Sunday 22 November 2020

KESAL

 Kesal, adlh perasaan hati, bagi banyak orang kekesalan itu nampak di wajah atau bahasa tubuh, tak jarang diiringi ucapan.


Pernah kulihat wasit ngangkat kartu kuning ke pemain membanting bola, kesal atas putusan wasit memberikan lemparan ke dalam buat team lawan; karena berpendapat mestinya lemparan itu untuknya. Kesal diwujudkan dg bahasa tubuh dan tindakan; wasit ndak terima, lalu narik kartu kuning dari kantongnya.


Mungkin kalau kesal sebatas di wajah ndak terlalu parah. Kesal melalui ucapan, kadang akibatnya panjang lebar, dpt meluas sekali.


Eee.......... berbicara soal kesal ini, Nabi Muhammad ﷺ pun agaknya pernah juga kesal......... 

Terbaca di dlm hadits diriwayatkan Ali bin Abi Thalib r.a. HR. Muttafaq ‘Alaih halaman 380 hadist no.425. Mengisahkan:

Nabi Muhammad ﷺ. berkunjung kerumah anaknya Fatimah. Di kunjungan itu beliau bertanya “apakah kamu tidak menunaikan shalat malam?” pertanyaan tersebut dijawab oleh Ali bin Abi Thalib, menantu beliau. “wahai Rasulullah sesungguhnya kami berada dibawah kuasa Allah. Jika Allah berkehendak agar kami bangun, tentu Dia akan membangunkan kami”. Mendengar jawaban itu, Rasulullah ﷺ. terus pergi. Kemudian beliau menepuk pahanya, seraya membaca firman Allah:

وَكَانَ الْاِنْسَانُ اَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلًا

 “ Wa kanal insanu aktsara syai-in jadala = dan memang manusia itu adalah makhluk yang banyak membantah.” (QS: Al Kahfi 54). 


Bgt model kesalnya Nabi Muhammad ﷺ, beliau kesal atas jawaban itu. Sikap kesal ala nabi ini kiranya pantas dicontoh. Yaitu:

1. Tidak berucap kata2 yg tak sedap, ngomel dlsbnya.

2. Tidak pula melanjutkan dialog.

3. Malah Nabi memilih pergi meninggalkan tempat kesal itu terjadi.


Dapat diambil i'tibar dari peristiwa ini bahwa:

1. Anak walau sdh menikah tdk berarti Ortu lepas tanggung jawab mengontrol, utamanya bidang ibadah.

2. Shalat malam mrpkn hal yg utama, sehingga perlu di pertanyakan Rasulullah.

3. Rasulullah tdk setuju bahkan kesal bila ummatnya hanya terima taqdir seperti menyerahkan kpd kuasa Allah (jawaban Ali bin Abi Thalib) soal terbangun malam untuk shalat. Tentu untuk kita ummat sekarang terbuka ikhtiar agar bangun malam, misalnya dg nyetel alarm .....


Dmkn contoh kesal ala Nabi Muhammad ﷺ. smg dpt kita contoh. Karena setiap sikap perbuatan Nabi Muhammad ﷺ adlh teladan yg baik.


لَقَدْ كَا نَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَا نَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَا لْيَوْمَ الْاٰ خِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًا ۗ 

"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah."

(QS. Al-Ahzab ayat 21)


آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 7 Rabiul Akhir 1442 H.

22 November  2020.

(692.11.20).

No comments:

Post a Comment