Sunday 13 December 2020

WUJUD REZEKI

Rezeki itu sering diartikan  berwujud materiil, berbentuk uang, diantaranya menjelma dlm pangkat dan jabatan, yg ujungnya uang dan kemewahan. 


Sebetulnya rezeki itu bukan barang dan uang saja, juga termasuk jasa dan kesempatan serta kondisi dan situasi, keluarga yg harmonis, istri/suami yg setia, anak2 yg bhakti dan cucu2 yg menyenangkan. Justru yg paling hebat jika memiliki ilmu dan hikmah.


وَمَنْ يُّؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا


"Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak". (QS:Al-Baqarah 269).


Pembaca yg arif tentu banyak dpt mengambil contoh ttg kondisi dan situasi yg mrpk rezeki. Diantaranya kondisi sehat, tak ternilai harganya. 


Kita baru sadar sehat itu rezeki, manakala sakit. Biaya berobat tak sedikit, blm lagi waktu tersita bukan saja diri kita sendiri tetapi juga sanak keluarga. Orang berduit rela mengeluarkan harta bendanya sampai hampir habispun untuk sehat kembali.


Kalau bgt rezeki bukan hanya berbentuk barang, dan uang. Justru rezeki berupa kesehatan amat banyak bila dikonversi dg harta dan uang.


Konon;......Harun Al-Rasyid, raja terkenal kaya pada zamannya, suatu hari yg sangat panas dikisahkan dianya demikian haus. Selanjutnya sang raja menyuruh pengawalnya menyiapkan segelas air. 


Ketika itu sdg dlm majelis ilmu di istana. Ulama yg sdg berceramah pun memanfaatkan media segelas air itu untuk bahan ceramah....... 


"Yang mulia, kalau misalnya pengawal yang mulia tidak menemukan segelas air yg sangat anda hajatkan, apa yg tuan lakukan?". 


Raja spontan menjawab:  "saya perintahkan seluruh aparat kerajaan untuk mencari air itu, walau harus dikeluarkan biaya separo harta saya". 


Ustadz menanyakan lagi: "Air yg segelas itu, setelah diproses dlm tubuh tuan, kemudian seharusnya dikeluarkan melalui kencing....... 

Umpamanya tdk dpt dikeluarkan, sehingga berbilang hari tak jua dpt buang air kecil, gerangan apa yang mulia raja akan lakukan". 


Raja menjawab: "Akan kukerahkan seluruh tabib kerajaan, untuk mencarikan obat walau harus mengeluarkan dana separo hartaku".


Kalau begitu harta kekayaan sang raja hanya setara dengan segelas air. Untuk diminum separo dan untuk kencing separo.


Betapa bersyukurnya kita semua yg sampai hari ini taklah teramat sulit mendapatkan segelas air, sementara itu selang berapa lama ssdh minum air itupun dpt pula dng lancar dikeluarkan melalui kencing, sebab msh dlm keadaan sehat.


Nabi Muhammad  ﷺ telah menyatakan:


مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ آمِنًا فِي سِرْبِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا


Barangsiapa di antara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman pada keluarganya, dia memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya.[HR. Ibnu Majah).


Semoga Allah menjadikan kita pandai bersyukur atas rezeki yg diberikan Allah dlm bentuk apapun buat kita masing2.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 28 Rabiul Akhir 1442 H.

13 Desember 2020.

(702.12.20).

No comments:

Post a Comment