Thursday, 20 March 2025
KIAT BERNIAT
Edisi Ramadhan.
Oleh: M. Syarif Arbi
No: 1.312.12.03-2025
Semua amal perbuatan, utamanya terkait dengan ibadah, baik Ibadah “mahdhah”
(ibadah yang tata caranya telah ditentukan) untuk ketaatan kepada Allah maupun ibadah menjalani kehidupan seperti mencari nafkah, ibadah berbuat kebaikan di masyarakat, ibadah berbuat baik kepada makhluk2 ciptaan Allah sering diartikan Ibadah “ghairu mahdhah” barulah bernilai dalam pandangan agama bila didahului oleh niat.
Ada beberapa kiat dalam berniat:
Pertama; Ikhlas karena Allah
Al-Quran menekankan pentingnya ikhlas dalam setiap perbuatan. Niat yang baik harus didasari oleh keinginan untuk mendapatkan keridhaan Allah, bukan untuk mendapatkan pujian atau keuntungan duniawi.
Firman Allah dalam Surah Al-Bayyinah ayat 5.
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ ٥
“Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istikamah), melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar)”.
Ayat ini mengajarkan bahwa setiap amal yang kita lakukan harus dilakukan dengan niat yang tulus ikhlas hanya untuk Allah semata.
Kedua; Selalu mengoreksi niat secara rutin.
Dalam kehidupan sehari-hari, niat kita bisa terpengaruh oleh berbagai faktor, sehingga penting untuk selalu memperbaiki dan menyelaraskan niat dengan tujuan akhir kita, yaitu mendapatkan ridha Allah.
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ
Firman Allah dalam Surah Al-Mulk ayat 2.
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”.
Niat yang baik akan menghasilkan amal yang baik pula. Maka, penting untuk selalu memurnikan niat agar setiap amal yang kita lakukan tidak terpengaruh oleh dunia.
Ketiga; Selalu mengingat tujuan hidup yang hakiki
Salah satu cara untuk menjaga niat agar terjaga keikhlasannya ialah selalu mengingat tujuan hidup kita yang sebenarnya, yaitu untuk beribadah kepada Allah. Ini mengingatkan kita agar segala hal yang kita lakukan, baik ibadah “mahdhah”, maupun Ibadah “ghairu mahdhah” atau hubungan sosial, selalu terfokus pada tujuan akhir meraih ridha Allah.
Firman Allah dalam Surah Az-Zariyat ayat 56.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ ٥٦
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku”.
Dengan mengingat tujuan utama kita sebagai hamba Allah, niat kita dalam setiap perbuatan akan selalu terjaga dan tidak menyimpang.
Keempat; Berdoa untuk menjaga niat
Doa adalah salah satu cara yang efektif untuk memohon petunjuk Allah agar niat kita selalu ikhlas dan tidak terganggu oleh kepentingan duniawi. Berdoalah agar Allah memberi kemudahan untuk menjaga niat dan menjauhkan dari godaan dunia.
Salah satu do’a yang dapat diamalkan agar terhindar dari “syirik tercampur kedalam niat”:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ
“Allaahumma innii a’uudzu bika an usyrika bika wa anaa a’lam, wa astagh-firuka limaa laa a’lam.”
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu sedangkan aku mengetahuinya, dan aku memohon ampun terhadap apa yang tidak aku ketahui.”
(HR. Bukhari, no. 716 dalam kitab Adab Al-Mufrad dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Kelima; Murnikan niat dalam setiap tindakan
Sebelum melakukan suatu tindakan, baik itu ibadah atau aktivitas lain, pastikan untuk selalu mengingatkan diri sendiri mengenai niat awal kita. Jika kita merasa niat kita terganggu atau tercampur dengan hal-hal yang tidak murni, lebih baik untuk mengoreksi niat kita sebelum melanjutkan.
Dengan menjaga niat, kita bisa mengharapkan bahwa setiap amalan yang kita lakukan akan diterima dan diberkahi oleh Allah.
إِنَّآ أَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ فَٱعْبُدِ ٱللَّهَ مُخْلِصًا لَّهُ ٱلدِّينَ
“Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” (surat Az-Zumar ayat 2)
Demikian seulas renungan di suasana Ramadhan ini, semoga semua ibadah kita dapat dilaksanakan dengan niat hanya karena Allah.
للَّهُمَّ رَبَّنَا تَـقَـبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَا مَنَا وَرُكُوْ عَنَا وَسُجُوْدَنَا وَقُعُوْدَنَا وَتَضَرُّ عَنَا وَتَخَشُّوْ عَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَ نَا يَا اَلله يَا رَبَّ الْعَا لَمِيْنَ
.سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون
وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن
Jakarta, 20 Ramadhan 1446H, 20 Maret 2025.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment