergantung sekaligus berlindung. Bahwa kematian itu dpt datang se-waktu2 tak ada yg tau.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 22 Rabiul Akhir 1442 H.

7 Desember 2020.

(698.12.20).

No comments:

Post a Comment