Saturday 21 November 2020

NASIHAT

 

Pisang Kepok tumbuh di taman.

Buahnya nyangkut dikabel listrik

Jangan kapok dinasihati teman.

Walau terkadang tidak menarik.


Teman yg baik, tak segan menasihati temannya, manakala awak sdh ada tanda2 kelewat jalur........


Nasihat memang harus diserap dari mana dan dari siapapun datangnya, sebab tak ada manusia yg sempurna,.......


يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْاِ نْسَا نُ ضَعِيْفًا

"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah."

(QS. An-Nisa' ayat 28).


Sebagai apapun diri, apalagi pembuat kebijakan untuk orang banyak, harus terbuka thdp nasihat.


Justru Allah ingin memberi keringanan kpd kita dlm hidup ini, makanya ada pihak lain yg membantu a.l. berwujud nasihat. Sebab manusia diciptakan bersifat lemah, serba kekurangan.


Orang yg ndak mau saling beri nasihat; akan merugi,....


اِنَّ الْاِ نْسَا نَ لَفِيْ خُسْرٍ ۙ 

"Sungguh, manusia berada dalam kerugian,"

(QS. Al-'Asr ayat 2)


Orang yg tak sudi menerima nasihat, misalnya hanya mau memberi nasihat boleh jadi inipun tergolong orang yg merugi juga, karena di ayat berikut ada kata "saling"


اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَا صَوْا بِا لْحَقِّ ۙ وَتَوَا صَوْا بِا لصَّبْرِ

"kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."

(QS. Al-'Asr ayat 3).


Keterbukaan akan menerima nasihat sepertinya pantas dicontoh apa yg pernah dilakukan seorang Khalifah yg pernah membawa pemerintahan Islam aman makmur sejahtera , (بَلْدَةٌۭ طَيِّبَةٌۭ وَرَبٌّ غَفُورٌۭ). yaitu Umar bin Abdul Azis.


Dalam kelelahan setelah mengurus jenazah Khalifah Sulaiman bin Abdul-Malik yang digantinya, dia pulang berniat untuk tidur.


Pada saat itulah anaknya yang berusia 15 tahun, Abdul-Malik masuk melihat ayahnya dan berkata, "Apakah yang sedang engkau lakukan wahai Amirul Mukminin?".


Umar menjawab, "Wahai anakku, ayahmu letih mengurusi jenazah bapak saudaramu dan ayahmu blm pernah merasakan keletihan seperti ini".       "Jadi apa engkau akan buat wahai ayah?", Tanya anaknya ingin tahu. Umar menjawab, "Ayah akan tidur sebentar hingga masuk waktu dzuhur, kemudian ayah akan keluar untuk shalat bersama rakyat".


Apa pula kata anaknya mendengar jawaban ayahnya Amirul Mukminin yang baru itu “Ayah, siapa pula yang menjamin ayah masih hidup sehingga waktu dzuhur nanti sedangkan sekarang adalah tanggung-jawab Amirul Mukminin mengembalikan hak-hak orang yang didzalimi” Umar Ibn Abdul Aziz terus terbangun dan membatalkan niat untuk tidur, beliau memanggil anaknya mendekatinya, beliau mengecup kedua belah mata anaknya sambil berkata “Segala puji bagi Allah yang mengeluarkan dari keturunanku, orang yang menolong aku di atas agamaku”.


Demikian perilaku seorang khalifah menerima nasihat walau dari seorang bocah.


Keadaan di pemerintahan era khalifah Umar Ibn Abdul Aziz, negara dalam keadaan aman sentausa makmur, sampai-sampai tak ada seorangpun rakyat yang berhak menerima zakat. 


Dibalik itu pejabat-pejabat negara hidup dalam kesederhanaan, di beri contoh oleh sang kepala negara.


Begitu keberkahan diberikan Allah bagi negara yg dipimpin oleh kepala negara yg adil, sederhana, taqwa juga terbuka terhadap nasihat/kritik. Pernah pula kudengar penceramah mengisahkan ketika wafatnya Umar bin Abdul Aziz, langsung kambing-kambing dan hewan yang diambil susunya, susu mereka serta merta volumenya menurun. Jadi bahwa kemakmuran dan keberkahan diberikan Allah terkait langsung dengan keadilan para pemimpinnya. Wallahu ‘alam bishawab.


اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ


“Ya Allah, jadikanlah pemimpin kami orang yang baik. Berikanlah taufik kepada mereka untuk melaksanakan perkara terbaik bagi diri mereka, bagi Islam, dan kaum muslimin. Ya Allah, bantulah mereka untuk menunaikan tugasnya, sebagaimana yang Engkau perintahkan, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jauhkanlah mereka dari teman dekat yang jelek dan teman yang merusak. Juga dekatkanlah orang-orang yang baik dan pemberi nasihat yang baik kepada mereka, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jadikanlah pemimpin kaum muslimin sebagai orang yang baik, di mana pun mereka berada.”


آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 4 Rabiul Akhir 1442 H.

19 November  2020.

(689.11.20).

No comments:

Post a Comment