Wednesday 25 November 2020

KEPERLUAN ORTU LANSIA.

Ba'da shalat Idulfitri 25 tahunan lalu, kami sekeluarga meluncur ke kediaman Kakek-Nenek anak2 kami, dibilangan ujung batas Jatim dan Jateng. Setengah perjalanan kami mampir ke rumah Ortu teman, sehari sblm kami berangkat, teman kami sama2 tinggal di  Surabaya, titip bingkisan untuk Ortu mereka di bilangan "Tambak Boyo",  karena kebetulan idul fitri itu mereka tidak pulang.


Sbgmn dimaklumi, kala itu blm dikenal HP.  Begitu mobil kami masuk halaman, nenek-kakek dg bbrp anak kecil menyambut kami. Setelah kami sklg keluar mobil, ..... "kendaraan Iyal, masih di belakang???" tanya kakek di halaman. Rupanya beliau tak sabar nunggu kami sampai masuk rumah, ingin tau keluarga anaknya (biasanya saban lebaran mesti pulang). Ku balas dg senyum dan Nenek mempersilahkan masuk. 

Sampai di ruang tamu kami serahkan bingkisan dari keluarga Iyal berikut pesan mereka tdk bisa mudik.


Nampak luruh air muka Kakek dan Nenek.  Harapannya tak sesuai kenyataan. Padahal di meja makan ndak kurang tersedia opor ayam dan ketupat serta aneka juadah lebaran kesukaan anak dan cucu yg saban taun mudik.


Belum lama ini, di era komunikasi canggih, wajah sdh dpt diliat dari sela genggaman........

Seorang Nenek2 dikampung, pas pagi itu ketamuan teman sesama sepuh. Ndak berapa lama ada panggilan video call dari anaknya di Jakarta. Berbincanglah Nenek dan anak beliau, antara lain menjawab pertanyaan anaknya ttg menu makan siang. Si Nenek jelaskan tlh siap kare ayam berikut sayur bayam. Usai video call-an, nenek selipkan Hp di saku daster blm dimatikan........


Perbincangan si Nenek dg tamunya sesudah video call-an sempat terpantau dari Jakarta melaui suara HP di saku, a.l.:


Diceritakan dg bangga bahwa anak2nya di Jakarta, Surabaya, Malang, Jogya, Solo, Kalimantan, Sulawesi, bahkan yg kerja di luar negeri, bergiliran tiap hari ada saja yg menelponnya untuk memantau kesehatan dan ngingatkan makan.


Ini mrpkn kebanggaan Orang Tua yg sdh lanjut usia bagi anak2 mereka. Sbgm dimaklumi sebagian orang tua kadang tdk terlalu butuh transfer uang, karena sedikit banyak ada yg punya uang pensiun atau hasil kebun. Tapi justru yg teramat menyegarkan dan yg menyenangkan perasaan Orang tua lanjut usia adlh PERHATIAN dari anak2 mereka.


Setelah diriku masuk usia senja kudapat menyimpulkan kenapa Kakek Nenek di "Tambak Boyo", luruh air mukanya, bernafas dalam, berkaca-kaca matanya bgt tau Iyal dan keluarga tidak mudik.


Kesimpulanku Keperluan Manusia Lanjut Usia sangat mendasar Butuh PERHATIAN, dari anak2 mereka. Makan-minum mereka sdh serba sedikit. Keamanan relatif aman, siapa sih yg tega aniaya kepada jompo. Aktualisasi diri sdh maksimal, banyak ortu yg dihargai lingkungan lantaran anak2 mereka pada sdh dlm tanda petik jadi orang.


Sekali lagi kepedulian berwujud PERHATIAN anak2 inilah merupakan Keperluan dasar bagi ORTU lanjut usia. Kebanggaan diperhatikan anak2 mereka mrpkn tdk saja penawar rindu, tetapi penghilang rasa yg ndak nyaman di badan sehingga membuat bugar.


Maha benar petunjuk agama tentang bgmn seharusnya bersikap kpd Orang tua.


وَوَصَّيْنَا الْاِ نْسَا نَ بِوَا لِدَيْهِ اِحْسَا نًا


Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. (QS: Al-Ahqaf 15).


وَوَصَّيْنَا الْاِ نْسَا نَ بِوَا لِدَيْهِ حُسْنًا

Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. (QS: Al'Ankabut ayat 8).


Berbuat kebaikan dg memenuhi kebutuhan hidup beliau2  tentu oke, kirimi mereka uang oke, tapi KEPEDULIAN dan PERHATIAN sangatlah dibutuhkan ORTU lanjut usia.


Siapapun anda bila masih ada orang tua PEDULILAH kpd mereka. Bila mereka tlh tiada agar tdk menyesal, selanjutnya disambung dengan do'a.


رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلـِوَا لِدَيَّ

رَبِّ اَوْزِعْنِيْۤ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْۤ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَا لِدَيَّ وَاَ نْ اَعْمَلَ صَا لِحًا تَرْضٰٮهُ وَاَ صْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْ ۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِ نِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.

آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 9 Rabiul Akhir 1442 H.

24 November  2020.

(693.11.20)..

No comments:

Post a Comment