Sunday, 23 March 2025

SHALAT dan puasa NABI ADAM AS

Edisi Ramadhan. Oleh: M. Syarif Arbi No: 1.315.15.03-2025 Semua agama samawi meyakini bahwa manusia pertama yang diciptakan Allah adalah Nabi Adam AS. Kapan tepatnya terciptanya Nabi Adam AS, dari sumber agama manapun tidak diperoleh informasinya. Di dalam agama Islam hanya didapat informasi “hari penciptaan” Nabi Adam AS yaitu hari Jum’at. Rasulullah SAW. dalam sebuah hadits, beliau bersabda: ‏ خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ فِيهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ ‏ “Sebaik-baik hari adalah hari Jumat, karena pada hari itulah Adam diciptakan. Pada hari itu pula ia dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu pula ia dikeluarkan daripadanya. Dan hari kiamat tidak terjadi kecuali pada hari Jumat.” (HR. Muslim No. 854) Nabi Adam AS. diturunkan ke bumi terpisah jauh dengan pasangannya Hawa. Agaknya diturunkan pada malam hari waktu bumi (penulis = Kamis malam Jum’at), karena dalam Riwayat yang dipetik ini bahwa; Nabi Adam AS sangat takut dan khawatir karena keadaan di bumi sangat gelap dan tidak ada cahaya sama sekali, berbeda kontras dengan keadaan di Surga. Setelah gelap gulita itu berlalu, terbitlah fajar, bumi berangsur terang menghilangkan kekhawatiran dan rasa takut Nabi Adam AS. Atas fenomena alam yang baru pertama kali dialaminya itu, Nabi Adam AS melakukan shalat dua rakaat sebagai bentuk syukur. Nabi Adam AS mengerjakan sholat dua rakaat menjelang terbit fajar. Rakaat pertama sebagai tanda syukur karena terlepas dari kegelapan malam. Sedangkan rakaat kedua, sebagai tanda syukur atas datangnya siang. Atas dasar hadits dan Riwayat diatas jadinya diketahui bahwa: Shalat yang dilakukan di bumi yang pertama kali adalah shalat subuh. di Subuh hari Jum’at, jumlah shalatnya dua rakaat. Orang/manusia pertama yang melakukan shalat adalah Nabi Adam AS. Shalat dilakukan merupakan perwujudan syukur. Beralih ke soal puasa; di dalam ayat perintah puasa untuk kita dimasa kini terdapat ungkapan bahwa “puasa yang kita diperintahkan menjalankannya itu juga seperti yang pernah dijalankan oleh umat sebelum kita ini”. “………………. كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ …………………” “…………. sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu…….” (Al- Baqarah 183) Mengacu pada ungkapan di ayat tersebut, maka berarti sebagai manusia pertama Nabi Adam AS. juga berpuasa. Untuk mengetahui hal tersebut mari kita ikuti salah satu riwayat seperti yang dikutip dari Ibnu Abbas. Dikisahkan Nabi Adam AS., setelah berada di bumi, begitu datangnya siang tubuh Nabi Adam AS terbakar matahari hingga menghitam. Allah SWT kemudian memerintahkannya untuk berpuasa selama tiga hari (patokan bulan di langit hari ke 13, 14, dan 15) yaitu pada “awal purnama, purnama penuh dan akhir purnama”. Setiap hari puasanya, sebagian tubuhnya menjadi putih, hingga akhirnya seluruh tubuhnya kembali putih setelah berpuasa tiga hari. Oleh karena itu, hari-hari tersebut dinamakan “Ayyamul Bidh”, merujuk pada pemutihan tubuh Nabi Adam AS. Membicarakan istilah “Ayyamul Bidh” Versi lain mengaitkan nama tersebut dengan kecerahan bulan purnama yang terjadi pada malam ke-13, 14, dan 15. Dikarenakan kecerahan bulan tersebut, hari-hari ini disebut 'hari-hari putih'. Rasulullah SAW sendiri sering berpuasa pada hari-hari ini, dan beliau senang berpuasa di malam-malam yang cerah. Akan hal Puasa “Ayyamul Bidh”, Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, berkata: أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ Artinya: "Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur" (HR. Bukhari no. 1178) Kembali ke puasa Nabi Adam AS : Menurut Ibnu Katsir, Nabi Adam AS berpuasa selama tiga hari tiap bulan sepanjang tahun. Riwayat lain mengatakan bahwa Nabi Adam AS berpuasa tiap tanggal 10 Muharram sebagai ungkapan syukur lantaran Allah mengizinkannya bertemu dengan istrinya, Hawa, di Arafah. Nabi nabi lain: seperti nabi NUH AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Daud AS, Nabi Yunus AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, Nabi Aiyub AS juga berpuasa. Puasa para nabi tersbut dapat ditelusuri jejak riwayatnya. dengan demikian benarlah apa yang diungkap ayat 183 Al-Baqarah “………………. كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ …………………” “…………. sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu…….” Semoga shaum Ramadhan ini sanggup kita laksanakan sebaik-baiknya sehingga membuahkan “Taqwa”. للَّهُمَّ رَبَّنَا تَـقَـبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَا مَنَا وَرُكُوْ عَنَا وَسُجُوْدَنَا وَقُعُوْدَنَا وَتَضَرُّ عَنَا وَتَخَشُّوْ عَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَ نَا يَا اَلله يَا رَبَّ الْعَا لَمِيْنَ .سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن Jakarta, 23 Ramadhan 1446H, 23 Maret 2025

No comments:

Post a Comment